Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Transistor NPN: Arus listrik yang besar akan mengalir dari collector ke emitter,apabila ada arus
kecil yang mengalir dari base ke emitter.Dalam hal ini transistor mirip dengan
amplifier,ang mengontrol jumlah arus dari collector ke emitter oleh arus yang
mengalir dari base.Transistor juga mirip dengan fungsi sakelar.Transistor akan
bekerja pada posisi ON,yaitu arus akan mengalir dari collector ke emitter apabila
arus kecil mengalir dari base.Sedangkan transistor akan berada pada posisi
OFF,apabila tidak ada arus yang mengalir dari base.
Gambar 3.2 Penjelasan kerja berikut ini didasarkan pada transistor jenis PNP
(bila NPN maka semua polaritasnya adalah sebaliknya).
Bila mengikuti prinsip kerja dua dioda yang berbalikan, maka dioda
emitorbasis yang mendapat bias maju akan mengalirkan arus dari emitor ke basis
dengan cukup besar. Sedangkan dioda basis-kolektor yang mendapat bias mundur
praktis tidak mengalirkan arus. Dengan demikian terminal emitor dan basis akan
mengalir arus yang besar dan terminal kolektor tidak mengalirkan arus.Namun
yang terjadi pada transistor tidaklah demikian. Hal ini disebabkan karena dua hal,
yaitu: ukuran fisik basis yang sangat sempit (kecil) dan tingkat doping basis yang
sangat rendah. Oleh karena itu konduktivitas basis sangat rendah atau dengan kata
lain jumlah pembawa mayoritasnya (dalam hal ini adalah elektron) sangatlah
sedikit dibanding dengan pembawa mayoritas emitor (dalam hal ini adalah hole).
Sehingga jumlah hole yang berdifusi ke basis sangat sedikit dan sebagian besar
tertarik ke kolektor dimana pada kaki kolektor ini terdapat tegangan negatip yang
relatif besar.
Tegangan bias maju yang diberikan pada dioda emitor-basis (VEB) akan
mengurangi potensial penghalang Vo, sehingga pembawa muatan mayoritas pada
emitor akan mudah untuk berekombinasi ke basis. Namun karena konduktivitas
basis yang rendah dan tipisnya basis, maka sebagian besar pembawa muatan akan
tertarik ke kolektor. Disamping itu juga dikuatkan oleh adanya beda potensial
pada basiskolektor yang semakin tinggi sebagai akibat penerapan bias mundur
VCB.
Dengan demikian arus dari emitor (IE) sebagian kecil dilewatkan ke basis
(IB) dan sebagian besar lainnya diteruskan kolektor (IC). Sesuai dengan hukum
Kirchhoff maka diperoleh persamaan yang sangat penting yaitu:
IE = IC + IB
Karena besarnya arus IC kira-kira 0,90 sampai 0,998 dari arus IE, maka
dalam praktek umumnya dibuat IE ≅ IC. Disamping ketiga macam arus tersebut
yang pada dasarnya adalah disebabkan karena aliran pembawa mayoritas, di
dalam transistor sebenarnya masih terdapat aliran arus lagi yang relatif sangat
kecil yakni yang disebabkan oleh pembawa minor-itas. Arus ini sering disebut
dengan arus bocor atau ICBO (arus kolektor-basis dengan emitor terbuka).
Namun dalam berbagai analisa praktis arus ini sering diabaikan. Seperti
halnya pada dioda, bahwa dalam persambungan PN yang diberi bias mundur
mengalir arus bocor Is karena pembawa minoritas. Demikian juga dalam
trannsistor dimana persambungan kolektor-basis yang diberi bias mundur VCB
akan mengalir arus bocor (ICBO). Arus bocor ini sangat peka terhadap
temperatur, yakni akan naik dua kali untuk setiap kenaikan temperatur 10 OC.
Diagram aliran arus IE, IB, IC dan ICBO dalam transistor dapat dilihat
pada gambar 3.5. Dari gambar tersebut terlihat bahwa arus kolektor merupakan
penjumlahan dari arus pembawa mayoritas dan arus pembawa minoritas, yaitu IC
= ICmayoritas+ ICBOminoritas.
Parameter Transistor
Parameter transistor tidaklah sama meskipun dalam dalam tipe yang sama
sekalipun
1. Tapi dalam prakteknya, parameter dianggap sama (konstan)
Dimana:
Ie : Arus sinyal ac antar kolektor – emiter
Vbe : tegangan sinyal ac antara basis – emitter
A = Gm x RL
Dimana RL = Rc / RBb
Parameter lainnya
1. Impedansi masukan (impedansi input)
Ic = arus kolektor
Dengan arus IB yang kecil dapat menghasilkan arus kolektor IC yang besar.
Jika arus basis IB kita anggap sebagai input dan arus kolektor IC sebagai output,
maka transistor dapat kita anggap sebagai penguat arus atau sering kita sebut
penguat arus (current amplimeter) HFe.
Karena arus IC lebih besar dari arus keluaran IB jadi penguatan arus / HFE dapat
didefenisikan sebagai perbandingan antara arus keluaran IC dan arus masukan IB
Rumus = karena
dari gambar analogi saklar tersebut, bila basis diberi sinyal maka saklar akan
terdorong sehingga akan menutup, dengan demikian arus akan mengalir dari C ke
E bila dalam rangkaian digambarkan sebagai berikut:
Keterangan VR = resistor variable
.. = Lampu pijar
2. Penguat Sinyal
Penguatan sinyal pada transistor “bila kaki kolektor dan emiter
diberi tegangan dan basis diberi sinyal input maka transistro akan
‘on’ sehingga arus mengalir dari C ke E. sinyal basis akan
diperkuat oleh arus tersebut yang dapat dideteksi melalui output
pada C dan E.
ICB0 : arus bocor pada transistor yang mengalir dari kolektro kemudian ke basis,
lalu ke netral
Basis : Kaki transistor untuk memasukkan input sinyal yang akan diperkuat
Keadaan jenuh : Suatu keadaan dimana apabila sinyal input diperbesar maka sinyal output
tidak akan naik lagi.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,secara jelas kita dapat mengetahui bahwa
transistor adalah komponen yang sangat diperlukan dari sebuah perangkat
elektronika sedangkan elektronika sendiri tidak dapat dipisahkan dri kehidupan
sehari-hari.
3.2 Saran
Sebagai sebagai calon mahasiswa teknik,khususnya teknik komputer,kita
harus menguasai dan mengetahui penggunaan transistor serta berbagai prinsip
kerjanya,agar kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.