Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASDFASDF ISSN:1411-9455
VOL V No.30 | Edisi Mei - Juni 2012
SEMANGAT BARU
VOL V No. 30 | Edisi Mei - Juni 2012 1
Contens
You Can’t Spell ITjen
4 without IT
Auditorial 3
Auditama 4
Liputan Khusus 17
Wawancara 25
SpeakOut 30
Ragam Pengawasan 32 7
Ex-Auditor 47
Profil 47
Alexander on Leadership 52
21
Sudut Kantor 54
Gadget 57
Resensi Buku 59 25
38
Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah
isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Artikel atau tulisan yang dimuat akan diberikan honor sesuai
Standar Biaya Umum (SBU).
Isi majalah tidak mencerminkan kebijakan Inspektorat Jenderal
Pelindung: Inspektur Jenderal, Penasihat: Sekretaris Inspektur Jenderal, Inspektur I, Inspektur II, Inspektur III,
Inspektur IV, Inspektur V, Inspektur VI, Inspektur VII, Inspektur Bidang Investigasi,
Penanggung jawab :C.M. Susetya, Redaktur :Budi Prayitno, Penyunting : Alexander Zulkarnaen, Dedhi Suharto,
M. Hisyam Haikal, M. Gilang Ramadhan, Galih Teguh Gumilang, Ridzky Aditya Saputra, Desain Grafis/ Fotografer
:Terry Castello, Putra Kusumo Bekti, Sekretariat :Delima Frida, Suryani, Istianah, M. C. Kinanti Raras Ayu, Dianita
Wahyuningtyas, Rahmawati Setyaningsih, Mujaini, Ari Hapsari, Johan Rizki, Agus Rismanto, Ervin Septian Firdaus,
Talitha Sya'banah Fajrin Sudana, Ari Hapsari
ISSN : 1411 - 9455
Alamat: Jl. Dr. Wahidin No. 1, Gedung Juanda II Lantai IV - XIII,
Telp. (021) 3865430 fax. (021) 3440907 Kode Pos : 10710
e-mail : Majalah.Auditoria@gmail.com
A
khirnya, edisi Mei-Juni bisa terbit juga. Ya.. sekarang sudah ada di tangan anda semua. Serasa
mewarnai seribu lembar kertas A3 saja ketika awak Auditoria menyelesaikan majalah ini. Begitu
perhitungan dan memakan banyak waktu. Untunglah banyak bantuan dan kontribusi dari semua
pihak, membuat kami terharu dan merasa tak sendiri. Karena inilah Auditoria dari kita untuk kita..
Kali ini Auditoria mengusung tentang LP2P yang sudah semakin menjadi terkenal akhir-akhir ini. Sedikit
menguak bagaimana LP2P di tangan Itjen sekarang. Sesuai dengan tusi dari Itjen dan perwujudan Reformasi
Birokrasi, akan sangat tepat LP2P berada di Itjen. Dengan sedikit modifikasi, Itjen membuat LP2P ini lebih
lengkap dan mudah di isi. Seperti apa?
Teknologi, bisa dikatakan hal yang terpenting saat ini bahkan untuk ke depannya pula. Sebagai kru IT di
Itjen, Bagian Sistem Informasi Pengawasan akan lebih buka-bukaan di edisi ini. Cerita mereka tentang mereka
untuk Itjen. You can’t spell Itjen without IT dan “mengintip siapa dibalik aplikasi Itjen adalah beberapa judul
yang bisa kita nikmati. Penasaran?
Auditoria juga mencoba memperkenalkan pada kita semua wajah-wajah baru penghias Itjen di tahun
2012. Yang katanya pegawai baru, suntikan semangat baru.. Mereka, 30 orang tersebar di bagian-bagian di
Sekretariat mencurahkan segenap jiwa dan raga mereka untuk Itjen. Apa salahnya jika kita mengenal sedikit
tentang mereka, keluarga baru Itjen. Tak kenal maka tak sayang kan?
Sedikit bocoran, Auditoria juga akan menyuguhkan sosok Muhammad Sigit, Inspektur II yang baru.
Sungguh kebanggaan bagi awak Auditoria mampu menyelip diantara berkas-berkas beliau yang menumpuk.
Menggeser beberapa orang yang sedang rapat karena beliau mendahulukan berbincang dengan kami. Terima
kasih, pak.
Tak mau kalah dengan yang diatas, rubrik-rubrik lain berusaha untuk selalu eksis mewarnai Auditoria.
Auditoase, Konsultasi Psikologi adalah beberapa yang tetap muncul di edisi ini. Semoga Auditoria edisi ini
mampu mewarnai meja anda dan menjadi inspirasi kita semua. Rasa terima kasih dan maaf selalu kami iringkan
kepada pihak-pihak yang telah terlibat. Di setiap kata dalam Auditoria ini adalah harapan, kebanggaan, prestasi
dan cita untuk Itjen dari Itjen.
Selamat menikmati..
rumit. IT adalah katalis proses bisnis tak terkecuali Layanan SIP: Apa dan Bagaimana?
bagi instansi pengawasan intern Kemenkeu, Sebagai unit pelayanan, SIP tidak lepas
Inspektorat Jenderal (Itjen). dari berbagai kegiatan yang bersinggungan dengan
Di Itjen, penyelenggaraan IT diserahkan pada pihak luar. Melalui Subbag Dukungan Pengguna,
sebuah unit Bagian Sistem Informasi Pengawasan SIP berinteraksi dengan para pegawai Itjen yang
(SIP). SIP adalah satu-satunya unit yang bertanggung membutuhkan bantuan berkaitan dengan hardware
jawab terkait pengelolaan dan penyediaan layanan maupun software. Subbag PDE memberikan
IT di instansi yang dipimpin Sony Loho itu. SIP pelayanan penyediaan data elektronis dan dukungan
didirikan untuk memenuhi user requirement layanan IT audit. Subbag PSA melayani kebutuhan aplikasi
dan dukungan IT yang cukup vital dan kritikal di dan sistem informasi dari stakeholders internal Itjen.
Itjen. Peran dari IT, mencakup sistem informasi dan Sementara PBDI melayani database yang ada di Itjen.
teknologi, memudahkan Itjen dalam menjalankan Selain di internal Itjen, SIP juga menjalin
fungsi pengawasan dan dukungan pengawasan di hubungan dengan pihak eksternal. PSA telah
lingkungan Kementerian Keuangan. menghasilkan aplikasi e-LP2P yang digunakan di
IT telah menjadi penunjang bahkan menjadi tingkat nasional. PSA juga aktif dalam penyusunan
faktor penentu keberhasilan dalam melaksanakan berbagai kebijakan TI tingkat Kementerian Keuangan.
tugas Itjen. Lebih jauh, Keberadaan SIP tidak hanya Anda butuh data mengenai instansi lain di Kemenkeu?
untuk otomatisasi proses bisnis tetapi juga berusaha PDE adalah penghubungnya. Subbag ini mempunyai
untuk mendukung strategi organisasi. IT juga akses terhadap data elektronis di seluruh Kemenkeu.
membantu transparansi proses bisnis di Itjen. “Biar Selain spesialisasinya di bidang IT, bidang
udah dateng aja, kayak jin keluar dari botol”, ujar Nur Membicarakan mengenai harapan, Agung,
Cahyo, salah seorang auditor Inspektorat V. staff di Subbag PDE, berharap agar SIP bisa ikut
Nur Cahyo juga menambahkan bahwa SIP menjadi pendorong bagi penyelenggaraan tata kelola
harus melakukan continuous improvement (hardskill TI yang baik di lingkungan Kemenkeu. Harapan untuk
maupun softskill), mengingat harapan setiap tidak hanya berperan di lingkup Itjen saja tetapi juga
pengguna layanan (apapun) senantiasa berkembang. lingkup Kemenkeu ini tentunya menjadi harapan bagi
Ketika ditanya mengenai saran perbaikan untuk SIP, seluruh personel SIP.
