Bab 10 Sistem Penunjang Inteligensi: Seni, Tambahan, dan Agen
Expert support system (Sistem
penunjang ahli) memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer rasional. Seperti terlihat pada Gambar 10.1, suatu ESS memerlukan satu set bilangan dan ukuran kualitatif untuk digunakan sebagai input, memanfaatkan model DSS, struktur knowledge-base dan inferencing untuk menganalisa input tersebut dan menghasilkan diagnose dan rekomendasi yang akan menjadi outputnya.
Gambar 10.2 menunjukan komponen
data flow dari suatu ESS yang memenuhi persyaratan yang dikemukakan Rensi. Dalam system ini, nilai database numerik melukiskan kinerja yang direncanakan dan meraih hasil yang sebenarnya. Model DSS mengekstraksi nilai tersebut dan menghitung varian dari rencana. ES memonitor varian guna untuk melokasikan peluang dan masalah. Berdasarkan pasa hasil ES, DSS kemudian mensimulasi ramalan baru. Dengan menggunakan atau memanfaatkan ramalan ini bersama dengan rencana aawal dan hasil, maka ES kedua bisa menghasilkan serangkaian diagnose dan rekomendasi.
Manajemen sebagai Suatu Seni
Kumpulan aktivitas komples yang tengah muncul yang menyempurnakan peranan manajer dan eksekutif telah dijuluki dengan berbagai macam sebutan, namun pada hakekatnya sebutan itu mengisyaratkan bahwa eksekutif bisa dikatakan sebagai orang yang paling utama terlibat dalam penentuan dan pengarahan secara intuitif terhadap agenda perubahan atau jaringan “permasalahan” yang terjadi secara dinamis, ini adalah definisi dari “managing a mess” Augmentasi (Tambahan) Pada dasarnya ESS dirancang untuk “mengganti’ keahlian manusia dengan keahlian mesin. Sebaliknya, rekan manusianya iSS adlah “asisten”. ISS dirancang untuk “menambah atau menguatkan” (augment or amplify) memori dan inteligensi manusia dan kelompok. Aplikasi Agen Agen telah diterapkan dalam berbagai macam aplikasi ISS, diantaranya: 1. E-mail Inteligen Information lens membantu pengirim dan penerima pesan electronic mail. Information lens menerapkan aturan atrtificial-intelligence dan interface pemakai grafis yang digunakan untuk menciptakan bantuan inteligensi yang bisa menyortir dan menyimpan pesan yang masuk. 2. Inteligensi Kompetitif System proaktif yang lebih baru telah muncil. System ini didasarkan pada pemikiran bahwa (1) pencarian keyword untuk database teks yang besar tidak bisa teliti, dan (2) seringkali terjadi ketidakcocokan antara mereka yang mengetahui sesuatu tentang pesaing. 3. Dokumen Aktif Dokumen aktif adalah dokumen yang mengetahui cara mengkomposisi dirinya sendiri, menympan dirinya endiri, dan secara otomatis bergerak sendiri dari desktop ke desktop menurut atau berdasarkan pada isinya, beberapa jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Surat Kabar Personal Selama beberapa tahun yang lalu, para ahli telah memprediksikan munculnya surat kabar “personal”. Pada tahun 1966, suatu studi yangdilakkan oleh TRW meramalkan bahwa nanti pada tahun 1978, surat kabar akan dicetak pada mesing facsimile rumah, dan nanti pada tahun 1980, mesin ini akan mencetak surat kabar dengan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perorangan. 5. Pedoman Hiperteks Hiperteks telah didefinisikan menurut berbagai sudut pandnag. Dari sudut pandang permukaan, hiperteks didefinisikan sebagai teks “non-linier”, yang merupakan kebalikan dari teks standart. Teks non-linier memungkinkan pembaca untuk berpindah dari satu point minat ke minat yang lain secara mudah dengan cara tidak berurutan, sedangkan teks linier memungkinkan pembaca untuk berpindah dari atas ke bawah dan dari awal ke akhir Masa Depan Eksekutif Inteligen dan Dukungan Keputusan Agen sekarang ini dipandang sebagai “limited edition” dari generasi berikutnya. Walaupun ada beberapa kekecualian, agen yang muncuk dalam system penunjang inteligen sekarang cenderung (1) bekerja sendiri, (2) fokus pada tugas tunggal, (3) menerapkan kemampuan penalaran dasar, (4) hanya menampilkan kemampuan pembelajaran yang sederhana. Bab 17 Menghndari Perangkap EIS yang Tersembunyi ElS dikembangkan dengan penuh harapan, namun hal ini sering berakhir dengan kegagalan, permasalahan yang terjadi diantaranya: 1. Kurangnya dukungan eksekutif (orang yang bertugas mendukung proyek) 2. Tujuan system tidak ditetapkan 3. Keperlua informasi yang tidak ditetapkan dengan baik 4. Staf penunjang yang tidak memadai 5. Evolusi yang direncanakan dengan tidak baik Sebagian besar organisasi berpendapat bahwa manfaat EIS lebih banyak daripada maslah yang ditimbulkan karena informasi yang ditampilkan EIS memfokuskan perhatiannya pada area informasi dan perspektif yang dianggapp sangat penting. EIS dapat meingkatkan produktivitas perorangan maupaun kelompok. EIS dapat menghemat biaya atau mengurangi biaya.