Вы находитесь на странице: 1из 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN

OSTEOPOROSIS PADA IBU PRE MENOPAUSE DI DESA TEMBUNG


DUSUN XIV PASAR V KEC. PERCUT
SEI TUAN KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2012

Asima Sirait, Lisa Herawati, Kesaktian Manurung

ABSTRACT
Osteoporosis, or porous bone, is a disease characterized by reduced bone density and micro architecture of
bone tissue damage becomes brittle and eventually break, just like the disease. Osteoporosis is a degenerative
disease that many women who have experienced the pre menopause, the decrease in bone density resulting in
porous and brittle bones, people with this disorder do not show early symptoms and go undiagnosed until a
fracture occurs. In postmenopausal women estrogen levels drop so that the bone remodeling cycle of change
and reduction of bone tissue at the start because one of the functions of estrogen is to maintain normal levels of
bone remodeling, so that when estrogen falls, the rate of bone resorbsi be higher than in the formation. Purpose
of this study was to determine the relationship Knowledge and Attitudes With Osteoporosis Prevention
Measures About Pre menopause the mother in the village of Tembung XIV Market District Percut Sei Tuan V
Deli Serdang regency. This study is the design of Analytical Cross - sectional, population in the study were 153
people in the capture of the age of 45-50 years, and the number of samples as many as 60 people taken by
simple random sampling technique. The research instrument in the form of questionnaires to statistical Chi
square test (α = 0.05). The results showed the relationship of knowledge and attitudes with actions to prevent
osteoporosis, Chi Square analysis of the results of no significant relationship between knowledge of the
prevention of osteoporosis p = 0.007; there is a relationship between attitudes to the prevention of osteoporosis
with p = 0.001. Advice for women who experience pre menopausal women should continue to maintain their
health by consuming calcium, an activity that is exposed to sunlight, exercise diligently, and avoid smoking,
alcohol and coffee. For the village Tembung need counseling or the provision of information held by the village
Tembung to pre menopausal women about osteoporosis prevention, osteoporosis risk factors so that it will not
worsen the situation of the patient.

Keywords : Knowledge & Attitudes, Osteoporosis Prevention Osteoporosis In Postmenopausal.

Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2005,


jumlah penduduk wanita di Sumatera Utara adalah
Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju 6.161.607 jiwa dengan jumlah penduduk wanita
Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan pada kelompok umur 40-54 tahun dan diperkirakan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat telah memasuki usia menopause sebanyak 916.446
bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan jiwa sedangkan pada tahun 2006 ada sebanyak
masyarakat yang optimal melalui terciptanya 6.318.990 jiwa dengan jumlah penduduk wanita
massyarakat, bangsa dan negara indonesia yang berusia 40-54 tahun ada 1.041.614 jiwa. Jumlah
ditandai oleh penduduknya, hidup dalam penduduk wanita di kota Medan pada tahun 2006
lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, ada sebanyak 1.039.681 jiwa dan jumlah
memiliki kemampuan untuk menjangkau penduduk wanita berusia 40-54 tahun ada 138.813
pelayanan kesehatan yang optimal diseluruh jiwa (BPS, 2007). Pre menopause terjadi peralihan
wilayah Republik Indonesia (Depkes, 2005). Umur dari masa subur menuju masa tidak adanya
harapan hidup penduduk sumatera utara pada tahun pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita
2005 adalah 68,7 tahun dan pada tahun 2006 mulai mengalami gejala pre menopause pada usai
adalah 68,9 tahun sedangkan untuk umur harapan 40-an dan puncaknya tercapai pada masa
hidup penduduk kota Medan adalah 70,7 tahun menopause ini wanita sudah tidak mengalami
pada tahun 2005 dan 71,7 tahun pada tahun 2006 haid lagi. Kebanyakan wanita mengalami
(BPS, 2007). menopause kurang dari 5 tahun dan sebagian
kecil lebih dari 5 (lima) tahun. Namun diambil
rata-ratanya, umumnya seorang wanita akan Indonesia memiliki risiko terkena penyakit
mengalami menopause sekitar usia 45-50 osteoporosis (Depkes, 2006).
tahun (Atikah 2010). Osteoporosis sebenarnya dapat di
Salah satu masalah kesehatan yang cegah sejak dini atau paling sedikit ditunda
perlu mendapatkan perhatian serius pada masa kejadiannya dengan gizi seimbang yang
pre menopause adalah osteoporosis. memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur
Osteoporosis atau tulang keropos adalah suatu kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium
penyakit yang ditandai dengan berkurangnya (1000-1200 mg kalsium perhari), berolahraga
kepadatan massa tulang dan kerusakan mikro secara teratur, tidak mengkonsumsi alkohol
arsitektur jaringan tulang menjadi rapuh dan karena rokok dan alkohol meningkatkan risiko
pada akhirnya patah, sama seperti penyakit. osteoporosis dua kali lipat, namun kurangnya
Pada penyakit ini tulang menjadi rapuh dan pengetahuan masyarakat yang memadai
akhirnya patah, sama seperti penyakit kronis tentang osteoporosis dan pencegahannya sejak
lainnya, tidak menunjukkan gejala awal, dan dini cenderung meningkatkan angka kejadian
tidak terdiagnosa hingga patah tulang terjadi osteoporosis (Depkes, 2004). Dampak
(Lane, 2001). osteoporosis di Indonesia sudah dalam tingkat
Osteoporosis menduduki peringkat yang harus diwaspadai, yaitu mencapai 19,7%
kedua dibawah penyakit jantung sebagai dari populasi (Depkes, 2009). Menurut
masalah kesehatan utama dunia. Menurut data Notoatmodjo (2005), pengetahuan yang
Internasional Osteoporosis Foundation lebih dimiliki seseorang mempengaruhi perilakunya,
dari 30% wanita diseluruh dunia mengalami semakin baik pengetahuan seseorang maka
resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat perilakunya pun akan semakin baik dan
osteoporosis, bahkan mendekati 40%, pengetahuan itu sendiri di pengaruhi tingkat
sedangkan pada pria, resikonya berada pada pendidikan, sumber informasi dan
angka 13% ( WHO pada tahun 2009). pengalaman. Pengetahuan merupakan hasil
Beberapa fakta seputar penyakit dari penggunaan panca indera yang didasarkan
osteoporosis yang dapat meningkatkan atas intuisi dan kebetulan, otoritas dan
kesadaran akan ancaman osteoporosis berdasar kewibawaan, tradisi dan pendapat umum
Studi di Indonesia, 50 % masyarakat kota (Efendi, 2006). Menurut soejoeti (2005 dalam
Medan terkena serangan osteoporosis atau kristina dkk 2008), salah satu faktor yang
pengroposan tulang secara dini. Hal itu menyebabkan timbulnya perubahan,
diungkapkan Koordinator Bonescan, Mugiwati pemahaman, sikap dan perilaku seseorang,
ketika melakukan kegiatan pemeriksaan sehingga seseorang mau mengadopsi perilaku
osteoporosis gratis dari Anlene di Harian baru, yaitu kesiapan psikologis, yang di
Waspada, Sabtu (28/9). Seraya menambahkan, tentukan oleh tingkat pengetahuan. Dijelaskan
data itu diambil sejak rutinnya pemeriksaan pula oleh Green dkk (2000 dalam kristina dkk,
osteoporosis awal 2007 hingga Oktober 2007 2008) bahwa pengetahuan merupakan salah
(waspada online 2007). satu faktor predisposisi agar suatu sikap
Prevalensi osteoporosis untuk umur menjadi perbuatan.
kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak Karolina (2009) dalam penelitiannya
18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur mengenai hubungan pengetahuan dan
di atas 70 tahun untuk wanita 53,6%, pria pencegahan osteoporosis yang dilakukan
