Вы находитесь на странице: 1из 60

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN

ASDFASDF ISSN:1411-9455
VOL V No.30 | Edisi Mei - Juni 2012

SEMANGAT BARU
VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 1
Contens
You Can’t Spell ITjen
4 without IT

Auditorial 3
Auditama 4
Liputan Khusus 17
Wawancara 25
SpeakOut 30
Ragam Pengawasan 32 7
Ex-Auditor 47
Profil 47
Alexander on Leadership 52
21
Sudut Kantor 54
Gadget 57
Resensi Buku 59 25

38

Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah
isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Artikel atau tulisan yang dimuat akan diberikan honor sesuai
Standar Biaya Umum (SBU).
Isi majalah tidak mencerminkan kebijakan Inspektorat Jenderal
Pelindung: Inspektur Jenderal, Penasihat: Sekretaris Inspektur Jenderal, Inspektur I, Inspektur II, Inspektur III,
Inspektur IV, Inspektur V, Inspektur VI, Inspektur VII, Inspektur Bidang Investigasi,
Penanggung jawab :C.M. Susetya, Redaktur :Budi Prayitno, Penyunting : Alexander Zulkarnaen, Dedhi Suharto,
M. Hisyam Haikal, M. Gilang Ramadhan, Galih Teguh Gumilang, Ridzky Aditya Saputra, Desain Grafis/ Fotografer
:Terry Castello, Putra Kusumo Bekti, Sekretariat :Delima Frida, Suryani, Istianah, M. C. Kinanti Raras Ayu, Dianita
Wahyuningtyas, Rahmawati Setyaningsih, Mujaini, Ari Hapsari, Johan Rizki, Agus Rismanto, Ervin Septian Firdaus,
Talitha Sya'banah Fajrin Sudana, Ari Hapsari
ISSN : 1411 - 9455
Alamat: Jl. Dr. Wahidin No. 1, Gedung Juanda II Lantai IV - XIII,
Telp. (021) 3865430 fax. (021) 3440907 Kode Pos : 10710
e-mail : Majalah.Auditoria@gmail.com

2 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditorial
dari Itjen untuk Itjen

A
khirnya, edisi Mei-Juni bisa terbit juga. Ya.. sekarang sudah ada di tangan anda semua. Serasa
mewarnai seribu lembar kertas A3 saja ketika awak Auditoria menyelesaikan majalah ini. Begitu
perhitungan dan memakan banyak waktu. Untunglah banyak bantuan dan kontribusi dari semua
pihak, membuat kami terharu dan merasa tak sendiri. Karena inilah Auditoria dari kita untuk kita..
Kali ini Auditoria mengusung tentang LP2P yang sudah semakin menjadi terkenal akhir-akhir ini. Sedikit
menguak bagaimana LP2P di tangan Itjen sekarang. Sesuai dengan tusi dari Itjen dan perwujudan Reformasi
Birokrasi, akan sangat tepat LP2P berada di Itjen. Dengan sedikit modifikasi, Itjen membuat LP2P ini lebih
lengkap dan mudah di isi. Seperti apa?
Teknologi, bisa dikatakan hal yang terpenting saat ini bahkan untuk ke depannya pula. Sebagai kru IT di
Itjen, Bagian Sistem Informasi Pengawasan akan lebih buka-bukaan di edisi ini. Cerita mereka tentang mereka
untuk Itjen. You can’t spell Itjen without IT dan “mengintip siapa dibalik aplikasi Itjen adalah beberapa judul
yang bisa kita nikmati. Penasaran?
Auditoria juga mencoba memperkenalkan pada kita semua wajah-wajah baru penghias Itjen di tahun
2012. Yang katanya pegawai baru, suntikan semangat baru.. Mereka, 30 orang tersebar di bagian-bagian di
Sekretariat mencurahkan segenap jiwa dan raga mereka untuk Itjen. Apa salahnya jika kita mengenal sedikit
tentang mereka, keluarga baru Itjen. Tak kenal maka tak sayang kan?
Sedikit bocoran, Auditoria juga akan menyuguhkan sosok Muhammad Sigit, Inspektur II yang baru.
Sungguh kebanggaan bagi awak Auditoria mampu menyelip diantara berkas-berkas beliau yang menumpuk.
Menggeser beberapa orang yang sedang rapat karena beliau mendahulukan berbincang dengan kami. Terima
kasih, pak.
Tak mau kalah dengan yang diatas, rubrik-rubrik lain berusaha untuk selalu eksis mewarnai Auditoria.
Auditoase, Konsultasi Psikologi adalah beberapa yang tetap muncul di edisi ini. Semoga Auditoria edisi ini
mampu mewarnai meja anda dan menjadi inspirasi kita semua. Rasa terima kasih dan maaf selalu kami iringkan
kepada pihak-pihak yang telah terlibat. Di setiap kata dalam Auditoria ini adalah harapan, kebanggaan, prestasi
dan cita untuk Itjen dari Itjen.

Selamat menikmati..

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 3


auditama

You Can’t Spell ITjen


without IT
“Bukan untuk gagah-gagahan,
bukan untuk sekedar ada karena
diharuskan ada, tetapi BSIP ada
karena kebutuhan akan peran
pengelola TI itu nyata ada....”

S aat ini, IT (information technology) telah


menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah organisasi modern. Keberadaan
IT mempermudah dan mempercepat penyelesaian
pekerjaan. IT juga menyederhanakan hal-hal yang
Itjen gaul, melek IT”, canda Adi, seorang staff SIP
ketika ditanya mengenai urgensi keberadaan SIP di
Itjen.

rumit. IT adalah katalis proses bisnis tak terkecuali Layanan SIP: Apa dan Bagaimana?
bagi instansi pengawasan intern Kemenkeu, Sebagai unit pelayanan, SIP tidak lepas
Inspektorat Jenderal (Itjen). dari berbagai kegiatan yang bersinggungan dengan
Di Itjen, penyelenggaraan IT diserahkan pada pihak luar. Melalui Subbag Dukungan Pengguna,
sebuah unit Bagian Sistem Informasi Pengawasan SIP berinteraksi dengan para pegawai Itjen yang
(SIP). SIP adalah satu-satunya unit yang bertanggung membutuhkan bantuan berkaitan dengan hardware
jawab terkait pengelolaan dan penyediaan layanan maupun software. Subbag PDE memberikan
IT di instansi yang dipimpin Sony Loho itu. SIP pelayanan penyediaan data elektronis dan dukungan
didirikan untuk memenuhi user requirement layanan IT audit. Subbag PSA melayani kebutuhan aplikasi
dan dukungan IT yang cukup vital dan kritikal di dan sistem informasi dari stakeholders internal Itjen.
Itjen. Peran dari IT, mencakup sistem informasi dan Sementara PBDI melayani database yang ada di Itjen.
teknologi, memudahkan Itjen dalam menjalankan Selain di internal Itjen, SIP juga menjalin
fungsi pengawasan dan dukungan pengawasan di hubungan dengan pihak eksternal. PSA telah
lingkungan Kementerian Keuangan. menghasilkan aplikasi e-LP2P yang digunakan di
IT telah menjadi penunjang bahkan menjadi tingkat nasional. PSA juga aktif dalam penyusunan
faktor penentu keberhasilan dalam melaksanakan berbagai kebijakan TI tingkat Kementerian Keuangan.
tugas Itjen. Lebih jauh, Keberadaan SIP tidak hanya Anda butuh data mengenai instansi lain di Kemenkeu?
untuk otomatisasi proses bisnis tetapi juga berusaha PDE adalah penghubungnya. Subbag ini mempunyai
untuk mendukung strategi organisasi. IT juga akses terhadap data elektronis di seluruh Kemenkeu.
membantu transparansi proses bisnis di Itjen. “Biar Selain spesialisasinya di bidang IT, bidang

4 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama
dengan jumlah pegawai paling sedikit di Sekretariat memang mengambil jurusan komputer sewaktu di
Itjen itu memiliki keunikan lain. Keunikan tersebut bangku kuliah itu menceritakan kejadian sewaktu
adalah dominasi anak muda di dalamnya. Semangat mengonfigurasi sekaligus memasang perangkat
muda yang diusung terus menjaga derap langkah SIP jaringan di Bagian PK. “Sebelumnya saya memang
tetap lincah. Dominasi kaum muda juga membuat kurang fit”, ujarnya. Kebetulan dia mengerjakannya
suasana SIP ketika mereka bercanda menjadi bersama Pak Gatot. Sambil terus bekerja dengan
semarak. semangat, sekitar jam 2 malam atau dini hari, Fachru
Menjadi bidang yang juga didominasi oleh tertidur di sofa Bagian PK, dan baru terbangun jam
staff bujangan membuat SIP sering menjadi tempat 5 ketika Pak Gatot, yang notabene atasannya, telah
bekerja hingga larut malam. Bukan apa-apa, selain menyelesaikan pekerjaan yang bersama mereka
memang pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi kerjakan.
tinggi, tidak ada yang menunggu para bujangan Tentu saja dia kaget karena awalnya  tidak
ini di rumah. Frengky, staff SIP yang akrab disapa ada niatan untuk tidur. Dalam kekagetan, rasa malu,
Opung, bergurau “Suasana kerja kayak kekeluargaan dan sungkan stafnya, Pak Gatot berujar, “sudah
lah, wong Subbag saya udah kayak kakak sendiri, selesai, Ru”. Hal ini sontak membuat Fachru merasa
teman sejawat seperti teman bermain. Kerja di SIP tidak enak hati, dan segera meminta maaf untuk itu.
banyakan sukanya. Ya karena selalu ada yang bisa Namun, tanpa diduga dengan kerendahan hatinya
kita bully rame-rame”. pak Gatot menjawab, “Nggak apa-apa, terima kasih
Ya, meskipun ruangan yang sudah membantu Fachru” dengan senyuman
meskipun Pak Gatot yang khas.
menjadi tempat bercengkerama selama
ruangan yang
ini relatif sempit, personel SIP tidak Selain curhat mengenai
menjadi tempat
mengeluh. Ruangan sempit di lantai 10 pengalaman begadangnya untuk
bercengkerama selama
itu membuat suasana kekeluargaan SIP, Fachru tak lupa memberikan
ini relatif sempit, personel
menjadi begitu hangat. Di sela- sanjungan pada sang Kasubbag, Tri
SIP tidak mengeluh.
sela pekerjaan, selalu ada candaan Achmadi “Beliau sangat membimbing
Ruangan sempit di lantai
segar atau sekedar “bullying” antar bawahannya untuk bisa lebih maju.
10 itu membuat suasana
personel SIP. Jangan salah, Kabag dan Pokoknya the best banget”.
kekeluargaan menjadi
Kasubbag di SIP tidak mau ketinggalan Kembali menyoal masalah
begitu hangat
jika sudah berurusan dengan bully- pekerjaan, saat ini SIP berusaha agar bisa
membully. “Bullying” yang dimaksud di sini memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan
tentunya adalah candaan-candaan lucu, yang pada terbaik tentunya tidak lepas dari pemahaman
akhirnya makin merekatkan hubungan antarpersonel terhadap IT yang mendalam. Guna meningkatkan
SIP. Tak ayal suasana kerja menjadi sangat kondusif. kompetensi, sudah menjadi tradisi di SIP untuk
Satu sama lain berbicara sebagai teman dekat. sharing ilmu, belajar bersama, dan mencoba
menyelesaikan permasalahan baru tentang IT.
Inside Story of SIP Meskipun begitu, tentunya SIP tidak lepas dari
kekurangan. Bagaimanapun, tidak semua personel
Fachru, staff Subbag PSA menyebutkan SIP mampu menyelesaikan semua permasalahan.
SIP sebagai bagian yang rame banget walau kadang Penghuni SIP juga “masih belajar” untuk menjadi
hening tapi tetep rame di gtalk. Dia juga menyebutkan lebih baik lagi.
kekurangan SIP yaitu belum adanya   family
gathering, candanya sambil tertawa. Pria yang di
SIP dijuluki “supir odong-odong” itu juga tak segan Selanjutnya: Dari SIP Untuk Itjen yang Lebih
menuturkan curahan hati tentang sahabat baiknya. Baik
“Taufik itu adalah satu rekan saya di SIP, dia orangnya “Kendati tidak seluruh personil SIP memiliki
asyik diajak becanda, hangout, dan ga hanya itu dia kapabilitas/kompetensi yang setara terkait masalah
pun diajak share masalah pekerjaan seru juga. Dalam IT, secara umum hasil kerja rekan-rekan SIP cukup
bekerja pun sangat baik. Saya salut terhadap dia yang memadai. Salah satu yang menjadi keunggulan SIP.
dari STAN tetapi bisa paham terkait dengan database, Respon lumayan cepat dan kerja hingga tuntas. Entah
yang digelutinya di Subbag PBDI”. karena lokasi Inspektorat V yang cukup dekat ya dari
Pengalaman mengerjakan pekerjaan hingga mabes SIP. Bahkan beberapa detik setelah melakukan
pagi juga pernah dirasakan oleh Fachru. Pria yang panggilan/masuk MLS, terkadang rekan SIP tiba-tiba

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 5


auditama

udah dateng aja, kayak jin keluar dari botol”, ujar Nur Membicarakan mengenai harapan, Agung,
Cahyo, salah seorang auditor Inspektorat V. staff di Subbag PDE, berharap agar SIP bisa ikut
Nur Cahyo juga menambahkan bahwa SIP menjadi pendorong bagi penyelenggaraan tata kelola
harus melakukan continuous improvement (hardskill TI yang baik di lingkungan Kemenkeu. Harapan untuk
maupun softskill), mengingat harapan setiap tidak hanya berperan di lingkup Itjen saja tetapi juga
pengguna layanan (apapun) senantiasa berkembang. lingkup Kemenkeu ini tentunya menjadi harapan bagi
Ketika ditanya mengenai saran perbaikan untuk SIP, seluruh personel SIP.
pria yang akrab disapa Cahyo ini berujar bahwa untuk Melalui gtalk, Kepala Bagian SIP, JB.
mencapai kepuasan pengguna layanan, setidaknya Widodo Lestarianto mengungkapkan “BSIP ke
perbaikan perlu dilakukan dalam beberapa hal. depan diharapkan bisa menjadi enabler (membuat
Pertama, kesesuaian layanan dengan kebutuhan sesuatu menjadi mungkin, dari sebelumnya tidak
pengguna serta janji layanan (bila ada). Selain itu, mungkin –red.) bagi Itjen yang berkualitas. Jika
kecepat-tanggapan, serta keramahan, kerapihan, sekarang sebagai pendukung (support), meningkat
kemudahan dan keandalan juga penting untuk menjadi mitra/sekutu (partner), selanjutnya menjadi
diperhatikan sehingga mampu menumbuhkan rasa enabler”. Beliau lalu menambahkan, “Bukan untuk
percaya pengguna terhadap layanan itu sendiri. gagah-gagahan, bukan untuk sekedar ada karena
Sesuai dengan tagline yang diusung, SIP diharuskan ada, tetapi BSIP ada karena kebutuhan
more than IT solution, SIP sebenarnya tak hanya akan peran pengelola TI itu nyata ada. Peran
menyelesaikan permasalahan IT saja. Tentunya pengelola TI itu harus ada demi sinergi, integrasi,
ini bukan berarti SIP merambah menjadi solusi konsolidasi, dan tentu efisiensi dan efektivitas”.
bagi masalah keuangan misalnya, namun SIP juga Demikian pentingnya IT hingga kita tidak
berupaya keras untuk mendukung kemajuan IT di akan mungkin melepaskan Itjen dari IT. Ya, IT saat ini
Itjen, berbicara mengenai IT di lingkup yang lebih telah menjadi bagian yang sangat vital bagi kehidupan
luas, serta menfasilitasi para personelnya agar kita, termasuk di Itjen. Kita tidak akan bisa menyebut
semakin maju dan senantiasa update terhadap ITjen tanpa IT. Yes, you can’t spell Itjen without IT. Of
perkembangan IT. Karena dunia IT bergerak begitu course you can’t. Without IT, ITjen would only sound
cepat, jadilah personel SIP orang-orang yang berlari Jen.
untuk mengimbangi laju perubahan yang begitu (GIL/IMZ/ARI)
cepat.

6 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama
Mengintip Siapa di Balik
Aplikasi-aplikasi di Itjen
Pengembangan aplikasi yang melibatkan PSA, PBDI
dan unit pengguna merupakan bentuk nyata “Sinergi”

“Duet Maut” Pengembang Aplikasi Itjen: PSA


dan PBDI
Langit gelap ketika Juanda II telah terlelap.
Namun, di sudut lantai 10 masih terdengar langkah
lincah jemari beradu dengan keyboard. Ketika diajak
untuk pulang, dia hanya tersenyum sembari berkata,
“nanggung”. Di ruangan sempit itu, mereka hampir-
hampir lupa waktu dengan sibuk menatap tajam
monitor. Mereka mendadak menjadi pendiam dan
membiarkan seluruh konsentrasinya tertuju pada
layar. Database, aplikasi, coding, dan syntax telah
menjadi lifestyle mereka. Siapakah gerangan? pemuktahiran data pada aplikasi (termasuk situs),
Mereka adalah rahasia terwujudnya aplikasi, hingga penyajian data dan informasi. Yudhy
database, dan sistem informasi di Itjen. Mereka menuturkan bahwa PBDI melakukan perencanaan,
memegang peran di balik layar atas IT Inspektorat pembangunan, pengelolaan basis data dan analisis
Jenderal. Mereka adalah orang-orang yang tergabung serta penyajian informasi terhadap basis data dan
dalam 2 Subbag di Bagian SIP, yaitu PBDI dan PSA. aplikasi yang dibangun dan dikembangkan oleh
Subbag Pengembangan Basis Data Internal (PBDI) internal BSIP maupun eksternal BSIP.
yang dinakhodai Yudhy Haryantho adalah aktor di Selain sering bekerja sama dengan PSA,
balik lika-liku database termasuk pemeliharaan data PBDI juga aktif dalam kegiatan di luar SIP. Yudhy, sang
yang vital, sementara Subbag Pengembangan Sistem Kasubbag menuturkan, “PBDI selalu terlibat pada
dan Aplikasi (PSA) yang dikomandoi Tri Achmadi kegiatan-kegiatan yang bukan merupakan kegiatan
adalah aktor di balik pengembangan aplikasi dan yang ada pada BSIP saja tapi juga pada unit lain.
sistem informasi. Sebagai contoh PBDI membantu unit lain dalam
PBDI bertugas melakukan penyusunan hal pengembangan sistem untuk membantu tusi
rancangan database, konsolidasi data, penyimpanan unitnya, seperti di IBI (WISE), Ir 7 (RM), LP2P, Monita,
data, backup and restore, keamanan data, Dpeg, E-Filing (ANRI), dan sebagainya”. Pria 40 tahun
itu menambahkan bahwa ada juga beberapa aplikasi
yang dikembangkan oleh pihak external BSIP dimana
PBDI terlibat intensif mulai dari perancangan hingga
implementasi. Kerja sama lainnya adalah keterlibatan
PBDI dalam beberapa kegiatan audit yang berkaitan
dengan database dan sistem.
Pencapaian penting PBDI saat ini adalah
pembangunan WISE serta pembangunan LP2P
dari versi desktop hingga berbasis web. Sedangkan
implementasi TeamMate merupakan pencapaian
paling berkesan. TeamMate merupakan salah
satu perubahan besar yang   ada di Itjen. Aplikasi
ini sangat berdampak terhadap proses bisnis
kegiatan pengawasan yang dilakukan auditor di
Inspektorat. Support yang diberikan oleh PBDI untuk

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 7


auditama
mendukung berhasilnya implementasi TeamMate pada Inspektorat Jenderal. Target di luar Itjen, PSA
di Itjen menemui tantangan tersendiri dan sangat akan ikut merumuskan kebijakan TIK baru di tingkat
mengesankan. Kemenkeu. Di sisi lain, PDBI menargetkan untuk
Dalam keterbatasan waktu yang ada, selain mengintegrasikan dan meng-upgrade database yang
harus ngebut belajar proses bisnis aplikasi Teammate, masih tersebar di beberapa unit di Itjen di samping
mereka juga harus mengatasi kendala-kendala teknis implementasi dan integrasi semua sistem yang ada di
pada awal implementasi TeamMate. Tantangan Itjen ke Cloud Computing di Kemenkeu.
yang sudah ada di depan mata adalah migrasi dari Selain tantangan dan target, sebuah unit
R9 ke R10.1. dengan melakukan upgrade menuju tidak terlepas juga dari kendala. menyoal kendala, PSA
TeamMate berbasis teknologi Cloud Computing. menghadapi kenyataan bahwa kadang pemilik proses
Sementara PSA, sesuai namanya, Subbag bisnis kesulitan menjelaskan proses bisnis yang pasti
Pengembangan Sistem dan Aplikasi mempunyai untuk pembuatan aplikasi. Ini permasalahan utama
dua tugas yaitu pengembangan sistem informasi dalam pembangunan aplikasi. Namun, PSA dan PBDI
dan pengembangan aplikasi. Pengembangan sistem selalu berusaha maksimal dalam setiap langkah.
informasi diterjemahkan menjadi pembuatan dan Tak ayal karena mereka mencintai pekerjaan yang
evaluasi kebijakan TI serta  pembuatan dan evaluasi digeluti, sesulit apapun jalan yang harus ditempuh,
perencanaan strategis (blueprint) sistem informasi di PSA dan PBDI selalu berusaha memberikan yang
Itjen. terbaik bagi pengembangan sistem di Itjen. Sesuai
dengan slogan yang diucapkan Yudhy, “Bekerja
Dalam kegiatan sehari-hari, bersama subbag dengan hati dan selalu berusaha agar hari ini lebih
PBDI, pembuatan dan pengembangan aplikasi adalah baik dari kemarin. Untuk bisa bekerja dengan hati ya
hal yang paling dominan dikerjakan PSA. Tri Achmadi harus mencintai apa yang kita kerjakan”.
mengatakan, “Perlu saya jelaskan perbedaan PSA
dan PBDI. Semua permintaan aplikasi harus melewati
PSA, walau mungkin nanti yang mengerjakan PBDI. Programmer Juga Manusia
Semua aplikasi, proses user requirement lewat PSA.”
Tidak lengkap rasanya membincangkan
Pria pemegang sertifikasi CIA, CISA, dan CGEIT itu
sebuah unit tanpa menelisik personel serta kegiatan
kemudian menambahkan , “Sebagai perbandingan,
mereka. Di Subbag PSA, sang Kasubbag mempunyai
tusi Subbag   Pengembangan Sistem dan Aplikasi di
keahlian di bidang audit internal, audit sistem
Itjen mirip dengan tusi 2 unit eselon III di Pusintek”.
informasi, dan tata kelola TIK. Semua personel PSA
PSA juga aktif berkarya. Pembuatan memiliki kemampuan programming, begitu juga
aplikasi yang dipakai tidak hanya oleh Itjen saja dengan PBDI. Kasubbag PBDI--pemegang sertifikasi
tetapi oleh Kemenkeu adalah salah satu pencapaian CCNA, CEH, CHFI, dan LPT— memiliki kemampuan
penting Subbag PSA. Sebagaimana disebutkan di hacking, computer forensic, Information security,
sebelumnya, dalam melaksanakan pengembangan networking dan database.
aplikasi banyak bekerjasama dengan PBDI. WISE,
Staff di Subbag PBDI yaitu Dema, Taufik,
E-LP2P, dan Help Desk Belanja Barang dan Jasa,
dan Ananta menjadikan programming sebagai
termasuk implementasi TeamMate adalah produk
PSA yang menjadi kebanggan Itjen.
Di kancah Kementerian Keuangan, PSA Ikut
terlibat secara aktif dalam penyusunan berbagai
kebijakan TI ditingkat Kementerian Keuangan,
termasuk peraturan terkait integrasi TIK Kemenkeu.
Usaha keras dari Subbag ini juga menghasilkan
keberadaan jabatan fungsional kedua di Itjen,
Jabatan Fungsional Pranata Komputer (PFPK).
Berbicara target, PSA berniat untuk
mengembangkan aplikasi LP2P dan e-LP2P serta
berpartisipasi dalam perubahan KMK Nomor 7/KMK.
09/2011 terkait LP2P, mengimplementasikan Aplikasi
Help Desk Belanja Barang dan Jasa, serta berperan
aktif dalam pembuatan usulan organisasi audit TI

