Вы находитесь на странице: 1из 6

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Peningkatan Jalan (DAK)


Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarturi – Banjaragung – Kedungkelor Kec. Warureja (No.
Ruas 260)
Penyedia Jasa : PT. INDONESIA KARYA PERSADA

Pembuatan metode pelaksanaan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan, meliputi
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan keadaan
lapangan untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Urutan pelaksanaan pekerjaan seperti yang terlihat pada Jadwal Waktu Pelaksanaan. Tahapan-tahapan
didalam pelaksanaan nantinya dapat diuraikan sebagai berikut :

A. PEKERJAAN UMUM DAN PERSIAPAN


1. Pembersihan Lapangan dengan Alat berat
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan areal
pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan segala macam material
yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
2. Pas. Patok Profil dan Pengukuran
Sebelum pekerjaan - pekerjaan yang lain dikerjakan, terlebih dahulu dilakukan pekerjaan
Pemasangan patok profil atau bowplank dan melakukan pengukuran lokasi kerja. Pekerjaan ini
bertujuan mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan dilapangan.
3. Papan Nama Proyek
Papan nama kegiatan akan dipasang pada awal dan akhir pekerjaan jalan yang berfungsi sebagai
papan informasi bagi pengguna jalan atau masyarakat. Papan nama ini akan dibuat dari bahan
kayu yang kuat dan berisi tentang nama kegiatan, jumlah biaya, penyedia jasa yang mengerjakan
4. Rambu-rambu
Rambu-rambu akan dipasang pada titik-titik lokasi pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan, hal
ini berfungsi sebagai informasi bagi masyarakat sekitar maupun pengguna jalan agar berhati-hati
karena sedang melewati dan atau memasuki kawasan proyek.
5. Uji Laboratorium
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan aspal yang dinyatakan dalam
masuknya jarum dengan beban tertentu pada kurun waktu tertentu pada suhu kamar. Tingkat
kekerasan ini merupakan klasifikasi aspal.
6. Manajemen Lalu lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan pastinya akan terjadi gangguan lalu lintas. Oleh sebab itu,
diperlukannya manajemen Lalu lintas dengan cara melakukan rekayasa lalu lintas untuk
mengatur kendaraan yang berlalu lalang di sekitar kawasan pekerjaan baik kendaraan
pendukung pelaksanaan pekerjaan maupun masyarakat yang melintas pada kawasan tersebut
agar tercapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7. Mobilisasi & Demobilisasi Alat
a. Mobilisasi Alat
Mobilisasi adalah pekerjaan untuk menyiapkan sumber daya yang akan digunakan di
lapangan, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan. Sumber daya yang harus dipersiapkan
berupa tenaga kerja, alat dan bahan.
 Tenaga kerja dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, kami akan menyiapkan tenaga kerja menurut tingkat kebutuhan
dari pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sebagian tenaga kerja untuk proyek merupakan
penduduk setempat, sehingga tidak membutuhkan biaya tambahan untuk
pengadaannya. Sedangkan untuk tenaga ahli didatangkan secara khusus dari luar proyek
(bukan penduduk setempat).
 Mobilisasi bahan dilaksanakan menurut jadwal kebutuhannya. Bahan-bahan yang akan
digunakan disiapkan terlebih dahulu (untuk bahan yang perlu dilakukan pengujian,
minimal didatangkan satu minggu sebelum bahan dipakai) dan ditempatkan sesuai
dengan tingkat ketahanannya terhadap cuaca. Bahan-bahan akan diletakkan di lokasi
dekat proyek berlangsung jika tidak mengganggu kegiatan lalu lintas maupun kegiatan
lainnya.
 Alat berat maupun ringan yang akan digunakan dipersiapkan di lapangan sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai. Untuk lebih efisien, terlebih dahulu dibuat daftar
kebutuhan alat yang diperlukan selama pelaksanaan proyek serta jadwal
pelaksanaannya. Pengadaan alat didasarkan atas tingkat kebutuhan alat dari pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
b. Demobilisasi Alat
Memindahkan semua peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan/material ke kantor pusat,
termasuk pemindahan semua installasi.
B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Perkerasan Berbutir
a. Pekerjaan galian pada perkerasan berbutir dengan menggunakan Drill Breaker dengan
pengrusakan sedikit mungkin terhadap material diatas atau dibawah batas galian yang ditentukan.
Bilamana material pada permukaan dasar hasil galian terlepas atau rusak akibat dari pelaksanaan
penggalian tersebut, maka material yang rusak atau terlepas tersebut harus dipadatkan dengan
merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok. Setiap lubang pada
permukaan dasar galian harus diisi dengan material yang cocok lalu dipadatkan dengan merata.
b. Pekerjaan galian pada perkerasan berbutir yang ada tanpa menggunakan mesin Drill Breaker,
material yang terdapat pada permukaan dasar galian,material yang lepas, lunak atau tergumpal
atau hal-hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan
merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok.
C. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design)
agregat kelas S yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
Material agregat kelas S dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi
sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas S dibawa kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck. Material agregat kelas S dihampar dan dengan ketebalan padat sesuai
gambar

D. PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR


1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design)
agregat kelas A yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi
sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi
pekerjaan menggunakan dump truck. Material agregat kelas A dihampar dan dengan ketebalan padat
sesuai gambar
2. Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Beton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahansedapat
mungkin dihindari. Kecuali truk pencampur, truk pengaduk, atau alat angkutanlainnya yang dilengkapi
dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan,beton harus dituangkan ke dalam
alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa untuk mencegah segregasi.
Penghamparan harus dilakukan secara menerus di antara sambungan melintang tanpa sekatan
sementara. Penghamparan secara manual diperlukan harus dilakukan dengan memakai sekop bukan
perlengkapan perata (rakes). Pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton yang masih baru dengan
memakai sepatu yang dilekati oleh tanah atau kotoran lainnya.Bilamana beton yang dicor
bersambungan dengan lajur perkerasan yang telah selesai terlebih dahulu, dan peralatan mekanik
harus dioperasikan di atas lajur tersebut, kekuatanbeton lajur itu harus sudah mencapai sekurang-
kurangnya 90% dari kekuatan yang ditentukan untuk beton 28 hari. Bilamana hanya peralatan
penyelesaian yang akan melewati lajur yang ada, penghamparan pada lajur yang bersebelahan dapat
dilakukan setelah umur beton tersebut mencapai 3 hari.Beton harus dipadatkan secara merata pada
tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan
vibrator yang dimasukkan ke dalam beton. Vibrator tidak boleh menyentuh langsung perlengkapan
sambungan atau sisi acuan.Vibrator tidak boleh digunakan lebih dari 5 detik pada setiap tempat.Beton
harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan sambungan kontraksi tanpa
merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung dari corong curah ataupenampung (hopper ) ke arah
perlengkapan sambungan kecuali jika penampung (hopper )tersebut telah ditempatkan sedemikian
rupa sehingga penumpahan beton tidak menggeser posisi sambungan. Ceceran beton yang tertumpah
pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus disingkirkan dengan cara yang disetujui.
a. Penyetrika (Floating) Setelah dibentuk dan dipadatkan, selanjutnya beton harus diperhalus, diperbaiki
dan dipadatkan lagi dengan bantuan alat-alat penyetrika, dengan salah satu metode berikut ini:
 Metode Mekanik
Penyetrika mekanik harus dari rancangan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan harus dalam
keadaan dapat dioperasikan dengan baik. Penyetrika harus disesuaikan dengan akurat
terhadap punggung jalan yang dikehendaki dan disesuaikan dengan mesinpenyelesaian
melintang (transverse finishing machine).Sebagai alternatif dari penyetrika mekanis yang
disebutkan diatas, Penyedia Jasa dapat menggunakan mesin yang mencakup pemotong,
penyetrika dan penghalus, yang dipasang pada dan dikendalikan melalui rangka yang kaku.
Rangka ini dijalankan dengan alat beroda 4 atau lebih, yang bertumpu pada acuan samping.
Bilamana diperlukan, setelah penyetrikaan dengan salah satu metode di atas, untuk menutup
dan menghaluskan lubang-lubang pada permukaan beton dapat digunakan penyetrika dengan
tangkai yang panjang, dengan panjang pisau tidak kurang dari 1,5m dan lebar 150 mm.
Penyetrika bertangkai ini tidak boleh digunakan pada seluruhpermukaan beton sebagai
pengganti atau pelengkap salah satu metode penyetrikaandi atas. Bila pembentukan dan
pemadatan dikerjakan tangan dan punggung jalan tidak mungkin dikerjakan dengan
penyetrika longitudinal, permukaan harus digaru secara melintang dengan penyetrika
bertangkai. Perhatian khusus harus diberikanpada punggung jalan selama operasi
penyetrikaan ini. Setelah penyetrikaan, setiapkelebihan air dan sisa beton yang ada di
permukaan harus dibuang dari permukaan perkerasan dengan mistar lurus pengupas
sepanjang 3,0 m atau lebih. Setiap geseranharus dilintasi lagi dengan setengah panjang mistar
lurus pengupas.
E. PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat – Aspal Emulsi
Pekerjaan lapis resap pengikat terdiri dari pekerjaan penyiapan permukaan dan penghamparan bahan
aspal yang dihampar diatas permukaan pondasi tanpa bahan pengikat aspal atau semen (dalam hal ini
Lapis Pondasi Agregat Klas A), dengan komposisi sebesar 0,4 – 1,3 Liter per meter bujur sangkar.
Pekerjaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkanlalu lintas satu lajur tanpa
merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya menimbulkan gangguan yang minimal bagi
lalu lintas. Bangunan dan benda- benda lain disamping tempat kerja (struktur, kerb lantai dan lain-lain)
harus dilindungi agar tidak menjadi kotor karena percikana aspal. Bahan yang digunakan untuk
pekerjaan ini adalah aspal semen pen 60/70 atau 80/100 (memenuhi standar AASHTO M20) yang
diencerkan dengan minyak Tanah (kerosene), dengan membandigngkan pemakaian minyak tanah
