Вы находитесь на странице: 1из 24

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR

PERHIMPUNAN PENDAKI GUNUNG

SADAWANA

ANGGARAN DASAR dan


ANGARAN RUMAH TANGGA

-1-
ANGGARAN DASAR SADAWANA

Berpokok kepada :

1. Pancasila, UUD 45 dan UU RI No. 4 Tahun 1982 dimana untuk


mencapai masyarakat yang adil dan makmur, pemuda Indonesia adalah
bangsa sebagai kader penerus pembangunan di kemudian hari.
2. Kecintaan dan rasa memiliki terhadap alam Indonesia yang harus di
ketahui dan turut mengelolanya sebagai kekayaan tanah air dan
kebesaran PenciptaNya.
3. Rasa kebersamaan dalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
sesama Pemuda Bangsa Indonesia.
4. Ide dan prinsip terbentuknya Oranisasi Perhimpunan Pendaki Gunung
ini adalah rasa sadar dan tanggung jawab pemuda yang tumbuh dari
bawah sebagai Swadaya Masyarakat, sebagai Organisasi yang menitik
beratkan pada kepribadian anggotanya dimana di dalamnya merupakan
tempat untuk menampung, menyalurkan dan mengembangkan
kreativitas anggotanya.
Maka perlu di adakannya suatu kegiatan yang positif dan khusus yang
dapat menampung, menyalurkan minat, bakat serta kemampuan
anggotanya. Yang mana anggotanya tersebut sebagai bagian dari
masyarakat yang selayaknya mendarma baktikan ilmu yang dimiliki
kepada alam dan masyarakat khususnya serta berkarya nyata dengan
berbagai kegiatan yang sesuai dengan kemampuan anggota itu sendiri.

BAB I
NAMA, STATUS, WAKTU

Pasal 1.
Perhimpunan Pendaki Gunung ini bernama “SADAWANA”
(selengkapnya dalam ART SADAWANA )

Pasal 2.
Status perhimpunan ini berorientasi pada UU RI No. 4 tahun 1982.

-2-
Pasal 3.
Perhimpunan ini berdiri pada hari Selasa tanggal 25 Desember 1987. jam
24.00 di Gunung Manglayang.

BAB II
TUJUAN

Pasal 4.
Tujuan dari perhimpunan ini adalah :

4.1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.


4.2. Mencintai Alam, Nusa dan Bangsa.
4.3. Menumbuhkan rasa disiplin dan berdedikasi tinggi dengan
sesama hidup.
4.4. Menumbuhkan kecerdasan, keterampilan, serta kemampuan
yang tinggi.
4.5. Menumbuhkan ketahanan Fisik dan Mental yang baik serta
membentuk rasa percaya diri sendiri.
4.6. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan.
4.7. Berkarya nyata dan mendarma baktikan ilmu yang dimiliki.

BAB III
SIFAT DAN AZAS

Pasal 5.
Perhimpunan ini bersifat kekeluargaan.

Pasal 6.
Perhimpunan ini berazaskan kepada Pancasila dan UUD 45.

BAB IV

-3-
KESEKRETARIATAN

Pasal 7.
Perhimpunan ini memiliki :
1.1. Lambang.
1.2. Janji.
1.3. Bendera.
1.4. Seragam.
1.5. Motto.
1.6. Tata – tertib Lambang.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

BAB V
STRUKTUR DAN MEKANISME

Pasal 8.
Perhimpunan ini memiliki Struktur Mekanisme yang disyahkan melalui
Musyawarah Besar.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

Pasal 9.
Perhimpunan ini memiliki Struktur kepengurusan yang dipilih oleh ketua.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 10.
Perhimpunan ini mempunyai anggota, terdiri dari : Anggota Muda, Anggota
Penuh dan Anggota Kehormatan.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

-4-
BAB VII
RAPAT, SIDANG DAN MUSYAWARAH

Pasal 11.
Perhimpunan ini mengadakan rapat bersifat intern khusus dilaksanakan
di jajaran kepengurusan.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