8 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama
menu santapan rutin. Sementara, Mahfud dan Rinto maupun pengalaman, dan yang terpenting gak kaku
mempunyai tugas lain yaitu menangani Teammate alias masih suka haha hihi bareng-bareng. Orang-
dan aplikasi Mega (aplikasi manajemen risiko). orang SIP gokil dan kompak dan mem-bully”, ujarnya.
Mahfud juga menjadi konsultan bagi Ir 7 terkait Meskipun memiliki sertifikasi di bidang
dengan Monev, Rinto menjadi penanggung jawab information security hingga hacking Yudhy juga
dan konsultan dalam implementasi Mega Risk mendalami ilmu beladiri silat, di SIP beliau dijuluki
Management di Ir 7. Mahfudz & Rinto juga cukup “pendekar”. Selain bela diri, beliau juga rajin menjaga
capable dalam IT audit. kebugaran fisik dengan rutin jogging atau fitness.
Dema lebih difokuskan pada perancangan Tersiar kabar Yudhy menjadi instruktur fitness tidak
dan design sistem serta pemeliharaan resmi di ruang fitness Kemenkeu eks Gedung C.
database. Ananta bertugas sebagai Olehnya kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum
web developer dan admin di jam kantor sebab setelah jam kantor Yudhy masih
Portal, forum, webitjen, simanis, harus menghadiri kuliah S-2 yang diambilnya.
dan aplikasi2 lainnya. Taufik Tak dinyana, kebiasaan sang
adalah pengembang web, Kasubbag rupanya menular kepada
perancang database dan backup para staff-nya. Setidaknya, Ananta
and restore. Dema dan Taufik dan Taufik menjadi langganan rutin
melakukan analisis terhadap gym Kemenkeu. “Biar sehat dan biar
database TeamMate sehingga bisa langsing!” jawab Taufik ketika ditanya
diintegrasikan dengan aplikasi lain apa alasan yang mendorongnya
yang ada di Itjen, seperti Monita untuk rajin fitness.
dan Monika. Ananta dan Taufik
juga sudah memegang sertifikasi Kegiatan komunal
OCA (Oracle Certified Associate). lainnya yang cukup lekat dengan
Oracle sendiri adalah sebuah jiwa muda SIP adalah futsal.
perusahaan IT database yang cukup terkemuka, Dikapteni Mahfud, sebagian besar pegawai SIP rutin
Oracle database. bermain futsal pada sore/malam hari, setidaknya
sekali tiap dua pekan. Selain untuk menjaga
Karena SIP didominasi oleh mereka yang kebugaran, futsal juga bisa menjadi media untuk
muda usia, suasana hangat dan kompak terjalin. menjalin kekompakan dan kerjasama antar personil.
Ananta mengatakan, “Atasan sangat mendukung
terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan. Intinya Meskipun lekat dengan image pendiam dan
sih seru ada di SIP. Rekan kerja pun punya keunikan kaku, mereka yang sangat serius menatap monitor
sendiri-sendiri, keahlian yang bermacam-macam dengan headphone di telinga agar konsentrasinya
dan hobi yang unik. Seru deh pokoknya”. Taufik terjaga, ternyata juga sangat suka bercanda di sela-
menambahkan bahwa SIP suasananya hangat. sela menyelesaikan pekerjaan. Mereka adalah orang-
Merasa seperti di rumah sendiri karena suasana orang yang sangat tahu bagaimana cara menikmati
kekeluargaannya begitu sip. Padahal dulu dia mengira hidup. Mereka adalah manusia biasa yang mencoba
orang-orang di SIP itu tertutup, berkacamata tebal, menikmati passion di bidang IT. Inilah rahasia yang
dan ruangannya gelap. “Eh, ternyata setelah masuk tidak banyak diketahui, personel PSA dan PBDI
SIP semua perkiraan itu berbeda 180 derajat, orang- ternyata tidak sekaku yang diduga, programmer juga
orang yang bekerja di SIP itu ternyata sangat friendly, manusia. (GIL/IMZ)
terbuka, dan tak segan-segan berbagi baik ilmu

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 9


auditama

Data Elektronis:
Dari PDE Untuk Itjen
kemauan belajar, kemauan untuk membangun komunikasi yang hangat
dengan eselon I lain adalah semangat yang terus dipertahankan PDE

S
ubbag yang satu ini memadukan irisan antara IT kita handle, audit dan teknologi informasi. Pekerjaan
dan audit. Berbeda dengan tiga Subbag lainnya di subbag PDE sangat terkait dengan dua hal ini.
di SIP, yang berbasis atau fokus pada ilmu IT Bagi saya ini unik, karena kita harus punya dan harus
murni, Subbag ini menggabungkan dua disiplin ilmu selalu memiliki dan meningkatkan pemahaman dan
yang berlainan. kompetensi kita untuk dua hal ini“, ujar Yogi Ishwara,
Subbag yang memberikan layanan Kasubbag PDE.
penyediaan data elektronis, pengembangan TABK Pria yang sebelumnya juga pernah berkarir
dan Audit TI ini adalah Subbag Pengelolaan Data di luar Kemenkeu ini menambahkan bahwa SIP
Eksternal (PDE). Selain tugas tersebut, subbag melalui Subbag PDE sudah mampu memberikan
ini juga bertugas menyusun sekaligus memantau layanan data (akses data) untuk keperluan internal
SLA (perjanjian layanan TI dengan unit penyedia Itjen, analisis data menggunakan TABK, dan layanan
layanan eksternal –red.) dan juga berperan sebagai terkait Sistem Manajemen Audit TeamMate. Layanan
LO (Liaison Officer) penyediaan data elektronis unit data dan analisis data dimaksud yaitu penyediaan
antar eselon I Kemenkeu dan melakukan pendekatan dan pengolahan data elektronis untuk mendukung
audit dengan memanfaatkan data elektronis. kegiatan pengawasan. Sementara layanan terkait
Di samping berhubungan dengan TeamMate adalah layanan dukungan teknis dalam
auditor yang membutuhkan data, Subbag ini juga penggunaan aplikasi dimaksud. Layanan terkait
berhubungan dengan unit eselon I lain selaku pemilik TeamMate juga dibantu oleh seluruh personel SIP.
data melalui mekanisme pertukaran data. Auditor Dalam bahasa yang sederhana, beliau
butuh data? Di sini tersedia. “Pekerjaan di PDE itu menuturkan bahwa pencapaian yang membanggakan
spesial karena mencakup dua hal yang harus mampu bagi beliau adalah pencapaian yang diraih dengan

10 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama
proses yang tidak mudah dan seringkali benar-benar urgent misal terkait permintaan pimpinan yg sudah
dimulai dari bawah. Yogi juga sangat mengapresiasi jelas tidak dapat kita tolak dan harus menjadi prioritas
apa yang telah dilakukan oleh personel PDE sampai nomor satu. Dalam waktu dekat PDE merasa perlu
saat ini. Akses pertukaran data, layanan database, memperbaiki manajemen pekerjaan yang ditangani.
TABK (ACL), Audit TI dan dukungan implementasi Bagi PDE, it’s all about how to manage our work.
TeamMate adalah contoh karya Subbag yang Sebagai bagian dari unit kesekretariatan,
menaungi Agung, Gilang, Adi, Frengky, dan Miftah suka duka Subbag ini tidak jauh dari kegiatan
tersebut. “Agak aneh kalo kita bicara hal-hal pelayanan yang dilakukan. Guna memenuhi
tersebut di Itjen tanpa menyebut peran PDE, dan permintaan data dari auditor, PDE perlu berinteraksi
saya bangga bahwa ‘kemampuan’ rekan-rekan PDE dengan pemilik data. Permintaan database atau
juga diapresiasi oleh pihak lain (tenaga pinjaman akses database itu gampang-gampang susah.
untuk kegiatan audit, analis database sampai asisten
pengajar diklat). Tanpa mengesampingkan talenta Dikatakan mudah, ketika mereka berhasil
rekan-rekan PDE, saya rasa apa yang mereka miliki melakukan pendekatan ke unit pemilik data untuk
saat ini sedikit banyak dipengaruhi oleh apa yang memberikan akses atau data yang diminta. Dikatakan
mereka rutin kerjakan di PDE”, canda beliau via email. susah kalau proses permintaan itu harus melalui
proses birokrasi yang panjang dan lama. Akan tetapi,
Ketika disinggung mengenai prestasi yang dari situ mereka belajar bahwa pendekatan secara
dicapai, beliau mengakui bahwa bukan pencapaian informal itu juga penting. “Unit eselon I lain itu
tertentu yang membuat beliau bangga. Rasa masih ‘agak-agak gimana gitu’ kalau didekati secara
kebanggaan justru muncul karena apa yang dicapai formal”, gurau pria yang menggambarkan kerja PDE
saat ini merupakan suatu pencapaian yang melalui sebagai through hardships to the stars.
proses yang tidak mudah. Jelas tidak mudah sebab
PDE harus belajar dari nol, belajar dari kegagalan, Seperti stereotype instansi pengawasan
belajar, dan terus belajar untuk memberikan yang internal yg kita kenal, hubungan antara auditor dan
terbaik. Prestasi yang membanggakan bagi beliau auditee masih kurang ‘akrab’. Namun demikian,
juga berarti memberikan sesuatu yang lebih, melebihi selama ini PDE berusaha untuk menghindari hal
ekspetasi dengan cara yang luar biasa dengan tetap seperti itu.
menjadi seorang humble. Ketika PDE melakukan pendekatan informal
Selain mengapresiasi pencapaian, PDE ke unit lain, yang dicoba adalah menghilangkan
juga masih perlu melakukan perbaikan. Salah satu gambaran seorang ‘auditor’. Beliau selalu meminta
yang harus diperbaiki adalah proses penyelesaian rekan2 PDE saat melakukan pendekatan informal
pekerjaan. Selama ini PDE menyadari bahwa ada dan permintaan data atau informasi untuk
beberapa hal lain yang perlu diselesaikan di luar menempatkan diri sebagai seorang yang sedang
pekerjaan rutin PDE. Apalagi kalau sifatnya sangat ‘belajar’. Konteks haus akan informasinya tetap sama

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 11


auditama
seperti auditor, tapi dilakukan dengan cara yang semakin kompleks. Ditanya mengenai rekan kerjanya
berbeda. Dengan demikian secara tidak langsung, di Subbag PDE, Agung bertutur, “Suka iri dan malu
mereka menempatkan rekan-rekan eselon I lain kepada mereka. Soalnya mereka pada punya
setingkat dengan kita. Hal ini adalah cara lain untuk kelebihan-kelebihan kompetensi yang saya tidak
menghormati partner kita dari unit eselon I lain. miliki. Semoga rasa ini bisa jadi pendorong bagi saya
Sebagai unit pemadu IT dan audit, tentu pribadi untuk selalu meningkatkan kompetensi dan
saja dua ilmu tersebut menjadi skill dasar personel tidak merasa sok senior di bagian SIP”.
PDE. Rata-rata mereka memiliki skill yang sama, Sebagai unit pengawas internal Kemenkeu,
kedalamannya saja yang berbeda. Dari sudut pandang ilmu auditing adalah ilmu utama yang berkembang di
sang Kasubbag, personel PDE saling melengkapi satu Itjen. Sedangkan IT, seperti disebutkan sebelumnya,
dengan yang lain. Secara umum, kelebihan mereka you can’t spell ITjen without IT, telah menjadi ilmu
adalah kemauan untuk belajar. Penghuni subbag pendukung bahkan penentu kesuksesan sebuah
PDE memiliki kemauan untuk belajar meskipun proses bisnis. Di Itjen, Subbag PDE menjadi satu-
‘passion’ mereka berbeda. Harapan agar mereka satunya unit yang menggabungkan keduanya.
bisa memiliki skill yang sama (skill IT Audit, skill IT, Tentunya bukan hal yang mudah. Tentu saja PDE saat
skill TABK/analisis data, dsb) menjadi harapan sang ini juga belum sempurna dan perlu banyak belajar.
Kasubbag. Meskipun tidak bisa mengusai seluruhnya, Tetapi kemauan belajar, kemauan untuk membangun
paling tidak ada satu atau dua yang bisa dikuasai komunikasi yang hangat dengan eselon I lain adalah
secara mendalam. semangat yang terus dipertahankan PDE.
Pria 36 tahun tersebut selalu menekankan Meskipun bernaung di bawah SIP, PDE
ke seluruh personel PDE bahwa penguasaan skill ini telah memberi warna sendiri untuk dunia audit
bukan semata-mata requirement dari Subbag PDE di Itjen. Seatap dengan 3 subbag lain yang fokus
atau SIP tapi nantinya juga jadi ‘nilai jual’ atau sebagai pada IT membuat PDE bisa berlari bersama dalam
‘competitive advantage’ mereka pada saat nanti memperdalam ilmu IT. Sementara berteduh di Itjen
mereka tidak ditempatkan di PDE lagi. Kesadaran membuat siapapun tidak terlepas dari audit. PDE
yang ditanamkan ini penting untuk lebih memotivasi tidak segan menggabungkan keduanya dalam sebuah
mereka agar terus mengembangkan kompetensi. kolaborasi nan apik. (GIL/IMZ)
Mengingat latar belakang personel PDE
yang berbeda-beda, mereka memiliki keunikan
karakter masing-masing. Ketika melakukan pekerjaan
bersama, segala macam perbedaan menjadi keunikan
tersendiri yang memperkaya proses penyelesaian
pekerjaan. Pak Yogi mengakhiri wawancaranya
dengan menitipkan harapan agar personel PDE
nantinya harus jauh melebihi beliau dalam hal yang
positif tentu saja. Adalah suatu kebanggaan bagi
beliau bisa membantu mereka jadi lebih
baik daripada beliau.
Semangat belajar yang
tinggi di PDE adalah sebuah
usaha keras mereka untuk
mengimbangi laju
kebutuhan TABK dan
IT audit yang

12 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama

Dari masalah yang ditemui setiap harinya,


mereka banyak belajar. Dari senyum klien
yang telah mereka layani, mereka berusaha
untuk terus melangkah, tetap bergerak
dari satu lantai ke lantai lainnya untuk
menghampiri dan melayani pengguna.

The Frontliner ‘di balik layar’, maka DP adalah frontliner alias subbag
yang lebih banyak bersinggungan langsung dengan
Kepada siapakah sebenarnya para pegawai
pengguna. Personel subbag ini tentu saja sering
Itjen bercerita mengenai masalah komputernya?
berhubungan dengan pegawai-pegawai Itjen di luar
Baik melalui MLS, gtalk, telepon, BB Messanger,
SIP.
hingga datang langsung ke SIP? Mereka bergerak dari
satu ruangan ke ruangan lainnya, menelusuri lantai Dalam melaksanakan tugasnya, personil
demi lantai. DP sering bertatap muka langsung para pegawai
Itjen sehingga dapat menggali informasi secara
Sesungguhnya, ketika Anda memanggil
langsung dari stakeholders mengenai layanan TI yang
‘SIP’ terkait permasalahan komputer sehari-hari,
dibutuhkan. Efek samping dari seringnya menemui
terdapat satu Subbag yang bertanggung jawab
para pegawai Itjen secara langsung, personel Subbag
untuk membantu pegawai di seluruh Itjen untuk
ini lebih mengenal pegawai-pegawai di Itjen dan
memberikan bantuan segera. Inilah Subbag yang
akhirnya menjadi akrab dengan banyak orang.
berisi ‘orang-orang panggilan’ di SIP. Inilah Subbag
Dukungan Pengguna atau yang lebih populer dengan
panggilan DP.
Subbag DP adalah subbag yang paling
‘dekat’ dengan para pegawai Itjen. Sesuai namanya,
Subbag ini memberikan layanan IT kepada para
pegawai Itjen, terutama dalam hal teknis TI. Siapapun
yang membutuhkan bantuan untuk menghubungkan
jaringan komputer, instalasi software, atau
memperbaiki kerusakan komputer hingga
menghubungkan gadget-nya dengan internet? Ya,
Subbag yang dikomandoi oleh Gatot S. Priambodo ini
adalah jawabannya.
Jika PSA, PDBI, juga PDE lebih banyak bekerja

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 13


auditama
“Dalam beberapa kesempatan ketika Quote yang secara tidak resmi menjadi
melakukan pelayanan TI di bagian atau inspektorat semacam slogan Bagian SIP, More Than IT Solution,
kami seringkali diterima dengan hangat, suasana juga dirasa sangat pas bagi DP. Selain memberikan
akrab dan banyak terjalin komunikasi atau ngobrol layanan TI untuk hal-hal yang berhubungan dengan
antara kami dengan pegawai unit tersebut, sehingga kantor, mereka juga memberikan bantuan terkait
pemberian layanan TI menjadi santai dan kondusif”, hal-hal di luar kedinasan, misalnya memperbaiki
ujar Gatot, Kasubbag DP . peralatan komputer milik pribadi, memberikan
Berbicara Lebih jauh mengenai pelayanan, solusi dan masukan kepada pegawai Itjen yang ingin
Kasubbag termuda di SIP itu menuturkan bahwa membeli peralatan TI. Bahkan, dalam beberapa
selain disambut hangat, juga pernah ditemui pegawai kesempatan, personel berkunjung ke rumah pegawai
yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap Itjen yang membutuhkan pengecekan kerusakan,
layanan Subbag DP dengan agak keras (kalau tidak setting komputer, ataupun menemani pegawai Itjen
mau dibilang emosi). Ini tentu dapat dimaklumi, ke toko komputer untuk membantu memilihkan
karena pegawai tersebut sedang menyelesaikan peralatan TI (misal membeli PC Rakitan atau
pekerjaan mereka sementara gangguan TI yang Notebook).
dialami sangat mengganggu penyelesaian pekerjaan. Sang Kasubbag DP sendiri tidak segan untuk
Hal tersebut kemudian ditambah pula dengan turun langsung melayani. Nur Cahyo, dari Inspektorat
pemberian layanan yang, mungkin, dianggap pegawai V menuturkan, “Mengenang masa pra-remunerasi
tersebut kurang baik. Dengan lapang dada, pria asal dulu (2005/2006), segala macam penghematan
Lamongan itu menerima konsekuensi memimpin mesti dijalani demi bisa menabung. Termasuk di kala
Subbag pelayanan yang memang harus juga menelan PC saya mesti turun mesin, iseng saya minta tolong
pahitnya ‘dimarahi’ klien. rekan SIP untuk betulin. Tak dinyana, Mas Gatot
Dengan rendah hati, Pak Gatot menuturkan sendiri yang pada saat itu turun tangan langsung,
bahwa dimarahi membuktikan bahwa subbag DP termasuk sampai belanja aksesoris dan parts sendiri
sangat dibutuhkan, dan perannya dalam memberikan ke Mangga Dua. Wah, jadi (nggak) enak”.
layanan TI sangat signifikan bagi pegawai Itjen. Hal ini Masih dari sang Kasubbag, DP masih perlu
justru menjadi pemicu DP untuk selalu meningkatkan melakukan perbaikan terkait waktu pemberian
pelayanan TI di Itjen sehingga dapat memuaskan dan solusi, ke depan semakin banyak layanan TI yang
memenuhi permintaan mereka terkait layanan TI. dapat ditangani dengan cepat. Adapun mengenai
Meskipun begitu, sebenarnya tidak seluruh target saat ini, Bagian SIP sudah mempunyai standar
kekesalan pegawai tersebut tepat dilemparkan pada waktu penyelesaian untuk layanan TI yang berbeda-
personel Subbag ini. Misalnya mengenai aplikasi beda tergantung jenis layanan yang dilakukan.
Taxbase, beberapa pegawai masih menanyakan
mengapa namanya tidak tercantum dalam list yang
mendapatkan aplikasi ini. SIP sebenarnya hanya
menjalankan tugas instalasi saja. Adapun mengenai
siapa-siapa yang ada di list penerima aplikasi ini
adalah sepenuhnya di luar wewenang Bagian SIP
maupun Subbag DP secara khusus. Kesalahpahaman
yang demikian dapat dimaklumi dan bukan sekali dua
terjadi. Sebagian pengguna mungkin beranggapan
bahwa segala sesuatu yang bersinggungan dengan TI
pastilah di bawah kendali SIP.
Mengulik pengalaman unik, Gatot bercerita
tentang permintaan layanan tidak bisa internet yang
permasalahannya sudah selesai sebelum personel
yang ditugaskan berangkat ke TKP. Tak jarang juga
ketika memberikan layanan ternyata permasalahan
yang dihadapi cukup menggelitik, bikin geli. Sebagai
contoh, terkadang komputer atau printer yang
diadukan tidak bisa menyala ternyata kabel powernya
belum disambungkan ke sumber listrik.

14 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


auditama
Banyak Jalan Memanggil DP malu karena waktu pengerjaan yang memakan
waktu”. Pengalaman demikian tidak hanya dialami
Mengingat layanan DP yang bersifat harian
oleh Fachru saja tetapi juga teknisi yang lain.
juga dengan volume kebutuhan layanan yang
bervariasi, dibutuhkan mekanisme komunikasi yang Berbeda dengan Fachru, Taufik mempunyai
efisien, yang mampu dengan cepat menghubungkan pengalaman berkesan dengan layanan berantai. Hal
para pihak, dalam hal ini pengguna dengan Subbag ini dialaminya ketika dia ditugasi memberikan layanan
DP. Untuk itu, pengguna dapat menghubungi dukungan teknis di sebuah Inspektorat. Tak dinyana,
Subbag DP dengan berbagai media komunikasi, baik setelah selesai memberikan layanan, pegawai lain
melalui gtalk, telepon, BB Massenger, hingga datang juga meminta layanan. Begitu seterusnya, dari
langsung ke SIP. satu permintaan ke permintaan berikutnya, hingga
seharian dia ‘bertugas’ di Inspektorat tersebut,
Selain berbagai media komunikasi di atas,
padahal awalnya tercatat hanya satu permintaan
sesungguhnya ada sebuah aplikasi yang dirancang
layanan.
khusus sebagai media permintaan layanan. Aplikasi
ini juga sekaligus berfungsi sebagai alat pemantauan Namun, di atas pengalaman berkesan
atas kualitas layanan yang diberikan oleh Subbag DP. tersebut, pengalaman yang secara umum dialami
Aplikasi tersebut disebut Maintenance Log System oleh SIP terkait pelayanan adalah overexpectation
(MLS). Aplikasi ini dapat diakses dari portal Itjen. terhadap personel SIP. Seolah klien berasumsi
bahwa ketika personel SIP datang, semua masalah
Setelah permintaan di-entry ke MLS
terkait TI akan selesai. Dalam kenyataannya, tidak
oleh pengguna, Kasubbag DP akan mempelajari
semua permasalahan bisa diselesaikan sendiri
permintaan tersebut lalu mendisposisikannya
dalam waktu yang cepat. Setiap personel SIP tidak
kepada staff yang dipandang tepat. Dimungkinkan
menguasai semua ilmu TI, terlebih luas dan cepatnya
juga personel SIP yang mengecek sendiri MLS dan
perkembangan TI. Ada spesialisasi khusus bagi setiap
berinisiatif untuk menyelesaikan permintaan layanan
orang di SIP, meskipun ada juga yang multitalenta
tersebut. Setelah selesai mengerjakannya, staff
atau menguasai banyak hal.
tersebut melaporkan pekerjaannya ke Kasubbag DP.
Bagi personel di Subbag ini, perasaan yang
Dalam kenyataannya pemberian layanan TI
paling menyenangkan adalah rasa dibutuhkan oleh
tidak hanya dilakukan oleh staff dari subbag DP, tapi
para pegawai Itjen. Melihat senyum pegawai yang
staff dari subbag lain (PSA, PBDI dan PDE) juga ikut.
telah dilayani, momen seperti itulah yang paling
Seluruh personel Bagian SIP ikut bertanggung jawab
memotivasi untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
terhadap pemenuhan permintaan layanan TI.
DP memang masih perlu banyak belajar
Ketika ditanya mengenai pengalaman
agar bisa menjadi unit pelayanan yang lebih baik.
berkesan, Fachru, staf Subbag PSA menjelaskan,”Hal
DP juga berterima kasih atas segenap kepercayaan
yang berkesan tentu saja ketika ada hal baru yang
atas permasalahan yang diserahkan kepada mereka.
saya temui dan saya tidak mengerti, tetapi harus
Dari masalah yang ditemui setiap harinya, mereka
dikerjakan sebaik mungkin. Bisa sampai setengah
banyak belajar. Dari senyum klien yang telah mereka
hari untuk menyelesaikan permasalahan yang
layani, mereka berusaha untuk terus melangkah,
kadang tidak sederhana. Jika perlu bahkan meminta
tetap bergerak dari satu lantai ke lantai lainnya untuk
bantu rekan SIP lain. Tapi ya tentu saja pekerjaan
menghampiri dan melayani pengguna.(GIL/DUMS/
harus selesai dan biasanya ketika selesai agak sedikit RHM/IMZ)

Jumlah Layanan Dukungan Pengguna

358 367 369 Instalasi Aplikasi dan OS


400 337
350
300 266 Layanan Jaringan dan Internet
250 196
175
200 139
112 124 Penanganan Virus
150 90 77
100 32 44
Sumber: Aplikasi MLS

50 10 Pemeliharaan dan perbaikan


0 komputer
2010 2011 2012 (s.d. Juni) Lain-lain
lain
(Total 815 layanan) (Total 964 layanan) (Total 917 layanan)

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 15


Liputan Khusus

LP2P.. senjata baru Itjen


LP2P merupakan Laporan Pajak-Pajak Pribadi data LP2P. Akhir tahun 2011 saja banyak yang sudah
Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Keputusan diklarifikasi dan dilakukan pengujian. Para pengisi
Menteri Keuangan RI no.7/KMK.09/2011, dijelaskan menjadi aware karena adanya perubahan sistem
bahwa seluruh PNS golongan III ke atas harus dalam pengelolaan. Mereka jadi tidak asal lapor
menyampaikan LP2P. Namun perkembangannya karena data-data tersebut akan dilakukan verifikasi,
LP2P hanya dipandang sebagai formalitas saja oleh pengujian bahkan dapat dilakukan kroscek dengan
kebanyakan pegawai. KPK. Jika ada indikasi pelanggaran maka akan
direkomendasikan untuk sanksi hukuman
Memaksimalkan data LP2P oleh tim Eksaminasi
LP2P dan DHK Kendala sebagai tim eksaminasi adalah bagaimana
“LP2P Bukanlah suatu formalitas” begitulah menurut kita melakukan improvement dalam penggalian
Agus Sarwodi sebagai anggota Tim Eksaminasi LP2P informasi. Misalkan seseorang yang akan kita selidiki
dan DHK. Sebenarnya LP2P sudah ada sejak dulu terkait dengan pekerjaan yang berhubungan dengan
namun sekarang dimodifikasi dengan menambahkan tim pemeriksaan. Selama ini ketika Itjen melakukan
data tentang daftar kekayaan. Data ini bisa digunakan pemanggilan, mereka selalu dapat beragumen.
untuk melihat dan mengontrol pegawai-pegawai Kasus-kasus seperti ini membuat tim eksaminasi
kementerian keuangan, apakah dia memiliki harus terus mencari cara yang lebih variatif dalam
kekayaan-kekayaan yang tidak wajar. Saat ini dengan penggalian informasi.
LP2P, Itjen bisa melakukan pengujian dan verifikasi. Sarwodi yang gemar photography ini berharap tim
Misalnya, melalui data LP2P bisa diketahui seseorang LP2P semakin bagus terkait dengan pengelolaan,
yang tidak memiliki usaha apapun, istri tidak dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Pertama,
bekerja namun mempunyai range kekayaan yang administrasi pengelolaan fisik harus lebih bagus,
signifikan dan tidak wajar. Ada juga informasi tentang ditentukan berapa lama waktu penyimpanan
seseorang yang mencurigakan, tidak melaporkan hardcopy-nya. Kedua tentang keamanan data, jika
semua hartanya, melakukan transaksi tidak wajar.
Hal-hal inilah yang akan menjadi konsentrasi
Itjen untuk melakukan eksaminasi.
Jika dibandingan dengan LP2P
terdahulu saat ini ada banyak
perkembangan. Dulu, dapat
dirasakan LP2P hanya sekedar
laporan tanpa ada tindak lanjut.
Data LP2P belum jelas akan
diapakan. Hal ini berdampak pada
orang-orang akan asal-asalan saat
mengisi. Namun kini, ketika Itjen
sebagai pengelola yang sudah
memasuki tahun kedua, banyak
yang dapat dilakukan dengan

