Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN UMUM
Gambar 2.1
Peta Konsesi Kerja PT. BERAU COAL
Gambar 2.3.
Cekungan Tarakan dan Fisiografi Daerah disekitarnya
Analisis struktur yang diperoleh dari rangkuman hasil penelitian PT. Indera
Geodia tahun 1996 (interpretasi liniasi dari SAR dan posisi perlapisan) dan hasil
pengamatan pola struktur terhadap daerah yang baru dibuka, khususnya di daerah
kupasan rencana jalan ke Suaran.
1. Sinklin Binungan
Dengan arah utara yang membentuk sayap (timur dan barat) relatif simetris
dengan kemiringan 10 -12, mendekati Sungai Binungan, sinklin ini menunjam
secara landai.
2. Antiklin Rantau
Arah utara – barat laut, dimulai dari sebelah utara Sungai Berau sampai Binungan
Selatan. Sayap barat daya dengan kemiringan 50˚-70˚ sedangkan sayap timur laut
dengan memiliki kemiringan 10˚-12˚.
3. Sinklin Suaran
Sama halnya dengan sinklin binugna, sinklin Suaran membentuk lipatan terbuka
dengan bentuk sayap realtif simetris dan menunjam ke arah barat-laut dengan
kemiringan 10˚-30˚.
Terdapat dua struktur sesar yang terjadi di daerah binungan ini, yaitu Sesar
Binungan dan Sesar Kelay yang merupakan sesar ikutan (secondary fault). Sesar
Binungan merupakan sesar utama memanjang 5 km dengan arah barat laut-tenggara,
sesar ini merupakan tipe sesar gunting (scissors-type fault). Daerah barat
diinterpretasi sebagai sesar naik relatif terhadap bagian timur, hal ini didasarkan data
sebagai berikut :
- Ditemukan material terbreksi dengan komponen batu gamping dan batu pasir
pada jalur sesar.
Sesar Kelay merupakan arah timur-barat dengan pergeseran (throw) sekitar 30m.
Sesar ini diintepretasikan sebagai sesar naik dimana daerah utara sesar bergerak
naik relatif terhadap daerah selatan.
2.6. Stratigrafi
Secara regional, daerah Anak Cekungan Berau merupakan bagian dari
Cekungan Tarakan dan tersusun oleh batuan sedimen, batuan vulkanik dan batuan
beku dengan kisaran umur dari Tersier sampai Kwarter.
Formasi yang menyusun stratigrafi Anak Cekungan Berau terdiri dari 4
(empat) formasi utama. Urutan dari yang tertua yaitu Formasi Birang (Formasi
Glogigerina Marl), Formasi Latih (Formasi Batubara Berau), Formasi Labanan
(Formasi Domaring) dan Formasi Sinjin seperti yang ditunjukkan oleh tabel 1 di
bawah ini :
2. Formasi Latih bagian bawah (Klompe, 1941), terbentuk dari sisipan serpih
pasiran dan batu gamping. Batu gamping berwarna putih, sangat kompak dan
berlapis baik dengan ketebalan 600 meter, nerumur Miosen Tengah.
Umumnya bebatuan tersebut diendapakan pada lingkungan delta, estuarin
sampai laut dangkal. Formasi Lati bagian bawah ini menjemari dengan
bagian atas Formasi Birang.
Tabel. 2.2
Kualitas Batubara Binungan
Parameter Units Value
Calorific Value (adb) Kcal/kg 5.797
Inherent Moisture (adb) % 14.74
Total Moisture (arb) % 20.72
Ash (adb) % 4.84
Total Sulphur (adb) % 0.82
o
AFT IDT 1.128
Sumber : Annual Plan 2006 – Binungan Mine Operation
Gambar 2.4.
Tahap Pengupasan Overburden Binungan Mine Operation
Gambar 2.5.
Kegiatan Land Clearing
Gambar 2.7.
Kegiatan Pengupasan Overburden
Gambar 2.8.
Proses Produksi Batubara Binungan Mine Operation
Gambar 2.9.
Reklamasi lahan bekas tambang