Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Hipertiroid | 2
BAB II
PEMBAHASAN
II.3 Etiologi
1. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atau
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan
disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap
pelepasan keduanya( penyebab yang berhubungan dengan kelenjar tiroid)
Hipertiroid | 4
2. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar
HT
dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari
HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan(
penyebab yang tidak berhubungan dengan kelenjar tiroid)
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan
penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan.
Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit
autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid
stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO)
dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok,
radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa
seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision.Penyakit
mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon
teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta
berkeringat banyak.
Hipertiroid | 5
pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga
timbul efek samping.
Penyebab Lain
1. Tiroiditis
2.Penyakit troboblastis
3. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
4. Pemakaian yodium yang berlebihan
5. Kanker pituitary
6. Obat-obatan seperti Amiodarone
Anatomi fisiologi
Mekanisme yang berjalan di dalam tubuh manusia tersebut diatur oleh dua
sistem pengatur utama, yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin
(Guyton & Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh
yang cepat, misalnya kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan
cepat, dan bahkan juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton & Hall:
Hipertiroid | 6
703). Sedangkan, sistem hormonal terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai
fungsi metabolisme tubuh, seperti pengaturan kecepatan rekasi kimia di dalam sel
atau pengangkutan bahan-bahan melewati membran sel atau aspek lain dari
metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi (Guyton & Hall:1159).
Hormon tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang
disebut sistem endokrin.Salah satu kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat
berperan dalam metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam
pembentukan hormon tiroid tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang
cukup dan berkesinambungan. Penurunan total sekresi tiroid biasanya menyebabkan
penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira 40 sampai 50 persen di bawah
normal, dan bila kelebihan sekresi hormon tiroid sangat hebat dapat menyebabkan
naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas
normal (Guyton & Hall: 1187). Keadaan ini dapat timbul secara spontan maupun
sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:337-338).
Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam
hampir semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum.
Kalsitonin berfungsi memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga
menurunkan konsentrasi tingkat metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon
tiroid yang lain:
a) Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya
pertumbuhan saraf dan tulang.
b) Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
c) Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan
kontraksi otot dan menambah irama jantung
d) Merangsang pembentukan sel darah merah
e) Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan sebagai kompensasi tubuh
terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolism.
f) Bereaksi sebagai antagonis kalsium.
Hipertiroid | 7
II.4 Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika.
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga
kali dari ukuran normal, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel
folikel ke salam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali
dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan
5-15 kali lebih besar dari pada normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu
yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin
yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan dengan
reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi CAMP
dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien
hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan
yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH
yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan
oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis
anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga
diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar
tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin
termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju
metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang
menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek
pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari
hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi
10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal.
Nadi yang takikardia atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormone
tiroid pada system kardiovaskular. Eksopthalamus yang terjadi merupakan reaksi
inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot
ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar
Hipertiroid | 8
Tanda dan Gejala Klinis
Hormon tiroid memiliki peranan yang vital dalam mengatur metabolisme
tubuh. Peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah memacu peningkatan
kecepatan metabolisme di seluruh tubuh. Salah satu gejala yang umum ditemui
pada penderita hipertiroid adalah intoleransi panas dan berkeringat berlebihan karena
peningkatan kadar tiroid memacu peningkatan basal metabolic rate. Selain itu
hipertiroidisme juga mempengaruhi sistem kardiorespiratori menyebabkan kondisi
palpitasi, takikardi dan dyspnea umum ditemukan pada pasien hipertiroidisme
(Nayak dan Burman, 2006).
Akibat stimulasi sistem saraf adrenergik berlebihan, muncul gejalagejala
psikiatrik seperti rasa cemas berlebihan, mudah tersinggung dan insomnia.
Peningkatan kecepatan metabolisme menyebabkan pasien hipertiroidisme cepat
merasa lapar dan nafsu makan bertambah, namun demikian terjadi penurunan
berat badan secara signifikan dan peningkatan frekuensi defekasi.Pada pasien
wanita dapat terjadi gangguan menstruasi berupa oligomenorrhea, amenorrhea
bahkan penurunan libido (Bahn et al, 2011; Baskin et al, 2002).
