Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menggali Potensi
Jiwa Kepemimpinan
dari yang “Muda”
Melalui Satgas Tanggap Darurat Bencana Direktorat Jenderal Cipta Karya
PLUS! lensa
RESENSI • Konferensi Habitat II
ck • Kegiatan Hari Bhakti Kementerian Pekerjaan Umum ke 67
• Ekspo PNPM PISEW 2012 (Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah)
daftar isi Edisi 124Tahun X4Desember 2012
Berita Utama
4 Menggali Potensi
Jiwa Kepemimpinan dari
yang “Muda”
Melalui Satgas Tanggap
Darurat Bencana
Direktorat Jenderal Cipta
Karya
liputan khusus
11 APMCHUD 4
ke-4
Amman - Yordania
Siapkan Generasi Muda
Peduli Perkotaan
18
info baru
PKPD-PU
untuk Daerah
18 Berprestasi
27
2
Pelindung
editorial
Pelindung
Budi Yuwono P
Menggali Potensi
Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda”
Melalui Satgas Tanggap Darurat Bencana
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Sudarwanto *)
Satuan Tugas yang diharapkan sebagai
garda terdepan Direktorat Jenderal Cipta
Karya dalam setiap bencana. Mereka
dididik dan dilatih bukan sebagai atau
untuk menjadi militer, namun dengan
pendidikan dan pelatihan di lingkungan
militer menjadikan mereka memiliki
disiplin yang tinggi, berani mengambil
keputusan, memiliki keterampilan,
jiwa pemberani dan selalu siap dalam
membela negara, meskipun bukan
Anggota Satgas Tanggap Darurat Bencana Ditjen Cipta Karya dalam defile usai
upacara Hari Bhakti Pekerjaan Umum ke-67
dengan senjata.
berita utama
H
ari Bakti Pekerjaan Umum yang diperingati setiap Bencana dan Kegundahan Cipta Karya
tanggal 3 Desember bukan penetapan yang Letak geografis Indonesia, eksplorasi kekayaan alam yang berlebih,
hampa makna. Sedikit kilas balik, 67 tahun lalu serta kondisi iklim global yang anomali, mendorong rentannya
putera-putera terbaik bangsa yang merupakan wilayah Indonesia untuk diterpa berbagai bencana. Masih hangat
karyawan Departemen Pekerjaan Umum saat itu dalam ingatan kita, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berbagai
menggoreskan tinta emas karena mempertaruhkan nyawanya bentuk bencana menerpa berbagai wilayah Indonesia, dampak
mempertahankan Gedung Sate dari tentara penjajah, 3 Desember yang menimpa sebagian besar masyarakat pun beragam, dari
1945. mulai yang ringan, sedang, bahkan yang berat.
Perjuangan para karyawan tersebut bukanlah dari personil Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) sebagai salah satu unit
militer atau yang memiliki dasar kemiliteran. Mereka hanya kerja Kementerian Pekerjaan Umum memiliki tugas dan fungsi
berbekal keberanian, jiwa kebangsaan, serta “cinta terhadap korsa”, yang melekat dengan dampak bencana. DJCK memberikan
telah ditunjukkan secara gagah berani melawan Tentara Penjajah bantuan sarana dan infrastruktur. serta infrastruktur permukiman
yang bukan tandingannya. Mereka berjuang dengan hati tulus dan bagi masyarakat pengungsi korban bencana, antara lain
tanpa pamrih, meski jiwa dan raga yang harus dikorbankan. Pada penyediaan air minum, penyediaan tempat permukiman/hunian
peristiwa heroik itu, sebanyak tujuh karyawan gugur. Selanjutnya darurat, serta penyediaan/penyelenggaraan sanitasi darurat.
mereka dijuluki Sapta Taruna. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Ulasan di atas mencerminkan betapa berharga dan Penanggulangan Bencana, telah diinisiasi oleh Pemerintah untuk
terhormatnya ketulusan dan rasa mempertahankan kebesaran lebih cepat dalam memberikan respon dan bantuan bagi para
korsa yang tidak dapat diukur secara material. Pengorbanan korban bencana secara cepat dan tepat di bawah koordinasi
mereka menjadi catatan tersediri, hingga Keluarga Besar Lembaga yang bernama Badan Nasional Penanggulangan
Pekerjaan Umum sebagai penerusnya bukan hanya memperingati Bencana (BNPB), namun kenyataan memberikan catatan lain.
tanggal 3 Desember sebagai hari gugurnya Sapta Taruna tersebut. Salah satu cerita konkrit pada saat terjadi Bencana Tsunami
Keluarga besar Pekerjaan Umum, sampai kapanpun, setidaknya yang melanda sebagian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dapat mewarisi dan terus mengobarkan jiwa perjuangan dan dan sebagian wilayah Provinsi Sumatera Utara (tahun 2004),
pengorbanan secara tulus untuk kejayaan bangsa dengan Tim Pemberi Bantuan yang hadir lebih cepat adalah berasal dari
mengesampingkan kepentingan pribadi. pihak Luar Negeri. Demikian pula saat terjadi bencana gempa
Foto : Wicak HP
Foto : Wicak HP
6
berita utama
secara maksimal, namun bukan berarti jauh ke depan peristiwa Sedangkan terobosan kedua, memberikan pembekalan
sejenis tidak akan terulang. Keniscayaan itu yang mendorong kemampuan dan peningkatan keterampilan Personil melalui
DJCK untuk merealisasikan obsesi yang pernah terlontar dalam Pendidikan dan Pelatihan. Pembekalan personil Satuan Tugas
membentuk Satuan Tugas. dengan muatan aspek teknis/substantif yang dirancang dengan
Untuk memiliki personil yang berbekal kemampuan tertentu pendekatan penularan pengalaman dan keterampilan melalui
memerlukan upaya tersendiri, dengan cara menggali ‘Potensi Jiwa bimbingan dari para pendahulu secara internal, sedangkan untuk
Kepemimpinan Personil Muda” yang memiliki karakter dan talenta pembekalan kemampuan secara mental dan fisik agar setiap
sebagai orang muda yang berani mengisi kepeloporan dan siap personil memiliki bekal keberanian, kepeloporan, kemampuan
menerima estafet kepemimpinan yang dapat dibanggakan. bertahan hidup serta keterampilan fisik yang memadai. Untuk
Akhirnya, melalui Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya tujuan itu, maka Direktorat Jenderal Cipta Karya menjalin kerjasama
Nomor 45/KPTS/DC/2011 tanggal 26 September 2011, tekad dengan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (PUSDIKPASSUS) -
untuk membentuk “pasukan kecil” yang diimpikan mulai bergulir. Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) di Batujajar – Bandung.
Melalui keputusan tersebut di atas terbentuklah “Satuan Tugas Mengutip apa yang pernah dilontarkan Richard Bach : “sooner
Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Direktorat Jenderal or later those who win are those who think they can”, yang apabila
Cipta Karya”. diterjemahkan secara harfiah mengandung arti “cepat atau lambat
Untuk melahirkan “si (tim) kecil” ini, Pimpinan Direktorat siapa yang menang (berhasil) adalah mereka yang berfikir bahwa
Jenderal Cipta Karya mencanangkan terobosan kebijakan mereka (akan) mampu”. Secara singkat mengandung arti bahwa
yang pelaksanaannya secara tahun jamak. Pertama, dengan sepanjang kita memiliki keyakinan dan keteguhan hati pasti bisa
membangun Depo Logistik Regional, yang diawali di Medan berhasil.
