Вы находитесь на странице: 1из 48

LAPORAN HOME VISITE

CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT (CVA)


PUSKESMAS TAMAN
KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO
MEI 2018

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
HOME VISIT
PELAKSANAAN HOME VISIT TERHADAP
PASIEN DENGAN CVA
DI PUSKESMAS TAMAN
KABUPATEN SIDOARJO
Laporan Home Visit ini sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti
ujian profesi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Disusun Oleh :
Lisda Pradita Wardhany
Menyetujui,

Dosen Pembimbing Kepala Puskesmas Taman

Atik Sri Wulandari, SKM., M.Kes Rachmad Sudarto, dr


NIK.93195-ET NIP. 196801102008011009

Mengesahkan
Kepala Bagian Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ub. Koordinator Kepaniteraan Klinik

Sukma Sahadewa, dr., SH, MH, M.Kes, Cht


NIK. 10434-ET

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis bisa menyelesaikan penyusunan “LAPORAN HOME VISIT
PUSKESMAS TAMAN CVA”. Tugas praktek kerja lapangan ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik di
bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dengan menyusun laporan ini, penulis berharap dapat menambah
pengetahuan dan memperluas wawasan, serta berpikir maju dan kritis dalam
menghadapi segala permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya dalam
bidang kesehatan.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang membantu terwujudnya laporan ini di antaranya :
1. Prof. Dr. Sri Harmadji, dr., Sp.THT - KL (K), selaku rektor Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. Soedarto, dr., DTM&H, Ph.D, Sp.Par (K), Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati Triyoga, dr., SKM, selaku Kepala Bagian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Sukma Sahadewa, dr., S.KM., SH, selaku Koordinator Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
5. Atik Sri Wulandari, S.K.M., M.Kes, selaku dosen pembimbing
kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
6. Rahmad Sudarto, dr, Selaku Kepala puskesmas Taman kabupaten Sidoarjo
beserta staff.
7. M. Arif Hidayatullah, dr, selaku pembimbing di Puskesmas Taman
Kecamatan Taman Sidoarjo.

iii
8. Seluruh paramedis dan Non Medis yang telah banyak membantu kami
selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas Taman Kabupaten
Sidoarjo
9. Para bidan desa, kader puskesmas serta perawat desa yang telah banyak
membantu kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas
Taman Kabupaten Sidoarjo.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini


sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan guna kesempurnaan laporan
kinerja dalam rangka praktek lapangan Ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terlibat.

Sidoarjo, Mei 2018

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ................................................................................................. ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
Daftar Tabel………………………………………………………..……………..... vii
Daftar Gambar……………………………………………………………………… viii
Laporan Home Visit……………………………………………………………… ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................ .............................................................................. .. 2
1.4 Manfaat................ ...................................................................................... 3

BAB 2 HASIL KEGIATAN HOME VISITE


2.1 Identifikasi Pasien ......................................................... ................... ......... 5
2.1.1 Anamnesis ............................................................................. ......... 5
2.2 Pemeriksaan Fisik ............................................................................ ......... 7
2.2.1 Usulan Pemeriksaan Penunjang ..................................................... 11
2.2.2 Resume ............................................................................................ 11
2.2.3 Patient Centered Diagnosis ............................................................ 12
2.2.4 Penatalaksanaan .............................................................................. 12
2.2.5 Prognosis ......................................................................................... 12
2.2.6 Follow up……………………………………………………….. .. 12
2.3 Struktur Keluarga……………………………………………………….. 14
2.4 Bentuk Keluarga (Genogram)……………..……………………………. 14
2.5 Fungsi Fisiologi Keluarga (APGAR SCORE) .......................................... 16
2.6 Fungsi Patologi Keluarga (SCREEM SCORE)......................................... 18
2.7 Lingkungan Keluarga (Sosial,Ekonomi,Budaya,Kesehatan) .................... 19
2.8 Karakteristik Demografi ………………………………………………... 20

v
2.9 Pola Interaksi Keluarga ............................................................................. 21
2.10 Pernyataan Sirkuler untuk Mendapatkan Permasalahan Keluarga .......... 21
2.11 Identifikasi Masalah Faktor Faktor Perilaku dan Non Perilaku……… .. 22
2.12 Faktor Lingkungan Pasien……… ........................................................... 23

BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Masalah yang ditemukan.......... ................................................................. 25
3.2 Faktor Resiko……..................................................................................... 28
3.3 Prioritas Masalah……. .............................................................................. 29
3.4 Pembahasan Masalah.................. ............................................................... 29
3.5 Skala Prioritas Penyelesaian Masalah yang Ditemukan………………… 32

BAB 4 PENUTUP
4.1.Kesimpulan ................................................................................................ 36
4.2.Saran .. .................... ................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. . 38
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 39

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Apgar Score ............................................................................................................17
Tabel 2.2 Screem Score ..........................................................................................................18
Tabel 2.3 Daftar Anggota keluarga ......................................................................20
Tabel 3.1 Prioritas Masalah …………………………...................................…...29
Tabel 3.2 Skala Prioritas Penyelesaian Masalah ..................................................33
Tabel 3.3 Rencana Kegiatan .................................................................................34

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Genogram keluarga ..........................................................................15
Gambar 2.2 Pola Interaksi Keluarga ....................................................................21
Gambar 2.3 Gambaran Denah Rumah .................................................................24

viii
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA

Puskesmas Taman

Tanggal kunjungan pertama kali 11 Mei 2018


Nama pembina keluarga pertama kali : Lisda Pradita Wardhany., S.Ked

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama Kepala Keluarga : Tn. Suli
Alamat lengkap : RT002/RW001, Desa Kletek, Kec. Taman,
Tawangsari Permai Blok DD-82, Kabupaten
Sidoarjo.
Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel !. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah


Kedudukan Pasien
L/ Pendidikan
No Nama dalam Umur Pekerjaan Klinik Ket
P Terakhir
keluarga (Y/T)
1 Tn. S KK L 63 STN Wiraswasta T -

2 Ny. I Istri P 59 SMA IRT Y Post CVA


Sumber : Data Primer, 12 Mei 2018

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stroke atau cedera cerebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi
otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak
(Smeltzer & Bare, 2002). Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis
akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi
secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian.Secara
umum, stroke digunakan sebagai sinonim Cerebro Vascular Disease (CVA).
Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah suatu tanda
klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fokal (atau global) dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler.
Stroke adalah penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan
keganasan. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunnya terdapat 15 juta
orang di seluruh dunia menderita stroke. Di antaranya ditemukan jumlah
kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang lainnya mengalami
kecacatan yang permanen. Setiap tahun, hampir 700.000 orang Amerika
mengalami stroke, dan stroke mengakibatkan hampir 150.000 kematian.
Di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke,
dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Pada suatu saat, 5,8 juta
orang di Amerika Serikat mengalami stroke, yang mengakibatkan biaya
kesehatan berkenaan dengan stroke mendekati 70 miliar dolar per tahun.
Pada tahun 2010, Amerika telah menghabiskan $ 73,7 juta untuk
menbiayai tanggungan medis dan rehabilitasi akibat stroke.Selain itu,
11% orang Amerika berusia 55-64 tahun mengalami infark serebral
silent; prevalensinya meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun dan 43%
pada usia 85 tahun (Medicastore, 2011).