38%. Lebih dari 50% keretakan osteoporosis lansia menyatakan bahwa tindakan
pinggang di seluruh dunia kemungkinan pencegahan osteoporosis yang dilakukan
terjadi di Asia pada 2050. Mereka yang lansia masih kurang, hal ini bukan di sebabkan
terserang rata-rata berusia di atas 50 tahun. karena kurangnya pengetahuan mengenai
Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima osteoporosis karena tingkat pengetahuan lansia
pria di Indonesia terserang osteoporosis atau sendiri sudah baik, namun di sebabkan karena
keretakan tulang. (Yayasan Osteoporosis kurang pedulinya masyarakat khususnya lansia
Internasional). Lima provinsi dengan risiko terhadap kesehatan mereka, hal ini sejalan
osteoporosis lebih tinggi adalah Sumatera dengan persepsi masyarakat sendiri mengenai
Selatan (27,7%), Jawa Tengah (24,42%), sakit bahwa seseorang menganggap dirinya
Yogyakarta (23,5%), Sumatera Utara sakit hanya jika sudah terbaring di tempat tidur
(22,82%), Jawa Timur (21,42%), Kalimantan saja sehingga tindakan pencegahan bukan
Timur (21,42%). Dua dari lima orang merupakan suatu prioritas (Karolina, 2009).
Didesa Tembung Dusun XIV Pasar V meningkatkan upaya-upaya untuk
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli mengetahui pencegahan osteoporosis.
Serdang memiliki 223 KK (Kartu keluarga) 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dan yang termasuk di dalamnya ibu pre digunakan sebagai sumber data untuk
menopause yang berumur 45-50 tahun kepentingan penelitian salanjutnya.
berjumlah sebanyak 153 orang. Berdasarkan
hal tersebut dan uraian diatas peneliti tertarik
untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh METODE PENELITIAN
mengenai hubungan pengetahuan dan sikap
dengan tindakan tentang pencegahan Jenis Penelitian
osteoporosis pada ibu pre menopause di Desa Penelitian ini merupakan jenis
Tembung Dusun XIV Pasar V Kecamatan penelitian deskriptif analitik dengan desain
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. croos sectional yaitu untuk melihat hubungan
pengetahuan dan sikap dengan tindakan
Perumusan Masalah tentang pencegahan osteoporosis pada ibu pre
menopause di Desa Tembung Dusun XIV
Berdasarkan latar belakang di atas Pasar V Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
adapun yang menjadi perumusan masalah Serdang Tahun 2012 .
penelitian adalah “Bagaimana Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Waktu dan Tempat Penelitian
Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Pre
Menopause di Desa Tembung Dusun XIV Waktu penelitian ini dilaksanakan
Pasar V Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli mulai bulan Desember 2011 sampai bulan Juni
Serdang Tahun 2012”. 2012. Di Desa Tembung Dusun XIV Pasar V
kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.
Tujuan Penelitian
Populasi Dan Sampel .
Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Hubungan Populasi dalam penelitian ini adalah
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan seluruh ibu pre menopause yang berumur 45-
Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Pre 50 tahun yang tinggal di Desa Tembung
menopause di Desa Tembung Dusun XIV Dusun XIV Pasar V Kec. Percut Sei Tuan
Pasar V Kec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Kab. Deli Serdang Tahun 2012 sebanyak 153
Serdang Tahun 2012” . orang .
Sampel dari penelitian ini adalah
Tujuan Khusus sebagian ibu pre menopause yang besarnya di
1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentukan dengan menggunakan rumus
dengan tindakan pencegahan osteoporosis Notoadmojo (2007).
pada ibu pre menopause di Desa 𝑁
𝑛=
Tembung Dusun XIV Pasar V Kec. 1 + 𝑁(𝑑)2
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang. Keterangan :
2. Untuk mengetahui hubungan sikap n = Besar sampel
dengan tindakan pencegahan osteoporosis N = Besar populasi
pada ibu pre menopause di Desa d = Tingkat kepercayaan (0,1/10%)
Tembung Dusun XIV Pasar V Kec. 153
Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang. 𝑛=
1 + 153(0,1)2
153
Manfaat Penelitian . 𝑛=
1 + 1,53
1. Menambah pengetahuan/wawasan bagi 153
penulis tentang osteoporosis. 𝑛=
2. Bagi ibu pre menopause hasil penelitian 2,53
𝑛 = 60,47 = 60 orang
ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
Besar sampel yang di peroleh
ibu pre menopause dalam rangka
sebanyak 60 orang, teknik pengambilan
mengevaluasi pengetahuan mereka dalam
sampel di lakukan secara Random Sampling.
Metode Pengumpulan Data 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
i=
Jenis data dalam penelitian ini yaitu 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
20−0
dari angket (kuesioner) yang di berikan kepada i= 2
ibu premenopause untuk melihat pengetahuan i = 10 (Interval kelas)
dan sikap dengan tindakan tentang pencegahan Keterangan :
osteoporosis. i = nilai rata-rata
Rentang kelas = nilai tertinggi- nilai terendah
Definisi Operasional Banyak kelas = banyak kategori
1. Pengetahuan adalah sesuatu yang di Berdasarkan jumlah yang di peroleh sikap
ketahui oleh ibu pre menopause tentang responden di kategorikan sebagai berikut :
osteoporosis. a) Sikap baik : Jika skor 11-20