Pasal 12.
Perhimpunan ini mengadakan sidang untuk mengambil suatu
keputusan ataupun ketetapan.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

Pasal 13.
Perhimpunan ini mengadakan musyawarah bersifat intern dan ekstern
yang melibatkan kepengurusan, lembaga – lembaga lainnya dan seluruh
anggota PPG SADAWANA.
( selengkapnya dalam ART SADAWANA )

BAB VIII
DANA USAHA
Pasal 14.
Keuangan perhimpunan ini di peroleh dari :
1. Uang pendaftaran.
2. Iuran anggota
3. Usaha yang sah.
4. Bantuan / Sumbangan yang tidak mengikat.

-5-
BAB IX
KEGIATAN PERHIMPUNAN

Pasal 15.
PENGEMBANGAN SDM.

Pasal 16.
KADERISASI
Pasal 17.
SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasal 18.
SEJARAH ADAT DAN BUDAYA
Pasal 19.
PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB X
PERATURAN TAMBAHAN

Pasal 20.
Anggaran Dasar perhimpunan ini diperinci dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 21.
Perubahan AD dan ART perhimpunan ini hanya dapat dilakukan
oleh Musyawarah Besar.

Pasal 22.
Khusus pasal ini terpisah dari AD dan ART dalam lembaran tersendiri
yang isinya mengenai Tata Tertib GBHPK ( Garis – Garis Besar Haluan
Program Kerja ), merupakan peraturan pelengkap untuk AD dan ART.

Pasal 23.
Segala peraturan yang belum terdapat dalam ART ditentukan oleh seksi –
seksi asal tidak menyimpang dari AD dan ART, Musyawarah Besar dan
keputusan – keputusan yang telah ditentukan.

-6-
BAB XI
PENUTUP

ANGGARAN DASAR SADAWANA


Disyahkan pada
Hari : Jumat
Tanggal : 23 - 12 – 2005
Jam : 16.45
Tempat : Sekretariat Jln. Cileunyi –Cibagbagan
No. 207 Cileunyi Bandung

-7-
ANGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
NAMA, STATUS, WAKTU

Pasal 1.
Perhimpunan Pendaki Gumumg ini bernama “SADAWANA”

SADAWANA di ambil dari kata SADA dan WANA


SADA berarti SUARA, yang di ambil dari bahasa Sunda
WANA berarti ALAM, yang di ambil dari bahasa Sansekerta
Jadi SADAWANA berarti SUARA ALAM

Pasal 2.
Status perhimpunan berorientasi pada UU RI No. 4 Tahun 1982 tentang
pokok- pokok Lingkungan Hidup.

Pasal 3.
Perhimpunan beridri pada hari Selasa, Tanggal 25 Desember 1987, jam
24.00 di Gunung Manglayang Bandung. Perhimpunan ini berdiri dalam
jangaka waktu yang tidak terbatas, selama tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD, 45.

BAB II
TUJUAN

Pasal 4.
1. Tujuan dari perhimpunan ini adalah :
2. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mencintai Alam, Nusa dan Bangsa.
4. Menunbuhkan rasa disiplin dan dedikasi yang tinggi dengan sesama
hidup.
5. Menumbuhkan kecerdasan, keterampilan serta kemampuan yang
tinggi.
6. Menumbuhkan ketahanan Fisik dan Mental yang baik dan
membentuk rasa percaya diri sendiri.

-8-
7. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan persaudaraan khususnya di
antara anggota dan sesama pecinta alam pada umumnya.
8. Berkarya nyata dan mendharma bhaktikan ilmu yang dimiliki
kepada Nusa, Bangsa dan Agama dengan rasa kemanusaan.

BAB III
SIFAT dan AZAS

Pasal 5.
Perhimpunan ini bersifat kekeluargaan.

