Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penugasan pekerjaan dalam pemanfaatan tenaga keperawatan di Rumah sakit adalah


keterampilan yang dikembangkan oleh perawat, pengelola oleh nanajer unit berdasarkan
pengetahuan megenai kebutuhan keperawatan pasien dan pengetahuan kemampuan staf termasuk
jenis-jenis kategori tenaga yang ada.Beberapa metode yang digunakan dalam perencanaan
pelayanan keperawatan dalam unit tergantung misi, falsafah dan tujuan serta model keperawatan
yang dianut. Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan, oleh
karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan.

Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk memandirikan pasien sehingga dapat berfungsi
secara optimal.Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan yang
profesional, dan salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah bagaimana
asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai pendekatan model asuhan keperawatan
yang diberikan.

Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di suatu
rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah bagaimana pemahaman
perawat tentang model-model asuhan keperawatan tersebut.pengembangan metode ini di dasarkan
pada falsafah mengupayakan tujuan dengan menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota
kelompok.metode ini juga di dasari atas keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh
pelayanan terbaik. selain itu, setiap staf berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas
memberi asuhan keperawatan yang etrbaik sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode tim
diterapakan dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat
profesional, non pofesional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
sekelompok pasien. ketua tim (perawat profesional) memiliki tangguang jawab dalam perencanaan,
kelancaran, dan evaluasi dan asuhan keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di
bawah tanggung jawabnya. disamping itu, ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan
supervisi kepada semua anggota tim dalam implementasi dan tindakan keperawatan, dan melakukan
evaluasi hasil dan asuhan keperawatan

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari metode tim?


2. Apa tujuan dari metode tim?
3. Apa kelebihan dan kelemahan metode tim?
4. Apa saja tugas dan tanggung jawab dalam metode tim?
5. Apa prinsip pemilihan metode penugasan?
6. Apa tanggung jawab kepala ruangan (Karu), ketua tim (Katim) dan anggota tim?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi metode tim


2. Untuk mengetahui tujuan metode timUntuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode
tim
3. Untuk mengethui tugas dan tanggung jawab dalam metode tim

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Metode Tim

Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung
jawab perawat yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.

Metode tim adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan menggunakan tim yeng
terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan
berpengalaman kerja serta memiliki pengetahuan dibidangnya (registered nurse). Pembagian tugas
dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua group dan ketua group bertanggung
jawab dalam mengarahkan anggota group atau tim. Selain itu ketua group bertugas memberi
pengarahan dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota
tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan dan selanjutnya ketua tim melaporkan
pada kepala ruang tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan terhadap klien

Keperawatan Tim berkembang pada awal tahun 1950-an, saat berbagi pemimpin
keperawatan memutuskan bahwa pendekatan tim dapat menyatukan perbedaan katagori perawat
pelaksana dan sebagai upaya untuk menurunkan masalah yang timbul akibat penggunaan model
fungsional. pada model tim, perawat bekerja sama memberikan asuhan keperawatan
profesional(Marquis& Hutson,2000). di bawah pimpinan perawat profesional,kelompok perawat
akan dapat bekerja bersam untuk memenuhi sebagai perawat fungsional. penugasan terhadap pasien
disebut untuk tim yang terdiri dari ketua tim dan anggota tim. Model tim didasarkan padaa
keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperaweatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang
tinggi. setiap anggota tim akan merasakan kepuasan karena diakui kontribusinya di dalam
mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. potensi
setiap anggota tim saling melengkapi menjadi satu kekuatan yang dapat meningkatkan kemampuan

3
kepemimpinan serta menimbulkan rasa kebersamaan dalam setiap upaya dalam pemberian asuhan
keperawatan.

Pelaksanan konsep tim sangat tergantung pada filisofi ketua tim apakah berorientasi pada
tugas atau oada klien. perawat yang berperan sebagai ketua tim bertanggung jawab untuk
mengetahui kondisi dan kebutuhan semua pasien yang ada di dalam timnya dan merencanakan
perawatan klien. tugas ketua tim meliputi: mengkaji anggota tim, memberi arahan perawatan untuk
klien, melakukan pendidikan kesehatan mengkoordinasikan aktivitas klien.

2.2 Tujuan Metode Tim

Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah :

1. Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas.
2. Dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi perawat dalam melaksanakan tugas,
memungkinkan adanya transfer of knowladge dan transfer of experiences diantara perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan
3. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan
4. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
5. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
6. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda

Menurut Kron & Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut :

1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung
oleh kepala ruang.

Metode tim ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3
tim/ group yang terdiri dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang
saling membantu.

