Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik,


perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu
keluarga dan lain sebagainya.

Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu


lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan
pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya,
lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para
anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.

1.2. Tujuan

1. Mampu memahami Pengertian Organisasi


2. Memahami prinsip – prinsip organisasi

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengorganisasian


Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian. Jadi organisasi
dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tentang pengertian organisasi, maka
dapat dilakukan melalui pendekatan teori organisasi. muncul berbagai pendapat
dimana setiap pendapat itu mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam
melihat organisasi. shafritz dan steve ott dalam thoha (2002:7-42) merinci teori
organisasi atas enam mazhab yaitu:

1. Teori organisasi klasik


Teori organisasi klasik masa dominasinya, dimulai sekitar tahun 1930-an,
dan sampai sekarang diakui mempunyai pengaruh yang besar, para ahli yang
tercatat dalam kelompok teori organisasi klasik antara lain henry fayol (1841-
1925), dan max weber (1864-1920). Ajaran pokok teori klasik adalah sebagai
berikut :

1. Organisasi itu timbul untuk mencapai produksi dan tujuan-tujuan


ekonomi.

2
2. Hanya ada satu cara terbaik untuk mengorganisasikan produksi dan
cara itu dapat dijumpai melalui penelitian yang sistematik dan ilmiah
3. Produksi dapat dimaksimalkan melalui spesialisasi dan pembagian
kerja.
4. Orang dan organisasi bekerja haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip
rasionalitas dan efisiensi.

2. Teori organisasi neoklasik

Teori organisasi neoklasik diperkirakan hadir setelah perang dunia kedua


sampai dengan 1950-an. Teori organisasi neoklasik tidak mengembangkan “body
of theory”, yang dapat mengganti teori organisasi klasik. Aliran ini dianggap
sebagai aliran transisi dan reaksioner dari aliran teori organisasi klasik. Ahli yang
terkenal dari aliran neoklasik ini ialah herbert a. symon, yang dikenal dengan
prinsip administrasi. Salah satu tema utama aliran neoklasik ini adalah bahwa
organisasi itu tidak bisa hidup terisolasi dari lingkungannya, sehingga aliran ini
yang mengawali konsepsi “buka pintu” organisasi terhadap pengaruh
lingkungannya.

Salah seorang sosiolog terkenal yang banyak mempengaruhi aliran teori


organisasi neoklasik adalah talcott parson yang merumuskan organisasi itu
sebagai suatu sistem sosial yang berusaha untuk mencapai tujuan tertentu, dalam
usahanya mencapai tujuan pokok dari sistem yang lebih besar, misalnya
organisasi yang lebih besar atau masyarakat itu sendiri.

3. Teori organisasi struktural modern


Teori organisasi struktural modern membahas mengenai diferensiasi
vertikal (misalnya tata jenjang organisasi, otorita dan koordinasi), dan diferensiasi
horizontal antara unit-unit dalam suatu organisasi. Bagan organisasi merupakan
satu-satunya alat yang memperjelas keterangan dari ahli-ahli teori organisasi
struktural ini. Aliran teori organisasi struktural modern ini kira-kira sekitar tahun

3
1960-an sampai 1970-an. Beberapa asumsi dasar atau pokok ajaran aliran ini
antara lain :

a. Organisasi itu merupakan suatu instistusi yang rasional dengan maksud


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. perilaku organisasi yang
rasional dapat dicapai dengan baik melalui suatu sistem aturan yang
jelas dan otoritas yang formal. koordinasi dan pengendalian merupakan
kunci tercapainya rasionalitas dalam organisasi.
b. Struktur organisasi dikatakan baik bagi organisasi, atau paling sedikit
sesuai dengan organisasi, jika struktur tersebut dirancang sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, kondisi lingkungan yang
mengelilingi organisasi, sifat produksi atau pelayanan yang
dihasilkan/diberikan, dan teknologi yang dipergunakan dalam proses
produksi/pelayanan tersebut.
c. Spesialisasi dan pembagian kerja akan dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi/pelayanan. apalagi kalau diimbangi dengan
kecakapan pelaksanaan dan profesionalitas yang tinggi.
d. Hampir semua persoalan dalam organisasi diakibatkan oleh struktur
organisasi. oleh karenanya cara mengatasinya menyempurnakan atau
mengganti struktur tersebut.

Para pemikir dan pendukung teori ini antara lain tom burns dan
g.m stalker, amitai etzoni, peter m. blau, richard m. scott, arthur h. walker,
jay w. larsch, paul r. lawrence dan juga henry mintzberg.