pada rentang 80 -85 bagian minyak perseratus bagian aspal semen (80 pph 85 pph) kurang ekivalen
dengan viskovitas aspal cair hasil kilang jenis MC-30.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
a. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin kompresor yang
dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi. Menyiapkan material yang digunakan
dengan mencampur Aspal dan Korosene sesuai komposisi yang ditentukan, dan kemudian
dipasnaskan sehingga menjadi aspal cair. Penghamparan dilakukan dengan menggunakan Aspal
Sprayer secara seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
b. Peralatan yang digunakan adalah : Compressor, Asphalt Sprayer yang di gandeng Dump Truck dan
alat bantu.
2. Laston Lapis Aus (AC-WC)
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semua usulan agregat dan
campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujuian material dan campuran di Laboratorium dan
hasil percobaan penghamparan dan pemadatan campuran (Trial Mix) yang dibuat diinstansi
pencampuran aspal, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam Spesifikasi Teknik, mulai dari
pengusulan DMF hingga persetujuan JMF.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
a. Wheel Loader memuat agregat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan Asphalt
Asbuton butir di campur diunit pencampuran asphalt dengan komposisi yang telah disetujui dump
truck membawa campuran asphalt panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar dengan
menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem roller, pemadatan utama
oleh Type Roller dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan pemadatan
dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang disyaratkan selama
proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum. Selama
penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepid dan sambungan hamparan secara
manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat.
b. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset, Asphalt Finisher,
Tandem roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
3. Lapis Resap Perekat – Emulsi
Pekerjaan lapis perekat terdiri dari pekerjaan penyiapan permukaan dan penghamparan bahan aspal
yang dihampar diatas permukaan bahan pengikat semen atau Asphalt (Sperti semen Tanah, RCC, CTB,
Perkerasan Beton / Lantai Jembatan Beton, Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll.) dengan
komposisi seperti disyaratkan dalam Spesifikasi untuk setiap Jenis Bahan Asphalt dan kondisi
permukaan yang sesuai.
Pekerjaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkanlalu lintas satu lajur tanpa
merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya menimbulkan gangguan yang minimal bagi
lalu lintas. Bangunan dan benda- benda lain disamping tempat kerja (struktur, kerb lantai dan lain-
lain) harus dilindungi agar tidak menjadi kotor karena percikan aspal. Bahan yang digunakan untuk
pekerjaan ini adalah aspal semen pen 60/70 atau 80/100 (memenuhi standar AASHTO M20) yang
diencerkan dengan minyak Tanah (kerosene), dengan membandingkan pemakaian minyak tanah pada
rentang 25 - 30 bagian minyak per 100 bagian aspal (25 pph 30 pph).
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
a. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin kompresor yang
dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi. Menyiapkan material yang digunakan
dengan mencampur Aspal dan Korosene sesuai komposisi yang ditentukan, dan kemudian
dipasnaskan sehingga menjadi aspal cair. Penghamparan diolakukan dengan menggunakan aspal
Sprayer secara seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Perapihan dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
b. Peralatan yang digunakan adalah : compressor, asphalt Sprayer yang di gandeng Dump Truck dan
alat bantu.
4. Laston Lapis Pondasi (AC-Base)
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semua usulan agregat dan
campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujuian material dan campuran di Laboratorium dan
hasil percobaan penghamparan dan pemadatan campuran (Trial Mix) yang dibuat diinstansi
pencampuran aspal, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam Spesifikasi Teknik, mulai dari
pengusulan DMF hingga persetujuan JMF.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
c. Wheel Loader memuat agregat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan
Asphalt Asbuton butir di campur diunit pencampuran asphalt dengan komposisi yang telah
disetujui dump truck membawa campuran asphalt panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar
dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem roller,
pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan
pemadatan dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang
disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum.
Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepid dan sambungan hamparan
secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat.
d. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset, Asphalt Finisher,
Tandem roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.

