Вы находитесь на странице: 1из 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.

K
DENGAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
A. Pengkajian

1). Data Dasar / Biografi


Ø Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Jl. As. Haji no.22 (kendari)
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Suku : Tolaki
Status : Kawin
Tanggal Kunjungan RS : 8 Maret 2010
Diagnosa Medis : Infark Miokard Akut

Ø Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. K
Umur : 49 tahun
Hubungan : Istri
Alamat : Jl. As. Haji no.22 (kendari)
Suku : Tolaki

2). Riwayat Kesehatan Saat Ini


han utama : Klien mengatakan sesak napas
mah Sakit : Klien kadang merasa nyeri walaupun sebelumnya tidak melakukan aktivitas berat. Sesak napas yang
dirasakan lebih sering terjadi pada minggu terakhir
Riwayat penyakit :
P : ----------
Q : ---------
R : ----------
S : ----------
T : ----------

3). Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Klien pernah mengalami beberapa penyakit yang tidak terlalu serius seperti flu, diare.
Klien jarang memeriksakan dirinya di RS sebelumnya.
Pasien tidak pernah mengalami nyeri dada seperti ini. Stroke, asma, maag disangkal pasien,
pasien menderita hipertensi yang tidak terkontrol sejak ± 10 tahun yang lalu, kaki sering
bengkak.
2. Riwayat alergi
Klien tidak mempunyai riwayat alergi
3. Riwayat kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga : Pasien dan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM

4). Pemeriksaan Fisik


a. status kesehatan umum
Setelah terserang penyakit IMA klien mengalami penurunan berat badan tetapi penurunannya
tidak terlalu berarti.
Klien mengalami kelemahan pada anggota tubunya sehingga sulit melakukan aktivitas
Vital Sign :
· TD = 140/90 mmHg,
· S = 37,5.C,
· RR = 32 X/menit,
· N = 110 X/menit, reguler
· Klien dalam keadaan gelisah
b. heat to to
© Kepala
Normo cephalic, simetris, nyeri kepala dan trauma kepala tidak ada.
© Muka
Simetris, tidak ada udema, otot muka dan rahang simetris.
© Mata
Alis mata, kelopak mata, konjuktiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, bola mata dalam batas
normal.

© Telinga
Secret, serumen, membran timpani dalam batas normal
© Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada
© Mulut dan faring
Lidah parese dan tremor tidak ada, mukosa lembab dalam batas normal.
© Leher
Simetris, dalam batas normal.
© Kulit
Turgor kulit elastis, tidak tampak pucat, permukaan kulit lembab, rambut bersih,
kuku dalam batas normal
© Thoraks
Simetris, dada statis dan dinamis, pernapasan abdominal thorakal
© Paru
[ Inspeksi : Bentuk simetris, terjadi penarikan pada saat menghirup udara
[ Palpasi : Pergerakan simetris, ada sedikit gerakan yang tertinggal pada bagian paru
[ Perkusi :
[ Auskultasi : suara tambahan, suara gerak pleura. Suara krekels
© Abdomen
Lemas, nyeri tidak ada, membuncit, H/L sulit dinilai bising usus dalam keadaaan normal. Tidak
terdapat distensi kandung kemih.
© Inguinal-Genitalia-Anus
Dalam batas normal
© Ekstrimitas
Akral hangat terdapat edema pada tungkai kaki.
© Tulang belakang
Dalam batas normal

c. Pengkajian Data Focus Sistem kardiovaskular


[ Inspeksi : Iktus tidak tampak, pulsasi tidak tampak
[ Palpasi : -------------
[ Perkusi : Batas kanan dan kiri tidak jelas karena pasien gemuk
[ Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 normal, terdengar murmur tambahan

5). Pemeriksaan Diagnostik


§ EKG
Ditemukan gelombang T inverted, ST depresi, Q patologis.
§ Enzim Jantung.
CPKMB, LDH, AST
§ Elektrolit.
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas terjadi hipokalemi,
hiperkalemi.
§ Sel darah putih
Leukosit (15.000) tampak pada hari ke-2
§ Kimia
Tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut atau kronis
§ GDA
Menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
§ Kolesterol atau Trigliserida serum
Meningkat, menunjukkan arteriosklerosis sebagai penyebab IMA.
§ Foto dada
Menunjukkan pembesaran jantung.