(2012), Surabaya dan Makassar serta meningkatkan Depo Logistik Penggalan kalimat di atas menambah motivasi mengapa perlu
yang telah ada di Bekasi. Ini bertujuan untuk penyimpanan pembekalan personil Satuan Tugas melalui penggemblengan di
Barang/Peralatan yang diperlukan pada saat terjadi bencana di PUSDIKPASSUS? Tiada lain harapannya adalah untuk membantu
daerah, sehingga mampu membantu pendistribusian bantuan menggali keberanian, kepercayaan diri, serta jiwa pantang
secara lebih cepat. menyerah dari generasi muda, agar dengan keberanian dan
percaya diri mereka akan mampu mewujudkan yang dicita- setelah mereka kembali dari Pendidikan dan Pelatihan di Bekasi
citakan. dan Batujajar. Mereka menganggap bahwa Personil Satuan Tugas
Pembekalan awal personil Satuan Tugas telah dimulai tahun telah mengalami perubahan sikap, perilaku, serta kinerja yang
2012, tepatnya tanggal 13 – 16 September 2012 diberikan lebih baik dibanding sebelum mereka menempuh Pendidikan dan
pembekalan teknis/substansi di Balai Teknik Air Minum dan Pelatihan.
Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya di Bekasi. Dilanjutkan Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 67 (3 Desember
dengan pembekalan Mental serta Fisik di PUSDIKPASSUS Batujajar 2012), adalah momentum yang tepat untuk menambahkan
pada tanggal 17 – 28 September 2012, bagi 58 personil dari 300 satu agenda “Gelar Keterampilan Dan Kesiapsiagaan Satuan
orang personil yang direncanakan hingga Tahun 2014. Mereka Tugas Tanggap Darurat”. Di samping ujicoba kesiapsiagaan yang
akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, melalui Satuan Kerja- berbekal keterampilan tertentu, juga menunjukkan perubahan
Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
8
Foto : Buchori
berita utama
Bencana, Sudar-
wanto (kiri), saat
memberikan
bantuan untuk ko-
rban bencana Situ
Gintung, Ciputat.
positif atas disiplin, sikap, perilaku, dan jiwa kepeloporan mereka, mungkin saja dapat menimbulkan pro dan kontra, namun
termasuk untuk mengevaluasi terhadap layak tidaknya program penggemblengan melalui PUSDIKPASSUS harus diakui
pembekalan personil, dan dapatkah dilanjutkan hingga mencapai menunjukkan nilai tambah, baik secara individu maupun sebagai
300 orang atau malah lebih?. Tim Satuan Tugas. Mereka dididik dan dilatih bukan sebagai atau
Memang disadari bahwa upaya ini harus dilakukan dengan untuk menjadi militer, namun dengan pendidikan dan pelatihan
kesungguhan dan berkesenimbungan. Seperti pernyataan di lingkungan militer menjadikan mereka memiliki disiplin yang
Komandan PUSDIKPASSUS Kolonel (Inf ) I Nyoman Cantiasa, “Kalau tinggi, berani mengambil keputusan, memiliki keterampilan, jiwa
kita bekerja dengan biasa-biasa, maka akan menghasilkan yang pemberani dan selalu siap dalam membela negara, meskipun
biasa-biasa saja, namun untuk menghasilkan yang luar biasa kita bukan dengan senjata.
harus bekerja secara Radikal”. Jauh lebih penting dari semua itu, bahwa budaya dalam
Terlepas bahwa pembekalan bagi personil tersebut yang lingkungan militer, yaitu disiplin, satu komando, loyalitas, serta
hormat terhadap senior dan sejawat menjadi keseharian yang tetap mendapat bimbingan yang melibatkan pelatih-pelatih
melekat baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan profesional dari KOPASSUS.
di masyarakat. Dengan memberikan pembekalan kepada Bagi warga Pekerjaan Umum, terobosan-terobosan yang
Personil Satuan Tugas di dalam suasana lingkungan militer, penuh tantangan bukanlah hal yang aneh. Jiwa yang telah
berarti penyemaian karakter kepada yang muda telah dimulai. tertanam untuk bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat
Pemeliharaan dan menjaga kesinambungan pembekalan perlu adalah semboyan yang benar-benar telah terpatri sebagai pewaris
diteruskan, karena tak dapat diremehkan bahwa mereka adalah jiwa “SAPTA TARUNA”.
individu dan Satuan Tugas yang diharapkan sebagai garda Masih perlu waktu panjang untuk menjadikan mereka sebagai
terdepan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam setiap bencana. warga muda Pekerjaan Umum yang kelak dapat dibanggakan.
Mereka akan langsung terpanggil jiwanya apabila terjadi pada Mereka dapat tumbuh sendiri menghadapi jamannya, namun
lingkup provinsi di wilayah tugasnya (bencana lokal). Mereka warisan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang
juga siap dikerahkan untuk membantu provinsi lain di sekitarnya menjadikan mereka sebagai “Warga Pekerjaan Umum Sejati”
(regional) yang mengalami bencana. Bahkan mereka juga akan masih harus dialirkan ke dalam hati sanubari mereka agar mereka
dimobilisasi secara lintas provinsi (seluruh wilayah Indonesia) mempunyai jiwa kepemimpinan yang tangguh dan tetap dapat
dengan satu komando, apabila terjadi bencana dimanapun yang mempertahankan “kebesaran korsa” Pekerjaan Umum.
bersifat nasional. Apabila kita berpikir bahwa mereka bisa (mampu), maka
Generasi muda yang dipersiapkan dalam Satuan Tugas mereka pasti berhasil. Untuk itu perlu diberikan kesempatan
memang masih memiliki pengalaman yang terbatas, namun membuktikan kemampuannya. Apabila kita ingin menjadikan
dedikasi dan loyalitasnya mulai dipupuk, karena merupakan asset mereka sebagai hasil pembentukan yang luar biasa, maka
sekaligus sebagai penerus pendahulu-pendahulunya. Bahkan bentuklah mereka secara radikal, bukan asal-asalan atau biasa-
tidak dapat dipungkiri, bisa saja di antara mereka adalah para biasa saja.
penerus pemimpin-pemimpin Kementerian PU yang kita cintai ini. Keberhasilan yang dilandasi kemampuan, dan hasil yang
Kemampuan dan pengalaman mereka harus terus dipupuk, nyali luar biasa karena penanganan yang radikal, tidak tertutup
mereka harus terus diasah, agar kelak membuahkan individu- kemungkinan akan melahirkan “Sapta Taruna-Sapta Taruna” baru
individu Satuan Tugas yang dapat dibanggakan baik untuk lingkup yang tangguh dan memiliki jiwa kepeloporan (leadership) yang
terbatas maupun kepentingan yang lebih luas. Mereka tidak dapat dibanggakan untuk berbagai bidang, tidak hanya terbatas
terhenti mendapatkan pembekalan selama lebih kurang 3 (tiga) untuk Tanggap Darurat Bencana.
minggu saja, namun mereka akan terus dilatih dan dibimbing
dalam bentuk latihan bersama (latihan simulasi tanggap darurat
*) Ketua Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Direktorat Jenderal
bencana di daerah-daerah tertentu yang rawan bencana) dengan
Cipta Karya.