pria yang akrab disapa Cahyo ini berujar bahwa untuk Melalui gtalk, Kepala Bagian SIP, JB.
mencapai kepuasan pengguna layanan, setidaknya Widodo Lestarianto mengungkapkan “BSIP ke
perbaikan perlu dilakukan dalam beberapa hal. depan diharapkan bisa menjadi enabler (membuat
Pertama, kesesuaian layanan dengan kebutuhan sesuatu menjadi mungkin, dari sebelumnya tidak
pengguna serta janji layanan (bila ada). Selain itu, mungkin –red.) bagi Itjen yang berkualitas. Jika
kecepat-tanggapan, serta keramahan, kerapihan, sekarang sebagai pendukung (support), meningkat
kemudahan dan keandalan juga penting untuk menjadi mitra/sekutu (partner), selanjutnya menjadi
diperhatikan sehingga mampu menumbuhkan rasa enabler”. Beliau lalu menambahkan, “Bukan untuk
percaya pengguna terhadap layanan itu sendiri. gagah-gagahan, bukan untuk sekedar ada karena
Sesuai dengan tagline yang diusung, SIP diharuskan ada, tetapi BSIP ada karena kebutuhan
more than IT solution, SIP sebenarnya tak hanya akan peran pengelola TI itu nyata ada. Peran
menyelesaikan permasalahan IT saja. Tentunya pengelola TI itu harus ada demi sinergi, integrasi,
ini bukan berarti SIP merambah menjadi solusi konsolidasi, dan tentu efisiensi dan efektivitas”.
bagi masalah keuangan misalnya, namun SIP juga Demikian pentingnya IT hingga kita tidak
berupaya keras untuk mendukung kemajuan IT di akan mungkin melepaskan Itjen dari IT. Ya, IT saat ini
Itjen, berbicara mengenai IT di lingkup yang lebih telah menjadi bagian yang sangat vital bagi kehidupan
luas, serta menfasilitasi para personelnya agar kita, termasuk di Itjen. Kita tidak akan bisa menyebut
semakin maju dan senantiasa update terhadap ITjen tanpa IT. Yes, you can’t spell Itjen without IT. Of
perkembangan IT. Karena dunia IT bergerak begitu course you can’t. Without IT, ITjen would only sound
cepat, jadilah personel SIP orang-orang yang berlari Jen.
untuk mengimbangi laju perubahan yang begitu (GIL/IMZ/ARI)
cepat.
Data Elektronis:
Dari PDE Untuk Itjen
kemauan belajar, kemauan untuk membangun komunikasi yang hangat
dengan eselon I lain adalah semangat yang terus dipertahankan PDE
S
ubbag yang satu ini memadukan irisan antara IT kita handle, audit dan teknologi informasi. Pekerjaan
dan audit. Berbeda dengan tiga Subbag lainnya di subbag PDE sangat terkait dengan dua hal ini.
di SIP, yang berbasis atau fokus pada ilmu IT Bagi saya ini unik, karena kita harus punya dan harus
murni, Subbag ini menggabungkan dua disiplin ilmu selalu memiliki dan meningkatkan pemahaman dan
yang berlainan. kompetensi kita untuk dua hal ini“, ujar Yogi Ishwara,
Subbag yang memberikan layanan Kasubbag PDE.
penyediaan data elektronis, pengembangan TABK Pria yang sebelumnya juga pernah berkarir
dan Audit TI ini adalah Subbag Pengelolaan Data di luar Kemenkeu ini menambahkan bahwa SIP
Eksternal (PDE). Selain tugas tersebut, subbag melalui Subbag PDE sudah mampu memberikan
ini juga bertugas menyusun sekaligus memantau layanan data (akses data) untuk keperluan internal
SLA (perjanjian layanan TI dengan unit penyedia Itjen, analisis data menggunakan TABK, dan layanan
layanan eksternal –red.) dan juga berperan sebagai terkait Sistem Manajemen Audit TeamMate. Layanan
LO (Liaison Officer) penyediaan data elektronis unit data dan analisis data dimaksud yaitu penyediaan
antar eselon I Kemenkeu dan melakukan pendekatan dan pengolahan data elektronis untuk mendukung
audit dengan memanfaatkan data elektronis. kegiatan pengawasan. Sementara layanan terkait
Di samping berhubungan dengan TeamMate adalah layanan dukungan teknis dalam
auditor yang membutuhkan data, Subbag ini juga penggunaan aplikasi dimaksud. Layanan terkait
berhubungan dengan unit eselon I lain selaku pemilik TeamMate juga dibantu oleh seluruh personel SIP.
data melalui mekanisme pertukaran data. Auditor Dalam bahasa yang sederhana, beliau
butuh data? Di sini tersedia. “Pekerjaan di PDE itu menuturkan bahwa pencapaian yang membanggakan
spesial karena mencakup dua hal yang harus mampu bagi beliau adalah pencapaian yang diraih dengan
The Frontliner ‘di balik layar’, maka DP adalah frontliner alias subbag
yang lebih banyak bersinggungan langsung dengan
Kepada siapakah sebenarnya para pegawai
pengguna. Personel subbag ini tentu saja sering
Itjen bercerita mengenai masalah komputernya?
berhubungan dengan pegawai-pegawai Itjen di luar
Baik melalui MLS, gtalk, telepon, BB Messanger,
SIP.
hingga datang langsung ke SIP? Mereka bergerak dari
satu ruangan ke ruangan lainnya, menelusuri lantai Dalam melaksanakan tugasnya, personil
demi lantai. DP sering bertatap muka langsung para pegawai
Itjen sehingga dapat menggali informasi secara
Sesungguhnya, ketika Anda memanggil
langsung dari stakeholders mengenai layanan TI yang
‘SIP’ terkait permasalahan komputer sehari-hari,
dibutuhkan. Efek samping dari seringnya menemui
terdapat satu Subbag yang bertanggung jawab
para pegawai Itjen secara langsung, personel Subbag
untuk membantu pegawai di seluruh Itjen untuk
ini lebih mengenal pegawai-pegawai di Itjen dan
memberikan bantuan segera. Inilah Subbag yang
akhirnya menjadi akrab dengan banyak orang.
berisi ‘orang-orang panggilan’ di SIP. Inilah Subbag
Dukungan Pengguna atau yang lebih populer dengan
panggilan DP.
Subbag DP adalah subbag yang paling
‘dekat’ dengan para pegawai Itjen. Sesuai namanya,
Subbag ini memberikan layanan IT kepada para
pegawai Itjen, terutama dalam hal teknis TI. Siapapun
yang membutuhkan bantuan untuk menghubungkan
jaringan komputer, instalasi software, atau
memperbaiki kerusakan komputer hingga
menghubungkan gadget-nya dengan internet? Ya,
Subbag yang dikomandoi oleh Gatot S. Priambodo ini
adalah jawabannya.
Jika PSA, PDBI, juga PDE lebih banyak bekerja
B
erdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor : 07/KMK.09/2011 tentang
Penyampaian dan Pengelolaan Laporan
Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) pejabat/pegawai di
Lingkungan Kementerian Keuangan, Inspektorat
Jenderal diberikan tugas untuk mengelola LP2P,
mulai dari proses menerima berkas LP2P sampai
dengan membuat laporan kepada Menteri
Keuangan. Sebelumnya, pengelolaan berkas LP2P
berada dibawah tanggungjawab Biro Umum
diperlukan IBI dalam mekanisme eksaminasi LP2P
Sekretariat Jenderal dan dalam pengelolaannya
dan Daftar Harta Kekayaan. Hal ini dibenarkan
telah menggunakan aplikasi yang merupakan hasil
oleh Kepala Bagian SIP yang merangkap sebagai
kerjasama dengan Pusintek.