1
Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1000
penduduk. Menurut riskesdas tahun 2007 Stroke bersama hipertensi,
penyakit jantung iskemik dan penyakit jantung lainnya, merupakan penyakit
yang tidak menular utama penyebab kematian di Indonesia. Stroke
menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian utama semua usia di
Indonesia.
Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari seorang
penderita CVA, berjenis kelamin perempuan dan berusia 58 tahun, dimana
penderita merupakan penderita CVA yang berada di wilayah Puskesmas
Taman, Kabupaten Sidoarjo, dengan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Kasus ini merupakan kasus yang cukup kompleks mengingat faktor resiko
yang berperan umumnya dapat dicegah dengan pemeberian pemahaman
yang cukup. Disamping itu komplikasi atau dampak yang ditimbulkan
sering membuat pasien maerasa putus asa karena penyakitnya. Oleh karena
itu kasus ini dianggap penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan
dan mencermatinya untuk kemudian bisa dijadikan sebgai pengalaman di
lapangan dan bahan pembelajaran bersama dengan mempertimbangkan
berbagai aspek dalam individu, keluarga dan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimanakah pengaruh kondisi pasien dengan kondisi sosial dan ekonomi,
pelayanan kesehatan dan lingkungan sekitar desa Kletek, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.1.1. Untuk mengetahui hubungan antara kondisi pasien dengan
kondisi sosial dan ekonomi serta pelayanan kesehatan dan
lingkungan sekitar desa Kletek, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo ?

2
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan dalam penyusunan laporan ini antara lain:
1.3.2.1. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan anggota keluarga
yang di kunjungi sesuai dengan penyakit dan instrument yang
ditetapkan oleh Puskesmas Taman.
1.3.2.2. Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram.
1.3.2.3. Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui
APGAR.
1.3.2.4. Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui
SCREEM.
1.3.2.5. Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan.
1.3.2.6. Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya.
1.3.2.7. Mengidentifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial dan
ekonomi).
1.3.2.8. Sebagai salah satu tugas akhir kepaniteraan klinik bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.

1.4. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan home visit yang dilakukan antara lain:
1.4.1. Bagi Dokter Muda
1.4.1.1. Sebagai pengalaman riil di lapangan melakukan proses
pendataan yang di analisis secara holistik tentang hubungan
antara penyakit dengan kebersihan individu dan
lingkungan.
1.4.1.2. Mengetahui peran serta sarana pelayanan kesehatan pada
penatalaksaan penyakit di masyarakat.
1.4.1.3. Memupuk sikap peduli dan sikap menolong sebagai bekal
menjadi seorang dokter.

3
1.4.2. Bagi pasien dan keluarganya
1.4.2.1. Meningkatkan kepuasan dan juga mengedukasi pasien dan
keluarganya.
1.4.2.2. Meminimalisir angka kekambuhan penyakit dengan
pemahaman pengobatan yang baik.

1.4.3. Bagi Sarana Pelayanan Kesehatan


1.4.3.1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien.
1.4.3.2. Mencapai derajat hidup yang baik dan dapat maksimal di
masyarakat.
1.4.3.3. Evaluasi dan pembelajaran tambahan terhadap kondisi
penyakit yang berdampak pada lingkungan di masyarakat.

1.4.4. Bagi Individu Tenaga Kesehatan


1.4.4.1. Lebih meningkatkan pemahaman terhadap kasus CVA.
1.4.4.2. Meningkatkan pemahaman holistik pada kondisi penyakit
pada pasien.
1.4.4.3. Lebih meningkatkan hubungan baik dengan pasien.

4
BAB II
HASIL KEGIATAN HOME VISIT

2.1. IDENTIFIKASI PASIEN


Nama : Ny. I
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Desa Kletek, Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 11 Mei 2018

2.1.1. ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Tangan dan kaki sebelah kanan lemah
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh tangan dan kaki sebelah kanan lemah sudah sejak
kurang lebih 3 tahun. Awalnya pasien merasa tubuh sebelah kanan lemah
secara mendadak pada pukul 9 pagi saat akan pergi bekerja. Pasien
kemudian dibantu oleh suaminya dan dibawa ke Rumah Sakit terdekat.
Pasien juga pernah mengalami bicara pelo dan wajah sedikit merot, tetapi
sudah membaik pada saat ini. Tidak ada nyeri kepala, pusing, mual, dan
muntah. Makan dan minum lancar, BAK (+), BAB (+) lancar. Gejala yang
dirasakan hingga saat ini yaitu masih terasa lemah pada tangan dan kaki
sebelah kanan, tetapi pasien sudah dapat berjalan sendiri meskipun masih
menyeret kaki kanannya, dan badan sebelah kiri terasa pegal dan
kesemutan.

5
 Riwayat Penyakit Dahulu:
- Riwayat Sakit Sebelumnya : Disangkal
- Riwayat Diabetes Melitus :+
- Riwayat Hipertensi :+
- Riwayat Asma : disangkal
- Riwayat Alergi Obat : disangkal
- Riwayat Sakit Jantung : disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : Disangkal
- Riwayat sakit asma : Disangkal
- Riwayat hipertensi : Disangkal
- Riwayat diabetes melitus : Disangkal

 Riwayat Kebiasaan
- Riwayat merokok : Disangkal
- Riwayat Ayah/ibu merokok : Disangkal
- Pasien lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, karena sudah
tidak bekerja lagi. Saat ini pasien sudah bisa berjalan sendiri tetapi
masih dengan menyeret kaki sebelah kanannya. Pasien banyak
duduk di rumah dan dirawat oleh suami pasien.

 Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah istri, dan ibu dari 2 orang anak. Anak pertama

berusia sekitar 30 tahun anak kedua berusia sekitar 21 tahun. Anak

pertama berpendidikan S1 dan sekarang sudah menikah dan sudah tidak

tinggal bersama pasien. Anak kedua berpendidikan SLTA dan sekarang

berkuliah di salah satu sekolah keperawatan di Sidoarjo. Pasien sudah

tidak dapat bekerja lagi karena sakit. Suami pasien sudah pension dan

6
saat ini hanya merawat pasien. Pasien selalu dikunjungi oleh anak

pertamanya setiap akhir pekan, dan anak pertama pasien terkadang

membantu ayahnya untuk bergantian merawat pasien.