10
Foto : Airyn Saputri H
liputan khusus
I
Peran aktif generasi muda sedang tu adalah alasan Raja Abdullah II, Raja Yordania melalui pidato
pembukaan Asia Pacific Ministerial Conference on Housing
dinantikan untuk membentuk masa depan and Urban Development (APMCHUD) yang dibacakan oleh
tempat tinggal kita, perumahan dan Perdana Menteri Yordania, Dr. Abdullah Ensour. Pesan itu juga
menjadi dasar tema pertemuan dua tahunan, APMCHUD ke
perkotaan. Peran itu akan diwujudkan 4, yaitu “Youth and IT in Sustainable Urban Development”.
dalam aksi nyata di komunitas kita, dan APMCHUD adalah forum komunikasi 69 negara di kawasan
Asia Pasifik yang didukung oleh UN- Habitat. APMCHUD sebagai
pada akhirnya memenuhi kebutuhan bentuk usaha bersama dari negara Asia Pasific dan ajang bertukar
dari lingkungan kita. Mereka juga yang pikiran dalam menghadapi dan mencari solusi permasalahan
perumahan dan perkotaan. Pertemuan yang diselenggarakan
pada akhirnya akan memperjuangkan selama tiga hari, 10-12 Desember 2012, menghasilkan “Deklarasi
itu semua dalam kebijakan dan rencana Amman dan Rencana Tindak Amman”.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri
pembangunan demi mewujudkan tujuan Yordania, Dr. Abdullah Ensour dengan didampingi oleh Eksekutif
dan cita-cita bangsa. Direktur UN-Habitat, Dr. Joan Clos; Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan, Yordania, Yahya Kisbi serta Ketua Biro 3 APMCHUD,
Acara pembukaan APMCHUD ke 4 (kanan-kiri : Sunu M. Soemarno Duta Besar / Menteri Pekerjaan Umum, Republik Indonesia yang diwakili oleh
Wakil Tetap Republik Indonesia untuk UN-Habitat, oleh Joan Closs, Direktur Eksekutif Duta Besar/Wakil Tetap Republic Indonesia untuk UN-Habitat,
UN-Habitat, Perdana Menteri Yordania, Dr. Abdullah Ensour, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan, Yordania, Yahya Kisbi dan Ketua Koordinator APMCHUD- Sunu M. Soemarno, dan Ketua Koordinator APMCHUD, Susheel
Susheel Kumar Kumar.
12
liputan khusus
Kota Palembang dan mekanisme jaminan perumahan, serta Pokja ekonomi dengan menyediakan berbagai perumahan yang tepat
5 memaparkan tentang Program Pengembangan Kota Hijau untuk warga negara di seluruh wilayah administratif kerajaan.
(P2KH) dan Rekompak. Hasil-hasil best practice tersebut juga ikut Pembangunan apartemen sejumlah 100.000, yang memiliki
dipamerkan dalam APMCHUD ke-4 ini. ukuran bervariasi antara 80-140 m2 ini dimulai pada 2008 dengan
Berbagai bentuk kerjasama juga terjalin dari pertemuan ini. pembangunan 20.500 apartemen. Apartemen ditujukan bagi
Salah satunya adalah diperolehnya hasil kesepakatan dalam ribuan warga dari kelompok berpendapatan rendah-menengah,
bidang peningkatan kualitas permukiman kumuh, yaitu dengan masyarakat-sektor karyawan, angkatan bersenjata dan pensiunan
diadakannya joint survey dan pembuatan database indikator personil militer dan warga sipil dengan penghasilan antara US $
permukiman kumuh yang hingga kini masih menjadi masalah 450 dan US $ 1.400 (Dh1, 600 sampai DH5, 100) per bulan. Mereka
bersama di beberapa negara. Indonesia, Iran dan Jordania yang memenuhi syarat untuk membeli apartemen bersubsidi
bersepakat untuk melaksanakan kegiatan bersama ini. ini dapat membeli unit yang bila dipasaran seharga $ 50.000
dengan hanya $ 33.000, dengan tingkat bunga rendah dan tanpa
Kunjungan lapangan diperlukan deposit. Pemerintah juga akan menanggung lima
Para peserta APMCHUD ke-4 berkesempatan mengunjungi persen dari tingkat bunga. Hal ini sangat membantu masyarakat
Kota Baru Raja Abdullah bin Abdul Aziz di Kota Zarqa, kota Yordania, di mana 14,7 persen hidup di bawah garis kemiskinan
ini adalah salah satu ‘Inisiatif Kerajaan Yordania’ di bidang dengan pendapatan kurang dari $ 800 per tahun.
perumahan dan permukiman. Inisiatif ini muncul didasarkan atas Walaupun berbagai kemudahan sudah ditawarkan, namun
rencana pembangunan kota, yang memperkirakan akan terjadi layaknya masyarakat dengan perspektif budaya Asia masih banyak
peningkatan permintaan perumahan yang tinggi di Yordania. orang miskin yang tinggal di luar Amman yang masih konservatif
Diperkirakan, di Amman sebanyak 1,3 juta unit rumah baru akan dan lebih memilih untuk memiliki rumah sendiri karena berbagai
dibutuhkan pada tahun 2025. alasan, mulai dari alasan ukuran apartemen yang dianggap terlalu
Raja Abdullah II meluncurkan program ini pada 26 Februari kecil hingga perasaan yang tidak merasa nyaman tinggal di sebuah
2008, dengan nama “Perumahan yang Layak untuk Kehidupan bangunan dengan tetangga begitu dekat.
yang Layak (Decent Housing for Decent Living)”. Program ini sebagai
usaha mulia dan bertujuan memperkuat keamanan sosial dan *) Kasi Wilayah II B, Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
14
info baru
R
Direktorat Jenderal Cipta Karya umusnya, Ditjen Cipta Karya membangun
infrastruktur hulu, seperti air baku, instalasi
Kementerian Pekerjaan Umum tidak bosan pengolahan air (IPA), jaringan distribusi utama, dan
mendorong Pemerintah Daerah agar lainnya. Sedangkan Pemda diminta memanfaatkan
air yang diolah tersebut dengan menyambungnya
menindaklanjuti setiap perannya dalam ke area pelayanan (Sambungan Rumah).
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Harapan tersebut tidak berlebihan mengingat pemerintah
dengan APBN yang terbatas tidak sanggup menjangkau pelayanan
hingga hilir. Ditjen Cipta Karya lebih mengutamakan penyediaan
IPA SPAM IKK Takalar
Foto-foto : Buchori
air minum untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kata Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono, saat membuka Rapat
perkotaan dan perdesaan, masyarakat yang bertempat tinggal di Pemantapan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan SPAM TA 2013
daerah rawan air, pulau terluar, dan kawasan pesisir, serta kawasan wilayah timur di Manado (9/12).
khusus. Komponen pembiayaan utama dalam pembangunan SPAM
Tidak mau mengulang yang sebelumnya, Ditjen Cipta Karya mengacu pada UU 32/2004 dan UU 33/2004 berupa Dana
melakukan pemantapan pelaksanaan SPAM untuk tahun 2013. Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB). Pemeritah daerah yang
Dana yang cukup besar harus diemban untuk bidang air minum mendapatkan kucuran APBN bidang air minum, pada tahun yang
pada tahun itu sebesar Rp 5,5 triliun. Tahun depan memang sama juga harus mengalokasikan APBDnya.
bidang air minum mendapatkan perhatian serius Presiden SBY. Hal Dengan penambahan pagu tersebut, Ditjen Cipta Karya
ini ditandai dengan penambahan pagu direktif presiden bidang memantapkan program-program air minum antara lain; pertama
air minum sebesar Rp 1,7 triliun. Pagu tersebut untuk optimalisasi untuk SPAM Kawasan Khusus di perbatasan dan dukungan
SPAM MBR di perkotaan, SPAM Perdesaan, dan SPAM Kawasan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kedua, SPAM
Khusus. Perdesaan yang menyasar masyarakat yang bertempat tinggal
Arahan direktif Presiden untuk mempercepat pelaksanaan di daerah rawan air, pulau terluar, dan kawasan pesisir. Ketiga,
prioritas pembangunan nasional, termasuk pencapaian target optimalisasi SPAM untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Millennium Development Goals (MDGs) dimana sektor air minum (MBR) di kawasan perkotaan.