Pasal 6.
Perhimpunan ini berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

BAB IV
KESEKRETARITAN

Pasal 7.
Perhimpunan ini memiliki :
7.1. Lambang SADAWANA

Orange

Coklat
Puti
Biru Langit

7.1.1. BINTANG : Yang berarti ketuhanan Yang Maha Esa.


PUTIH yang bermakna : SADAWANA cinta kebersihan dan
ketulusan anggotanya dalam segala hal.
7.1.2. GUNUNG : Salah satu sumber dari kehidupan dan
merupakan fasilitas kegiatan bagi

-9-
SADAWANA, yang berdiri dengan
kokoh
dan tegar serta berdiri dengan suat
keteguhan.
COKLAT yang bermakna : SADAWANA membina
anggotanya agar
teguh dalam setiap hal, tolong menolong
dengan sesama, dan selalu
bermusyawarah
untuk mencapai mufakat.
7.1.3. EMPAT SUDUT : Yang berarti empat orang perintis
SADAWANA
7.1.4. LINGKARAN : Merupakan ikatan persaudaraan dan
wawasan SADAWANA yang
berkesinambungan dan tak ada putusnya
dalam mencapai maksud dan tujuan
perhimpunan.
HITAM yang bermakna : SADAWANA membina
anggotanya agar
berani dan tak mengenal takut, bertindak
dengan tenang, terampil dan ulet dalam
segala hal dengan tidak mengenal putus
asa.
7.1.5. DELAPAN ARAH
MATA ANGIN : Menunjukan bahwa sadawana bergerak
dalam mencapai tujuan dengan tidak
mengenal pada satu golongan yang tidak
membeda-bedakann Suku, Bahasa dan
Agama.
7.1.6. Tidak ada batas yang menghalangi maksud dan tujuan SADAWANA
seperti BIRU LANGIT : Yang tak ada ujungnya dan selalu
berkesinambingan.
7.1.7. SEGI LIMA : Menunjukan Azas Pancasila.

7.1.8. Anggota SADAWANA selalu menjaga kehormatan dan nilai – nilai


organisasi seperti Orange yang bermakna
Selalu teguh dan berdedikasi.
7.2. Tata Tertib Lambang
7.2.1. Ukuran Lambang

- 10 -
Badge : Persegi panjang ukuran 7 x 8 cm.
Ukuran lambang segi lima sama kaki 5 x 7 cm.
Warna dasar orange.
Isi : Nama organisasi, lambang, nama kota, garis pinggir
Warna hitam.
Syal : Ukuran lambang disyal = segi lima sama kaki ukuran
5 x 7 cm.
Lambang di syal di sablon / di bordil.
Pin : Ukuran lambang di Pin = segi lima sama kaki ukuran
2,5 x 3 cm.
Untuk topi, ransel, rompi dll. Ukuran lambang dan
Penempatan ditentukan kemudian.

7.2.2. Penempatan Lambang


Badge : Di tangan sebelah kiri.
Syal : Diujung segi tiga sama kaki.

7.3. Janji anggota SADAWANA

SADAWANA itu :
1. Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta terhadap alam dan kasih sayang dengan sesama hidup.
3. Rela menolong dan tabah dalam menghadapi hidupnya.
4. Terampil, rajin dan suka bermusyawarah dalam menghadapi
kesukaran.
5. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab
6. Menghormati tata kehidupan dan mengabdi kepada Nusa, Bangsa
dan Agama.

7.4. Bendera SADAWANA

Ukuran 2 : 3 untuk lebar berbanding panjang. Warna dasar orange. Simbol


tertera di tengah-tengah, diatasnya tertulis SADAWANA dan di bawahnya
BANDUNG

7.5. Seragam SADAWANA

7.5.1. Pakaian Dinas Harian/ PDH

- 11 -
1. Kemeja biru muda tangan panjang.
2. Celana panjang hitam.
3. Slayer / syal orange ukuran 90 x 90 x 120 cm.
4. Topi / pet dengan simbol di depan.
5. Papan nama dan NTA dipakai disebelah kiri dada, pada seragam
PDH dengan ukuran lebar = 2,5 cm, panjang = 10 cm.