4. Aliran organisasi sistem dan kontijensi


Aliran sistem memandang suatu organisasi sebagai tatanan yang kompleks
dan dinamis dari unsur-unsur yang saling terikat, yakni unsur-unsur input, proses,
output, saluran feedback, dan lingkungan tempat unsur-unsur tersebut
beroperasi.Suatu perubahan dalam satu unsurmengakibatkan perubahan pada
unsur lain. Keterjalinan dan keterikatan itu cenderung menjadi kompleks, dinamis
dan seringkali tidak diketahui. Oleh karenanya ketika pimpinan membuat

4
keputusan yang hanya melibatkan satu unsur saja, tidak disadari akan memberikan
pengaruh pada seluruh unsur dalam organisasi tersebut. aliran sistem dalam teori
organisasi ini menganalisa keterjalinan dengan mempergunakan proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, informasi, dan sistem pengendalian
sebagai titik pusat analisanya. para pendukung teori ini antara lain fremont e. kast
dan james e. rosenweigh dengan judul buku “organization and management : a
system approach”.

5. Aliran power dan politik dalam organisasi


Aliran power dan politik dalam organisasi menekankan bahwa “authority”
hanya merupakan salah satu sumber power dalam organisasi, dan power
dibutuhkan untuk semua pengarahan (tidak hanya untuk mengalirkaj ke bawah
melalui hieraki organisasi).

Aliran ini berpendapat bahwa organisasi bukanlah naïve, tidak realistik,


dan bukan pula kehabisan nilai praktisnya. Organisasi merupakan sistem koalisi
antar individu yang kompleks, setiap kegiatannnya mempunyai interest,
kepercayaan, nilai, preferensi, perspektif dan persepsi sendiri. koalisi antara
individu ini kejar mengejar dengan kelangkaan sumber organisasi secara terus
menerus. Akibatnya, tidak bisa dihindari timbulnya konflik dalam organisasi.
Pengaruh, kekuasaan, dan kegiatan-kegiatan politik merupakan ubahan-ubahan
yang paling penting dalam kehidupan organisasi. Pendukung aliran ini antara lain
gerald salancik dan jeffrey pfefer.

6. Aliran teori budaya organisasi


Aliran teori budaya organisasi merupakan suatu aliran teori organisasi
yang menekankan pada satu kebudayaan yang hidup dalam organisasi.
Kebudayaan yang hidup ini mestinya tidak bisa melepaskan dari kebudayaan yang
hidup dalam masyarakat tempat organisasi itu berkiprah. kebudayaan itu terdiri
dari segala sesuatu yang tidak bisa diraba, antar lain : nilai, kepercayaan, asumsi,
persepsi, norma prilaku dan pola sikap. Kesemuanya itu tidak bisa dilihat dan
diamati secara kasat mata, akan tetapi semuanya merupakan kekuatan yang selalu

5
berada di belakang kegiatan dan aktivitas organisasi yang dapat dilihat dan
diamati oleh mata kepala kita.

Menurut aliran teori ini, setiap organisasi berbeda budaya satu sama lain,
yang disebabkan karena :

1. Sesuatu yang telah hidup dan selalu berulang aktivitasnya bagi satu
organisasi, belum tentu bisa timbul dan terjadi bersamaan dalam
organisasi lain. jadi, asumsi dasarnya memang berlainan.
2. Suatu budaya dalam organisasi dibentuk oleh banyak faktor, antara
lain budaya masyarakat, teknologi, suasana pasar, persaingan,
kepribadian pendirinya, dan kepribadian/gaya kepemimpinan dari para
pemimpin organisasi. diantara para ahli yang meramaikan dan
menyambut kehadiran aliran ini antara lainnthomas peters dan robert
waterman.
2.2. Tujuan Pengorganisasian
Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:
1. Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja
secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan
mudah dan efektif. Koordinasai dibutuhkan tatkala harus membagi
unitkerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu
organisasi.
2. Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan
menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap
unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan di dalam
organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapai
sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama.
3. Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi kegiatan,
maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian dapat
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan

6
produk dapat memberikan kepuasan dan memperoleh kepercayaan
masyarakat pengguna.
4. Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh
pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku
organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap akan menambah unit kerja
baru yang notabene menyangkut penambahan tenaga kerja yang relatif
banyak membutuhkan biaya tambahan berupa gaji/upah.
5. Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan
pengorganisasian, maka masing-masing pekerja antar unit kerja dapat
bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan, menumbuhkan rasa
saling membutuhkan, mengurangi pendekatan materialistis.
2.3. Ciri - Ciri dan Unsur - Unsur Pengorganisasian
Ciri – Ciri Pengorganisasian meliputi:

1. Organisasi sebagai suatu sistem, yaitu adanya seperangkat unsur yang


saling bergantung dan berhubungan antara yang satu dan yang
lainnya.
2. Organisasi merupakan struktur, yang mana mempunyai kadar
formalitas, pembagian tugas dan tanggung jawab yang harus
dijalankan oleh anggota kelompok.
3. Adanya perencanaan yang dilakukan secara sadar berdasarkan
rasionalitas dan pedoman-pedoman yang jelas.
4. Adanya koordinasi dan koorprasi yang baik diantara orang-orang
yang bekerja sama, menunjukkan bahwa tindakan-tindakan orang-
orang tersebut berjalan ke arah suatu tanggung jawab tertentu.
Adapun unsur-unsur pengorganisasian meliputi :

1. Manusia, yakni orang-orang yang bekerja sama, ada pimpinan dan


ada yang dipimpin, dan seterusnya.
2. Sasaran, yakni tujuan yang ingin dicapai.
3. Tempat kedudukan dimana manusia memainkan peran, wewenag
dan tugasnya.