6). Penatalaksanaan Medis


Ø Vasodilator

Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitrogliserin (NTG) intravena.
Nitrogiliserin menyebabkan dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan pengumpulan darah
diperifer, sehingga menurunkan jumlah darah yang kembali ke jantung (perload) dan mengurangi
beban kerja (workload) jantung.Karena NTG juga bekerja pada arteri, maka penurunan tekanan
darah juga merupakan hasil yang diharapkan, karena menyebabkan penurunan tekanan darah
sistemik (afterloud). Efek terapeutik nitrat juga menjelaskan efek samping utama yaitu hipotensi
klinis.
Ø Antikoagulan

Heparin adalah antikoagulan pilihan untuk membantu memepertahankan intergritas


jantung.Heparin memperpanjang waktu pembekuan darah, sehingga dapat menurunkan
kemungkinan pembentukan thrombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah.

Ø Trombolitik

- Streptokinase

Streptokinase bekerja secara sistemikpada mekanisme pembekuan dalam tubuh. Meskipun


obat ini efektif melarutkan bekuan darah, namun ada resiko terjdi potensial perdarahan sistemik.
Streptokinase juga mempunyai resiko terjdi alergi dan terbukti hanya efektif bila diinjeksikan
langsung ke arteri coroner.
- Aktivator Plasminogen Tipe Jaringan

Berbeda dengan streptokinase, activator plasminogen tipe jaringan mempunyai kerja spesifik
dalam melarutkan bekuan darah sehingga resiko perdarahan sistemik bisa dikurangi.Enzim t-PA
adalah enzim yang selalu ada dalam keadaan normal, sehingga reaksi alergi dapat dikurangi.
- Anistreplase

Anistreplase, obat tombolitik spesifik bekuan darah, mempunyai efektifitas yang sama
dengan streptokinase dan t-PA. Anistreplase semakin banyak diterima karena lebih mudah
diberikan dan lebih murah.
Obat ini hanya efektif bila diberikan dalam 6 jam awtan nyeri dada, sebelum terjadi nekrosis
jaringan transmural, sehingga jumlah pasien yang mendapat manfaat obat ini sangat sedikit.
Bedah pintas arteri coroner tetap merupakan alternative untuk revaskularisasi jantung pada
pasien dengan bekuan darah yang tidak dapat larut secara efektif atau kontra indikasi.
Ø Pemberian oksigen

Terapi oksigen saat awitan nyeri. Oksigen yang dihirup akan langsung meningkatkan
saturasi darah. Efektifitas terapeutik oksigen ditentukan dengan obsevasi kecepatan dan irama
pertukaran pernapasan, dan pasien mampu bernapas dengan mudah. Saturasi oksigen dalam
darah secara bersamaan diukur dengan pulsa oksimetri.

Ø Analgetik

Pemberian analgetik dibatasi hanya untuk pasien yang tidak efektifdi diobati dengan
nitrat dan antikoagulan. Analgetik pilihan masih tetap morfin sulfat yang diberikan secara intra
vena dengan dosis meningkat 1- 2 mg. Respon kadiovaskulerterhadap morfin dipantau dengan
cermat, khususnya tekanan darah, yang sewaktu- waktu dapat turun. Tetapi karena morfin dapat
menurunkan preloaddan afterload dan merelaksasi bronkus sehingga oksigenasi meningkat,
maka tetap ada keuntungan terpeutik selain menghilangkan nyeri pada pemberian obat ini.

7). Patoflodiagram
8). Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
ü Klien mengatakan sesak napas dan kesulitan bernapas
ü Klien mengatakan ujung jari tangan dan kakinya terasa dingin
ü Klien mengatakan lemah saat melakukan aktivitas
ü Klien mengatakan nyeri dada
ü Klien mengatakan tungkai kakinya sedikit mengalami pembengkakan
b. Data Objektif
ü Terdapat sianosis dan perubahan GDA
ü Terdapat peningkatan pernapasan dan tekanan darah
ü Klien jarang beraktivitas
ü Klien terlihat meringis
ü Terdapat udema pada tungkai kaki
Vital Sign :
· TD = 140/90 mmHg,
· S = 37,5.C,
· RR = 32 X/menit,
· N = 58 X/menit
· Klien dalam keadaan gelisah

