Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
yang tidak terkontrol karena perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab
atas pengaturan pertumbuhan sel (Sitiatava Rizema Putra, 2015). Ca mammae adalah
karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau labulus payudara, merupakan masalah
global dan isue kesehatan internasional yang penting (Suyatno & Pasaribu, 2014). Ca
mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
Ca mammae termasuk jenis penyakit ganas yang sangat ditakuti oleh kaum
American Cancer Society (2008) memperkirakan sekitar 178.000 wanita dan 2.000
Rizema Putra, 2015). Insiden kanker payudara terus meningkat, saat ini lebih dari
Karibia, Asia Barat, dan Afrika Utara. Di Indonesia ca mammae merupakan kanker
dengan insiden tertinggi no.1 dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun
lanjut. Jumlah ca mammae di Indonesia didapatkan kurang lebih 23.140 kasus baru
setiap tahun (200 juta populasi). Muchlis Ramli dkk pada penelitian di RSCM,
mendapatkan stadium IIIA dan IIIB sebanyak 43,4 %, stadium IV sebanyak 14,3 %,
berbeda dengan negara maju dimana ca mammae ditemukan lebih banyak dalam
stadium dini. Ini mungkin karena kurangnya informasi, letak geografis, pendidikan,
diagnostik seperti mamografi, USG dan kurangnya keterampilan tenaga medis dalam
Ramelan Surabaya di ruang G II dalam satu tahun mencapai 110 pasien yang terkena
ca mammae, dan pada bulan Maret-Mei 2017 mencapai 30 pasien yang terkena ca
perokok berat, pecandu alkohol, diet atau pola makanan tidak sehat, kurangnya
olahraga, dan lain-lainnya. Faktor ini dapat diubah, artinya risiko terkena ca
mammae dapat dikendalikan. Kelompok yang kedua adalah genetik atau keturunan
gender atau kelamin, usia, dan hormon. Faktor ini adalah faktor risiko yang tidak
dapat diubah. Namun, anda tidak perlu khawatir atau cemas karena kedua faktor
tersebut hanyalah faktor risiko yang bisa terjadi dan tidak terjadi. Hal yang paling
penting adalah merawat kesehatan payudara, sehingga terbebas dari serangan tumor
ganas ( Sitiatava Rizema Putra, 2015). Penderita ca mammae baru menyadari bahwa
dirinya terserang kanker payudara setelah timbul rasa nyeri, sakit, ataupun benjolan
disepanjang sistem duktus pada tahap awal, sering sekali sebelum terjadi invasi.
dan lobulus (karsinoma Lobulus). Perluasan ke puting melalui cara ini menyebabkan
penyakit Paget. Invasi lokal dapat pula terjadi kedalam stroma payudara dan
kejadian penyakit tidak menular yaitu promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu
pula pada ca mammae, pencegahan yang dilakukan antara lain, pencegahan primer
pada ca mammae termasuk salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan
pada orang yang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari berbagai faktor risiko
dan melaksanakan pola hidup sehat. pencegahan primer ini juga biasa berupa
kanker payudara. Setiap wanita normal memiliki siklus haid normal merupakan
deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan yaitu,
Screening melalui mamografi. Adapun beberapa cara pencegahan ca mammae yaitu,
kesadaran akan payudara itu sendiri. Perhatikan setiap perubahan pada payudara
menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita, berikan Asi pada bayi.
(obesitas), olahraga secara teratur, diet sehat, berhenti merokok, hindari stress berat
(Sitiatava Rizema Putra, 2015). Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu
berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh
tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simtomatik dan dianjurkan untuk
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis akan
mammae Post Op MRM hari ke-0 di ruangan G II Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
1.4 Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat :
1.4.1 Akademis,
2. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
ca mammae
gejala yang terjadi waktu sekarang yang meliputi studi pendekatan proses
evaluasi.
1. Wawancara
Data yang diambil atau diperoleh melalui percakapan baik dengan pasien,
2. Observasi
3. Pemeriksaan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat dengan pasien,
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami studi
1.6.1 Bagian awal, memuat halaman judul, abstrak penelitihan, persetujuan komisi
1.6.2 Bagian inti, terdiri dari lima bab, masing-masing bab terdiri dari sub-sub
berikut ini :
penulisan.
BAB 5 : Kesimpulan dan saran, bagian akhir yang terdiri dari daftar