Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah batu bara untuk boiler dan solar untuk generator. Pemilihan batu bara sebagai bahan bakar di dasarkan pada alasan : 1. Mudah didapat 2. Lebih ekonomis 3. Penghematan bahan bakar minyak (BBM) 4. Mudah dalam penyimpanan Bahan bakar batu bara yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut : a. Kebutuhan bahan bakar untuk boiler : 1. Jenis bahan bakar : Low volatil bituminous 2. Heating value : 33.412 kj/kg 3. fisiensi bahan bakar : 86% 4. ρ batu bara : 1738 kg/m3 5. Kebutuhan batu bara : 60,0884 m3/hari b. Kebutuhan bahan bakar untuk generator set : 1. Jenis bahan bakar : Solar 2. Heating value : 39000,0469 kj/kg 3. Efisiensi bahan bakar : 80% 4. Sg solar : 0,81 5. ρ solar : 809,9896 kg/m3 6. Kapasitas input generator : 3600873 kj/jam 7. Kebutuhan solar : 0,0712 m3/jam A.Analisis Bahan Baku Viskositas Kinematik
Alat : viscometer tube, bath, stopwatch, termometer
Cara pengujian :
- Mengisikan sampel dengan volume tertentu (sesuai dengan kapasitas kapiler) ke
dalam viscometer tube yang telah dipilih - Memasukkan sampel ke dalam bath, diamkan selama 15 menit agar temperature sampel sesuai dengan temperature bath / temperatur pengetesan
- Pengetesan dilakukan dengan mengalirkan sampel melalui kapiler sambil
menghitung alirnya
Viskositas Index
Alat : Viscositimeter
Cara pengujian : Berdasarkan hasil pemeriksaan viskositas kinematik, dapat dibuat
perpotongan garis pada tabel viscosity index.
Water Content Tester
Alat : SYD-260 Water Content Tester
Cara pengujian :
- Memasukkan alat ke dalam larutan bahan baku n-butanol
yang akan
dianalisa
- Selanjutnya pada monitor akan ditampilkan kadar air yang
terkandung
pada sampel bahan baku n-butanol
B. Analisa Proses Produksi
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Alat : chamber, pinset, plat KLT, eluen
Cara pengujian :
- Potong plat sesuai ukuran, umumnya lebar plat selebar 1 cm,
lalu buar garis dasar di bagian bawah sekitar 0,5 cm dari ujung bawah plat
- Menggunakan pipa kapiler, totolkan samper cairan yang
telah disiapkan
sejajar, tepat diatas base line
- Menggunakan pipet yang berbeda, masukkan masing-
masing eluen ke
dalam chamber dan campurkan
- Tempatkan plat pada chamber berisi eluen. Base line
jangan sampai
tercelup oleh eluen, kemudian tutup chamber.
- Tunggu eluen merambat sampat mencapai garis akhir, di
sana pemisahan
akan terlihat
4.4. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) dilaksanakan
dalam rangka pengendalian risiko kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif. Selain itu, unit ini juga
mengatur dalam memelihara aspek-
aspek Keselamatan dan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH) sebagai prioritas
bisnis dan memberikan dukungan penuh terhadap
pelaksanaan K3LH.
Salah satu upaya perlindungan K3 adalah
mencegah timbulnya kecelakaan
kerja, PAK, (Penyakit Akibat Kerja) dan pembinaan
kerja yang sehat yaitu dengan
adanya hygiene perusahan. Hygiene perusahaan
adalah spesialisasi dalam ilmu,
beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya
mengenali, mengukur dan melakukan
penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab
gangguan kesehatan atau penyakit
dalam lingkungan kerja dan perusahaan. Hasil
pengukuran dan evaluasi demikian
dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif
serta guna pengembangan
pengendalian yang lebih bersifat preventif terhadap