Pada pasien Graves’ disease, gejala klinis juga dapat berupa inflamasi
dan edema di otot mata (Graves’ ophtalmopathy) dan gangguan kulit lokal
(myxedema). Mekanisme terjadinya Graves’ ophtalmopathy dan myxedema
belum diketahui secara pasti namun diperkirakan pada keduanya terjadi akumulasi
limfosit yang disebabkan oleh aktivasi sitokin pada fibroblast (Weetman, 2000).
Peningkatan frekuensi denyut jantung.
Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap
katekolamin.
Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran
terhadap panas, keringat berlebihan.
Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik).
Peningkatan frekuensi buang air besar.
Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid.
Gangguan reproduksi.
Tidak tahan panas.
Hipertiroid | 9
Cepat letih.
Tanda bruit.
Haid sedikit dan tidak tetap.
Pembesaran kelenjar tiroid.
Mata melotot (exoptalmus).
II.5 Diagnosa/Penunjang
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat
atau kelenjar tiroid.
TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
Bebas T4 (tiroksin)
Bebas T3 (triiodotironin)
Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan
pembesaran kelenjar tiroid
Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia
II.6 Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar
tiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
Hipertiroid | 10
Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan
memerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan
ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badal
tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang
tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :
- infeksi
- pembedahan
- stress
- diabetes yang kurang terkendali
- ketakutan
- kehamilan atau persalinan
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi
pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan HT
dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,
hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian.
Hipertiroid | 11
PATOFISIOLOGI HIPERTIROID
Otot Kekurangan Ca
Hipermetabolisme Peningkatan suhu
tubuh
Penurunan kerja otot
Kardiovaskuler Hipertermi
Kelemahan otot,
- Takikardi & aritmia fatique, gangguan
Penurunan curah
- TD, nadi koordinasi dan
jantung
- Angina tremor
- Gagal jantung Ketidakefektifan
nutrisi kurang dari Hambatan
kebutuhan tubuh mobilitas fisik
Peningkatan
Takipnea (napas pendek, Peningkatan produksi
Ta reabsorbsi cairan
cepat) keringat, kulit
kemerahan
Hipertiroid | 12
Ketidakefektifan Output urin menurun
pola nafas Kerusakan
Retensi urin
integritas kulit
Hipertiroid | 13
yg kosong pd TBG, jumlah - Jika tempat ikatan protein
radioaktif radioaktif pada jenuh oleh T4 kadar T3U yg
darah & resin lebih tinggi menunjukkan
dihitunguntuk menentukan hipertiroidisme, yg rendah
jumlah T3 yg terikat pada menunjukkan hipotiroidisme
resin
5 Pemeriksaan - Sampel darah - Mengukur TSH secara
tingkat hipofise - Tanpa persiapan khusus langsung, pengukuran
TSH radio membantu membedakan
immunoassay hipertiroidisme primer &
sekunder.
- Nilai meningkat pd
hipertiroidisme primer karena
tdk ada control umpan balik
negatif.
6 Tes stimulasi Kadar TSH diukur, 500 µg Normal: TRH meningkatkan
TSH TRH diberikan 30 menit TSH 15-30µg/ml atau
kemudian TSH diukur peningkatan 5 m/U diatas
kembali nilai basal, respon datar
menunjukkan hipertiroidime,
rsepon yg hebat
menunjukkan hipertiroidisme
primer.
7 Pemeriksaan - Iodine radioactive dosis - Mengukur tingkat aktifitas
tingkat kecil peroral pada 2,6,24 tiroid
jam.
Tiroid - Detektor scitilasi - Tiroid normal menangkap
radioactive ditempatkan pd derah 5% - 35% dosis .
iodine uptake( tiroid & jumlah - Peningkatan penangkapan
RIAU) radioactive yg terkumpul terjadi pada hipertiroidisme.
Hipertiroid | 14
dihitung iodine pada - Kelebihan dosis tracer
makanan ,obat, media x- diekskresi urin & dapat
ray, obat lain, dan diukur.
makanan diperkaya - Urin 24 jam tamping
iodine merendahkan penurunan jumlahnya dalam
pembacaan.( puasa urin menunjukkan
makanan yg hipertiroidisme.
mengandung iodine
selama 3 hari sebelum
pemeriksaan)
8 Scan Tiroid Diberikan ¹²³ I, scintilasi Ukuran, bentuk, fungsi
dilakukan, gambaran anatomi kelenjar tiroid
distribusi radioactive diperiksa, terdapat area
dicatat. penangkapan yg tinggi dan
rendah , ingesti iodine (
dalam obat& zat kontras )
merubah hasil pengukuran.