Wakil Ketua II Tim Penatausahaan LP2P, JB. Widodo
Inspektorat Jenderal membentuk Tim Lestarianto. Ia menjelaskan bahwa ide penggunaan
Pengelolaan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) dan aplikasi tercetus ketika membahas penyusunan KMK
Daftar Harta Kekayaan (DHK) Pejabat/Pegawai di tersebut, dimana dalam KMK sudah dijelaskan dalam
Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai langah diktum ketigabelas yaitu Penyampaian LP2P termasuk
awal pada Tahun 2011. Tim ini dibagi menjadi dua Daftar Harta Kekayaan (DHK) dapat dilakukan melalui
yaitu Tim Penatausahaan dan Tim Eksaminasi. Tim media elektronik. Dengan demikian jelas bahwa
Penatausaha yang terdiri dari Pejabat/Pegawai Bagian pengelolaan ini akan menggunakan aplikasi LP2P
Umum dan Bagian Sistem Informasi dan Pengawasan yang cukup memadai.
(SIP) mempersiapakan sarana dan prasarana serta
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
aplikasi yang harus memenuhi kebutuhan data
dengan aplikasi desktop LP2P diantaranya untuk
informasi yang akan digunakan Tim Eksaminasi
melakukan perekaman (update) data pegawai,
yang anggotanya berasal dari Inspektorat Bidang
perekaman detail LP2P dan DHK, penomoran boks
Investigasi (IBI). Selain Tim Penatausahaan dan Tim
dan Cetak Tanda Terima. Hal ini sangat membantu
eksaminasi, pengelolaan LP2P ini juga melibatkan
dalam proses kegiatan penatausahaan LP2P yang
tenaga kerja honorer (outsourcing) dalam proses
jumlahnya mencapai 35.895 berkas pada tahun
perekaman data dan cetak tanda terima.
2011, dan dipastikan akan meningkat hingga ±38.000
Dengan beralihnya pengelolaan LP2P ke berkas pada tahun 2012 ini. Sepanjang tahun 2011,
Itjen, maka aplikasi yang semula digunakan pada pengelolaan LP2P hanya menggunakan aplikasi
Biro Umum mulai dikembangkan oleh Inspektorat desktop LP2P dimana memiliki sisi kelebihan dan
Jenderal. Pengembangan aplikasi LP2P ini dilakukan kekurangannya. Sisi kelebihan aplikasi LP2P ini
oleh Bagian Sistem Informasi dan Pengawasan (SIP) adalah pembatasan akses data yang hanya bisa
bekerjasama dengan Pusintek Setjen, Bagian SIP, diakses oleh anggota Tim Pengelolaan LP2P yang
dan Inspektorat Bidang Investigasi (IBI). Pusintek telah disumpah sebelumnya, itupun sangat terbatas.
Setjen dan Bagian SIP bekerjasama mengembangkan Hal ini dikarenakan data yang disajikan dalam aplikasi
aplikasi LP2P dengan fitur-fitur yang nantinya LP2P sifatnya rahasia karena berisi data-data pribadi
Pegawai Baru,
Suntikan Semangat Baru...
S
uatu organisasi yang besar tentunya bagaimana pendangan mereka atas posisi yang baru
mempunyai siklus hidup yang stabil dengan dijalani.
adanya regenerasi Sumber Daya Manusia
yang berperan penting dalam menyokong tugas
Suntikan baru Bagian SIP dan BaPeKa
pokok dan fungsinya, tidak terkecuali instansi
publik seperti Inspektorat Jenderal Kementerian Ada 4 pegawai yang ditempatkan di SIP yaitu
Keuangan. Regenerasi ini menjadi penentu apakah Johannes, Hadi, Miftah, dan Nur Iroatun. Keempat
Inspektorat Jenderal tetap mampu menjalankan pegawai tersebut merasa senang, namun ada
tupoksinya dengan optimal atau justru malah juga yang bercampur bingung. Sedangkan 5 orang
menurun performance-nya. Siapa yang tahu ? Pada pegawai yang ditempatkan di BaPeKa yaitu Rizky,
kesempatan ini, auditoria akan mengupas tanggapan Apri, Emir, Retno dan Wahid. Pada umumnya mereka
mereka yang baru masuk di Inspektorat Jenderal. semua merasa senang ditempatkan di Itjen. Namun,
Apa yang mereka tahu, bagaimana gambarannya ada juga yang campur aduk perasaannya. Ada yang
mengenai Inspektorat Jenderal, dan apa harapannya, senang karena tidak akan terdampar di daerah
marilah kita simak. terpencil. Ada juga yang senang campur sedih. Ada
Penerimaan untuk “penghuni” baru di Inspektorat yang pada awalnya berharap di DJP. Ada juga yang
Jenderal tahun 2012 ini berjumlah 30 orang. sedih hidup di Jakarta yang serba mahal. Namun
Kesemuanya ditempatkan di Sekretariat Inspektorat mereka bersyukur setelah sekian lama menunggu
Jenderal. 4 orang diantaranya di Bagian Sistem penempatan.
Informasi Pengawasan (SIP), 5 orang menempati Inspektorat Jenderal, menurut sepengetahuan
di Bagian Perencanaan dan Keuangan (Bapeka), 7 mereka adalah Aparat Pengawas Intern Pemerintah
pegawai menghuni Bagian Kepegawaian, (APIP) Kemenkeu. Di benak mereka, pegawai Itjen
5 orang ada di Bagian Organisasi dan akan sering “jalan-jalan” mengunjungi unit lain
Tatalaksana (BOT), dan 9 orang dalam rangka audit/pemeriksaan. Dalam pandangan
lainnya ditempatkan di Bagian pertama mereka, Itjen itu keliatan keren dan memiliki
Umum. Tentunya akan menjadi wibawa yang besar. Masa sih???
menarik jika membahas Adapun kesan mereka terhadap para “penghuni”
Gedung Djuanda II Lt IV s.d. XIII adalah
ramah-ramah, kocak-kocak, dan
penuh kekeluargaan. Orang Itjen
adalah orang yang memiliki
apresiasi yang tinggi terhadap
kemampuan seseorang, serius
dalam menerapkan nilai-nilai
Kementerian Keuangan dan
menjadi contoh bagi eselon I
yang lain. Mereka juga merasa
diterima dengan sangat welcome
mulai dari pejabat sampai
dengan pelaksana.
Semangat baru Anak Kepegawaian Kinerja), Muhammad Ihsan (Subbag Assessment dan
Mutasi Kepegawaian), serta Fairuz Sufi Aziz & Marietta
Bagian Kepegawaian diramaikan dengan tambahan
Kusuma Dewi (Subbag Pengembangan Pegawai).