2. Sikap adalah persepsi ibu pre menopause b) Sikap kurang baik: Jika skor 0-10
terhadap osteoporosis.
3. Tindakan pencegahan adalah wujud nyata Tindakan pencegahan
kegiatan yang di lakukan oleh ibu pre Sebelum mengkategorikan
menopause menghindari terjadinya pencegahan baik, pencegahan kurang
osteoporosis. mengenai pencegahan osteoporosis yang
dilakukan ibu pre menopause yang terdiri dari
Aspek Pengukuran 10 pernyataan. Pernyataan menggunakan skala
likert dengan alternatif jawaban Tidak Pernah
Pengetahuan (TP), Kadang-kadang (KK), dan Sering (S).
Untuk mengukur pengetahuan Dimana jawaban TP benilai 0, KK bernilai 1
responden tentang pencegahan osteoporosis di dan S bernilai 2. Jadi nilai tertinggi yang
gunakan 10 pertanyaan dengan alternative mungkin di capai adalah 20 dan nilai terendah
jawaban responden nilai tertinggi 2 nilai 0. Untuk mengkategorikan tindakan
terendah 0. Maka skor tertinggi adalah 20 dan pencegahan dalam kuesioner digunakan rumus
skor terendah adalah 0, Penentuan panjang (Sudjana, 2002) sebagai berikut:
kelas berdasarkan rumus statistik berikut ( 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Hidayat, 2009)
20−0
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 P= 2
i = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
20−0 P = 10
i= Keterangan :
2
i = 10 interval kelas P = nilai rata-rata
Keterangan : Rentang Kelas = nilai tertinggi–nilai terendah
i = nilai rata-rata Banyak Kelas = banyak kategori
Rentang kelas = nilai tertinggi- nilai terendah 1. Pencegahan Baik : Apabila responden
Banyak kelas = banyak kategori mendapat nilai 11-20
Berdasarkan jumlah yang di peroleh 2. Pencegahan Kurang : Apabila responden
pengetahuan dikategorikan sebagai berikut : mendapat nilai 0-10.
a) Baik : Jika 11-20
b) Kurang : Jika 0-10 Pengolahan Data
Setelah data yang telah terkumpul,
maka peneliti melakukan pengolahan data
Sikap melalui beberapa tahap. Tahap pertama
Untuk mengukur sikap responden melakukan editing untuk memeriksa atau
tentang pencegahan osteoporosis digunakan 10 mengevaluasi kelengapan dan konsistensi dari
pertanyaan dengan alternative jawaban setuju, semua jawaban responden terhadap kuesioner
kurang setuju dan tidak setuju, bila responden yang diberikan responden. Setelah dilakukan
menjawab “setuju” skornya 2 (dua) dan yang editing lalu melakukan coding dari setiap
menjawab “kurang setuju” jawaban untuk memudahkan peneliti dengan
skornya 1 (satu) dan yang menjawab mengubah data yang sudah diedit dalam
“tidak setuju” skornya 0 (nol). Maka skor bentuk angka, dengan memberikan kode pada
tertinggi adalah 20 dan skor terendah adalah 0, pendidikan responden di beri 1 untuk Tidak
Penentuan panjang kelas berdasarkan rumus
statistik berikut (Hidayat, 2009)
Sekolah, 2 untuk SD, 3 untuk SLTP, 4 untuk pendidikan, alat transportasi juga kurang
SLTA. memadai karena sulit mendapatkannya.
Setelah itu memberi scoring untuk Berdasarkan Beberapa fakta seputar
menentukan skor atau nilai baik dan kurang penyakit osteoporosis yang dapat
dari pengetahuan ibu pre menopause dengan meningkatkan kesadaran akan ancaman
tindakan tentang pencegahan osteoporosis. osteoporosis berdasar Studi di Indonesia, 50 %
Pada teknik pengetahuan diberi tanda 1 untuk masyarakat kota Medan terkena serangan
kategori baik dengan skor 11-20, 2 untuk osteoporosis atau pengroposan tulang secara
kategori kurang baik dengan skor 0-10. Pada dini. Hal itu diungkapkan Koordinator
sikap diberi tanda 1 untuk kategori baik Bonescan, Mugiwati ketika melakukan
dengan skor 11-20, 2 untuk kategori kurang kegiatan pemeriksaan osteoporosis gratis dari
baik dengan skor 0-10. Anlene di Harian Waspada, Sabtu (28/9).
Pada pencegahan diberi tanda 1 untuk Seraya menambahkan data itu diambil sejak
kategori baik dengan skor 11-20, 2 untuk rutinnya pemeriksaan osteoporosis awal 2007
kurang baik dengan skor 0-10. Setelah selesai hingga Oktober 2007.
memberikan penilaian kemudian dilakukan
tabulasi dengan memasukkan semua jawaban Hasil Penelitian
kedalam tabel distribusi frekeunsi untuk Karakteristik Responden
mempermudah analisa data lalu di Berdasarkan hasil pemngumpulan data
interprestasikan. mengenai Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Tindakan Pencegahan Osteoporosis
ANALISA DATA Pada Ibu Pre menopause Di Desa Tembung
Dusun XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei
Analisa ini dapat digunakan untuk Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012.
mengetahui distribusi frekuensi dari variabel
independen (Variabel bebas) dan variabel Tabel 1.1
dependen (variabel terikat). Distribusi Frekeunsi Berdasarkan Karakteristik
Responden Di Desa Tembung Dusun XIV Pasar V
Bivariat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Digunakan untuk mengetahui Tahun 2012.
hubungan pengetahuan dan sikap dengan No Umur Frekuensi Persentase %
tindakan pencegahan osteoporosis pada ibu
pre menopause di Desa Tembung Dusun XIV 1 45 Tahun 5 8,3
Pasar V Kecamatan Percut Sei Tuan 2 46 Tahun 10 16,7
Kabupaten Deli serdang Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan uji Chi Square 3 47 Tahun 20 33,3
dengan nilai propabilitas (p) < = 0.
4 48 Tahun 9 15,0

