Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Dwi Bamas Aji
G1A012063
2016
SKRINING GANGGUAN KOGNITIF PADA PASIEN PARKINSON DI KLINIK
SARAF RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit Parkinson dikenal memiliki ciri khas berupa gangguan motorik,
namun kini penyakit tersebut diketahui dapat menyebabkan gangguan kognitif. Beberapa
penelitian di Indonesia masih membutuhkan penelitian pendukung. Deteksi gangguan
kognitif sangat penting karena penurunan fungsi kognitif dapat menurunkan kualitas hidup
seseorang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data mengenai gangguan kognitif
penderita penyakit Parkinson di klinik saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Seluruh pasien penyakit Parkinson
selama bulan November – Desember 2015 sejumlah 50 orang dipilih sebagai responden.
Pemeriksaan fungsi kognitif menggunakan kuesioner MoCA-Ina. Analisis yang dilakukan
adalah analisis univariat yang menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Seluruh pasien penyakit Parkinson yang berkunjung ke klinik saraf RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto mengalami gangguan fungsi kognitif dengan rincian 23
responden (46%) mengalami gangguan kognitif ringan, 22 responden (44%) mengalami
gangguan kognitif sedang, dan 5 responden (10%) mengalami gangguan kognitif berat
dengan domain kognitif tersering yang mengalami gangguan adalah memori tertunda yang
dialami seluruh subjek.
Kesimpulan: Seluruh penderita penyakit Parkinson yang berkunjung ke klinik saraf RSUD
Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto selama bulan November – Desember 2015
mengalami gangguan kogntif.
ABSTRACT
Methods: This research is a descriptive study. All Parkinson’s disease patients during
November – December 2015, which is 50 patients, are selected as subjects. Examination of
cognitive function used MoCA-Ina questionnaire. Univariable analysis is presented using
frequency distribution table.
Result: The entire of Parkinson’s disease patients who visited the neurological clinic RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto had cognitive impairment. The details are 23
subject (46%) had mild cogntive impairment, 22 subject (44%) had moderate cognitive
impairment, and 5 subject (10%) had severe cognitive impairment. The most common
cognitive domain disorder is delayed memory which is available in all subjects.
Conclusion: All patients with Parkinson’s disease who visited neurological clinic RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto during November – December 2015 had cognitive
impairment.
Berdasarkan tabel 4.1, responden paling banyak berusia lebih dari 60 tahun yaitu sebanyak 28
responden (56%). Mayoritas responden berjenis kelamin laki - laki yaitu sebanyak 39
responden (78%). Mayoritas responden hanya menjalani pendidikan dasar (SD – SMP) yaitu
sebanyak 31 responden (62%). Responden penyakit Parkinson derajat I memiliki porsi lebih
besar dalam penelitian ini yaitu sebanyak 19 responden (38%). Mayoritas responden
mengalami penyakit Parkinson dengan durasi ≤5 tahun yaitu sebanyak 41 responden (82%).
Responden paling banyak tidak memiliki riwayat stroke yaitu sebanyak 32 responden (64%)
dan tidak memiliki riwayat hipertensi yaitu sebanyak 31 responden (62%).
Berdasarkan tabel 3, seluruh responden mengalami gangguan pada domain kognitif memori
tertunda yaitu sebanyak 50 responden (100%) diikuti dengan gangguan fungsi
eksekutif/visuospasial dengan 49 responden (98%). Jenis gangguan yang paling sedikit
ditemukan adalah gangguan penamaan yang hanya dialami 12 responden (24%).
Berdasarkan 4 terlihat proporsi tingkat gangguan kognitif pada penderita penyakit Parkinson
dengan usia <60 tahun dan ≥60 tahun tidak berbeda jauh. Fungsi kognitif pada penderita
penyakit Parkinson berjenis kelamin laki – laki cenderung lebih baik. Responden dengan
pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki fungsi kognitif yang lebih baik. Penderita
penyakit Parkinson dengan durasi penyakit yang lebih lama cenderung memiliki fungsi
kognitif yang lebih buruk. Responden dengan derajat penyakit Parkinson yang lebih ringan
cenderung memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan responden dengan derajat
penyakit yang lebih berat. Responden yang memiliki riwayat stroke sebelumnya cenderung
memiliki fungsi kognitif yang lebih buruk dibandingkan responden tanpa riwayat stroke dan
hipertensi. Responden dengan riwayat hipertensi justru cenderung memiliki fungsi kongitif
yang lebih baik dibandingkan responden tanpa riwayat stroke dan hipertensi.