Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah seksio sesarea berasal dari perkataan Latin “caedere” yang artinya
“memotong”. Dalam hukum Roma terdapat hukum lex zaesarea. Dalam hukum
membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi
Section caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
janin (persalinan buatan), melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus bagian
depan sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding
2.1.2 Etiologi
Ini biasanya dilakukan jika ada gangguan pada salah satu dari tiga faktor
yang terlibat dalam proses persalinan yang menyebabkan persalinan tidak dapat
berjalan lancar dan bila dibiarkan maka dapat terjadi komplikasi yang dapat
2. Janin (passanger)
a) Section caesareatransperitonealis
Section cesaria klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus
uteri sedangkan section cesaria ismika atau profunda atau low cervical dengan
insisi pada segmen bawah rahim. SC klasik atau corporal (dengan insisi
Kelebihan :
spontan.
3) SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah
rahim).
b) SC ektra peritonealis
kavum abdominal.
Kelebihan :
Kekurangan :
Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut
Berat bayi 4000 gram atau lebih (giant baby), menyebabkan bayi sulit
keluar dari jalan lahir. Dengan perkiraan berat yang sama tetapi pada ibu yang
berbeda maka tindakan persalinan yang dilakukan juga berbeda. Misalnya untuk
ibu yang mempunyai panggul terlalu sempit, berat janin 3000 gram sudah
dianggap besar karena bayi tidak dapat melewati jalan lahir. Selain janin yang
besar, berat janin kurang dari 2,5 kg, lahir prematur, dan dismatur, atau
caeseria
b. Kelainan letak
1) Letak sungsang.
alami diperkirakan 4x lebih besar dibandingkan keadaan normal. Pada bayi aterm,
tahapan moulage kepala sangat penting agar kepala berhasil lewat jalan lahir.
Pada keadaan ini persalinan pervaginam kurang menguntungkan. Karena ;
2) Letak lintang.
Kelainan letak ini dapat disebabkan karena adanya tumor dijalan lahir,
panggul sempit, kelainan dinding rahim, kelainan bentuk rahim, plesenta previa,
cairan ketuban pecah banyak, kehamilan kembar dan ukuran janin. Keadaan
tersebut menyebabkan keluarnya bayi terhenti dan macet dengan presentasi tubuh
3) Gawat janin
(hipoksia) yang diketahui dari DJJ yang abnormal, dan adanya mekonium dalam
air ketuban. Normalnya, air ketuban pada bayi cukup bulan berwarna putih agak
keruh, seperti air cucian beras. Jika tindakan secsio caesarea tidak dilakukan,
progresif.
4) Janin abnormal
a. Plasenta previa.
Posisi plasenta terletak di bawah rahim dan menutupi sebahgian dan atau
Dalam keadaan ini, plasenta mungkin lahit lebih dahulu dari janin. Hal ni
plasenta. Bila tidak dilakukan SC, dikhawatirkan terjadi perdarahan pada tempat
implantasi plasenta sehingga serviks dan SBR menjadi tipis dan mudah robek.
b. Solusio plasenta
Keadaan dimana plasenta lepas lebih cepat dari korpus uteri sebelum janin
c. Plasenta accreta
plasenta yang menempel sedikit, maka rahim tidak perlu diangkat, jika banyak
d. Yasa previa
Keadaan dimana adanya pembuluh darah dibawah rahim yang bila dilewati
terbawah janin, atau tali pusat telah berada dijalan lahir sebelum bayi, dan
Lilitan tali pusat ke tubuh janin akan berbahaya jika kondisi tali pusat
terjepit atau terpelintir sehinggga aliran oksigen dan nutrisi ketubuh janin tidak
lancar. Lilitan tali pusat mengganggu turunnya kepala janin yang sudah waktunya
dilahirkan.
c. Bayi kembar
tinggi misalnya terjadi preeklamsia pada ibu hamil yang stress, cairan ketuban
yang berlebihan.
a. Usia
Ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya diatas 35th, memiliki resiko
melahirkan dengan sectio caesarea karena pada usia tersebut ibu memiliki
b. Cephalopevic disspiroprion.
Ukuran panggul yang sempit dan tidak proporsional dengan ukuran janin
pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 145 cm. Kesempitan panggul dapat
ditemukan pada satu bidang atau lebih, PAP dianggap sempit bila konjunctiva
vera kurang dari 10 cm atau diameter transversal <12 >6 minggu solusio plasenta,
dan emboli air ketuban. Retensio Plasenta atau plasenta rest : gangguan pelepasan
c. Infeksi
Keadaan umum yang kurang baik: anemia saat hamil, sudah terdapat manipulasi
intra-uterin, sudah terdapat infeksi. Perlukaan operasi yang menjadi jalan masuk
legeartis.
berikut :
dan infeksi.
a. Asfiksia
1. Fraktura ekstremitas
2. Dislokasi persendian
c. Infeksi.
kematian.
Pada umumnya section caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok,
Pada dasarnya insisi ini adalah insisi garis tengah subumbilikal dan insisi
Insisi ini mudah dan cepat. Akses mudah dengan perdarahan minimal.
Berguna jika akses ke segmen bawah sulit, contohnya jika ada kifosklerosis berat
atau fibroid segmen bawah anterior. Walaupun, bekas luka tidak terlihat, terdapat
b. Insisi transversa
secara teknis lebih sulit khususnya pada operasi berulang. Insisi ini lebih vaskular
Variasinya meliputi insisi Joel Choen (tempat abdomen paling atas) dan
Jalan masuk ke dalam uterus dapat melalui insisi garis tengah atau insisi
segeman transversa.