9 USG Tiroid Tanpa persiapan USG digunakan untuk
mencari kelainan struktur,
kistik, nodul atau massa yg
lain,
10 Test antibody Sampel darah Antibodi tiroglobulin dan
Tiroid mikrosum terdapat pada
tiroiditis Hashimoto
11 Thiroid- Sampel darah Jika terdapat antibody TSI :
stimulating konfirmasi untuk penyakit
Immunoglobulin Grave.
(TSI )
Hipertiroid | 15
12 Pemerikasaan - Klien beristirahat & - Normal: - 15% - +15%
yg puasa - Pada klien hipertiroid BMR
berhubungan - jumlah oksigen saat > +15%
dg efek istirahat dihitung - Pada hipertiroidisme kurang
periferalhormo - Oksigen yg digunakan akurat dari pada test yang
n tiroid: dibandingkan dg jenis lainnya, tetapi dpt digunakan
a. basal kelamin,usia, &ukuran yg untuk mengevaluasi terapi.
metabolic sama.
rate(BMR)
b. Kadar - sampel darah , klien - normal: tiap laboratorium
kolesterol serum puasa mulai malam hari( 6 berbeda-beda kadarnya yg
– 8 jam) tinggi terdapat pada
hipotiroidsme dan rendah
pada hipertiroidisme,
menunjang data lain
Hipertiroid | 17
b. Tiroidektomi.
Hipertiroid | 18
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
III.1 PENGKAJIAN
a. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Alamat : Kedungdawa, Astanajapura, Cirebon
Tanggal Masuk RS : 25 Maret 2018
Diagnosa Medis : Hipertiroidisme
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. F
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Pasien : istri
No. Handphone :-
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan Sering merasa lapar walaupun dia makan dalam
jumlah besar, sering letih, nafasnya cepat, merasa panas
Hipertiroid | 19
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
1. Aktivitas/istrahat
a.Gejala
- Denyut jantung meningkat
- Keringat berlebih.
- Pembesaran kelenjar tiroid.
b. Tanda
- Peningkatan ukuran kelenjar otot.
2. Pernapasan
a. Gejala
nafasnya cepat, pendek
b.Tanda
Respirasi 24 x/menit
Hipertiroid | 20
2. Ds: Pasien mengatakan Hipersekresi hormon Hipertermia b.d
tubuhnya merasa panas, peningkatan
Tiroksin (T4) meningkat laju
metabolisme
Pertahankan laju
metabolisme
Do:
Suhu: 390 C Hipermetabolisme
Hipertermia
3. Ds: Hipersekresi hormon Penurunan curah
Pasien mengatakan jantung nya jantung
berdebar kencang Tridotironin (T3)
meningkat
Do: Peningkatan
TD: 140/90 mmHg metabolisme
N: 136 x/menit
Hipermetabolisme
Kardiovaskular
Penurunan curah
jantung
Hipertiroid | 21
III.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertiroid | 23
- Kompres pasien
pada lipat paha
dan aksila
- Tingkatkan
sirkulasi udara
- Berikan
pengobatan
untuk mencegah
terjadinya
menggigil
Temperature
regulation
- Monitor suhu
minimal tiap 2
ja,
- Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
- Monitor TD,
nadi dan RR
- Monitor warna
dan suhu kulit
- Monitor tanda-
tanda hipertermi
dan hipotermi
- Tingkatkan
intake cairan
dan nutrisi
- Selimuti pasien
Hipertiroid | 24
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan
tubuh
- Ajarkan pada
pasien cara
mencegah
keletihan akibat
panas
- Diskusikan
pentingnya
pengaturan suhu
dan
kemungkinan
efek negative
dari kedinginan
- Beritahukan
tentang indikasi
terjadinya
keletihan dan
penanganan
emergency yang
diperlukan
- Berikan anti
piretik jika perlu
Vital sign
monitoring
- Monitor TD,
nadi , suhu dan
RR
Hipertiroid | 25
- Monitor VS saat
pasien
berbaring,
duduk, atau
berdiri
- Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan
- Monitor TD,
nadi, RR,
sebelum, selama
dan setelah
aktivitas
- Monitor kualitas
dari nadi
- Monitor
frekuensi dan
irama
pernapasan
- Monitor suara
paru
- Monitor pola
pernapasan
abnormal
- Monitor suhu,
warna dan
kelembaban
kulit
- Monitor sianosis
Hipertiroid | 26
perifer
- Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
- Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
3. Penurunan curah 1. Denyut nadi 1.Periksa tanda Deteksi segara atrial
jantung < 10 diatas vital, khususnya fibrilasi atau badai
normal dalam denyut dan irama tiroid memungkinkan
72 jam pertama jantung minimal pengobatan yang
tiap 4 jam segera dan mencegah
