Вы находитесь на странице: 1из 9

TEKNIK PENGAMBILAN APUSAN TINJA

MEMBUAT APUSAN, MENGIDENTIFIKASI PARASIT DAN CARA PENGAWETAN DAN PENGIRIMAN


SAMPEL APUSAN TINJA

SISTEM : KEDOKTERAN TROPIS

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu
dan terampil membuat apusan, mengidentifikasi parasit yang terdapat
pada sample tinja serta mengawetkan dan pengiriman apusan tinja dengan baik dan
benar.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
1. Mampu dan terampil memberikan penjelasan pada pasien atau keluarganya mengenai
tujuan kegiatan yang akan dilakukan, alat dan bahan yang dipakai, bagaimana
melakukan, apa manfaatnya, dan risiko yang mungkin terjadi
2. Mampu dan terampil menerangkan kepada pasien/keluarganya mengenai kerahasiaan
data dan hak pasien untuk menolak serta mampu memperlihatkan sikap empati.
3. Mampu dan terampil melakukan persiapan pasien dan alat/bahan dengan benar.
4. Mampu melakukan kegiatan secara asepsis (steril, memakai sarung tangan dan
membuang sampah ditempat yang telah disediakan)
5. Mampu dan terampil membuat apusan dan pewarnaan tinja untuk sediaan langsung pada
objek gelas
6. Mampu dan terampil mengawetkan sediaan tinja untuk dikirim ke laboratorium rujukan
7. Mampu dan terampil memakai mikroskop untuk identifikasi parasit pada apusan tinja
8. Mampu dan terampil membersihkan laboratorium setelah selesai melakukan latihan
keterampilan ini.

INDIKASI

1. Diare
2. Disentri
3. Anemia
4. Gangguan pertumbuhan
5. Lesu
6. Nyeri kronis pada perut bawah

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 Instruktur menerangkan tentang tujuan latihan keterampilan ini


menit

2. Demonstrasi 20 1. Instruktur memperlihatkan cara mempersiapkan alat, bahan


menit dan pasien
2. Instruktur memperlihatkan cara membuat apusan
dan pewarnaan tinja untuk pemeriksaan langsung

3. Instruktur memperlihatkan cara melakukan pengawetan


tinja untuk dikirim ke laboratorium rujukan.
4. Instruktur memperlihatkan cara mengidentifikasi parasit
yang terdapat pada apusan tinja dengan menggunakan
mikroskop
5. Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal hal yang belum
jelas sehubungan dengan kegiatan kemampu dan terampilan
ini
3. Praktek 60 1. Dengan diawasi oleh instruktur setiap mahasiswa melakukan
bermain peran menit kegiatan cara membuat apusan dan mewarnai tinja untuk
dengan umpan pemeriksaan langsung, cara mengidentifikasi parasit yang
Balik terdapat pada tinja, cara melakukan pengawetan tinja untuk
dikirim ke laboratorium rujukan secara serempak
2. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan
supervisi
3. Instruktur mengoreksi hal hal yang belum sempurna
4. Curah 15 Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya
pendapat/disk menit tentang kegiatan yang dilakukan atau bertanya jika masih kurang
usi jelas mengenai kegiatan

Total waktu 100


menit

ALAT DAN BAHAN


1. Umum
- Meja kerja
- Tempat sampah biohazard
- Tempat sampah biasa
- Sabun cuci tangan
- Wastafel
- Sarung tangan
- Marker
2. Apusan tinja dan pewarnaan sediaan langsung
- Sampel tinja
- Marker
- Objek gelas dan kaca penutup
- Larutan saline solution & dan larutan Lugol's iodine (1% solution)
- Kayu aplikator
3. Pengawetan tinja
- Dua buah pot dengan volume 20 ml yang mempunyai tutup yang rapat
- Kayu aplikator
- Marker
- Formalin (formaldehyde)10%
- Pengawet Poly Vinil (PV)
- Selotip
4. Identifikasi parasit pada apusan tinja dengan mikroskop
- Mikroskop
- Apusan tinja pada objek gelas

Catatan: Jika spesimen tinja harus dikirim kelaboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut,
spesimen harus diawetkan dengan baik. Terdapat dua jenis pengawetan spesimen tinja:

1. Pengawetan dengan menggunakan larutan formalin 10% untuk pemeriksaan sediaan


darah langsung untuk melihat telur dan larva cacing dan kista dari protozoa
2. Pengawetan dengan menggunakan Poly Vinil (PV) jika specimen akan diwarnai secara
permanen

A Persiapan
1 Memperkenalkan diri kepada pasien

Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan dan minta persetujuannya dan menjamin


2
kerahasiaan data pasien.

3 Memperlihatkan sikap empati pada pasien

4 Mempersiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan

5 Dengan spidol tulis identitas pasien pada objek gelas pada ujung slide
B Membuat apusan tinja dan pewarnaan

1 Pasang sarung tangan

2 Letakkalah objek glass tersebut mendatar di atas meja

Teteskan 1 tetes saline solution pada kaca tengah kiri dan 1 tetes larutan lugol iodine
3
pada tengah kanan dari objek gelas

Ambil sedikit faeces (bagian yang berlendir) dengan menggunakan kayu aplikator,
letakkan pada tetesan larutan saline, campurkan sampai rata

Catatan :
4
- Faeces keras: ambil bagian yang terletak diluar dan didalam specimen.
- Faeces bercampur atau darah : ambil didaerah yang berlendir atau berdarah
- Faeces encer: ambil dibagian mana saja.