dan sanitasi masih dianggap tertinggal dibanding target MDGs Direktur Bina Program Antonius Budiono menambahkan,
lainnya. arahan direktif presiden untuk bidang air minum mentargetkan
Adanya penambahan dana ini harus disikapi dengan sebuah proporsi penduduk terhadap sumber air minum terlindungi
perencanaan dan pemrograman yang baik. “Untuk menghadapi pada 2025 secara nasional sebesar 100%. Sedangkan pada 2015,
2013, tak bosan-bosannya kami mengingatkan kepada Pemda pemerintah harus mengejar target MDGs untuk air minum sebesar
yang belum menyusun Rencana Induk SPAM (RISPAM), bagi yang 68,87% dengan target Sambungan Rumah sebanya 8,8 juta
sudah ada harus ditingkatkan kualitasnya agar menjadi acuan unit. “Untuk menambahkan 1% pencapaian bidang air minum
dalam Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah (RPIJM),” dibutuhkan dana sekitar Rp 3,5 Triliun,” jelas Antonius.
16
info baru
Foto Atas : Dirjen Cipta Karya (tengah) Budi Yuwono didampingi Direktur
Pengembangan Air Minum Danny Sutjiono (kiri) dan Direktur Bina
Program Antonius Budiono (kanan) saat memberikan arahan kepada
peserta sosialisasi pemantapan SPAM 2013 di Medan
Foto Bawah : Pipa transmisi SPAM Pemalang, Jawa Tengah
PKPD-PU
untuk Daerah
Berprestasi
Selasa malam di Gedung Serba Guna
Foto-foto : Buchori
Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Kementerian Pekerjaan Umum
terjadi peristiwa yang cukup menyita
banyak perhatian. Saat itu berkumpul
belasan kepala daerah, baik Gubernur
maupun wakilnya, walikota dan
bupati maupun wakilnya. Mungkin
bagi warga Kementerian PU tidak
terlalu mengagetkan karena menjadi
pemandangan yang biasa di setiap
tanggal 3 Desember, dimana menjadi
ajang penyerahan penghargaan melalui
ajang Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah
(PKPD) bidang Pekerjaan Umum.
S
ebagai tuan rumah, Menteri Pekerjaan Umum Djoko
Kirmanto malam itu tak kuasa menyembunyikan
Foto Atas : Para Kepala Daerah penerima pengharagaan PKPD-PU 2012 berfoto
kebanggannya. Betapa tidak, malam PKPD-PU yang bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri
biasanya terlihat biasa-biasa saja karena yang hadir Dalam Negeri Gamawan Fauzi
Foto Bawah : Menteri Dalam negeri Gamawan Fauzi menyerahkan tropi PKPD-PU
bisa ditebak merupakan langganan nominator tiap kepada salah satu Kepala Daerah (Walikota Pekalongan).
tahunnya. Namun kala itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat Agung Laksono dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
turut menyematkan penghargaan kepada para pemenang. Selain Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, pemberian
itu, mereka berdua turut memberikan arahan dan sambutan. penghargaan PKPD-PU merupakan bagian dari pembinaan
Dalam arahannya, Agung Laksono mengingatkan Pemda untuk yang dilakukan Kementerian PU kepada pemerintah daerah.
membangun gedung dengan benar, mengikuti kaidah teknis dan Penghargaan disamping sebagai bentuk apresiasi kepada pemda
adminsitratif. “Hari ini adalah hari penyandang difabilitas. Saya yang memiliki kinerja baik dalam pelayanan infrastruktur PU, juga
berpesan agar tiap gedung dibangun dengan memfasilitasi para bertujuan mendorong dan memotivasi pemda meningkatkan
difabel,” katanya. kualitas pelayanannya sekaligus mendapatkan gambaran
Ia juga mengingatkan target Millennium Development mengenai kondisi pembangunan infrastruktur oleh pemda
Goals (MDGs) yang pencapaiannya masih terbelakang, yaitu sehingga memudahkan Pemerintah melakukan koordinasi dan
pengurangan kematian ibu dan anak, penyediaan air minum, pembinaan.
dan sanitasi. Target pertama menurutnya sangat terkait dengan Pemenang penghargaan PKPD-PU Bidang penataan ruang
penyediaan air bersih dan sanitasi. di tingkat provinsi adalah Provinsi Jawa Barat (Terbaik I), Jawa
Pemberian penghargaan yang telah memasuki tahun ke-8 ini Tengah (Terbaik II) dan Nusa Tenggara Barat (Terbaik III). Di
dibagi kedalam tiga bidang yakni bidang penataan ruang, bidang tingkat Kabupaten, Kabupaten Sidoarjo (Terbaik I), Lampung
pekerjaan umum (sub bidang sumber daya air, bina marga, cipta Barat (Terbaik II), dan Sukoharjo (Terbaik III). Di Tingkat Kota, Kota
karya), bidang pembinaan jasa konstruksi serta penghargaan Pekalongan (Terbaik I), Salatiga (Terbaik II), dan Bandung (Terbaik
khusus. III).
18
info baru
Pemenang penghargaan PKPD-PU Bidang Pekerjaan Umum Malang (Terbaik I), Banjarmasin (Terbaik II) dan Balikpapan (Terbaik
Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air tingkat provinsi adalah III). Di tingkat Kota Sedang/Kecil yakni Kota Probolinggo (Terbaik
Provinsi Jawa Tengah (Terbaik I), Sulawesi Selatan (Terbaik II) dan I), Payakumbuh (Terbaik II) dan Pekalongan (Terbaik III). Di tingkat
D.I. Yogyakarta (Terbaik III). Di tingkat kabupaten, Kabupaten Kabupaten, Kabupaten Karanganyar (Terbaik I), Tabanan (Terbaik
Banyumas (Terbaik I), Lombok Barat (Terbaik II) dan Malang II) dan Sukoharjo (Terbaik III).
(Terbaik III). Pemenang penghargaan PKPD-PU Bidang Pembinaan Jasa
Pemenang penghargaan PKPD-PU Bidang Pekerjaan Umum Konstruksi di tingkat provinsi adalah Provinsi D.I. Yogyakarta
Sub Bidang Bina Marga tingkat provinsi adalah Provinsi D.I. (Terbaik I) dan Jawa Tengah (Terbaik II). Di tingkat Kabupaten/Kota,
Yogyakarta (Terbaik I), Jawa Barat (Terbaik II) dan Sulawesi Selatan Kabupaten Ponorogo (Terbaik I), Kabupaten Kulon Progo (Terbaik
(Terbaik III). Di tingkat kabupaten, Kabupaten Sleman (Terbaik II) dan Kabupaten Banjar (Terbaik III).
I), Bogor (Terbaik II) dan Gowa (Terbaik III). Di tingkat kota, Kota Sementara itu pemenang Penghargaan Khusus PKPD-PU
Yogyakarta (Terbaik I), Pekanbaru (Terbaik II) dan Padang (Terbaik Bidang Bina Marga adalah Kabupaten Badung dan Penghargaan
III). Khusus untuk Bidang Pembinaan Jasa Konstruksi adalah
Pemenang penghargaan PKPD-PU Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik. (bcr/gt)
Sub Bidang Cipta karya tingkat Kota Metropolitan adalah Kota
Suasana Rapat Kerja Evaluasi Tahun 2012 dan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Tahun 2013 Direktorat Jenderal Cipta Karya di Bogor.
