Вы находитесь на странице: 1из 8

Analisis cerpen terjemahan dan cerpen

indonesia

Disusun oleh:
Nama : Suryandaru Prasetyo Jati
Nomor : 15
Kelas : XI IA Akselerasi 1

Tahun Pelajaran 2012

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Sinopsis Cerpen Terjemahan
The Bet
Karya Anton Chekov
Suatu malam ada seorang bankir yang gelisah mengenang kejadian lima belas tahun
lalu. Lima belas tahun lalu ada perdebatan saat pesta di rumah bankir yaitu adu pendapat
tentang hukuman mati dan hukuman penjara seumur hidup yang universal. Saat itu ada
seorang pengacara yang menyatakan pendapat bahwa ia memlih hukuman penjara. Hal itu
sontak membuat sang bankir naik darah, lalu sang bankir mengajak taruhan bahwa ia akan
memberi uang dua juta dollar jika sang pengacara mau dikurung selama lima belas tahun
didekat pavilliun rumahnya. Akhirnya sang pengacarapun setuju.

Dan sang pengacara pun menghabiskan waktunya di pavilliun, tahun pertama ia


menghabiskan waktu dengan membaca, pada tahun kedua ia mempelajari sastra romawi dan
sastra yunani kuno, pada tahun kelima ia memainkan piano lagi. Memasuki pertengahan
tahun keenam sang pengacara mempelajari filosofi dan sejarah dengan semangat. Pada tahun
kesepuluh sang pengacara berubah ia mempelajari kitab perjanjian baru dan teologi. melihat
semua kejadian itu sang bankir pun berpikir cara untuk menyingkirkan sang pengacara.

Ketika jam tiga pagi sang bankir menengok sang pengacara, ketika sampai di
pavilliun sang bankir menengok sang pengacara melalui jendela kecil. Setelah itu sang bankir
masuk dan melihat ada secarik kertas lalu ia bergegas mengambil dan membacanya. Setelah
membaca secarik kertas tersebut sang bankir tahu bahwa sang pengacara tidak mau
mengambil uangnya. Sang pengacara akan pergi lima menit sebelum waktu kebebasannya
tiba. Untuk menghindari desas-desus sang bankir menyimpan secarik kertas itu kedalam
lemari besinya.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Sinopsis Cerpen Indonesia
Kemarau
Karya Andrea Hirata
Di suatu rumah kecil yang ditempati oleh tujuh orang hawa yang dirasakan hanyalah
panas dan sumpek. Tidak ada cafe dan tempat hiburan di kota itu yang sedikit menarik
perhatian adalah jam besar ditengah kota yang sudah selama empat puluh enam tahun rusak.
Penarik perhatian lainnya adalah dua buah patung, juga di tengah kota. Patung pertama
berupa seekor buaya yang sedang melilit sebilah parang. Besar, tingginya mungkin enam
meter. Patung satunya lagi juga besar dan tinggi, adalah patung para pejuang kemerdekaan
tahun 45. Lengkap dengan senapan dan bambu runcing.
Di kota itu memiliki satu Museum dan museum ini sekaligus menjadi kebun binatang
bagi warga dikota itu. Di museum itu ada satu tempat yang jika masuk harus mengucapkan
salam dan melepas sandal serta memasukkan uang kedalam kotak disebelah patung barang
siapa memasukkan uang kedalam kotak itu pendermanya akan awet muda dan enteng jodoh.
Melihat dari jendela museum, sangat istimewa karena tampak hewan-hewan berkeliaran.
Itulah kebun binatang dikota itu. Semua hewan yang ada di kebun binatang itu merupakan
binatang hibah dari jawa yang dianggap tidak sexy lagi.
Suatu hari aku berjalan-jalan, ada seorang penjual tebu yang menyapaku dan
menanyakan hal yang sama seperti dulu. Di sungai hanya ada onggokan kapal keruk yang
dahulu mengeruk bumi selama dua puluh empat jam tanpa henti. sepuluh tahun kemudian aku
kembali lagi dan berjumpa dengan sang penjual tebu dan aku pergi ke sungai. Di sungai aku
tidak lagi melihat onggokan kapal keruk, aku lalu bertanya kepada sang penjual tebu dan
iapun menanggapi dengan tak acuh. Dari ia aku tahu bahwa kapal keruk itu sudah dipotong-
potong menjadi besi kiloan.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Unsur Intrinsik Cerpen Terjemahan
1. Tema
Tema yang digunakan adalah perseteruan
2. Tokoh dan penokohan
a. Bankir tokoh utama ia digambarkan sebagai orang yang tempramental dan uang
dua juta dollar tidaklah berarti baginya. Berwatak sombong. (“Bohong! Aku
berani bertaruh dua juta kau takkan betah ngendon di sel walau hanya untuk lima
tahun saja!”)
b. Pengacara tokoh utama ia digambarkan sebagai orang yang sabar mudah belajar
sesuatu dan taat pada agama karena membaca kitab.( Selanjutnya, setelah tahun ke
sepuluh, sang pengacara duduk tak bergeming di depan mejanya dan hanya
membaca Kitab Perjanjian Baru.)
3. Alur
Alur yang digunakan pada cerpen ini adalah alur mundur karena yang diceritakan
adalah kejadian limabelas tahun yang lalu.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sundut pandang orang ketiga serba
tahu.
5. Latar
a. Latar yang digunakan di cerpen ini antara lain di ruang kerja bankir (Seorang
bankir tua berjalan mondar mandir di ruang kerjanya…)
b. Pavilliun di dekat kebun bankir (Ketika sedang mendekati paviliun, ia memanggil
manggil sang pengawas dua kali.)
c. Rumah bankir (di rumah sang bankir semua orang sudah tidur, dan yang
terdengar hanyalah bunyi pepohonan beku)

Latar waktu yang digunakan di cerpen ini antara lain

a. Malam hari(.... Pukul dua pagi waktu itu...)