 Riwayat Gizi.
Pasien makan sehari-harinya 3 kali sehari dan teratur. Kadang

pasien makan lauk pauk seperti ayam, ikan, telur dan tahu-tempe dan

sayur-sayuran, kadang disertai kerupuk. Pasien kadang makan buah-

buahan seperti pisang. Pasien jarang berolahraga. Kesan status gizi

cukup.

2.2. PEMERIKSAAN FISIK


 Keadaan Umum
Tampak cukup, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi
kesan cukup
 Tanda Vital dan Status Gizi
 Tanda Vital
Nadi : 90 x/menit, reguler, kuat angkat
Pernafasan : 23 x/menit
Suhu : 36,7o C
Tensi : 120/70 mmHg
 Status gizi:
BB : 48 Kg
TB : 155 Cm
BMI : 19,9 Kg / m2
Status Gizi = Normal

7
 Kulit
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
Kepala : Bentuk normocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah
dicabut, atrofi m. temporalis(-), makula (-), papula (-),
nodula (-)
 Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm),
reflek kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-), arcus
senilis (-/-) radang/conjunctivitis/uveitis (-/-/-).
 Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-
), hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
 Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-),
tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)
 Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
 Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
 Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)
 Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor : I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis tidak teraba
P :
batas kiri atas : ICS II 1 cm lateral PSLS
batas kanan atas : ICS II PSLD
batas kiri bawah : ICS V 1 cm lateral MCL S
batas kanan bawah : ICS IV PSL D

8
batas jantung kesan tidak melebar
A : BJ I–II intensitas normal, regular, bising (-)
- Pulmo : Statis (depan dan belakang)
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P: fremitus raba kiri sama dengan kanan
P: sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)
dinamis (depan dan belakang)
I : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
P: fremitus raba kiri sama dengan kanan
P: sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)
 Abdomen
I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)
A : peristaltik (+) meningkat
P : soefl, nyeri tekan (-) daerah epigastrium, hepar dan lien tak
teraba
P : timpani seluruh lapang perut
 Sistem Collumna Vertebralis
I : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
P : nyeri tekan (-)
P : NKCV (-)
 Ektremitas: palmar eritema(-/-)
akral dingin oedem
- - - -
- - - -

 Sistem genetalia: dalam batas normal


 Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur : dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
Fungsi Sensorik : dalam batas normal
Fungsi motorik :

K 4 5
4 5

9
NIII : isokor, 3mm/3mm
NVII : dbn
NXII : dbn

Reflek Fisiologis :
BPR : +2/+2 KPR : +2/+2
TPR : +2/+2 APR : +2/+2

Reflek Patologis :
Babinsky : -/- Gondon : -/-
Chaddock : -/- Gonda : -/-
Oppenheim : -/- Schaeffer : -/-
Hofmen : -/- Trommer : -/-
Rosolimo : -/- Mendelbectrew : -/-

 Sistem Vegetatif
Miksi : dbn
Defekasi : dbn
Sekresi keringat : dbn

 Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan : sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran : kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
Afek : appropriate
Psikomotor : normoaktif
Proses pikir :
bentuk : realistik
isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
arus : koheren
Insight : baik.

10
2.2.1. Usulan Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan CT Scan
 Foto Thorax
 Pemeriksaan Kadar Gula Darah (Gula darah acak, Gula darah
puasa, Gula darah 2 jam pp)
 Pemeriksaan Tekanan Darah

2.2.2. Resume
Seorang wanita, berusia 59 tahun mengeluh merasa pegal-
pegal pada badan sebelah kirinya, dan merasakan kesemutan pada
seluruh tangan kirinya. Pasien pernah mengalami stroke sekitar 3
tahun yang lalu. Pasien mengatakan badan sebelah kanan
mendadak terasa lemah dan pasien terjatuh pada saat akan bekerja
pada pukul 9 pagi. Sebelumnya pasien tidak mengeluh nyeri
kepala, pusing, mual, maupun muntah.
Pasien mengatakan memiliki riwayat Hipertensi sudah
sangat lama, namun tidak rutin berobat. Selain itu pasien juga
memiliki riwayat Diabetes Melitus sejak kurang lebih 4 tahun yang
lalu. Riwayat Keluarga bahwa pasien tidak mengetahui apakah ada
keluarga yang juga mengidap penyakt yang sama seperti pasien.
Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan tekanan darah
120/70 mmHg, RR 23x/menit, nadi 90x/menit, dan suhu 36,7oC.
Pada pemeriksaan motorik didapatkan hasilnya 4 pada lengan
kanan dan kaki kanan, dan 5 pada lengan dan kaki kiri. Pada
pemeriksaan reflek fisiologis dan patologis pada saat ini normal,
begitu juga dengan reflek neurologic didapatkan hasil dalam batas
normal.

11
2.2.3. Patient Centered Diagnosis
1. Diagnosis Biologis
a. Post CVA
b. Hipertensi
c. Diabetes Melitus tipe 2
2. Diagnosis Psikologis : -
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakitnya.

2.2.4. Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
a. Fisioterapi
b. Olahraga teratur
c. Diet rendah karbohidrat
d. Diet rendah garam
2. Medikamentosa
Yang di dapat pasien dari Puskesmas :
a. Amlodipine 1x10mg
b. Simvastatin 1x20mg
c. Glimepirid 1x2mg
d. Acarbose 3x50mg
e. Aspirin 1x1

2.2.5. Prognosis
Dubia ad Malam

2.2.6. Follow Up
1. Follow UP (Tanggal : 11 Mei 2018)
S : Penderita mengeluhkan badan sebelah kiri pegal-pegal dan
tangan kiri kesemutan
O : KU : Cukup , compos mentis.

12
Tanda vital :
 T : 120/70 mmHg
 R : 23x/menit
 N : 90x/menit
 S : 36,7°C
Status Generalis : dalam batas normal.
Status Neurologis : dalam batas normal.
Status Psikiatri : dalam batas normal.
Status Dermatologis : dalam batas normal
A : Post CVA
P:
 Per Oral :
o Amlodipine 1x10mg
o Simvastatin 1x20mg
o Glimepirid 1x2mg
o Acarbose 3x50mg
o Aspirin 1x1
Edukasi untuk kontrol ke puskesmas, minum obat teratur,
konsumsi makanan seimbang dan gaya hidup sehat.

2. Follow UP (Tanggal : 15 Mei 2018)


S : Penderita masih merasa badan sebelah kiri pegal-pegal dan
tangan kiri kesemutan
O : KU : Cukup , compos mentis.
Tanda vital :
 T : 120/80 mmHg
 R : 22x/menit
 N : 87x/menit
 S : 36,5°C
Status Generalis : dalam batas normal.
Status Neurologis : dalam batas normal.

