Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Profil Perusahaan


2.1.1 Sejarah PT. BERAU COAL
Sebagai perusahaan yang berbadan hukum, PT. BERAU COAL resmi berdiri
pada hari selasa tanggal 5 April 1983 didirikan oleh Yoshiyasu Kurata, General
Manager Nissho Iwai, dan Robert Charters Mills, kuasa dari Ophelis Investments
Ltd. PT. BERAU COAL kemudian memperoleh kontrak karya penambangan
batubara nomor : J2/Ji.DU/12/83 pada tanggal 26 April 1983 PN Tambang Batubara.
Pada awalnya susunan pemilik perusahaan pada waktu itu adalah :
1. Mobil Oil Co. Ltd. - USA menguasai saham perusahaan 60% dan Nissho Iwai -
Japan menguasai 40% saham sisanya.
2. Selanjutnya pada tahun 1990, Mobil Oil Co. Ltd. - USA menjual kepemilikan
sahamnya di PT. BERAU COAL kepada PT. United Tractor. Dalam pengambil
alihan saham ini PT. United Tractor bekerjasama dengan PT. Pandut Dian
Pertiwi.
3. Pada awal tahun 1992 terbentuk manajemen PT. BERAU COAL yang baru
dengan komposisi kepemilikan saham sebagai berikut :
 PT. United Tractor sebesar 60%
 PT. Pandu Dian Pertiwi sebesar 20%
 Nissho Iwai-Japan sebesar 20%
4. Pada tahun 2000 saham yang dimiliki Nissho Iwai-Japan dijual separuh (10%)
demikian pula semua saham milik PT. Pandu Dian Pertiwi juga dijual kepada PT.
Armadian Tri Tunggal.
5. Hingga tahun 2004 komposisi pemegang saham adalah sebagai berikut :
 PT. United Tractor Tbk sebesar 60%
 Nissho Iwai-Japan sebesar 10%
 PT. Armadian Tri Tunggal sebesar 30%

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
-5-
6. Pada pertengahan tahun 2004, semua saham PT. United Tractor Tbk sebesar 60%
dijual kepada PT. Armadian Tri Tunggal. Sehingga komposisi pemegang saham
hingga saat ini adalah :
 PT. Armadian Tri Tunggal sebesar 51%
 PT. Roghan BV 39%
 Shojitz – Japan (dulunya Nissho Iwai) sebesar 10%
Para pemegang saham tersebut adalah :
1. PT. United Tractor, adalah salah satu perusahaan dalam ASTRA Group yang
bergerak dalam bisnis peralatan berat, penjualan alat berat dan penyediaan suku
cadangnya.
2. PT. Pandu Dian Pertiwi, adalah holding company milik pengusaha Edward
Suryajaya (keluarga pendiri ASTRA).
3. Shojitz – Japan (dulunya Nissho Iwai), adalah perusahaan jepang yang memiliki
bisnis utama sebagi distributor batubara di pasar dunia, selain itu perusahaan ini
memiliki pula usaha pembangkit listrik tenaga uap, yang menggunakan bahan
bakar batubara.
4. PT. Armadian Tri Tunggal, adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang
pembiayaan usaha.
2.1.2 Lokasi dan Konsesi Kerja PT. BERAU COAL
Secara geografis, wilayah kontrak kerja PT. BERAU COAL berada pada posisi
117o07’44,52” BT – 117o38’26,46” BT dan 01o52’26,67” LU – 02o25’09,78” LU.
PT. BERAU COAL memiliki perjanjian kontrak karya generasi II dengan Pemerintah
Indonesia, dalam hal ini adalah Departemen Pertambangan Dan Energi sebagai
pemilik tunggal konsesi tambang batubara di Indonesia. Dalam perjanjian kontrak
karya tersebut, daerah konsesi tambang batubara PT. BERAU COAL seluas 118.400
Ha, meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Adapun
batas – batas wilayahnya adalah :
 Utara : Kabupaten Bulungan
 Timur : Laut Sulawesi
 Selatan : Kabupaten Kutai Timur
 Barat : Kabupaten Malinau, Kutai Barat, Kutai Kartanagara

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
-6-
PT. BERAU COAL saat ini memiliki beberapa lokasi kerja, mencakup lokasi
kerja tambang, lokasi produksi, lokasi eksplorasi, dan lokasi kantor di Kota Tanjung
Redeb, Kabupaten Berau. Adapun lokasi penambangan yang telah beroperasi dan
produksi saat ini adalah Lati, Binungan, dan Sambarata.