7.5.2. Pakaian Dinas Lapangan /PDH


1. Kaos warna biru.
2. Celana panjang hitam.
3. Slayer / syal orange ukuran 90 x 90 x 120 cm.
4. Topi / pet dengan simbol di depan.

7.6. Kartu Anggota

Ukuran kartu anggota : 5,5 x 8,5 cm.


Bagian depan : Identitas anggota.
Bagian belakang : motto, janji organisasi
Masa berlaku : Satu periode masa kepengurusan
( kecuali DKA ).

7.7. Motto SADAWANA

“Kita pernah dan selalu bersatu untuk menaklukan diri”

BAB V
STRUKTUR MEKANISME

Pasal 8.
Kepengurusan PPG SADAWANA : Anggota SADAWANA yang terdiri
dari Ketua Suku, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Pembentukan
Seksi – Seksi dipilih Oleh Ketua
8.1. Ketua Suku
8.2. Wakil Ketua
8.3. Sekeretaris
8.4. Bendahara

- 12 -
8.5. Tata Tertib
8.6. Seksi Pengabdian
8.7. Seksi Diklat
8.8. Seksi Logistik
8.9. Seksi Humas dan Dokumentasi

Pasal 9.
Struktur Mekanisme
9.1. Musyawarah Besar
9.1.1. Tugas :
9.1.2. Fungsi :
9.1.3. Wewenang :
9.1.4. Tanggung Jawab :
9.1.5. Kriteria :

9.2. DKA ( Dewan Kokolot Adat )


9.2.1. Tugas :
9.2.2. Fungsi :
9.2.3. Wewenang :
9.2.4. Tanggung Jawab :
9.2.5. Kriteria :

9.3. DPA ( Dewan Pertimbangan Anggota )


9.3.1. Tugas :
9.3.2. Fungsi :
9.3.3. Wewenang :
9.3.4. Tanggung Jawab :
9.3.5. Kriteria :

9.4. BUMO ( Badan Usaha Milik Organisasi )


9.4.1. Tugas :
9.4.2. Fungsi :
9.4.3. Wewenang :
9.4.4. Tanggung Jawab :
9.4.5. Kriteria :

- 13 -
BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 10.
Anggota Perhimpunan ini adalah :

10.1. Anggota Muda

10.1.1. Kriteria : Anggota yang telah lulus mengikuti Pendidikan


Dasar PPG SADAWANA.
10.1.2. Tugas : Wajib mengikuti Masa Bimbingan dan kegiatan
organisasi yang telah ditentukan Dewan Pengurus.
10.1.3. Fungsi : Sebagai kader organisasi.
10.1.4. target : Menguasai materi kepencinta alaman dan nilai –
nilai SADAWANA.
10.1.5. Sanksi : Sanksi administrasi dan sanksi organisasi.
10.1.6. Kurun Waktu : Masa Anggota Muda diberi kesempatan 2 ( dua )
kali masa bimbingan, lebih dari batas waktu
maksimum dianggap mengundurkan diri dan
segala identitas organisasi dicabut.
10.1.7. Hak : Anggota Muda mempunyai hak bicara.

10.2. Anggota Penuh

10.2.1. Kriteria : Anggota yang telah lulus mengikuti Masa


Bimbingan PPG SADAWANA dan telah
mendapatkan NTA ( Nomor Tanda Anggota ).
10.2.2. Masa Bakti : Masa bakti pengabdian minimal 6 tahun terhadap
organisasi.
10.2.3. Tugas : Mengembangkan dan menjaga nama baik
organisasi.
10.2.4. target : Meneliti dan mengembangkan materi kepencinta
alaman dan nilai – nilai organisasi PPG
SADAWANA.
10.2.5. Sanksi : Sanksi administrasi, sanksi sosial dan sanksi
organisasi.