Pamsimas, PDT dan ESDM, karena adanya kebijakan New Initiative
(MP3EI) dan Pro Rakyat (PDT dan ESDM).
Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono dalam arahannya
B
mengatakan, meskipun telah mencapai target yang diinginkan,
eberapa hal yang telah mencapai target misalnya, masih terdapat beberapa permasalahan selama tahun 2012.
bidang rusunawa dari target 48 TB, terealisasi 48 TB Diantaranya, menurunnya usulan RPIJM yang terakomodasi
(100%). Bidang PPIP (PPIP + RIS PNPM), dari target oleh APBN, kurang telitinya penyusunan DED dan adanya proses
3.000 desa dapat tercapai 5.000 desa (166,67%), revisi DIPA yang mengakibatkan kegiatan menjadi terlambat.
karena ada penambahan target capaian pada “Untuk itu perlu adanya review RPIJM secara menyeluruh dengan
APBN-P. Bidang Sarana dan Prasarana Lingkungan, target 143 melibatkan seluruh stakeholder untuk mengakomodasikan arahan
kawasan, tercapai 114 kawasan (79,72%). Untuk program P2KP/ pengembangan di setiap sektor,” kata Budi.
PNPM, target 10.948 kelurahan, tercapai 10.930 kelurahan ( 99,83%) Untuk tahun 2013, Budi mengingatkan, terdapat beberapa
karena adanya penggabungan kelurahan, adanya kelurahan yang program atau sasaran output prioritas. Selain rencana kerja
tidak terdata lagi pada sistem administrasi pemerintah daerah pemerintah yang telah ada, terdapat pemanfaatan cadangan
akibat bencana alam. infrastruktur sebesar Rp 750 milyar untuk program pemberdayaan,
Di bidang Infrastruktur Air Limbah, target 51 kab/kota, air minum dan permukiman. Selain itu, terdapat Program Direktif
pencapaiannya terdiri dari infrastruktur air limbah skala komunal Presiden sebesar Rp 3 triliun untuk pulau terluar, perbatasan serta
dan setempat sebanyak 94 kawasan dan infrastruktur air limbah terpencil. “Untuk kesiapan pelaksanaan 2013, seluruh DIPA DJCK
skala kota sebanyak 8 kab/kota. Pembangunan Drainase Perkotaan, saat ini telah disetujui dan diterbikan oleh Kemenkeu. Selain itu,
target 34 kab/kota, tercapai 45 kab/kota (132,35%). Infrastruktur sebanyak 829 paket telah ditenderkan. Saya harap pelaksanaan
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah, target 70 kab/kota tercapai 73 tahun 2013 nanti lebih baik dari sekarang,” tambah Budi.
kab/kota (104,29%). Terkait penyerapan Ditjen Cipta Karya, sampai dengan 20
Untuk sektor air minum, SPAM IKK target 124 IKK, tercapai Desember, progress keuangan telah terserap 90,82 % dari total
196 IKK (158,06%), karena penambahan lokasi untuk pencapaian pagu DJCK saat ini sebesar Rp 13, 825 triliun. Untuk tahun 2013
MDG’s. SPAM Perdesaan target 894 desa, tercapai 2.314 desa nanti, anggaran Dirjen Cipta Karya mengalami kenaikan sebesar
(258,84%), terdiri dari SPAM Perdesaan Rawan Air/Terpencil, 25% menjadi Rp 17,219 triliun. (dvt)
20
info baru
Penyediaan Keran Umum untuk wilayah kering dan rawan air di Kabupaten Timor
Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.
perencanaan, koordinasi “Dalam RPJMN 2010-2014, ada kebijakan Daerah tersebut memiliki akses
pengelolaan, sinkronisasi, air minum layak di bawah rata-
dan pengawasannya,” tegas untuk meningkatkan secara bertahap pagu rata akses nasional (kurang dari
Antonius. nasional DAK untuk meningkatkan efektivitasnya 53%) dan tingkat kemiskinan di
Dia menambahkan, atas rata-rata nasional (12,5%).
dalam penyelenggaraan DAK dalam mendukung pencapaian sasarana “Tahun ini, melalui DAK kita
sebelumnya didapati kendala prioritas nasional. Namun ini harus disertai mentargetkan penambahan
berupa antara lain masih unit Sambungan Rumah (SR)
kurangnya integrasi DAK ke
dengan penajaman perencanaan, koordinasi sebanyak 128.690 unit, dan
dalam siklus dan mekanisme pengelolaan, sinkronisasi, dan pengawasannya,” SR berbasis master meter 648
perencanaan pembangunan unit, serta pembangunan SPAM
nasional dan daerah, sederhana di 864 desa,” kata
rendahnya akurasi data teknis Antonius Budiono Danny.
untuk perencanaan, kecilnya Sementara itu di sub
pagu versus kebutuhan nyata, bidang sanitasi, Direktur
dan pengawasan yang lemah. Pengembangan PLP, Sjukrul
Pemda juga dianggap masih belum patuh dalam penyampaian Amin, menyampaikan sasaran kabupaten/kota yang sudah
laporannya ke pusat, dan belum efektifinya koordinasi di semua menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK). Outputnya sebanyak 1.380
level. unit sarana sanitasi komunal atau Sanitasi Berbasis Masyarakat
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan (SANIMAS) dan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Sedangkan jumlah
Air Minum, Danny Sutjiono, menyampaikan kriteria eligibilitas jiwa yang terlayani dengan terbangunnya sarana tersebut
kabupaten/kota yang layak menerima DAK sub bidang air minum. sebanyak 375 ribu jiwa. (bcr)
22
info baru
Kreatifitas
Foto: Dok. PISEW
Daerah
Kunci Sukses
Pelaksanaan PISEW di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Pengembangan KSK
D
emikian kesimpulan diskusi nasional tentang
pengembangan Kasawasan Strategis Kabupaten
Konsep program pemberdayaan (KSK) PNPM PISEW yang diselenggarakan Ditjen
Pengembangan Infrastruktur Sosial Cipta Karya di Jakarta pertengahan bulan ini.
Berbagai memberikan bantuan sarana dan
Ekonomi Wilayah (PISEW) adalah infrastruktur yang dibangun dalam program ini seperti, jalan usaha
memberdayakan sumber daya lokal tani, drainase, jembatan, tempat penampungan hasil perkebunan
maupun pertanian, sarana air minum dan sanitasi maupun sarana
untuk memberikan nilai tambah pendidikan maupun kesehatan, tidak akan berfungsi maksimal
pada masyarakat lokal yang dapat jika tidak ada kreatifitas dari pemerintah daerah.
mendorong perekonomian lokal. Kreatifitas daerah tersebut bisa berupa fasilitasi peningkatan
kualitas produk, diversifikasi produk, bantuan permodalan dan
Untuk lebih melipatgandakan pemasaran dari kabupaten maupun provinsi, chaneling dengan
perekonomian lokal tersebut, program-program lain, kemitraan dan tentunya komitmen dari
pimpinan daerah setempat.
kreatifitas daerah merupakan kunci Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Budi
suksesnya. Yuwono mengatakan, program PISEW ini hanya pemicu untuk
mengangkat momentum suatu daerah saja, selanjutnya adalah
24
info baru
U
Dalam kesempatan yang sama, Praktisi Arsitektur Gunawan
ntuk kategori kota besar penghargaan diberikan Tjahjono mengatakan, keterlambatan implementasi UUBG ini
kepada Kota Bogor, kategori kota sedang untuk dikarenakan masih lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di
Kota Probolinggo dan untuk kategori kabupaten daerah. Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang merupakan
diberikan kepada Kabupaten Sukoharjo. Selain itu negara kepulauan dan laut juga merupakan kendala implementasi
penghargaan juga diberikan kepada Kota Surabaya ini. “Namun pemda tidak boleh menyerah dan terus komitmen
yang dalam 10 tahun terakhir menunjukkan prestasi luar biasa untuk perda BG ini. Saya harap implementasi Perda BG di daerah
di bidang penyelenggaraan BG dengan tiga kali berturut-turut dapat mengikuti nafas perkembangan zaman yang terus berubah
mendapat penghargaan PKPD PU. dan mengadopsi kearifal lokal,” kata Gunawan.