13
Status Psikiatri : dalam batas normal.
Status Dermatologis : dalam batas normal
A : Post CVA
P:
 Per Oral :
o Amlodipine 1x10mg
o Simvastatin 1x20mg
o Glimepirid
o Acarbose
o Aspirin
 Edukasi untuk kontrol ke puskesmas, minum obat
teratur, konsumsi makanan seimbang dan gaya hidup
sehat.

2.3. STRUKTUR KELUARGA


Pasien merupakan keluarga dengan struktur patrineal yaitu keluarga yang
dihubungkan atau disusun melalui garis ayah. Keluarga Ny. I memenuhi
ciri-ciri struktur keluarga perbedaan.

2.4. BENTUK KELUARGA (GENOGRAM)


Alamat lengkap : RT002/RW001, Desa Kletek, Kec. Taman,
Tawangsari Permai Blok DD-82, Kabupaten
Sidoarjo.
.Bentuk Keluarga : Nuclear Family

14
- Tn. S - Ny. I
- 75 tahun - 65 th
- ♂ - ♀
- Pensiun - IRT
- Etnis Jawa - Etnis Jawa

- Sdra. M.T - Sdri. S


- 30 thn - 21 thn
- ♂ - ♀
- Karyawan - Karyawan
pabrik pabrik
- Etnis Jawa - Etnis Jawa

Gambar 2.1. Genogram Keluarga Ny. I


(Data Primer, 12 Mei 2018)

Keterangan :
Tn. S : Suami
Ny. I : Pasien
Sdra. M.T : Anak pertama
Sdri. S : Anak Kedua

Keterangan Simbol:
: Pasien
: Meninggal
: Laki - Laki
: Perempuan

15
2.5. FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA (APGAR SCORE)
 ADAPTATION

Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, pasien mau


melibatkan suami pasien dalam masalah pasien, dan ketika anak pertamanya
mengujungi pasien selalu menceritakan masalahnya ke anaknya. Pasien
mengungkapkan keluhan yang dirasakan baik tentang kondisi keluarga
maupun penyakitnya. Penyakitnya ini mengganggu aktivitasnya sehari-hari
dan sekarang pasien tidak bekerja. Namun anak pertama pasien walaupun
sudah menikah dan tidak lagi tinggal serumah dan anak kedua sedang
berkuliah di surabaya selalu memberi dukungan moril maupun ekonomi
mengingat pasien sudah tidak bekerja lagi, dan suami pasien telah pensiun.

 PARTNERSHIP
Hubungan anggota keluarga berjalan harmonis, saling mengisi
satu sama lain sehingga komunikasi yang terjalin baik. Suami pasien
sabar dalam merawat pasien. Selain itu, anak-anak pasien selalu
mendukung pasien dan suaminya, sehingga pasien mau berobat secara
teratur yang dimana pasien berkeinginan untuk sembuh. Meskipun
demikian pasien tetap merasa khawatir jika suami dan anaknya sangat
terbebani dengan penyakit pasien, akan tetapi keluarganya selalu
mendukung serta member motivasi kepada pasien untuk selalu sabar
dalam menjalani pengobatan dan yakin akan sembuh

 GROWTH
Pasien mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami
dan anak pertamanya sehingga hal ini sangat baik untuk membantu
dalam pengobatan pasien. Meskipun Ny. I menyadari bahwa dirinya
harus bersabar dalam menjalani pengobatan meskipun terkadang
pasien merasa kesulitan menjalani aktifitas sehari – hari. Namun
pasien tetap sabar dan berusaha untuk sembuh.

16
 AFFECTION
Pasien terkadang merasa terbebani dengan penyakitnya, akan
tetapi dengan kasih sayang suami serta perhatian dari anaknya,
sehingga beliau menjalani hari-harinya dengan bahagia. Anak pertama
pasien datang selalu datang kerumah pasien pada akhir minggu untuk
menjaga dan memberi dukungan agar pasien bisa sembuh kembali.

 RESOLVE
Pasien dalam kesehariannya sering bersama suaminya yang
merawat pasien yang sedang sakit, dan setiap 1 minggu sekali anak
pasien yang sudah menikah menjenguk pasien. Pasien lalu berkumpul,
nonton TV dan makan bersama. Dengan demikian pasien merasa
cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan bersama
keluarga. Tetapi pasien mengaku merindukan anak keduanya yang
saat ini ada di luar kota untuk kuliah.
Tabel 2.1. APGAR Score Ny. I Terhadap Keluarga
APGAR Ny. I Terhadap Sering/ Kadang Jarang
Keluarga selalu -kadang / tidak
A Saya puas bahwa saya dapat 
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara 
keluarga saya membahas dan
membagi masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara 
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara 
keluarga saya
mengekspresikan kasih

17
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara 
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-sama

Total poin = 8 fungsi keluarga dalam keadaan baik


Kesimpulan: Total poin dari APGAR keluarga Ny. I adalah 8. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi fisiologi yang dimiliki keluarga Ny. I dan
keluarganya dalam keadaan baik. Hal ini membuat pasien merasa
cukup dukungan serta memudahkan pasien dalam mengatasi
masalahnya terutama masalah kesehatannya.

2.6. FUNGSI PATOLOGI KELUARGA (SCREEM SCORE)


Tabel 2.2. SCREEM Score Ny. I
SUMBER PATOLOGI KET
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga,
Sosial +
partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan cukup.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini
dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam

Cultural keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya -


yang masih diikuti. Menggunakan bahasa jawa, tata
krama dan kesopanan.
Religius Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik.
Agama
Sholat 5 waktu di jalani dengan baik.
menawarkan
pengalaman
spiritual yang
baik untuk -
ketenangan
individu yang
tidak didapatkan
dari yang lain

18
Ekonomi keluarga ini tergolong mengengah ke atas,
untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, walaupun
sumber dananya berasal dari kiriman anaknya yang
Ekonomi +
berkerja sebagai perawat. Kebutuhan sekunder sudah
terpenuhi dan kebutuhan tersier juga terpenuhi dalam
bebrapa hal.
Pendidikan anggota keluarga cukup memadai. Tingkat
Edukasi +
pendidikan dan pengetahuan pasien cukup.
Medical Mampu menggunakan pelayanan kesehatan yang
Pelayanan memadai. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga
kesehatan ini biasanya menggunakan Bidan desa dan Puskesmas
puskesmas hal ini mudah dijangkau karena letaknya dekat.
-
memberikan
perhatian khusus
terhadap kasus
penderita

