Вы находитесь на странице: 1из 3

48

BAB IV
ANALISA KASUS

Sejak ± 1 tahun SMRS os sering mengeluh sesak napas. Sesak


napas dipengaruhi aktivitas dan sesaknya berkurang bila diistirahatkan.
Sesak tidak dipengaruhi cuaca, debu dan emosi. Sejak ± 1 bulan SMRS os
mengeluh sesak napas bertambah sering, dan memberat sejak 4 jam SMRS.
Sesak sudah muncul saat os berjalan dari kamar ke kamar mandi (± 50m). Di
malam hari os mengeluh susah tidur karena sesak napas, os lebih nyaman
menggunakan 2-3 bantal saat tidur. Batuk (+), tidak berdahak, tidak
berdarah. Batuk memberat ketika os berbaring. Hasil anamnesis
menandakan bahwa keluhan os termasuk dalam gejala Congestive Heart
Failure, yaitu: sesak napas dipengaruhi aktivitas dan sesaknya berkurang
bila diistirahatkan dan batuk ketika berbaring termasuk kriteria minor
Framingham’s Score. Di malam hari os mengeluh susah tidur karena sesak
napas atau disebut Paroxysmal nocturnal dyspnea termasuk dalam kriteria
mayor Framingham’s Score.
Os memiliki riwayat hipertensi ± 10 tahun, tidak minum obat teratur.
Riwayat merokok ada sejak usia 20 tahun, 1 bungkus/hari. Riwayat stroke
ringan 5 tahun yang lalu dan dinyatakan sembuh. Adanya riwayat hipertensi
kontribusi untuk terjadinya gagal jantung sebesar 75%. Hipertensi dapat
menyebabkan gagal jantung melalui beberapa mekanisme, termasuk
hipertropi ventrikel kiri. Hipertensi ventrikel kiri dikaitkan dengan disfungsi
ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya infark
miokard. Merokok juga berpengaruh pada perkembangan gagal jantung.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang dan
kesadaran compos mentis. Tekanan darah 80/60 mmHg, Nadi: 110x/menit
regular, isi dan tegangan cukup, Respiration rate: 36x/menit dan
o
temperature: 37,0 C. Dari pemeriksaan keadaan spesifik, kepala:
normochepali, leher: JVP: 5+0 cm H2O, Pulmo; auskultasi: Vesikuler (+/+)
49

normal, ronki (+/-), wheezing (-/-), Jantung; palpasi: teraba di ICS VI linea
axillaris anterior sinistra, Perkusi; Kanan atas : ICS II linea parasternalis
dextra, Kiri atas: ICS II linea midclavicularis sinistra, Kanan bawah : ICS IV
linea parasternalis dextra, Kiri bawah : ICS VI linea axillaris anterior
sinistra. Ekstremitas : edema tungkai (-/-). Auskultasi : HR 110x/menit, S1-
S2 reguler, Murmur (-), gallop (+). Hasil rontgen thorax didapatkan kesan
Cardiomegali dan efusi pleura minimal. Pada pemeriksaan fisik dan rontgen
didapatkan kardiomegali dan gallop (+) yang merupakan kriteria mayor
Framingham’s Score, dan efusi pleura merupakan kriteria minor
Framingham’s Score.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
rontgen yang telah dilakukan didapatkan diagnosis Tn. AM, usia 78 tahun
dengan CHF (Congestive Heart Failure) . Diagnosis CHF pada pasien ini
berdasarkan Framingham’s Score adalah 3 kriteria mayor dan 2 kriteria
minor, sebagai berikut: Kriteria mayor, yaitu paroxysmal nokturnal dispnea
atau ortopnea, kardiomegali, dan S3 Gallop. Kriteria minor, yaitu sesak
nafas saat beraktivitas dan efusi pleura. Diagnosis CHF dapat ditegakkan
jika terdapat 2 kriteria mayor; atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
berdasarkan Framingham’s Score.
Dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan HR: 110 x/menit, Axis
normal, Irama sinus rhytm, q patologis : Lead III, ST depresi : Lead I, aVL,
V6, T inverted : lead II, Lead III, aVF, V4, V5. Perubahan EKG ini
mengindikasikan adanya iskemia miokardium
Os diberikan pengobatan dengan farmakologis dan non farmakologis.
Pengobatan non farmakologis berupa istirahat tirah baring, edukasi
(disarankan untuk membatasi aktivitas). Terapi gizi (hindari obesitas, diet
rendah garam), mengatur posisi senyaman mungkin., hentikan rokok. Untuk
pengobatan farmakologis os diberikan IVFD RL gtt 10 x/menit, Furosemid
1x1 iv (20 mg), Spironolacton 1x1 (25 mg), Aspilet 1 x 1 tab (80 mg),
Clopidogrel 1 x 1 (75 mg).
50

Вам также может понравиться