Gambar 2.1
Peta Konsesi Kerja PT. BERAU COAL

2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian


PT. Berau Coal saat ini memiliki tiga lokasi karya yang mencakup kerja
tambang, lokasi produksi, lokasi eksplorasi maupun kantor (HO Kabupaten Berau
dan Jakarta). Adapun tiga lokasi penambangan dan produksi, yaitu :
1. Site Lati , berproduksi sejak tahun 1993 berada di wilayah Desa Sembakungan,
Kecamatan Gunung Tabur. Lati area berjarak 35 km dari arah timur kota Tanjung
Redeb, yang sebagian wilayahnya berada di tepi Sungai Lati arah hilir. Dapat
dicapai dengan menggunakan transportasi air selama ± 30 menit dan darat selama
± 30 menit.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
-7-
2. Site Binungan, berproduksi sejak tahun 1995. berada di wilayah Desa Pegat
Bukur Kecamatan Sambaliung. Lokasi ini dapat dicapai lewat sungai dan jalan
darat dari kota Tanjung Redeb, dengan menggunakan jalan air dapat ditempuh
selama ± 45 menit dan dengan jalan darat selama ± 1.5 jam yang berjarak 30 km
dari kota Tanjung Redeb. Area stockpile selain di Binungan juga ada di Suaran
yang berjarak 30 km yang merupakan area stockpile dari batubara binungan yang
akan di kapalkan (barging).
3. Site Sambarata, merupakan area tambang baru yaitu di mulai produksinya pada
tahun 2001. Lokasi ini dicapai melalui jalur Sungai Segah dan jalan darat.
Adapun lokasi penambangan PT. BERAU COAL yang akan dijadikan
sebagai daerah penelitian adalah di lokasi tambang BMO (Binungan Mine
Operation). Site Binungan terletak antara koordinat 102o 35’ 02” – 102o 37’ 03” BT
dan 03o 53’ 35” – 03o 55’ 37” LU. Daerah Binungan secara administratif terletak di
daerah Tanjung Redeb, Kecamatan Pegat Bukur, Kabupaten Dati II Berau, Propinsi
Kalimantan Timur.
Daerah Binungan merupakan salah satu lokasi tambang PT. BERAU COAL
yang saat ini sedang dan telah beroperasi sejak tahun 1993. Lokasi tambang
Binungan ini secara administratif terletak di Desa Pegat Bukur, Kecamatan
Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Berjarak 35 km dari Kota
Tanjung Redeb. Untuk menuju ke lokasi Binungan dapat di tempuh melalui dua jalur,
yaitu jalur darat dan jalur sungai. Untuk jalur sungai dapat di tempuh ± 45 menit
dengan menggunakan speed boat dari dermaga HO Tanjung melintasi Sungai Kelay.
Sedangkan melalui jalur darat dapat ditempuh ± 1.5 jam dengan menggunakan
kendaraan roda dua atau pun roda empat.
Jalan darat yang menghubungkan antara kota Tanjung Redeb dengan lokasi
kerja di Binungan 40% telah di aspal (standar jalan kelas IV), selebihnya merupakan
jalan tanah yang diperkeras. Di beberapa tempat jalan tersebut dalam kondisi rusak
dan ada jembatan yang rusak dan masih layak untuk dilewati dengan kecepatan
rendah.
Kegiatan penambangan di Binungan (Binungan Mine Operation) untuk saat
ini telah beroperasi di 5 pit, yaitu : pit H3N, pit H4, pit K, pit E, dan pit C3.
Sedangkan untuk penelitian dilakukan pada Pit H3N, Pit H4 dan Pit K atau khusus

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
-8-
pada alat muat dan alat angkut PT. Sapta Indra Sejati. Lokasinya dapat dilihat pada
( lampiran A ).
2.3 Iklim dan Curah Hujan
Daerah Binungan pada umumnya beriklim tropis, musim hujan dan musim
kemarau saling bergantian sepanjang tahun. Suhu udara di Binungan berkisar antara
25o-30o. Berdasarkan data curah hujan bulanan di site binungan januari 1995 sampai
dengan Agustus 2006 menunjukkkan bahwa setiap bulannya pada periode tersebut
rata-rata curah hujan bulanan adalah 25.9mm. Curah hujan maximum terjadi pada
bulan agustus 2005 dimana curah hujan mencapai 362 mm.

Sumber : Record data curah hujan – Binungan Mine Operation


Gambar 2.2
Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Binungan

2.4 Kondisi Geologi


2.4.1 Geologi Regional
Daerah Binungan terleta pada Cekungan Tarakan, salah satu dari 3 cekungan
utama di mandala Kalimantan Timur yang terbentuk pada kurun Tersier. Cekungan
Tarakan terdiri dari empat cekungan (sub-basin) yaitu : Tidung, Tarakan, Muras dan
Berau
Daerah Binungan termasuk dari Cekungan Berau yang merupakan anak
cekungan (sub basin) dari Cekungan Tarakan, yang terletak pada pantai timur laut
Kalimantan Timur dan sebagian kecil berada di bagian tenggara Sabah. Luas

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
-9-
cekungan seluas 300 km2 arah utara-selatan dan 150 km 2 arah timur-barat. Bagian
selatan dibatasi oleh Tinggian Mangkalihat yang merupakan pemisah antara
Cekungan Tarakan dan Cekungan Kutai, di bagian utara oleh Tinggian Kalimantan
Utara (Malaysia), di sebelah barat oleh Tinggian Sekatak dan di bagian selatan dan
Anak Cekungan Tidung di bagian utara.(lihat gambar 2.3).