Apresiasi juga diberikan kepada Gubernur DIY dimana seluruh Dalam malam penghargaan UUBG diserahkan pula hadiah dan
kabupaten/kota di provinsi tersebut telah memiliki Peraturan juga sertifikat untuk lomba karya tulis, lomba menggambar poster,
Daerah Tentang Bangunan Gedung. Terkahir, 106 pemda yang lomba foto jurnalis dan rally foto. Acara tersebut dimeriahkan oleh
telah mengimplementasikan UUBG juga mendapat penghargaan penyanyi Frans Sisir, Terry, Citra, Saung Angklung Mang Udjo,
yang diwakili oleh Kota Semarang dan DIY. Babenjo dan dipandu oleh presenter Nico Siahaan dan Sophia
Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono secara singkat mengucapkan Novita.
terima kasih kepada pemda yang telah mengimplementasikan
UUBG. Menurut Budi, pemda menjadi garda terdepan dalam Baru 21% Pemda
pembangunan Cipta Karya. Hal ini dikarenakan tugas-tugas Sejak diundangkannya Bangunan Gedung 10 tahun lalu, baru 106
keciptakaryaan sangat tergantung komitmen pemda, pusat kabupaten/kota atau 21% pemda dari 498 kabupaten di Indonesia
yang menindaklanjutinya menjadi Peraturan Daerah (Perda). Hal BG. “Dengan berbagai upaya percepatan tersebut, saya harapkan
tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat Perda tersebut target 50% di tahun 2014 serta 100% pada tahun 2020 nanti bisa
penting fungsinya untuk mewujudkan bangunan gedung yang tercapai,” tambah Guratno.
fungsional, efisien dan tertib penyelenggaraan. Dalam peringatan Satu Dasawarsa Implementasi Bangunan
“Kalau ada bencana alam atau kerusakan baru kerasa,” kata Gedung tersebut, Ditjen Cipta Karya mengadakan seminar nasional
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen Cipta dengan mengangkat tema seputar Bangunan Gedung dengan
Karya Guratno Hartono. Guratno menambahkan, lambatnya mengundang narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi.
penyusunan perda itu dikarenakan pemda masih menganggap Beberapa narasumber yang diundang antara lain; Ridwan Kamil,
hal tersebut belum menjadi prioritas. Padahal, saat ini Izin Danang Priatmodjo, Drajat Hudayanto, Suprapto, Hari Nugraha
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Layak Fungsi (SLF) yang Nurjaman, Jimmy Siswanto dan Oktosa Harahap dengan dipandu
merupakan beberapa implementasi Perda BG semakin penting oleh presenter cantik Olga Lydia.
fungsinya. “IMB dan SLF saat ini menjadi syarat bagi perbankan Ketua panitia yang juga Kasudit Pengaturan dan Pembinaan
untuk mendapatkan dana. Selain itu perusahaan asuaransi juga Kelembagaan Dian Irawati mengatakan, topik yang diangkat
tidak mau menjamin apabila suatu bangunan belum ada SLF nya,” pada seminar ini merupakan topik-topik pokok yang penting
tambah Guratno. untuk diulas dan disampaikan seperti, Perencanaan Untuk Kota
Untuk mempercepat tersusunnya Perda BG ini, Ditjen Berkelanjutan, Keandalan Bangunan Gedung dan Pemeliharaan
Cipta Karya jemput bola dengan melakukan pendampingan Gedung Menuju Bangunan Gedung.
penyusunan kepada pemda. Pendampingan dilakukan dengan “Keandalan bangunan gedung merupakan elemen pembentuk
membuat model rancangan perda untuk kemudian dinilai kota yang merupakan saksi sejarah perkembangan zaman.
kelayakannya kepada pemda setempat. Selain pendampingan, Melalui seminar ini semoga dapat dipetik manfaat, masukan dan
sosialisasi melalui seminar, kampanye dan juga pelatihan terus rekomendasi untuk penataan bangunan di masa mendatang,” kata
dilakukan Ditjen Cipta Karya untuk mempercepat terbitnya Perda Dian Irawati. (dvt)
26
info baru
S
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) elain keberlanjutan program tersebut sampai tahun
2016, ada hal menarik yang diwacanakan dalam rapat
Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis tersebut, yaitu terbentuknya asosiasi pengelola SPAM
Masyarakat (PAMSIMAS) 2012 telah program PAMSIMAS. Dengan jumlah desa sasaran
mencapai 10 ribu lebih, keberadaan asosiasi ini perlu
diselenggarakan awal Desember lalu. segera diiwujudkan untuk memaksimalkan program PAMSIMAS.
Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan, saat ini sudah
terdapat Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi (BPSPAMS) di setiap desa Pamsimas. Untuk kemudahan
dalam pembinaan kepada BPSPAMS, ia berharap segera terbentuk
asosiasi SPAMS perdesaan untuk terjadinya proses pembelajaran
bagi sesama BPSPAMS. “Ide ini meniru Persatuan Perusahaan
Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), dengan harapan
Persatuan BPSPAMS yang dibentuk dapat mengelola aset desa
paling berharga berupa Sarana Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi(SPAMS),” kata Budi Yuwono.
Ia menambahkan, asosiasi SPAMS perdesaan perlu dibentuk
pula ditingkat provinsi guna fasilitasi dukungan pembinaan
oleh Pemerintah Provinsi. Pemerintah akan sangat mendukung
keberadaan asosiasi ini dibentuk ditingkat nasional sehingga akan
terdapat dua jalur pembinaan untuk pengembangan air minum,
yaitu PERPAMSI sebagai organisasi PDAM se-Indonesia yang
menangani air minum di perkotaan dan Asosiasi SPAMS Perdesaan
yang akan menangani air minum di perdesaan.
Hal senada juga dikemukakan oleh Deputi Sarana dan
Prasarana Bappenas Dedy Supriadi. Menurutnya, keberhasilan
program PAMSIMAS ini perlu ditindaklanjuti dengan dibentuknya
asosiasi pengelola SPAM desa PAMSIMAS. Asosiasi ini penting
untuk mendorong seluruh desa di Indonesia dalam kegiatan ini.
Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono didampingi Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Asosiasi ini juga berfungsi sebagai wadah untuk saling tukar ilmu
Dedy Supriadi saat melihat stand Pameran Pamsimas usai membuka Rakornas
Pamsimas 2012 di Ancol Jakarta. dan informasi terkait program yang dijalankan.
BPSPAMS
Jumlah desa Pamsimas yang telah berfungsi hingga saat ini adalah
sebanyak 5.351 desa, tetapi terdapat 408 desa yang sarana air
minumnya tidak dimanfaatkan sehubungan dengan kurangnya
biaya operasional dan pemeliharaan dari penerimaan iuran air
minum. Disini peran BPSPAM sangat dibutuhkan.
