Вы находитесь на странице: 1из 2

Menurut suprihatin (2012), yaitu : ketaatan yang dilakukan oleh orang yang

menderita suatu peyakit dalam melakukan kontrol atau periksa . suprihatin (2012),

seseorang penderita Tubercolusis Paru sangat di anjurkan untuk memeriksakan diri dan

berobat ke dokter secara teratur (1 bulan sekali ) , kontorl yang rutin dan sesuai jadwal

akan membuat penderita TB dalam batas normal ( suprihatin, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

a. kepatuhan bergantung pada banyak faktor, termasuk motivasi individu, variabel

lingkungan, kualitas intruksi kesehatan dan mengakses sumber yang ada ( carpenito,

dalam wahyuni 2013).

b. Notoatmodjo dalam wahyuni (2013), merumuskan bahwa prilaku merupakan respon atau

reaksi seorang terhadap stimulus.

c. sedangkan Notoatmodjo dalam wahyuni (2013), menyatakan prilaku manusia dari tingkat

kesehatan di tentukan dari dua faktor yaitu:

1. faktor- faktor predisposisi, yang terwujud dalam pengetahuan, motivasi dan

sebagainya.

2. faktor-faktor pendiukung, yang terwujud dalam lingkungan fisik, bersedia atau

tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya: puskesmas,

jarak atau jangkauan kepasilitas kesehatan dan sebagainya.

B. Pengukuran Kepatuhan kontrol

Salah satu jenis instrumen yang dapat di gunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan

,yaitu: dengan mengunakan kuisioner, berupa closendended question dengan

pendekatan dichotomy question dan purposive sampling ( Nursalam, 2011). Kuisioner


dalam penelitian ini terdiri dari 16 pertanyaan dan dua alternatif jawaban, yaitu : ya

atau tidak. Skor yang diperoleh berupa skala nominal, yaitu : patuh nilainya 0 (

Hidayat, 2007).

Menurut Azwar, (2013) dengan rumus:

(𝑥𝑥)
T = 50+10 𝑠

Keterangan:

X= skor responde

x= mean scor kelompok

S = deviasi standar dan skala kelompok

Вам также может понравиться