7
4. Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan peran dan kedudukannya
yang disusun dalam pembagian tugas.
5. Teknologi, yakni berupa hubungan antara manusia yang satu
dengan yang lain sehingga tercipta organisasi.
6. Lingkungan, yakni adanya lingkungan yang saling mempengaruhi,
misalnya ada sistem kerja sama sosial.
2.4. Syarat-syarat Pengorganisasian
Dalam pengaturan pembagian kerja yang baik, tentu memerlukan
seorang manajer yang cukup berkemampuan dan berpengalaman di
bidangnya
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka meningkatkan
produktivitas dan kepuasan para anggota organisasi. Semakin banyak
pengetahuan dan pemahaman terhadap implikasi pribadi dan sosial tentang
pengorganisasian, maka akan semakin besar pula terciptanya team work yang
baik, sehingga upaya pencapaian tujuan organisasi benar-benar dapat
memberikan kepuasan anggota organisasi secaramenyeluruh dan merata.Ada
beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu:

1. Adanya sekelompok orang yang bekerja bersama;


2. Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai;
3. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan;
4. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan;
5. Adanya wewenang dan tanggungjawab
6. Adanya pendelegasian wewenang;
7. Adanya hubungan (relationship) antara satu sama lain anggota;
8. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan;
9. Adanya tata tertib yang harus ditaat.

2.5. Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah cara yang dipakai untuk membagi,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi. Struktur ini
terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

8
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Struktur
organisasi terdiri dari :

1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
Tipe struktur organisasi:

1. Departementalisasi fungsional

2. Departementalisasi menurut produk

3. Departementalisasi berdasarkan pelanggan

4. Departementalisasi berdasarkan geografis

2.6. Prinsip – Prinsip Pengorganisasian


Pengorganisasian dimaksudkan agar masing-masing unit
menyadari kedudukan, fungsi, wewenang, dan tanggungjawab, mereka
bersatu dalam satu wadah bersama untuk bekerja sama demi mencapai tujua
yang telah ditetepkan.
Agar pengorganisasian berjalan dengan baik, dan mencapai tujuan
bersama dalam tata kerja yang baik, maka perlu diingatkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Masing-masing unit mempunyai kesadaran tinggi untuk sanggup
memerima tujuan yang telah ditetapkan sehingga semua kegiatan setiap
unit diarahkan ke tujuan bersama itu.
2. Pembagian organisasi ke dalam bidang atau unit harus diatur sedimikian
pas sehingga tidak ada unit atau lebih yang mempunyai tugas yang sama.
3. Pembuatan struktur organisasi harus menggambarkan adanya satu
perintah, adanya keseimbangan tugas antara unit dan sebagai dampak,
adanya kesederhanaan wewenang dan tanggung jawab agar mengurangi “
span of control “

9
4. Struktur organisasi harus sederhana agar jalur kerja dan jalur hubungan
dapat nampak jelas dan tidak terlalu banyak orang yag terlibat dalam
tanggung jawab.
2.7. Asas-asas Pengorganisasian
Hadari Nawawi mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya :

1. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang


sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.
3. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
4. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol.
5. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah.
6. Oraganisasi harus fleksibel dan seimbang.
2.8. Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi
dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur
organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut
Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar

10
2.9. Macam-macam organisasi
a. Berdasarkan proses pembentukannya :
1. Organisasi formal : Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan
tujuan-tujuan tertentu, yang diatur dengan ketentuan-ketentuan
formal (misalnya : AD, ART dan peraturan tertulis).
2. Organisasi informal : Organisasi yang terbentuk tanpa disadari
sepenuhnya, dengan tujuan yang juga tidak sepenuhnya disadari
karena terjalin lewat hubungan-hubungan pribadi yang tidak
tertulis.
b. Berdasarkan kaitannya dengan pemerintah :
1. Organisasi resmi, organisasi yang dibentuk oleh (atau ada
hubungannya dengan) pemerintah, misalnya jawatan, lembaga
pemerintah, perusahaan negara, dll.
2. Organisasi tidak resmi, organisasi yang tidak ada hubungannya
dengan pemerintah, misalnya organisasi swasta.
c. Berdasarkan skala (ukuran) :
1. Organisasi besar
2. Organisasi sedang (menengah)
3. Organisasi kecil
d. Berdasarkan tujuan :
1. Public organization (organisasi pelayanan), organisasi sosial yang
tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa
perhitungan untung-rugi; tujuannya adalah layanan dan bukan
laba. Misalnya pemerintah, yayasan, dll.
2. komersil (mendapatkan laba)dan semua tindakannya selalu
bermotifkan laba (profit motive).
e. Berdasarkan organization chart (bagan organisasi) :
1. Berbentuk segitiga vertikal, pada bagan organisasi ini, manajemen
puncak terdapat pada puncak segitiga, semakin dekat ke puncak
segitiga, jabatan semakin tinggi dan sebaliknya. Bagan organisasi
ini semakin ke bawah semakin melebar.

11
2. Berbentuk segitiga horisontal dari kiri ke kanan, manajemen
puncak terdapat pada sebelah kiri dan cara membacanya dari kiri
ke kanan. Bagan ini melebar ke kanan, berarti posisi yang paling
kanan adalah kedudukan yang paling rendah.
3. Berbentuk lingkaran (circulair), menurut bagan ini puncak
manajemen terdapat pada pusat lingkaran; semakin dekat posisi
jabatan ke pusat lingkaran, semakin penting fungsinya.
Struktur departemen organisasi secara formal dapat dilakukan
dengan tiga cara pokok :

1. Departementasi Fungsional, organisasi menurut fungsi


menyatukan semua orang yangterlibat dalam satu aktivitas atau
beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu
departemen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke
dalam 1 unit.
2. Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang
berupa bisnis terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan
menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
3. Organisasi proyek dan matriks, struktur sebuah organisasi yang di
dalamnya setiap karyawan melapor kepada manajer fungsional
atau manajer divisi.
2.10. Pentingnya Organisasi

Seluruh ahli manajemen beranggapan bahwa Pengorganisasian merupakan


suatu fungsi yang sangat penting di dalam fungsi manajerial.Pengorganisasian
menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi, yang dianggap sebagai
sebuah kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan
baik. Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah
mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada, mempertemukan macam-
macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kepampuan kesemuanya
kesuatu arah tertentu. (George .K Terry)

12
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan
dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang
diinginkan. Tujuan yang diharapkan tersebut akan berhasil dengan baik bilamana
kemampuan manusia yang terbatas baik pengetahuan, tehnologi, skill maupun
waktu yang dimiliki itu, dapat dikembangkan dengan membagi tugas
pekerjaannya, wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga
secara sinergis dan mutual simbiosis membentuk kerjasama dan kemitraan yang
saling menguntungkan dan pencapaian tujuan lebih baik, tanpa ada kerjasama
yang baik maka tidak ada "manajemen".

Uraian diatas memberikan dorongan untuk menjawab suatu pertanyaan


mengapa manajemen itu penting dalam menjalankan organisasi ?

1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk di kerjakan sendiri, sehingga


diperlukan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam
penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi
yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen yang baik harus jelas sasaran yang hendak dituju.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan
kegiatan organisasi.
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisan,
komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan
menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan Juga
perkembangan agar lebih baik lagi.

13
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan dari makalah ini adalah :


1. Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu cara pengaturan
pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Stoner, 1996).
Sedangkan T Hani Handoko (1999) memberikan pengertian
pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan
lingkungan yang melingkupinya.
2. Prinsip pengorganisasian adalah tujuan yang tegas dan jelas,
departementasi, pembagian tugas pekerjaan, adanya koordinasi,
kesatuan komando, delegasi wewenang, luas jenjang pengawasan yang
jelas, seimbang dan fleksibel. Unsur pengorganisasian adalah struktur
organisasi, tugas, orang, keputusan dan imbalan, situasi informal dan
budaya
3. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di
antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, H. Malayu, S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan


Produktivitas. Bumi Pusaka.

Hofstede et. al. 1990. Measuring Organizational Cilture: A Qua;itatitive and


Quantitative Study Across Twenty Cases. Administrative Science
Quarterly, 35 (1990): 286-316.

Kaho, Joseph Riwu. 1988. Prospek Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta: PT


Grafindo Persada.

Siagian, Sondang P. 1997. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku


Administrasi. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Stonner, James, A.F. 1996. Manajemen. Edisi Satu. Jakarta: Erlangga.

T. Hani Handoko, Drs., MBA., 1998, Manajemen Personalia dan Sumberdaya


Manusia, edisi II, cetakan 12, Yogyakarta, BPFE.

Terry, George dan Leslie Rue. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang


Pemerintahan Daerah.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktk. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

15

Вам также может понравиться