2.7. LINGKUNGAN KELUARGA (SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA,


KESEHATAN)
a. Lingkungan Sosial
Hubungan pasien dengan suami dan adiknya yang tinggal dirumah
pasien sangat dekat dan saling menyayangi. Meskipun istri setiap pagi
harus menjaga warung tetapi perhatian kepada sang suami tetep baik.
Istri mengantar suami untuk control dan tidak melarang untuk
melakukan pemeriksaan. Hubungan dengan tetangga juga rukun dan
saling membantu jika terdapat masalah.
b. Ekonomi
Dipandang dari segi ekonomi keluarga ini tersebut keluarga
ekonomi menengah keatas. Suami pasien merupakan seorang pensiunan
dan mendapatkan dana penisun, selain itu anak pertama pasien juga
selalu mengirimkan uang untuk kebutuhan pasien. Dari total semua

19
pendapatan pasien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga
kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.
c. Budaya
Budaya daerah tempat tinggal Ny. I memiliki semangat gotong
royong yang tinggi jika ada warga yang memiliki masalah selalu
dibantu, dan dari segi kebersihan masyarakat memiliki kebiasaan
mejaga kebersihan lingkungan, warga tidak melarang dalam melakukan
pemeriksaan kesehatan dan tidak ada pandangan buruk terhadap wanita
yang menderita Stroke.
d. Faktor Pelayanan Kesehatan
Pasien mengatakan sudah pernah mendapatkan penjelasan dari
tenaga kesehatan tentang penyakitnya. Untuk masalah kesehatan, pasien
memiliki jaminan BPJS. Setiap sakit pasien akan pergi ke Rumah Sakit
terdekat.

2.8. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI


Nama Kepala Keluarga : Ny. Isnaningsih
Alamat lengkap : RT002/RW001, Desa Kletek, Kec. Taman,
Tawangsari Permai Blok DD-82, Kabupaten
Sidoarjo.
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
Tabel 2.3. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
Kedudu
Pasien
N kan Pendidikan
Nama L/P Umur Pekerjaan Klinik Ket
o dalam Terakhir
(Y/T)
keluarga
1 Tn. S KK L 63 STN Pensiun T -
Post
2 Ny. I Istri P 59 SMA IRT Y CV
A
Sumber : Data Primer, 12 Mei 2018

20
2.9. POLA INTERAKSI KELUARGA

Suami (Pasien) Istri


Tn. S Ny. I
63 tahun 59 tahun

Anak
Tn. M T
30 tahun

Gambar 2.2. Pola Interaksi Ny. I Terhadap Keluarga


Keterangan : : hubungan baik
Hubungan antara Ny. I dan keluarganya baik dan dekat.

2.10. PERTANYAAN SIRKULER UNTUK MENDAPATKAN


PERMASALAHAN KELUARGA
1. Ketika penderita sakit apa yang dilakukan oleh suami ?
Jawab : Suami membawa pasien ke Rumah Sakit untuk
memeriksakan diri karena suami khawatir dengan kesehatan istri.
Selama sakit suami memperhatikan keadaan istri dalam keadaan
apapun.
2. Siapa anggota keluarga terdekat dengan penderita ?
Jawab : Suaminya, karena pasien mengaku semua keluh kesah
dilimpahkan ke suami dan terkadang ke anak pertamanya. Sedangkan
anak keduanya berada diluar kota sehingga pasien tidak
memberitaukan keadaan ketika pasien sakit karena takut anaknya
kepikiran akan sakit yang di derita pasien.
3. Apakah ibu merasa sedih bila jauh dari anak ibu ?
Jawab : Sedih, tetapi karena suatu pekerjaan maka pasien mengerti hal
tersebut dan anak pertama pasien selalu datang 1 minggu sekali
dengan begitu membuat pasien senang dan dapat mengobati rasa
rindu pasien.

21
4. Apakah keluarga lain mengetahui penyakit yang ibu derita ?
Jawab : Mengetahui, keluarga saudara dari ibu dan suaminya sudah
menjenguk ke rumah pasien. Kedekatan antara keluarga pasien
maupun suami terjalin dengan baik.

2.11. IDENTIFIKASI MASALAH FAKTOR PERILAKU DAN NON


PERILAKU
a. Faktor Perilaku Keluarga

Ny.I adalah seorang istri dan ibu rumah tangga. Pasien sidah tidak

bisa bekerja lagi karena sakit setelah serangan stroke. Untuk makan

setiap hari baik untuk dirinya dan suami, Tn. S memasak sendiri di

rumah, bahan-bahan makanan dicuci menggunakan air yang berasal dari

PDAM, dimana air tersebut juga digunakan untuk memasak. Dalam

kesehariannya keluarga pasien mencuci tangan sebelum dan sesudah

makan secara sekilas saja dan menggunakkan sabun saat hanya sesudah

makan saja. Keluarga ini berusaha menjaga kebersihan lingkungan

rumahnya misalnya dengan menyapu rumah dan halaman. Keluarga ini

sudah memiliki fasilitas jamban keluarga. Untuk melakukan kegiatan

mencuci dan mandi keluarga ini menggunakan air PDAM.

b. Faktor Non Perilaku

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga


ekonomi menengah ke atas. Keluarga ini sumber penghasilannya dari
dana pensium yang didapatkan suami pasien dan juga kiriman dari
anak pertamanya yang bekerja sebagai perawat. Rumah yang dihuni
keluarga ini cukup memadai karena sudah memenuhi dalam pemenuhan
standar kesehatan. Pencahayaan ruangan yang cukup, ventilasi yang
selalu terbuka, dengan jumlah dan besar jendela yang cukup baik, rumah

22
memiliki fasilitas MCK bagi keluarga. Kamar mandi nampak cukup
bersih dan air di bak mandi dikuras dua kali dalam seminggu. Sampah
keluarga dibuang ditempat pembuangan sampah yang ada di depan
rumah. Rumah di sapu sehari sekali dan di pel 3 kali dalam seminggu.
Pembuangan limbah keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan
karena limbah keluarga dialirkan ke septic tank yang ada di dalam
rumah. Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika
sakit dan ingin konsultasi masalah kesehatan adalah Rumah Sakit Siti
Khodijah Sepanjang.

2.12. FAKTOR LINGKUNGAN PASIEN


a. Gambaran Lingkungan
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 8 x 16 m. terdiri dari
ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi yang depannya ruang
makan, dapur, dan di sampingnya tempat mencuci baju. Terdiri dari 2
pintu keluar, yaitu 1 pintu depan dan 1 pintu belakang. Terdapat
jendela 2 buah di ruang tamu, 2 buah jendela di setiap kamar tidur,
dan 2 jendela di ruang makan. Lantai rumah seluruhnya terbuat dari
tehel dan bagian tempat mencuci terbuat dari semen. Ventilasi dan
pencahayaan rumah cukup. Atap rumah tersusun dari genteng yang
tertutup langit-langit. Tempat tidur berupa tempat tidur spring bed.
Perabotan rumah tangga cukup. Pasien memiliki 2 buah sepeda motor.
Sumber air sehari-harinya keluarga ini menggunakan air PDAM baik
untuk mencuci baju/piring/dll dan memasak. Secara keseluruhan
kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak
menggunakan kompor dengan tabung gas 12kg.