7 orang pegawai lulusan STAN tahun 2011. mereka
Ketika ditanya tentang awal masuk ke Inspektorat
adalah, Maria Ulfa & I Gede Yudi Paramartha (Subbag
Jenderal Qomar dan Fairuz berkata “Ya, awalnya
Umum Kepegawaian), Irsyad Qomar dan Diyan
pasti beranggapan bahwa masuk ITJEN itu langsung
Prasetyo (Subbag Jabatan Fungsional dan Evaluasi
JUJUR
itu
“NOMOR
SATU”
P
agi yang cerah itu menjadi momentum berharga bagi kami awak auditoria diberi waktu untuk berbincang
dengan pejabat ‘baru’ di Inspektorat Jenderal. Bapak berperawakan tinggi tegap dengan rentetan
perjalanan karir yang cukup panjang ini berkenan berbagi pengalaman baik dalam karir maupun
kehidupan pribadinya. Salah satu penggalan pesan cukup berkesan dari beliau adalah “Tingkatkan kualitas
yang kita miliki dan jangan sampai mengecewakan institusi”.
Dalam berbagai jabatan yang Bapak emban, yang dipikirkan atau dirasakan orang pada saat itu
bagaimana cara Bapak untuk meningkatkan dan bertanya pada diri sendiri kalau seandainya kita
kompetensi, empati dan keahlian lainnya? duduk di posisi itu, menghadapi situasi seperti itu,
kita akan berbuat apa. Jangan sampai orang sudah
Kalau di KPK, kesempatan untuk belajar
berbuat sungguh-sungguh menjadi demotivasi
dan menimba ilmu itu tinggi sekali. Donasi kepada
karena auditornya kurang empati dan kurang
KPK itu juga banyak. Jadi kalau di KPK itu pendidikan
pengalaman. Jadi empati seharusnya menjadi sikap
tidak hanya di dalam negeri, bahkan ke luar negeri.
diri yang harus dipelihara dan diimplementasikan.
Alhamdulilah sejak di KPK saya mendapat kesempatan
Yang saya terapkan di Inspektorat II sejauh
ke Hongkong, Thailand, Amerika, Inggris, Malaysia,
ini saya menjalankan apa yang sudah ada. Mengenai
dan juga Prancis. Pelatihan semacam ini merupakan
pelatihan, bagi saya pelatihan itu harus relevan
salah satu KPI (Key Performance Indocator) minimal
dengan pekerjaan. Yang sekiranya tidak relevan dan
12 hari kerja setiap tahun. Di Itjen juga sama, ada
belum tahu kapan bisa diimplementasikan sebaiknya
kewajiban untuk mengikuti pelatihan/diklat. Selain
dihindari. Relevan itu tidak harus teknis sebenarnya,
itu, melakukan review atas pekerjaan anak buah itu
pengetahuan-pengetahuan lain misalnya komunikasi,
juga belajar dan ekspose atas kasus itu juga belajar.
psikologi, research, penyelidikan, pengumpulan
Kalau empati itu sesuatu sikap yang harus dipelihara
keterangan itu mungkin relevan. Selain itu,
terus sehingga kita bisa betul-betul merasakan apa
B
erbagi cerita tentang pengalaman kerja auditing, isteri saya kan sudah ngambil auditing. Saya
beliau memang tak ada habis-habisnya. ngambil manajemen saja, boleh, jadi saya ngambil
Pembelajaran dari setiap tugas yang bisnis, bisnis administrasi. Saya sama isteri baru tahun
beliau terima membuat beliau semakin 1992 boleh dikatakan honeymoon, belum punya
bersemangat dalam setiap mengemban tugas baru. anak waktu itu. saya nikah tahun 1990 baru punya
Tak lengkap rasanya jika kita hanya sharing tentang anak tahun 1995, ini karena sekolah dulu waktu itu.
pekerjaan. Tentu kita juga ingin mengenal kehidupan Mungkin 1995 itu lebih tenang, udah sama-sama
keseharian beliau diluar kedinasan. Kata orang, selesai sekolah, selesai tinggal nunggu kerja aja. Itu
kebiasaan dari kecil dan didikan orangtua menentukan isteri saya udah 33 tahun baru anak pertama, sama
kesuksesan seseorang di masa mendatang. Kata-kata seperti ibu saya ketika melahirkan anak ke tujuh.”,
itu benar adanya jika kita melihat sosok Muhammad cerita beliau di akhiri gelak tawa mengingat masa itu.
Sigit ini. “Saya nggak tahu, waktu luang itu waktunya
Pria kelahiran Medan 50 tahun silam inipun jam berapa ya..” jawab beliau tampak bingung ketika
mengaku jika dari kecil beliau selalu dididik sang Ibu ditanya soal waktu luang. Karena padatnya pekerjaan
untuk selalu disiplin, tertib dan rapi. “Ibu itu sangat yang harus beliau lakukan setiap harinya, hari
tertib orangnya, teratur. “Waktu itu aja seingat saya libur sabtu-minggu beliau manfaatkan berkumpul
baru masuk sekolah, saya udah pakai baju putih, bersama keluarga. Makan diluar atau nonton TV
seragam putih, pakai sepatu, pakai ikat pinggang, dirumah menjadi kebiasaan di saat libur. Bahkan
dirapihin sama Ibu saya, ingat saya. Padahal waktu beliau mengaku punya acara favorit keluarga yaitu
zaman itu, orang sekolah nyeker itu biasa. Jadi biasa Opera Van Java (OVJ).
tertib ya, nggak tau ya Ibu saya kan dari Jawa, dia Selain berkumpul bersama keluarga, saat
pikir di Sumatera juga gitu, padahal enggak.”, cerita ini beliau juga menyisipkan sedikit waktunya untuk
beliau diiringi senyum di setiap katanya. berolahraga. Tenis menjadi pilihan beliau untuk
Bisa dibilang sejak kecil beliau termasuk melatih otot-otot tubuh agar tetap bugar dan lentur.
anak yang rajin dan pintar, dari SD hingga SMA Sedari remaja beliau suka berganti-ganti menggeluti
bersekolah di sekolah negeri. Hampir setiap tahun suatu bidang olahraga, katanya mengikuti trend yang
mengantongi juara kelas. Saat SMA pun beliau ada. Mulai dari bela diri, bersepeda, hingga sekarang
mempunyai kelompok belajar. Kontrol orangtua pilihan jatuh pada tenis yang tujuannya lebih kepada
yang bagus menuntun Sigit dan saudara-saudaranya kesehatan.
berhasil dalam pendidikan. “Cuma ya itu, seingat Tenis menjadi jawaban dari pria perpaduan
saya terkontrol dalam hal belajar sekolah. Makanya Medan-Jombang ini saat ditanya tentang hobby.
meskipun tujuh bersaudara semuanya sekolah, Bagaimana dengan musik? Ternyata sama dengan
semuanya jadi sarjana, nggak ada yang sekolahnya olahraga, beliau tidak terlalu mempermasalahkan
nggak sarjana, minimal sarjana muda.”, imbuh beliau. tentang musik. Jika tidak ada musik tidak apa-apa,
Ketekunan dalam pendidikan membawa kalaupun ada juga tidak terganggu, begitu prinsip
bapak 3 anak ini bertemu sang pujaan hati saat beliau. Tidak masalah dengan musik apapun namun
menempuh Diploma 4. Kebersamaan mereka saat beliau punya pengecualian musik yang terlalu keras,
menyusun skripsi dan persiapan ke luar negeri tidak bisa di dengar. Ketertarikan yang biasa-biasa
membuat mereka berkeinginan untuk terus bersama saja pada musik tidak berarti beliau tidak mendukung
dalam setiap menjalani kehidupan. Dukungan anak-anaknya yang ingin belajar musik. Fasilitas alat
dari kedua belah pihak keluarga membuat sejoli musik untuk masing-masing anak telah disediakan
ini semakin yakin untuk segera meresmikan agar mereka bisa sewaktu-waktu belajar dirumah.