16 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Liputan Khusus
nanti disimpan dalam satu ruangan, akses masuk • melaporkan kepada Menteri Keuangan hasil
harus dibatasi termasuk tim eksaminasi juga tidak penelitian dan penilaian Laporan Pajak-Pajak
boleh sembarangan masuk, tetap harus seijin Pribadi (LP2P) secara berkala.
pengelola. Keamanan ketika digitalisasi dilakukan,
karena terkait dengan data seseorang jadi harus Dilihat dari tugas yang diamanatkan melalui KMK
benar-benar dijaga kerahasiaannya. Ketiga dari tersebut, Itjen memiliki tanggung jawab dalam
tim eksaminasi sendiri harus makin inovatif. Orang mengelola dan memanfaatkan data-data LP2P
sekali dua kali dipanggil pasti akan share ke teman- yang terkumpul. Pelaksanaannya dilakukan dengan
temannya yang lain. Jadi nantinya akan semakin membentuk tim yang secara garis besar terdiri
banyak alasan yang dapat mereka buat. Misalkan, dari dua sub tim dengan tugas yang berbeda,
tim tidak sekedar memanggil orang lalu ditanyai. yaitu Tim Penatausahaan LP2P dan DHK serta Tim
Sebelumnya harus punya data dulu tentang orang Eksaminasi LP2P dan DHK. Budi Prayitno, sebagai
yang bersangkutan. Pencarian data bisa dilakukan salah satu anggota dalam subtim Penatausahaan
secara tertutup atau dengan investigasi agar mereka LP2P dan DHK menjelaskan bahwa subtim tersebut
tidak bisa mencari pembenaran terlebih dahulu. bertugas sebagai pendukung atau supporting unit
bagi Tim Eksaminasi LP2P dan DHK. “Kapanpun
Tim Eksaminasi LP2P dan DHK membutuhkan
data-data LP2P, Tim Penatausahaan LP2P dan DHK
Reformasi dapat menyediakannya dalam waktu yang cepat”,
Birokrasi menuntut kita jelas Budi yang juga merupakan Kasubbag TU dan
untuk transparan, jadi Kehumasan Itjen.
tidak boleh asal-asalan. Ini juga Perbaikan prosedur dalam pengelolaan LP2P selalu
sebagai bentuk kontrol kita. dilakukan, antara lain dengan menyempurnakan
Jangan seperti dulu- prosedur peminjaman data yang dibutuhkan oleh
dulu, tinggalkan Tim Eksaminasi LP2P dan DHK. Dulu, ketika Tim
Eksaminasi LP2P dan DHK membutuhkan data-data
masa lalu. LP2P yang dibutuhkan untuk pemeriksaan, terdapat
prosedur struktural yang harus dilakukan agar data
Siaga-nya Tim Penatausahaan LP2P dan DHK
Sejak tahun 2011, Inspektorat Jenderal mendapatkan
tugas baru dalam mengawal reformasi birokrasi
melalui pengelolaan Laporan Pajak-Pajak Pribadi
(LP2P). Pengelolaan data LP2P oleh Inspektorat
Jenderal ini sejalan dengan tugas dan fungsi Itjen
karena dapat langsung menggunakan data-data LP2P
sebagai alat pengawasan. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan RI no.7/KMK.09/2011, Inspektur
Jenderal Kementerian Keuangan ditugaskan untuk
mengelola Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) yang
meliputi:
• menerima dan menatausahakan Laporan
Pajak-Pajak Pribadi (LP2P);
• melakukan penelitian dan penilaian Laporan
Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) yang diterima;
• menyimpan Laporan Pajak-Pajak Pribadi
(LP2P) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
dijamin ketertiban administrasi, keamanan,
dan kerahasiaannya; dan

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 17


Liputan Khusus
tersebut bisa diperoleh. Kini, prosedur tersebut telah kendala yang dirasakan oleh Tim Penatausahaan
disederhanakan. Dengan menggunakan formulir LP2P dan DHK. Salah satu kendala yang dirasakan
peminjaman yang diketahui oleh Ketua Tim, Tim dalam pengelolaan berkas LP2P adalah pelaksanaan
Eksaminasi LP2P dan DHK dapat memperoleh data dan kebutuhan penyimpanan berkas LP2P yang
LP2P secara cepat. Prosedur peminjaman data LP2P jumlahnya puluhan ribu lembar tersebut. Saat tulisan
yang lebih sederhana ini penting karena data dapat ini dibuat, Tim Penatausahaan LP2P dan DHK sudah
diperoleh dengan lebih cepat tanpa kehilangan berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kemenkeu
fungsi kontrol internal dan akuntabilitas. terkait dengan kebutuhan tempat penyimpanan
Seperti yang telah diketahui, pengelolaan LP2P berkas. Setjen Kemenkeu telah merespon kebutuhan
memiliki peran dalam mendukung reformasi birokrasi tersebut dengan menyediakan tambahan ruang
yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan. penyimpanan baru di Gedung Maramis.
Budi menjelaskan lebih lanjut bahwa yang diterima
Itjen mempunyai fungsi atau manfaat ganda. Selain
digunakan sebagai data atau bahan pembuktian
dalam kegiatan pemeriksaan, juga sebagai sinyal yang
dipakai untuk mendeteksi adanya penambahan aset
atau kekayaan pegawai Kemenkeu yang mencolok
dan perlu menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti
lebih lanjut
Saat ini, jumlah berkas LP2P yang dikelola oleh
itjen sangat besar, kurang lebih berjumlah 35
ribuan berkas. Pengelolaan data yang sangat besar
tersebut tentu bukan tanpa kendala. Ada beberapa

Terkait dengan kebutuhan akan penyimpanan berkas


yang selalu meningkat tersebut, Tim Penatausahaan
LP2P dan DHK mencari solusi untuk mengatasi kondisi
tersebut. eLP2P atau pelaporan LP2P dalam format
elektronik adalah salah satu solusi yang diharapkan
dapat menyederhanakan dan mempermudah
pelaporan serta pengelolaan data-data LP2P.
eLP2P dikembangkan oleh Itjen sebagai salah
satu solusi dalam pengelolaan berkas dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan eLP2P,
pengelolaan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan
praktis, selain itu data-data juga bisa disajikan secara
cepat. Bagi pengelola, eLP2P juga lebih praktis,
karena hampir seperti pajak yang diinput sendiri oleh
pelapor, pengelola tinggal mencompile data-data
yang terkumpul pada eLP2P tersebut. Sedangkan
bagi pelapor, eLP2P menjadikan proses pelaporan
dapat dilakukan dengan mudah,cepat dan praktis.
Saat ini, tim LP2P sedang mengkaji usulan KMK eLP2P
agar pelaporan LP2P secara elektronik melalui eLP2P
memiliki payung hukum.
(KIN/TER/RAS)

18 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Liputan Khusus
Pengelolaan LP2P di Itjen
Sudah Berbasis Aplikasi dan Web

B
erdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor : 07/KMK.09/2011 tentang
Penyampaian dan Pengelolaan Laporan
Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) pejabat/pegawai di
Lingkungan Kementerian Keuangan, Inspektorat
Jenderal diberikan tugas untuk mengelola LP2P,
mulai dari proses menerima berkas LP2P sampai
dengan membuat laporan kepada Menteri
Keuangan. Sebelumnya, pengelolaan berkas LP2P
berada dibawah tanggungjawab Biro Umum
diperlukan IBI dalam mekanisme eksaminasi LP2P
Sekretariat Jenderal dan dalam pengelolaannya
dan Daftar Harta Kekayaan. Hal ini dibenarkan
telah menggunakan aplikasi yang merupakan hasil
oleh Kepala Bagian SIP yang merangkap sebagai
kerjasama dengan Pusintek.
Wakil Ketua II Tim Penatausahaan LP2P, JB. Widodo
Inspektorat Jenderal membentuk Tim Lestarianto. Ia menjelaskan bahwa ide penggunaan
Pengelolaan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) dan aplikasi tercetus ketika membahas penyusunan KMK
Daftar Harta Kekayaan (DHK) Pejabat/Pegawai di tersebut, dimana dalam KMK sudah dijelaskan dalam
Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai langah diktum ketigabelas yaitu Penyampaian LP2P termasuk
awal pada Tahun 2011. Tim ini dibagi menjadi dua Daftar Harta Kekayaan (DHK) dapat dilakukan melalui
yaitu Tim Penatausahaan dan Tim Eksaminasi. Tim media elektronik. Dengan demikian jelas bahwa
Penatausaha yang terdiri dari Pejabat/Pegawai Bagian pengelolaan ini akan menggunakan aplikasi LP2P
Umum dan Bagian Sistem Informasi dan Pengawasan yang cukup memadai.
(SIP) mempersiapakan sarana dan prasarana serta
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
aplikasi yang harus memenuhi kebutuhan data
dengan aplikasi desktop LP2P diantaranya untuk
informasi yang akan digunakan Tim Eksaminasi
melakukan perekaman (update) data pegawai,
yang anggotanya berasal dari Inspektorat Bidang
perekaman detail LP2P dan DHK, penomoran boks
Investigasi (IBI). Selain Tim Penatausahaan dan Tim
dan Cetak Tanda Terima. Hal ini sangat membantu
eksaminasi, pengelolaan LP2P ini juga melibatkan
dalam proses kegiatan penatausahaan LP2P yang
tenaga kerja honorer (outsourcing) dalam proses
jumlahnya mencapai 35.895 berkas pada tahun
perekaman data dan cetak tanda terima.
2011, dan dipastikan akan meningkat hingga ±38.000
Dengan beralihnya pengelolaan LP2P ke berkas pada tahun 2012 ini. Sepanjang tahun 2011,
Itjen, maka aplikasi yang semula digunakan pada pengelolaan LP2P hanya menggunakan aplikasi
Biro Umum mulai dikembangkan oleh Inspektorat desktop LP2P dimana memiliki sisi kelebihan dan
Jenderal. Pengembangan aplikasi LP2P ini dilakukan kekurangannya. Sisi kelebihan aplikasi LP2P ini
oleh Bagian Sistem Informasi dan Pengawasan (SIP) adalah pembatasan akses data yang hanya bisa
bekerjasama dengan Pusintek Setjen, Bagian SIP, diakses oleh anggota Tim Pengelolaan LP2P yang
dan Inspektorat Bidang Investigasi (IBI). Pusintek telah disumpah sebelumnya, itupun sangat terbatas.
Setjen dan Bagian SIP bekerjasama mengembangkan Hal ini dikarenakan data yang disajikan dalam aplikasi
aplikasi LP2P dengan fitur-fitur yang nantinya LP2P sifatnya rahasia karena berisi data-data pribadi

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 19


Liputan Khusus
Pejabat/Pegawai Kementerian Keuangan. Selain itu, Tim Penatausahaan. Mengenai data yang disajikan,
jaringan yang digunakan pun merupakan jaringan aplikasi LP2P ini selalu update karena proses
khusus menggunakan server di Pusintek Setjen, perekaman data terus dilaksanakan.
sehingga dalam pengaksesannya dapat diawasi oleh

Menurut Kepala Subbagian Pengelolaan http://lp2p.depkeu.go.id/, pejabat/pegawai


Basis Data Internal sekaligus anggota Tim Kemenkeu dapat menggunakan aplikasi e-lp2p.
Penatausahaan LP2P, Yudhy Haryantho, masih ada Hingga pertengahan tahun ini, Tim Pengelolaan
beberapa kelemahan dari aplikasi desktop LP2P ini LP2P masih menggodok revisi Keputusan Menteri
dan hingga saat ini masih terus dilakukan perbaikan. Keuangan Nomor : 07/KMK.09/2011 tentang
Salah satunya adalah masih perlu dilakukan Penyampaian dan Pengelolaan Laporan Pajak-Pajak
penambahan fitur-fitur yang dapat membantu tugas Pribadi (LP2P) pejabat/pegawai di Lingkungan
Tim Eksaminasi. Fitur-fitur yang dimaksud sangat Kementerian Keuangan bersama dengan Biro Hukum
membantu Tim Eksaminasi dalam rangka menguji Sekretariat Jenderal. Beberapa perubahan utama
data laporan pajak dan data harta kekayaan pejabat/ yang dilakukan terkait dengan pengembangan
pegawai Kemenkeu, dimana dapat ditetapkan melalui aplikasi web LP2P, yaitu kewajiban penggunaan
beberapa kategori yang dibuat baik bersadarkan aplikasi e-lp2p dalam pengiriman LP2P. Selain itu,
eselon I, jumlah kekayaan, masa kerja, jabatan, dan terdapat beberapa perubahan dan penambahan
lain sebagainya. diktum dalam KMK tersebut berkenaan dengan
Hingga saat ini, pengembangan aplikasi proses peminjaman berkas LP2P oleh instansi intern
LP2P masih terus dilakukan oleh Tim Penatausahaan Kemenkeu dan juga pihak luar Kemenkeu. Dengan
LP2P. Wacana pengembangan aplikasi LP2P berbasis adanya penatausahaan LP2P melalui beberapa
web (e-LP2P) mulai direalisasikan. “Nantinya aplikasi baik desktop maupun web yang terus
Pejabat/Pegawai Kementerian Keuangan tidak perlu dikembangkan ini, akan memberikan kemudahan
mengirimkan hardcopy, cukup menginput data bagi Pejabat/pegawai Kementerian Keuangan untuk
di aplikasinya saja”, jelas Widodo. Sebagai syarat melaporkan laporan pajak dan harta kekayaan
penggunaan aplikasi e-LP2P setiap Pejabat/Pegawai mereka dengan cara merekam sendiri data laporan
Kementerian Keuangan harus membuat “akun email pajak dan harta kekayaan tersebut melalui aplikasi
depkeu” (@depkeu.go.id). Hanya dengan mengakses e-LP2P. (DIT/BPG/MUJ)

20 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Liputan Khusus

Pegawai Baru,
Suntikan Semangat Baru...
S
uatu organisasi yang besar tentunya bagaimana pendangan mereka atas posisi yang baru
mempunyai siklus hidup yang stabil dengan dijalani.
adanya regenerasi Sumber Daya Manusia
yang berperan penting dalam menyokong tugas
Suntikan baru Bagian SIP dan BaPeKa
pokok dan fungsinya, tidak terkecuali instansi
publik seperti Inspektorat Jenderal Kementerian Ada 4 pegawai yang ditempatkan di SIP yaitu
Keuangan. Regenerasi ini menjadi penentu apakah Johannes, Hadi, Miftah, dan Nur Iroatun. Keempat
Inspektorat Jenderal tetap mampu menjalankan pegawai tersebut merasa senang, namun ada
tupoksinya dengan optimal atau justru malah juga yang bercampur bingung. Sedangkan 5 orang
menurun performance-nya. Siapa yang tahu ? Pada pegawai yang ditempatkan di BaPeKa yaitu Rizky,
kesempatan ini, auditoria akan mengupas tanggapan Apri, Emir, Retno dan Wahid. Pada umumnya mereka
mereka yang baru masuk di Inspektorat Jenderal. semua merasa senang ditempatkan di Itjen. Namun,
Apa yang mereka tahu, bagaimana gambarannya ada juga yang campur aduk perasaannya. Ada yang
mengenai Inspektorat Jenderal, dan apa harapannya, senang karena tidak akan terdampar di daerah
marilah kita simak. terpencil. Ada juga yang senang campur sedih. Ada
Penerimaan untuk “penghuni” baru di Inspektorat yang pada awalnya berharap di DJP. Ada juga yang
Jenderal tahun 2012 ini berjumlah 30 orang. sedih hidup di Jakarta yang serba mahal. Namun
Kesemuanya ditempatkan di Sekretariat Inspektorat mereka bersyukur setelah sekian lama menunggu
Jenderal. 4 orang diantaranya di Bagian Sistem penempatan.
Informasi Pengawasan (SIP), 5 orang menempati Inspektorat Jenderal, menurut sepengetahuan
di Bagian Perencanaan dan Keuangan (Bapeka), 7 mereka adalah Aparat Pengawas Intern Pemerintah
pegawai menghuni Bagian Kepegawaian, (APIP) Kemenkeu. Di benak mereka, pegawai Itjen
5 orang ada di Bagian Organisasi dan akan sering “jalan-jalan” mengunjungi unit lain
Tatalaksana (BOT), dan 9 orang dalam rangka audit/pemeriksaan. Dalam pandangan
lainnya ditempatkan di Bagian pertama mereka, Itjen itu keliatan keren dan memiliki
Umum. Tentunya akan menjadi wibawa yang besar. Masa sih???
menarik jika membahas Adapun kesan mereka terhadap para “penghuni”
Gedung Djuanda II Lt IV s.d. XIII adalah
ramah-ramah, kocak-kocak, dan
penuh kekeluargaan. Orang Itjen
adalah orang yang memiliki
apresiasi yang tinggi terhadap
kemampuan seseorang, serius
dalam menerapkan nilai-nilai
Kementerian Keuangan dan
menjadi contoh bagi eselon I
yang lain. Mereka juga merasa
diterima dengan sangat welcome
mulai dari pejabat sampai
dengan pelaksana.

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 21


Liputan Khusus
Pertama kali masuk Itjen ini, beberapa diantara saya berharap bisa menjadi orang yang baik dan
mereka berharap menjadi auditor yang bisa semakin baik tiap harinya.” Miftah Budi Setiawan
berkeliling bertemu dan mengenal banyak orang, (SIP) berharap “Itjen dapat leading di Kemenkeu.”
mengaudit ke unit-unit lain di daerah. Ada diantara Senada dengan Hermulia Hadi P (SIP), “Itjen jadi
mereka yang melihat bahwa Itjen sebagai pusat contoh dan inspirasi bagi instansi lain. Untuk karir,
informasi selain posisinya di ibukota juga perannya semoga berjalan mulus dan tidak ada (lagi) peraturan
sebagai APIP. Pada umumnya mereka ingin yang menghambat karir kami” ujarnya.
memberikan kontribusi terbaik bagi Itjen. Mereka Di lain pihak, Emir Fahreza Z (BaPeKa) juga berharap
juga berharap bisa memberikan karya baru yang bisa semoga Itjen jadi lebih maju dan jadi eselon I nomor
membuat Itjen menjadi eselon I terbaik. Sebagai satu dan menjadi APIP percontohan bagi instansi
individu, mereka juga ingin sukses disini. lain. Dirinya berharap agar bisa berkembang menjadi
Setelah penempatan definitive ke masing-masing sukses dan dapat memberikan ide-ide baru di Itjen.
bagian mereka juga masih merasa senang. Mereka Wahid Nasrullah (BaPeKa) menuturkan “Semoga ke
merasa senang karena ada tantangan dan ilmu depannya Itjen semakin lebih baik. Isu-isu tentang
baru yang harus dipelajari, suasana yang penuh Itjen yang katanya ini itu, semoga tidak terdengar
kekeluargaan dan saling support satu sama lain lagi dan semoga selalu terus menjadi pelopor
sehingga pekerjaan menjadi ringan. reformasi birokrasi di Kemenkeu. Itjen jangan buka
Lantas bagaimana harapan mereka??? Berikut ini cabang di daerah terpencil.” Retno Wulansari
harapan dari para punggawa baru Itjen. Nur Imoratun (BaPeKa) berargumen agar Itjen menjadi pionir untuk
(SIP) menuturkan “Semoga Itjen menjadi unit audit perubahan yang lebih baik melalui integritas. “Mari
internal terbaik di Indonesia. Sedangkan untuk karir, kita contohkan pada yang lain” tambahnya.

Pegawai baru Inspektorat Jenderal, semangat baru..

Semangat baru Anak Kepegawaian Kinerja), Muhammad Ihsan (Subbag Assessment dan
Mutasi Kepegawaian), serta Fairuz Sufi Aziz & Marietta
Bagian Kepegawaian diramaikan dengan tambahan
Kusuma Dewi (Subbag Pengembangan Pegawai).
7 orang pegawai lulusan STAN tahun 2011. mereka
Ketika ditanya tentang awal masuk ke Inspektorat
adalah, Maria Ulfa & I Gede Yudi Paramartha (Subbag
Jenderal Qomar dan Fairuz berkata “Ya, awalnya
Umum Kepegawaian), Irsyad Qomar dan Diyan
pasti beranggapan bahwa masuk ITJEN itu langsung
Prasetyo (Subbag Jabatan Fungsional dan Evaluasi

22 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Liputan Khusus
jadi auditor.” Tetapi mereka menyadari bahwa semua Penghuni baru BOT
itu butuh proses dan memang dari awal sudah
Bagian Organisasi dan Tata Laksana memiliki 5
diberitahu bahwa semua angkatan ditempatkan di
tambahan pegawai baru yaitu, Bustanul Arifin dan
Sekretariat terlebih dahulu, hal ini juga ditambahkan
Reza Yandripano (Subbag Tata Laksana), Dion Prayoga
oleh Ihsan “Walaupun di sekretariat, setidaknya saya
(Subbag Pelaporan), serta Dicka Ihsan Prabantoro
ga harus menjadi sekretaris yang pake rok mini“
dan Icam Dadi Dawuh (Subbag Organisasi). Mereka
candanya.
sama dengan yang lain memiliki bayangan awal
Tugas yang diberikan kepada mereka memang benar- langsung jadi auditor, namun ada kesan tersendiri
benar baru, “ilmu kuliah belum terpakai sama sekali” ketika memasuki Inspektorat Jenderal. “Luar biasa.
timpal Fairuz. Ihsan harus belajar menjaga rahasia Kantornya bagus, orangnya ramah, seperti berasa
sejak ditempatkan di subbagnya. Hal yang menarik di kampus lagi. Bedanya ada pekerjaan tambahan
bagi mereka adalah banyak bertemu orang baru bagi yang harus dilakukan selain belajar” ungkap Dion.
Qomar, bisa menyalurkan hobi ngeBand buat Fairuz, Bagi 2 orang pegawai baru yang diwawancara, BOT
serta memiliki tim kerja yang seru dan dinamis untuk adalah pilihan hatinya, “sudah jodoh” kata Bustanul.
Ihsan. Selama ini belum ada (red. jangan ada) duka Sedangkan menurut Reza, ditempatkan di BOT itu
yang berarti bagi mereka. “Niat bekerja adalah untuk menyenangkan. “Banyak cowok berjiwa muda. Saya
Ibadah” ungkap Ihsan kalem. Pandangan mereka harap bisa bekerja sambil bermain lewat PERABOT
terhadap pegawai senior sejauh ini baik-baik saja, (Perhelatan Olahraga BOT)” tandasnya.
interaksi diantara pegawai Bagian Kepegawaian
Hal yang menarik dan yang membuat mereka senang
dirasa menyenangkan. Terakhir harapan mereka
ditempatkan di BOT adalah, banyak hal baru yang
adalah, ingin segera diakui menjadi pegawai (red.
yang bisa dipelajari seperti Balanced Scorecard (BSC),
Pengangkatan CPNS dan PNS). Khusus Ihsan, “ke
Analisis Beban Kerja (ABK), Legal Drafting, dan lain
depannya mudah-mudahan saya bisa move on dan
sebagainya. Selain itu, senior yang sangat pengertian
ngelupain dia terus blog saya www.muhyen.
memberikan tugas-tugas yang mendidik bukan
com bisa makin laris kalau bisa sampe
sekedar mengalihkan tanggung jawab, serta
nulis buku.” serunya sambil tertawa.
keunikan tersendiri dari Pak Puji yang
menambah keramaian di BOT. “Buat Pak Puji
Nurcipta, see you at basement cafeteria”
celoteh Dion. Dari para punggawa
baru BOT ini, hampir semua
berharap
agar

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 23


Liputan Khusus
segera diangkat menjadi CPNS dan PNS. Harapan bagi Dion. Sedangkan harapan Bustanul adalah agar
khususnya, reza berharap agar bisa menjadi auditor. bisa cepat kuliah lagi, menikah, dan mempunyai
Budaya kerja di ITJEN agar jadi lebih menyenangkan rumah.

Wajah punggawa baru Inspektorat Jenderal

Amunisi Baru Bagian Umum


Sebagai salah satu unit yang juga mendapat lantai. Pegawai yang ditempatkan di Subbag Protokol
penambahan amunisi, Bagian Umum tidak luput dan Rumah Tangga ini menangani urusan “dalam
untuk diliput pula. Salah satu pegawai barunya negerinya” Itjen, seperti keperluan rumah tangga
bernama Nyoman Andri Juniawan alias Nyoman. (air, listrik, telepon), pemeliharaan kendaraan,
Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) protokoler sampai pengurusan perjalanan dinas.
tahun 2011 ini bersama dengan 8 rekan lainnya Terkait suasana kerja, Nyoman yang merupakan
ditempatkan di berbagai subbagian di Bagian Umum. punggawa baru Subbag Tata Usaha dan Kehumasan,
Kesan pertama yang diperolehnya di Inspektorat berpendapat bahwa kondisi di Bagian Umum
Jenderal adalah ungkapan luar biasa dan rasa bangga. cukup kondusif dan saling support diantara satu
“Sambutannya pada kami sangatlah hangat. Rasanya pegawai dengan yang lainnya, baik urusan pekerjaan
seperti keluarga jauh yang benar-benar ditunggu maupun urusan di luar pekerjaan. “Tentunya hal
kedatangannya. Bangga karena bisa menjadi bagian ini mempengaruhi dan menjadi pendorong bagi
dari keluarga Inspektorat Jenderal dan menjadi bagian kami, pegawai baru, untuk bekerja dengan lebih
dalam mengawal keuangan Negara” ungkapnya. giat” jelasnya. Ke depan, Nyoman mengharapkan
Mewawancarai pegawai baru lainnya yang juga agar Inspektorat Jenderal bisa menjadi lebih baik,
ditempatkan di Bagian Umum, Fitri Ani Nur memberikan manfaat pada Kementerian Keuangan
Muslihatun memaparkan pengalamannya. Dalam 2-3 dan masyarakat. Dan juga berharap agar bekerja
bulan bekerja di Itjen, Fitri belum menemui kendala dengan memberikan kinerja yang terbaik serta
yang berarti. Yang terasa baginya adalah sulitnya menjadi pegawai yang bisa mengamalkan nilai-nilai
mengenal semua pegawai karena jumlah pegawai di kementerian keuangan. Semoga harapannya dapat
bagian umum cukup banyak dan tersebar di beberapa terwujud. (VIN/GUSRIS/TAL)

24 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Wawancara

JUJUR
itu
“NOMOR
SATU”

INSPEKTUR II : MUHAMMAD SIGIT

“ Menurut saya, jujur itu nomor satu. Kalau


kita tidak jujur kita tidak akan dipercaya
oleh orang. Kita harus menghargai orang lain
karena siapapun memiliki nilai lebih apabila
dia berusaha. Hidup itu perlu kolaborasi agar
hasilnya bisa maksimal, tinggal bagaimana
kita me-manage.”