BPSPAMS merupakan persyaratan dalam menjamin
keberlanjutan prasarana dan sarana terbangun, oleh karena itu
Kelembagaan
Dalam Rakornas 2012 tersebut juga disinggung masalah
kelembagaan. Kelembagaan yang baik dalam Organisasi
Masyarakat Setempat (OMS) di setiap desa sasaran Pamsimas
sangat penting. Kelembagaan yang baik akan menjadi tulang
punggung keberlanjutan program tersebut.
“Pembinaan pemerintah bisa masuk dan dilakukan jika
kelembagaan juga bagus,” ujar Budi Yuwono.
Budi melihat masih ada infrastruktur di berbagai desa hasil
pembangunan Pamsimas yang tidak berlanjut. Hal ini dikarenakan
kelembagaan setempat tidak bagus, sehingga pembiayaan
dan iuran masyarakat sebagai keberlanjutan program tidak
berjalan. “Kalau masyarakat sudah iuran tidak cukup harus
ada subsidi. Pembinaan harus terus dilakukan dan hal ini
merupakan tanggungjawab kabupaten atau kota setempat untuk
membinanya,” kata Budi.
Menara air minum hasi program PAMSIMAS di Desa Degayu Pekalongan Jawa Namun secara umum, Budi Yuwono mengapresiasi kinerja
Tengah. Keberhasilan BKM Amanah dalam keberlanjutan infrastruktur PAMSIMAS
secara operasional dan kelembagaan patut dicontoh di desa sasaran lainnya. PAMSIMAS tahap I. Program ini berhasil menambah pelayanan
akes air minum sebanyak 4,24 juta jiwa, dengan jumlah desa
sasaran dari tahun 2008-2012 adalah sebanyak 6855 desa di 110
kab/kota pada 15 provinsi.
Selain itu, hasil audit BPKP untuk pelaksanaan program ini
juga cukup bagus. Temuan hasil audit BPKP untuk pelaksanaan
maka Peranan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemantauan Pamsimas tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebanyak 796 temuan,
dan pembinaan kinerja BPSPAMS menjadi sangat penting. senilai Rp 11.939.624.620,- dan yang sudah ditindaklanjuti adalah
Dari hasil pelaksanaan PAMSIMAS Tahap I, hingga saat ini sebanyak 554 temuan senilai Rp 10.951.586.379,-. Diharapkan
sudah terbentuk 5.368 BPSPAMS yang tersebar di Sumater Barat sisa temuan sebanyak 242 dengan nilai Rp 988.038.241,- dapat
(621), Riau (331), Sumatera Selatan (378), Banten (106), Jawa Barat diselesaikan pada tahun 2013. Nilai temuan itu sekitar 1 % dari
(269), Jawa Tengah (1.582), Kalimantan Selatan (418). Sementara total anggaran PAMSIMAS yang ada. “Untuk tahun 2013 nanti
itu di Sulawesi Tengah (355), Sulawesi Selatan (339), Sulawesi Barat terdapat 5000 desa sasaran, jika peminatnya besar kita buka kran
(125), NTT (538), Gorontalo (151), Maluku (52), Maluku Utara (71), lagi untuk terus tambah,” kata Budi Yuwono.
dan Papua Barat (50). Secara umum, agenda Rakornas ini adalah untuk
“Kinerja BPSPAMS yang baik tidak hanya mampu memelihara mengevaluasi kegiatan PAMSIMAS tahap I yang berakhir 2012 ini.
prasarana dan sarana yang ada, namun diharapkan mampu PAMSIMAS tahap II akan dimulai 2013 nanti dengan konsep yang
mengembangkan prasarana tersebut secara mandiri,” kata Budi sedikit berbeda, dimana anggaran setiap desa tidak akan sama
Yuwono. seperti sebelumnya tapi disesuaikan dengan kebutuhan masing-
Dukungan Pemerintah melalui program Hibah Insentif Desa masing desa. Kabupaten/kota nantinya yang akan memetakan
(HID) dan Hibah Insentif Kabupaten (HIK) diharapkan mampu dan mengkoordinir kebutuhan yang telah ditargetkan oleh
meningkatkan kapasitas BPSPAMS untuk mengembangkan Pemerintah Pusat. (dvt)
28
info baru
Forum Pelanggan
Atasi Masalah Pelanggan PDAM
Anton, warga Kelurahan Cibadak Bogor
mengeluh dengan kondisi air di rumahnya.
Tatkala musim hujan, air yang biasanya
jernih berubah menjadi keruh. Sebagai
pelanggan setia PDAM, ia pun berinisiatif
untuk melaporkan permasalahannya ke
PDAM Kota Bogor. Seminggu setelah
melapor, tidak ada respon maupun
tindakan dari PDAM setempat.
A
nton tidak menyerah, ia pun mencoba mencari
informasi untuk mengatasi permasalahan air di
rumahnya. Kemudian, ia mendengar ada forum
komunikasi pelanggan yang bisa memediasi
permasalahan pelanggan kepada PDAM. Tak
lama, ia pun langsung mendatangai tempat tersebut untuk
menyampaiakan keluh kesahnya.
Dalam waktu kurang dari seminggu, datang petugas PDAM
yang menyambangi rumah Anton untuk memperbaiki saluran air
di rumahnya. Pada hari itu juga, permasalahan air keruh di rumah
Anton teratasi.
Beruntung Kota Bogor memiliki Forum Pelanggan PDAM yang
bisa memediasi permasalahan antara pelanggan dan PDAM. Asal
tahu saja, tidak semua PDAM di seluruh Indonesia memiliki forum
seperti ini.
Fungsi forum pelanggan saat ini semakin strategi sebagai
tempat untuk menampung aspirasi sekaligus menjembatani
antara pelanggan dan PDAM sehingga permasalahan yang
terjadi dapat terselesaikan dengan baik. Namun keberadaannya
kurang diketahui oleh masyarakat luas dan tidak semua PDAM
memilikinya.
Untuk kembali menggairahkan keberadaan forum tersebut,
akhir November lalu, Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum
mengadakan workshop untuk mendorong setiap PDAM di daerah
untuk memfasilitasi pembentukan Forum Komunikasi Pelanggan.
Workshop ini mengundang 29 PDAM dan 18 Forum Pelanggan
dengan narasumber dari PERPAMSI, BPPSPAM, FORPAMNAS dan
PDAM Surabaya. wajib membayar denda administrasi. Namun, disisi lain, ketika air
Sekretaris BPPSPAM Tamin M Zakaria Amien mengatakan, saat macet atau keruh mereka tidak bisa mendapatkan haknya.
ini hak dan kewajiban pelanggan terkait pelayanan air minum Permasalahan-permasalahan seperti itulah yang mendasari
kurang seimbang. Ketika pelanggan telat membayar iuran, mereka pembentukan forum komunikasi pelanggan ini disetiap daerah.
“Dengan forum ini saya harap dapat menjembatani hak dan aspirasi pelanggan, mediasi pelanggan, promosi tentang PDAM
kewajiban baik pelanggan maupun PDAM,” kata Tamin. serta menerima keluhan PDAM.
Pada tanggal 22 September 2011 lalu, BPPSPAM telah
memfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi Pelanggan Air Forum Komunikasi Pelanggan Kota Bogor
Minum Nasional (FORPAMNAS). Forum ini berfungsi sebagai Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) Kota Bogor dibentuk oleh
wadah yang dapat membangun komunikasi timbal balik secara PDAM Tirta Pakuan yang terdiri dari unsur pelanggan. Sumber
efektif antar forum pelanggan air minum daerah dalam rangka pembiayaan forum ini berasal dari PDAM bersangkutan. Meskipun
menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan pelayanan air pembiayaan dari PDAM, forum ini bukan kaki tangan PDAM tapi
minum. berfungsi sebagai mediator.