Gambar 2.3.
Cekungan Tarakan dan Fisiografi Daerah disekitarnya

Cekungan Tarakan termasuk Berau, didominasi oleh batuan sedimen klastik


halus sampai kasar dengan beberapa endapan karbonat. Lingkungan pengendapan
dimulai dari proses pengangkatan (transgresi) pada kala Eosen sampai Miosen awal,
bersamaan dengan Tinggian Kuching. Pada kala Miosen Tengah terjadi penurunan
(regresi) dan dilanjutkan dengan pengendapan progradasi kearah timur dan
membentuk endapan delta yang menutupi Prodelta dan Bathyal. Cekungan ini
mengalami penurunan secara aktif pada kala Miosen sampai Pliosen. Urutan
sedimentasi delta yang tebal terus berlanjut sampai sekarang dengan pusat cekungan
(depocenters) dan relatif bergerak ke arah timur.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 10 -
2.4.2 Geologi Daerah Penelitian
Secara umum, geologi daerah Binungan (khususnya blok 1-4, blok 5-6 dan
blok 7) terbentuk dari bebatuan Formasi Lati. Batuannya berupa sedimen deltaik
yang terdiri dari fraksi klastik halus serta lapisan batubara, dengan ketebalan
bervariasi.
Data hasil pemboran eksplorasi menunjukkan : dominasi batuan sedimen
secara berturutan adalah batulanau, batu lempung, batupasir, dan batubara. Pada
beberapa lokasi yang realatif sempit, kadang terbentuk ”channel system”, yakni
hilangnya lapisan fraksi halus atu batubara digantikan oleh lapisan batu pasir.

2.5. Struktur Geologi

Analisis struktur yang diperoleh dari rangkuman hasil penelitian PT. Indera
Geodia tahun 1996 (interpretasi liniasi dari SAR dan posisi perlapisan) dan hasil
pengamatan pola struktur terhadap daerah yang baru dibuka, khususnya di daerah
kupasan rencana jalan ke Suaran.

2.5.1 Struktur Lipatan

Struktur lipatan yang terbentuk di daerah Binungan terdiri dari:

1. Sinklin Binungan
Dengan arah utara yang membentuk sayap (timur dan barat) relatif simetris
dengan kemiringan 10 -12, mendekati Sungai Binungan, sinklin ini menunjam
secara landai.

2. Antiklin Rantau
Arah utara – barat laut, dimulai dari sebelah utara Sungai Berau sampai Binungan
Selatan. Sayap barat daya dengan kemiringan 50˚-70˚ sedangkan sayap timur laut
dengan memiliki kemiringan 10˚-12˚.

3. Sinklin Suaran
Sama halnya dengan sinklin binugna, sinklin Suaran membentuk lipatan terbuka
dengan bentuk sayap realtif simetris dan menunjam ke arah barat-laut dengan
kemiringan 10˚-30˚.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 11 -
2.5.2 Struktur Sesar

Terdapat dua struktur sesar yang terjadi di daerah binungan ini, yaitu Sesar
Binungan dan Sesar Kelay yang merupakan sesar ikutan (secondary fault). Sesar
Binungan merupakan sesar utama memanjang 5 km dengan arah barat laut-tenggara,
sesar ini merupakan tipe sesar gunting (scissors-type fault). Daerah barat
diinterpretasi sebagai sesar naik relatif terhadap bagian timur, hal ini didasarkan data
sebagai berikut :

- Pengulangan berupa lapisan datar dari formasi pembawa batubara (coal


measures) dengan penampakan kedua kemiringan lapisan kearah barat dengan
batas bagian selatan dari sesar.

- Adanya kenampakan pelurusan (liniament).

- Ditemukan material terbreksi dengan komponen batu gamping dan batu pasir
pada jalur sesar.

- Terdapat kemiringan relatif besar dekat zona sesar.

Sesar Kelay merupakan arah timur-barat dengan pergeseran (throw) sekitar 30m.
Sesar ini diintepretasikan sebagai sesar naik dimana daerah utara sesar bergerak
naik relatif terhadap daerah selatan.