P
agi yang cerah itu menjadi momentum berharga bagi kami awak auditoria diberi waktu untuk berbincang
dengan pejabat ‘baru’ di Inspektorat Jenderal. Bapak berperawakan tinggi tegap dengan rentetan
perjalanan karir yang cukup panjang ini berkenan berbagi pengalaman baik dalam karir maupun
kehidupan pribadinya. Salah satu penggalan pesan cukup berkesan dari beliau adalah “Tingkatkan kualitas
yang kita miliki dan jangan sampai mengecewakan institusi”.

Berikut penggalan wawancara yang dapat kami bagi…


Bagaimana perjalanan karir Bapak selama ini?
Saya tercatat sebagai pegawai negeri di Kementerian Keuangan mulai tahun 1983 sebagai pegawai
tetap di DJPKN, Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara. Saya melakukan pekerjaan lapangan
sebagai auditor tahun 1984 setelah selesai dari STAN, Diploma III. Waktu itu DJPKN berubah menjadi BPKP.
Saya ditempatkan di BPKP perwakilan provinsi Sumatera Utara. Tahun 1987 saya kembali ke kampus STAN dan
menamatkan Program Diploma IV tahun 1990.
Tahun 1992 saya mengambil S2 di Birmingham, Inggris hingga selesai tahun 1994. Setelah itu saya
mengabdi di STAN sebagai Widyaiswara.
Tahun 2004 ada pengumuman di koran tentang penerimaan pegawai KPK, dimana dibuka beberapa
jabatan Direktur dan Deputi. Saya melamar sebagai Direktur Pengawasan Internal. Setelah mengikuti ujian
dan serangkaian test selama ± 3 bulan, saya dinyatakan lolos menjadi Direktur Pengawasan Internal. Tahun
2005, pimpinan KPK meminta saya menjadi Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 25


Wawancara
Penyelenggara Negara (PPLHKPN). Di sini saya keberhasilan penerimaan pegawai. Di KPK ada tes
selama 5 tahun. Tahun 2010 saya meminta agar potensi namanya. Tes potensi itu mengukur kapasitas
ada pencerahan, maka sayapun melamar sebagai seseorang, misalnya kemungkinan dapat atau
Direktur Gratifikasi. Alhamdulilah diterima, sehingga tidaknya digoda untuk berbuat korupsi, integritas,
sejak 2010 sampai dengan 2011 saya menjadi persistensi, orientasi terhadap hasil dan lainnya. Ini
Direktur Gratifikasi. Ketika menjabat Direktur yang membuat pegawai KPK itu relatif tidak tergoda
Gratifikasi, Kepala Biro SDM kosong, sehingga saya untuk berbuat jahat, padahal resiko berbuat jahat
diminta merangkap dua jabatan sekaligus. di KPK itu jauh lebih besar dari penegak hukum lain
Tahun 2011 saya kembali ke Kementerian atau di Kemenkeu. Umur KPK sudah 8 tahun tapi yang
Keuangan yaitu ke BPPK dan kemudian diangkat terjerembab masuk penjara itu kan baru satu orang
sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Pusat dalam konteks itu. Akibat dari pola rekrutmen seperti
Pendidikan Pajak selama ± satu setengah bulan. itu, konsekuensinya KPK itu selalu kekurangan orang,
Tanggal 29 Mei 2012 ini saya dilantik sebagai tidak pernah KPK itu jabatannya terisi penuh, jadi
Inspektur II di Inspektorat Jenderal. seringkali ada jabatan rangkap. Kondisi lingkungan
bekerja seperti ini, membuat kita biasanya tidak
Bagaimana dengan pekerjaan lainnya? bisa bertahan lama seperti pegawai lain. Namanya
penegak hukum tentu musuhnya banyak, kemudian
Iya, itu tadi perjalanan karir resminya, ada
di KPK itu kode etik sangat dijunjung tinggi.
juga pekerjaan sambilan yang saya jalani dulu. Ketika
Kembali lagi ke Kemenkeu selama
menjadi widyaiswara dulu saya memiliki sambilan
± satu setengah bulan sebagai Kepala Bidang
pekerjaan di kantor akuntan. Ini cukup bermanfaat
Penyelenggaraan Pusdiklat Pajak, itu sesuatu yang
dan saling isi, karena kita bisa menyampaikan hal-
sangat kontras dengan irama kerja di KPK. Apalagi
hal current. Itu menguntungkan buat kita, sebagai
di Biro SDM KPK itu berbeda dengan Kepala Biro
pengajar dan mahasiswa yang mendapat pelajaran.
SDM di Kementerian di mana orang itu cenderung
Jadi langsung bisa mengimplementasikan apa yang
relatif patuh, tidak banyak protesnya gitu. Kalau
ada di buku, dan juga bisa membandingkan apa yang
di KPK, pegawainya itu dari sumber yang beragam,
di praktek dengan apa yang ada di buku.
sudah punya pengalaman yang cukup. Mereka
suka komparasi satu dengan yang lainnya, Ini
Bagaimana dengan suka duka berpindah karir
yang seringkali membuat stres juga. Di Bidang
di berbagai Institusi?
Penyelenggaraan Pusdiklat Pajak itu relatif teratur
Menurut saya ini bukan disebut suka dan bebannya tidak terlalu banyak. Lalu, di Itjen ±
duka karena tergantung persepsi. Apapun itu, yang 2 bulan sebagai Inspektur II. Itjen mungkin sedikit
utama kita melaksanakannya dengan senang hati. mirip dengan KPK, tetapi aturan-aturan mainnya
Kalau mengajar, pengalaman yang didapat biasanya itu sudah mapan, tinggal mengikuti aja. Keinginan
ilmu kita update terus. Kalau kita tidak update ilmu berinovasi tetap ada, masukan, terobosan, apalagi
kita, maka kita akan tertinggal dengan mahasiswa kita pernah bekerja di tempat yang berbeda, disana
kita yang rajin. Namun, mengajar itu memerlukan aturan-aturan itu bisa jalan dan itu meningkatkan
preparation. Ketika mengajar dengan banyak mata produktivitas organisasi. Kalau diberi peluang
kuliah dan kemudian kita juga harus mengerjakan untuk sharing, bagus juga. Intinya seberat apapun
pekerjaan lain, itu bisa membawa stress. pekerjaan tersebut, kalau orang suka melakukannya,
Kemudian kalau di KPK, KPK itu tantangannya itu menjadi fun.
sangat luar biasa, organisasi yang dibangun dengan
harapan yang sangat besar oleh seluruh bangsa Sekarang kita bicara tentang auditor Pak.
Indonesia. Yang membuat pekerjaan di KPK itu Menurut Bapak, Apa yang terpenting dimiliki
berat karena seringkali dibanding-bandingkan oleh seorang auditor?
dengan organisasi lain. KPK itu ada agar organisasi
Auditor itu memiliki standar umum,
penegak hukum lain bisa bekerja secara lebih
diantaranya berbicara tentang kompetensi. Jadi
efektif dan efesien. Bisa dikatakan kalau KPK adalah
auditor itu, tidak boleh berhenti belajar, menambah
organisasi yang tidak menggunakan kaedah-kaedah
pengetahuan, karena auditor harus sangat paham
atau kebiasaan-kebiasaan di Kementerian pada
bagaimana mengaudit tapi pengetahuannya juga
umumnya. KPK mengimplementasikan sesuatu yang
update sesuai bidang yang dia tekuni.
baru seperti yang ada di buku. Misalnya penerimaan
Yang kedua yang juga kadang kala suka dilupakan
pegawai di KPK itu sangat selektif, syarat-syaratnya
orang adalah empati. Empati itu tidak bermakna
begitu banyak, ini yang menurut saya menjadi kunci

26 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Wawancara
negatif, merasakan perasaaan seseorang pada adalah memberi rekomendasi, perbaikan, sama
saat kejadian itu terjadi, jadi orang itu mengambil seperti KPK Indonesia. Fungsi monitoring itu
keputusan pada saat kondisi itu terjadi, itu adalah evaluasi sistem yang berpotensi korupsi,
juga dievaluasi. Orang seringkali lupa dengan dan memberi rekomendasi perbaikan. Biasanya
membandingkan dengan kondisi saat ini. orang didatangi auditor itu tidak suka, tapi kalau di
Kemudian sebagai seorang auditor perspektifnya Hongkong itu sudah sampai pada tahap, orang itu
jangan terlalu sempit, perspektifnya harus luas dan meminta diaudit karena dapat masukan. Ini bisa
jangka panjang. Terlebih lagi kalau itu menyusun terjadi tidak hanya akuntannya yang bagus tapi juga
rekomendasi, jangan sampai rekomendasi itu hanya perspektif auditinya juga sudah bagus.
berumur cuma setahun, kemudian tidak laku lagi, Jadi dapat disimpulkan seorang auditor
seharusnya jangka panjang. itu selain pengetahuannya luas, punya empati,
Tetapi menarik kalau kita bisa seperti KPK perspektifnya bagus, wawasannya luas dan yang
Hongkong. KPK Hongkong itu salah satu pekerjaannya pasti harus memiliki integritas.

Dalam berbagai jabatan yang Bapak emban, yang dipikirkan atau dirasakan orang pada saat itu
bagaimana cara Bapak untuk meningkatkan dan bertanya pada diri sendiri kalau seandainya kita
kompetensi, empati dan keahlian lainnya? duduk di posisi itu, menghadapi situasi seperti itu,
kita akan berbuat apa. Jangan sampai orang sudah
Kalau di KPK, kesempatan untuk belajar
berbuat sungguh-sungguh menjadi demotivasi
dan menimba ilmu itu tinggi sekali. Donasi kepada
karena auditornya kurang empati dan kurang
KPK itu juga banyak. Jadi kalau di KPK itu pendidikan
pengalaman. Jadi empati seharusnya menjadi sikap
tidak hanya di dalam negeri, bahkan ke luar negeri.
diri yang harus dipelihara dan diimplementasikan.
Alhamdulilah sejak di KPK saya mendapat kesempatan
Yang saya terapkan di Inspektorat II sejauh
ke Hongkong, Thailand, Amerika, Inggris, Malaysia,
ini saya menjalankan apa yang sudah ada. Mengenai
dan juga Prancis. Pelatihan semacam ini merupakan
pelatihan, bagi saya pelatihan itu harus relevan
salah satu KPI (Key Performance Indocator) minimal
dengan pekerjaan. Yang sekiranya tidak relevan dan
12 hari kerja setiap tahun. Di Itjen juga sama, ada
belum tahu kapan bisa diimplementasikan sebaiknya
kewajiban untuk mengikuti pelatihan/diklat. Selain
dihindari. Relevan itu tidak harus teknis sebenarnya,
itu, melakukan review atas pekerjaan anak buah itu
pengetahuan-pengetahuan lain misalnya komunikasi,
juga belajar dan ekspose atas kasus itu juga belajar.
psikologi, research, penyelidikan, pengumpulan
Kalau empati itu sesuatu sikap yang harus dipelihara
keterangan itu mungkin relevan. Selain itu,
terus sehingga kita bisa betul-betul merasakan apa

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 27


Wawancara
sebaiknya juga diadakan training needs analysis kita bisa melihat trend-nya positif atau negatif dan
untuk mengetahui tantangan ke depan seperti apa, itu harus dibangun database. Kegiatan membangun
sehingga kita bisa mengetahui kompetensi apa yang ini tidak bisa dilakukan oleh Inspektur sendiri, tetapi
seharusnya dimiliki pegawai. juga melibatkan fungsional tata usaha dan juga
pegawai lain.
Menurut Bapak bagaimana situasi kerja di
Inspekorat II selama ± dua bulan ini Bapak Menurut Bapak, Apa nilai terpenting yang
menjabat? dijadikan pegangan hidup atau pekerjaan?
Ini tidak lepas dari pendahulu. Saya melihat Menurut saya, Jujur. Jujur itu nomor satu.
hubungan antara inspektorat dengan auditee, dalam Kalau kita tidak jujur kita tidak akan dipercaya oleh
hal ini bea cukai sangat baik. Artinya auditor tidak orang. Kita juga harus menghargai orang lain karena
lagi dipandang sebagai watchdog, tapi auditor sudah siapapun memiliki nilai lebih apabila dia berusaha.
dipandang sebagai partner. Hubungannya baik, Hidup itu perlu kolaborasi agar hasilnya bisa
mereka bahkan sudah mengajak auditornya untuk maksimal, tinggal bagaimana kita me-manage. Fungsi
mengevaluasi kinerja kemudian kita juga mengajak Kementerian Keuangan ini sangat vital. Dulu ketika
mereka, misalnya untuk tahun 2013 hal-hal apa saya duduk di KPK khususnya ketika ada kejadian-
yang menurut mereka sangat penting dan kita perlu kejadian di kementerian/lembaga, saya seringkali
memberi perhatian di sana jadi bisa diajak diskusi bertanya juga “Inspektoratnya ngapain aja?”.
bersama. Sekarang saya sudah di Itjen Kemenkeu harus bisa
Saya masuk ke Inspektorat II itu kayaknya menjawab hal itu. Makanya kalau bisa Inspektorat
langsung kerja. Menurut saya adanya orientasi itu itu harus memberi nilai tambah yang positif. Untuk
perlu bagi seseorang ketika menduduki jabatan itu iklim kerja di Inspektorat harus dibuat mendorong
tertentu. Sekarang ini saya menjalankan pekerjaan orang-orang selalu ingin improve, jangan sekedar aja.
yang sudah berjalan setengah jalan, mau tidak mau Filosofi penilaian kerja itu sebenarnya
tidak bisa dihentikan. Jadi seringkali ketika teman- bagaimana merealisasikan opportunity organisasi
teman menyampaikan pekerjaan untuk diperiksa, menggunakan sumber daya yang dimiliki. Oleh
mungkin teman-teman merasakan sedikit lambat karena itu sumber dayanya harus dipotret, dalam
karena kehati-hatian saya dan sekaligus sebagai hal ini mana yang potensinya bagus, mana yang
media saya untuk belajar. Mungkin saja, gaya kita integritasnya bagus, mana yang jujur, dan mana yang
berbeda dengan yang sebelumnya, mungkin standar tidak. Orang yang potensinya baik, pekerja keras itu
yang kita inginkan juga berbeda. Kehati-hatian sedapat mungkin harus diberi penghargaan lebih
yang saya lakukan ini tujuannya tidak muluk-muluk, baik dibanding orang yang biasa-biasa aja. Itu pasti
melainkan supaya kualitas semakin baik. Jangan organisasinya akan baik dan orang-orang yang biasa-
sampai kita mengecewakan institusi kita. biasa saja tidak akan berkecil hati jika orang yang
bekerja keras itu diberi penghargaan yang lebih baik.
Apakah ada masukan untuk kemajuan Jadi tidak sama rata juga harus bisa menerima orang
Inspektorat Jenderal? yang lebih muda dari kita, bisa lebih dulu maju, bisa
lebih dulu berprestasi, bisa lebih dulu naik pangkat,
Menurut saya, Inspektorat tidak hanya
bisa lebih dulu naik jabatan jika dia memang lebih
sekedar memeriksa, tetapi pekerjaan kita itu membuat
baik. Jadi penempatan seseorang itu seharusnya
perencanaan, pengendalian, dan pertanggung
berdasarkan kinerja, bukan karena unsur like and
jawaban. Perencanaan itu ada yang merencakan
dislike. Itu sangat penting, jika kita mau dihargai
pekerjaan itu sendiri, tapi juga merencanakan lain,
orang dengan baik, kita harus berprestasi. Mudah-
misalnya sumber daya, sarana,dan prasarana. Ada
mudahan Kementerian Keuangan, Inspektorat
istilahnya permanent file, yang selalu dibutuhkan
Jenderal khususnya bisa lebih baik.
setiap kali audit dan itu berkesinambungan sehingga

28 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Wawancara
Pak Sigit, mengusung semangat KPK ke Itjen

B
erbagi cerita tentang pengalaman kerja auditing, isteri saya kan sudah ngambil auditing. Saya
beliau memang tak ada habis-habisnya. ngambil manajemen saja, boleh, jadi saya ngambil
Pembelajaran dari setiap tugas yang bisnis, bisnis administrasi. Saya sama isteri baru tahun
beliau terima membuat beliau semakin 1992 boleh dikatakan honeymoon, belum punya
bersemangat dalam setiap mengemban tugas baru. anak waktu itu. saya nikah tahun 1990 baru punya
Tak lengkap rasanya jika kita hanya sharing tentang anak tahun 1995, ini karena sekolah dulu waktu itu.
pekerjaan. Tentu kita juga ingin mengenal kehidupan Mungkin 1995 itu lebih tenang, udah sama-sama
keseharian beliau diluar kedinasan. Kata orang, selesai sekolah, selesai tinggal nunggu kerja aja. Itu
kebiasaan dari kecil dan didikan orangtua menentukan isteri saya udah 33 tahun baru anak pertama, sama
kesuksesan seseorang di masa mendatang. Kata-kata seperti ibu saya ketika melahirkan anak ke tujuh.”,
itu benar adanya jika kita melihat sosok Muhammad cerita beliau di akhiri gelak tawa mengingat masa itu.
Sigit ini. “Saya nggak tahu, waktu luang itu waktunya
Pria kelahiran Medan 50 tahun silam inipun jam berapa ya..” jawab beliau tampak bingung ketika
mengaku jika dari kecil beliau selalu dididik sang Ibu ditanya soal waktu luang. Karena padatnya pekerjaan
untuk selalu disiplin, tertib dan rapi. “Ibu itu sangat yang harus beliau lakukan setiap harinya, hari
tertib orangnya, teratur. “Waktu itu aja seingat saya libur sabtu-minggu beliau manfaatkan berkumpul
baru masuk sekolah, saya udah pakai baju putih, bersama keluarga. Makan diluar atau nonton TV
seragam putih, pakai sepatu, pakai ikat pinggang, dirumah menjadi kebiasaan di saat libur. Bahkan
dirapihin sama Ibu saya, ingat saya. Padahal waktu beliau mengaku punya acara favorit keluarga yaitu
zaman itu, orang sekolah nyeker itu biasa. Jadi biasa Opera Van Java (OVJ).
tertib ya, nggak tau ya Ibu saya kan dari Jawa, dia Selain berkumpul bersama keluarga, saat
pikir di Sumatera juga gitu, padahal enggak.”, cerita ini beliau juga menyisipkan sedikit waktunya untuk
beliau diiringi senyum di setiap katanya. berolahraga. Tenis menjadi pilihan beliau untuk
Bisa dibilang sejak kecil beliau termasuk melatih otot-otot tubuh agar tetap bugar dan lentur.
anak yang rajin dan pintar, dari SD hingga SMA Sedari remaja beliau suka berganti-ganti menggeluti
bersekolah di sekolah negeri. Hampir setiap tahun suatu bidang olahraga, katanya mengikuti trend yang
mengantongi juara kelas. Saat SMA pun beliau ada. Mulai dari bela diri, bersepeda, hingga sekarang
mempunyai kelompok belajar. Kontrol orangtua pilihan jatuh pada tenis yang tujuannya lebih kepada
yang bagus menuntun Sigit dan saudara-saudaranya kesehatan.
berhasil dalam pendidikan. “Cuma ya itu, seingat Tenis menjadi jawaban dari pria perpaduan
saya terkontrol dalam hal belajar sekolah. Makanya Medan-Jombang ini saat ditanya tentang hobby.
meskipun tujuh bersaudara semuanya sekolah, Bagaimana dengan musik? Ternyata sama dengan
semuanya jadi sarjana, nggak ada yang sekolahnya olahraga, beliau tidak terlalu mempermasalahkan
nggak sarjana, minimal sarjana muda.”, imbuh beliau. tentang musik. Jika tidak ada musik tidak apa-apa,
Ketekunan dalam pendidikan membawa kalaupun ada juga tidak terganggu, begitu prinsip
bapak 3 anak ini bertemu sang pujaan hati saat beliau. Tidak masalah dengan musik apapun namun
menempuh Diploma 4. Kebersamaan mereka saat beliau punya pengecualian musik yang terlalu keras,
menyusun skripsi dan persiapan ke luar negeri tidak bisa di dengar. Ketertarikan yang biasa-biasa
membuat mereka berkeinginan untuk terus bersama saja pada musik tidak berarti beliau tidak mendukung
dalam setiap menjalani kehidupan. Dukungan anak-anaknya yang ingin belajar musik. Fasilitas alat
dari kedua belah pihak keluarga membuat sejoli musik untuk masing-masing anak telah disediakan
ini semakin yakin untuk segera meresmikan agar mereka bisa sewaktu-waktu belajar dirumah.
kebersamaan mereka dalam ikatan pernikahan. Kebiasaan beliau dari kecil, pembelajaran
Menikah di tengah-tengah skripsi dan persiapan ke yang di dapat dari sang ibu dan ayah menjadikan
luar negeri membuat mereka semakin bersemangat beliau sampai pada titik saat ini dan ditanamkan
untuk segera menyelesaikan semuanya. kembali pada anak-anaknya. Selalu berusaha,
“Isteri saya juga berangkat ke Inggris, isteri melakukan segalanya sesuai aturan, dan senantiasa
saya kan meneruskan akuntansi, auditor, auditing. jujur dalam setiap langkah hidup menjadi pelajaran
Kalau saya, sampai ke Inggris saya bilang ke British yang dapat kita resapi dari kehidupan Muhammad
Council boleh nggak saya tukar nggak ngambil Sigit. (KIN/RHM/DIT)

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 29


SpeakOut
Frengky Amstrong Ompusunggu - SIP
Aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh SIP diantaranya Waskat, Wasnal, Monika, DAMS, Katana,
Puspita, E-Filing, dll. Kelebihannya ya karena aplikasi tersebut kita buat sendiri sehingga
bisa sesuai dengan kebutuhan kita, namun kadang ketika user minta upgrade aplikasi/
penambahan menu tertentu seringkali user tidak tahu detail permintaan mereka sehingga
programmer kita kesulitan untuk membuat menu yang sesuai dengan harapan user.
Kalau bedanya antara aplikasi yang dibuat SIP dan Pusintek, aplikasi SIP ini hanya untuk
lingkungan internal Itjen saja, sedangkan aplikasi dari Pusintek misalnya WiSe dipakai lebih
luas dari lingkup Itjen. Seharusnya keberadaan aplikasi yang ada dapat memberikan added
value terhadap pekerjaan user yaitu dengan mempercepat dan bukannya malah menambah
pekerjaan baru. Kita hanya harus mengubah paradigma kita dalam bekerja, itu saja kok, dari
konvensional (paperbase) ke modern (paperless).
Di Bagian SIP background pendidikan tidak harus sesuai dengan IT, yang penting kita punya minat dan kemauan untuk belajar.
Saya sendiri lulusan STAN tapi memiliki minat besar terhadap IT. Kalau suka duka saya bekerja di sini sih sebenarnya tidak ada
dukanya yang ada cuma suka, karena saya bisa belajar banyak dari para jagoan CIA, CISA, CIA, CISA, CCNA,CEH, dll. Harapan
saya kedepannya S/IP bukan hanya sebagai supporting unit tapi juga sebagai partner kerja auditor, karena kami di sekretariat
juga turut bekerja dan berkontribusi dalam penugasan mereka :D

Muhammad Fachruddin - SIP


Saya bergabung di bagian SIP sejak 2011, kebetulan pekerjaan yang saya geluti sehari-
hari sesuai dengan background pendidikan saya yaitu IT. Mengenai SIP sendiri, salah satu
layanan aplikasi yang diberikan oleh SIP kepada Itjen adalah Teammate yang kelebihannya
sangat membantu dalam dokumentasi audit sehingga lebih terorganisir dengan rapi. Namun
masih ada kekurangannya yaitu lebih pada hal teknis, misalnya dalam Teammate itu seorang
anggota tim bisa memindahkan tugasnya kepada anggota tim yg lain.
Kalau perbedaan antara aplikasi yang dikembangkan oleh SIP dan Pusintek, aplikasi SIP itu
sejak awal dibangun dan dikembangkan oleh SIP sendiri, sedangkan dalam aplikasi Pusintek,
SIP hanya menjadi penghubung antara user dan pembuat aplikasi serta menjadi analis
dari sebuah aplikasi ataupun program untuk nantinya disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan user.
Sukanya saya bekerja di SIP itu seru-seru orangnya, dukanya terkadang susah untuk berkonsentrasi ketika bekerja karena
berbarengan dengan user yang meminta bantuan, mau tidak mau saya harus datang untuk memberikan pelayanan prima
kepada user yang membutuhkan. Harapan ke depannya sih SIP bisa menjadi lebih baik lagi dari segi apapun.