- 14 -
10.2.6. Kurun Waktu : Selama menjadi anggota PPG SADAWANA
10.2.7. Hak : Anggota Penuh mempunyai hak bicara dan hak
suara.

10.3. Anggota Kehormatan

10.3.1. Kriteria : Mempunyai keahlian, sikap mental dan moral


serta
kesadaran untuk memajukan organisasi.
10.3.2. Tugas : Mengembangkan dan menjaga nama baik
organisasi serta mendukung terhadap semua
kegiatan organisasi.
10.3.3. target : Sebagai pendukung dalam menyukseskan
berbagai
kegiatan organisasi.
10.3.4. Sanksi : Sanksi administrasi, sanksi sosial dan sanksi
organisasi.
10.3.5.KurunWaktu : Selama menjadi anggota kehormatan PPG
SADAWANA
10.3.6. Hak : Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara.

BAB VII
RAPAT, SIDANG DAN MUSYAWARAH

Pasal 11.
Rapat Oraganisasi ini terdiri dari :

11.1. Rapat Biasa / Rapat Anggota

11.1.1. Tugas dan fungsi : Sebagai media evaluasi dan


koordinasi
pada program kegiatan dewan Pengurus.
11.1.2. Wewenang : Mengeluarkan kebijakan aturan tambahan

- 15 -
sesuai kebutuhan.
11.1.3. Tanggung Jawab : Ketua suku dan Wakil Ketua Suku.
11.1.4. Target : Memperoleh bahan sebagai Laporan
kepengurusan.
11.1.5. Materi Bahasan : evaluasi program kegiatan.
11.1.6. Peserta Rapat : Dewan Pengurus.
11.1.7. Kurun Waktu : Minimal 1X / bulan.
11.1.8. Pemberitahuan : 3 hari sebelum hari H.

11.2. Rapat Dewan Pengurus


11.2.1. Tugas dan fungsi : Mengoptimalkan perangkat
strukturisasi
Dewan Pengurus.
11.2.2. Wewenang : Mengeluarkan kebijakan aturan tambahan
yang bersifat darurat.
11.2.3. Tanggung Jawab : Ketua suku dan Wakil Ketua Suku.
11.2.4. Target : Kestabilan perangkat Dewan Pengurus.
11.2.5. Materi Bahasan : Tentang kepincangan struktural Dewan
Pengurus.
11.2.6. Peserta Rapat : Anggota dan Dewan Pengurus.
11.2.7. Kurun Waktu : Sesuai kebutuhan Dewan Pengurus.
11.2.8. Pemberitahuan : 3 hari sebelum hari H.

Pasal 12.
Sidang Oraganisasi ini terdiri dari :

12.1. Sidang Biasa

12.1.1. Ktiteria : Susunan Laporan.


12.1.2. Tugas : Mempertanggung jawabkan.
12.1.3. Fungsi : Tertib Laporan.
12.1.4. Wewenang : Dewan Pengurus, DPA, DKA.
12.1.5. Tanggung Jawab: Pelaksana.
12.1.6. Target : Arsif + Wawasan.
12.1.7. Sanksi :
12.1.8. Konsekwensi : Peningkatan Kualitas Prestasi.
12.1.9. Program Materi : Pembacaan dan Diskusi.
12.1.10. Kurun Waktu : Tergantung Kebutuhan.

- 16 -
12.1.11. Peserta : DP, DPA, DKA, Pelaksana.
12.1.12. Sifat : Fleksibel.
12.1.13. Pemberitahuan : 3 hari sebelum hari H

12.2. Sidang Istimewa

12.2.1. Kriteria : Susunan Laporan.


12.2.2. Tugas : Mempertanggung Jawabkan.
12.2.3. Fungsi : Tertib Laporan.
12.2.4. Wewenang : Mengklarifikasi dan Justifikasi.
12.2.5. Tanggung Jawab: Jabatan Tinggi.
12.2.6. Target : Arsif + tertib Organisasi.
12.2.7. Sanksi : keputusan.
12.2.8. Konsekwensi : diterima / Dtolak.
12.2.9. Program Materi : Pembacaan dan Tanya Jawab.
12.2.10. Kurun Waktu : Tergantung Kebutuhan.
12.2.11. Peserta : DP, DPA, DKA, Pelaksana dan wakil anggota.
12.2.12. Sifat : Penting.
12.2.13. Pemberitahuan : 3 hari sebelum hari H.