kebersamaan mereka dalam ikatan pernikahan. Kebiasaan beliau dari kecil, pembelajaran
Menikah di tengah-tengah skripsi dan persiapan ke yang di dapat dari sang ibu dan ayah menjadikan
luar negeri membuat mereka semakin bersemangat beliau sampai pada titik saat ini dan ditanamkan
untuk segera menyelesaikan semuanya. kembali pada anak-anaknya. Selalu berusaha,
“Isteri saya juga berangkat ke Inggris, isteri melakukan segalanya sesuai aturan, dan senantiasa
saya kan meneruskan akuntansi, auditor, auditing. jujur dalam setiap langkah hidup menjadi pelajaran
Kalau saya, sampai ke Inggris saya bilang ke British yang dapat kita resapi dari kehidupan Muhammad
Council boleh nggak saya tukar nggak ngambil Sigit. (KIN/RHM/DIT)
Pengelolaan TIK
Dari sisi pengelolaan TIK, salah satu implikasi langsung
cukup besar. Apakah, investasi tersebut menunjang dari penggunaan infrastruktur, sistem dan aplikasi
pencapaian tujuan organisasi? Atau lebih dari itu, berbasis TIK adalah keamanan siystem dan informasi
apakah investasi tersebut mampu mendorong yang terdiri dari aspek: kerahasiaan (Confidentiality)
organisasi ke arah yang lebih baik dalam upaya yakni bahwa informasi hanya boleh diakses oleh
pencapaian tujuan? Dan bukan sebaliknya, investasi pihak yang berwenang, keutuhan (Integrity) yakni
tersebut hanya untuk memenuhi ‘nafsu’ pengelola TIK bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa otorisasi
untuk menjadikan organisasi sebagai ‘state of the art yang sah, dan ketersediaan (Availability) bahwa
of technology’. Bukan ambisi yang terlampau buruk system dan informasi harus selalu tersedia pada
juga sebenarnya, hanya dengan keterbatasan sumber saat dibutuhkan (ketiganya lazim disingkat sebagai
daya organisasi, pencapaian tujuan organisasi yang CIA). Pertanyaannya adalah, apakah keseluruhan
optimal tentu lebih layak untuk menjadi prioritas aspek CIA tersebut telah memadai? Hal ini penting
pertama dan utama. untuk diyakini, mengingat dengan implementasi TIK,
‘Keselarasan lain’ yang juga perlu diperhatikan data dan informasi akan mengalir dalam berbagai
adalah keselarasan penggunaan perangkat TIK antar perangkat TIK, baik jaringan, media penyimpan,
unit. Dengan tiga belas unit eselon I, dengan proses aplikasi, basis data, dsb.
bisnis yang begitu berbeda, dengan masing-masing Kelalaian dalam mengelola keamanan siystem TIK,
melakukan proses pengadaan infrastruktur TIK, dapat berakibat tidak terpenuhinya aspek CIA yang
keselarasan penggunaan perangkat TIK memiliki ujung-ujungnya menjadi bencana bagi organisasi,
tantangan tersendiri. Namun seringkali ditemukan, baik berupa kerugaian financial keuangan sampai
bahwa infrastruktur yang sudah dibeli atau dibangun, dengan gangguan keamanan negara. Dari sisi
ternyata memiliki tingkat kapasitas menganggur yang kerahasiaan, contoh nyata yang terlihat adalah
cukup besar (idle). Dengan kata lain, adaterdapat bagaimana kehebohan yang timbul ketika Wikileaks
risiko tumpang tindihnya investasi TIK antar unit. mengungkap kawat-kawat rahasia pemerintah
Kondisi yang sebenarnya dapat dikurangi apabila Amerika. Dari sisi ketersediaan, beberapa minggu
semua investasi TIK di Kemenkeu ada dalam satu yang lalu terjadi, sebuah bank swasta nasional tidak
portofolio, bukan tersebar di masing-masing unit dapat melayani seluruh transaksi nasabahnya selama
Eselon I. Dengan begitu, sebuah unit Eselon I dapat setidaknya satu hari. Dari sisi keutuhan, barangkali
saling memanfaatkan infrastruktur yang ada di unit banyak di antara kita yang masih ingat berubahnya
lain, tanpa harus memaksakan diri untuk membeli nama-nama partai hasil Pemilu 2004 di web KPU
atau membagun sendiri. akibat perbuatan seorang hacker.
Dengan keterlibatan internal auditor secara Atau silakan hitung, jika risiko-risiko keamanan
mendalam dalam fase-fase awal proyek (early informasi tersebut mengenai system TIK Kemenkeu.
involvement), bahkan jika memungkinkan, dalam Bayangkan berapa besar nilai kerugian Negara yang
proses perumusan cetak biru pengembangan TIK, dialami jika siystem MPN di DJP, atau NSW di DJBC
internal auditor (baca: Itjen) dapat berkontribusi mengalami gangguan dan berhenti beroperasi selama
maksimal guna menjaga dan memberikan keyakinan satu hari? Atau bagaimana jika informasi mengenai
1. Dampak Pernyataan Wanprestasi Bagi yang telah dibayar pada saat membeli/
Rekanan memproduksi BKP/JKP yang akhirnya dijual
Penulis mencoba menganalisis permasalahan kepada Pemerintah tersebut. Menurut
dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu UU PPN dan PPn BM, jika hal demikian
pihak rekanan dan pihak Satuan Kerja. Dari pihak rekanan dapat mengajukan permohonan
rekanan, peraturan tersebut dampaknya sangat pengembalian kelebihan pembayaran PPN.
luar biasa, yaitu: Yang dimaksudkan kelebihan pembayaran
PPN adalah Pajak Masukan lebih besar dari
1) Rekanan harus menanggung PPN (pajak pada Pajak Keluaran. Jadi ketentuan pasal 13
keluaran) sebesar PPN atas nilai pekerjaan ayat (3) huruf huruf f yang menyatakan “dalam
yang tidak/belum terselesaikan sampai hal terdapat pajak yang terlanjur disetorkan
dengan batas akhir perjanjian. Hal ini ke kas Negara atau melalui pemotongan
tercermin dalam ketentuan pasal 13 ayat SPM sebagaimana dimaksud pada huruf e,
(3) huruf e dan huruf f pencairan jaminan/ dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan
garansi bank sebagaimana dimaksud pada perundang-undangan” tidak dikenal dalam
huruf d tanpa memperhitungkan pajak- UU PPN dan PPn BM.
pajak yang telah disetorkan ke kas Negara
atau melalui pemotongan SPM. Dalam hal Sebagai gambaran berikut diberikan contoh
terdapat pajak yang terlanjur disetorkan ke penghitungannya. Perjanjian (kontrak)
kas Negara atau melalui pemotongan SPM, membangun sistem x antara PT A dengan
dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan PPK pada satker B sebesar (Rp100 m + Rp10
perundang-undangan. m (PPN))= Rp110 m. Sistem x harus selesai
paling lambat tanggal 30 Desember 2011.
Menurut UU PPN dan PPn BM, PPN
Dalam perjanjian terdapat klausul bahwa
dikenakan apabila tejadi penyerahan BKP/JKP
rekanan akan dibayar 100% apabila telah
dan karena termasuk pajak konsumsi maka
menyelesaikan. Per tanggal 19 Desember
beban pajak dilimpahkan kepada konsumen
2011 PPK tidak dapat menghitung (tidak
dengan mekanisme Pajak Masukan dan Pajak
mengakui) tingkat penyelesaian pekerjaan.