M. Gilang Ramadhan - SIP


Latar belakang pendidikan saya sains terapan dengan spesialisasi akuntansi. Jadi walau
ditempatkan di SIP, background pendidikan saya bukan formal IT. Kalau di Itjen, SIP itu
merupakan IT service provider yang membantu pemilik proses bisnis untuk membuat aplikasi
yang dapat memenuhi kebutuhan proses bisnisnya. Tapi layanan SIP itu bukan aplikasi doang,
kita juga ada layanan data yang mungkin cukup familiar untuk sebagian auditor, serta yang
sehari-hari keliling, dukungan pengguna untuk install aplikasi, scan virus, setting printer, dll,
dan kita terima panggilan dari berbagai media juga loh, telepon atau gtalk.
Aplikasi itu sendiri ada yang dikerjain SIP atau oleh Pusintek, bedanya  mungkin dari segi
kompleksitasnya kali ya. Kalau sekiranya aplikasi itu kompleks, ribet dan berskala luas, kita
dorong untuk melibatkan Pusintek. Aplikasi itu harusnya bermanfaat dan mempermudah
pekerjaan, tapi kadang gak selalu begitu juga yang dirasa. Mungkin itu karena aplikasi itu bukan barang ‘mati’ yang sekedar
coding dan voila! Jadi dan sukses. Aplikasi dan sistem pada umumnya melibatkan orang, individu dalam organisasi, terutama
proses dan budaya. Maka harusnya pengembangan sistem didorong oleh pemilik proses bisnis. Mereka yang harusnya
menyadari ada kebutuhan proses untuk diaplikasikan, manfaatnya apa? Dengan begitu implementasinya bakal lebih sukses.
Nah, kita di IT service provider lantas menyediakan teknologi yang sesuai untuk itu, serta tentu secure secara teknis. Kedua,
proses peralihan dari proses lama (aplikasi lama atau proses manual) bisa diterapkan dengan berbagai metode dan kadang
gak mulus tuh. Makanya perlu dicari pendekatan lain, misalnya proses lama tetap jalan sambil aplikasi baru dicoba dan
direnungkan, kurangnya apa dan baiknya bagaimana.
Mengenai suka duka bekerja, dukanya sering ngerasa kurang kompeten, tapi dikira jago banget, jadi minder deh. Kalau
sukanya karena di SIP rata-rata sepantaran kali ya, jadi kita bisa sama style berinteraksinya hehehe.

30 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


SpeakOut
Caya Marissatiara – Inspektorat V
Yang saya tahu tentang SIP yaitu merupakan salah satu bagian dari Sekretariat Inspektorat
Jenderal yang bertugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi, perencanaan,
pengelolaan, pengamanan, dan pengembangan dan pelayanan sistem informasi
pengawasan. Saya biasanya menggunakan layanan SIP kalau mengalami permasalahan
seputar IT di kantor seperti koneksi internet yang kurang baik, install program dan scan
virus. Selama ini sih layanan petugas SIP sudah sangat responsif dan baik, kalau kita
telpon mereka segera datang menangani permasalahan yang ada. Adapun aplikasi SIP
yang sering saya gunakan dalam bekerja adalah CCh Teammate, dimana aplikasi ini
mempermudah saya dalam mengkoordinasi penyelesaian tugas-tugas di Inspektorat
V. Harapan ke depannya, SIP semakin baik, pelayanan-pelayanan yang ada dapat
ditingkatkan untuk mempermudah dan mendukung pelaksanaan tugas di Inspektorat Jenderal Kemenkeu.

Ichda Maulia – Inspektorat III


Bagian SIP adalah salah satu bagian dari Sekretariat Inspektorat Jenderal yang bertugas
antara lain membangun sistem dan aplikasi baik audit maupun nonaudit, pengelolaan
basis data internal, pengumpulan dan pertukaran data elektronis Kemenkeu, penyedia
jaringan internet, pelatihan aplikasi, dan pelayanan terkait komputer dan sistem IT.
Saya cukup sering meminta bantuan SIP, terutama terkait aplikasi Teammate, koneksi
jaringan internet, pelatihan penggunaan aplikasi pengolahan data audit (ACL) dan
permintaan data elektronis seperti data MPN. Menurut saya skill dan knowledge petugas
SIP terkait IT sejauh ini sudah baik, namun media/tata cara untuk meminta bantuan
SIP kurang dipublikasikan. Kadang saya bingung kalau lagi butuh bantuan SIP, apakah
langsung telepon ke bagian SIP atau cukup chat saja. Menurut saya sebaiknya lewat satu
pintu saja, sehingga pembagian tugas lebih merata dan kita dapat menilai bagian SIP secara keseluruhan.
Aplikasi yang sering saya gunakan sehari-hari adalah Teammate dan ACL, saya rasa aplikasi ACL cukup mempercepat
pekerjaan sementara Teammate terkadang menghambat, mungkin dikarenakan koneksi internet yang labil baik di dalam
maupun luar kantor. Sebagai masukan, petugas SIP untuk lebih sering mengevaluasi sarana dan jaringan internet untuk
penggunaan aplikasi Teammate, terutama di Inspektorat III yang jaringan SISTEM 2010-nya sering tidak stabil.

Aditya Kurnia – Inspektorat VII


Saya biasa menghubungi bagian SIP terutama bila menemui masalah seputar koneksi
internet, laptop hang dan install program yang harus mendapat approval dari SIP. Sejauh
ini pelayanan dari petugas SIP sudah cukup ramah tapi masih belum responsif sekali nih,
apakah karena SDM-nya kurang?
Curhatan saya khusus untuk layanan MLS, karena saya pegawai junior, saya merasa kalau
mengisi form MLS-nya dengan nama saya responnya kok sering lama ya...beda kalo
pegawai senior yang minta tolong. Semoga ini cuma kebetulan saja.. :D
Masukan dari saya adalah harap kami diberitahu jika petugas SIP masih sibuk dan belum
dapat merespon MLS, agar jangan sampai tidak ada kabar berhari-hari dan mesti didatangi
untuk mendapatkan respon. Padahal kalau meminta pelayanan by phone, respon yang
sering saya dapat pertama kali adalah “sudah mengisi MLS belum?”
Harapan ke depannya, saya harap bagian SIP tidak hanya dapat menangani masalah-masalah dalam hal software sistem
informasi saja (semisal virus pada laptop, install program, dll), tetapi juga dapat menangani masalah hardware seperti
motherboard atau IC laptop yang rusak serta mengajarkan kami cara membersihkan kipas laptop yang kotor sehingga
mungkin saja dapat menambah usia laptop-laptop kantor. Amin.

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 31


Ragam Pengawasan
Hiruk Pikuk TIK
Kemenkeu, di mana
Posisi Itjen?
Oleh: Agung Nugroho, CISA*, CGEIT* dan M. Gilang Ramadhan
Pelaksana pada Bagian SIP

Prolog pengelolaan keuangan di tingkat Satker; PINTAR,


SIMPEGG, sistem informasi SDM yang ditunggu
Sudah mafhum adanya bahwa perkembangan
banyak pihak, yang direncanakan untuk menjadi
pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi)
single sign on untuk otorisasi berbagai proses bisnis
di lingkungan Kementerian Keuangan berkembang
berbasi TIK; CEISA, sistem informasi kepabeanan dan
sedemikian cepat dan masif. Perkembangan ini
cukai yang terpusat; DMFAS dan, IT ALM, sistem
didorong oleh tuntutan, yakni bahwa ada kebutuhan
informasi di DJPU untuk pengelolaan utang negara,
untuk mengadakan layanan umum yang sangat tidak
sekaligus perangkat forecasting dengan input
lagi memungkinkan jika dilakukan tanpa dukungan
berbagai indikator perekonomian nasional; hingga
TIK, maupun karena inisiatif untuk meningkatkan
KOMANDAN, sistem informasi yang menyatukan
kualitas layanan.
berbagai sistem informasi keuangan pemerintah
Cepat, karena meskipun lazimnya implementasi TIK – daerah; dlldan masih banyak lainnya.
apapun itu, dari ‘sekadar’ instalasi perangkat jaringan
Artikel ini tidak bermaksud mengulik satu per satu
hingga rekayasa proses bisnis melalui perubahan
sistem tersebut secara mendalam, sebab akan
sistem dan aplikasi- membutuhkan proses dan waktu
butuh ruang tersendiri untuk itu, dan bukan di sini
yang tidak sebentar, namun berbagai terobosan,
tempatnya.
inovasi dan terutama inisiatif TIK terus belangsung di
Kemenkeu. Bahkan mungkin, saking cepatnya hingga Pun demikian, organisasi sesungguhnya tidak
lebih cepat dari kemampuan adaptasi organisasi itu berdiam diri. Seperangkat peraturan dan kebijakan
sendiri. telah ditetapkan guna menjadikan TIK sebagai
penunjang organisasi dan bukan sebaliknya. Sebagai
Masif, karena nilai investasinya tidak main-main.
acuan dasar, pada tahun 2009 telah diterbitkan
Bukan rupiah dalam jumlah kecil yang terlibat di
KMK-260/2009 tentang Kebijakan Pengelolaan
sini. Untuk pembangunan perangkat DC/DRC (Data
TIK. Selanjutnya, telah ditetapkan juga peraturan
Center/ Disaster Recovery Center) saja, salah satu
lainnya yang mengatur mengenai standar akun, kata
infrastruktur utama untuk konsolidasi TIK Kemenkeu,
sandi, pengelolaan data elektronis, pertukaran data
nominal rupiahnya di atas 200 Miliyar! Ini belum
elektronis, hingga kebijakan dan standar keamanan.
termasuk pembangunan aplikasi-aplikasi yang
akan disebutkan kemudian. Jika ditotal, nilainya Pada akhirnya, perkembangan kondisi tersebut
bisa mendekati 1 Triliyun. Nilai yang masif ini tentu memiliki banyak implikasi, termasuk bagi pelaksanaan
diharapkan memberikan hasil yang maksimal bagi tugas pengawasan oleh Itjen.
organisasi.
Contoh lain, sebagian kita mungkin pernah
Strategic Alignment
mendengar berbagai sistem yang sedang
dikembangkan di unit Eselon I Kemenkeu seperti Pertanyaan yang patut mengemuka pertama kali
SPAN, sistem perbendaharaan untuk pelaksanaan adalah sejauh mana keselarasan investasi TIK dengan
anggaran di DJPBN; SAKTI, ‘portal’ satu pintu untuk pencapaian tujuan organisasi. Sebagaimana ilustrasi
ringkas di atas, nilai investasi yang ditanamkan

32 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
yang memadai mengenai keselarasan investasi
dengan upaya pencapaian tujuan organisasi,
termasuk keselarasan investasi antar unit. Namun
sebagaimana lazimnya, internal auditor, termasuk
Itjen, kesempatan untuk terlibat secara mendalam
di fase-fase awal tidak selalu diperoleh. Yang dapat
dilakukan kemudian adalah membantu manajemen
untuk menjaga bahwa proses investasi TIK yang
dilakukan tetap on the track.

Pengelolaan TIK
Dari sisi pengelolaan TIK, salah satu implikasi langsung
cukup besar. Apakah, investasi tersebut menunjang dari penggunaan infrastruktur, sistem dan aplikasi
pencapaian tujuan organisasi? Atau lebih dari itu, berbasis TIK adalah keamanan siystem dan informasi
apakah investasi tersebut mampu mendorong yang terdiri dari aspek: kerahasiaan (Confidentiality)
organisasi ke arah yang lebih baik dalam upaya yakni bahwa informasi hanya boleh diakses oleh
pencapaian tujuan? Dan bukan sebaliknya, investasi pihak yang berwenang, keutuhan (Integrity) yakni
tersebut hanya untuk memenuhi ‘nafsu’ pengelola TIK bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa otorisasi
untuk menjadikan organisasi sebagai ‘state of the art yang sah, dan ketersediaan (Availability) bahwa
of technology’. Bukan ambisi yang terlampau buruk system dan informasi harus selalu tersedia pada
juga sebenarnya, hanya dengan keterbatasan sumber saat dibutuhkan (ketiganya lazim disingkat sebagai
daya organisasi, pencapaian tujuan organisasi yang CIA). Pertanyaannya adalah, apakah keseluruhan
optimal tentu lebih layak untuk menjadi prioritas aspek CIA tersebut telah memadai? Hal ini penting
pertama dan utama. untuk diyakini, mengingat dengan implementasi TIK,
‘Keselarasan lain’ yang juga perlu diperhatikan data dan informasi akan mengalir dalam berbagai
adalah keselarasan penggunaan perangkat TIK antar perangkat TIK, baik jaringan, media penyimpan,
unit. Dengan tiga belas unit eselon I, dengan proses aplikasi, basis data, dsb.
bisnis yang begitu berbeda, dengan masing-masing Kelalaian dalam mengelola keamanan siystem TIK,
melakukan proses pengadaan infrastruktur TIK, dapat berakibat tidak terpenuhinya aspek CIA yang
keselarasan penggunaan perangkat TIK memiliki ujung-ujungnya menjadi bencana bagi organisasi,
tantangan tersendiri. Namun seringkali ditemukan, baik berupa kerugaian financial keuangan sampai
bahwa infrastruktur yang sudah dibeli atau dibangun, dengan gangguan keamanan negara. Dari sisi
ternyata memiliki tingkat kapasitas menganggur yang kerahasiaan, contoh nyata yang terlihat adalah
cukup besar (idle). Dengan kata lain, adaterdapat bagaimana kehebohan yang timbul ketika Wikileaks
risiko tumpang tindihnya investasi TIK antar unit. mengungkap kawat-kawat rahasia pemerintah
Kondisi yang sebenarnya dapat dikurangi apabila Amerika. Dari sisi ketersediaan, beberapa minggu
semua investasi TIK di Kemenkeu ada dalam satu yang lalu terjadi, sebuah bank swasta nasional tidak
portofolio, bukan tersebar di masing-masing unit dapat melayani seluruh transaksi nasabahnya selama
Eselon I. Dengan begitu, sebuah unit Eselon I dapat setidaknya satu hari. Dari sisi keutuhan, barangkali
saling memanfaatkan infrastruktur yang ada di unit banyak di antara kita yang masih ingat berubahnya
lain, tanpa harus memaksakan diri untuk membeli nama-nama partai hasil Pemilu 2004 di web KPU
atau membagun sendiri. akibat perbuatan seorang hacker.
Dengan keterlibatan internal auditor secara Atau silakan hitung, jika risiko-risiko keamanan
mendalam dalam fase-fase awal proyek (early informasi tersebut mengenai system TIK Kemenkeu.
involvement), bahkan jika memungkinkan, dalam Bayangkan berapa besar nilai kerugian Negara yang
proses perumusan cetak biru pengembangan TIK, dialami jika siystem MPN di DJP, atau NSW di DJBC
internal auditor (baca: Itjen) dapat berkontribusi mengalami gangguan dan berhenti beroperasi selama
maksimal guna menjaga dan memberikan keyakinan satu hari? Atau bagaimana jika informasi mengenai

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 33


Ragam Pengawasan
data keuangan dari aplikasi DIPA dan SAKPA sebuah Ngomong-ngomong soal proses bisnis yang
satker bocor dan dimanfaatkan pihak-pihak yang berubah, satu hal yang nyaris pasti berubah adalah
tidak berwenang untuk kemudian dicairkan dengan ketersediaan dan aliran data dan informasi. Data
dokumen SPM palsu? dan informasi kini bukan lagi berupa lembaran-
Sedikit ilustrasi di atas memberikan gambaran arti lembaran kertas formulir, namun sudah berubah
penting keamanan sistem dan perangkat TIK yang bentuk menjadi format digital. Interaksi antara
digunakan. Apakah berbagai perangkat tersebut petugas dengan pengguna layanan menjadi
telah dirancang secara memadai untuk melindungi berkurang, digantikan dengan interaksi antara
aspek CIA dari data dan informasi tersebut. Hallo orang dengan mesin. Data dan informasi digital
Itjen….? Di sini, peran Itjen sebagai internal auditor tersebut bukan lagi hanya merupakan output dari
Kemenkeu adalah untuk menguji dan mengevaluasi, sebuah proses, atau penunjang laporan, melainkan
Pernahkah Itjen mengevaluasi apakah unit-unit merupakanrepresentasi dari proses bisnis sebuah
Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan telah organisasi.
melakukan langkah-langkah yang memadai untuk Bagi dunia audit, beberapa teknik-teknik audit
melindungi keamanan siystem dan perangkat TIK menjadi tidak relevan lagi. Untuk itu, dibutuhkan
meraka? alat bantu (tools) untuk menguji data dan informasi
berformat digital tersebut. Teknik baru tersebut
bernama Teknik Audit Berbantuan Komputer/TABK
Perubahan Proses Bisnis (Computer Assisted Audit Tools/CAAT). TABK dapat
Implementasi solusi TIK dalam sebuah organisasi digunakan ketika menguji dan mengevaluasinya
bukan sekadar proses membeli aplikasi dan proses bisnis dan organisasi, atau menguji
perangkat, meng-install-nya, lalu sudah, let’s pengelolaan siystem itu sendiri. Oleh karena itu,
wrap! Pada kenyataannya, proses instalasi sistem menjadi sebuah keniscayaan bagi auditor Itjen untuk
adalah fase awal proses implementasi. Setelah memiliki keterampilan menggunakan TABK. Betapa
perangkat dan aplikasi terpasang, ada proses bisnis tidak jika kini dan periode-periode mandatang, data
yang harus berubah, ada budaya baru yang harus dan informasi layanan transaksional di Kemenkeu
dibentuk, dan kesemuanya menunjang keberhasilan sudah bukan berupa kertastidak lagi diwakili oleh
implementasi TIK tersebut, yang muaranya adalah dokumen berupa kertas.
kesuksesan pencapaian tujuan organisasi. Inilah yang
membedakan investasi TIK dengan investasi asset
Epilog
fisik lainnya. Perubahan proses bisnis dan budaya
akan selalu diikuti dengan hiruk pikuk antara yang Sebagai unit internal auditor, menjadi tugas Itjen
pro dan kontra perubahan. Sesuatu Yyang nyaris untuk memberikan assurance sekaligus consulting
tidak diketemukan ketika ada pengadaan gedung bagi Kemenkeu. Untuk itu, adaptasi atas perubahan
baru atau kendaraaan bagi para pegawai. yang terjadi, sekaligus antisipasi kemungkinan
perubahan di masa depan adalah salah satu nilai
lebih internal auditor, seperti Itjen.
Adalah tanggung bersama untuk senantiasa aware
dan antisipatif terhada berbagai perubahan yang
terjadi, termasuk di bidang TIK. Dibutuhkan sinergi
di seluruh organisasi untuk memastikannya.
Setidaknya, dibutuhkan strategi pengembangan
SDM yang mampu memenuhi tuntutan perubahan
teknologi. Bahkan bukan tidak mungkin, kebutuhan
organisasi untuk mengawasi TIK secara khusus kian
menjadi kebutuhan, alih-alih sekadar mimpi. Pada
saat ini Itjen sudah memiliki potensi yang dibutuhkan
untuk itu, tinggal bagaimana mengarahkannya untuk
memperoleh hasil yang maksimal.

34 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN NOMOR: PER-73/PB/2011
MENIMBULKAN MASALAH BARU
(Bagian Kedua dari Dua Tulisan)

1. Dampak Pernyataan Wanprestasi Bagi yang telah dibayar pada saat membeli/
Rekanan memproduksi BKP/JKP yang akhirnya dijual
Penulis mencoba menganalisis permasalahan kepada Pemerintah tersebut. Menurut
dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu UU PPN dan PPn BM, jika hal demikian
pihak rekanan dan pihak Satuan Kerja. Dari pihak rekanan dapat mengajukan permohonan
rekanan, peraturan tersebut dampaknya sangat pengembalian kelebihan pembayaran PPN.
luar biasa, yaitu: Yang dimaksudkan kelebihan pembayaran
PPN adalah Pajak Masukan lebih besar dari
1) Rekanan harus menanggung PPN (pajak pada Pajak Keluaran. Jadi ketentuan pasal 13
keluaran) sebesar PPN atas nilai pekerjaan ayat (3) huruf huruf f yang menyatakan “dalam
yang tidak/belum terselesaikan sampai hal terdapat pajak yang terlanjur disetorkan
dengan batas akhir perjanjian. Hal ini ke kas Negara atau melalui pemotongan
tercermin dalam ketentuan pasal 13 ayat SPM sebagaimana dimaksud pada huruf e,
(3) huruf e dan huruf f pencairan jaminan/ dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan
garansi bank sebagaimana dimaksud pada perundang-undangan” tidak dikenal dalam
huruf d tanpa memperhitungkan pajak- UU PPN dan PPn BM.
pajak yang telah disetorkan ke kas Negara
atau melalui pemotongan SPM. Dalam hal Sebagai gambaran berikut diberikan contoh
terdapat pajak yang terlanjur disetorkan ke penghitungannya. Perjanjian (kontrak)
kas Negara atau melalui pemotongan SPM, membangun sistem x antara PT A dengan
dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan PPK pada satker B sebesar (Rp100 m + Rp10
perundang-undangan. m (PPN))= Rp110 m. Sistem x harus selesai
paling lambat tanggal 30 Desember 2011.
Menurut UU PPN dan PPn BM, PPN
Dalam perjanjian terdapat klausul bahwa
dikenakan apabila tejadi penyerahan BKP/JKP
rekanan akan dibayar 100% apabila telah
dan karena termasuk pajak konsumsi maka
menyelesaikan. Per tanggal 19 Desember
beban pajak dilimpahkan kepada konsumen
2011 PPK tidak dapat menghitung (tidak
dengan mekanisme Pajak Masukan dan Pajak
mengakui) tingkat penyelesaian pekerjaan.
Keluaran. Dalam konteks pembahasan ini
Berdasarkan Per-73/PB/2011 dan karena
yang menanggung PPN adalah Pemerintah.
klausul kontrak, PT A harus memberikan
Oleh karena itu rekanan (sebagai PKP)
Jaminan Pembayaran sebagai lampiran
akan melimpahkan beban PPN yang sudah
dibayar (Pajak Masukan) kepada satuan kerja
terkait dengan cara mengenakan PPN (Pajak
Keluaran) pada saat rekanan bersangkutan
menyerahkan (menjual) BKP/JKP kepada
Pemerintah (satuan kerja).
Menurut peraturan yang berlaku,
Bendaharawan Pemerintah dan KPPN adalah
pihak-pihak yang ditunjuk sebagai pemungut
PPN, sehingga ketika rekanan menjual BKP/
JKP kepada Pemerintah yang bersangkutan
tidak menerima uang (baca PPN) sebagai
pengganti atas PPN (Pajak Masukan)

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 35


Ragam Pengawasan
SPM-LS senilai Rp110 m. Per tanggal 30 demikian KPA satker B harus menyatakan
Desember 2011 PT. A menyelesaikan 80% bahwa PT. A telah wanprestasi. Dari contoh
dan menyerahkan sistem x kepada PPK satker ini dapat diketahui:
B pada tanggal 15 Februari 2012. Dengan

Nilai Rp2 m tersebut adalah jumlah PPN a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;


(10%) atas pekerjaan yang harus diselesaikan b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
oleh PT. A (Rp20 m) tetapi tidak dibayar oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang
Satker B. UU PPN dan PPn BM tidak mengenal Muka dicairkan;
pengembalian PPN Keluaran yang salah
c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda;
dipungut seperti tersebut di atas.
dan/atau
d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam
2) Rekanan harus menyelesaikan pekerjaan Daftar Hitam
tetapi tidak memperoleh pembayaran 100%
Dengan adanya konsekuensi (tambahan)
dan harus membayar denda keterlambatan.
sebagaimana diatur dalam Perpres 54
Seperti telah diuraikan sebelumnya
tersebut, tentunya bagi perusahaan
bahwa jika terjadi wanprestasi Perjanjian besar dan mempunyai reputasi baik akan
Pembayaran maka jaminan pembayaran menyelesaikan pekerjaan meski tidak
dicairkan oleh Kepala KPPN dan rekanan dibayar.
tetap harus menyelesaikan pekerjaan 100%.
Di samping itu, menurut Pasal 120 Perpres 2. Dampak Pernyataan Wanprestasi Bagi Satuan
54 Tahun 2010 menyatakan: “Penyedia Kerja
Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan
pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana Dengan adanya risiko bagi rekanan seperti telah
ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakan diuraikan di atas, bola api mengelinding ke pihak
denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu PPK dan KPA. Rekanan akan berhitung untung-
perseribu) dari harga Kontrak atau bagian rugi atas masalah tersebut. Terkait dengan hal
Kontrak untuk setiap hari keterlambatan ini ada dua jenis tipe rekanan. Tipe pertama
dan tidak melampaui besarnya Jaminan rekanan yang lebih mementingkan reputasi dan
Pelaksanaan”. kelangsungan usaha dan tipe kedua rekanan yang
berhitung untung-rugi sesaat.
Bagi rekanan yang tidak bersedia
menyelesaikan pekerjaan dengan alasan Rekanan tipe pertama akan berkomitmen
tidak memperoleh pembayaran diberlakukan menyelesaikan pekerjaan walaupun untuk
ketentuan Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 93 (1) itu yang bersangkutan tidak memperoleh
huruf b jo. Pasal 118 ayat (1) huruf e. yaitu pembayaran dan harus membayar denda
PPK dapat memutus keterlambatan. Rekanan seperti
kontrak karena ini sangat membantu PPK dan
rekanan cidera janji KPA dalam merealisasikan
dalam melaksanakan output yang telah ditargetkan.
kewajibannya (d.h.i tidak Sebaliknya, bagi rekanan tipe
dapat menyelesaikan kedua akan dengan mudah
pekerjaan sesuai untuk tidak menyelesaikan
dengan Kontrak secara pekerjaan. Kalau hal ini terjadi
bertanggung jawab ) maka PPK dan KPA berada
dan: dalam posisi sulit. Membiarkan