2.6. Stratigrafi
Secara regional, daerah Anak Cekungan Berau merupakan bagian dari
Cekungan Tarakan dan tersusun oleh batuan sedimen, batuan vulkanik dan batuan
beku dengan kisaran umur dari Tersier sampai Kwarter.
Formasi yang menyusun stratigrafi Anak Cekungan Berau terdiri dari 4
(empat) formasi utama. Urutan dari yang tertua yaitu Formasi Birang (Formasi
Glogigerina Marl), Formasi Latih (Formasi Batubara Berau), Formasi Labanan
(Formasi Domaring) dan Formasi Sinjin seperti yang ditunjukkan oleh tabel 1 di
bawah ini :

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 12 -
Tabel 2.1
Kolom Cekungan Tarakan

2.6.1 Formasi Birang


Tersusun dari perselang-selingan antara napal, batu gamping, tufa hablur di
bagian atas, serta perselang-selingan antara napal, rijang, konglomerat, batu pasir
kwarsa, dan batu gamping di bagian bawah.
Napal kelabu, kompak, mengandung foraminifera besar terutama orbituid.
Konglomerat kompak, tersusun dari batuan beku, kwarsa dan kwarsit berukuran

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 13 -
kerikil, membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan matriks berupa pasir
berbutir halus sampai kasar.
Batupasir kwarsa, kelabu – coklat kekuningan, berbutir halus – sedang,
membundar tanggung, kompak, berlapis baik dari beberapa sentimeter sampai dua
meter, mengandung mineral kwarsa, mineral bijih, fragmen batuan dan mineral
hitam.
Batugamping, putih, sangat kompak, berlapis baik dan berselang-seling
dengan batupasir kwarsa yang mengandung foraminifera besar dan kecil yang sangat
berlimpah.
Formasi ini disebut juga Formasi Globigerina Marl dan menunjukkan kisaran
umur Oligo – Miosen dan diendapkan di lingkungan laut dangkal. Ketebalan formasi
ini lebih dari 110 meter (Klompe, 1941).

2.6.2. Formasi Latih


Formasi Latih tersusun dari perselang-selingan antara batupasir kwarsa,
batulempung, batulanau dan batubara di bagian atas, dan bersisipan dengan serpih
pasiran dan batugamping di bagian bawah.
Batu pasir kwarsa, kelabu muda, coklat kekuningan, hingga ungu, berbutir
halus hingga kasar, membulat tanggung hingga menyudut, berlapis baik, selang-
seling dengan batulempung berwarna kelabu hingga kehitaman, megandung sisa
tumbuhan.
Batulanau, kelabu kekuningan, berselingan dengan batupasir kwarsa,
umumnya tidak gampingan. Batubara, coklat – hitam, selang-seling dengan batupasir
kwarsa dan batulempung, tebal dari beberapa centimeter hingga 5,5 meter.
Serpih pasiran, coklat kemerahan, berbutir halus sampai sedang.
Batugamping merupakan sisipan di bagian bawah, putih, sangat kompak dan berlapis
baik. Ketebalan Formasi Lati kurang lebih 600 m (Klompe, 1941). Umur Miosen
Tengah dan diendapkan pada lingkungan delta, estuarin dan laut dangkal.
Formasi ini menjemari dengan atas Formasi Birang. Nama lain dari formasi
ini adalah Formasi Batubara Berau (Klompe, 1941).
Sebagai lapisan pembawa batubara (coal bearing), Formasi Lati cukup luas
sebarannya, meliputi sebagian besar wilayah KP. PT Berau Coal, termasuk daerah

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 14 -
Binungan, yang dibagi menjadi blok 1-4, 5-6 dan blok 7. Berdasarkan kedudukan
posisi stratigrafinya Formasi Lati dibagi menjadi dua yaitu :

1. Formasi Latih bagian atas yang terbentuk dari pengulangan pengendapan


(selang seling) yang terdiri dari satuan ; batupasir (kwarsa), batu lanau, batu
lempung dan batubara

2. Formasi Latih bagian bawah (Klompe, 1941), terbentuk dari sisipan serpih
pasiran dan batu gamping. Batu gamping berwarna putih, sangat kompak dan
berlapis baik dengan ketebalan 600 meter, nerumur Miosen Tengah.
Umumnya bebatuan tersebut diendapakan pada lingkungan delta, estuarin
sampai laut dangkal. Formasi Lati bagian bawah ini menjemari dengan
bagian atas Formasi Birang.

2.6.3. Formasi Labanan


Formasi Labanan tersusun dari perselingan konglomerat, batu pasir, batu
lanau, batu lempung dan sisipan batu gamping dan batubara.
Konglomerat, terdiri dari fragmen batuan beku (andesit, basal) kwarsa,
kwarsit, berukuran kerikil, membundar tanggung – menyudut tanggung, matriks
tersiri dari pasir halus – kasar.
Batupasir, kelabu, coklat, kompak, berbutir halus sampai sedang, gampingan,
fragmen terdiri dari batuan beku, kwarsa dan mineral bijih.
Batulanau, kelabu kotor, kompak, mengandung sisa tumbuhan, perlapisan
kurang baik. Batulempung, kelabu kehijauan, mengandung sisa tumbuhan dan fosil
moluska. Batugamping, putih – kecoklatan, pasiran, kompak, berlapis baik
Batubara, coklat - kehitaman, tebal di bagian atas hanya beberapa sentimeter,
sedangkan di bagian bawah mencapai 1,5 meter.
Tebal Formasi Labanan lebih kurang 450 meter, umur Miosen Akhir dan
terletak secara tidak selaras di atas Formasi Latih. Lingkungan pengendapannya
adalah fluviatil. Nama lain dari Formasi Labanan ini adalah Formasi Domaring.