Pasal 13.
Musyawarah anggota ini terdiri dari :

13.1. Musyawarah Anggota

13.1.1. kriteria : Dihadiri minimal ½ + 1 anggota aktif.


13.1.2. Tugas : Mengambil keputusan bersama tentang
sistem dan mekanisme kerja.
13.1.3. Fungsi : Laporan, Evaluasi, Diskusi, Konsolidasi,
Koordinasi dan sosialisasi.
13.1.4. Wewenang : Pengambilan Keputusan dan Kesepakatan.
13.1.5. Tanggung Jawab : Dewan Pengurus.
13.1.6. Target : Evaluasi dan Informasi.
13.1.7. Sanksi : Pengakuan.
13.1.8. Konsekwensi : Perkembangan SDM.
13.1.9. Program materi : Program Kegiatan.

- 17 -
13.1.10. Kurun Waktu : Minimal 3X dalam 1 tahun.
13.1.11. Peserta : DP, DPA, DKA, Anggota.
13.1.12. Sifat : Rutin.
13.1.13. Pemberitahuan : 3 hari sebelum hari H.

13.2. Musyawarah Istimewa

13.2.1. kriteria : Dilakukan apabila terjadi masi darurat


dalam organisasi.
13.2.2. Tugas : Mengklarifikasi dan Justifikasi.
13.2.3. Fungsi : Meluruskan amanat MUBES.
13.2.4. Wewenang : Memutuskan dan Menetapkan.
13.2.5. Tanggung Jawab: DPA, DKA.
13.2.6. Target : Penyelarasan Visi dan Misi.
13.2.7. Sanksi : Diterima atau Ditolak.
13.2.8. Konsekwensi : Sanksi Organisasi.
13.2.9. Program materi : Diskusi, sidang dan mengacu pada
panduan AD / ART serta kebijakan
organisasi.
13.2.10. Kurun Waktu : Minimal 1 tahun 1X.
13.2.11. Peserta : DP, DPA, DKA, Wakil Anggota atau
Angkatan.
13.2.12. Sifat :
13.2.13. Pemberitahuan :

13.3. Musyawarah Besar


13.3.1. kriteria : Panitia, Pimpinan Sidang, Keputusan syah
minimal sepakat ½ + 1 anggota yang hadir,
anggota mendapat undangan dan wajib dibawa,
anggota wajib menghadiri dan mengikuti sidang
Paripurna dan sidang Komisi Musyawarah Besar,
mematuhi ketentuan – ketentuan yang diatur di
dalamnya..
13.3.2. Tugas : Mempertimbangkan, memutuskan, menetapkan
dan
mengesahkan Musyawarah dan Mufakat seluruh
anggota oganisasi PPG SADAWANA.
13.3.3. Fungsi : Menyelaraskan perkembangan serta Visi
dan Misi organisasi.

