Вы находитесь на странице: 1из 12

PENGERTIAN SWOT

Menurut Fred R.David (2011:157), SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen
perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang.

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan
dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan
yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daat
berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran
dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.


Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti
perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat
merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Fungsi Analisis SWOT

Menurut Ferrel dan Harline (2005) fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan
dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang
akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang
diinginkan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam
usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.

Penjelasan analisis SWOT yaitu :

1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di
bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di
dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
2. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis
kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius
dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa
depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan
datang.
4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang
akan datang.

STRATEGY ANALYSIS

Pada analisis SWOT, matriks terbagi atas dua bagian yakni matrik evaluasi eksternal yang
diwakili oleh variable peluang (opportunities) dan ancaman (threat), lalu matriks evaluasi internal
yang diwakili oleh variabel kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).

External Factor Matrix (EFE)

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Matriks EFE (External Factor Evaluation) memungkinkan para
penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya,
demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif.

Matriks EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:


1) Buat daftar faktor-faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit
eksternal. Masukkan 10 sampai 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang memengaruhi
perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dulu peluangnya, kemudian ancamannya. Buat
sespesifik mungkin dengan menggunakan persentase, rasio, dan perbandingan jika dimungkinkan.
2) Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat
penting). Bobot itu mengindikasikan signifikansi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan
perusahaan. Peluang sering kali mendapat bobot yang lebih tinggi daripada ancaman, tetapi
ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama jika mereka sangat parah atau mengancam. Bobot yang
sesuai dapat ditemukan dengan cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak
berhasil atau 20 melalui diskusi untuk mencapai konsensus kelompok. Jumlah total seluruh bobot
yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.
3) Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk menunjukkan
seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor tersebut, di mana 4 =
responsnya sangat bagus, 3 = responsnya di atas rata-rata, 2= responsnya rata-rata, dan 1 =
responsnya di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan. Oleh
karenanya, peringkat tersebut berbeda antarperusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2
berbasis industri. Penting untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat
menerima peringkat 1, 2, 3, atau 4.
4) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.
5) Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk
organisasi. Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam Matriks EFE,
skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah organisasi adalah 4,0 dan skor bobot
terendah adalah 1,0. Rata-rata skor bobot total adalah 2,5. Skor bobot total sebesar 4,0
mengindikasikan bahwa sebuah organisasi merespons secara sangat baik peluang dan ancaman
yang ada di industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif mampu menarik
keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman
eksternal. Skor total sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan 21 tidak mampu
memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul (Fred R. David,
2011:158-159).

Weight range: Rating:


0.0 - 0.03 : tidak penting 1 : tidak berpengaruh
> 0.03 - 0.06 : kurang penting 2 : cukup berpengaruh
> 0.06 - 0.09 : cukup penting 3 : berpengaruh
> 0.09 - 0.12 : penting 4 : sangat berpengaruh
> 0.12 - 0.15 : sangat penting
The External Factor Evaluation (IFE) Matrix for PT Telkomsel
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa peluang telkomsel yang terbesar adalah terletak
pada rencana peluncuran teknologi 5G yang akan diluncurkan pada tahun 2019. Selain itu luasnya
jangkauan konsumen telkomsel yang mencapai 95% dari populasi di Indonesia, dengan jumlah
menara BTS yang lebih dari 129.033 memastikan ketersediaan jaringan telkomsel yang berfokus
pada digital business juga mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan produk telkomsel.

Sedangkan ancaman pada telkomsel yang paling besar adalah terletak pada persaingan
harga yang kompetitif, makin banyaknya jumlah pesaing pada beberapa tahun terakhir ini
memunculkan perang tarif, kompetitor baru maupun kompetitor yang telah ada sebelumnya
berusaha menarik para pelanggan baru maupun pelanggan telkomsel dengan tarif telepon, jaringan
data dan sms yang murah, sehingga telkomsel pun berusaha menurunkan tarifnya, namun hal ini
berdampak dengan melambatnya pertumbuhan jumlah konsumen telkomsel pada tahun 2016 yang
hanya sebesar 5%. Adanya kompetisi yang intens dan perang tarif. Selain itu adanya persaingan
iklan yang kompetitif yang diluncurkan competitor membuat telkomsel perlu melakukan strategi
lain untuk memenangkan hati pelanggan baru di tahun berikutnya. Disamping itu kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari banyak lautan dan gunung-gunung menyulitkan penetrasi jangkauan
sinyal kita. ada wacana penggunaan BTS terapung, tapi masih terkendala dengan sumber energi.
Internal Factor Matrix (IFE)

Matriks Evaluasi Faktor Internal Langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen
strategis internal adalah Matriks IFE . Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Penilaian intuitif
digunakan dalam pengembangan Matriks IFE, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh
ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Pemahaman yang menyeluruh
mengenai faktor-faktor yang tercakup di dalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada.

Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah:


1) Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit
internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk kekuatan maupun kelemahan
organisasi. Daftar terlebih dulu kekuatannya, kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin
dengan menggunakan persentase, rasio, dan angka-angka perbandingan.
2) Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
(semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu menandakan signifikansi relatif
faktor tersebut bagi keberhasilan industri perusahaan. Terlepas dari apakah faktor utama itu
adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling
besar terhadap kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus
sama dengan 1,0.
3) Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah factor tersebut
sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat
(peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan
harus mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara
bobot di langkah 2 berbasis industri.
4) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-
masing variabel.
5) Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi.
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan ke dalam Matriks IFE, skor bobot total
berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi, dengan skor rata-rata 2,5.
Skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor
yang secara signifikan berada di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Seperti
Matriks EFE, Matriks IFE harus memasukkan antara 10 sampai 25 20 faktor. Jumlah faktor tidak
memengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0. Ketika suatu faktor
internal merupakan kekuatan sekaligus kelemahan organisasi, faktor itu harus dimasukkan dua
kali dalam Matriks IFE, dan bobot serta peringkat harus diberikan pada masing-masing. (Fred R.
David, 2011:230-231).

The Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix for PT Telkomsel


Berdasarkan table diatas matriks internal evaluation factor ada 8 variabel kekuatan dan 6
variabel kelemahan, kami memberikan bobot paling besar untuk variabel kekuatan yakni
Telkomsel mendapatkan peningkatan pelanggan sampai dengan tahun 2016 sebanyak 173,9 juta
pelanggan yang didukung oleh faktor lain yaitu telkomsel memiliki lebih dari 129.033 BTS
dimana 61% BTS di antaranya merupakan BTS 3G/4G. Dengan tersedianya jaringan sampai ke
daerah-daerah pelosok, hal ini akan secara otomatis dapat meningkatkan demand terhadap
layanan dan produk Telkomsel, yang pada akhirnya juga berdampak peningkatan jumlah
pelanggan maupun pendapatan perusahaan. Dengan adanya peningkatan pelanggan Telkomsel
dapat diharapkan Telkomsel dapat menjaga kualitasnya dengan menyediakan pelayanan
pendukung untuk pelanggan Telkomsel dengan menyediakan 550 ribu pusat layanan berstandar
ISO:9001 versi 2000, berupa Call Center, GraPARI, GeraiHALO, KiosHALO, Outlet Dealer,
mobile grapari (Mogi) dan M-Kios. Dengan ini maka segala fasilitas, promo, keluhan pelanggan
dapat langsung dihubungkan kepada pelanggan.
Sedangkan pada kelemahan Telkomsel, bobot tertinggi terletak pada tingginya beban
depresiasi, operasi, dan perawatan serta pada biaya tenaga kerja. Dengan rincian peningkatan
beban operasi dan perawatan meningkat sebesar 27% terutama disebabkan oleh
pengembangan infrastruktur jaringan (jumlah BTS meningkat sebesar 29% dan secara
keseluruhan kapasitas jaringan meningkat sebesar 33%) yang akan berpengaruh terhadap
biaya perawatan dan perbaikan, pembangkit daya untuk peralatan jaringan. Hal ini akan
berbanding searah ketika perusahaan meningkatkan investasi pada teknologi dan SDM, maka
biaya modal tersebut juga akan semakin tinggi.