2.6.4. Formasi Sinjin


Formasi ini tersusun dari perselingan tuf, aglomerat, tuf lapili, lava andesit
piroksen, tuf terkersikan, batulempung tufaan dan kaolin.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 15 -
Tuf berwarna putih kecoklatan – ungu, berbutir halus, lunak – kompak,
berselingan dengan aglomerat dan tuf lapili, berwarna kelabu kehijauan, kehitaman,
mengandung andesit dan basalt. Lava andesit piroksen menunjukkan struktur aliran.
Tuf terkersikan berwarna coklat muda – ungu, berlapis baik, berbutir sangat halus,
mengandung mineral kwarsa, feldspar dan mineral hitam.
Batulempung tufaan, kelabu kotor – kelabu kecoklatan, kompak, berlapis
buruk, mengandung sisa tumbuhan.Tebal formasi ini lebih dari 500 meter (Llewly,
1941), umurnya diduga Pliosen dan terletak secara tidak selaras di atas Formasi
Labanan.

2.7. Sistem Hidrologi dan Hidrogeologi


2.7.1. Sistem Hidrologi
Sungai yang mengalir didaerah binungan termasuk pola dendritik dengan
sungai utama adalah Sungai Kelay yang mempunyai beberapa anak sungai yaitu
Sungai Inaran, Sungai Suaran, Sungai Binungan. Sungai-sungai tersebut akhirnya
bergabung menjadi sungai yang lebih besar yaitu Sungai Berau. Sungai Kelay
dibagian hilir dimanfaatkan untuk berbagai keperluan penduduk yang hidup
disepanjang aliran sungai, antara lain sebagai air mandi. Kedalaman Sungai Kelay
bervariasi dari mulai 1 meter pada bagian tepi hingga mencapai 12 meter dibagian
tengah. Lebar sungai rata-rata 50 meter dibagian hulu dan sekitar 300 meter dibagian
hilir.

2.7.2. Sistem Hidrogeologi

Batuan dilokasi rencana tambang merupakan sedimen tersier dan kuarter


yang relatif lunak dan tingkat sedimentasinya agregat rendah. Sebagian besar air
tanah terdapat dilapisan batu pasir, tersimpan dan mengalir melalui pori-pori antar
butiran sedimen (permeabilitas primer). Sedangkan pada lapisan batu bara, air tanah
tersimpan dan mengalir melalui retakan-retakan (permeabilitas skunder). Air tanah
dangkal yang berada pada kedalaman 10 - 20 meter hanya dijumpai pada musim
hujan, karena air tanah ini berasal dari peresapan air permukaan.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 16 -
Pada musim kemarau tetap dijumpai adanya aliran air tanah. Aliran air sungai
yang relatif sejajar dengan lokasi dan arah penambangan menyebabkan peluang
terjadinya resapan akibat air sungai relatif tidak ada. Namun lain halnya dengan
lokasi penelitian dimana elevasi pada endapan rawa mencapai 4m sehingga jika
terjadi banjir 5 tahunan aliran dari sungai Kelay dapat mencapai elevasi 5,8 m.

2.8 Keadaan Vegetasi


Vegetasi yang tumbuh secara alami sebelum adanya kegiatan penambangan
batubara umumnya adalah Dipterocarpus sp (keruing), Shorea sp (meranti), Ficus
Benzamina ( beringin ), Eusideroxylon zwageri ( ulin ), Kompassia exelsa ( kempas),
Dryobalanops sp ( kapur ), Durio oxeleyanus ( durian ), Macaranga triloba
(mahang) , shorea pinanga ( tengkawang ), Parkia speciosa ( petai ) dan lain-lain.

2.9. Keadaan Endapan dan Kualitas Batubara


Di area penambangan Binungan terdapat blok utama daerah penambangan
yang berproduksi sekarang, yaitu blok 1-4, blok 5-6, dan blok 7, terdapat 5 buah pit
(K, H3N, H4, C3 dan E) kemiringan (dip) batubara di Binungan yaitu antara 10°-30°.
Ketebalan batubara secara umum 2 sampai dengan 15 meter, dengan jarak
interburden antara 20 – 75 meter. Secara umum, nilai kalori yang terkandung dalam
lapisan batubara tersebut antara 5500 – 6100 kcal/kg (adb).

Tabel. 2.2
Kualitas Batubara Binungan
Parameter Units Value
Calorific Value (adb) Kcal/kg 5.797
Inherent Moisture (adb) % 14.74
Total Moisture (arb) % 20.72
Ash (adb) % 4.84
Total Sulphur (adb) % 0.82
o
AFT IDT 1.128
Sumber : Annual Plan 2006 – Binungan Mine Operation

2.10. Target Produksi


Kriteria yang harus dipenuhi dalam rangka untuk mencapai target produksi
11.480.000 MT batubara untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 17 -
- Nisbah kupas (stripping ratio) maksimum 7.76 : 1.
- Kualitas batubara mempunyai nilai kalor rata-rata ≥ 5.700 kkal per
kilogram.
- Ketebalan batubara yang diambil minimum 0,67 meter, untuk cleaning
0.07 meter sedangkan yang ditinggalkan (bottom) setebal 0.1 meter, jadi
batubara yang benar-benar diambil 0.5 meter.

