Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6 CBR LAPANGAN

2.6.1 Maksud
Percobaan CBR lapangan dilakukan untuk memperoleh nilai CBR
(California Bearing Ratio) langsung di tempat/ di lokasi yang digunakan untuk
perencanaan tebal perkerasan maupun lapis tambah perkerasan (overlay).

2.6.2 Landasan Teori

SNI 1738:2011 menjelaskan CBR (California Bearing Ratio) adalah
perbandingan antara tegangan penetrasi suatu lapisan/ bahan tanah atau perkerasan
terhadap tegangan penetrasi bahan standar dengan ke dalaman dan kecepatan
penetrasi yang sama.
SNI 1738:2011 menjelaskan Penentuan Nilai CBR (California Bearing
Ratio) langsung di tempat dengan membandingkan tegangan penetrasi pada suatu
lapisan/ bahan tanah dengan tegangan penetrasi bahan standar. Cara uji ini
digunakan untuk mengukur kekuatan struktural tanah dasar, lapis fondasi bawah
dan lapis fondasi yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan jalan.
Tabel 2.5 Kekuatan Subgrade Berdasarkan Nilai CBR
Nilai CBR Kekuatan Subgrade Komentar
< 3% Jelek Pemadatan diperlukan
Pemadatan tergantung
3% - 5% Normal
dengan kategori jalan
Pemadatan secara normal
5% - 15% Bagus tidak diperlukan kecuali
untuk lalu lintas berat
Sumber: Guide to Highways Maintenance (2000)

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan CBR lapangan adalah
sebagai berikut:
1. Pengunci 6. Dial proving ring
2. Ambang penahan 7. Magnetic dial
3. Engkol pemutar 8. Dial pergeseran
4. Tiang penghantar 9. Jembatan bantu
5. Proving ring 10. Piston
11. Beban alur
12. Beban bulat
13. Waterpass
14. Angkur

Gambar 2.5 Field CBR Test Set

Keterangan:
1. Pengunci 8. Dial pergeseran
2. Ambang penahan 9. Jembatan bantu
3. Engkol pemutar 10. Piston
4. Tiang penghantar 11. Beban alur
5. Proving ring 12. Beban bulat
6. Dial proving ring 13. Angkur
7. Magnetic dial

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.4 Prosedur Percobaan

Prosedur percobaan yang dilakukan pada percobaan CBR lapangan
adalah sebagai berikut:
1. Memasang tiang penghantar untuk menjangkarkan ambang penahan pada
bagian lapisan atas atau pangkal tiang penghantar, kemudian memasang
pengunci. Mengatur sedemikian rupa hingga tiang penghantar berdiri tegak
dan kokoh.
2. Menyambungkan piston penetrasi dengan pipa set supaya jarak piston dengan
permukaan tanah sekitar 1,000 - 2,000cm.
3. Meletakkan jembatan bantu di sebelah pipa set.
4. Memasang magnetic dial holder pada piston penetrasi, atur lengannya agar
dial menyentuh jembatan bantu.
5. Meletakkan pelat distribusi beban diamter 10,000 inci dibawah piston
penetrasi, bila diperlukan gunakan bahan tambahan.
6. Menurunkan piston dengan memutar engkol jack sampai proving ring
menunjukkan beban yang sama dengan berat beban yang dipasang.
7. Mengatur dial proving ring dan dial penetrasi agar menunjukkan angka nol.
8. Memutar engkol jack dengan kecepatan konstan agar kecepatan penetrasi
mencapai 0,050”/menit (1,270 mm/menit).
9. Membaca dial proving ring pada penetrasi:
0,0125” (0,318 mm)
0,0250” (0,635 mm)
0,0500” (1,270 mm)
0,0750” (1,905 mm)
0,1000” (2,540 mm)
0,1500” (3,810 mm)
0,2000” (5,080 mm)
0,3000” (7,020 mm)
0,4000” (10,160 mm)
0,5000” (12,700 mm)
10. Menentukan kadar air dan berat isi benda uji setempat.
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

11. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan paling sedikit 3 kali dengan jarak
minimum 30,000 cm.
12. Harga CBR lapangan ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil pemeriksaan
jika hasil pemeriksaan tersebut masih dalam batas toleransi.
13. Melakukan 3 kali pemeriksaan lagi jika hasi pemeriksaan ini melebihi dari
toleransi. Nilai CBR ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil 6 kali
pemeriksaan.
14. Batas-batas toleransi lapangan
CBR < 10% : + 3%
CBR 10 - 30% : + 5%
CBR 30 - 60% : + 10%
CBR > 60% : + 25%
15. Membereskan semua peralatan yang sudah digunakan.
16. Menghitung semua hasil pengujian, dan memasukkan harga CBR lapangan
bila perlu kadar air dan berat isinya.
17. Perawatan dilakukan dengan menjaga ujung piston penetrasi agar tidak
terpukul benda keras yang bisa menyebabkan cacat sehingga mengurangi luas
permukaan.
18. Membersihkan drat pipa set dengan sikat baja lalu melumasi oli.
19. Jika pemutaran engkol jack tidak lancar maka membuka baut L dengan kunci
L yang sesuai kemudian memeriksa gigi-gigi dalamnya. Mengencangkan
baut (borg) yang longgar dengan kunci L kemudian menambahkan stempet
secukupnya.