36 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
rekanan tidak menyelesaikan pekerjaan berarti tetapi ditambahakan pengaturan bahwa:
juga membiarkan output tidak tercapai dan harus a. rekanan harus meneyelesaikan pekerjaan;
mengupayakan alokasi anggaran pada Tahun
b. kekurangan pembayaran, dibayar tahun
Anggaran berikutnya (dan ini juga sulit untuk
anggaran berikutnya dengan terlebih dulu
dipenuhi) dan jika anggaran sudah tersedia maka
merefisi DIPA tanpa menambah pagu
harus melaksanakan proses pemilihan rekanan.
anggaran, sebagaimana diatur pasal 46 ayat
Sudah tentu hal demikian mengakibatkan
(1) Keppres 42/2002 sebagaimana telah
inefisien dan inefektif.
diubah terakhir dengan Perpres 53 Tahun
Mencermati adanya dampak pernyataan 2010, yang antara lain menyatakan sisa
wanprestasi tersebut, ada dua kemungkinan yang pekerjaan berdasarkan surat perjanjian/
dilakukan oleh PPK dan KPA, yaitu: kontrak yang belum dibayar sampai dengan
akhir tahun anggaran, ditampung dalam DIP
• membuat BAPP sebagaimana dimaksud pasal
(dibaca: DIPA) tahun anggaran berikutnya
13 ayat (2) Per-73/PB/2011; atau
atas beban bagian anggaran departemen/
• tidak membuat/menyampaikan dokumen lembaga bersangkutan.
apapun kepada KPPN.
(3) ada penegasan bahwa ketentuan dimaksud juga
Jika sisa pekerjaan tidak terlalu signifikan bisa berlaku bagi kontrak pekerjaan yang seudah
jadi PPK/KPA akan melakukan kemungkinan berakhir sebelum batas waktu penyampaian
yang pertama. Namun perlu diingat bahwa SPM-LS, namun BAPP-nya dibuat setelah batas
tindakan yang demikian berarti telah melakukan waktu tersebut.
“rekayasa” BAPP, kalau hal ini dilakukan tentunya
akan ada dampak hukumnya.
Hal lain yang lebih penting adalah kesadaran Kuasa
Sementara itu, bagi PPK/KPA yang menginginkan Pengguna Anggaran untuk segera melakukan proses
kepastian penyelesaian pekerjaan maka sikap pelelangan ketika RKAKL sudah disetujui meskipun
kedua yang diambil, yaitu tidak membuat/ Tahun Anggaran belum dimulai dan jika suatu
menyampaikan dokumen apapun kepada KPPN, pekerjaan diperkirakan akan diselesaikan lebih dari
tetapi mengenakan denda keterlambatan
satu Tahun Anggaran agar dilaksanakan dengan
sesuai ketentuan Perpres 54 jo. kontrak yang
bersangkutan. Rekanan diminta untuk tetap kontrak tahun jamak.
menyelesaikan pekerjaan. PPK/KPA mengambil
sikap seperti ini terutama untuk mengantisipasi Referensi:
pendapat yang menyatakan bahwa pernyataan
wanprestasi yang disampaikan oleh KPA berakibat (1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
putus kontrak, seperti diuraikan di atas. Negara
(2) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Dengan demikian beban beralih ke Kepala KPPN
yang selanjutnya berlaku ketentuan pasal 13 ayat (3) UU Nomor 8 Tahun 1983 std UU Nomor 42 Tahun
(3) angka 7 Per-73/PB/2011, yaitu Kepala KPPN 2009 tentang PPN dan PPn BM, dan peruturan
melaporkan KPA berkenaan ke Unit Pemeriksa yang terkait
Internal Kementerian/Lembaga terkait dan BPKP. (4) PP 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan RKAKL,
dan peraturan yang terkait
(5) Kepres 42 Tahun 2002 std Perpres 53 Tahun 2010
Simpulan - Alternatif Solusi tentang Pedoman Pelaksanaan APBN
Pengaturan mengenai langkah-langkah menghadapi (6) Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
akhir tahun anggaran seperti yang berlaku akhir Barang/Jasa pemerintah
tahun 2011 (Per-73/PB/2011) tetap diperlukan, (7) Per-73/PB/2011 tentang Langkah-langkah Dalam
dengan beberapa perubahan antara lain sebagai Menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2011
berikut:
(1) nilai jaminan (pembayaran) sekurang-kurangnya
sebesar prosentase pekerjaan yang belum Penulis,
diselesaikan, tidak termasuk PPN; Supardjo
Auditor Madya pada Inspektorat V
(2) pencairan jamainan seperti yang sekarang tetap,

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 37


Ragam Pengawasan
Money Laundering (Pencucian Uang)
Dalam Kegiatan Lelang
(Ahmad Adil, Auditor Muda Inspektorat IV)

1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 pasal 17
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang menyatakan antara
lain pihak pelapor yang mempunyai kewajiban
menyampaikan laporan kepada Pusat Pelaporan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas
transaksi yang dilakukan pengguna jasa kepada
penyedia barang dan/atau jasa lain, salah satunya
adalah balai lelang. Balai lelang adalah badan
hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas
yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
usaha di bidang lelang. Namun demikian kegiatan harta kekayaan yang diketahuinya atau
di bidang lelang tidak hanya dilakukan oleh balai patut diduga merupakan hasil tindak pidana
lelang, tapi juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan dengan maksud untuk menyembunyikan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). atau menyamarkan asal usul harta kekayaan
KPKNL merupakan kantor vertikal pada sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang sah.
yang mempunyai fungsi antara lain pelaksanaan 2) Tahapan Money Laundering
pelayanan lelang.
Pada dasarnya proses pencucian uang dapat
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) tahap
Instansi Pemerintah (LAKIP) DJKN diketahui kegiatan yang meliputi :
dalam tahun 2010 jumlah frekuensi lelang adalah
26.304 dengan nilai pokok lelang Rp4,2 trilyun a. Penempatan  (Placement), adalah upaya
sedangkan dalam tahun 2011 jumlah frekuensi menempatkan uang tunai yang berasal
lelang adalah 35.463 dengan nilai pokok lelang dari tindak pidana ke dalam sistem
Rp7,2 trilyun, namun demikian DJKN dalam hal keuangan (financial system), atau upaya
ini KPKNL tidak mempunyai kewajiban untuk menempatkan uang giral (cheque, wesel
melaporkan transaksi lelang kepada PPATK. bank, sertifikat deposito, dan lain-lain)
kembali ke dalam sistem keuangan,
Adanya kewajiban tersebut menggambarkan terutama sistem perbankan.
kegiatan di bidang lelang merupakan kegiatan
yang rawan digunakan untuk money laundering b. Transfer  (Layering), adalah upaya untuk
(pencucian uang). mentransfer harta kekayaan yang berasal
dari tindak pidana (dirty money) yang
telah berhasil ditempatkan pada Penyedia
2. Pengertian Jasa Keuangan (terutama bank) sebagai
1) Money Laundering hasil upaya penempatan (placement)
ke Penyedia Jasa keuangan yang lain.
Secara umum pencucian uang  (money
Sebagai contoh adalah dengan melakukan
laundering ) adalah perbuatan menempatkan,
beberapa kali transaksi atau transfer
mentransfer, membayarkan, membelanjakan,
dana.
menghibahkan, menyumbangkan,
menitipkan, membawa ke luar negeri, c. Penggunaan harta kekayaan
menukarkan, atau perbuatan lainnya atas (Integration), adalah upaya menggunakan

38 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
harta kekayaan yang berasal dari tindak menghindari terdeteksinya identitas
pidana yang telah berhasil masuk ke dalam dari pihak yang sebenarnya merupakan
sistem keuangan melalui penempatan pemilik dana hasil tindak pidana.
atau transfer sehingga seolah-olah i. Mingling, yaitu mencampurkan dana
menjadi harta kekayaan halal (clean hasil tindak pidana dengan dana dari
money), untuk kegiatan bisnis yang halal hasil kegiatan usaha yang legal dengan
atau untuk membiayai kembali kegiatan tujuan untuk mengaburkan sumber asal
kejahatan. Sebagai contoh adalah dengan dananya.
pembelian aset dan membuka/melakukan
j. Penggunaan identitas palsu, yaitu
kegiatan usaha.
transaksi yang dilakukan dengan
3) Modus Money Laundering menggunakan identitas palsu sebagai
Beberapa modus pencucian uang yang upaya untuk mempersulit terlacaknya
banyak digunakan oleh pelaku pencucian identitas dan pendeteksian keberadaan
uang adalah: pelaku pencucian uang.
a. Smurfing, yaitu upaya untuk menghindari 4) Lelang
pelaporan dengan memecah-mecah Lelang adalah penjualan barang yang terbuka
transaksi yang dilakukan oleh banyak untuk umum dengan penawaran harga
pelaku. secara tertulis dan/atau lisan yang semakin
b. Structuring, yaitu upaya untuk meningkat atau menurun untuk mencapai
menghindari pelaporan dengan harga tertinggi yang didahului dengan
memecah-mecah transaksi sehingga pengumuman lelang.
jumlah transaksi menjadi lebih kecil. Jenis barang yang dilelang antara lain:
c. U Turn, yaitu upaya untuk mengaburkan Barang Bergerak, seperti kendaraan (mobil,
asal usul hasil kejahatan dengan motor, kapal bobot kurang dari 20 ton, dsb),
memutarbalikkan transaksi untuk barang inventaris (stok bahan baku, perabot
kemudian dikembalikan ke rekening kantor, perabot rumah tangga, barang antik,
asalnya. perhiasan, hasil seni, dsb), Elektronik (TV,
d. Cuckoo Smurfing, yaitu upaya Kulkas, Komputer, Peralatan Audio-Video,dsb);
mengaburkan asal usul sumber dana Barang Tidak Bergerak seperti Tanah (Tanah
dengan mengirimkan dana-dana dari Perumahan, Pabrik, Hotel Apartemen, dsb)
hasil kejahatannya melalui rekening pihak Kapal Terbang, Kapal dengan bobot di atas
ketiga yang menunggu kiriman dana 20 ton (Kapal Penumpang, Kapal Pesiar, Kapal
dari luar negeri dan tidak menyadari Tanker, Kapal Keruk, dsb).
bahwa dana yang diterimanya tersebut
merupakan “proceed of crime”.
3. Pembahasan
e. Pembelian aset/barang-barang mewah,
yaitu menyembunyikan status kepemilikan Salah satu tahapan dari money laundering adalah
dari aset/ barang mewah termasuk penggunaan harta kekayaan (Integration),  yaitu
pengalihan aset tanpa terdeteksi oleh upaya menggunakan harta kekayaan yang berasal
sistem keuangan. dari tindak pidana yang telah berhasil masuk ke
dalam sistem keuangan melalui penempatan
f. Pertukaran barang (barter), yaitu atau transfer sehingga seolah-olah menjadi
menghindari penggunaan dana tunai atau harta kekayaan halal (clean money), untuk
instrumen keuangan sehingga tidak dapat kegiatan bisnis yang halal atau untuk membiayai
terdeteksi oleh system keuangan. kembali kegiatan kejahatan. Sebagai contoh
g. Underground Banking/Alternative adalah dengan melakukan pembelian aset dan
Remittance Services, yaitu kegiatan membuka/melakukan kegiatan usaha. Modus
pengiriman uang melalui mekanisme yang digunakan yaitu dengan menyembunyikan
jalur informal yang dilakukan atas dasar status kepemilikan dari aset termasuk pengalihan
kepercayaan. aset tanpa terdeteksi oleh sistem keuangan.
h. Penggunaan pihak ketiga, yaitu transaksi Salah satu cara pembelian asset adalah melalui
yang dilakukan dengan menggunakan kegiatan lelang.
identitas pihak ketiga dengan tujuan Sedikitnya terdapat 2 (dua) hal yang dapat

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 39


Ragam Pengawasan
menyuburkan money laundering pada kegiatan pedagang kendaraan bermotor, pedagang
lelang, yaitu: permata dan perhiasan/logam mulia,
1) Belum Dilakukan Pelaporan Transaksi pedagang barang seni dan antik, dan
kepada PPATK balai lelang.
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun Penyedia barang dan/atau jasa lain wajib
2010, pihak pelapor yang wajib menyampaikan menyampaikan laporan transaksi yang
laporan kepada PPATK meliputi: dilakukan pengguna jasa dengan mata uang
rupiah dan/atau mata uang asing yang
a) Penyedia jasa keuangan, yaitu: bank,
nilainya paling sedikit atau setara dengan
perusahaan pembiayaan, perusahaan
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
asuransi dan perusahaan pialang asuransi,
kepada PPATK paling lama 14 (empat belas)
dana pensiun lembaga keuangan,
hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi
perusahaan efek, manajer investasi,
dilakukan.
kustodian, wali amanat, perposan sebagai
penyedia jasa giro, pedagang valuta Untuk penyedia barang dan/atau jasa lain
asing, penyelenggara alat pembayaran tidak ada pengecualian dalam kewajiban
menggunakan kartu, penyelenggara pelaporan kepada PPATK sebagaimana untuk
e-money dan/atau e-wallet, koperasi penyedia jasa keuangan.
yang melakukan kegiatan simpan pinjam, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
pegadaian, perusahaan yang bergerak di Lelang (KPKNL) tidak termasuk dalam pihak
bidang perdagangan berjangka komoditi, pelapor yang disebutkan dalam undang
dan penyelenggara kegiatan usaha undang tersebut, padahal KPKNL sebagai
pengiriman uang. penyedia jasa di bidang lelang mempunyai
Penyedia jasa keuangan wajib kegiatan yang sama dengan balai lelang
menyampaikan laporan kepada PPATK sebagai penyedia barang dan/atau jasa lain.
yang meliputi: Sebagai contoh pelaksanaan lelang di salah
satu KPKNL di Jakarta, dalam bulan Januari s.d
(a) Transaksi keuangan mencurigakan
Juli 2012 terdapat 48 transaksi lelang dengan
(b) Transaksi keuangan tunai dalam jumlah nilai Rp500.000.000,00 ke atas. Sementara
paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima untuk periode yang sama, balai lelang di
ratus juta rupiah) atau dengan mata Jakarta belum ada transaksi lelang dengan
uang asing yang nilainya setara, nilai Rp500.000.000,00 ke atas. Mengingat
yang dilakukan baik dalam satu kali tidak adanya transaksi dengan nilai
transaksi maupun beberapa kali Rp500.000.000,00 ke atas yang dilaksanakan
transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; di balai lelang dan sebaliknya transaksi dengan
dan/atau nilai yang sama cukup banyak dilaksanakan di
(c) Transaksi keuangan transfer dana dari KPKNL, mengindikasikan pembeli lelang di
dan ke luar negeri. KPKNL memanfaatkan celah hukum transaksi
Kewajiban pelaporan atas transaksi yang tidak perlu dilaporkan oleh KPKNL.
keuangan tunai dikecualikan 2) Persyaratan Peserta Lelang
terhadap: Dalam mengikuti pelaksanaan lelang, peserta
a. Transaksi yang dilakukan oleh lelang harus memenuhi persyaratan dalam
penyedia jasa keuangan dengan pengumuman lelang yang dibuat oleh
pemerintah dan bank sentral; penjual.
b. Transaksi untuk pembayaran gaji Dalam pengumuman lelang biasanya hanya
atau pensiun; dan menyebutkan kewajiban untuk menyetor
uang jaminan lelang, memenuhi persyaratan
c. Transaksi lain yang ditetapkan
administrasi seperti KTP, NPWP, Surat Setoran
oleh Kepala PPATK atau atas
Pajak (SSP) SIUP, TDP dan lain-lain.
permintaan penyedia jasa
keuangan yang disetujui oleh KPKNL sebagai penyedia jasa lelang tidak
PPATK. melakukan analisis terhadap profile peserta
lelang menyangkut sumber dana peserta
b) Penyedia barang dan/atau jasa lain, yaitu:
lelang sebagai pengguna jasa.
perusahaan properti/agen properti,

40 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
Pemenang lelang yang tidak mempunyai dana penghindaran pajak (tax evasion) dari CV X
untuk melunasi nilai lelang dapat dilunasi untuk tidak melaporkan penghasilan dari
oleh pihak lain atas nama pemenang lelang. pengalihan aset kepada Y dalam SPT Tahunan
Seharusnya KPKNL dapat menambahkan yang merupakan salah satu tindak pidana
persyaratan mengenai kemampuan finansial di bidang perpajakan. Hal ini dimungkinkan
peserta lelang untuk mengikuti lelang dengan karena Undang-Undang No. 8 tahun 2010
melakukan analisis laporan keuangan peserta belum memasukkan KPKNL sebagai pihak
lelang yang dilampirkan dalam SPT, atau pelapor yang harus membuat laporan kepada
menyampaikan rekening koran peserta lelang PPATK atas transaksi Rp500.000.000,00 ke
pada bulan dilaksanakan lelang, sehingga atas.
pelaksanaan lelang diikuti oleh peserta lelang
yang serius dan mempunyai kemampuan 4. Penutup
finansial.
Kegiatan lelang memungkinkan adanya
Hal ini disebabkan tidak adanya mekanisme pengalihan aset dari pemenang lelang kepada
atau SOP yang mengatur untuk menerapkan pihak lain yang memiliki modal untuk melakukan
prinsip mengenali pengguna jasa dalam hal money laundering, karena pengalihan aset
ini peserta lelang mengenai sumber dana tersebut tidak dapat dideteksi oleh sistem
peserta lelang. keuangan dan pemenang lelang hanya dipakai
Akibatnya dapat dimanfaatkan oleh pihak sebagai kendaraan untuk memperoleh aset
lain dengan memakai nama pemenang lelang tersebut.
sebagai kendaraan untuk melakukan money Selain itu adanya upaya penghindaran pajak atas
laundering . penghasilan yang tidak seluruhnya dilaporkan
Sebagai contoh adalah pelaksanan lelang atas dalam SPT Tahunan atas pengalihan aset dari
salah satu dari scrap Barang Milik Negara pemenang lelang kepada pihak yang memiliki
(BMN) Eks Kontraktor Kontrak Kerja Sama modal dapat mengindikasikan adanya tindak
(KKKS) pada Kantor Pelayanan Kekayaan pidana perpajakan.
Negara dan Lelang di Jakarta. Dalam salah Inspektorat Jenderal sebagai mitra dari Eselon
satu risalah lelang tahun 2010 diketahui hasil I Kementerian Keuangan dapat memberikan
lelang scrap tersebut kurang lebih sebesar masukan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan
Rp13 milyar, pemenang lelang dalam risalah Negara untuk mengatur tentang kewajiban
lelang adalah CV X. pelaporan transaksi lelang kepada PPATK dan
Dari hasil penelitian terhadap rekening koran mekanisme prinsip mengenali pengguna jasa
KPKNL diketahui pelunasan lelang tersebut (peserta lelang) dalam pelaksanaan lelang terkait
dibayar oleh Y yang merupakan salah satu dengan sumber dana peserta lelang. Selain itu
peserta lelang atas nama pemenang lelang perlunya sinergi dengan Direktorat Jenderal
(CV X). Dari hasil penelitian lebih lanjut Pajak untuk menangani tindak pidana perpajakan
terhadap berkas SPT Tahunan CV X termasuk dari kegiatan lelang dalam rangka meningkatkan
laporan keuangannya tidak menggambarkan penerimaan negara.
kemampuan CV X dalam membayar hasil
lelang tersebut. Referensi
Hal ini dapat diketahui dari nilai kas/bank 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
yang dimiliki CV X, di sisi lain CV X juga 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
tidak mempunyai utang dalam laporan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
keuangannya. Walaupun apabila uang
tersebut benar milik CV X berarti CV X tidak 2. Peraturan Menteri Keuangan No. 93/
melaporkan seluruh penghasilannya dalam PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang
SPT Tahunan. Petunjuk Pelaksanaan Lelang
Dengan demikian terdapat indikasi adanya 3. Pengertian, Tahapan dan Modus Money
pengalihan aset dari pemenang lelang (CV Laundering @Bankirnews.com
X) tersebut kepada pihak lain (Y) yang tidak
terdeteksi sistem keuangan.
Di sisi lain hal ini merupakan upaya

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 41


Ragam Pengawasan
Sekilas tentang Transfer Pricing
(Transaksi Hubungan Istimewa)
(Bagian kedua dari dua tulisan)

Oleh : Airvian Trisakti, Auditor Madya pada Inspektorat IV

S
elanjutnya dalam penentuan metode harga Metode CUP dapat digunakan dengan
wajar atau laba wajar wajib dilakukan kajian syarat bentuk fisik barang yang diperjualbelikan dan/
untuk menentukan metode Penentuan atau kondisi transaksi yang diperbandingkan harus
Harga Transfer yang paling tepat. Metode berkarakteristik sama. Bila terdapat perbedaan
Penentuan Harga Transfer yang dapat diterapkan karakteristik barang dan/atau kondisi transaksi,
perbedaan tersebut tidak boleh mempengaruhi
adalah :
harga barang. Selanjutnya jika perbedaan tersebut
1. Metode perbandingan harga antara pihak berpengaruh terhadap harga dan/atau transaksi
yang tidak mempunyai hubungan istimewa yang dibandingkan, perbedaan tersebut haruslah
(comparable uncontrolled price/CUP) dapat dinilai dengan uang agar dapat dilakukan
Metode CUP adalah metode Penentuan penyesuaian terlebih dahulu.
Harga Transfer yang dilakukan dengan Dalam membandingkan harga yang
membandingkan harga dalam transaksi yang dimaksud, harus diperhatikan kondisi yang
dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai menyebabkan perbedaan harga (comparability
Hubungan Istimewa dengan harga barang atau jasa factors). Kondisi-kondisi tersebut dapat berupa pasar-
dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak pasar yang berbeda secara geografis, mata rantai
yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam penjualan dari produsen ke konsumen, potongan
kondisi atau keadaan yang sebanding. harga dan potongan kuantitas (diskon dan rabat),
Metode ini dapat digunakan dalam hal kualitas barang, biaya transportasi, atau asuransi.
terdapat penjualan/pembelian kepada pihak yang Perbedaan harga yang disebabkan faktor-
ada hubungan istimewa maupun kepada pihak lain faktor tersebut harus dieliminasi untuk mendapatkan
yang tidak ada hubungan istimewa serta jenis produk harga yang wajar. Dengan dmikian penyesuaian
sebagai obyek transaksi relatif sama. dapat dilakukan seperlunya sesuai dengan keadaan.

Contoh penerapan CUP Method.

Catatan: Diketahui terdapat biaya pengangkutan dan asuransi barang X dari PT Z ke PT Y sebesar Rp100.000/
unit.
• Harga Jual transaksi pembanding Rp2.000.000,00
• Penyesuaian karena perbedaan kondisi transaksi
Biaya angkut & asuransi Rp 100.000,00
• Harga jual sebanding setelah penyesuaian Rp2.100.000,00
• Harga transaksi persh afiliasi cfm. WP Rp2.000.000,00
• Koreksi harga transaksi afiliasi karena penerapan prinsip kewajaran Rp 100.000,00

42 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
2. Metode harga penjualan kembali (resale price pokok penjualan yang telah sesuai dengan Prinsip
method/RPM) Kewajaran dan Kelaziman Usaha. Metode ini dapat
Metode RPM adalah metode penentuan dijalankan bila kondisi pasar dapat diperbandingkan.
harga pasar wajar yang dilakukan dengan Data tingkat laba kotor (persentase laba
mengurangkan suatu mark up wajar dari harga jual kotor) dapat diperoleh dari penjualan kepada pihak
barang yang sama pada mata rantai berikutnya. Mark ketiga yang independen dari penjual yang juga
up wajar diperoleh dengan membandingkannya melakukan penjualan terhadap afiliasinya, penjualan
dengan transaksi yang tidak ada hubungan istimewa. oleh pihak-pihak yang independen, komisi yang
Kondisi yang tepat dalam menerapkan diterima oleh suatu agen pembelian dalam hal fungsi
Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price penjualan yang dilakukan oleh penjual adalah sama
Method/RPM) adalah apabila tidak ada transaksi dengan fungsi penjualan yang dilakukan oleh agen
dengan pihak yang tidak ada hubungan istimewa pembelian tersebut, dan persentase laba kotor dari
yang dapat digunakan sebagai pembanding, misalnya perusahaan sejenis.
pada sistem pemasaran dengan keagenan tunggal. Metode biaya-plus (cost plus/CPM) lebih
Metode ini juga dapat diterapkan jika terdapat tepat diterapkan bila terdapat penjualan barang
data harga penjualan kembali barang yang tidak setengah jadi kepada pihak-pihak yang mempunyai
dipengaruhi hubungan istimewa, tidak terdapat Hubungan Istimewa, terdapat kontrak/perjanjian
proses perubahan barang yang menambah nilai, penggunaan  fasilitas  bersama (joint facility
dan pihak pembeli dan penjualan dalam hubungan agreement) atau kontrak jual-beli jangka panjang
istimewa tidak menambah harga yang besar (long term buy and supply agreement) antara pihak-
pengaruhnya terhadap nilai barang tersebut. pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa atau
bentuk transaksi adalah penyediaan jasa.

