Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya Badan yang menyalurkan risiko disebut “tertanggung”, dan badan yang menerima resiko disebut “penanggung”. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh “tetanggung” kepada “penanggung” untuk risiko yang ditanggung disebut “premi”. Ini biasanya ditentukan oleh “penanggung” untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan. B. Konsep asuransi kesehatan Konsep asuransi kesehatan di Indonesia sudah dimulai sejak dulu. Pada tahun 1934 Pemerintah Hindia Belanda mengatur mekanisme pembiayaan pelayanan kesehatan melalui gaji pegawai pemerintah Hindia Belanda. Sistem yang dianut adalah restitusi (reimburstment) dengan landasan hukum sebagai berikut : a. Staaats Regeling No. 1 tahun 1934 menyatakan bahwa peserta hanya PNS dengan status Eropah/disamakan, pemberi pelayanan kesehatan (PPK) adalah RS pemerintah. Paket santunan yang diberikan adalah pelayanan komprehensif ditanggung/gratis. b. Staats Regeling No. 110 tahun 1938 menyatakan bahwa peserta adalah semua PNS dan anggota keluarganya. pemberi pelayanan kesehatan adalah RS pemerintah. Paket santunan yang diberikan adalah pelayanan komprehensif ditanggung/gratis. c. Staatblad No. 104 tahun 1948 (merupakan periode revolusi) menyatakan bahwa peserta adalah golongan berhak (derech hebbenden) yaitu pegawai yang berhak dengan gaji kurang dari f.420/bln. Pemberi pelayanan kesehatan adalah RS pemerintah. Paket santunan yang diberikan adalah pelayanan dasar merupakan pelayanan gratis. Rawat inap membutuhkan co-payment 3% dari gaji pokok. Golongan tidak berhak (de niet rech hebbeden) yaitu pegawai yang mempunyai gaji > f.420/bln. Pemberi pelayanan kesehatan adalah RS pemerintah dengan pelayanan dasar gratis. RS swasta harus melakukan reimburstment. Rawat inap co-payment dari gaji pokok. C. Perkembangan askes Keberadaan Asuransi kesehatan sejak zaman penjajahan belanda di bumi Nusantara , peserta hanya pegawai pemerintahan belanda saja dengan model pembiayaan yaitu mengganti biaya yang dikeluarkan waktu berobat. Tahun 1965 dikelola oleh Badan , sifat kepesertaannya adalah wajib bagi pegawai negri /Penerima pensiunnya beserta keluarganya (anak tak terbatas) model pembiayaannya yaitu bisa berupa penggantian biaya langsung atau pemberian jaminan oleh badan dan akan ditagihkan oleh Pemberi pelayanan (Fasilitas Pemerintah). serta jenis pelayanan tak terbatas. Beberapa perusahaan negara dan swasta juga memberi jaminan pemeliharaan kesehatan terbatas atau tidak terbatas kepada karyawannya seperti model Badan tersebut. Tahun 1984 Badan berubah menjadi Perum (alasan keterbatasan dana , 2% dari pokok gaji PNS) dan dimulailah pengelolaan Asuransi kesehatan secara profesional diantaranya yaitu pengelompokan jenis pelayanan menjadi paket dengan biaya penggantian sesuai paket. Harus adarujukan, disertai fotokopy identitas dan bukti pelayanan dan ketiga perubahan tersebut menimbulkan banyak keluhan bagi pesertanya yang kurang mendapatkan informasi. Sedangkan Asuransi pemeliharaan kesehatan di Perusahaan Negara/Swasta makin baik dan berkembang, namun mulai merasakan membesarnya biaya kesehatan tersebut. Tahun 1995 Perum berubah menjadi PT Askes Indonesia, Kepesertaan diperluas, paket pelayanan makin di persempit , obat obatan dikembangkan jumlah dan jenisnya , kerja sama dengan rumah sakit maupun unit pelayanan kesehatan lainnya makin diperluas. Beberpa BUMN dan Perusahaan swasta Nasional beralih ke perusahaan Asuransi terutama PT ASkes. Tahun 2000 Asuransi kesehatan Negara maju (dari luar negri) mulai masuk melalui perbankan dan beberapa tahun kemudian PT Askes mempunyai visi sebagai spesialis Asuransi Kesehatan dan pemerintah menambah iuran premi pegawai 2% dan mulai ada perbaikan pelayanan. Tahun 2006 Masyarakat miskin menjadi peserta Askes (sebelumnya dikelola oleh Depkes) , Jumlah keluhan makin banyak (60 juta orang) ditambah 700 rumah sakit dan apotik, setahun kemudian Depkes mengambil alih kembali,