9). Prioritas Data


1. Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru dan
perubahan membran alveolar- kapiler.
Ditandai dengan :
Ø Dispnea berat
Ø Sianosis
Ø Perubahan GDA
Data subjektif :
ü Klien mengatakan sesak napas dan kesulitan bernapas
Data objektif :
ü Terdapat sianosis dan perubahan GDA
2. Gangguan perfusi jaringan b/d iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan
pembuluh darah arteri koronaria.
Ditandai dengan :
Ø Daerah perifer dingin
Ø RR lebih dari 28 x/ menit
Ø AGD dengan : pa O2 < 80 mmHg, paCo2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg
Ø Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL
Data subjektif :
ü Klien mengatakan ujung jari tangan dan kakinya terasa dingin
Data objektif :
ü Terdapat peningkatan pernapasan dan tekanan darah
ü TD = 140/90 mmHg,
ü RR = 32 X/menit,
ü N = 58 X/menit
3. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan.
Ditandai dengan :
Ø Kelemahan
Ø Penurunan aktivitas
Data subjektif :
ü Klien mengatakan lemah saat melakukan aktivitas
Data objektif :
ü Klien jarang beraktivitas
4. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri.
Ditandai dengan :
Ø Nyeri dada dengan / tanpa penyebaran
Ø Wajah meringis
Ø Perubahan nadi, tekanan darah.
Data subjektif :
ü Klien mengatakan nyeri dada
Data objektif :
ü Klien terlihat meringis
5. Kelebihan volume cairan ekstravaskuler b/d edema dan peningkatan tekanan hidrostatik.
Ditandai dengan :
Ø Edema pada tungkai kaki
Data subjektif :
ü Klien mengatakan tungkai kakinya sedikit mengalami pembengkakan
Data objektif :
ü Terdapat udema pada tungkai kaki

10). Analisa data


No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 2 3 4
1 Data subjektif : Edema Kerusakan
ü Klien mengatakan sesak napas pertukaran gas
dan kesulitan bernapas Penimbunan cairan
pada
Data objektif :
daerah pulmonal
ü Terdapat sianosis dan perubahan
GDA Gangguan aliran darah
ke alveoli
Gangguan paru dala
proses oksigenasi
2 Data subjektif : Gangguan
ü Klien mengatakan ujung jari Kekakuan pada perfusi jaringan
tangan dan kakinya terasa ototventrikel
dingin
Data objektif : Kontraktilitas miokard
ü Terdapat peningkatan
CO
pernapasan dan tekanan darah
ü TD = 140/90 mmHg,
ü RR = 32 X/menit, Penurunan aliran darah
ü N = 58 X/menit ke jaringan

3 Data subjektif : Penurunan aliran darah Intoleransi


ü Klien mengatakan lemah saat ke jaringan aktifitas
melakukan aktivitas
Data objektif :
ü Klien jarang beraktivitas
Kebutuhan nutrisi

kejaringan tak terpenuhi

kelemahan

4 Data subjektif : Perubahan metabolisme Nyeri


ü Klien mengatakan nyeri dada dari Aerob ke anaerob
Data objektif : pd miokard
ü Klien terlihat meringis

Merangsang reseptor
nyeri di medula spinalis

Spinotalamikus

Korteks cerebri

Nyeri dipersepsikan
5 Data subjektif : Kelebihan
ü Klien mengatakan tungkai volume cairan
Tekanan hidrostatik
kakinya sedikit mengalami ekstravaskuler
pembengkakan Tekanan osmotic
Data objektif :
ü Terdapat udema pada tungkai
kaki
Perembesan cairan
dikapiler sistemik

Edema

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan aliran darah ke alveoli atau kegagalan utama paru dan
perubahan membran alveolar- kapiler.
2. Gangguan perfusi jaringan b/d iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan
pembuluh darah arteri koronaria
3. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miocard dan kebutuhan
4. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri.
5. Kelebihan volume cairan ekstravaskuler b/d edema dan peningkatan tekanan hidrostatik.

Вам также может понравиться