4
Sesuai dengan tujuan tersebut maka tugas dan tanggung jawab keperawatan harus benar
benar di arahkan dan di rencanakan secara matang untuk keberhasilan asuhan
keperawatan.sebagaimana di ketahui bahwa satu tim keperawatan terdiri dari dua orang perawat
atau lebih yang bekerja sama dalam pemberian asuhan keperawatan. ketua tim seharusnya perawat
profesional yang sudah berpenngalaman dalam memberikan asuhan keperawatan dan di tunjuk oleh
perawat kepala ruang (nurse unit manager). selanjutnya, ketua tim akan melaksanakan tugas yang di
delegasikan oleh perawat kepala ruang bersama sama denga anggota tim. tugas dan tanggung jawab
ketua tim menjadi hal yang harus di perhatikan secara cermat. tugas dan tanggung jawab tersebut
diarahkan untuk melakukan pengkajian dan penyusunan rencana keperawatan untuk setiap pasien
yang berada di bawah tanggung jawabnya, membagi tugas kepada semua anggota tim dengan
mempertimbangkan kemampuan yang di miliki anggota tim dan kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi, mengontrol dan memberikan bimbingan kepada anggota tim dalam melaksanakan
tugasnya apabila diperlukan, melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota tim, menerima
laporan tentang perkembangan kondisi pasien dan anggota tim.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Tim

Menurut Tappen (1995), ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Pemimpin tim didelegasikan atau diberi otoritas untuk membuat penugasan bagi anggota tim
dan mengarahkan pekerjaan timnya
2. Pemimpin diharapkan menggunakan gaya kepemimpinan demokratik atau partisipatif dalam
berinteraksi dengan anggota tim
3. Tim bertanggung jawab terhadap perawatan total yang diberikan kepada kelompok pasien
4. Komunikasi diantara anggota tim adalah penting agar dapat sukses. Komunikasi meliputi :

a. Penulisan perawatan klien

b. Rencana perawatan klien

c. Laporan untuk dan dari pempinan tim

d. Penentuan tim untuk mendiskusikan kasusu pasien

e. Umpan balik informal diantara anggota tim

5
 Kelebihan
1. Dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif
2. Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan
3. Konflik antar staf dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif untuk belajar
4. Memberikepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal
5. Memungkinkan meningkatkan kemempuan anggota tim yang berbeda-beda secara afektif
6. Peningkatan kerja sama dan komunikasi diantara anggota tim dapat menghasilkan sikap
moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara keseluruhan, memberikan anggota tim
perasaan bahwa ia mempunyai kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yanvg
diberikan
7. Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggunga jawabkan
8. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas

 Kelemahan
1. Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi anggota tim dan
harus mempunyai keterampilan yang tinggi baik sebagai perawat pemimpin maupun perawat
klinik
2. Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila konsepnya tidak
diimplementasikan dengan total
3. Rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada sitiuasi sibuk rapat tim ditiadakan, sehingga
komunikasi antar anggota tim terganggu
4. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung staf, berlindung
kepada anggota tim yang mampu
5. Akontabilitas dari tim menjadi kabur
6. Tidak efisien bila dibandingkan dengn model fungsional karena membutuhkan tenaga yang
mempunyai keterampilan tinggi.

2.4 Taggung Jawab dalam Metode Tim

Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul
motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan
keperawatab meningkat. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut :

6
1. Tanggung Jawab Kepala Ruangan

a. Menetapkan standar kerja yang diharapkan sesuai denganstandar asuhan keperawatan


b. Mengorganisir pembagian tim dan pasien
c. Memberi kesempatan pada ketua tim untuk mengembangkan kepemimpinan
d. Menjadi narasumber bagi ketua tim
e. Mengorientasikan tenaga keperawatan yang baru tentang metode atau model tim dalam
pemberian asuhan keperawatan
f. Memberi pengarahan kepada seluruh kegiatan yang ada diruangannya
g. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang ada diruangannya
h. Memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim kesehatan yang lainnya
i. Melakukan audit asuhan dan pelayanan keperawatan di ruangannya, kemudian menindak
lanjutinya
j. Memotivasi staf untuk meningkatkan kemempuan melalui riset keperawatan
k. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dengan semua staf

2. Tanggung Jawab Ketua Tim

a. Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan denagn kepala ruangan


b. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang didelegasikan oleh
kepala ruangan
c. Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi asuhan keperawatan bersama-
sama anggota tim
d. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medic
e. Membuat penugasan kepada setiap anggota tim dan memberikan bimbingan melalui
konferens
f. Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang diharapkan serta
mendokumentasikannya
g. Memberi pengarahan pada perawat pelaksana tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
h. Menyelenggarakan konferensi
i. Melakukan kolaborasi denagn tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
j. Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi tanggung jawab timnya
k. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan

7
3. Tanggung Jawab Anggota Tim

a. Melaksanakan tugas berdasarkan rencana asuhan keperawatan


b. Mencatat dengan jelas dan tepat asuhan keperawatan yang telah diberikan berdasarkan
respon klien
c. Berpartisipasi dalam setiap memberikan masukan untuk meningkatkan asuhan
keperawatan
d. Menghargai bantuan dan bimbingan dan ketua tim
e. Melaporkan perkembangan kondisi pasien kepada ketua tim
f. Memberikan laporan

8
BAB III

METODE PENUGASAN TIM DALAM

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Prinsip Pemilihan Metode Penugasan


Prinsip pemilihan metode penugasan adalah jumlah tenaga, kualifikasi staf dan klasifikasi
pasien. Adapun jenis-jenis metode penugasan yang berkembang saat ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Fungsional
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan
sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya
jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan satu sampai dua jenis
intervensi, misalnya merawat luka kepada semua pasien di bangsal.

 Kelebihan
1. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tiugas yang jelas dan
pengawasan yang baik.
2. Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga.
3. Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pasien
diserahkan kepada perawat junior dan atau belum berpengalaman.
 Kelemahan :
1. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat.
2. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan.
3. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan saja.

2. Metode Perawatan Tim


Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif & kolaboratif (Douglas,
1992)

 Tujuan Metode Tim :


1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda

9
 Konsep Metode Tim :
1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan.
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin.
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik jika
didukung oleh kepala ruang.
 Kelebihan :
1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
3) Memungkinkan komunikasi antar timsehingga konflik mudah diatasi dan memberikan
kepuasan kepada anggota tim.
 Kelemahan :
1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang
biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk
(memerlukan waktu ).
2) Perawat yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur.

3. Metode Primer
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong
praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat perencana asuhan dan pelaksana.
Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien
dengan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.

 Konsep dasar metode primer :


1) Ada tanggungjawab dan tanggunggugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga

10
 Kelebihannya :
1) Model praktek professional
2) Bersifat kontinuitas dan komprehensif
3) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri → kepuasan perawat
4) Klien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya
 Kelemahannya :
1) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinik, akontable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
2) Biaya lebih besar

4. Metode Kasus
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya
pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak
ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode
penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk
perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti : isolasi, intensive care.

 Kelebihan :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
 Kekurangan :
1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

Dari berbagai metode penugasan yang ada, setiap ruangan/unit perawatan dapat
mempertimbangkan kemungkinan penerapan dari salah satu metode di atas berdasarkan prinsip
pemilihan penugasan yang tepat, efektif, dan efisien. Namun dalam mengembangkan metode
penugasan Tim, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut di bawah ini.

11
3.2 Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu),Ketua Tim (Katim)dan Anggota
Tim

Secara umum, masing-masing kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim memiliki
tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :

1. Tanggung Jawab Karu :


a. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
c. Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinandan managemen
d. Mengorientasikan tenaga baru
e. Menjadi narasumber bagi tim
f. Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan
g. Menciptakan iklim komunikasi terbuka
2. Tanggung Jawab Katim :
a. Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
b. Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan (renpra),
menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi renpra
c. Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang
konsisten
d. Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan
melalui konfrens
e. Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim
f. Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
3. Tanggung Jawab Anggota Tim :
a. Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim
b. Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah pasien
c. Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim tidak ada di tempat
d. Berkontribusi terhadap perawatan
e. observasi terus menerus
f. ikut ronde keperawatan
g. berinterkasi dgn pasien & keluarga
h. berkontribusi dgn katim/karu bila ada masalah

12
4. Penerapan Metode Tim
a. Kepala ruangan membagi jumlah tim keperawatan berdasarkan klasifikasi pasien
b. Menilai tingkat ketergantungan pasien, melalui :
 Setiap pagi, karu bersama katim menilai langsung pada masing-masing
tim yang menjadi tanggung jawabnya, atau
 Setiap tim keperawatan (yang dinas malam) membuat klasifikasi pasien
kemudian diserahkan kepada karu/katim. Cara ini dapat lebih menghemat
waktu
c. Katim menghitung jumlah kebutuhan tenaga
d. Karu dan katim membagi pasien kepada perawat yang bertugas sesuai
e. kemampuan perawat (pengetahuan dan keterampilan)
f. Serah terima antar shift oleh karu, katim dan semua perawat pelaksana yang dapat
dilakukan melalui konfrens, atau keliling langsung ke pasien (sebelum dan selesai
dinas). Materi yang diserah terimakan yaitu laporan hasil pengkajian,
permasalahan, implementasi dan evaluasi. Selain itu perencanaan yang harus
dilanjutkan oleh tim yang akan bertugas.
g. Selesai konfrens, seluruh anggota tim mulai melakukan asuhan keperawatan
langsung maupun tidak langsung