5 49 Tahun 7 11,7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6 50 Tahun 9 15,0

Gambaran Umum Lokasi Penelitian Total 60 100


Dusun XIV Pasar V terletak di Desa
Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Pendidikan
Kabupaten Deli Serdang. Dusun XIV dengan 1 Tidak Sekolah 3 5,0
luas tanah ±12 hektar, dengan jumlah lorong
sebanyak 8 dan jumlah penduduk 1.380 jiwa. 2 SD 26 43,3
Desa Tembung merupakan daerah 3 SLTP 6 10,0
tropis, bila di tinjau dari aspek prilaku masih
banyak yang memiliki prilaku yang kurang 4 SLTA 25 41,7
baik, masih banyak dari mereka berpendidikan
Total 60 100
rendah di karenakan tempatnya yang terpencil
dari daerah kota sehingga menyulitkan
masyarakat untuk mengenyam pendidikan, Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat
butuh biaya mahal untuk menuju tempat diketahui bahwa umur responden mayoritas 47
tahun yaitu 33,3% pendidikan responden 3. Tindakan Pencegahan Ibu Pre
mayoritas yaitu SD yaitu 43,3 % menopause
Tabel 1.4
Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Pencegahan Ibu Pre menopause
Di DesaTembung Dusun XIV Pasar V Kecamatan
Hasil analisis distribusi frekuensi Percut Sei TuanKabupaten Deli Serdang
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tahun 2012.
Tindakan Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Frekuensi
Pre menopause Di Desa Tembung Dusun XIV No Pencegahan Persentase %
(n)
Pasar V Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. Pencegahan
1 32 53,3
Baik
1. Pengetahuan Ibu Pre menopause Pencegahan
2 28 46,7
Kurang
Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Pre Total 60 100
menopause Di Desa Tembung Dusun XIV Pasar V
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 1.4 diketahui
bahwa pencegahan ibu pre menopause
No Pengetahuan
Frekuensi Persentase mayoritas baik yaitu 53,3 %.
(n) (%)
Analisis Bivariat
1 Baik 34 56,7
Hasil analisis dengan uji chi-Square
2 Kurang 26 43,3 dengan tingkat kepercayaan 95% dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Total 60 100
Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Pre
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui menopause Dengan Tindakan Pencegahan
bahwa adanya pengetahuan mayoritas Osteoporosis
responden baik yaitu 56,7 %.
Hasil analisis hubungan pengetahuan
2. Sikap Ibu Pre menopause ibu pre menopause dengan tindakan tentang
Tabel 1.3 pencegahan osteoporosis dengan uji chi-
Distribusi Frekeunsi Sikap Ibu Pre menopause Di square dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
Desa Tembung Dusun XIV Pasar V Kecamatan di lihat pada tabel di bawah ini.
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tabel 1.5
Tahun 2012. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Pre
Menopause Dengan Tindakan Pencegahan
Osteoporosis Di Desa Tembung Dusun XIV Pasar V
Persentase
No Sikap Frekuensi (n) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
%
Tahun 2012
1 Sikap Baik 41 68,4 Tindakan
Pencegahan
Total P
Sikap N Pengetahu
valu
2 Kurang 19 31,6 o an Baik Kurang
e
Baik
N % N % N %

Total 60 100 1 21, 2 3 56,


1 Baik 35
3 7 1 4 7
Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui
bahwa sikap ibu pre menopause mayoritas 2 Kurang
1 31,
7
11, 2 43, 0,00
baik yaitu 68,4 % 9 6 7 6 3 7

