Вы находитесь на странице: 1из 15

TUGAS SEJARAH INDONESIA

CANDI PRAMBANAN

DISUSUN OLEH:
FAJRIN LHEGA F. (16)
X MIPA 5

SMA N 4 PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
1
DAFTAR ISI

Asal penemuan candi Prambanan .................................................................... 3

Lokasi atau tempat candi Prambanan .............................................................. 3

Sejarah candi Prambanan ................................................................................. 4

Arsitektur candi Prambanan ............................................................................. 6

Relief candi Prambanan .................................................................................... 7

Nama candi di Prambanan ................................................................................ 9

Candi candi disekitar candi Prambanan ........................................................... 14

Daftar pustaka ................................................................................................. 15

2
 ASAL PENEMUAN CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Jawa Tengah, Candi


Prambanan tersebut ditemukan kembali dalam keadaan runtuh dan hancur
serta ditumbuhi semak belukar. Hal ini karena telah ditinggalkan manusia
pendukungnya beratus-ratus tahun silam. Secara administratif kompleks candi
ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi-candi di daerah Prambanan pada awal ditemukannya hanya tinggal


reruntuhan saja. Kerusakan-kerusakan pada candi banyak disebabkan antara
lain:

1. Tidak terpelihara lagi candi-candi yang dikarenakan kerajaan yang menguasai


berpindah tempat.
2. Terjadinya bencana alam seperti gempa bumi yang dasyat pada
tahun 1867 dan beberapa kali meletusnya gunung Merapi.
3. Dipergunakannya bagian-bagian candi untuk keperluan rakyatbahkan
pemerintah sendiri.
4. Para Arkeologi yang mengambil arca-arca untuk keperluan museum.

Saat ini tidak mengherankan bila ada bagian-bagian dari candi banyak yang
telah berpindah tempat. Seandainya semua itu masih berada ditempatnya,
bagaimanapun berhamburan masih dapat disusun kembali seperti pemugaran
candi Prambanan

 LOKASI ATAU TEMPAT CANDI PRAMBANAN


Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang
lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan
Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-
Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata
yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk
dalam wilayah Kabupaten Sleman. Sedangkan sebagian lagi masuk dalam
wilayah Klaten.

3
 SEJARAH CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-


raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan namaPikatan pada
candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka
856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukannya sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang
dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Prasasti ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De
Casparisberhasil menguraikan dan membahasnya.

Menurut Casparis ada 3 hal penting dalam prasati tersebut, yaitu:


1. Bahasanya merupakan contoh tertua prasasti yang berangka tahun yang
ditulis dalam puisi Jawa kuna;
2. Isinya memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa sejarah yang sangat
penting dari pertengahan abas ke IX M;
3. Didalamnya terdapat uraian yang rinci tentang suatu “gugusan candi“, sesuatu
yang unik dalam epigrafi Jawa kuna.

Dari uraian diatas yang menarik adalah peristiwa sejarah dan uraian tentang
pembangunan gugusan candi. Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah
peperangan antara Balaputeradewa dari keluarga Sailendra melawan Rakai
Pikatan dari keluarga Sanjaya. Balaputeradewa kalah dan melarikan diri ke
Sumatera. Konsolidasi keluarga raja Rakai Pikatan itu kemudian menjadi
permulaan dari masa baru yang perlu diresmikan dengan pembangunan suatu
gugusan candi besar.

Gambaran tentang gugusan candi seperti yang disebut dalam prasasti


Siwargrarha dapat dibandingkan dengan kompleks candi Prambanan, gugusan
candi yang dibangun pusatnya dipagari tembok keliling dan dikelilingi oleh
deretan candi perwara yang disusun bersap hanya terdapat pada candi
Prambanan. Disebutkan pula candi Perwara sama dalam bentuk dan ukuran.