23
b. Gambaran Denah Rumah

8m

TERAS

RUANG TAMU

KAMAR
TIDUR 16 m
RUANG MAKAN

DAPUR

KAMAR
TEMPAT TIDUR
CUCI WC

Gambar 2.3. Gambaran Denah Rumah

Keterangan :

Jendela

Pintu

24
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. MASALAH YANG DITEMUKAN


Post CVA

CVA
Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal
maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan
peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau
pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat
pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu. Kekurangan
pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron).
Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke (Junaidi,
2011).
Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak
(Smeltzer & Bare, 2002). Stroke adalah cedera otak yang berkaitan
dengan obstruksi aliran darah otak. Stroke dapat terjadi karena
pembentukan trombus disuatu arteri serebrum, akibat emboli yang
mengalir ke otak dari tempat lain di tubuh, atau akibat perdarahan otak
(Corwin, 2001).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
stroke adalah gangguan peredaran otak yang dapat mengakibatkan fungsi
otak terganggu dan bila gangguan yang terjadi cukup besar akan
mengakibatkan kematian sebagian sel saraf.
Klasifikasi stroke menurut Wardhana (2011), antara lain sebagai
berikut :
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik terjadi pada otak yang mengalami gangguan
pasokan darah yang disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh
darah otak. Penyumbatnya adalah plak atau timbunan lemak yang

25
mengandung kolesterol yang ada dalam darah. Penyumbatan bisa
terjadi pada pembuluh darah besar (arteri karotis), atau pembuluh
darah sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil.
Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi karena dinding
bagian dalam pembuluh darah (arteri) menebal dan kasar, sehingga
aliran darah tidak lancar dan tertahan. Oleh karena darah berupa cairan
kental, maka ada kemungkinan akan terjadi gumpalan darah
(trombosis), sehingga aliran darah makin lambat dan lama-lama
menjadi sumbatan pembuluh darah.
Akibatnya, otak mengalami kekurangan pasokan darah yang
membawah nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh darah. Sekitar 85
% kasus stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark, stroke
infark pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak.
Penurunan aliran darah yang semakin parah dapat menyebabkan
kematian jaringan otak. Penggolongan stroke iskemik atau infark
menurut Junaidi (2011) dikelompokkan sebagai berikut :
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
Suatu gangguan akut dari fungsi lokal serebral yang
gejalanya berlangsung kurang dari 24 jam atau serangan sementara
dan disebabkan oleh thrombus atau emboli. Satu sampai dua jam
biasanya TIA dapat ditangani, namun apabila sampai tiga jam juga
belum bisa teratasi sekitar 50 % pasien sudah terkena infark
(Grofir, 2009; Brust, 2007, Junaidi, 2011).
b. Reversible Ischemic Nerurological Defisit (RIND)
Gejala neurologis dari RIND akan menghilang kurang lebih
24 jam, biasanya RIND akan membaik dalam waktu 24–48 jam.
c. Stroke In Evolution (SIE)
Pada keadaan ini gejala atau tanda neurologis fokal terus
berkembang dimana terlihat semakin berat dan memburuk setelah
48 jam. Defisit neurologis yang timbul berlangsung bertahap dari
ringan sampai menjadi berat.

26
d. Complete Stroke Non Hemorrhagic
Kelainan neurologis yang sudah lengkap menetap atau
permanen tidak berkembang lagi bergantung daerah bagian otak
mana yang mengalami infark.
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi pada otak yang mengalami kebocoran
atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah
menggenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak. Adanya
darah yang mengenangi atau menutupi ruang-ruang jaringan sel otak
akan menyebabkan kerusakan jaringan sel otak dan menyebabkan
kerusakan fungsi kontrol otak. Genangan darah bisa terjadi pada otak
sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral hemorage) atau
dapat juga genangan darah masuk kedalam ruang sekitar otak
(subarachnoid hemorage) bila ini terjadi stroke bisa sangat luas dan
fatal bahkan sampai pada kematian. Stroke hemoragik pada umumnya
terjadi pada lanjut usia, karena penyumbatan terjadi pada dinding
pembuluh darah yang sudah rapuh (aneurisma). Pembuluh darah yang
sudah rapuh ini, disebabkan karena faktor usia (degeneratif), akan
tetapi bisa juga disebabkan karena faktor keturunan (genetik). Keadaan
yang sering terjadi adalah kerapuhan karena mengerasnya dinding
pembuluh darah akibat tertimbun plak atau arteriosklerosis akan lebih
parah lagi apabila disertai dengan gejala tekanan darah tinggi.
Beberapa jenis stroke hemoragik menurut Feigin (2007), yaitu:
a. Hemoragi ekstradural (hemoragi epidural) adalah kedaruratan
bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. Stroke ini
biasanya diikuti dengan fraktur tengkorak dengan robekan arteri
tengah atau arteri meningens lainnya. Pasien harus diatasi beberapa
jam setelah mengalami cedera untuk dapat mempertahankan hidup.
b. Hemoragi subdural (termasuk subdural akut) yaitu hematoma
subdural yang robek adalah bagian vena sehingga pembentukan
hematomanya lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak.

27
c. Hemoragi subaraknoid (hemoragi yang terjadi di ruang
subaraknoid) dapat terjadi sebagai akibat dari trauma atau
hipertensi tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran
aneurisma.
d. Hemoragi interaserebral, yaitu hemoragi atau perdarahan di
substansi dalam otak yang paling umum terjadi pada pasien dengan
hipertensi dan aterosklerosis serebral karena perubahan degeneratif
karena penyakit ini biasanya menyebabkan ruptur pembuluh darah.

3.2. FAKTOR RESIKO


a. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit CVA dan penyakit kronis
Hipertensi
b. Rendahnya pengetahuan sehingga keterlambatan dalam menegakan
Hipertensi sehingga terjadi CVA pada pasien.
c. Perilaku: Pola makan yang kurang sehat, dan tidak rutin kontrol
penyakit Hipertensi yang diderita pasien.

28
3.3. PRIORITAS MASALAH
(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang
ada dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

Faktor keturunan
Pasien merasa tidak ada
keluarga pasien yang
menderita Stroke
sebelumnya

Pelayanan Ny. I Perilaku


Kesehatan 59  Jarang
Kurangnya Tahun berolahraga
pemahaman  Memiliki
pasien tentang riwayat
CVA (Stroke) Hipertensi
 Memiliki
riwayat DM
Faktor lingkungan Tipe 2

Pengetahuan yang kurang

Tabel 3.1. Prioritas Masalah

3.4. PEMBAHASAN MASALAH


3.4.1. Faktor keturunan/genetik

Hipertensi yang diderita pasien merupakan penyakit

keturunan, karena terdapat faktor genetik yang berpengaruh pada

timbulnya penyakit ini dan dalam genogram ditemukan ayah

pasien menderita hipertensi dan sudah meninggal. Seperti yang

diketahui hipertensi merupakan salah satu faktor predisposisi

terjadinya CVA.