3 53, 2 46, 6 10
Total
2 3 8 7 0 0

Berdasarkan Tabel 1.5 diketahui


bahwa 56,7 % pengetahuan ibu pre
menopause baik, 21,7 % yang melakukan
tindakan pencegahan osteoporosis baik, 35 % Pembahasan
yang melakukan tindakan pencegahan
osteoporosis kurang baik, dan dari 43,3 % Berdasarkan hasil penelitian yang
pengetahuan ibu pre menopause kurang, 31,7 dilakukan dapat dilihat hubungan pengetahuan
% yang melakukan tindakan pencegahan dan sikap tentang pencegahan osteporosis pada
osteoporosis baik, 11,7 % yang melakukan ibu pre menopause seperti di bawah ini.
tindakan pencegahan osteoporosis kurang Hubungan Pengetahuan Ibu Pre Menopause
baik. Dengan Tindakan Pencegahan Osteoporosis
Berdasarkan hasil uji chi-square di
peroleh nilai p = 0,007 atau p < 0,05 berarti Berdasarkan Tabel 1.5 diketahui
ada hubungan antara pengetahuan dengan bahwa 56,7 % pengetahuan ibu pre menopause
pencegahan osteoporosis di desa tembung. baik, 21,7 % yang melakukan tindakan
pencegahan osteoporosis baik, 35 % yang
Analisis Hubungan Sikap Ibu Pre melakukan tindakan pencegahan osteoporosis
menopause Dengan Tindakan Tentang kurang baik, dan dari 43,3 % pengetahuan ibu
Pencegahan Osteoporosis pre menopause kurang, 31,7 % yang
melakukan tindakan pencegahan osteoporosis
Hasil analisis hubungan sikap ibu pre baik, 11,7 % yang melakukan tindakan
menopause dengan tindakan tentang pencegahan osteoporosis kurang baik.
pencegahan osteoporosis dengan uji chi-square Berdasarkan hasil uji chi-square di peroleh
dengan tingkat kepercayaan 95% dapat di lihat nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara
pada tabel di bawah ini. pengetahuan dengan pencegahan osteoporosis
di desa tembung.
Sikap Tabel 1.6 Hal ini menunjukkan bahwa
Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu Pre menopause Dengan
Tindakan Tentang Pencegahan Osteoporosis Di Desa Tembung pengetahuan ibu premenopause berhubungan
Dusun XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli dengan tindakan tentang pencegahan
Serdang Tahun 2012 osteoporosis sedangkan pencegahan
osteoporosis yang dilakukan ibu pre
Pencegahan menopause kurang baik dikarenakan sudah
Total
N
Baik Kurang
P banyaknya media yang memunculkan
o Sikap value
mengenai masalah osteoporosis baik itu di
N % N % N %
khususkan sebagai penyuluhan bagi
Sikap 26, 41, 68, masyarakat ataupun hanya sebagai latar
1 16 25 41
Baik 6 8 4 belakang iklan produk tertentu seperti yang
2 Sikap
kita ketahui, iklan terutama iklan di media
26, 31,
Kurang 16
6
3 5 19
6
0,001 televisi merupakan media yang sangat ampuh
Baik
untuk mempengaruhi konsep pemikiran
Total 32
53,
28
46,
60
10 masyarakat dan memberikan pengaruh yang
3 7 0
sangat beragam, baik pengaruh ekonomi,
psikologis maupun sosial budaya dan
Berdasarkan Tabel 1.6 diketahui menambah berbagai bidang kehidupan
bahwa 68,4 % sikap ibu pre menopause baik, manusia mulai dari tingkat individu, keluarga
26,6 % yang melakukan tindakan pencegahan hingga masyarakat.
osteoporosis baik, 41,8 % yang melakukan Hasil penelitian ini sejalan dengan
tindakan pencegahan osteoporosis kurang penelitian yang dilakukan oleh Pratami (2010),
baik, dan dari 31,6 % sikap ibu pre dimana pengetahuan responden berada pada
menopause kurang baik, 26,6 % yang kategori baik 67,4%, dan tindakan pencegahan
melakukan tindakan pencegahan osteoporosis dikategorikan kurang baik 53,7%. Dari hasil
baik, 5 % yang melakukan tindakan uji chi-square di dapatkan hubungan yang
pencegahan osteoporosis kurang baik. signifikan yang artinya terdapat hubungan
Berdasarkan hasil uji chi-square di antara pengetahuan dengan pencegahan
peroleh nilai p = 0,001 atau p < 0,05 berarti osteoporosis.
ada hubungan antara pengetahuan dengan Sedangkan hal ini tidak sesuai dengan
pencegahan osteoporosis di Desa Tembung. penelitian Maha Sari (2009), dimana
pengetahuan responden baik 95,5%, dengan
tindakan pencegahan baik sebesar 48,9%. Dan osteoporosis baik, 41,8 % yang melakukan
pencegahan kurang sebesar 51,1%. Dari hasil tindakan pencegahan osteoporosis kurang
analisa korelasi Spearmen’s Rho didapatkan baik, dan dari 31,6 % sikap ibu pre
nilai korelasi (p) = 0,174 yang artinya korelasi menopause kurang baik, 26,6 % yang
sangat lemah, dengan nilai signifikansi (p) = melakukan tindakan pencegahan osteoporosis
0,104 yang artinya hipotesis ditolak atau tidak baik, 5 % yang melakukan tindakan