13
14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pengembangan metode tim di dasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan dengan


menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. metode ini juga didasari atas
keyakinan bahwa setiap pasien berhak memperoleh pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan yang terbaik
sesuai kemampuannya, dalam keperawatan, metode tim diterapakan dengan menggunakan kerja
sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat profesional, non pofesional, dan pembantu
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien. ketua tim (perawat
profesional) memiliki tangguang jawab dalam perencanaan, kelancaran, dan evaluasi dan asuhan
keperawatan untuk semua pasien yang dilakukan oleh tim di bawah tanggung jawabnya.
disamping itu, ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua
anggota tim dalam implementasi dan tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi hasil dan
asuhan keperawatan.

4.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan
para pembacanya.Makalah ini juga dapat dijadikan referensi awal untuk bahan penugasan dan
bahan belajar para mahasiswa keperawatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Douglas, Laura Mae. (1992) The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,.

Mosby - year book, Inc.

Gillies , DA., (1994),. Nursing Management a System Approach, 2nd.ed., W. B. Saunders.

Jurnal keperawatan Volume 1 tahun 2000 . , FIK UI.

Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd ed)
Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher

16

Вам также может понравиться

  • Kelompok VII
    Kelompok VII
    Документ18 страниц
    Kelompok VII
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • LANSIA
    LANSIA
    Документ19 страниц
    LANSIA
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Cover B.I
    Cover B.I
    Документ3 страницы
    Cover B.I
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ4 страницы
    COVER
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • kartuDeklarasiSehat
    kartuDeklarasiSehat
    Документ1 страница
    kartuDeklarasiSehat
    marwah
    Оценок пока нет
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Документ3 страницы
    Daftar Is1
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Kegawatdaruratan Pada Ibu Bersalin
    Kata Pengantar Kegawatdaruratan Pada Ibu Bersalin
    Документ4 страницы
    Kata Pengantar Kegawatdaruratan Pada Ibu Bersalin
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kartuakun
    Kartuakun
    Документ1 страница
    Kartuakun
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kelompok IV
    Kelompok IV
    Документ13 страниц
    Kelompok IV
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Anamnesa Pasien
    Anamnesa Pasien
    Документ1 страница
    Anamnesa Pasien
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Teknologi Kebidanan
    Teknologi Kebidanan
    Документ29 страниц
    Teknologi Kebidanan
    Isnayani
    89% (9)
  • BAB II Srisum
    BAB II Srisum
    Документ10 страниц
    BAB II Srisum
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kelompok V
    Kelompok V
    Документ11 страниц
    Kelompok V
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Anggun
    Anggun
    Документ4 страницы
    Anggun
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Disusun Oleh
    Disusun Oleh
    Документ1 страница
    Disusun Oleh
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Keseimbangan
    Keseimbangan
    Документ6 страниц
    Keseimbangan
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Nadya Rati
    Nadya Rati
    Документ8 страниц
    Nadya Rati
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Jadwal Dinas Praktik Kebidanan Fisiologi Di PKM Betungan
    Jadwal Dinas Praktik Kebidanan Fisiologi Di PKM Betungan
    Документ1 страница
    Jadwal Dinas Praktik Kebidanan Fisiologi Di PKM Betungan
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Документ6 страниц
    Kelompok 4
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Документ1 страница
    Lembar Persetujuan
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Документ6 страниц
    Kelompok 4
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Imunisasi Rati
    Imunisasi Rati
    Документ2 страницы
    Imunisasi Rati
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • JOB SHEET Faty
    JOB SHEET Faty
    Документ7 страниц
    JOB SHEET Faty
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Документ1 страница
    Lembar Persetujuan
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Booklet: Latihan Fisik Keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia
    Booklet: Latihan Fisik Keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia
    Документ1 страница
    Booklet: Latihan Fisik Keseimbangan Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Bunda Ismi
    Bunda Ismi
    Документ7 страниц
    Bunda Ismi
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • LANSIA
    LANSIA
    Документ6 страниц
    LANSIA
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • Tugas Bunda Diah
    Tugas Bunda Diah
    Документ44 страницы
    Tugas Bunda Diah
    rati oktavia
    Оценок пока нет
  • LANSIA
    LANSIA
    Документ6 страниц
    LANSIA
    rati oktavia
    Оценок пока нет