4
Hal lain yang menarik adalah 2 buah candi Apit, masing-masing didekat
pintu masuk utara dan selatan. Keterangan mengenai gugusan candi yang
terletak didekat sungai mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan
sungai Opak di sebelah baratnya dan jika dari jarak antara sungai Opak dan
gugusan candi Prambanan dan adanya pembelokan aliran sungai kemungkinan
pembelokan tersebut terjadi diantara desa Klurak dan Bogem.
Dengan demikian, tampaknya uraian yang terdapat dalam prasasti
Siwargrarha tentang gugusan candi tersebut lebih cocok dengan keadaan candi
Prambanan.Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur
berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah Prambanan, kondisi ini
semakin parah dengan terjadinya gempa bumi dan beberapa kali meletusnya
Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan runtuh dan meninggalkan
puing-puing batu yang berserakan.
Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda
bernamaC.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan
tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha
pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman
pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu.
Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van
Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap
candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun
percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan
pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23 Desember 1953
candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden
Dr. Ir. Sukarno.Pemugaran candi di wilayah Prambanan terus dilaksanakan,
diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pemugaran
candi Brahma dimulai pada tahun 1977 dan telah selesai dan diresmikan oleh
Prof Dr. Haryati Soebandio tanggal 23 Maret 1987.
Candi wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 selesai dan diresmikan oleh
Presiden Soeharto tanggal 27 April 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya
dilakukan terhadap 3 buah candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan
Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut.

5
Arsitektur

Arsitektur candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang


berdasarkan kitab Wastu Sastra. Denah candi megikuti pola mandala,
sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi
Hindu. Prambanan memiliki nama asli Siwagrha dan dirancang menyerupai
rumah Siwa, yaitu mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat para
dewa bersemayam. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam
semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan
ranah, alam atau Loka.
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari
yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama,
tiap konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada
hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal
terbagi atas tiga zona:

 Bhurloka (dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk


yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini
manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak
suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.
 Bwahloka (dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat
orang suci, resi, pertapa, dan dewata rendahan. Di alam ini manusia mulai
melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi
melambangkan ranah bwahloka.
 Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi sekaligus
tersuci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman
dalam dan atap candi melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di
kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka

6
berupa ratna(Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan
modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam
arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu
untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
 Relief Candi Prambanan

Candi ini dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana
dan Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam
pagar langkan sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama.
Relief ini dibaca dari kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam
mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual
mengelilingi bangunan suci searah jarum jam oleh peziarah. Kisah
Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi
Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif
Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu
awatara Wishnu.
Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik
oleh Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke
Alengka untuk membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan
dalam Sendratari Ramayana, yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang
dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan
purnama. Latar belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah
tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.
Lokapala, Brahmana, dan Dewata
Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh candi di sepanjang
galeri dihiasi arca-arca dan relief yang menggambarkan para dewata dan
resi brahmana. Arca dewa-dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru

7
mata angin dapat ditemukan di candi Siwa. Sementara arca para brahmana
penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma. Di candi Wishnu terdapat
arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau bidadari kahyangan.

Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru

Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk)
yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan
pohon hayat kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha
dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia.
Di kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan
ajaib bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan lainnya,
seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-lain. Pola
singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di
Prambanan, karena itulah disebut “Panil Prambanan”.

8
 Nama nama candi di prambanan
1. Candi Siwa

Candi Siwa adalah candi induk dari candi Prambanan dan disebut juga
candi Roro Jonggrang, candi ini dahulu rusak namun dibangun kembali
pada tahun 1918 sampai tahun peresmiannya 1953. Di Jawa, dewa Siwa
lebih dihormati daripada dewa Wisnu dan Brahma, karena orang Jawa
percaya bahwa selain merusak, dewa Siwa juga membangun kembali.
Bagian dalam candi Siwa ini dihias dengan sangat halus dan teliti dan di
tengah candi ada sebuah sumur yang berisi peti-peti tertutup yang diisi
tulang ayam dan kambing dan ditengahnya ada lembaran-lembaran emas