2.11. Metode Penambangan


Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor teknis seperti kondisi endapan
batubara dan kondisi lapisan penutup serta pertimbangan ekonomis, yaitu : besaran
nisbah pengupasan lapisan tanah penutup, maka penambangan batubara di Binungan
dipilih metode tambang terbuka (surface mining). Diantara metode tambang terbuka
yang ada dengan mempertimbangkan kondisi endapan batubara yang akan ditambang
pada beberapa lokasi tambang (pit), maka lebih spesifik dipilih metode open pit
mining dimana digunakan sistem in pit dump dalam pemindahan overburdennya.

2.12. Tahapan Penambangan


Dalam prakteknya, penambangan dilakukan dalam beberapa tahap
penambangan (Gambar 2.4.) seperti berikut:

Gambar 2.4.
Tahap Pengupasan Overburden Binungan Mine Operation

Adapun tahapan penambangannya adalah :


1. Land clearing

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 18 -
Merupakan aktivitas yang bertujuan untuk membersihkan daerah yang akan
ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu
yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan bulldozer D-85ESS, dan yang dapat menjalankan fungsi gali-dorong
dengan memanfaatkan bilah dan tenaga dorong dari alat tersebut. Semak, perdu dan
pohon-pohon kecil yang sudah dibabat tersebut didorong ke daerah-daerah tepi
penambangan (mineout).

Gambar 2.5.
Kegiatan Land Clearing

2. Stripping of overburden/overburden removal


Overburden dibongkar dengan metode peledakan untuk kemudian dimuat ke
truk dengan mempergunakan excavator. Overburden tersebut diangkut menuju
tempat pembuangan overburden dengan menggunakan truck-truck berkapasitas 10-
32 m3.

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 19 -
Gambar 2.6.
Kegiatan peledakan

Gambar 2.7.
Kegiatan Pengupasan Overburden

3. Coal cleaning dan coal mining


Maksud dari pembersihan batubara (coal cleaning) adalah untuk membersihkan
material non batubara sebelum dilakukan penambangan. Oleh karena itu digunakan
alat gali yang spesifik yaitu alat gali yang memiliki cutting edge pada bucketnya.
Sedangkan pengambilan batubara adalah kegiatan lanjutan dari proses coal cleaning

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 20 -
sampai pengangkutan batubara. Untuk lapisan batubara yang keras, maka dilakukan
penggaruan terlebih dahulu sebelum dilakukan coal getting.
4. Coal hauling
Batubara ditambang juga mempergunakan excavator dan dimuat ke dalam truk
angkut jenis dump truck seperti Renault Kerax 350 untuk kemudian dibawa menuju
coal processing plant (CPP).
5. Coal Processing Plant
Batubara yang telah ditambang sebelum dapat dimuat ke dalam kapal untuk
dipasarkan terlebih dahulu diangkut untuk diproses di unit-unit fasilitas pengolahan
batubara. Tahapan pengolahan batubara ini meliputi :
- Proses penghancuran batubara di Binungan Coal Processing Plant
- Pengangkutan batubara menuju Suaran Coal Terminal
- Penyetokan dan pemuatan barge di Suaran Coal Terminal.

Gambar 2.8.
Proses Produksi Batubara Binungan Mine Operation

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 21 -
Gambar 2.9.
Kegiatan CPP Binungan
6. Reklamasi
Kegiatan reklamasi umum meliputi :
1. Pengamanan lahan bekas tambang.
2. Pengaturan bentuk lahan.
3. Pengelolaan top soil.
4. Pengendalian erosi
5. Revegetasi
Regevetasi merupakan proses untuk penanaman area bekas tambang yang
telah diratakan kembali, agar lapisan tanah pucuknya tidak mudah erosi.

Gambar 2.9.
Reklamasi lahan bekas tambang

Laporan Tugas Akhir Lapangan


Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 22 -
Laporan Tugas Akhir Lapangan
Mahasiswi Teknik Pertambangan – UPN ”V” Yogyakarta
- 23 -

