Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB V
ANALISA NODAL
6. Komponen separator
127
Sesuai dengan Gambar 5.1. dalam sistem sumur produksi dapat ditemui 4
titik nodal, yaitu :
1. Titik nodal didasar sumur ( Gambar 5.2)
Titik nodal ini merupakan pertemuan antara komponen formasi
produktif/reservoir dengan komponen tubing apabila komplesi sumur
adalah open-hole atau titik pertemuan antara komponen tubing dengan
komponen komplesi apabila sumur diperforasi atau dipasang gravel pack.
2. Titik nodal dikepala sumur (Gambar 8.3.)
Titik nodal ini merupakan titik pertemuan antara komponen tubing dan
komponen pipa salur dalam hal ini sumur tidak dilengkapi dengan jepitan.
3. Titik nodal di separator (Gambar 8.4.)
Pertemuan komponen pipa salur dengan komponen separator merupakan
suatu titik nodal.
4. Titik nodal di upstream/downstream jepitan.
128
Sesuai dengan letak jepitan, titik nodal ini dapat merupakan pertemuan
antara komponen tubing dengan komponen jepitan, apabila jepitan di
pasang di tubing sebagai safety valve atau merupakan pertemuan antara
komponenn tubing dipermukaan dengan jepitan, apabila jepitan dipasang
di kepala sumur.
125
167
laju produksi yang lain, sehingga kurva tubing dan kurva pipa salur
dapat diperpanjang dan kemudian tentukan titik potongnya.
o Titik potong ini memberikan laju produksi yang diperoleh.
o Tidak dibenarkan melakukan ekstrapolasi, kecuali apabila laju
produksi tidak tersedia di grafik pressure traverse.
16. Dengan membuat kurva tubing dan kurva pipa salur untuk berbagai
ukuran tubing dan ukuran pipa salur, maka dipilih pasangan ukuran
tubing dan pipa salur yang dapat menghasilkan laju produksi optimum.
5.2.3. Prosedur Analisis Sistim Nodal dengan Titik Nodal di Separator
1. Siapkan data penunjang, yaitu :
o Kedalaman sumur (D)
o Panjang pipa salur (L)
o Diameter tubing (dt)
o Kadar air (KA)
o Perbandingan gas-cairan (GLR)
o Tekanan separator (P sep)
o Kurva IPR
2. Pada kertas grafik kartesian buat sistim sumbu dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
3. Plot kurva IPR pada kertas grafik dilangkah 2.
4. Anggap laju produksi (qt) yang sesuai dengan salah satu harga laju
produksi pada grafik pressure traverse untuk aliran horizontal dan
vertical.
5. Pilih grafik pressure traverse aliran vertical sesuai dengan qt, dt, dan
KA . Apabila KA tidak sesuai dengan KA yang tersedia pada grafik,
pilih grafik pressure traverse dengan KA yang terdekat.
6. Pilih kurva gradien tekanan aliran dengan GLR yang diketahui. Apabila
untuk harga GLR tersebut tidak tersedia kurva gradien alirannya,
lakukan interpolasi.
7. Berdasarkan kurva IPR dilangkah 3, baca harga tekanan alir dasar
sumur (Pwf ) pada qt.
171
Tabel V-1
Harga Pwf Berdasarkan Qasumsi
Q anggapan Pwf
(BPD) (Psi)
200 2000
400 1800
600 1600
800 1400
1000 1200
1500 700
Tabel V-5.
Pwh Untuk Aliran Tegak
5.4. PEMBAHASAN
Persoalan di dalam operasi produksi sumur adalah mengalirkan fluida dari
reservoir ke permukaan. Dalam proses ini akan terjadi penurunan tekanan selama
fluida mengalir dari dasar sumur ke permukaan, oleh karena itu digunakan
persamaan nodal. Nodal merupakan titik pertemuan antara dua komponen,
dimana di titik pertemuan tersebut akan terjadi kesetimbangan dalam bentuk
keseimbangan massa ataupun keseimbangan tekanan. Tujuan dari analisa nodal
yaitu untuk menggabungkan kinerja dari berbagai komponen sumur minyak dan
gas dalam sistem produksi untuk menentukan laju produksi dan menentukan suatu
sistem produksi yang optimal. Sistem Produksi dalam pendekatan analisa nodal
ini, sistem produksi meliputi reservoir (aliran dari reservoir ke sandface),
perforasi, gravel pack, screen, tubing, downhole safety valves, choke, pipa
permukaan dan separator.
