Вы находитесь на странице: 1из 11

GREEN COFFEE

(PROPOSAL PERENCANAAN PENDIRIAN USAHA)

Oleh

Dwi Aditya
1400017080

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Kabupaten Temanggung merupakan suatu wilayah yang membentang


di kaki dan lereng dua gunung, yaitu Gunung Sindoro dan Sumbing.
Wilayah ini terletak persis di bagian tengah Pulau Jawa, dengan luas
wilayah seluruhnya 870,65 km2 (W.Basjir et al. 2010). Dari sekian luas
wilayah tersebut dikembangkan untuk komoditas pertanian seluas 75.651
ha (86,73%), sedangkan sisanya seluas 5.869 ha (6,73%) tidak dapat
dikembangkan untuk pertanian karena kondisi biofisik lahan tidak
memungkinkan dan/atau status lahannya berupa kawasan hutan. Berbagai
macam tanaman pertanian dan perkebunan berkembang di wilayah
Temanggung, salah satunya yaitu tanaman kopi. Beberapa jenis kopi yang
ditanam di wilayah tersebut yaitu berupa kopi robusta dan arabika.
Banyak petani kopi memanen biji-biji kopi setelah berwarna merah
atau matang. Akan tetapi daalam usaha ini digunakan biji kopi hijau
alasannya karena, produk buah kopi hijau adalah produk limbah dari hasil
panen buah yang terbuang yaitu buah yang masih hijau dan belum masak
yang merupakan salah satu usaha pemanfaatan limbah. Selain itu,
berdasarkan penelitian dari Cliffort (1999), buah kopi hijau mengandung
kafein, senyawa fenolik, dengan asam klorogenat. Kopi juga sumber
penting dari polifenol seperti asam kafeat, asam klorogenat, asam
koumarat, asam ferulat, asam sinapat (Hecimovic I, 2011).
Polifenol merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai antioksidan
kuat didalam kopi. Sedangkan asam klorogenat mendukung manfaat
penurunan berat badan dari biji kopi hijau dalam beberapa cara yang
berbeda. Pertama, menjadikan gula darah yang seimbang dengan
menghambat pelepasan glukosa dalam tubuh. Kedua, asam chlorogenic
meningkatkan output metabolisme hati, yang membakar lebih banyak
lemak. Mekanisme ganda ini bekerja untuk mendukung massa tubuh tanpa
lemak dengan menghambat penyerapan lemak dan berat badan.
Usaha Kopi Hijau (Green Coffee) ini sangat potensial dan memiliki
prospek pengembangan yang positif. Karena sejauh ini belum ada
produsen yang mampu menciptakan inovasi baru mengenai pemanfaatan
dari kopi hijau. Meskipun ada beberapa masyarakat yang telah mengetahui
tentang kopi hijau. Akan tetapi kopi yang diproduksi tersebut hanya
sebatas kopi hijau biasa. Peluang ini juga didukung oleh ketersediaan
bahan baku di daerah Temanggung yang mampu meningkatkan nilai jual
kopi Temanggung. Hal ini juga bisa dikembangkan menjadi salah satu
produk khas dari daerah Temanggung. Ide pengembangan produk ini
bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan daerah, menyerap tenaga
kerja, dan mampu mengurangi pengangguran apabila dapat dikembangkan
dalam skala besar. Maka dari itu sangat perlu didirikan usaha Kopi Hijau
(Green Coffee) semacam ini

B. Visi dan Misi


1. Visi
Menciptakan minuman kopi yang bermutu, bergizi, sehat, serta
mampu menjaga berat badan agar tetap ideal melalui Green Coffee
Temanggung.
2. Misi
a) Selalu melakukan inovasi yang berkelanjutan terhadap
Temanggung.
b) Selalu memberikan kwalitas dan kepuasan kepada konsumen
terhadap Green Coffee Temanggung.
c) Melayani dengan sepenuh hati setiap keinginan dan kebutuhan
dari pelanggan.
C. Analisis Industri
Usaha yang banyak digemari oleh beberapa konsumen, terutama
konsumen yang mempunyai masalah terhadapa berat badan yaitu usaha
makanan atau minuman yang rendah kalori serta mampu menurunkankan
berat badan bagi konsumen yang mengalami masalah kelebihan berat
badan. Maka dari itu salah satu usaha yang akan saya rintis ini merupakan
suatu usaha yang diharapkan mampu membantu masalah-masalah
dikalangan masyarakat terkait berat badan. Selain itu saya mencoba untuk
membuat suatu inovasi baru terkait produk Green Coffee yang beberapa
telah ada di pasaran. Karena berdasarkan surve yang saya lakukan
terhadap konsumen pengguna kopi hijau kebanyakan mereka berpendapat
bahwa kopi tersebut belum ada variasi soal rasa. Jadi, usaha ini merupakan
suatu usaha untuk menciptakan variasi serta inovasi baru terkait produk
Green Coffee sebagai produk penurun berat badan.