Keluaran. Dalam konteks pembahasan ini
Berdasarkan Per-73/PB/2011 dan karena
yang menanggung PPN adalah Pemerintah.
klausul kontrak, PT A harus memberikan
Oleh karena itu rekanan (sebagai PKP)
Jaminan Pembayaran sebagai lampiran
akan melimpahkan beban PPN yang sudah
dibayar (Pajak Masukan) kepada satuan kerja
terkait dengan cara mengenakan PPN (Pajak
Keluaran) pada saat rekanan bersangkutan
menyerahkan (menjual) BKP/JKP kepada
Pemerintah (satuan kerja).
Menurut peraturan yang berlaku,
Bendaharawan Pemerintah dan KPPN adalah
pihak-pihak yang ditunjuk sebagai pemungut
PPN, sehingga ketika rekanan menjual BKP/
JKP kepada Pemerintah yang bersangkutan
tidak menerima uang (baca PPN) sebagai
pengganti atas PPN (Pajak Masukan)
1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 pasal 17
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang menyatakan antara
lain pihak pelapor yang mempunyai kewajiban
menyampaikan laporan kepada Pusat Pelaporan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas
transaksi yang dilakukan pengguna jasa kepada
penyedia barang dan/atau jasa lain, salah satunya
adalah balai lelang. Balai lelang adalah badan
hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas
yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
usaha di bidang lelang. Namun demikian kegiatan harta kekayaan yang diketahuinya atau
di bidang lelang tidak hanya dilakukan oleh balai patut diduga merupakan hasil tindak pidana
lelang, tapi juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan dengan maksud untuk menyembunyikan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). atau menyamarkan asal usul harta kekayaan
KPKNL merupakan kantor vertikal pada sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang sah.
yang mempunyai fungsi antara lain pelaksanaan 2) Tahapan Money Laundering
pelayanan lelang.
Pada dasarnya proses pencucian uang dapat
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) tahap
Instansi Pemerintah (LAKIP) DJKN diketahui kegiatan yang meliputi :
dalam tahun 2010 jumlah frekuensi lelang adalah
26.304 dengan nilai pokok lelang Rp4,2 trilyun a. Penempatan (Placement), adalah upaya
sedangkan dalam tahun 2011 jumlah frekuensi menempatkan uang tunai yang berasal
lelang adalah 35.463 dengan nilai pokok lelang dari tindak pidana ke dalam sistem
Rp7,2 trilyun, namun demikian DJKN dalam hal keuangan (financial system), atau upaya
ini KPKNL tidak mempunyai kewajiban untuk menempatkan uang giral (cheque, wesel
melaporkan transaksi lelang kepada PPATK. bank, sertifikat deposito, dan lain-lain)
kembali ke dalam sistem keuangan,
Adanya kewajiban tersebut menggambarkan terutama sistem perbankan.
kegiatan di bidang lelang merupakan kegiatan
yang rawan digunakan untuk money laundering b. Transfer (Layering), adalah upaya untuk
(pencucian uang). mentransfer harta kekayaan yang berasal
dari tindak pidana (dirty money) yang
telah berhasil ditempatkan pada Penyedia
2. Pengertian Jasa Keuangan (terutama bank) sebagai
1) Money Laundering hasil upaya penempatan (placement)
ke Penyedia Jasa keuangan yang lain.
Secara umum pencucian uang (money
Sebagai contoh adalah dengan melakukan
laundering ) adalah perbuatan menempatkan,
beberapa kali transaksi atau transfer
mentransfer, membayarkan, membelanjakan,
dana.
menghibahkan, menyumbangkan,
menitipkan, membawa ke luar negeri, c. Penggunaan harta kekayaan
menukarkan, atau perbuatan lainnya atas (Integration), adalah upaya menggunakan
S
elanjutnya dalam penentuan metode harga Metode CUP dapat digunakan dengan
wajar atau laba wajar wajib dilakukan kajian syarat bentuk fisik barang yang diperjualbelikan dan/
untuk menentukan metode Penentuan atau kondisi transaksi yang diperbandingkan harus
Harga Transfer yang paling tepat. Metode berkarakteristik sama. Bila terdapat perbedaan
Penentuan Harga Transfer yang dapat diterapkan karakteristik barang dan/atau kondisi transaksi,
perbedaan tersebut tidak boleh mempengaruhi
adalah :
harga barang. Selanjutnya jika perbedaan tersebut
1. Metode perbandingan harga antara pihak berpengaruh terhadap harga dan/atau transaksi
yang tidak mempunyai hubungan istimewa yang dibandingkan, perbedaan tersebut haruslah
(comparable uncontrolled price/CUP) dapat dinilai dengan uang agar dapat dilakukan
Metode CUP adalah metode Penentuan penyesuaian terlebih dahulu.
Harga Transfer yang dilakukan dengan Dalam membandingkan harga yang
membandingkan harga dalam transaksi yang dimaksud, harus diperhatikan kondisi yang
dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai menyebabkan perbedaan harga (comparability
Hubungan Istimewa dengan harga barang atau jasa factors). Kondisi-kondisi tersebut dapat berupa pasar-
dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak pasar yang berbeda secara geografis, mata rantai
yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam penjualan dari produsen ke konsumen, potongan
kondisi atau keadaan yang sebanding. harga dan potongan kuantitas (diskon dan rabat),
Metode ini dapat digunakan dalam hal kualitas barang, biaya transportasi, atau asuransi.
terdapat penjualan/pembelian kepada pihak yang Perbedaan harga yang disebabkan faktor-
ada hubungan istimewa maupun kepada pihak lain faktor tersebut harus dieliminasi untuk mendapatkan
yang tidak ada hubungan istimewa serta jenis produk harga yang wajar. Dengan dmikian penyesuaian
sebagai obyek transaksi relatif sama. dapat dilakukan seperlunya sesuai dengan keadaan.
Catatan: Diketahui terdapat biaya pengangkutan dan asuransi barang X dari PT Z ke PT Y sebesar Rp100.000/
unit.
• Harga Jual transaksi pembanding Rp2.000.000,00
• Penyesuaian karena perbedaan kondisi transaksi
Biaya angkut & asuransi Rp 100.000,00
• Harga jual sebanding setelah penyesuaian Rp2.100.000,00
• Harga transaksi persh afiliasi cfm. WP Rp2.000.000,00
• Koreksi harga transaksi afiliasi karena penerapan prinsip kewajaran Rp 100.000,00
Contoh kasus
Terus terang agak sulit mencari contoh kasus
illegal transfer pricing di Indonesia. Salah satu kasus
yang masih hangat adalah kasus transfer pricing yang
menyasar salah satu perusahaan pertambangan
batu bara pada tahun 2008. Perusahaan tersebut
diduga menjual batubara di bawah harga pasar ke
perusahaan afiliasinya di Singapura pada tahun
2005 dan 2006. Tapi kemudian dijual lagi ke pasar
“
..menjadi PNS itu adalah
suatu kehormatan dan pengabdian”
Narsum : Bambang Asmarahadi
Bagaimana Kabarnya Bapak? Keluarga tugas dari Menteri Keuangan selaku Bendaharawan
Proyek Pengawasan Proyek-Proyek di lingkungan
Sehat?