Kerugiannya meliputi :
penggunaanya meliputi :
Kerugiannya meliputi :
Insisi ini adalah garis tengah pada segemen bawah, yang digunakan pada
pelahiran prematur apabila segmen bawah terbentuk dengan buruk atau dalam
untuk memberi lebih banyak akses. Insisi ini menyebabkan lebih sedikit
pelahiran pervginam.
Keadaan Lain
Insisi T terbalik atau insisi J suatu saat diperlukan jika ditemukan akses
tidak adekuat tanpa memperhatikan insisi segmen bawah. Insisi tersebut lebih
baik dihindari. Seperti halnya pada seksio sesaria klasik, kehamilan selanjutnya
2.1.7 Komplikasi
Pada Ibu :
2) Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut
sedikit kembung
2. Perdarahan
3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
Pada Anak :
Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio
caesaria banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan
antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria
2) Pemantauan EKG.
4) Elektrolit.
5) Hemoglobin/Hematokrit.
6) Golongan darah.
7) Urinalisis.
2.1.9 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
8) Persetujuan ditandatangani.
b. penatalaksanaan Keperawatan
kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan sebelmnya. Klien keluar dari
siklus proses keperawatan apabila kriteria hasil telah dicapai. Klien akan masuk
kembali ke dalam siklus apabila kriteria hasil belum tercapai. Komponen tahap
evaluasi terdiri dari pencapaian kriteria hasil, keefektifan tahap – tahap proses
keperawatan dan revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan. (Allen, Carol
Vestal, 1998)
Pada evaluasi klien dengan post operasi sectio caesaria, kriteria evaluasi adalah
sebagai berikut :
3) Pasien tidak mengalami kongesti pernafasan dan menunjukkan tak ada tanda
atau gejala emboli pulmonal atau trombosis vena dalam selama perawatan di
rumah sakit.
5) Insisi bedah dan kering, tanpa tanda atau gejala infeksi, involusi uterus
2.1.10 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang
diri individu untuk berkelakukan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek
1. L. I Thurstone (1946)
behavior.
Sikap adalah organisasi yang tetap dari proses persepsi, emosi, dan
5. Gerungan
atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi itu. Jadi, attitude itu adalah
adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang
response consistency with regardto object.” Jadi jelas, disini dikatakan bahwa
sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau
objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala
bahwa yang membentuk struktur sikap memiliki tiga komponen yaitu sebagai
berikut:
objek sikap dengan apa yang dilihat dan diketahui, pandangan, keyakinan,
orang lain.
Contoh : jika orang merasa bahwa orang lain menyenangkan, terbuka, dan
hangat, maka ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas dan favorable.
5. Approach-Avoidance Directionality
objeknya.
terhadap objek.
8. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga
Haryati, 2013: 16), sikap memiliki lima fungsi, yakni sebagai berikut:
1. Fungsi instrumental, yaitu sikap yang dikaitkan dengan alasan yang praktis
2. Fungsi pertahanan ego, yaitu sikap yang diambil untuk melindungi diri
3. Fungsi nilai ekspresi, yaitu sikap yang menunjukan nilai yang ada pada
dirinya. System nilai individu dapat dilihat dari sikap yang diambil
agama, sikapnya akan tercermin dalam tutur kata, perilaku , dan perbuatan
4. Fungsi pengetahuan. Sikap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin
mengemukakan bahwa sikap terdiri dari atas empat tingkatan, mulai dari terendah
1. Menerima (receiving)
3. Menghargai (valuing)
Pada tingkat ini, individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
1. Sikap tidak dibawah dari lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk melalui
2. Sikap dapat berubah-ubah dalam situasi yang memenuhi syarat untuk itu
3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan objek sikap.
peranan. Keluarga yang terdiri dari orang tua, saudara-saudara di rumah memiliki
1) Media massa
1. Faktor intern :
2. Faktor ekstern :
1) Langsung
a. Skala Thurstone
usaha mengukur sikap ini terdiri atas sejumlah daftar pertanyaan yang diduga
b. Skala Likert
kepada responden.
c. Skala Borgadus
diminta untuk mengisi atau menjawab pertanyaan satu atau semua dari 7
pertanyaan untuk melihat jarak social terhadap kelompok etnik group lainnya.
2) Tidak langsung
2.1.11 Pengetahuan
sesuatu hal, maka ia akan cenderung mengambil keputusan yang lebih tepat
mempersiapkan fisik dan mental, sehingga ibu dapat memilih proses persalinan
tentang kehamilan serta proses persalinan. Dari informasi dan gambaran tersebut,
tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.
pengetahuan merupakan segala apa yang diketahui dan yang akan diketahui
dengan satu hal / pengalaman dari sejumlah orang yang dipadukan secara
baru kategori analisis dan evaluasi ditukar urutannya dan kategori sintesis kini
dipelajari sebelumnya.
tidaknya.
b. Mengorganisir (organizing) : mengidentifikasi unsur-unsur suatu keadaan
tersebut).
memecahkan masalah.
a. Umur
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental
b. Pendidikan
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
d. Sumber Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan
dari nilai, sehingga nilainya akan berbeda dari seorang penilai yang satu
dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu lainnya.
Yang Kategori
mempengruhi 1. Umur penetahuan ibu
Pengetahuan 2. Pendidikan hamil :
3. Pekerjaan
1. Baik
4. SumberInformasi
2. Cukup
3. Kurang
Gambaran
pengetahuan dan
sikap ibu hamil
terhadap terhadap
section caeseria
Kategori sikap
Sikap ibu tentang
ibu hamil :
(SC) meliputi :
yang 1. Cognitive 4. Baik
mempengaru 2. Emosional
5. Cukup
hi sikap 3. Konatif
6. Kurang
Gambar 2.2
Gambar 2.3