D. Rangkuman Eksekutif

Green Coffee merupakan suatu bisnis yang lahir dari suatu inovasi
penulis terhadap sebuah produk minuman yang dapat memberikan manfaat
positif bagi kesehatan tubuh, terutama bagi masalah berat badan. Karena
masalah tersebut sering menjadi persoalan yang wajar dikalangan
masyarakat, baik kalangan remaja, dewasa, atau orang tua.

Pada tahap awal perintisan bisnis ini, masih dikelola bersama dengan
beberapa rekan bisnis yang telah ahli mengenai bisnis kopi Temanggung,
terutama kopi hijau sebagai bahan baku dari produk yang akan dibuat.
Untuk bahan baku dan peralatan serta perlengkapan produksi dibeli dari
beberapa supplier yang bekerja sama dengan Green Coffee. Untuk jangka
panjang Green Coffee akan membuat sebuah sistem manajemen yang baik,
untuk membawa bisnis ini semakin berkembang menjadi bisnis yang
berskala besar.

Metode pemasaran yang akan dilakukan adalah Edukasi Market.


Proses Edukasi ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan
pembelajaran bagi para konsumen pada umumnya mengenai manfaat dari
Green Coffee dan tentang pentingnya mengkonsumsi minuman yang sehat.
Cara untuk menjelaskan kepada para konsumen dengan cara langsung
yaitu dengan membuka stan penjualan dan pemasaran di daerah
Temanggung atau di pusat-pusat keramaian serta dapat melalui media
brosur, banner ataupun media online.

III. ASPEK PRODUKSI SECARA TEKNIS DAN TEKNOLOGIS


A. Lokasi usaha
Lokasi usaha untuk Green Cofee ini rencananya akan saya dirikan di
Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.. Alasan saya memilih
lokasi tersebut yaitu untuk mempermudah mendapatkan stok bahan baku
dari produk yang akan saya produksi. Berikut gambaran peta lokasi
produksi Green Coffee.

Gambar 1. Peta Lokasi Produksi Green Coffee.


B. Skala usaha
Pada perintisan awal usaha yang akan saya rintis ini masih berskala
rumahan atau Home Industri. Kemudian berlanjut ke skala yang lebih
besar apabila presentase dari permintaan para konsumen semakin
meningkat seiring dengan perkembangan usaha tersebut.

C. Layout industri

Karena pada perintisan awal usaha Green Coffee masih dalam skala
home industry, maka berikut layout dari usaha Green Coffee :
2 5

1 4 6 7

3 9
8
14 15

10

13 12 11
15

16 18 19

17
Skala 1 cm : 15 m
Gambar 2. Desain Tata Letak Usaha Green Coffee

Keterangan:

1.Sortasi Gelondong 11.Pengupasan Kulit Tanduk

2.Limbah Sortasi 12. Penyangraian

3.Tempat Ganti Pekerja 13.Penggilingan

4.Pulping/Pengupasan Kulit Buah 14.Pengemasan

5.Limbah Kulit Buah 15.Penyimpanan Bahan Baku

6.Fermentasi 1 16.Tempat Parkir

7.Fermentasi 2 17. Toilet Pekerja

8.Pencucian 18.Musholla

9.Limbah Pencucian 19. Kantin

10.Pengeringan

D. Proses produksi dan teknologi


Berikut gambaran secara skematis dari proses pembuatan produk
Green Coffee :

Persiapan Alat Sortir/Pemilihan Roasting

Pengemasan Mesin Penepung/Disk Pendinginan


Mill

Warung/Toko

Pemasaran

Reseller

Gambar 2. Diagram Proses Produksi Green Coffee

1. Biji kopi hijau yang telah didapat dari petani dipilih/disortasi untuk
memastikan bahwa biji-biji yang didapat sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga didalam proses pemilihan/sortasi didapatkan biji
kopi dengan kualitas yang terbaik.
2. Selanjutnya biji kopi yang telah di sortir tersebut dimasukkan kedalam
mesin roasting atau oven konveksi sekitar 20 menit. Biji kopi tersebut
harus ditempatkan dalam loyang berlubang, dan biji harus dibolak-
balik beberapa kali selama proses tersebut.
3. Biji kopi yang sudah matang diturunkan dari oven, kemudian
didinginkan menggunakan kipas angin, sampai biji kopi tersebut
benar-benar dingin.
4. Setelah biji kopi dingin tahap selanjutnya biji kopi ditepung
menggunakan mesin penepung/diskmill dengan tingkat buliran tepung
yang paling kecil.
5. Setelah selesai ditepung bubuk kopi didinginkan sebentar, setelah
dingin baru dikemas sesuai dengan ukuran/berat kopi yang dibutuhkan.
6. Tahap akhir pengolahan ini adalah pemasaran, pemasaran dilakukan
melalui dua tahap yaitu dijual langsung ke konsumen melalui
toko/warung yang telah menjadi mitra usaha dan melalui orang sebagai
reseller.
Tabel 1. Bahan Baku Green Coffee
No. Bahan