Sama dengan langkah ketiga: Ambil sedikit faeces, letakkan pada tetesan lugol iodin,
campur hinggá merata

5
Tutup kedua tetesan itu masing masing dengan kaca penutup

7 Isaplah dengan kertas isap cairan yang berlebih dan terdapat diluar kaca penutup

8 Lepaskan sarung tangan buang ke tempat sampah biologis

9 Cucilah tangan dengan sabun antiseptik

C Pengawetan spesimen tinja


1 Pasang sarung tangan

2 Label kedua pot dengan identitas pasien

Beri tanda “F” pada bagian atas pot untuk pot yang tinjanya akan diawetkan dengan
3
formalin dan beri tanda ‘PV” untuk pot yang tinjanya akan diawetkan dengan Poly Vinil

Isi pot "F" dengan formalin 10% sampai pertengahan pot dan pot “PV’ dengan pengawet
4
PV sampai pertengahan pot.

5 Dengan kayu aplikator ambil tinja kira kira sebanyak 1 sendok the, masukkan kemasing
masing pot yang sudah diisi dengan pengawet, aduk sehingga tinja dan pengawetnya
tercampur dengan baik.

6 Tutup pot dengan rapat, gunakan selotip untuk mencegah kebocoran pada mulut pot

7 Lepaskan sarung tangan buang ke tempat sampah biologis

8 Cucilah tangan dengan sabun antiseptik

9 Bersihkan meja setelah selesai melakukan kegiatan ini.

D Menulis Rujukan
Isi pengantar:

Tanggal: Makassar, 21 Oktober 2015

Kepada Yth:

Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

Dengan hormat,

Bersama ini kami mengirim sampel tinja yang telah diawetkan dengan......dari pasien:

Nama :

Umur :

Keluhan :

Mohon dilakukan pemeriksaan untuk menilai adanya infeksi parasit

Hormat kami,

Dr. XXX

E Identifikasi parasit menggunakan mikroskop

1 Letakkan objek gelas pada meja obyektif dibawah mikroskop

2 Turunkan kondensor dan aturlah cahaya melalui diafragma.

Lihatlah obyek dengan menggunakan lensa obyektif 10 kali, putarlah makrometer sampai
3
obyek terlihat..

4 Tajamkan fokus dengan memutarmikrometer perlahan-lahan

5 Tingkatkan pembesaran sampai 45 kali jika dibutuhkan


Lakukanlah pemeriksaan sistematis dengan metode sigzag.

Lakukanlah identifikasi parasit:

- Telur dan larva cacing


- Protozoa: bentuk trophozoites and kista dari amuba dan flagellate

Identifikasi parasit

1. Telur dan larva cacing pada larutan saline dan lugol iodine
Telur dan larva cacing dapat diidentifikasi dengan mudah dalam larutan saline.

Mereka tampak tidak berwarna dan mudah dilihat dengan pembesaran 10x

2. Protozoa pada larutan saline


- Bentuk trophozoites and kista dari amuba dan flagellate mungkin bisa terlihat
37 - Kista akan tampak bulat atau oval dengan dinding yang jelas
- Trofozoit akan tampak bulat atau oval dengan dinding irreguler.
- Pada faeces segar (faeces yang tidak lebih dari 2 jam setelah dikeluarkan),
pergerakan trofozoit dapat terlihat terutama pada flagella.
- Mula-mula lihat objek dengan pembesaran 10x, untuk melihat lebih jelas bagian-
bagian dari parasit seperti nucleus, chromatoid bodies, sucking discs, spiral
grooves, atau filaments dari parasit, tingkatkan pembesaran secara bertahap.

3 Protozoa pada Lugol Iodine.

- Sitoplasma dari trofozoit atau kista akan tampak kuning atau coklat muda dan
nucleus akan tampak coklat tua.
- Pada kista Entamoeba peripheral chromatin dan posisi karyosome dapat terlihat
(jika tidak terlihat, bukan Entamoeba). Peripheral chromatin akan tampak kuning
muda. Kadang kadang pada kista muda yang masih mengandung glikogen,
glikogen akan tampak coklat tua.
- Kista flagella dan filamennya juga terlihat jelas dengan pewarnaan lugol iodine.

DAFTAR TILIK

No. Aspek yang dinilai


1 Keterampilan melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
2 Pengetahuan tentang tujuan latihan keterampilan ini (menerangkan kepada pasien mengenai
tujuan dan tindakan yang akan dilakukan dan resikonya).
3 Kemampuan menjelaskan kepada penderita atau keluarganya tentang kerahasiaan dan
keamanan tindakan serta hak-hak penderita. Mampu bersikap empati
4 Kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan asepsis (cuci tangan, memakai sarung
tangan, meletakkan sampah ditempatnya)
5 Kemampuan dan keterampilan membuat apusan dan membuat pewarnaan untuk sediaan
langsung
6 Kemampuan dan keterampilan mengawetkan tinja dan membuat permintaan rujukan.
7 Kemampuan dan keterampilan menggunakan mikroskop untuk identifikasi parasit pada
tinja

Daftar tilik diatas berisi kegiatan yang akan dinilai pada ujian keterampilan

Nilai :

 0 bila tidak dilakukan


 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
 2 bila memuaskan

Contoh lembaran penilaian mahasiswa (grup 1) untuk manual apusan tinjah

No Nama Stambuk Nilai Total nilai


mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skoring: Total nilai terendah 0, nilai tertinggi 14.
Nilai < 10: tidak terampil

Nilai >= 10: terampil (C=10-11, B=12-13, >13)

Вам также может понравиться