F. PEK. STRUKTUR
1. Beton Mutu Sedang fc’20 Mpa (K-250)
2. Baja Tulangan U 24 Polos
Spesifikasi teknis material pendukung pelaksanaan pekerjaan Baja Tulangan U24 Polos antara lain:
Mutu U 24 Sebutan Baja Lunak Tegangan Leleh Karakteristik 240 Mpa. Bila anyaman baja tulangan
diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman tulangan yang di las yang memenuhi AASHTO M55
dapat digunakan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi
AASHTOM32 - 90.
Pelaksanaan pekerjaan:
 Pekerjaan pembesian dilakukan secara manual
 Bahan dasr besi dan kawat diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
 Besi tulangan dipotong dan dibegkokan sesuai ukuran dalam gambar kerja
 Baja tulangan dipasang/dirakit sesuai dengan gambar kerja diatas bekisting dan diikat dengan
kawat pada setiap persilangannya.
 Pengukuran hasil pekerjan ( opname lapangan )

G. RENCANA PENANGANAN SELAMA PEMELIHARAAN


Setelah Pekerjaan selesai 100% (seratus persen), maka penyedia menyerahkan pekerjaan tersebut kepada
Pihak Pertama untuk pertama kalinya yang dinyatakan dalam Berita Acara. Dan setelah pekerjaan
diserahterimakan untuk pertama kalinya, maka pada tanggal tersebut mulai berlakunya masa
Pemeliharaan yaitu selama 180 (Seratus delapan puluh ) hari kalender.
Pemeliharaan dilakukan dengan adanya pengecekan – pengecekan fungsi bangunan serta tingkat
kerusakan bangunan, untuk menjaga agar proyek konstruksi tepat pada sasaran proyek, sebelum serah
terima proyek. Identifikasi risiko, analisis risiko, dan tindakan cara penanganan berbagai risiko yang biasa
terjadi pada masa pemeliharaan proyek konstruksi jalan, antara lain dengan cara :
1. Membuat Time Schedule masa pemeliharaan
2. Membuata Analisa kemungkinan kerusakan
3. Persediaan Material dan biaya untuk perbaikan apabila ada kerusakan
4. Melakukan Koordinasi dengan direksi lapangan dan perangkat desa yang bersangkutan
5. Menyiapkan tenaga kerja untuk penangan pekerjaan perbaikan

Demikian metode pelaksanaan yang akan kami laksanakan untuk pekerjaan tesebut.

Вам также может понравиться