1. Denyut nadi krisis kardiovaskuler
menurun 1. Intruksikan
secara untuk
bertahap melaporkan
setelah 72 palpitasi, nyeri
jam dada, dan
pusing
2. Aritmia
cordis tidak 2. Timbang
terjadi berat badan,
asupan dan
keluaran tiap
hari,
memeriksa
Hipertiroid | 27
tanda-tanda
edema
distensi vena
jugular dan
kongesti paru
tiap 8 jam
3. Kurangi
stressor yang
diketahui,
menerangkan
semua
intervensi, dan
mendengarkan
keluhan
pasien
4. Atur waktu
beraktivitas
dan istirahat
5. Berikan obat
dan memantau
respon terapi
Hari
No Tanggal, Diagnosa Keperawatan Implementasi Ttd
Waktu
Hipertiroid | 28
1. Ketidakefektifan pola - Memposisikan pasien
nafas b.d takipnea. - Mengauskultasi suara nafas,
catat jika ada suara tambahan
- Memberikan Oksigen
- Memonitor aliran oksigen
- Mempertahankan posisi
pasien
- Memonitor TD, suhu,
Respirasi dan Nadi
- Memonitor frekuensi
pernafasan
- Memonitor suhu, warna dan
kelembaban kulit.
Hipertiroid | 29
2. Hipertermia b.d - Memonitor suhu sesering
peningkatan laju mungkin
metabolisme - Memonitor IWL
- Memonitor warna dan suhu kulit
- Memonitor tekanan darah, nadi
dan RR
- Memonitor WBC, Hb, Hct
- Memonitor intake dan output
- Memberikan anti piretik
- Memberikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
- Menyelimuti pasien
- Melakukan tapid sponge
- Mengkolaborasi pemberian cairan
intravena
- Mengompres pasien pada lipat
paha dan aksila
- Meniingkatkan sirkulasi udara
- Memberikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil
Temperature regulation
- Memonitor suhu minimal tiap 2
jam
- Merencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
- Memonitor TD, nadi dan RR
- Memonitor warna dan suhu kulit
- Memonitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Hipertiroid | 30
- Meningkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Menyelimuti pasien untuk
mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
- Mengajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
- Mendiskusikan pentingnya
pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari
kedinginan
- Memberitahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
- Memberikan anti piretik jika
perlu
Hipertiroid | 31
pernapasan
- Memonitor suara paru
- Monitor pola pernapasan
abnormal
- Memonitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Memonitor sianosis perifer
- Memonitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Mengidentifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
Hipertiroid | 32
3. Penurunan curah 1.Memeriksa tanda vital,
jantung khususnya denyut dan irama
jantung minimal tiap 4 jam
2.Mengintruksikan untuk
melaporkan palpitasi, nyeri dada,
dan pusing
Hipertiroid | 33
2. Hipertermia b.d -
peningkatan laju
metabolisme
Hipertiroid | 34
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Hipertiroidisme digambarkan sebagai suatu kondisi dimana terjadi
kelebihan sekresi hormone tiroid dan Hipotiroidisme merupakan penurunan
sekresi hormone kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme
kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan
hormone-hormon tiroid.
Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid yang
bersorkulasi. Hipotiroidisme ditandai dengan miksedema, edema non-pitting
dan boggy yang terjadi disekitar mata, kaki dan tangan dan juga menginfiltrasi
jaringan lain. Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid,
hipofisis atau hipotalamus.
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf
pusat atau kelenjar tiroid.
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada
pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid,
atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Pada penyakit hipertiroidisme atau hipertiroid memerlukan asuhan
keperawatan yang komprehensif karena disamping faktor efek penyakit itu
sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress psikologi. Pengobatan
hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan
dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).
Hipertiroid | 35
DAFTAR PUSTAKA
Hipertiroid | 36