Contoh penggunaan metode RPM :


PT A menyerahkan barang kepada Contoh penggunaan Metode CPM :
afiliasinya yaitu PT B dengan harga Rp1.000.000,00. PT A memproduksi barang dengan biaya
Kemudian PT B menyerahkan barang yang sama Rp50.000,00 dan menyerahkan barang tersebut
kepada pihak independen yaitu PT C dengan harga kepada pihak afiliasi yaitu PT B dengan harga
Rp2.000.000,00. PT D, pihak yang indenpenden, juga Rp90.000,00. PT C memproduksi barang yang
menyerahkan produk yang sama kepada PT E, yang sama dengan biaya Rp60.000,00 dan menjualnya
juga independen, dengan kenaikan harga jual (mark kepada pihak independen yaitu PT D, dengan harga
up) sebesar 20%. Rp100.000,00.
Dengan demikian harga jual wajar dari Dari penjualan PT C ke PT D, laba kotor
PT A ke PT B adalah Rp2.000.000,00 – (20% x yang diperoleh adalah sebesar (Rp100.000,00 –
Rp2.000.000,00), yaitu sebesar Rp1.600.000,00. Rp60.000,00) : Rp60.000,00 = 66,67% Sehingga
Dengan demikian terdapat alokasi penghasilan haga wajar penjualan dari PT A ke PT B dengan
kepada PT B sebesar Rp600.000,00. Apabila PT A menggunakan metode CPM adalah Rp50.000,00 +
membebankan biaya asuransi kepada PT B sebesar (66,67% x Rp50.000) = Rp83.333,33.
Rp100.000,00, maka harga penjualan wajar kepada
PT B adalah Rp1.600.000,00 – Rp100.000,00 =
Rp1.500.000,00.
4. Metode pembagian laba (profit split method/
PSM)
Metode PSM dilaksanakan dengan
3. Metode biaya-plus (cost plus method/CPM) menghitung laba gabungan dari perusahaan yang
Metode CPM adalah metode Penentuan mempunyai hubungan istimewa untuk selanjutnya
Harga Transfer yang dilakukan dengan menambahkan dibagi berdasarkan prtimbangan-pertimbangan yang
tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak transaksi yang independen dan produk yang sama.
mempunyai Hubungan Istimewa atau tingkat Metode pembagian laba (profit split method/PSM)
laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan lain secara khusus hanya dapat diterapkan dalam kondisi
dari transaksi sebanding dengan pihak yang tidak transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai
mempunyai Hubungan Istimewa pada harga Hubungan Istimewa sangat terkait satu sama lain

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 43


Ragam Pengawasan
sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan kajian dasar transaksi antar pihak yang mempunyai
secara terpisah atau terdapat barang tidak berwujud Hubungan Istimewa, yang ditentukan berdasarkan
yang unik antara pihak-pihak yang bertransaksi yang analisis fungsional, ketersediaan informasi yang
menyebabkan kesulitan dalam menemukan data handal (sehubungan dengan transaksi antar pihak
pembanding yang tepat . yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa) untuk
menerapkan metode yang dipilih dan/atau metode
lain, dan juga tingkat kesebandingan antara transaksi
antar pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
dengan transaksi antar pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa, termasuk kehandalan
penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan
pengaruh yang material dari perbedaan yang ada.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa harga
atau laba yang memenuhi Prinsip Kewajaran dan
Kelaziman Usaha, dapat ditentukan dalam bentuk
harga atau laba tunggal (single price) atau dalam
bentuk Rentang Harga Wajar atau Laba Wajar (arm’s
5. Metode laba bersih transaksional
length range/ALR). Rentang Harga Wajar atau Laba
(transactional net margin method/TNMM) Wajar merupakan rentangan antara kuartil pertama
Metode TNMM adalah metode dan ketiga yang harus memenuhi persyaratan dimana
Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan transaksi atau data pembanding yang digunakan
membandingkan presentase laba bersih operasi dapat diandalkan dan didukung dengan bukti-bukti
terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap dan penjelasan yang memadai bahwa penetapan
aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi harga atau laba tunggal tidak dapat dilakukan. Dalam
antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan hal persyaratan sebagaimana dimaksud di atas tidak
Istimewa dengan presentase laba bersih operasi yang dapat dipenuhi, maka Rentang Harga Wajar atau
diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain Laba Wajar tidak dapat dipergunakan.
yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau
Yang dimaksud dengan Rentang Harga
persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas
Wajar atau Laba Wajar (arm’s length range/ALR)
transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang
adalah rentang harga atau laba dalam transaksi
tidak mempunyai Hubungan Istimewa lainnya.
yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai
Metode ini dilakukan denngan cara Hubungan Istimewa, yang merupakan hasil pengujian
membandingkan antara laporan keuangan WP beberapa data pembanding dengan menggunakan
yang diperiksa dengan laporan keuangan WP lain metode Penentuan Harga Transfer yang sama. Mau
yang sejenis dan melakukan transaksi dengan tidak mau kita harus belajar statistik lagi untuk
pihak independen. Metode ini tidak menggunakan menghitung kuartil pertama dan ketiga dari data
pendekatan harga transaksi (pricing transaction pembanding yang ada.
approach) melainkan menekankan pada pengujian
Perdirjen ini juga mengatur kewajaran
laba (total profit approach).
dan kelaziman usaha untuk transaksi khusus
Kondisi yang tepat dalam menerapkan seperti transaksi jasa, transaksi pemanfaatan dan
Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional pengalihan harta tidak berwujud, kewajiban Wajib
Net Margin Method/TNMM) antara lain bila salah Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
satu pihak dalam transaksi Hubungan Istimewa Undang-Undang KUP dan peraturan pelaksanaannya,
melakukan kontribusi yang khusus atau salah satu kewenangan Dijen Pajak, serta hak-hak Wajib Pajak.
pihak dalam transaksi Hubungan Istimewa melakukan
Dirjen Pajak dalam hal ini berwenang
transaksi yang kompleks dan memiliki transaksi yang
menentukan kembali besarnya penghasilan
berhubungan satu sama lain.
dan pengurangan untuk menghitung besarnya
Penghasilan Kena Pajak pada transaksi yang dilakukan
Dalam menerapkan metode Penentuan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan
Harga Transfer yang paling sesuai, wajib diperhatikan Istimewa.
kelebihan dan kekurangan setiap metode, kesesuaian Direktur Jenderal Pajak juga berwenang
metode Penentuan Harga Transfer dengan sifat melakukan penyesuaian (correlative adjustment)

44 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Ragam Pengawasan
terhadap penghitungan Penghasilan Kena Pajak Wajib sesuai harga pasaran. Hal ini dimaksudkan untuk
Pajak sebagai tindak lanjut atas suatu penyesuaian menghindari royalti yang dibayarkan ke negara.
(primary adjustment) yang dilakukan oleh Direktur Selama ini berbagai pihak menyatakan kasus
Jenderal Pajak atas penghitungan penghasilan dan transfer pricing batubara seperti kasus perusahaan
pengurangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dalam pertambangan tersebut sulit dibuktikan karena tidak
negeri lainnya termasuk Bentuk Usaha Tetap yang ada standar harga, demikian diungkap salah satu
menjadi lawan transaksi Wajib Pajak atau otoritas media elektronik di dunia maya.
pajak negara lain atas penghitungan penghasilan Seperti dijelaskan sebelumnya salah satu
dan pengurangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak kendala utama dalam upaya mengatasi illegal
negara tersebut yang menjadi lawan transaksi Wajib transfer pricing adalah masalah data pembanding,
Pajak dalam negeri termasuk Bentuk Usaha Tetap namun dalam contoh kasus ini sebenarnya
di Indonesia. Atas penyesuaian yang dilakukan oleh Indonesia memiliki Indonesia Coal Index (ICI) yang
otoritas pajak negara lain tersebut, Wajib Pajak tidak bisa digunakan untuk mengukur kewajaran harga
diperkenankan untuk melakukan sendiri penyesuaian batubara yang dijual perusahaan pertambangan
penghitungan pajaknya. di atas. ICI merupakan index harga batubara yang
Sehubungan dengan ha-hak Wajib Pajak, dibuat di Indonesia melalui berbagai sumber. Sejauh
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan ini ada tiga jenis index batubara, yaitu ICI untuk
Prosedur Persetujuan Bersama (Mutual Agreement batubara berkalori 6.000 kilo kalori per kg (kkal/kg),
Procedure/MAP) kepada Direktur Jenderal Pajak 5.800 kkal/kg, dan 5.000 kkal/kg.
sesuai ketentuan dalam Persetujuan Penghindaran Menurut Managing Director ICI,
Pajak Berganda atau P3B untuk menyelesaikan Departemen ESDM merupakan salah satu pelanggan
sengketa perpajakan yang menyangkut penerapan yang sudah menggunakan ICI untuk dijadikan
ketentuan dalam P3B sesuai dengan ketentuan patokan harga batubara, sehingga bisa dijadikan
yang berlaku, termasuk dalam hal Wajib Pajak referensi. Sebagai contoh harga tahun 2005 US$
tidak menyetujui penyesuaian yang dilakukan oleh 40, tapi kemudian ada yang jual US$ 20, sehingga
otoritas pajak di negara mitra P3B terhadap Wajib terjadi selisih harga. Hal tersebut merupakan salah
Pajak yang menjadi lawan transaksinya. Wajib Pajak satu indikasi terjadinya transfer pricing dimana
juga dapat mengajukan permohonan Kesepakatan perusahaan menjual dengan harga dibawah harga
Harga Transfer (Advance Pricing Agreement/APA) yang seharusnya atau jika ada fee yang terlalu tinggi
kepada Direktur Jenderal Pajak sesuai dengan untuk trader. Namun ketika dikonfirmasi apakah
ketentuan yang berlaku, sebagai upaya menghindari Kementerian ESDM akan merekomendasikan ICI
permasalahan yang mungkin timbul dalam transaksi untuk penyidikan kasus perusahaan tersebut, salah
yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak-pihak satu direktur ESDM menyatakan menyerahkan hal
yang mempunyai Hubungan Istimewa. Kesepakatan tersebut ke Kejagung. Seluruh data telah diserahkan
Harga Transfer (Advance Pricing Agreement/APA) ke Kejagung tidak ada yang ditutup-tutupi, demikian
adalah perjanjian tertulis antara Direktur Jenderal katanya. Dalam kasus ini dapat dibayangkan berapa
Pajak dengan Wajib Pajak atau antara Direktur potensi kerugian negara bila memang terbukti terjadi
Jenderal Pajak dengan otoritas perpajakan negara illegal tranfer pricing, karena kuantitas produksinya
lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat yang mencapai jutaan metrik ton.
(3a) Undang-Undang PPh. Secara rinci APA telah
dituangkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-69/PJ/2010 tanggal 31 Desember 2010.

Contoh kasus
Terus terang agak sulit mencari contoh kasus
illegal transfer pricing di Indonesia. Salah satu kasus
yang masih hangat adalah kasus transfer pricing yang
menyasar salah satu perusahaan pertambangan
batu bara pada tahun 2008. Perusahaan tersebut
diduga menjual batubara di bawah harga pasar ke
perusahaan afiliasinya di Singapura pada tahun
2005 dan 2006. Tapi kemudian dijual lagi ke pasar

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 45


Ragam Pengawasan
Dari contoh kasus di atas, dapat lebih tegas dalam menangani transfer pricing.
disimpulkan bahwa upaya meminimalisir kasus Negera Merlion itu mengharuskan penanam
transfer pricing tidak cukup hanya dilakukan oleh modal asing yang tak untung dalam lima tahun
Kementerian Keuangan cq Direktorat Jenderal untuk angkat kaki dari bumi Singapura.
Pajak dengan menerbitkan berbagai aturan, tetapi Selain langkah di atas menurut Anwar
juga melibatkan banyak pihak serta membutuhkan Supriyadi, Ketua Komite Pengawasan Perpajakan,
komitmen yang kuat dari pihak-pihak terkait perlu ada langkah nyata dari Ditjen Pajak untuk
tersebut, termasuk dari aparat penegak hukum. menangani praktek transfer pricing, termasuk
menjalin kerja sama dengan negara lain. “Seperti
yang digagas dalam G-20 (Kelompok 20),”demikian
kata beliau. Menurut Anwar, untuk mengendus
praktek tersebut tidaklah mudah, perlu keahlian
khusus. “Sebetulnya keahliannya sudah ada, tinggal
memanfaatkan dan keseriusan untuk menangani
saja,” ujar beliau. Mochamad Tjiptardjo, sewaktu
beliau menjabat Dirjen Pajak, mengatakan bahwa
Ditjen Pajak sudah menyiapkan sumber daya
di bidang transfer pricing sebanyak 1015 orang
yang tersebar di kantor-kantor pajak di seluruh
Indonesia, plus menempatkan 15 intelijen di luar
negeri. (Kompas. Com, 30 Juni 2010)

Bagaimana dengan Itjen


Sebagai unit Aparat Pengawas Intern
Pemerintah, banyak hal digantungkan kepada
Inspektorat Jenderal. Sesuai dengan nilai-nilai
Kementerian Keuangan yaitu Profesionalisme, kita
diharapkan mempunyai keahlian dan pengetahuan
yang luas. Dengan mengikuti pelatihan (training)
kita seolah disadarkan, masih banyak yang
tidak kita ketahui dan masih sangat kurangnya
pengetahuan kita. Namun pelatihan saja tidaklah
cukup, karena kurangnya diberikan contoh-contoh
Tindakan Pemerintah Yang Diperlukan Dalam kasus yang nyata terjadi di lapangan. Pelatihan di
Penanganan Transfer Pricing kantor sendiri mungkin dapat menjadi salah satu
Mengingat begitu besarnya kerugian alternatif, dengan memanggil nara sumber yang
dan potensi kerugian yang timbul dan mungkin berkompeten di bidangnya. Bukankah di DJP telah
timbul akibat praktek illegal transfer pricing, ada unit khusus yang menangani masalah transfer
maka perlu dilakukan tindakan dalam pencegahan pricing?
dan upaya penanganan kasus yang terjadi pada Kerjasama dengan DJP, sebagai salah satu
perusahaan yang melakukan transfer pricing di pemangku kepentingan juga perlu ditingkatkan
Indonesia. Salah satu upaya telah dilakukan yaitu terkait dengan masalah tranfer pricing. Kita
dengan membuat kebijakan perpajakan yang wujudkan Sinergi dengan mereka, sehingga dapat
mengatur mengenai transfer pricing, sehingga ada terjalin kemitraan yang harmonis serta tentunya
kepastian hukum dalam penanganannya. Selain transfer knowledge yang berkesimbungan.
itu pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan Duuuh....ternyata masih banyak tugas yang harus
terutama yang tergabung dalam satu grup kita selesaikan bersama.
(intercompany) perlu dilaksanakan. Pengawasan
akan dapat mengurangi adanya praktek  transfer Tulisan ini merupakan oleh-oleh setelah mengikuti
pricing. Tindakan yang tegas juga diperlukan untuk training Transfer Pricing pada tanggal 25 dan 26
meminimalisir kegiatan ini pada masa mendatang. Januari 2012
Pengawasan dan pemeriksaan seharusnya (Airvian Trisakti, Auditor Madya Inspektorat IV)
juga dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan
asing yang bertahun-tahun menderita kerugian.
Indonesia semestinya bisa meniru Singapura yang

46 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


ex-auditor


..menjadi PNS itu adalah
suatu kehormatan dan pengabdian”
Narsum : Bambang Asmarahadi

Bagaimana Kabarnya Bapak? Keluarga tugas dari Menteri Keuangan selaku Bendaharawan
Proyek Pengawasan Proyek-Proyek di lingkungan
Sehat?
Departemen Keuangan dari September 1984
Alhamdulillah. Kami sekeluarga dalam sampai dengan Desember 1993 (sembilan tahun
keadaan sehat, terimakasih. berturut-turut) untuk membantu mengelola dan
mengadministrasikan, menyimpan-mengamankan-
Bisa diceritakan kepada kami tentang mengeluarkan-melaporkan Keuangan Negara yang
riwayat pekerjaan Bapak selama di Itjen? nilainya lebih dari 200-300 kali dari gaji dan tunjangan
yang saya terima dalam setahun. Ketika itu, gaji dan
Saya masuk menjadi pegawai Inspektorat Jenderal tunjangan saya cuma sekitar Rp80.000,- sebulan
sejak Januari 1980 dengan dasar pendidikan SMA atau Rp960.000,- setahun, sedangkan dana-uang
(waktu itu masih kuliah di Akademi Accounting proyek yang diamanatkan senilai Rp200.000.000,-
Jayabaya), ditempatkan di Sekretariat Inspektorat – Rp300.000.000.- Alhamdulillah tugas amanat
Jenderal, tepatnya di Bagian Data dan selesai dengan baik. Melaksanakan tugas
Penyusunan Program. Sejak September pemeriksaan fisik proyek di lingkungan
1984 sampai Desember 1993 bertugas Departemen Keuangan di daerah,
pula selaku Bendaharawan Proyek sampai ke daerah terpencil
Pengawasan Proyek-Proyek di diantaranya ke Denpasar, Amlapura,
lingkungan Departemen Keuangan. Mataram, Raba-Bima, Kupang,
Setelah menjalani SEPALA tahun Sumbawa Besar, Manna, Lubuk
1991, awal tahun 1992 diangkat Linggau, Muara Bungo, Sungai
menjadi salah satu Eselon IV di Bagian Penuh, Lubuk Sikaping, Tanjung Balai
Penyusunan Program (Sekretariat Karimun. Melaksanakan audit kinerja
Itjen). Tahun 1998-2000 dimutasikan ke pelayanan impor pada KPU Tanjung Priok,
bidang operasional menjadi pemeriksa pada Pelayanan Rush Handling pada KPU Soekarno
Inspektur Kepegawaian, selanjutnya tahun 2001- Hatta, Pelaksanaan kegiatan spotcheck pada KPU BC
2004 pada Inspektur Bidang VII yang tugasnya antara Tanjung Priok, KPPBC Semarang, KPPBC Surabaya,
lain pengawasan pada Direktorat Jenderal Piutang KPPBC Merak dll. yang hasilnya meningkatkan kinerja
dan Lelang Negara (DJPLN). Kemudian pada tahun dan kepatuhan pada ketentuan yang berlaku. Juga
2005-2008 ditugaskan pada Inspektur Bidang IV, kajian ketentuan dan pelaksanaan Kawasan Berikat,
dan pada 2009-2011 pada Inspektur Bidang II, yang yang meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Purwakarta,
tugasnya antara lain pengawasan pada Direktorat Surabaya, Pasuruan maupun Operasi Pita Cukai
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sampai masa purna Rokok di seputar Surakarta.
bakti pada April 2011.

Bagaimana dengan suka duka selama di


Bagaimana dengan pengalaman yang Itjen?
paling berkesan selama di Itjen pak?
Sukanya ialah mendapatkan kesempatan
Mendapatkan kepercayaan-amanat mengemban untuk bekerja bersama para pejabat dan dapat

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 47


ex-auditor
memberikan sumbang saran perbaikan terhadap Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai) merupakan tantangan
pelaksanaan tugas kantor yang di audit dan apakah Inspektorat Jenderal dapat menjalankan
mendapatkan tanggapan yang baik dari pejabat tugas pokok dan fungsinya selaku aparat pengawasan
kantor yang di audit, yang artinya pelaksanaan internal Kementerian Keuangan. Meskipun fasilitas
tugas kita bermanfaat-positif. Alhamdulillah sebulan dan penyediaan anggaran kegiatan pengawasan dan
sebelum purna bakti mendapatkan kenaikan lainnya telah jauh meningkat, namun pengelolaan
pangkat penghargaan menjadi pembina. Dukanya kegiatan dan anggaran harus tetap berpedoman
adalah ketika ingin melanjutkan pendidikan maka pada manfaat dan efisiensi serta kepatuhan pada
harus berutang dahulu kepada Koperasi Itjen peraturan perundangan yang berlaku.
untuk biaya kuliah yang selanjutnya dapat diangsur
pelunasannya. Dan dalam beberapa penugasan
yang telah selesai dilaksanakan ternyata tidak dapat
Bagaimana pendapat Bapak tentang peran
Auditor secara umum dan Itjen secara
memperoleh-diperhitungkan angka kreditnya. Juga
khusus?
ketika angka kredit kumulatif telah mencapai lebih
550 (telah jauh melampaui angka kredit minimal 400) Peran Auditor semestinya tetap sebagai ujung
ternyata belum diikutsertakan untuk penjenjangan tombak dalam pengawasan dan pengendalian dan
selanjutnya sehingga lebih 11 tahun dalam jenjang pengawasan. Melalui Auditor dapat diperoleh data
pangkat III/d sampai sebulan menjelang purna bakti. dan kondisi lapangan yang sesungguhnya untuk
dievaluasi dan selanjutnya diberikan saran perbaikan
yang diperlukan untuk peningkatan kinerja,
Pendapat Bapak tentang Itjen yang pengendalian maupun pengawasan yang diperlukan
sekarang? agar pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan
Inspektorat Jenderal sekarang perannya telah optimal dan sesuai ketentuan yang digariskan/
meningkat menjadi partner dan sekaligus berlaku. Dan dapat pula mengkaji apakah terhadap
konsultan bagi obyek audit. Namun demikian peraturan yang berlaku diperlukan penyempurnaan
Auditor tetap harus memasang mata dan telinga peraturan terkait dengan perubahan dan kondisi di
serta mengembangkan sensitivitas untuk dapat lapangan maupun penyempurnaan pengendalian-
mendeteksi penyimpangan atau pelanggaran dan pengawasan di lapangan. Untuk itu auditor harus
dapat bertindak dengan sigap untuk mencegah senantiasa meningkatkan pengetahuan, menguasai
terjadinya penyimpangan pelaksanaan tugas ketentuan yang berlaku, mengetahui-memahami
dari ketentuan yang telah digariskan. Maraknya SOP obyek audit dan terampil serta tetap menjaga
penyimpangan, penyalahgunaan wewenang dan integritasnya. Kehadiran Inspektorat Jenderal yang
tindak pelanggaran di lingkungan Kementerian dirasakan sebagai partner dan konsultan akan
Kuangan (terutama menyangkut tugas pada Ditjen menciptakan suasana dan hubungan kerja yang lebih

48 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


ex-auditor
baik dengan obyek audit dalam rangka mencapai menyangkut Kementerian Keuangan merupakan
tujuan dan sasaran organisasi Kementerian Keuangan. fasilitasi untuk meminimalkan tindak penyalahgunaan
Secara bersama dapat mengkaji peraturan, rancangan wewenang dan korupsi di Kementerian Keuangan
kebijakan dan perbaikan sistem yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja Kementerian Keuangan.
Adakah masukan dan pesan dari Bapak
untuk rekan-rekan di Itjen agar lebih baik
Bagaimana keseharian bapak setelah tidak lagi?
lagi bekerja di Itjen? Harapan saya kepada rekan-rekan yang masih aktif
Menjalani masa purna bakti sebagai Jamesbon bertugas agar senantiasa menjaga dan meningkatkan
(Jaga mesjid dan kebon), Alhamdulillah ada sepetak integritas dan selalu meningkatkan kemampuan
kebon yang kebetulan berlokasi di atas Pantai Bagolo baik dibidang tugas masing-masing maupun lainnya
sebagai tempat menghitung ombak, berdampingan sehingga pada gilirannya dapat menjaga nama baik
dengan Obyek Wisata Pantai Karapyak dan tak jauh pribadi dan organisasi (Inspektorat Jenderal) dan
dari mesjid di Lion’s Village-Bagolo (turut serta mendukung pelaksanaan tugas pengawasan oleh
mendorong bidang pariwisata di Bagolo-Pantai Inspektorat Jenderal dalam mendukung pencapaian
Karapyak, Kalipucang-Pangandaran). Mendukung tujuan-visi-misi Kementerian Keuangan. Kerjasama
putra dan putri untuk menyelesaikan pendidikan di yang baik dalam tim, melakukan yang terbaik
perguruan tinggi, sambil membesarkan burayak-anak dan tetap teguh dengan integritas yang tinggi
ikan nila (budidaya perikanan air tawar di Ciseeng) perlu senantiasa diupayakan melalui nilai-nilai
sambil tetap belajar, membaca dan berkomunikasi. Kementerian Keuangan.
Adik-adik yang muda, yang energik, penerus generasi
Apakah setelah tidak bekerja di Itjen, Bapak harus lebih semangat, jujur, meningkatkan ilmu
pernah berhubungan lagi dengan Itjen? pengetahuan, dan terus meningkatkan integritas
Dalam hal apa? Bisa diceritakan pak? dengan tetap bergaya hidup sederhana-bersahaja.
Sesungguhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil itu
Ya, sesekali namun umumnya lebih bersifat adalah suatu kehormatan dan pengabdian. Adalah
silaturahim-bertemu di Mesjid dengan rekan-rekan membanggakan menjadi Auditor Inspektorat
sambil berbincang-monitoring perkembangan Jenderal, sepanjang integritas tetap terjaga.
Inspektorat Jenderal. Adakalanya bertemu dengan
rekan pegawai dan pensiunan pada kesempatan
apabila menghadiri undangan hajat pegawai-pejabat-
pensiunan. Juga tetap bergaul melalui jejaring sosial
dan telekomunikasi.

Adakah apresiasi yang ingin bapak


sampaikan terhadap Itjen?
Inspektorat Jenderal telah berkembang menjadi
partner dan juga konsultan bagi obyek audit dan
lainnya. Hal ini mendorong iklim, suasana kerja
dan hubungan yang lebih baik dalam arti yang
positif dengan obyek audit. Mereka menjadi lebih
terbuka, kooperatif dan dapat memahami tugas dan
fungsi Inspektorat Jenderal dan secara bersama-
sama berupaya mencari solusi atas permasalahan
yang dihadapi dalam mendukung pencapaian
sasaran Kementerian Keuangan. Sebagai saluran
penampung informasi dari masyarakat-pengaduan
atas penyimpangan dan investigasi atas kasus-kasus

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 49


ex-auditor
Biodata Narasumber
Nama Lengkap : Bambang Asmarahadi, S.E., M.M.
Tempat/Tanggal Lahir : Jember, 8 Maret 1955
Status Pernikahan : Menikah
Nama Istri : Sri Haryati Fitria
Jumlah Anak : 2 (dua)
Nama : 1. Raditya Adinugroho
2. Rani Widyasmara
Alamat : Jl. Mahkota 3 No. 24 RT 06 RW 14
Pondok Duta Cimanggis Depok

Moto Hidup : Jalan Panjang Menggapai Impian

- Iman Islam menjaga dan mengendalikan kita semua.


- Ingatlah selalu kasih sayang ibu dan penuhi pintanya untuk
jujur selalu.
- Bila berpikir untuk orang lain-orang banyak maka Allah akan
membuka jalan untuk mencapainya.

Riwayat Pendidikan :
1. SDN Petamburan I Pagi 1967
2. SMPN XVI 1970
3. SMAN I Boedhi Oetomo 1973
4. Mhs., FIPIA UI Jurusan Fisika 1974
5. Mhs., FE UI 1975-1976
6. Mhs., STAN 1976
7. Bachelor of Accounting, Akademi Accounting
Jayabaya 1982
8. Sarjana, FE UI Extension 1988
9. Magister Manajemen, IPWI 2000

Riwayat Pekerjaan :
1. Pegawai Sekretariat Inspektorat Jenderal
(Bag. Penyusunan Program) 1980-1997
2. Bendaharawan Proyek 1984-1993
3. Pemeriksa pada Inspektorat Kepegawaian 1998-2000
4. Auditor Ahli Muda pada Inspektorat Bidang VII 2001-2004
5. Auditor Ahli pada Inspektorat Bidang IV 2005-2008
6. Auditor Ahli pada Inspektorat Bidang II 2009-2011

Bersama Istri

50 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Profil

Candaannya penuh makna..