29
3.4.2. Faktor pelayanan kesehatan

3.4.2.1. Kurangnya penyuluhan mengenai penyakit CVA dan

penyakit kronik Hipertensi

Penyakit kronis adalah penyakit yang mempunyai

karakteristik yaitu suatu penyakit yang bertahap-tahap,

mempunyai perjalan penyakit yang cukup lama, dan sering tidak

dapat disembuhkan. Karakteristik penyakit kronis adalah

penyebabnya tidak pasti, memilki faktor resiko yang multiple,

membutuhkan durasi yang lama, menyebabkan kerusakan

fungsi atau ketidakmampuan, dan tidak dapat di sembuhkan.

Penyakit kronis cendrung menyebabkan kerusakan yang bersifat

permanen yang memperlihatkan adanya penurunan atau

menghilangnya suatu kemampuan untuk menjalankan berbagai

fungsi, terutama muskuloskletal dan organ-organ pengindraan.

Penyakit kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat

diminimalkan tingkat keparahanya dengan merubah perilaku,

gaya hidup dan pajanan terhadap faktor-faktor tertentu di dalam

kehidupan. Seperti halnya Ny. I yang menderita penyakit kronis

seperti Hipertensi dan Stroke. Penyuluhan tentang penyakit

kronis sangat diperlukan Ny. I karena penyakit yang dideritanya

kadang membuat Ny. I merasa malu sehingga cenderung

menutup diri terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu

penyuluhan dan sosialisasi dari tenaga kesehatan yang terlatih

juga dapat berpengaruh pada kesembuhan penyakit Ny.I.

30
3.4.2.2. Kurangnya penyuluhan mengenai pentingnya PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan

atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS

merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada

masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada

komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk

memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.

Dalam hal ini, penyuluhan mengenai pentingnya PHBS pada

Ny.I dan keluarga di rumah tangga penting agar tidak semakin

memperburuk kondisi pasien. Dengan adanya penyuluhan, Ny.I

dan keluarga dapat memahami pentingnya PHBS di dalam

rumah tangga dan tempat-tempat umum untuk menciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga dapat mengurangi

resiko terjadinya suatu penyakit.

3.4.3. Faktor lingkungan

3.4.3.1. Pencahayaan dan ventilasi ruangan kurang memadai.

Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk

mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan

berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Rumah yang sehat

memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu

31
banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan

rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman,

juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan

berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sementara ventilasi rumah

berfungsi untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah

tersebut tetap segar. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan

kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang

bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping

itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban

udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses

penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini

merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen.

Pencahayaan dan ventilasi di lingkungan rumah Tn. M termasuk

kurang sehat karena hanya sedikit cahaya yang masuk dan

kurang terjadi pertukaran udara. Hal ini bisa diatasi dengan

membuat ventilasi baru agar pencahayaan menjadi baik dan

suasana lingkungan menjadi lebih nyaman dan sehat untuk

beraktivitas.

3.5. SKALA PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH YANG


DITEMUKAN
Untuk mempermudah penyelesaian masalah pada sekenario diatas

dapat menggunakan system scoring. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah penyelesaian masalah berdasarkan skala prioritas yang dari

yang tertinggi sampai yang terendah.

32
Tabel 3.2. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah

No Masalah Efektivitas Efesiensi Hasil


𝑀𝑥𝐼𝑥𝑉
P M I V C 𝑃=
𝐶

Pemberian
Penyuluhan
1 mengenai penyakit 4 3 4 2 24
CVA dan penyakit
kronis Hipertensi

Pemberiah
Penyuluhan
2 mengenai 3 3 2 2 9
pentingnya PHBS di
rumah tangga
Keterangan :

P : Prioritas penyelesaian masalah

M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini

dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain)

I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah

V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah

C : Cost, Biaya yang diperlukan

Berdasarakan skala prioritas masalah diatas didapatkan hasil yaitu

memberikan penyuluhan mengenai penyakit CVA serta penyebab seperti

Hipertensi sebagai prioritas solusi. Tentunya rencana program penyuluhan

dapat dilakukan untuk melaksanakan penyelesaian tersebut terlampir pada

tabel dibawah.

33
Tabel 3.3. Rencana Kegiatan Memberikan Penyuluhan Mengenai Penyakit Kronis CVA dan HT Serta Pentingnya

PHBS

Volume Rincian Tenaga Kebutuhan


No Kegiatan Sasaran Target Lokasi Jadwal
Kegiatan Kegiatan Pelaksana Pelaksanaan

1 Pembentukan Pegawai Terbentuk 2x  Memilih/menyelek Ruang Semua Senin- Konsumsi


TIM Puskesmas TIM Pertemuan si kandidat TIM rapat Pegawai kamis Ruangan
 Persetujuan yang LCD
 Pembentukan Terpilih MIC
structural Laptop
Kursi
2 Penyusunan TIM Terbentuk 2x  Pengumpulan Ruang TIM Senin- Konsumsi
materi materi pertemuan bahan mengenai rapat kamis Ruangan
penyuluhan penyakit CVA dan LCD
Hipertensi MIC
 Penyusunan materi Laptop
Kursi
3 Pembuatan Anggota Terbentuk 1x  Mendesign PPT, Ruang Anggota 1 hari Laptop
bahan TIM yang nya PPT, pertemuan leaflet, banner rapat TIM yang setelah Printer
penyuluhan ditunjuk leaflet, ditunjuk bahan Flasdisk
yang akan banner terkumpul
disajikan

34
4 Penyuluhan Warga desa Materi 1x 1. Penyuluhan Balai Angota Sebulan Konsumsi
tempat bisa penyuluhan 2. Tanya jawab desa TIM yang Sekali LCD
penyuluhan diterima tiap desa 3. Membagikan leaflet ditunjuk MIC
peserta Laptop
Kursi

5 Evaluasi Warga desa Tingkat 1x sebulan 1. Pendataan pasien Desa Anggota Sebulan Buku
kejadian dengan penyakit kronis yang TIM sekali Pulpen
Strokeber sudah
kurang mendap
at
penyulu
han

35
BAB IV
PENUTUPAN

4.1. KESIMPULAN

4.1.1 Segi Biologis :

a. Ny. I 59 tahun, menderita penyakit Hipertensi, dan pernah mendapat serangan

Stroke sekitar 3 tahun yang lalu.

b. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny.I cukup sehat.