Departemen Keuangan dari September 1984
Alhamdulillah. Kami sekeluarga dalam sampai dengan Desember 1993 (sembilan tahun
keadaan sehat, terimakasih. berturut-turut) untuk membantu mengelola dan
mengadministrasikan, menyimpan-mengamankan-
Bisa diceritakan kepada kami tentang mengeluarkan-melaporkan Keuangan Negara yang
riwayat pekerjaan Bapak selama di Itjen? nilainya lebih dari 200-300 kali dari gaji dan tunjangan
yang saya terima dalam setahun. Ketika itu, gaji dan
Saya masuk menjadi pegawai Inspektorat Jenderal tunjangan saya cuma sekitar Rp80.000,- sebulan
sejak Januari 1980 dengan dasar pendidikan SMA atau Rp960.000,- setahun, sedangkan dana-uang
(waktu itu masih kuliah di Akademi Accounting proyek yang diamanatkan senilai Rp200.000.000,-
Jayabaya), ditempatkan di Sekretariat Inspektorat – Rp300.000.000.- Alhamdulillah tugas amanat
Jenderal, tepatnya di Bagian Data dan selesai dengan baik. Melaksanakan tugas
Penyusunan Program. Sejak September pemeriksaan fisik proyek di lingkungan
1984 sampai Desember 1993 bertugas Departemen Keuangan di daerah,
pula selaku Bendaharawan Proyek sampai ke daerah terpencil
Pengawasan Proyek-Proyek di diantaranya ke Denpasar, Amlapura,
lingkungan Departemen Keuangan. Mataram, Raba-Bima, Kupang,
Setelah menjalani SEPALA tahun Sumbawa Besar, Manna, Lubuk
1991, awal tahun 1992 diangkat Linggau, Muara Bungo, Sungai
menjadi salah satu Eselon IV di Bagian Penuh, Lubuk Sikaping, Tanjung Balai
Penyusunan Program (Sekretariat Karimun. Melaksanakan audit kinerja
Itjen). Tahun 1998-2000 dimutasikan ke pelayanan impor pada KPU Tanjung Priok,
bidang operasional menjadi pemeriksa pada Pelayanan Rush Handling pada KPU Soekarno
Inspektur Kepegawaian, selanjutnya tahun 2001- Hatta, Pelaksanaan kegiatan spotcheck pada KPU BC
2004 pada Inspektur Bidang VII yang tugasnya antara Tanjung Priok, KPPBC Semarang, KPPBC Surabaya,
lain pengawasan pada Direktorat Jenderal Piutang KPPBC Merak dll. yang hasilnya meningkatkan kinerja
dan Lelang Negara (DJPLN). Kemudian pada tahun dan kepatuhan pada ketentuan yang berlaku. Juga
2005-2008 ditugaskan pada Inspektur Bidang IV, kajian ketentuan dan pelaksanaan Kawasan Berikat,
dan pada 2009-2011 pada Inspektur Bidang II, yang yang meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Purwakarta,
tugasnya antara lain pengawasan pada Direktorat Surabaya, Pasuruan maupun Operasi Pita Cukai
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sampai masa purna Rokok di seputar Surakarta.
bakti pada April 2011.
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Petamburan I Pagi 1967
2. SMPN XVI 1970
3. SMAN I Boedhi Oetomo 1973
4. Mhs., FIPIA UI Jurusan Fisika 1974
5. Mhs., FE UI 1975-1976
6. Mhs., STAN 1976
7. Bachelor of Accounting, Akademi Accounting
Jayabaya 1982
8. Sarjana, FE UI Extension 1988
9. Magister Manajemen, IPWI 2000
Riwayat Pekerjaan :
1. Pegawai Sekretariat Inspektorat Jenderal
(Bag. Penyusunan Program) 1980-1997
2. Bendaharawan Proyek 1984-1993
3. Pemeriksa pada Inspektorat Kepegawaian 1998-2000
4. Auditor Ahli Muda pada Inspektorat Bidang VII 2001-2004
5. Auditor Ahli pada Inspektorat Bidang IV 2005-2008
6. Auditor Ahli pada Inspektorat Bidang II 2009-2011
Bersama Istri
INTERNAL AUDITOR:
PAHLAWANKAH?
“a country that needs heroes is indeed a country in trouble”
(anonyms)
M
ajalah Internal Auditor Desember 2003, memuat wawancara panjang dengan Cynthia Cooper,
Vice President of Internal Auditor dari WorldCom Inc. Sebagai ilustrasi perlu diungkapkan
kisah singkat mengapa Cynthia Cooper menjadi salah satu dari tiga person of the year pada
penghargaan tahun ke- 75 majalah Times.
Sebagai Vice President of Internal Auditor sebuah perusahaan long distance carrier yang
sebelumnya bernama WorldCom Inc (sekarang MCI), Cooper dipilih karena bertindak sebagai peniup
peluit (Whistler Blower), bersama dengan agen FBI Colleen Rowley dan eksekutif Enron Sherron
Watkins.
Selama suatu audit pada bulan Mei 2002, Cooper menemukan bahwa beberapa praktek
keuangan WorldCom berada diwilayah abu-abu. Perusahaan tersebut, telah mengklasifikasikan beban
operasi menjadi pengeluaran modal (Capital Expenditure) sehingga beban operasi menjadi rendah dan
mengggelembungkan laba. Cooper melaporkan temuan tersebut kepada Komite Audit pada Juni 2002.
Dalam beberapa hari, Dewan (Board) memecat Chief Financial Officer (CFO), Scott Sullivan, dan
mengungkapkannya kepada investor publik dan pemerintah bahwa perusahaan telah menggelembungkan
laba yang akhirnya terbukti sebesar $11 Milyar. Hal tersebut adalah skandal kecurangan keuangan yang
terbesar dalam sejarah Amerika. WorldCom menyatakan kebangkrutan pada Juli 2002 setelah harga
sahamnya turun sebesar $180 Milyar dan pendirinya, Bernard Ebbers, meninggalkan perusahaan.
Kejadian tersebut, bersama dengan kejadian Enron dan beberapa perusahaan lain, adalah
katalisator bagi Kongres Amerika Serikat untuk mensahkan Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 dan
reformasi di US SEC dan lembaga-lembaga lain.
Namun, meski kejadian tersebut mengguncang ekonomi Amerika Serikat, kejadian tersebut
memiliki sisi terangnya yaitu keberanian dan integritas Cynthia Cooper dan rekan-rekan internal
auditnya.
J
adi, pahlawankah internal auditor bagi Pada bulan Mei 2008, Komisioner Collin
manajemen? Ataukah musuh dalam County menuntut Auditor Internal County tersebut
selimut? dengan tujuan menghentikan akses auditor terhadap
Peran Internal auditor telah sekian beberapa program komputer yang menghasilkan
lama berubah. Pengembangan fungsi audit intern laporan keuangan (Aneh, kenapa saya tidak asing
berubah dari sekedar watchdog, menjadi internal dengan gejala ini ya?....). Donald Cozad, auditor
control reviewer, sampai yang paling akhir adalah internal, telah berusaha sekian lama untuk
strategic business partner. Akan tetapi apakah memperoleh akses “read only” terhadap tabel,
manajemen menyadari perubahan tersebut? perhitungan, dan formula yang digunakan sistem
Beberapa riset menunjukkan bahwa persepsi pelaporan keuangan Collin County. Alasan keduanya
manajemen terhadap unit audit intern adalah positif (Komisioner dan Auditor Internal) bisa saja masuk
dalam rangka penerapan GCG. Demikian pula, akal. Akan tetapi, hal tersebut menunjukkan bahwa
hasil riset menunjukkan bahwa unit internal audit tidak semua manajemen memiliki perspektif positif
memberikan nilai tambah bagi organisasi. Meskipun terhadap fungsi audit internal.
demikian, apakah persepsi tersebut akan tetap Akan tetapi, apakah internal audit harus
positif jika internal auditnya melaporkan hal yang menjadi whistle blower dahulu untuk menjadi
tidak dikehendaki? Nampaknya tidak. pahlawan?
P
erpustakaan sering diidentikkan dengan rak sampai perpustakaan Itjen justru menjadi sebuah
tinggi, tumpukan buku, dan suasana sepi. gudang ilmu yang terlupakan.