1. Biji Kopi Hijau

2. Bubuk Kayu Manis

Tabel 2. Mesin dan Peralatan Penunjang


No. Mesin dan Peralatan Kapasitas Harga
1. Oven Konveksi 150 kg per jam 8.000.000
2. Kipas Angin Ukuran 1,5 uF / 400 v 200.000
Medium
3. Mesin Penepung/Diskmill 150 kg per jam 15.000.000
4. Bungkus Kopi 50 gr 1.000
5. Terpal 3 x 3 m2 20.000
6. Wadah Plastik 30 kg 30.000
7. Wadah Plastik 10 kg 10.000
7. Skop Plastik 1 kg 7.000
8. Kompor gas 50 kg 3.000.000
9. Tabung LPG 12 kg 147.000
10. Listrik 1 bulan 200.000
11. Etalase 2,5 x 0,5 x 2 m2 2.000.000
12. Keskertariatan 1 bulan 50.000
13. Motor bax 250 cc 18.000.000
14. Bensin 20 litter 129.000
E. Hasil analisis aspek teknis

F. Penentuan jumlah order


G. Penentuan jumlah bahan baku sebagai persediaan
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Permintaan
Produk yang akan kami hasilkan dalam usaha ini berupa bubuk kopi
hijau atau Green Coffe, yang mana berdasarkan risearc sangat bermanfaat
bagi kesehatan karena berpotensi dalam menurunkan kelebihan berat
badan. Berdasarkan surve sederhana yang kami lakukan dikalangan
masyarakat, terutama masyarakat wanita di kalangan remaja hingga
dewasa sering mempersoalkan terkait masalah berat badan yang melebihi
batas ideal mereka. Selain itu, produk-produk yang berkaitan dengan hal
demikian sering berupa obat atau suplemen yang terkadang bersifat tidak
baik bagi tubuh apabila dikonsumsi secara berkelanjutan. Jadi,
berdasarkan surve tersebut kami berpendapat bahwa kebutuhan
masyarakat, terutama masyarakat berjenis kelamin waniti yang berusia 16-
35 tahun, masih memerlukan suatu makanan atau minuman yang rendah
kalori sekaligus berpotensi untuk menurunkan berat badan. Dengan
demikian dapat diprediksikan bahwa permintaan akan produk tersebut
masih tinggi dikalangan masyarakat, terutama di kalangan kaum wanita.
B. Penawaran

Berdasarkan usaha yang akan kami rintis yaitu Green Coffe, maka
kami mencoba menawarkan produk terbaik kami bagi target dengan fokus
pada kelompok tertentu, seperti kalangan wanita. Sehingga spesifikasi
image produk yang ditawarkan dapat tertanam pada konsumen yang
menjadi sasaran pasar produk kami.

C. Strategi pemasaran
Green Coffe merupakan suatu produk kesehatan yang ditujukan untuk
masyarakat tertentu yang mempunyai masalah terkait kelebihan berat
badan, sehingga proses pemasarannya hanya fokus kepada satu atau
beberapa kelompok pembeli saja. Maka dari itu bentuk strategi pemasaran
yang akan kami pilih yaitu Strategi Pemasaran Terkonsentrasi
(Concentrated marketing), yang artinya pemasaran produk hanya
ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi terhadap
produk kami tersebut.

III. ASPEK ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA


A. Bentuk badan usaha

Bentuk badan usaha pada tahap awal perintisan dari usaha Green
Coffee ini masih dalam bentuk rumahan atau Home Industri.

B. Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi

Pemilik

Bagian Keuangan Bagian Produksi

Karyawan Karyawan Karyawan

Gambar
C. Kebutuhan personil dan kualifikasi
D. Peran dan tanggungjawab personalia
IV. ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan dana dan Sumber modal
B. Analisis kelayakan finansial :
Meliputi : Net Present Value (NPV); Internal Rate of Return (IRR);
Net Benefir Cost Ratio (Net B/C); Pay Back Periode.
C. Prakiraan pendapatan
V. ASPEK RESIKO
A. Evaluasi tentang kelemahan bisnis yang akan didirikan
B. Resiko keuangan dimasa mendatang
Gambaran elastisitas industri terhadap perkembangan teknologi
dan peralatan dimasa mendatang

Вам также может понравиться