- 18 -
13.3.4. Wewenang : Semua anggota mempertahankan hak suara
dan hak bicara.
13.3.5. Tanggung Jawab: DPA, DKA dan Anggota.
13.3.6. Target : Perkembangan Organisasi.
13.3.7. Sanksi : Ketetapan.
13.3.8. Konsekwensi : Stagnasi atau bubar.
13.3.9. Program materi : Pembacaan dan pengesahan, Tata Tertib,
Serah Terima Laporan Pertanggung Jawaban
Dewan Pengurus, Sidang Pleno atau Komisi (A)
oraganisasi, Komisi (B) Program Kerja, Komisi
(C)
Sarana dan Prasarana, Komisi (D) Dana dan
Usaha,
Sidang Paripurna ( pembahasan dan penetapan
AD
/ ART ), Pemilihan Ketua Suku dan Pembahasan
lainnya.
13.3.10. Kurun Waktu : 2 tahun 1X.
13.3.11. Peserta : Seluruh Anggota Penuh, Anggota
Kehormatan, Pimpinan Sidang ( minimal
ketua dan sekretaris sidang ) serta pihak
undangan atau peninjau yang dianggap
perlu.
13.3.12. Sifat : Wajib dan Penting.
13.3.13. Hak Bicara : Hak dipilih dan memilih adalah Anggota Penuh.
13.3.14. Hak Suara : Hak mengeluarkan saran dan pendapat
adalah Anggota Muda, Anggota Penuh dan
Anggota Kehormatan.
13.3.15. Pemberitahuan :

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 14.
Keuangan Perhimpunan ini di peroleh dari :

14.1. Uang pendaftaran yaitu penyisihan dari uang pendaftaran dari calon

- 19 -
anggota SADWANA.
14.2. Iuran Anggota yaitu iuran wajib dari anggota yang besarnya Rp.
5000,-
dan diberikan kepada pengurus setiap satu bulan sekali.
14.3. Usaha yang syah yaitu usaha pengurus dalam penambahan dana
perhimpunan.
14.4. Sumbangan yang tidak mengikat yaitu sumbangan dari semua pihak
yang mendukung pada perhimpunan.
14.5. Bantuan dari para donatur perhimpunan.
14.6. BUMO.

Pasal 15.
Pengembangan SDM :
15.1. Materi dan Latihan.
15.2. Pendidikan dan Pembinaan.
15.3. Spritual / Keagamaan.
15.4. Latihan Bersama.
15.5. Ekspedisi.
15.6. Penelitian / Observasi.

Pasal 16.
Kaderisasi
16.1. Mengadakan Pendidikan.

Pasal 17.
Sosial dan Lingkungan
17.1. Pada Masyarakat.
17.2. Flora dan Fauna dan Alam pada umumnya.

Pasal 18.
Sejarah Adat dan Budaya
18.1. Menggali tentang Mitos, Suaka dan Cagar Budaya.

Pasal 19.
Pengembangan Organisasi
19.1. Kerja sama dengan instansi terkait.
19.2. Pengadaan dan pembenahan sekretariat.

- 20 -
BAB X
PERATURAN TAMBAHAN

Pasal 20.
Anggaran Rumah Tangga perhimpunan ini hasil dari Musyawarah yang
syah.

Pasal 21.
Perubahan AD / ART perhimpunan ini hanya dapat dilakukan oleh
Musyawarah Besar.

Pasal 22.
Segala peraturan yang belum tercantum pada ART dapat di tentukan oleh
seluruh lembaga yang ada, asal tidak menyimpang dari Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan Musyawarah Besar atau ketentuan –
ketentuan
yang telah ditentukan.

Pasal 23.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perhimpunan ini disyah kan
pada Musyawarah Besar ke IX, di Sekretariat Jl. Raya Cileunyi Cibagbagan
No. 207 pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2005 jam 01.37 wib.

BAB XI
PENUTUP

ANGGARAN DASAR SADAWANA


Disyahkan pada
Hari : Jumat
Tanggal : 23 - 12 – 2005
Jam : 16.45
Tempat : Sekretariat Jln. Cileunyi –Cibagbagan
No. 207 Cileunyi Bandung

- 21 -
KODE ETIK PECINTA ALAM SE – INDONESIA

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.

Pecinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar


akan tanggung jawab kami terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagai mahluk
yang mecintai alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.

Sesuai dengan hakekat di atas kami dengan kesadaran menyatakan sebagai


berikut :

2. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.


3. Memelihara alam beserta isinya, serta menggunakan sumber sesuai
dengan kebutuhan.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat
sekitarnya serta menghargai manusia dengan kerabatnya.
5. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
6. Berusaha memperkuat tali persaudaraan diantara pecinta alam,
sesuai dengan asas pecinta alam.
7. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam
pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
8. Penutup.