terdapat hubungan yang signifikan antara pencegahan osteoporosis kurang baik.
pengetahuan terhadap pencegahan Berdasarkan hasil uji chi-square di peroleh
osteoporosis. nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara
Menurut asumsi peneliti tentang pengetahuan dengan pencegahan osteoporosis
hubungan pengetahuan ibu pre menopause di desa tembung. Hal ini da
dengan pencegahan osteoporosis mayoritas .
baik. Dimana dari hasil terlihat bahwa Sikap ibu pre menopause mayoritas
pengetahuan yang baik sangat mempengaruhi baik 68,4 %, Dikarenakan faktor yang
pencegahan osteoporosis. mempengaruhi sikap yaitu lingkungan,
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengaruh individu, proses psikologis.
tingkat pengetahuan adalah umur, intelegensi, Lingkungan mempunyai peran penting dalam
lingkungan, sosial budaya, pendidikan, mempengaruhi sikap seseorang, jika seseorang
informasi, pengalaman dan lain-lain. tersebut berada pada lingkungan yang baik
Meskipun dilihat dari latar belakang maka akan terbentuk sikap yang positif.
pendidikan responden yang mayoritas Pengaruh individu terdiri dari motivasi
berpendidikan SD, akan tetapi pengetahuan dan keterlibatan, pengetahuan, sikap,
ibu pre menopause tentang pencegahan kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
osteoporosis baik hal idisebabkan karena peran Perbedaan individu merupakan faktor internal
tenaga kesehatan dalam memberikan (interpersonal) yang menggerakkan serta
penyuluhan sehingga mempengaruhi pada mempengaruhi perilaku. Proses psikologis
tingkat pengetahuan ibu yang semakin baik. terdiri dari pengolahan informasi,
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku
Notoadmodjo (2007). Hal ini di dukung dengan penelitian
Selain pendidikan, usia juga yang dilakukan oleh Ekaputri (2009), dari
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Itu hasil penelitiannya menunjukkan bahwa lebih
disebabkan karena semakin menua usia, fungsi dari setengah 65,3% responden memiliki sikap
tubuh sudah banyak berkurang sehingga kurang baik mengenai osteoporosis 58,2% dan
aktivitas pun terhambat ditambah lagi persepsi tindakan kurang baik dalam melakukan
keluarga terhadap pre menopause tidak boleh pencegahan osteoporosis 78,6%. Hasil analisa
banyak bergerak dan sebaiknya hanya boleh bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan
banyak duduk dan istirahat saja, padahal antara pengetahuan responden dengan
makin aktif seseorang makin kuat pula tindakan pencegahan osteoporosis dengan nilai
tulangnya (NOF, 2008). (p=0,008).
Oleh karena itu dalam rangka Sedangkan penelitian yang dilakukan
membina dan meningkatkan kesehatan Viani(2010) tidak sesuai dengan Ekaputri
masyarakat di perlukan upaya yang lebih (2009), dari hasil penelitiannya menunjukkan
difokuskan pada tindakan preventif baik bahwa responden yang mempunyai sikap baik
melalui tekanan ataupun dengan memberikan 69,8%, dan tindakan responden yang melakukan
pendidikan, pemeliharan kesehatan perlu di pencegahan baik 93,1%. Dari hasil uji chi square
sosialisasikan kepada masyarakat dengan didapatkan hasil yang signifikan yang artinya
tindakan promotif dan preventif. tidak tedapat hubungan antara sikap dengan
pencegahan osteoporosis.
Hubungan Sikap Ibu Pre Menopause Menurut asumsi peneliti tentang
Dengan Tindakan Tentang Pencegahan hubungan sikap dengan pencegahan osteoporosis
Osteoporosis adalah sikap baik juga bukan merupakan suatu
dominan memiliki pencegahan baik pula karena
Berdasarkan Tabel 1.6 diketahui sikap adalah pandangan atau perasaan yang
bahwa 68,4 % sikap ibu pre menopause baik, disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai
26,6 % yang melakukan tindakan pencegahan dengan sikap yang objektif jadi sikap senantiasa
tearah suatu hal, suatu objek, tidak ada sikap yang Sebaiknya ibu premenopause menambah
tanpa objek (Notoadmodjo). pengetahuan dan memperbaiki sikap
Hal ini dapat di simpulkan bahwa tentang pencegahan osteoporosis sehingga
pandangan ibu pre menopause terhadap dapat melakukan pencegahan.
pencegahan osteoporosis dengan cara ibu pre 2. Bagi Pihak Desa Tembung
menopause melakukan pencegahan osteoporosis Perlu diadakan penyuluhan atau
dengan alasan untuk mengurangi terjadinya pemberian informasi oleh pihak desa
osteoporosis faktor lain yang mempengaruhi sikap tembung kepada ibu pre menopause
ibu pre menopause melakukan pencegahan tentang pencegahan osteoporosis,
osteoporosis di lihat dari lingkungan, lingkungan sehingga dapat melakukan pencegahan
sangat berperan penting dalam mempengaruhi osteoporosis dan kepada yang sudah
sikap seseorang. Karena dari lingkungan menderita agar dapat melakukan terapi
seseorang bisa terpangaruh, apabila dia tinggal di dengan baik.
lingkungan yang baik maka sikapnya akan baik 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
juga (James 2007). Perlu adanya penelitian lebih lanjut
Meskipun sikap ibu pre menopause mengenai Pemberian pendidikan dan
sudah baik mengenai pencegahan osteoporosis pengaruhnya terhadap tindakan
namun pencegahan osteoporosis yang dilakukan pencegahan sehingga nantinya dapat
tidak sebaik sikapnya. Hal ini terjadi karena dijadikan sebagai program untuk
persepsi masyarakat mengenai konsep sehat-sakit mencegah dan meminimalisasi kejadian
yang tidak sejalan dan bahkan bertentangan osteoporosis
dengan penyelenggara pelayanan kesehatan
masyarakat menganggap sakit adalah keadaan
tubuh yang sudah terbaring di tempat hidup dan DAFTAR PUSTAKA
tidak dapat melakukan aktivitas apapun sehingga
upaya pencegahan terabaikan karena masalah Depkes, (2004). Kurangnya pengetahuan
kesehatan belum merupakan prioritas di dalam masyarakat yang memadai tentang
hidup dan kehidupannya. (Notoadmodjo 2007). osteoporosis. Dibuka tanggal 20
desember 2012.
http : / www.Depkes.go.id
KESIMPULAN DAN SARAN Depkes, (2006). Dua dari lima orang
indonesia memiliki risiko terkena
Kesimpulan penyakit osteoporosis. Dibuka tanggal
Dari hasil penelitian yang dilakukan 20 desember 2012.
yaitu Hubungan Pengetahuan Dan Sikap http : / www.Depkes.go.id
Dengan Tindakan Pencegahan Osteoporosis Depkes, (2009). Dampak osteoporosis di
Pada Ibu Pre menopause Di Desa Tembung indonesia sudah dalam tingkat yang
Dusun XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei harus diwaspadai. Dibuka tanggal 20
Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012, desember 2012.
maka dapat di ambil beberapa kesimpulan http : / www.Depkes.go.id
sebagai berikut : Felicia cosmanm, M.D (2009). Empat belas
1. Ada Hubungan Pengetahuan Dengan penyakit paling sering menyerang dan
Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Pre sangat mematikan. Jakarta : Flash
menopause Di Desa Tembung Dusun Books.
XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei Tuan Gomes, J. (2006). Awas pengeroposan tulang !
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. : Bagaimana menghindari dan
2. Ada Hubungan Sikap Dengan menghadapinya. Jakarta : Arcan.
Pencegahan Osteoporosis Pada Ibu Pre Hartono, M. (2000). Mencegah dan mengatasi
menopause Di Desa Tembung Dusun osteoporosis. Jakarta : Puspa swara.
XIV Pasar V Kecamatan Percut Sei Tuan Helen, Barnett. (2008). Menjinakkan usia.
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. Jakarta : Flash Books.
International Osteoporosis foundation. (2009).
Saran Wanita di seluruh dunia mengalami
1. Bagi Ibu Pre Menopause resiko seumur hidup untuk patah
tulang akibat osteoporosis.
http : / www.IOF.org
Iskandar, Junaidi. (2007). Pengenalan
pencegahan, serta pengobatan
penyakit osteoporosis dan tulang.
Jakarta : Gramedia.
Kristina, dkk. (2008). Perilaku pengobatan
sendiri yang rasional pada
masyarakat kecamatan depok dan
cangkringan kabupaten sleman.
Jakarta : Majalah Farmasi Indonesia.
Lane, N. (2001). Lebih lengkap tentang :
osteoporosis petunjuk nutuk penderita
dan langkah-langkah penggunaan
bagi keluarga. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Lukman, N.Ningsih (2009). Asuhan
keperawatan pada klien dengan
gangguan sitem muskuloskeletal.
Jakarta : Salemba Medika.
Mahasari karolina. (2009). Hubungan
pengetahuan dan pencegahan
osteoporosis yang dilakukan lansia di
kecamatan medan selayang. FK USU.
National Osteoporosis Foundation (2008).
Prevention Of Osteoporosis. Dibuka
tanggal 24 desember 2012.
http : / www.NOF.org
Notoadmodjo, S. (2010) Ilmu perilaku
kesehatan. Jakarta : Rineka cipta.
Proverawati,dkk. (2010). Menopause dan
sindrom premenopause. Yogyakarta :
Mutia Medika.
Septi, S. (2011). Empat belas penyakit paling
sering menyerang dan sangat
mematikan. Jakarta : Flash Books.
Waspada (2007). Pengkeroposan tulang
secara dini. Dibuka tanggal 20 Januari
2012
http : / www.waspadaonline.go.id

Вам также может понравиться