6. Amanat
Amanat dari cerita ini adalah hendaknya kita menjadi orang yang taat beragama dan
tidak sombong serta angkuh.

Unsur eksterinsik

a. Biografi Penulis Anton Pavlovich Chekhov (29 Januari 1860 – 15 Juli 1904) adalah
seorang penulis besar Rusia yang terkenal terutama karena cerpen-
cerpen dan dramanya. Banyak dari cerpennya dianggap sebagai apotheosis dari
bentuk sementara dramanya, meskipun hanya sedikit - dan hanya empat yang
dianggap besar - mempunyai dampak yang besar dalam literatur dan pertunjukan
drama.
.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Unsur Intrinsik Cerpen Indonesia

Unsur intrinsik

1. Tema
Tema yang digunakan adalah kenangan
1. Tokoh dan penokohan
a. Aku ( pelaku utama)orang yang kurang menghargai oranglain namun cinta tanah
kelahirannya (Sepuluh tahun telah lewat, apa dia tak punya pertanyaan lain? Malas aku
menjawabnya.)
b. Penjual tebu (pelaku sampingan) orang yang memiliki keingin tahuan tinggi(“Mau
kemana kau, Bujang?” yang sering ia tanyakan. Dan ia orang yang ramah dan tak acuh)
2. Alur
Alur yang digunakan pada cerpen ini adalah alur mundur karena yang diceritakan adalah
cerita suasana tempat tinggalnya 10 tahun lalu dan sekarang. (Sepuluh tahun telah hangus
sejak terakhir aku melamun....)
3. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sundut pandang orang pertama pelaku
utama karena dalam cerita menggunakan kata aku.
4. Latar
Latar tempat yang digunakan di cerpen ini antara lain
a. Di bawah patung pejuang (sapa penjual tebu waktu aku melintas dekat patung pejuang
45).
b. Di pinggir sungai (Tapi sungguh merana. Sampai di sana, yang kutemui hanya semilir
angin dan riak-riak halus gelombang.
5. Amanat
Amanat dari cerita ini adalah hendaknya kita menjadi orang ramah dan menghormati orang
tua.

Unsur eksterinsik

Biografi Tokoh :

Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1982; umur 29 tahun)
adalah seorang penulis Indonesia. Ia berasal dariPulau Belitung, provinsi Bangka
Belitung. Novel pertamanya adalah novel Laskar Pelangi, novel sastra yang paling laris di
Indonesia dari tahun 2006 sampai 2007.

Andrea Hirata menghasilkan tetralogi novel, yaitu :

1. Laskar Pelangi
2. Sang Pemimpi
3. Edensor

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


4. Maryamah Karpov
Selain Tetralogi laskar pelangi, Andrea juga menghasilkan karya lain, yaitu Padang Bulan &
Cinta di Dalam Gelas yang terbit tahun 2010.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
NILAI YANG
NO CERPEN INDONESIA CERPEN LUAR NEGERI
TERKANDUNG
Dari cerpen The Bet mengandung
Dari cerpen Kemarau karya
nilai social yang tinggi contohnya
Andrea Hirata menunjukkan nilai
walaupun sang pengacara dimarahi
social yang kental yaitu tidak
1 Nilai Sosial oleh sang bankir ia tidak marah dan
mengacuhkan orang lain walaupun
membalas dapat disimpulkan
kita diacuhkan. Dan menyapa
bahwa masih ada rasa hormat
orang lain yang kita kenal.
terhadap orang yang lebih tua.
Di cerpen The Bet ini diceritakan
Di cerpen Kemarau ini diceritakan bahwa sang pengacara menjaga
seorang yang mengenang masa harga dirinya dengan menerima
2 Nilai Susila lalunya didesanya yang ia taruhan sang bankir. Dimana dalam
tinggalkan dan selau mengenang kehidupan nyata harga diri dapat
jasa orangtuanya. dianggap sebagai hal yang sangat
penting.
Nilai yang ada di cerpen ini kental
Nilai Adat- Kental dengan budaya kebarat-
3 dengan bdaya timur yaitu pulang
istiadat baratan seperti taruhan.
ke kampung halaman.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1


Perbandingan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
dengan Kehidupan Sehari-hari
Nilai yang terkandung Kaitan dengan kehidupan sehari-hari
Nilai Sosial Nilai social yang terkandung dalam kedua cerpen sangat
kental yaitu dalam hal sopan santun yang sangat
berhubungan dengan keseharian kita.
Nilai Susila Perbedaan budaya barat dan budaya timur diantaranya
adalah bdaya barat yang ada taruhan dan menjunjung
tinggi harga diri, sedangkan budaya timur yang penuh
dengan sopan santun dan menjunjung tinggi harga diri
namun budaya taruhan pun sudah beralkulturasi dengan
budaya timur.
Nilai Adat-istiadat Kedua cerpen menjunjung dan menghargai budaya
masing-masing itulah yang harus kita contoh yaitu
menjunjung budaya ketimuran.

Suryandaru prasetyo jaati_15_xi ia akselerasi 1

Вам также может понравиться