DISYAHKAN BERSAMA
DALAMGLADIAN IV
DI UJUNG PANDANG TAHUN 1974

- 22 -
PENDAHULUAN

Tidak dapat di sangkal lagi bahwa pertumbuhan dan perkembangan


organisasi pecinta alam, khususnya di daerah Jawa Barat dewasa ini
menunjukan tanda – tanda yang semakin menggembirakan.
Organisasi pecinta alam pada dasarnya di gerakan oleh para remaja
dan pemuda yang tengah duduk di bangku sekolah, perguruan tinggi bahkan
yang sudah tidak duduk di bangku sekolah atau kuliahpun turut
mengembangkannya.
Tetapi sejauh itu masih agak langka kedengarannya jika kita bicara
tentang apa dan bagaimana sebenarnya pecinta alam itu.
Banyak organisasi pecinta alam atau pendaki gunung yang lahir dan
tumbuh, tetapi sayangnya kelahirannya itu tidak banyak di topang oleh
suatu sikap yang mendasar dan fundamental, justru karena di landasi oleh
suatu ketidak mengertian tentang apa sebenarnya pecinta alam atau pendaki
gunung itu.

PENGERTIAN

Kita sering menyebut pecinta alam atau pendaki gunung, setiap


sebutan itu kita lafalkan. Pengertian kita pada umumnya terpusat pada
sekelompok anak muda dengan jaket penuh tempelan badge dan memakai
ransel lengkap dengan perlengkapan ke gunung. Pendaki kata mereka
adalah pemuda yang bosan dengan kebisingannya dan sumpeknya polusi
kota, yang lari ke puncak gunung, pantai dan pesisir, pengertian pecinta
alam ada kemungkinan masih terlalu mengambang. Dilihat dari arti kata,
maka pecinta alam adalah orang atau seseorang yang mencintai alam
sekelilingnya. Dalam hal ini perlu kita sikapi pengertian harfiah bahwa :

Pertama : Cinta berarti rasa sangat sayang dan pecinta menunjukan


orang yang suka akan sesuatu.
Kedua : Alam…..menunjukan segala sesuatu yang termasuk dalam
satu lingkungan( golongan ) dan dianggap sebagai satu
keseutuhan.
Dari pengertian diatas mudah di pahami, tetapi pada galibnya pecinta
alam bukanlah sekedar istilah. Tetapi pencerminan karakter manusia dalam
arti luas. Cinta alam mengandung makna yang dalam dan boleh di katakan
luhur, Tuhan menciptakan alam dan segenap isinya untuk pengertian
manusia. Sedikitnya ada dua hal yang dapat disimpulkannya.

- 23 -
1. Manusia hidupnya tergantung pada alam.
2. Manusia dapat mengatur dan menguasai alam.

Sesuatu yang pasti adalah kenyataan bahwa manusia tidak dapat


terlepas dari alam tempatnya hidup, artinya bagaimanapun manusia dan
alam mempunyai hubungan yang sangat erat.
Sebenarnya untuk memulai mencintai alam tidaklah sulit dan sesukar
yang dibayangkan, jika kita mau memandangnya secara bebas dan tidak
terikat dengan penghayatan yang lebih bersifat longgar dan wajar, cinta
alam itu sebaiknya di rintis dari kehidupan terdekat dengan diri kita dan
pranata sosialnya.
Dengan demikian dapatlah kiranya dipahami makna dan arti serta
pengertian tentang pecinta alam ataupun pendaki gunung, sehingga kita
dapat meletakan diri secara sadar dalam memanggul tanggung jawab
sebagai seorang pecinta alam.
Demikianlah secara umum kita gambarkan tentang hal – hal yang
berhubungan dengan pecinta alam dan pendaki gunung semoga dapat
dipahami oleh semua pihak.

- 24 -

Вам также может понравиться