Selain itu, forum ini juga merupakan tempat untuk memperoleh FKP memiliki program kerja sendiri, dimana program kerja
informasi tentang penyelenggaraan SPAM yang dilaksanakan oleh disepakati dan dikritisi oleh Dirut. Susunan organisasi FKP
PDAM sehingga dapat menjadi rekomendasi BPPSPAM kepada terdiri dari Ketua, Sekretaris, anggota terdiri dari tiga serta
Pemerintah. masyarakat.
Ketua FORPAMNAS Tun Tedja Irawadi mengatakan, saat Ketua FKP Bogor sekaligus Ketua FORPAMNAS Tun Tedja
ini pihaknya terus mensosialisasikan terbentuknya forum Irawadi mengatakan, visi dari forum ini adalah menjadi forum
komunikasi pelanggan kepada seluruh PDAM. Rencananya, handal dan efektif antara PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dengan
forum ini akan dibagi secara regional, yaitu wilayah Timur, pelanggan. Sementara misinya adalah membantu menyampaikan
Tengah dan Barat, diamana di setiap regional itu nantinya akan kebijakan dan program PDAM kepada pelanggan, memberi
ada ketua koordinatornya. “Kami telah menyurati seluruh PDAM masukan bagi perbaikan layanan kepada pelanggan dan
agar segera membentuk forum pelanggan. Kami juga meminta menampung aspirasi pelanggan untuk ditindak lanjuti dengan
bantuan BPPSPAM dan juga PERPAMSI untuk membantu seksama. “Kita memiliki program per semester dan juga rancangan
mensosialisasikannya,” kata Tun Tedja. program yang disesuaikan dengan jadwal rancangan PDAM.,” kata
Menurut Tun Tedja forum ini memang terbukti efektif dalam Tun.
menyelesaikan masalah pelanggan. Ia mencontohkan, masalah Beberapa program nya antara lain, sosialisasi penyesuaian tarif
air keruh yang menimpa salah satu pelanggan PDAM di Bogor. di media cetak, radio dan tatap muka di beberapa kecamatan.
Ketika itu, pelanggan tersebut menyampaikan keluhannya Selain itu juga ada kunjungan ke intake, WTP (Water Treatment
ke forum melalui sms. “Dalam forum tersebut kita langsung Plant), pengontrolan di Dekeng serta mengetahui sistem
menelepon direktur teknik PDAM Bogor dan kemudian pada saat pelayanan di PDAM dan berbagai kegiatan yang dilakukan PDAM.
itu juga langsung ditindaklanjuti. Forum ini memang memiliki Menurut Tun Tedja, pihaknya akan menampung semua
akses langsung kepada para Direksi PDAM sehingga efektif keluhan pelanggan untuk kemudian menyampaikannya kepada
menyelesaikan masalah,” tambah Tedja. PDAM. FKP ini juga berfungsi untuk memberikan pertimbangan
Berbagai jenis kegiatan forum pelanggan diantaranya, survey dan saran atas masukan dari pelanggan serta menyelesaikan
potensial pelanggan, sosialisasi keputusan PDAM, akomodasi sengketa yang terjadi antara pelanggan dan PDAM. (dvt)
30
resensi
Konferensi
Habitat II
Kata “Habitat” digunakan untuk beberapa pengertian B u k u
yang berbeda tetapi berkaitan erat satu sama s e t e b a l
lain. Pertama, habitat digunakan untuk nama 147 halaman
konferensi permukiman yang diselenggarakan ini disusun
oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB), berdasarkan
yang disebut United Nations Conference on p e n g a l a m a n
Human Settlements (UNCHS). penulis yaitu Ir. H.
Sampai saat ini konferensi Habitat Suyono, MSc pada saat
baru diselenggarakan dua kali mengikuti Konferensi
dengan selang waktu 20 tahun. Habitat II tahun 1996, sejak
Konferensi pertama disebut awal persiapannya sampai
Habitat 1 diselenggarakan di selesai konferensi, laporan yang
Vancouver, Canada pada tahun diterbitkan Sekretariat Konferensi,
1976, sedangkan konferensi serta Delegasi Republik Indonesia
kedua, yang disebut Habitat II, menghadiri Konferensi Habitat II.
diselenggarakan di Instanbul, Turki pada Buku ini dibagi dalam tiga bagian;
tahun 1996. bagian I tentang persiapan Konferensi
Kedua, Habitat digunakan untuk nama Komisi Habitat II; Bagian 2 tentang Konferensi
dalam Sistem PBB, yang disebut United Nations Commission Habitat II; Bagian 3 tentang saran tindak lanjut
on Human Settlements (UNCHS) yang selanjutnya akan disebut Konferensi Habitat II. Isi bagian 2 diantaranya
Commission. Dalam bahasa Indonesia dapat disebut Komisi bersumber dari laporan delegasi Republik
Permukiman Perserikatan Bangsa Bangsa (KPPBB), yang Indonesia menghadiri Konferensi Habitat II.
selanjutnya akan disebut Komisi. Ketiga, Habitat digunakan untuk Untuk persiapan konferensi Habitat II, yang dilakukan oleh
nama Sekretariat Komisim, yang disebut United Nations Centre for Panitia Persiapan (Prepatory Committee) dalam tiga kali sidang dan
Human Settlements (UNHCS) yang selanjutnya akan disebut Centre, untuk penyelenggaraan Konferensi diuraikan antara lain: tempat
yang berkedudukan di Nairobi-Kenya. penyelenggaraan sidang Komite dan Konferensi, para pesertanya,
Pembentukan Habitat punya akar dalam upaya PBB melakukan Delegasi Republik Indonesia, organisasi sidang Komite dan
rekonstruksi dan rehabilitasi paska Perang Dunia II. Sepanjang Konferensi, jalannya sidang Komite dan Konferensi, serta hasil
tahun enam puluhan, pertumbuhan perkotaan dan penduduk sedang Komite dan Konferensi, termasuk acara pararel dengan
yang tidak diantisipasi dan tidak pernah terjadi sebelumnya mulai Konferensi yang terdiri dari berbagai forum, dialog tematik dan
mengubah secara radikal struktur kependudukan dan penyebaran pameran.
permukiman di negara-negara berkembang, suatu proses yang Diharapkan para pembaca, khususnya para generasi muda
terus berlanjut. dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan Konferensi
Akibat sosial, ekonomi dan lingkungan dari perubahan tersebut Habita II, agar tidak terlibat dalam persiapan penyelenggaraan
untuk pertama kalinya diangkat pada Konferensi Lingkungan Konferensi Habitat di masa mendatang dapat mempersiapkan
Manusia (Human Environment) PBB tahun 1972 di Stockholm. diri dengan baik, sehingga dapat memberikan dan memperoleh
Konferensi merekomendasikan agar PBB menyelenggarakan manfaat yang optimal. (dvt)
konferensi untuk memusatkan perhatian masyarakat dunia pada
penurunan yang tajam kondisi kehidupan, khususnya di negara-
negara berkembang.
32
lensa ck
34
Citizen Journalism Cipta K arya
Cerita adalah semangat. Mak a perlu
sebuah rumah untuk menampungnya.
Tulislah kisah perjalanan yang sudah membuka mata Anda, berbagilah dengan yang lain untuk
memperkaya makna. Jurnalisme Warga Cipta Karya siap menampung kisah Anda lewat kata-
kata dan karya foto.
http://ciptakarya.pu.go.id/jurnalisme
Segenap Pimpinan dan Staf Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mengucapkan
selamat
hari r aya natal 2012
&
tahun baru 2013