Вам также может понравиться

  • Bab 2 Fix
    Bab 2 Fix
    Документ11 страниц
    Bab 2 Fix
    Gusmar
    Оценок пока нет
  • Bab II
    Bab II
    Документ11 страниц
    Bab II
    TianRaga
    Оценок пока нет
  • Data Informasi Umum PT MTU
    Data Informasi Umum PT MTU
    Документ22 страницы
    Data Informasi Umum PT MTU
    Hery Potter
    Оценок пока нет
  • Tugas UAS Studi Kelayakan PerencanaanTambang
    Tugas UAS Studi Kelayakan PerencanaanTambang
    Документ64 страницы
    Tugas UAS Studi Kelayakan PerencanaanTambang
    Mega Bayu S
    Оценок пока нет
  • Bab II Tinjauan Umum
    Bab II Tinjauan Umum
    Документ16 страниц
    Bab II Tinjauan Umum
    Maurit Francius Simanjuntak
    Оценок пока нет
  • Pencucian Di Koba Tin
    Pencucian Di Koba Tin
    Документ43 страницы
    Pencucian Di Koba Tin
    Nanda Dwi Cahya
    Оценок пока нет
  • Penambangan Timah Darat
    Penambangan Timah Darat
    Документ46 страниц
    Penambangan Timah Darat
    Masrullah Ibn Mastur
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ15 страниц
    Bab 2
    Ganesha Ali Ranan
    Оценок пока нет
  • BAB II Tinjauan Lapangan
    BAB II Tinjauan Lapangan
    Документ10 страниц
    BAB II Tinjauan Lapangan
    vany patawaran
    Оценок пока нет
  • Isi
    Isi
    Документ116 страниц
    Isi
    Dinda Sitorus
    Оценок пока нет
  • Penambangan Timah Darat
    Penambangan Timah Darat
    Документ46 страниц
    Penambangan Timah Darat
    Candra Sari
    Оценок пока нет
  • 2
    2
    Документ13 страниц
    2
    Riswan
    Оценок пока нет
  • Bab I 2 3
    Bab I 2 3
    Документ18 страниц
    Bab I 2 3
    apri
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ9 страниц
    Bab Ii
    ansar
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ32 страницы
    Bab Ii
    ibnu
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ36 страниц
    Bab Iii
    Anting Miners
    0% (1)
  • 9.BAB II Tinjauan Umum
    9.BAB II Tinjauan Umum
    Документ18 страниц
    9.BAB II Tinjauan Umum
    redho
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ11 страниц
    Bab Ii
    garin lesmana
    Оценок пока нет
  • Bayan Prima Coal Ka Zul TA
    Bayan Prima Coal Ka Zul TA
    Документ191 страница
    Bayan Prima Coal Ka Zul TA
    Dirman Eka Syaputra
    Оценок пока нет
  • Laporan Eksplorasi
    Laporan Eksplorasi
    Документ21 страница
    Laporan Eksplorasi
    Emonz D'black Holic
    100% (1)
  • Bab III Metode Penelitian
    Bab III Metode Penelitian
    Документ23 страницы
    Bab III Metode Penelitian
    Feronika Purba
    Оценок пока нет
  • BAB II (Tinjauan Umum)
    BAB II (Tinjauan Umum)
    Документ12 страниц
    BAB II (Tinjauan Umum)
    hkmiftah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    Fadel HariTsa
    0% (1)
  • Aktifitas Pencucian Timah Dan Spesifikasi Alat Pencucian Pada Kapal Isap Timah
    Aktifitas Pencucian Timah Dan Spesifikasi Alat Pencucian Pada Kapal Isap Timah
    Документ31 страница
    Aktifitas Pencucian Timah Dan Spesifikasi Alat Pencucian Pada Kapal Isap Timah
    baihaqi
    Оценок пока нет
  • Jbptitbpp GDL Anandyawar 21887 3 2010ta 2
    Jbptitbpp GDL Anandyawar 21887 3 2010ta 2
    Документ13 страниц
    Jbptitbpp GDL Anandyawar 21887 3 2010ta 2
    Wahyu Prayetno
    Оценок пока нет
  • Laporan Eksplorasi PT. AMP
    Laporan Eksplorasi PT. AMP
    Документ15 страниц
    Laporan Eksplorasi PT. AMP
    anugrah bungo mineral
    Оценок пока нет
  • Bab II Tinjauan Umum
    Bab II Tinjauan Umum
    Документ17 страниц
    Bab II Tinjauan Umum
    Rovina Aleksandria
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ17 страниц
    Bab Ii
    ijay
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Tinjauan Umum
    Bab 2 Tinjauan Umum
    Документ11 страниц
    Bab 2 Tinjauan Umum
    Mitha Ayu
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ72 страницы
    Bab I
    monang_84
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ35 страниц
    Bab I
    Wahyu Hidayat
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ20 страниц
    Bab I
    nazri
    Оценок пока нет
  • Alat Berat
    Alat Berat
    Документ113 страниц
    Alat Berat
    Dimas Andriansyah
    Оценок пока нет
  • Bab Iii Dasar Teori
    Bab Iii Dasar Teori
    Документ155 страниц
    Bab Iii Dasar Teori
    SAMSU ALAM
    0% (1)
  • BAB II PT Antam