Beban depreseiasi meningkat 27% menjadi Rp7.26 triliun disebabkan meningkatnya


infrastruktur jaringan (BTS tumbuh sebesar 29%, sementara kapasitas keseluruhan jaringan
bertambah sebesar 33%). Beban pemasaran tumbuh sebesar 31% dari tahun 2016 menjadi
sebesar Rp1.21 triliun disebabkan tingginya iklan dan biaya pendukung penjualan. Dalam hal
Penelitian dan Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan Telkomsel tidak berhubungan
langsung dengan core business Telkomsel. Telkomsel melainkan mengembangkan teknologi
Hydro Fuell Cell yang merupakan teknologi penyediaan power supply yang berbasis bio-
technology. Hal ini memang sangat membantu operasional Telkomsel, namun jika nanti
penelitian dan pengembangan masih berkutat diluar core business telkomsel maka
dikhawatirkan akan dikalahkan oleh kompetitor.
SWOT Matrix

SWOT matrix merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat membantu
manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (strengths-opportunities)
strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies, ST (strengths-threats) strategies,
dan WT (weaknesses-threats) strategies. Berikut matriks SWOT dari Telkomsel :

Strengths-Weakneses- STRENGTHS – S WEAKNESSES - W


Ratio keuangan (stabil namun ada
Opportunities-Threats (SWOT) Peningkatan pelanggan sebanyak kecenderungan menurun di
1 1
Matrix 173,9 juta tahun 2016. tahun 2016.
Memiliki lebih dari 129.033 BTS
Peningkatan beban depresiasi,
2 dimana 61% BTS di antaranya 2
operasi, dan perawatan.
merupakan BTS 3G/4G.
Telkomsel menghadirkan
3 3 Besarnya jumlah tenaga kerja.
550 ribu Mobile GraPARI
(MOGI), call centre, kiosHalo dll.
Kebijakan diversifikasi produk Tingginya biaya penelitian dan
4 4
pada layanan prabayar. pengembangan.
Aplikasi berbasis IT untuk Posisi sebagai anak perusahaan
5 mengukur kinerja karyawan. 5
PT. Telkom (BUMN).
Efektivitas kebijakan penetapan
harga sesuai
6
jangkauan konsumen.
6. Utang telkomsel yang
Kerjasama dengan perusahaan meningkat pad tahun 2015
7
telekomunikasi global.

Penerapan budaya "Telkomsel


8
way".
OPPORTUNITIES - O SO – STRATEGIES WO -- STRATEGIES
1 Jangkauan Telkomsel 1 Bundling dengan produk I Phone 1 Melakukan leasing BTS untuk
mencapai 95 % dari populasi atau samsung(S7, O3) mengurangi beban perawatan
di Indonesia. (W2, O1)
2 2 Meningkatkan kualitas layanan 2 Bekerjasama dengan operator
Rencana peluncuran untuk
customer service (S2, S5, O9) lain dalam pemakaian BTS
teknologi 5G.
Bersama (W2,W3,O9)
20

3 3 Menjaring konsumen dari Mengikuti pola konten yang


Kenaikan potensi pasar
berbagai bidang dengan cara 3 sedang trend dalam layanan data
smarthphone.
diversifikasi harga (S4,S6,O6) digital (W4,O8)
4 4 Peningkatan layanan data
Peluncuran brand LOOP.
(S2,O2,O9)
5 Teknologi dengan fokus
pada digital bussiness.
6 Penawaran produk konten
musik.
7 Sinergi Telkomsel dengan
Facebook.
8 Pengakuan terhadap kualitas
layanan Telkomsel.
THREATS - T ST – STRATEGIES WT -- STRATEGIES
1 1 Bekerjasama dengan operator lain 1 Penelitian teknologi baru supaya
Adanya potensi peretasan dalam pemakaian BTS Bersama hambatan cuaca di Indonesia
sistem
(S2, S3, T2) tidak menjadi masalah lagi
((W2, T2, T8)
2 2 Membuat iklan yang inovatif, 2 Berusaha mengembangkan
variatif untuk menjaring teknologi baru dalam efisiensi
Cuaca Indonesia yang
pelanggan baru dan aliran data dan jumlah BTS
menggangu telekomunikasi.
mempertahankan pelanggan lama (W1,W2,W4,T4,T7)
(S1, S8, T6, T7)
3 3 Menggandeng pemerintah dalam 3 Iklan yang singkat tetapi benar
Wacana Number Portability
penelitian bahaya penggunaan HP benar menggambarkan
(S1,T5,T7) Telkomsel (W2,T4,T6)
4 4 Berupaya bekerja sama dalam
Persaingan harga yang
pembuatan konten yang bisa di
kompetitif dengan operator
pakai beberapa operator
lain.
(S1,S8,T3,T4)
5 Isu kesehatan dalam
penggunaan handphone
(radiasi).
6 Persaingan iklan yang
kompetitif.
7 Intervensi pemerintah dlm
penentuan harga & non
harga.
8 Kondisi geografis Indonesia.

Вам также может понравиться