Perpustakaan sering dianalogikan sebagai Dalam perkembangannya, beberapa kemajuan
tempat yang kurang menarik, tempat yang telah dilakukan dalam perpustakaan Itjen. Seperti
tersisihkan. Namun, disinilah tempat dimana orang- yang diutarakan oleh Mujaini, alumnus Fakultas
orang mengecilkan suaranya dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
pikirannya. yang mulai bergabung di Itjen sejak tahun 2010.
Hampir seluruh instansi pemerintah memiliki Menurutnya, selama dua tahun terakhir ini
perpustakaan yang diperuntukkan sebagai sarana perpustakaan Itjen telah mengalami perkembangan
pengembangan ilmu pengetahuan para pegawainya. yang cukup pesat. Koleksi buku terus ditambah
Demikian juga di Itjen. Pembaharuan perpustakaan dengan jenis yang lebih variatif. Berbeda dengan
Itjen telah menjadi perhatian khusus bagi C.M beberapa tahun yang lalu dimana koleksi hanya
Susetya sejak beliau diangkat menjadi Kabag Umum. terbatas pada peraturan dan kebijakan yang terkait
Beberapa macam gebrakan dilaksanakan untuk dengan tusi Itjen, perpustakaan Itjen saat ini
menghidupkan kembali perpustakaan yang selama memiliki koleksi yang terdiri atas buku-buku teori,
ini tidak pernah dilirik oleh para pegawai Itjen. Tujuan pengetahuan umum, novel, dan tentu saja buku-
utama dari gebrakan tersebut adalah bahwa jangan buku yang berhubungan dengan Audit.
Hal ini juga diamini oleh Wawan Surahman Lower their voices,
yang telah bekerja di perpustakaan Itjen sejak
tahun 2004. Menurutnya, selain koleksi buku-
buku, perkembangan juga terlihat di bidang And raise their minds.
sarana perpustakaan. Pengaplikasian coding dan
diluncurkannya aplikasi PUSPITA merupakan suatu
langkah besar dalam kemajuan perpustakaan
Itjen. Melalui aplikasi tersebut pegawai Itjen diberi ~Richard Armour, “Library”
kemudahaan dalam mencari buku-buku yang mereka
inginkan.
Berbicara mengenai suka dan duka, tentu saja hal
ini banyak dialami oleh pegawai perpustakaan Itjen
yang keseluruhannya (hanya) berjumlah tiga orang.
Dina Maulita, misalnya. Dara manis yang selalu sigap
dalam melayani pengunjung ini secara gamblang
mengatakan bahwa bekerja di perpustakaan
merupakan suatu kesenangan tersendiri karena
dapat bertemu dengan banyak orang. Namun Dina
akan merasa sedih jika para pegawai tidak disiplin
dalam melakukan pengembalian buku yang telah
dipinjam. Hal ini dikarenakan akan berdampak pada
pengunjung lain yang akan meminjam buku yang
sama, sedangkan jumlahnya terbatas.
Pengalaman lain juga dirasakan oleh Mujaini. Sebagai
supporting unit dengan skala yang dapat dibilang
‘kecil’, keberadaan perpustakaan Itjen masih belum
diketahui oleh beberapa pegawai. “Bahkan di tahun
2012 ini masih ada pegawai Itjen yang baru tahu
bahwa di lantai tujuh gedung ini ada perpustakaan”,
kenangnya sedih.
Terlepas dari suka dan duka yang dialami selama
menjadi pegawai perpustakaan, Wawan tetap optimis
bahwa perpustakaan Itjen akan semakin maju dan
dapat menjadi sumber pengetahuan terutama bagi
para pegawai. Dengan selalu dilakukannya updating,
Terimakasih banyak atas kontribusi Bapak selama ini untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan..
Selamat, Sukses dan Sehat selalu.. J
Mei 2012
Drs. Oni Syahroni Priatna, M.Sc [SES]
Setiawijaya, S.Sos [Auditor Muda Inspektorat III]
Hartono, S.E. [Auditor Muda Inspektorat VI]
Drs. Karwan [Pelaksana Subbag TU Inspektorat II]
Juni 2012
Aji Sukoyo, S.E. (Auditor Muda Inspektorat II)
Drs. Frans Nembo S. Ak., (Pelaksana Bagian Kepegawaian)
Sunarto (Pengemudi Bagian Umum)
MENIKAH
A successful marriage requires falling in love many times, always
with the same person.
Mignon McLaughlin
Happy..Happy..Happy..
Ervian Prasetyo, A.Md. & Ayu Agustin, S.kom
(Pelaksana Bagian Kepegawaian)
18 Mei 2012
LAHIR
A new baby is like the beginning of all things-wonder,
hope, a dream of possibilities.
Eda J. Le Shan
Congratulation to:
Janeeta Arsyila [2 mei 2012]
Anak pertama dari Lutfia Susanti, S.E.
(Pelaksana Subbag TU Inspektorat VII)
Sony NEX–F3
Selamat bersenang-Senang menjelajahi Dunia Kreatif Gambar digital
berkualitas tinggi dengan lensa-lensa interchangeable. Apabila
anda mencari foto dengan hasil yang menyerupai gaya DSLR
namun dengan bobot yang lebih ringan, sistim kamera
kompak dari Sony, NEX–F3 Sony menghasilkan gambar
yang berkualitas ‘kamera besar’ dengan tombol-tombol
yang mudah diakses.
Kamera saku NEX–F3 menampilkan fitur desain
mirrorless yang menghemat ruang seperti kamera-
kamera lainnya di kategori E-mount. Sensor yang
jauh lebih besar dapat ditemukan di point-and-shoot
compacts, sensor Exmor™ APS HD CMOS efektif 16
megapiksel dapat menangkap cahaya lebih banyak
untuk menghasilkan gambar-gambar yang sempurna
dan rendah noise, serta merekam Full HD video (50i/25p)
yang tajam penuh detail. Seperti kamera DSLR tradisional
lainya, kamera ini mempermudah terciptanya efek defocus yang indah dengan subyek yang terfokus secara
tajam terhadap latar belakang yang dibuat buram secara halus.
NEX-F3 membantu para fotografer pemula untuk merangkai potret yang berkualitas tinggi tanpa bersusah
payah. Auto Potrait Framing mengidentifikasi posisi sasaran Anda, dan mengurangi latar belakangnya untuk
menghasilkan foto-foto yang indah dan beresolusi tinggi.
Pensiun pasti akan datang, entah itu pensiun dini atau memang
memasuki masa pensiun. Tidak ada orang yang tidak pensiun,
tetapi tidak semua orang siap menghadapi pensiun. Kita tidak perlu
khawatir ketika memutuskan atau memasuki masa pensiun. Kita
bahkan akan lebih bahagia dan makmur di masa pensiun jika kita
menyiapkannya dengan cerdas. Buku ini akan menjadi panduan
bagi yang sedang mengalami hal terbut untuk bisa survive, bahkan
hidup lebih makmurdi masa pensiun. Buku ini memberikan
bimbingan kepada kita untuk menyiapkan kondisi keuangan secara
matang, selalu bahagia dengan meraih kebebasan financial, aktif
dalam kegiatan sosial, terlibat dalam kegiatan religi keagamaan,
serta terhindar dari penyakit mematikan.
Buku ini juga disertai kisah sukses orang biasa yang memutuskan
pensiun dan memasuki masa pensiun serta semakin berkibar
di masa pensiunnya. Pelajaran dan teknik-teknik yang ada di
dalamnya berasal dari pengalaman narasumber, yang sangat
membantu pembaca dalam melakukan transformasi hidup guna
menyongsoong pensiun yang lebih makmur, sehat, serta bahagia.