2.6.5 Perhitungan
Perhitungan percobaan CBR lapangan dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Kalibrasi proving ring = 35,2740 lbs/div
Berat tin box + tanah basah = 65,000 g
Berat tin box + tanah kering = 51,600 g
Berat tin box = 12,000 g
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berat air = (berat tin box + tanah basah) – (berat tin box + tanah
kering)
= 65,000 – 51,660
= 13,340 g
Berat tanah kering = (berat tin box + tanah kering) – berat tin box
= 51,660 – 12,000
= 39,660 g
berat air
Kadar air =  100%
berat tana h basah
13,340
=  100%
39,660
= 33,636%
berat tana h basah
Berat isi basah =
volume ring

83,000
=
48,098
= 1,726 g/cm3
berat isi basah
Berat isi kering =  100%
100  kadar air
1,726
=  100%
100  33,215
= 1,296 g/cm3

2.6.6 Hasil Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan percobaan CBR lapangan dilakukan di Lapangan
Parkir Kampus F2, Universitas Gunadarma, Jalan Rumbut, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok. Hasil pemeriksaan ini berdasarkan prosedur yang telah tertulis
pada modul praktikum mekanika tanah 2018 dengan mengacu pada SNI 1743:2011.
Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 2.6, Tabel 2.7, Tabel 2.8,
Tabel 2.9 dan Gambar 2.6 Hubungan Penurunan dan Beban CBR Lapangan.

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

` LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.6 Hasil Pemeriksaan Kadar Air CBR Lapangan

Hasil
No. Parameter
1 2
1. Berat tin box (g) 12,000 10,000
2. Berat tin box + tanah basah (g) 65,000 69,000
3. Berat tin box + tanah kering (g) 51,660 54,430
4. Berat tanah kering (g) 39,660 44,430
5. Berat air (g) 13,340 14,570
6. Kadar air (%) 33,636 32,793
Rata-rata (%) 33,215

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

` LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.7 Hasil Pemeriksaan Berat Isi CBR Lapangan

Hasil
No. Parameter
1 2
1. Berat ring (g) 73,000 45,000
2. Volume ring (cm3) 48,098 44,451
3. Berat ring + tanah basah (g) 156,000 114,000
4. Berat tanah basah (g) 83,000 69,000
5. Berat isi basah (g/cm3) 1,726 1,549
6. Berat isi kering (g/cm3) 1,296 1,163
Rata-rata (g/cm3) 1,230

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

` LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 2.8 Pemeriksaan Penetrasi CBR Lapangan

Waktu Penurunan Pembacaan Dial Beban

(menit) (inch) (dev) (lbs)
0,250 0,0125 0,300 10,582
0,500 0,0250 0,500 17,637
1,000 0,0500 0,700 24,692
1,500 0,0750 0,800 28,219
2,000 0,1000 1,000 35,274
3,000 0,1500 1,500 52,911
4,000 0,2000 1,900 67,021
6,000 0,3000 2,300 81,130
8,000 0,4000 2,950 104,058
10,000 0,5000 3,800 134,041

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

` LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas,
Jakarta Timur

Lampiran Surat : Dikerjakan : Kelompok 4

Pekerjaan : CBR Lapangan Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan :

160.000

140.000

120.000
Beban (lbs)

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600
Penurunan (inci)

Gambar Grafik 2.6 Hubungan Penurunan dan Beban CBR Lapangan

Tabel 2.9 Parameter Nilai CBR

Parameter Nilai CBR
0,100 inci 1,176%
0,200 inci 1,489%

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma
 Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.6.7 Kesimpulan dan Analisis

Berdasarkan data percobaan dan hasil perhitungan yang telah
dilakukan, maka dapat diketahui bahwa nilai CBR pada penetrasi 0,100 inci lebih
kecil dari penetrasi 0,200 inci yaitu 1,176% dan 1,489%. Nilai CBR 0,100 inci dan
0,200 inci dapat diketahui kekuatan subgrade nya jelek dan perlu dilakukan
pemadatan sesuai pada Tabel 2.5. SNI 1738:2011 menjelaskan nilai CBR pada
penetrasi 0,100 inci haruslah lebih besar dari penetrasi 0,200 inci, Jika CBR pada
penetrasi 0,200 inci lebih besar pada CBR pada penetrasi 0,100 inci maka pengujian
harus dilakukan minimal 3 kali pada lokasi yang berdekatan.
Analisis percobaan alasan mengapa didapatkan nilai CBR penetrasi
0,100 inci lebih kecil dari 0,200 inci adalah terjadinya human error saat percobaan
seperti saat melakukan pemutaran engkol yang harus konstan dengan kecepatan
tertentu dan juga posisi field CBR test set yang tidak dalam posisi rata.

Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma