Вы находитесь на странице: 1из 4
Rahardio : Pengaruh Terapi Panas Terhadap Pengurangan ISSN: 1978-0206 PENGARUH TERAPI PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI DAN PEMBENGKAKAN WAJAH SETELAH OPERASI PENGAMBILAN GIGI IMPAKSI MOLAR KETIGA BAWAH Rahardio agian Bedah Mult, Fakuitas Kedokteran Gil, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ABSTRAK Latar belakang. Pembengkakan dan rasa ryer yang trict paska operasi pengamblan oi molar ketiga pada rahang bbawah serng tea dan keadaan ini membuat rasa idak naman bagi pendora. Upaya untuk mengurang: pembengkakan dan ‘rasa nyeritersebut diberikan obat-abatan atu indakan iain msl dengan diakukan dengan kompres panas Tujuan peneltian i {alah untuk meat apakan kompres panas yang dlakukan paska operasi gg molar Ketigarahang bawah yang impaksi dapat ‘mengurangi pembengkakan dan rasa ryer yang teriad. Metode penelitian. Tigapulun penderta dengan opi geranam Ketiga| ‘chang bawah yang impaksi diakukan thdakan operas odortektomi. Subyok dibagl dalam dua kelompok, ima belas perder sliberkan aba anti ifiamasiKalium dkolenak 50m dua kal sohari solama la har dan ima bolas pandora dlakukan tindakan | Sengan Kamps panas, dengan Ho-Pack pada suhu 36C yang daplkasikan ddaeran operas| selama !Sment secara intrmten tiga kali sehari dmuiatsotelah hari ketiga. Sebolum operas dlakukan pengukuran permukaan wajah dar tk tik anatomic Pogonior-ragus,tagus - sudut mult, dan sudut mata-angulus mandibula yang memberkan gamba‘an segiiga penguluran Gakuin sebanyak tiga all dengan penggars kain dan lamb rata-ala,Pengukuran rasa myer Glakukan secara subyekt fle subyek dengan skala VAS (visual analog scale) dengan memberitanda pada skala VAS pada har ke cua dan keima. Has Penola clakukan uj siastk dengan T test. Hasil peneltian. Pada Kedua subyek peneltian merunjukan adanye porbedaan Yang signkan pada pengurangan pembengxan untuk kelompok yang dir cba ant infamasikalum dkofenak dan yang Dee tindakan dengan kompres panas dengan Hot Pack setelah hai kedua dan hai ke tma paska operas, ead pula pesururan sala rasanyer yang signtkan pada hai Kedua dan nari ke la. Ay Kod Gt Desember 2012; 192) 110-113 ata kunet:pombongkakan, rasa nye, rap panas ABSTRACT Background. Sweling and pain post manuiar thed molar odontectomy commonly happen thus makes ciscomior. ‘Some treatment s done fo decrease sweling and pain or by using thermal patch. The alm ofthis research i 1 see whether thermal patch post impacted mandibular thir molar odonteciomy can decrease sweling and pain. Methods. Thirty pation wit) Impacted mandioula third molar undergone odontectomies. Subjects are divided no 2 groups. 15 paients is reated by 501m) ciolenac potassium antintamation twice a day for 5 days and 15 patients is treated by thermal patch application, Hot-Pack, 0° ‘38C on the operation area for 15 minutes, three tines a day ntrmitenty started onthe third Gay after surgery. Before the o- Deraton. facial measurement is being done, rom anatomical pots pogenion-agus,traguslp corey, and eye cormermandible ngulus which create a Yiangle form, the measurement fs Beng dono three times with 2 rer and being counted. Pai is moa Sued subjectively wih VAS (visual analog scale) by the subjects on second and ih cay Result is cared ou statistically by using Tiwst Result. Two subjects showed there are sweling decreament on group treated by the potasum deetenac antiniamaton compared othe group wih Ho-Pack application an Second and ith day post operation futhermore there were some signlicant ‘ecreament on the sacond and fith day Maj Ked Gt, Desember 2012; 12): 110-113 ‘ey words: sweling, pain, thermal therapy PENDAHULUAN Gigi molar ketiga rahang bawah adalah gigi yang paling sering mengalami impaksi. Impaksi da- Pat tisebabkan oleh beberapa keadaan seperti tu- lang alveolus yang mengeras.terhalang oleh gigi didepannya.infoksi kronis dari mukosa gingival, pe- rnyakit-penyakit yang berhubungan dengan pertum- buhan dan geneUk.'Beberapa gigi impaksi dapat me- rnimbulkan beberapa keadaan seperti gigi berlubang, infoksi, pembengkakan,trismuskepala pusing, dan ‘gangguan pengunyahan.*Tindakan pengambilan gigi 0 Impaksi dikenal sebagai tindakan odontektom| yakni ‘pengambilan gigi dengan cara mengurangi tulang 0,05). Uj normalitas Shapiro- Wik cilakukan untuk mengetahul sebaran data tap- tiap kelompok, Berdaserkan Uji normalitas, diketabui banwa data besar pembengkakan dan pengukuran kor nyeri pada kelompok perlakuan NSAID dan Hot Pack memilki sebaran data yang normal (p>0,05). Hasil uli statistik Independent test untuk ‘mengui perbedaan rerata besar pembengkakan H+2 dan perbedaan rereta besar pembengkakan HS se- telah odontektom antara kelompek NSAID dan Hot Pack disajkan pada tabel 3 Tabel 3. Hasil ui Independen Ttest besar pem- bangkakan antara kelompok NSAID dan Hot Pack Kriteria a Besar pembengkakan H+2 ke: ompok NSAID dan Hot Pack ‘Besar pembengkakan Hi2 ke- ompok NSAID dan Hot Pack -0.675 0,505 0,886 0,283 Hasit uj statistik Paired Test untuk menguji perbedaan rerata besar pembengkakan H+2 dan HS setelah odontektomi pada kelompok NSAID dan erbedaan rerata besar pombengkakan H+2 dan Hs5 sotolah odontektomi pada kolompok Hot Pack disajkan pada tabel 4 2 Hasll ull stotistk Paired test untuk menguil perbedaan rerata skor nyeri VAS H+2 dan H+5 se- telah odontektomi pada kelomook NSAID disalikan pada tabel 6. Tabel 6. Hasil uj Peed Test shor ryeri VAS H+2 ddan H+5 pada kelompok NSAID Kriteria mn P ‘Skor nyeri VAS Hi2 dan H:Skelompok NSAID. S351 0.000 Untuk mengetahui perbedaan rerata skor rye- Ti VAS pada kelompok Hot Pack dllakukan ui non Parametrik dengan uli Wilcoxon Signed Rank Test jini liskuken karena data VAS paca kelompok Hot Pack H+5 tidak berdistribusi normal Hasi uj tersebut dapat clithat pada tabel 7. Tabel 7. Hasi ui Wilcoxon Signed Rank Test skor yer VAS H+2 dan HS pada kelompok Hot Pack ‘itera P ‘Skor nyeri VAS H42 dan H45 kelompok Hot Pack “2972 0,003 COperasi pengambilan gigi impaksi yang di lakuken dengan cara pembuatan mucoperiosteal lap {dan pengurangan tulang disektar gig impaksi akan ‘menyebabkan cedera dan rusaknya jaringan lunak dan javingan keres. Keadaan ini akan menimbulkan (Maj Ked Gi, Desembor 2012; 19(2): 110-113 respon inflamasi yang kemudian akan menyebabkan pembengkakan dan rasa nyer? ‘Pembengkakan yang terjadl biasanya dimulal ‘pada hari kedua pasca operasi dan akan meningkat ‘seta akan mulai berkurang pada hari kelima pasca ‘operas, Proses terjadinya inflamasi tergantung dari luasnya kerusakan jeringan, lama operasi, dan ke~ ‘sehatan umum pendertae® ‘Analisa statistk test dan VAS. menunjuk- kan bahwa pengurangn pembengkakan pada sam- ‘pel yang civeri Kalium diklofenak lebi ternal nyata begitu pula dengan pengurangan rasa ryerl. Pem- bengkakan akan menimbulkan rasa nyeri dimana rasa nyeri disebabkan oleh adanya stimuli noksius ‘yakni stmuli Karena adanya trauma dan jojas. Kalium diklofenat merupakan golongn non steroid anti ifla- ‘masi drug (NSAID) yang mem efek perfer dengan ‘menghambat kerja enzym siklooksigenase, sehingga pperubahan asam arakhidonat menjadiprastaglandin terganggu, yang pada akhirnya juga akan mong- hhambat aktivasi nosiseptor periter yang penting pada proses terjadinya nyer inflamasi dan rasa nye. Kompres panas pada dasarnya suatu tinda- kan mekan's dengan mengaplikasikan panas dengan ‘memakai alat kantong panas Rot-pack yang diletak- kan pada derah yang mengalami inlamasi dengan adanya panas tersebut akan monyebabkan fasod- Jatasi pada daorah-daoran sekitar Hal ini akan me- ‘mudahkan terjadinya resobsi cairan inflamasi keda- lam pemulun darah seningga akan mngurangi rasa ‘sakit. Efek kompres panas juga akan meningkatkan lastsitas jaringan Kolagen mngurangi ketegangan ‘lot mengurangi pembengkakan dan meningkatka lairan darah™ Pada peneliian ini dlterukan penurunan ppengurangan pembengkakan dan rasa nyeri yang bermakna pada penderita yang diberkan kalium dlikiofenak maupun pada kelompok dengan tindakan kompres panas (hot-pack). Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya iumlan sampel, Ketaatan penderta minum obat dan ‘melakukan tindakan kompres hangat serta kejyjuran dalam mengisi skor VAS. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemakain hotpack pada pasca operas im- paksi gigi molar ketiga rahang bawah akan berpe- ‘ngaruh dalam berkurangnya pembengkakan dan ISSN: 1978-0206 rasa nyeri yang bermakna pada hari Kedua dan ke- lima. Hal ini juga terjach pada sampel dengan terapi ppemberian Kalium diktotenak. Saran PPertudilakukan peneliian tentang pembeng- akan dan rasa nyeri pasca operasi pengamibilan gig impaksi molar ketiga rahang bawan dengan sampel yang lebih banyak dan metode yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA 1. Archer WH: Ora and Maxilotacial Surgery, v1, Phi ‘adelphia W.B. Saunders Co. 1875.250-95. 2. Rossa AL, Cameiro MG, Lavrador MA. & Novaes AB: Inuonee of lap design on poridontal healing of 9ec- ‘ond molars afer extraction of impacted manditular {hie molar, Ora surg ora med Patho! Oral Racol En- 1od:2002. 93: 408 3. Gopikrisnha, Kandaswamy D,& Nandi S: Newer clas- siicaton of endodontets aps, J. Deontoiogy. 2005, 37): 14-9. 4. Pecorson Gw: Buku AjarPraks Bacah Mui, ah ba hhasa Purwanto, 8. EGC, Jakarta, 1996 : 184-186 5. Potorson Li: Principles of Managomont of impactad teeth. In Peterson LJ. edkor: Principles of oral and rmanilofacial surgery, JB Liopincot,Phisdlphi. 1992 (6. Fragiskos DF: Oraf Surgery. spinger, Barn Heid berg. 2008. 7. Lohmann JF; Warren CG, & Scham SM: Therapeutic Heel and Cold, Clinortrop Relat Res. 1874: 207-245, 8. Kiley HC & Kay LW: The Prevention of Compics- tion in Dental Surgery, & S Lingstone LD. Edi burgh 186854 ‘8. Nusa YM: Local aptcation of Ice Bags ais not At fact Postoperative facial Sweling alter oral Surgery in Rabbits, B-Joumal of Oral and Maxilotacal Surgery. 2007 45:48:50 10. Istichomah: Pengaruh toknk pemberian korres te: hhadap perubahan sala nyeri pada Kien contusion 'RSUD Seman . Seminar Nasional Toknoiog! SNT. 2004, £2.60 11, Wilmana: Farmakolog! dan trap od 4, FKUI, Jakarta 11095 98-101 12. Winite PF The Role of nonopoid analgesic techniques inthe management of postoperative pain n :hadzic A. ‘ecior Texbook of regional anesthesia and acuto pain ‘management. New York McGraw Fl, 2007,1108-10. 13. Stoating AK: Nonsierod antinlamatory’ drugs. In: Pharmacology and physicogy in anesttic prac- tice, 3% ed: Phiadelpla : Lippicet- Raven Pubhiser, 1990 247-56. 13

Вам также может понравиться