Penyelesaian analisa nodal dilakukan dengan membagi sistem tersebut
menjadi dua sub sistem yaitu sistem inflow dan outflow. Pemilihan titik
penyelesaian atau nodal tergantung dari tujuan analisa. Titik Nodal di Dasar
Sumur Titik Nodal di Kepala Sumur, titik Nodal di Separator, titik Nodal di
Upsteam/Downsteam Jepitan. Dari data inflow performance dan outflow
pereformance (vertical lift performance, choke performance, horizontal flow
performance, separator). Adapun manfaat yang di dapat menentukan laju
produksi yang dapat diperoleh secara sembur alam,meramalkan kapan sumur akan
“mati”,memeriksa setiap komponen dalam sistem produksi untuk mementukan
adanya hambatan aliran,menentukan saat yang terbaik untuk mengubah sumur
sembur alam menjadi sembur buatan atau metode produksi satu ke metode
produksi lainnya. Ada empat titik nodal yakni, di dasar sumur, di tubing, di kepala
sumur, dan di separator.
Konsep IPR ( Inflow Performance Relationsip ) yakni, hubungan antara laju
alir dan tekanan ( Pwf ). IPR ada 3 jenis yakni, 1 fasa, 2 fasa, dan 3 fasa. Untuk 1
fasa kondisi di mana Ps di atas Pb, jadi belum terbentuk gelembung-gelembung
gas. IPR dua fasa kondisi di mana Ps di bawah Pb sehingga ada fasa gas. Untuk 3
fasa reservoirnya adalah “open reservoir” yakni, berhubungan dengan aquifer.
179
Kondisi Ps diatas Pb pada awal, namun pada selang waktu beberapa lama kondisi
Ps berada di bawah Pb sehingga, terbentuk gas.
Pada bab ini kita juga membahas mengenai pressure traverse. Kurva ini
memberikan kita kemudahan untuk menentukan harga-harga Pwf ataupun Pwh.
Untuk arah vertikal kita dari data Pwh dapat menentukan harga dari Pwf.
Sedangkan untuk yang arah horizontal dari data separator dapat mencari harga
Pwh.
Dari hasil nodal analisis kita akan mendapatkan laju optimum untuk
produksi sumur kita sesuai dengan ukuran tubing dan GLR formasi.
Open reservoir yakni reservoir yang berhubungan dengan aquifer, biasanya
reservoir ini bertenaga pendorong water drive. Sedangkan closed reservoir yakni,
reservoir yang tidak berhubungan dengan aquifer, biasanya bertenaga pendorong
solution/ depletion gas drive.
129
5.5. KESIMPULAN
1. Nodal merupakan titik pertemuan antara dua komponen, dimana di titik
pertemuan tersebut akan terjadi kesetimbangan dalam bentuk keseimbangan
massa ataupun keseimbangan tekanan.
2. Tujuan dari analisa nodal yaitu untuk menggabungkan kinerja dari berbagai
komponen sumur minyak dan gas dalam sistem produksi untuk menentukan
laju produksi dan menentukan suatu sistem produksi yang optimal.
3. Sistem Produksi dalam pendekatan analisa nodal ini, sistem produksi
meliputi reservoir (aliran dari reservoir ke sandface), perforasi, gravel pack,
screen, tubing, downhole safety valves, choke, pipa permukaan dan
separator.
4. Penyelesaian analisa nodal dilakukan dengan membagi sistem tersebut
menjadi dua sub sistem yaitu sistem inflow dan outflow. Pemilihan titik
penyelesaian atau nodal tergantung dari tujuan analisa. Titik Nodal di Dasar
Sumur, Titik Nodal di Kepala Sumur, titik Nodal di Separator, titik Nodal di
Upsteam/Downsteam Jepitan.
5. Adapun manfaat yang di peroleh yakni :
Optimasi laju produksi
Mengetahui kapan mengubah ke metode produksi artificial lift.
Meramalkan kapan sumur “mati”.
Menentukan laju produksi dari metode sembur alam.
6. Kurva IPR ada 3 jenis :
IPR 1 Fasa : Kondisi Ps > Pb
IPR 2 Fasa : Kondisi Ps < Pb
IPR 3 Fasa : Kondisi awal Ps > Pb, setelah beberapa waktu produksi
Ps < Pb
7. Dari grafik pressure traverse di dapat untuk mencari Pwh dari P separator
(Arah Horizontal ), dan Pwf dari Pwh ( Arah Vertikal ).