    BAB II PT Antam
    Документ10 страниц
    BAB II PT Antam
    SAEF MAULANA DZIKRI
    Оценок пока нет
  • Referensi
    Referensi
    Документ69 страниц
    Referensi
    Mutiara Dwi Septiani
    Оценок пока нет
  • Contoh Laporan Bulanan Eksplorasi TOBA BARA
    Contoh Laporan Bulanan Eksplorasi TOBA BARA
    Документ10 страниц
    Contoh Laporan Bulanan Eksplorasi TOBA BARA
    MaruliTobing
    Оценок пока нет
  • Bab I-Bab Iv
    Bab I-Bab Iv
    Документ72 страницы
    Bab I-Bab Iv
    Xena Nurraini Anun Cakranegara
    Оценок пока нет
  • Bab II - Tinjauan Umum
    Bab II - Tinjauan Umum
    Документ15 страниц
    Bab II - Tinjauan Umum
    M. ADVAN KAMARULLAH
    Оценок пока нет
  • Bab I Fitri Revisi 1
    Bab I Fitri Revisi 1
    Документ11 страниц
    Bab I Fitri Revisi 1
    fitriamega kumala
    Оценок пока нет
  • Bab I - Ii
    Bab I - Ii
    Документ80 страниц
    Bab I - Ii
    Nisrina Amalia
    Оценок пока нет
  • ..
    ..
    Документ54 страницы
    ..
    EdoWijaya
    Оценок пока нет
  • Laporan PKL PT Antam
    Laporan PKL PT Antam
    Документ51 страница
    Laporan PKL PT Antam
    Rahmat Randi Al Bangkawy
    Оценок пока нет
  • Studi Kasus
    Studi Kasus
    Документ60 страниц
    Studi Kasus
    Moh Exi EsTe
    Оценок пока нет
  • Alat Berat
    Alat Berat
    Документ113 страниц
    Alat Berat
    dicky_permana083091
    100% (1)
  • Internship Report at PT Timah (TIN)
    Internship Report at PT Timah (TIN)
    Документ55 страниц
    Internship Report at PT Timah (TIN)
    Davi Tantra
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Tinjauan Umum
    Bab 2 Tinjauan Umum
    Документ13 страниц
    Bab 2 Tinjauan Umum
    Jaya Purba
    Оценок пока нет
  • Laporan Eksplorasi PT - Bims
    Laporan Eksplorasi PT - Bims
    Документ59 страниц
    Laporan Eksplorasi PT - Bims
    Muhammad Rofi
    100% (6)
  • Profil Thiess
    Profil Thiess
    Документ18 страниц
    Profil Thiess
    Fransisca Saksono
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ44 страницы
    Bab I
    Fadhel Blank
    100% (2)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ15 страниц
    Kata Pengantar
    Richo Naiborhu Silahisabungan
    Оценок пока нет
  • SKT Kaolin
    SKT Kaolin
    Документ16 страниц
    SKT Kaolin
    4826dlvitra
    100% (2)
  • PT Toba Bara Sejahtera
    PT Toba Bara Sejahtera
    Документ16 страниц
    PT Toba Bara Sejahtera
    Umar Alfaruq
    Оценок пока нет
  • 1 PB
    1 PB
    Документ11 страниц
    1 PB
    greget
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    filos pereira
    Оценок пока нет
  • Perancangan Organisasi
    Perancangan Organisasi
    Документ55 страниц
    Perancangan Organisasi
    Fuji Sulaeman
    Оценок пока нет
  • Tugas Sistem Pernyaliran Tambang
    Tugas Sistem Pernyaliran Tambang
    Документ48 страниц
    Tugas Sistem Pernyaliran Tambang
    diko
    Оценок пока нет
  • Inventarisir Permasalahan Periapan Produksi
    Inventarisir Permasalahan Periapan Produksi
    Документ1 страница
    Inventarisir Permasalahan Periapan Produksi
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka 2003
    Daftar Pustaka 2003
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka 2003
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • 25rpjmd Kutai Barat 2021-2026
    25rpjmd Kutai Barat 2021-2026
    Документ503 страницы
    25rpjmd Kutai Barat 2021-2026
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Fr-Apl-02 Ahli K3 Umum
    Fr-Apl-02 Ahli K3 Umum
    Документ11 страниц
    Fr-Apl-02 Ahli K3 Umum
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Metode Pemuatan
    Metode Pemuatan
    Документ1 страница
    Metode Pemuatan
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Proposal Tugas Akhir KPC
    Proposal Tugas Akhir KPC
    Документ10 страниц
    Proposal Tugas Akhir KPC
    Alfrid Imanuel
    100% (1)
  • Stabilitas Tanah
    Stabilitas Tanah
    Документ90 страниц
    Stabilitas Tanah
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Bab-05 Pembuatan Batas Iup
    Bab-05 Pembuatan Batas Iup
    Документ24 страницы
    Bab-05 Pembuatan Batas Iup
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет
  • Bab-02 Lokasi Dan Kesampaian Daerah
    Bab-02 Lokasi Dan Kesampaian Daerah
    Документ11 страниц
    Bab-02 Lokasi Dan Kesampaian Daerah
    Alfrid Imanuel
    Оценок пока нет