M bah Ugeng, panggilan paling populer
pria satu ini. Tapi penampilannya
jauh dari mbah-mbah kebanyakan,
kecuali rambutnya yang berwarna
putih natural itu. Pria yang sudah mengabdikan
hidupnya pada Inspektorat Jenderal berjalan 32
tahun ini memang gemar berolahraga. Pada era
Kiprahnya di Inspektorat Jenderal dimulai
tahun 1980 ditempatkan yang dulu bernama
Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan. Tahun
1990 di Bagian Umum tepatnya di Subbagian
TU. Tahun 2006 masih di sekretariat, pak Sugeng
ikut memajukan Bagian Organisasi dan Tata
Laksana hingga 2009. Mulai 2009 hingga sekarang
tahun 1980-an, banyak pegawai satu Kementerian mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk
Keuangan mengenal beliau karena sering mewakili Subbagian Penugasan Pengawasan di Bagian Umum.
organisasi untuk mengikuti event olahraga. Lari Karena seringnya berurusan dengan persuratan dan
menjadi langganan beliau dalam setiap event. Konon kearsipan membuat beliau sangat teliti dan detail
kabarnya kostum (celana) lari kebanggaraan beliau dalam bekerja.
dulu masih ada sebagai kenang-kenangan. Kini tenis Kalau di ingat dan dicermati, berbincang
meja menjadi pilihan beliau untuk tetap menjaga dengan beliau lebih banyak tertawanya. Suka
kesehatan. Tak kalah dengan lari, tenis meja beliau bercanda, menggoda kita yang lebih muda, membuat
juga jago. suasana kerja jadi tidak kaku. Banyak yang sudah
Tidak hanya dalam hal berolahraga, beliau menjadi korban kejenakaan beliau. Tapi di balik
juga konsisten dalam pekerjaan. “Bekerja dengan candanya itu selalu mengandung makna yang bisa
sebaik-baiknya sesuai yang diharapkan pimpinan, kita pelajari dan kita terapkan di kehidupan. “Ojo
prinsipnya sih yang rajin saja gitu lho!” kata pak dumeh..” pesan yang singkat tapi bermakna luas.
Sugeng yang mengaku dulu pernah langsing. itulah Jangan suka meremehkan orang lain apalagi orang
yang beliau selalu lakukan selama 32 tahun bekerja yang ada di bawah kita.
dan akan terus dilakukan hingga masa purna bakti. Seperti kata beliau, orang dapat jatuh
bukan karna tersandung batu tapi terjatuh karena
kerikil. Jadi kita harus selalu hati-hati dan waspada
setiap melangkah dan mengambil keputusan dalam
hidup. Terkadang kita manusia lebih sering jatuh
atau kesusahan karena hal-hal kecil dan sepele.
Beliau akan merasa sedih jika hasil pekerjaannya
tidak diterima oleh lingkungan kerja. Tapi beliau
akan sangat merasa bahagia jika dapat bekerjasama
dengan baik bersama rekan-rekan kerja. Itulah
sebabnya beliau selalu berusaha bekerja bersinergi
dengan yang lainnya.
Suami dari Darsih Juni Hastuti ini memiliki
2 orang putri. Ri Sapti Septiarini si sulung sekarang
sedang menyelesaikan pendidikan S2-nya sambil
bekerja di perusahaan swasta. Sedangkan Ri Asri
Novianti si bungsu juga kuliah sambil bekerja. Beliau
ingin putri-putrinya bisa berpendidikan lebih dari
orangtuanya. Konon kabarnya nama depan di kedua
putrinya ini berarti ‘sang’.
Pria yang lahir tepat di hari sumpah pemuda “Hasarjono, Hasunjoto, Hasudibyo.. Pintar,
tahun 1959 ini, badannya tak terlihat berumur 53 peka pikirannya, kuat. Dadi yen bisa unggul ing
tahun, otot-ototnya masih kencang. Kelincahannya samubarang iku tenaga lan pikirane bisa dienggo
tak kalah dengan yang berusia 20an. Bahkan beliau tumrap pimpinan kanggo majokake organisasi.”
lebih suka naik-turun tangga daripada harus berdiam Begitulah pesan beliau untuk kita para muda yang
diri di dalam lift. Semangatnya untuk selalu hidup ingin maju harus terus mengasah kemampuan
sehat senantiasa terpancar di setiap langkahnya. agar pintar dan kuat sehingga bisa berguna bagi
organisasi. (KIN/TER/RHM)

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 51


Alexander on Leadership

INTERNAL AUDITOR:
PAHLAWANKAH?
“a country that needs heroes is indeed a country in trouble”
(anonyms)

M
ajalah Internal Auditor Desember 2003, memuat wawancara panjang dengan Cynthia Cooper,
Vice President of Internal Auditor dari WorldCom Inc. Sebagai ilustrasi perlu diungkapkan
kisah singkat mengapa Cynthia Cooper menjadi salah satu dari tiga person of the year pada
penghargaan tahun ke- 75 majalah Times.
Sebagai Vice President of Internal Auditor sebuah perusahaan long distance carrier yang
sebelumnya bernama WorldCom Inc (sekarang MCI), Cooper dipilih karena bertindak sebagai peniup
peluit (Whistler Blower), bersama dengan agen FBI Colleen Rowley dan eksekutif Enron Sherron
Watkins.
Selama suatu audit pada bulan Mei 2002, Cooper menemukan bahwa beberapa praktek
keuangan WorldCom berada diwilayah abu-abu. Perusahaan tersebut, telah mengklasifikasikan beban
operasi menjadi pengeluaran modal (Capital Expenditure) sehingga beban operasi menjadi rendah dan
mengggelembungkan laba. Cooper melaporkan temuan tersebut kepada Komite Audit pada Juni 2002.
Dalam beberapa hari, Dewan (Board) memecat Chief Financial Officer (CFO), Scott Sullivan, dan
mengungkapkannya kepada investor publik dan pemerintah bahwa perusahaan telah menggelembungkan
laba yang akhirnya terbukti sebesar $11 Milyar. Hal tersebut adalah skandal kecurangan keuangan yang
terbesar dalam sejarah Amerika. WorldCom menyatakan kebangkrutan pada Juli 2002 setelah harga
sahamnya turun sebesar $180 Milyar dan pendirinya, Bernard Ebbers, meninggalkan perusahaan.
Kejadian tersebut, bersama dengan kejadian Enron dan beberapa perusahaan lain, adalah
katalisator bagi Kongres Amerika Serikat untuk mensahkan Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 dan
reformasi di US SEC dan lembaga-lembaga lain.
Namun, meski kejadian tersebut mengguncang ekonomi Amerika Serikat, kejadian tersebut
memiliki sisi terangnya yaitu keberanian dan integritas Cynthia Cooper dan rekan-rekan internal
auditnya.

J
adi, pahlawankah internal auditor bagi Pada bulan Mei 2008, Komisioner Collin
manajemen? Ataukah musuh dalam County menuntut Auditor Internal County tersebut
selimut? dengan tujuan menghentikan akses auditor terhadap
Peran Internal auditor telah sekian beberapa program komputer yang menghasilkan
lama berubah. Pengembangan fungsi audit intern laporan keuangan (Aneh, kenapa saya tidak asing
berubah dari sekedar watchdog, menjadi internal dengan gejala ini ya?....). Donald Cozad, auditor
control reviewer, sampai yang paling akhir adalah internal, telah berusaha sekian lama untuk
strategic business partner. Akan tetapi apakah memperoleh akses “read only” terhadap tabel,
manajemen menyadari perubahan tersebut? perhitungan, dan formula yang digunakan sistem
Beberapa riset menunjukkan bahwa persepsi pelaporan keuangan Collin County. Alasan keduanya
manajemen terhadap unit audit intern adalah positif (Komisioner dan Auditor Internal) bisa saja masuk
dalam rangka penerapan GCG. Demikian pula, akal. Akan tetapi, hal tersebut menunjukkan bahwa
hasil riset menunjukkan bahwa unit internal audit tidak semua manajemen memiliki perspektif positif
memberikan nilai tambah bagi organisasi. Meskipun terhadap fungsi audit internal.
demikian, apakah persepsi tersebut akan tetap Akan tetapi, apakah internal audit harus
positif jika internal auditnya melaporkan hal yang menjadi whistle blower dahulu untuk menjadi
tidak dikehendaki? Nampaknya tidak. pahlawan?

52 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Alexander on Leadership
Meniup peluit pada hakekatnya adalah merupakan pertukaran informasi dan ide yang bebas
upaya putus asa dari pihak yang tidak mampu sehingga memperoleh keputusan yang bermutu.
melakukan tindakan atau tidak memiliki kekuasaan Kembangkan prinsip-prinsip transparansi, keadilan,
yang cukup untuk melakukan perubahan. Unit dan akuntabilitas dalam mengelola organisasi
audit intern memang jauh dari memiliki kekuasaan sehingga dapat mencegah tindakan menympang dari
semacam itu. Kondisi tersebut dipersulit lagi apabila manajemen. Ingat, ini tugas sulit dan menantang
pimpinan organisasi tidak menjaga perilaku etis tetapi harus dilakukan untuk mencegah kondisi yang
dan nilai-nilai yang ditetapkannya sendiri. Dengan tidak dapat dimenangkan tersebut di atas. Pengaruh
demikian, sebagai strategi, peniup peluit bukanlah unit audit intern harus mencapai unsur terdalam dari
strategi yang ideal bagi organisasi. perilaku organisasi. Oleh karena itu, auditor internal
Bagi siapa pun, manajemen maupun membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang
auditor internal, meniup peluit adalah memilih lebih dalam dari sekedar pengetahuan tentang
strategi kalah-kalah. Berbicara dan mengakibatkan audit tradisional seperti pengambilan sampel
kerugian bagi pemangku kepentingan internal secara statistik dan pengujian bukti. Organisasi
maupun eksternal, atau diam dan mengakibatkan modern membutuhkan unit audit intern yang
organisasi mengalami kehancuran moral keduanya berani, berkepribadian, teguh pendirian, dan berani
sama-sama kalah. Jika kondisinya kalah-kalah, maka menyatakan pendapat- suatu kriteria yang jauh dari
pertempuran sebenarnya telah selesai dengan peran tradisionalnya selama ini.
kekalahan sejak awal dan bencana tinggal menunggu Kedua, yakinkan pimpinan puncak
waktu. Hal ini jelas bukan situasi yang diinginkan oleh (CEO atau pimpinan tertinggi organisasi) untuk
organisasi mana pun. memandang unit audit intern sebagai salah satu
Lalu bagaimana seharusnya pertempuran sumber penting dalam pengambilan keputusan.
dilakukan? Hal tersebut mensyaratkan pimpinan unit audit
Internal auditor harus membantu organsiasi intern memberikan informasi yang hangat dan
untuk mengembangkan budaya yang menghambat objektif tentang berbagai risiko utama yang
perilaku tidak etis. Perlindungan terhadap organisasi dihadapi organisasi. Untuk memenuhhi tuntutan
harus ditingkatkan untuk mencegah sebelum kondisi tersebut, kecepatan adalah kuncinya. Unit audit
mensyaratkan adanya peniup peluit. Jadi, misi intern harus cepat menyampaikan informasi dengan
utama dan mendasar dari auditor internal atau unit tetap menjaga kualitasnya. Perkembangan terakhir
audit intern dari suatu organisasi adalah preventif. bahkan pelaporan dengan SMS mulai dipraktekkan
Meskipun dalam sistem pengendalian intern unit pada beberapa organisasi untuk menjaga pimpinan
audit intern memiliki tanggung jawab lebih sedikit memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan
dibanding unit lain, unit audit intern sesungguhnya segera..
juga ikut bertanggung jawab terhadap kegagalan Kembali kepada kutipan di awal tulisan ini,
sistem pengendalian intern. negara yang membutuhkan pahlwan adalah sungguh
Lalu, sebagai pimpinan unit audit intern, sebuah negara yang berada dalam kesulitan. Konsep
apa yang harus dilakukan? tersebut dapat diterapkan pada unit audit intern.
Jika auditor intern membutuhkan seorang pahlawan,
Tidak mudah. Akan tetapi, beberapa
maka sesuatu ada yang tidak beres. Jadi tugas
pandangan di bawah ini membantu memberikan
unit auditor intern yang paling penting adalah
pedoman tentang apa yang seharusnya dilakukan
memastikan bahwa tidak diperlukan seorang
pemimpin unit audit intern.
pahlawan dari dalam organisasi.
Pertama, unit Audit intern harus membantu Setuju?...........................
dan mendorong implementasi sistem governance
organisasi yang sehat. Rapat pimpinan harus Wassalam

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 53


sudut kantor

JANGAN BIARKAN JENDELA DUNIA TERTUTUP

P
erpustakaan sering diidentikkan dengan rak sampai perpustakaan Itjen justru menjadi sebuah
tinggi, tumpukan buku, dan suasana sepi. gudang ilmu yang terlupakan.
Perpustakaan sering dianalogikan sebagai Dalam perkembangannya, beberapa kemajuan
tempat yang kurang menarik, tempat yang telah dilakukan dalam perpustakaan Itjen. Seperti
tersisihkan. Namun, disinilah tempat dimana orang- yang diutarakan oleh Mujaini, alumnus Fakultas
orang mengecilkan suaranya dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
pikirannya. yang mulai bergabung di Itjen sejak tahun 2010.
Hampir seluruh instansi pemerintah memiliki Menurutnya, selama dua tahun terakhir ini
perpustakaan yang diperuntukkan sebagai sarana perpustakaan Itjen telah mengalami perkembangan
pengembangan ilmu pengetahuan para pegawainya. yang cukup pesat. Koleksi buku terus ditambah
Demikian juga di Itjen. Pembaharuan perpustakaan dengan jenis yang lebih variatif. Berbeda dengan
Itjen telah menjadi perhatian khusus bagi C.M beberapa tahun yang lalu dimana koleksi hanya
Susetya sejak beliau diangkat menjadi Kabag Umum. terbatas pada peraturan dan kebijakan yang terkait
Beberapa macam gebrakan dilaksanakan untuk dengan tusi Itjen, perpustakaan Itjen saat ini
menghidupkan kembali perpustakaan yang selama memiliki koleksi yang terdiri atas buku-buku teori,
ini tidak pernah dilirik oleh para pegawai Itjen. Tujuan pengetahuan umum, novel, dan tentu saja buku-
utama dari gebrakan tersebut adalah bahwa jangan buku yang berhubungan dengan Audit.

54 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


sudut kantor
baik koleksi, sarana maupun prasarana, perpustakaan
Itjen akan tetap menjadi jendela dunia bagi para
pegawai di lingkungan Itjen. (Rhm)

Here is where people,

One frequently finds,

Hal ini juga diamini oleh Wawan Surahman Lower their voices,
yang telah bekerja di perpustakaan Itjen sejak
tahun 2004. Menurutnya, selain koleksi buku-
buku, perkembangan juga terlihat di bidang And raise their minds.
sarana perpustakaan. Pengaplikasian coding dan
diluncurkannya aplikasi PUSPITA merupakan suatu
langkah besar dalam kemajuan perpustakaan
Itjen. Melalui aplikasi tersebut pegawai Itjen diberi ~Richard Armour, “Library”
kemudahaan dalam mencari buku-buku yang mereka
inginkan.
Berbicara mengenai suka dan duka, tentu saja hal
ini banyak dialami oleh pegawai perpustakaan Itjen
yang keseluruhannya (hanya) berjumlah tiga orang.
Dina Maulita, misalnya. Dara manis yang selalu sigap
dalam melayani pengunjung ini secara gamblang
mengatakan bahwa bekerja di perpustakaan
merupakan suatu kesenangan tersendiri karena
dapat bertemu dengan banyak orang. Namun Dina
akan merasa sedih jika para pegawai tidak disiplin
dalam melakukan pengembalian buku yang telah
dipinjam. Hal ini dikarenakan akan berdampak pada
pengunjung lain yang akan meminjam buku yang
sama, sedangkan jumlahnya terbatas.
Pengalaman lain juga dirasakan oleh Mujaini. Sebagai
supporting unit dengan skala yang dapat dibilang
‘kecil’, keberadaan perpustakaan Itjen masih belum
diketahui oleh beberapa pegawai. “Bahkan di tahun
2012 ini masih ada pegawai Itjen yang baru tahu
bahwa di lantai tujuh gedung ini ada perpustakaan”,
kenangnya sedih.
Terlepas dari suka dan duka yang dialami selama
menjadi pegawai perpustakaan, Wawan tetap optimis
bahwa perpustakaan Itjen akan semakin maju dan
dapat menjadi sumber pengetahuan terutama bagi
para pegawai. Dengan selalu dilakukannya updating,

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 55


Sudut Kantor
PENSIUN

Terimakasih banyak atas kontribusi Bapak selama ini untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan..
Selamat, Sukses dan Sehat selalu.. J
Mei 2012
Drs. Oni Syahroni Priatna, M.Sc [SES]
Setiawijaya, S.Sos [Auditor Muda Inspektorat III]
Hartono, S.E. [Auditor Muda Inspektorat VI]
Drs. Karwan [Pelaksana Subbag TU Inspektorat II]
Juni 2012
Aji Sukoyo, S.E. (Auditor Muda Inspektorat II)
Drs. Frans Nembo S. Ak., (Pelaksana Bagian Kepegawaian)
Sunarto (Pengemudi Bagian Umum)

MENIKAH
A successful marriage requires falling in love many times, always
with the same person.
Mignon McLaughlin

Happy..Happy..Happy..
Ervian Prasetyo, A.Md. & Ayu Agustin, S.kom
(Pelaksana Bagian Kepegawaian)
18 Mei 2012

Dian Rahayu Nugraheni & Viky Yuniawan Purwanto


(Pelaksana Bagian Organisasi dan Tata Laksana)
1 Juni 2012-06-07

LAHIR
A new baby is like the beginning of all things-wonder,
hope, a dream of possibilities.
Eda J. Le Shan
Congratulation to:
Janeeta Arsyila [2 mei 2012]
Anak pertama dari Lutfia Susanti, S.E.
(Pelaksana Subbag TU Inspektorat VII)

56 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Gadget
Samsung MV900F
Samsung telah merilis sebuah kamera MultiView baru: Samsung MV900F, sebuah kamera sekuel dari MV800F
yang sebelumnya telah beredar. MV900F didesain dari kekuatan pendahulunya dan mempertahankan layar LCD
yang dapat berputar 180 derajat, dan sejumlah aplikasi/efek yang mudah digunakan. Samsung juga memasukan
fitur WiFi direct yang memungkinkan transfer foto ke perangkat seperti: smartphone, tablet atau komputer.
Di bagian optik, MV900F memiliki lensa F2.5 dengan zoom optik 5X di depan sensor 16,3 Megapixel BSI (1/2.33
“). Dengan kemampuan yang cukup baik, kamera ini akan menyasar ke pasar yang sangat spesifik bagi mereka
yang ingin melakukan fotografi kasual dengan pilihan berbagi melalui sosial media.
Jika Anda memiliki smartphone dengan kamera yang baik, mungkin Anda tidak
tertarik dengan perangkat berharga $ 349,99. Kamera ini juga dilengkapi
dengan kontrol gerakan yang digunakan saat pemotretan self portrait.
Hal ini dimungkinkan untuk
memperbesar dan menangkap
foto dengan melakukan suatu
gerakan ke depan kamera. Fitur
ini bekerja ketika kamera dapat
melihat tubuh Anda secara
penuh, sehingga jarak minimum
diperlukan untuk memanfaatkan
fitur ini.

Sony NEX–F3
Selamat bersenang-Senang menjelajahi Dunia Kreatif Gambar digital
berkualitas tinggi dengan lensa-lensa interchangeable. Apabila
anda mencari foto dengan hasil yang menyerupai gaya DSLR
namun dengan bobot yang lebih ringan, sistim kamera
kompak dari Sony, NEX–F3 Sony menghasilkan gambar
yang berkualitas ‘kamera besar’ dengan tombol-tombol
yang mudah diakses.
Kamera saku NEX–F3 menampilkan fitur desain
mirrorless yang menghemat ruang seperti kamera-
kamera lainnya di kategori E-mount. Sensor yang
jauh lebih besar dapat ditemukan di point-and-shoot
compacts, sensor Exmor™ APS HD CMOS efektif 16
megapiksel dapat menangkap cahaya lebih banyak
untuk menghasilkan gambar-gambar yang sempurna
dan rendah noise, serta merekam Full HD video (50i/25p)
yang tajam penuh detail. Seperti kamera DSLR tradisional
lainya, kamera ini mempermudah terciptanya efek defocus yang indah dengan subyek yang terfokus secara
tajam terhadap latar belakang yang dibuat buram secara halus.
NEX-F3 membantu para fotografer pemula untuk merangkai potret yang berkualitas tinggi tanpa bersusah
payah. Auto Potrait Framing mengidentifikasi posisi sasaran Anda, dan mengurangi latar belakangnya untuk
menghasilkan foto-foto yang indah dan beresolusi tinggi.

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 57


Gadget

Tips and Trick


Memaksimalkan Fungsi Flashdisk Selain
Media Penyimpan dan Transfer File

Semua orang pasti menggunakan Flashdisk, sebuah


storage berukuran fisik kecil tetapi mempunyai
kapasitas penyimpan hingga yang terbesar saat ini
adalah 64GB. Bentuknya pun bermacam-macam,
mulai berukuran kecil, bentuk boneka, warna-warni  apabila Anda ingin menggunakan komputer tersebut
dan lain-lain. agar bisa scanning virus. Apabila berjalan lancar,
maka komputer tersebut aman digunakan
Tetapi tahukah kamu bahwa sebenarnya Flashdisk ini
bukan hanya berfungsi untuk memindahkan/transfer
file atau menyimpan dokumen atau file penting 3. Jalankan aplikasi, games dan utilities dari
di dalamnya? Sebenarnya banyak fungsi yang bisa Flashdisk
didapatkan dari benda sekecil ini. Meskipun fungsi Dengan Flashdisk Anda bisa menjalan aplikasi seperti
utama memang untuk menyimpan dan mentransfer Firefox, chrome, Open Office dan lain-lain. Game-
file tetapi apabila ditilik sebenarnya mempunyai game ringan berbasis Flash pun bisa dijalankan
fungsi lain yang cukup berguna. berikut tips dan trik menggunakan Flashdisk
menggunakan Flashdisk
1. Kunci Komputer dengan flashdisk
4. Install dan Tes Windows 8 atau Linux dengan
Gunakan software Predator untuk merubah USB
flashdisk
Anda menjadi sebuah Kunci. Kunci yang dimaksud
adalah mengunci komputer Anda ketika Flashdisk Mau mencoba merasakan Windows 8? Bisa
dicabut dari komputer dan membuka kunci ketika menggunakan Flashdisk dengan menginstall
flashdisk terpasang di komputer. Apabila dalam consumer preview. Atau ingin mencoba Linux di
kondisi terkunci, ada yang ingin menggunakan Komputer? Semua bisa dilakukan dengan hanya
komputer makan akan tertulis pesan Access Denied menggunakan Flashdisk.
pada layar.
5. Penyimpanan yang aman
Jadikan penyimpan yang aman dengan
mengenkripsnya. Apabila flashdisk hilang ataupun
dicuri tetap aman.
6. Mengatur dan Memaintain komputer Anda
dengan flashdisk
Install Parted Magic, software untuk mereset
password di Windows, clone sytem dan juga partisi
hardisk hanya melalui flashdisk.

7. Install Windows 7 di Mac


Anda bisa menggunakan flashdisk untuk menginstall
Windows 7 di Mac. Sehingga Mac Anda bisa menjadi
dual boot.
Jadi mulai sekarang berdayakan flashdisk Anda
dengan mencoba tips diatas, agar flashdisk Anda
2. Scanning Virus dengan flashdisk yang berkapasitas besar bisa mempunyai fungsi
lain daripada hanya menjadi media penyimpan atau
Install Antivirus AVG rescue yang bisa dimasukan ke
untuk transfer file saja.
dalam Flashdisk Anda. Lalu colokan flashdisk tersebut

58 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012


Resensi Buku
Peranan PPATK Dalam Mencegah Terjadinya Praktik Money Laundering
Penulis : Ferry Aries Suranta
Penerbit : Gramata Publishing
Terbit : 2010

Sistem perbankan Indonesia, dan mungkin dunia, saat ini telah


dipengaruhi oleh fenomena kemajuan teknologi dan globalisasi.
Kedua fenomena itu tentu saja sangat berpengaruh terhadap kinerja
perbankan, baik positif maupun negatif. Dalam kaitan dengan hukum
dan sistem perbankan, kedua fenomena itu telah melahirkan banyak
sekali bentuk tindak kriminal baru. Salah satu diantaranya adalah
mengenai praktik pencucian uang (money laundering). Dalam sistem
perbankan Indonesia sendiri, telah diatur mekanisme pencegahan
terjadinya pencucian uang tersebut melalui mekanisme pelaporan
kepada sebuah lembaga yang bernama Pusat Pelaporan dan Analisa
Transaksi Keuangan (PPATK).
Buku ini menjelaskan secara detail peranan lembaga PPATK dalam
mencegah dan memberantas praktik money laundering di Indonesia.
Tidak berlebihan jika buku ini layak dibaca oleh praktisi perbankan,
praktisi hukum bisnis, dosen dan mahasiswa fakultas hukum, mahasiswa perbankan, Kepolisian, Kejaksaan,
Kehakiman, dan siapa saja yang concern terhadap pemberantasan praktik-praktik mafia perbankan di Indonesia.

Hidup Makmur Di Masa Pensiun


Penulis : Edy Sasmito
Penerbit : Raih Asa Sukses
Terbit : 2011

Pensiun pasti akan datang, entah itu pensiun dini atau memang
memasuki masa pensiun. Tidak ada orang yang tidak pensiun,
tetapi tidak semua orang siap menghadapi pensiun. Kita tidak perlu
khawatir ketika memutuskan atau memasuki masa pensiun. Kita
bahkan akan lebih bahagia dan makmur di masa pensiun jika kita
menyiapkannya dengan cerdas. Buku ini akan menjadi panduan
bagi yang sedang mengalami hal terbut untuk bisa survive, bahkan
hidup lebih makmurdi masa pensiun. Buku ini memberikan
bimbingan kepada kita untuk menyiapkan kondisi keuangan secara
matang, selalu bahagia dengan meraih kebebasan financial, aktif
dalam kegiatan sosial, terlibat dalam kegiatan religi keagamaan,
serta terhindar dari penyakit mematikan.
Buku ini juga disertai kisah sukses orang biasa yang memutuskan
pensiun dan memasuki masa pensiun serta semakin berkibar
di masa pensiunnya. Pelajaran dan teknik-teknik yang ada di
dalamnya berasal dari pengalaman narasumber, yang sangat
membantu pembaca dalam melakukan transformasi hidup guna
menyongsoong pensiun yang lebih makmur, sehat, serta bahagia.

VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 59


60 VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012

Вам также может понравиться