4.1.2. Segi Psikologis :

a. Hubungan antara anggota keluarga tergolong cukup baik.

b. Pengetahuan akan penyakit Stroke dan Hipertensi yang masih kurang.

c. Tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat yang baik, mendukung untuk

penyembuhan penyakit tersebut.

4.1.3. Segi Sosial :

a. Tidak ada masalah dari segi sosial

4.1.4. Segi fisik :

a. Rumah dan lingkungan sekitar tampak cukup bersih.

4.2. SARAN

4.2.1. Untuk masalah medis (post CVA, HT) dilakukan langkah-langkah :

a. Preventif :

 Pengaturan makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat,

protein, dan lemak serta pembatasan garam

 Berolah raga secara teratur

 Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan

36
b. Promotif : Edukasi mengenai penyakit Stroke, Diabetes Mellitus, dan Hipertensi

dengan mengoptimalkan penyuluhan dan menyediakan fasilitas konseling.

c. Kuratif: Medikamentosa dan non Medikamentosa (kerja sama lintas program

dengan bagian rehabilitasi)

d. Rehabilitatif : meyakinkan Ny. I bahwa fungsi anggota tubuh yang berkurang

dapat diperbaiki dengan latihan, sehingga Ny. I mampu kembali menjalani

kehidupannya dengan sehat.

4.2.2 Untuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rumah yang tidak sehat dilakukan

langkah-langkah :

 Promotif: Mendorong keluarga untuk mengupayakan selalu tersedianya air

masak di dalam keluarganya. Selain itu mendorong pasien dan keluarga untuk

selalu memelihara kebersihan lingkungan rumah demi terciptanya lingkungan

yang bersih dan sehat untuk mendukung kesembuhan pasien.

4.2.3 Untuk masalah problem ekonomi, dilakukan langkah-langkah :

 Rehabilitatif: Pemerintah hendaknya berupaya pemberian kesempatan

memperoleh pendapatan yang layak, sehingga diharapkan pada masa yang akan

datang dapat terlepas dari kemiskinan. Karena dengan peningkatan pendapatan

memungkinkan untuk dapat membeli makanan yang lebih baik, kondisi

pemukiman yang lebih sehat, dan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik.

4.2.4 Untuk masalah persepsi mengenai penyakit stroke, Hipertensi, dan dilakukan

langkah-langkah:

 Promotif: Memberikan pengertian kepada penderita dan anggota keluarga

mengenai penyakit Stroke, Hipertensi, dan Diabetes Mellitus.

37
DAFTAR PUSTAKA

Aliah A, Kuswara F.F, Limoa RA, Wuysang.2003.Gangguan Peredaran Darah Otak. Dalam:
Kapita Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Adali, 2010,Komplikasi Stroke Hemoragik, Diakses Dari http://id.shvoong.com/medicine-and-


health/neurology/1993243-stroke/

Becker JU. 2006. Stroke Ischemic. Available in www.emedicine.com.

Gofir, Abdul. 2009. Evidence Base Medicine ; Manajemen Stroke. Pustaka Cendekia Press.
Yogyakarta.

Susilo, Hendro, 2000, Simposium Stroke, Patofisiologi Dan Penanganan Stroke, Suatu
Pendekatan Baru Millenium III, Bangkalan, Diakses 5 Desember 2010, Dari
www.blog.asuhankeperawatan.com.

Widjaja D. 2006. Perdarahan Intraserebral Primer : Patofisiologi, Diagnosis, dan


Penatalaksanaan. Surabaya.

38
LAMPIRAN

39

Вам также может понравиться

  • Daftar Dosis Obat
    Daftar Dosis Obat
    Документ3 страницы
    Daftar Dosis Obat
    Ida Bagus Adhi Prayoga
    100% (36)
  • Bronkitis Akut
    Bronkitis Akut
    Документ22 страницы
    Bronkitis Akut
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • JADWAL Ikm
    JADWAL Ikm
    Документ4 страницы
    JADWAL Ikm
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Kerangka Konsep
    Kerangka Konsep
    Документ10 страниц
    Kerangka Konsep
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Obsgyn
    Obsgyn
    Документ12 страниц
    Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Документ16 страниц
    Tinjauan Pustaka Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN GIZI
    OPTIMALKAN GIZI
    Документ17 страниц
    OPTIMALKAN GIZI
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Obsgyn
    Referat Obsgyn
    Документ10 страниц
    Referat Obsgyn
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • 2 Soal Try Out OSCE November 2013
    2 Soal Try Out OSCE November 2013
    Документ13 страниц
    2 Soal Try Out OSCE November 2013
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Документ33 страницы
    Bab I, II, III, IV, Pustaka
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Struma
    Referat Struma
    Документ35 страниц
    Referat Struma
    Wanda Puspita Sari
    Оценок пока нет
  • Soal Soal
    Soal Soal
    Документ3 страницы
    Soal Soal
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • CVA Bleeding
    CVA Bleeding
    Документ24 страницы
    CVA Bleeding
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Data Referat Struma
    Data Referat Struma
    Документ5 страниц
    Data Referat Struma
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • BAB I - Done
    BAB I - Done
    Документ19 страниц
    BAB I - Done
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Refrat Anak Karina Rahmawati
    Refrat Anak Karina Rahmawati
    Документ43 страницы
    Refrat Anak Karina Rahmawati
    Anonymous pXAQxaTS
    Оценок пока нет
  • Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Документ11 страниц
    Bronkitis Akut: Oleh Desi Safira 16710145
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Документ42 страницы
    Case Report: Intracerebral Hemorrhage (Ich)
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Документ36 страниц
    Cara Mengatasi Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Secara Alami dan Medis
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Laporan Igd-Lbp
    Laporan Igd-Lbp
    Документ12 страниц
    Laporan Igd-Lbp
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Referat Gigi BAB 2
    Referat Gigi BAB 2
    Документ8 страниц
    Referat Gigi BAB 2
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ5 страниц
    Bab Iii
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Syok
    Syok
    Документ29 страниц
    Syok
    Rico Afriyanto
    Оценок пока нет
  • Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Документ5 страниц
    Bahaya Penggunaan Susu Formula Pada Bayi
    Dika Herza Pratama
    Оценок пока нет
  • Agenda Stase Mata
    Agenda Stase Mata
    Документ6 страниц
    Agenda Stase Mata
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Isi Icterus Neonatorum
    Isi Icterus Neonatorum
    Документ40 страниц
    Isi Icterus Neonatorum
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • BAB I - Done
    BAB I - Done
    Документ18 страниц
    BAB I - Done
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Fototerapi
    Komplikasi Fototerapi
    Документ4 страницы
    Komplikasi Fototerapi
    Lisda Pradita
    Оценок пока нет