2. Candi Brahma

9
Candi Brahma ini terletak di selatan candi Siwa yang mempunyai ukuran
hampir sama dengan candi Wisnu yaitu memiliki panjang 20 m, lebar 20
m, dan tinggi 37 m Pada candi ini terdapat satu relung yang berisi arca
dewa Brahma dengan tinggi 2,40 m yang berdiri di atas pedestal yang
berbentuk yoni. Dewa Brahma dikenal sebagai dewa pencipta yang
tampak dari keempat tangannya yang semuanya memegang tasbih dan
kendi. Di sekeliling pagar langkan (balustrade) candi ini terdapat relief
yang merupakan cerita lanjutan dari Candi Siwa yaitu certa Ramayana.

3. Candi Wisnu

Candi Wisnu terletak di sebelah utara candi Siwa dan menghadap ke arah
Timur. Pada candi ini terdapat satu relung yang berisi arca Dewa Wisnu dalam
posisi berdiri. Candi ini mempunyai ukuran panjang 20 m, lebar 20 m, dan
tinggi 37 m. pada bagian dalam pagar langkan (balustrade) yang mengelilingi
candi terpahatkan relief cerita Kresnayana, yang cerita tentang Khrisna sebagai
reinkarnasi dari Dewa Wisnu. Dewa Wisnu digambarkan mempunyai tangan
berjumlah empat yang masing-masing memegang gada, cakra (cakram),
sangkha (kerang bersayap) dan buah atau kuncup teratai.

Prasasti dalam kondisi aus, lempengan polos tanpa ragam hias, di atas
lempengan emas terdapat enskripsi timbul dengan huruf Jawa Kuna berbunyi
“dhasama”. Kata dhasama belum diketahui artinya, apakah merujuk nama
dewa ataukah nama sifat. Diperkirakan dibuat pada abad IX Masehi.

10
4. Candi Garuda

Ditemukan di bagian belakang dinding sumuran Candi Garuda, Kompleks


Candi Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 1991. Dicatat sebagai koleksi
BPCB D.I. Yogyakarta pada 21 Maret 2002, dengan nomor inventaris koleksi
BG. 1769. Prasasti ini memiliki ukuran: panjang 3,00 cm, lebar 1,718 cm, tebal
0,031 cm, berat 0,45 gram, dan tingkat kemurnian emas 16 karat (Au. 69,69%).
Dibuat dengan menggunakan teknik tempa dan gores.

Prasasti dalam kondisi aus, lempengan polos tanpa ragam hias, di atas
lempengan emas terdapat enskripsi timbul dengan huruf Jawa Kuna berbunyi
“dhasama”. Kata dhasama belum diketahui artinya, apakah merujuk nama
dewa ataukah nama sifat. Diperkirakan dibuat pada abad IX Masehi.

Ditemukan di bagian belakang dinding sumuran Candi Garuda, Kompleks


Candi Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 1991. Dicatat sebagai koleksi
BPCB D.I. Yogyakarta pada 21 Maret 2002, dengan nomor inventaris koleksi
BG. 1769. Prasasti ini memiliki ukuran: panjang 3,00 cm, lebar 1,718 cm, tebal
0,031 cm, berat 0,45 gram, dan tingkat kemurnian emas 16 karat (Au. 69,69%).
Dibuat dengan menggunakan teknik tempa dan gores.

11
Prasasti dalam kondisi aus, lempengan polos tanpa ragam hias, di atas
lempengan emas terdapat enskripsi timbul dengan huruf Jawa Kuna berbunyi
“dhasama”. Kata dhasama belum diketahui artinya, apakah merujuk nama
dewa ataukah nama sifat. Diperkirakan dibuat pada abad IX Masehi.

Ditemukan di bagian belakang dinding sumuran Candi Garuda, Kompleks


Candi Prambanan, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 1991. Dicatat sebagai koleksi
BPCB D.I. Yogyakarta pada 21 Maret 2002, dengan nomor inventaris koleksi
BG. 1769. Prasasti ini memiliki ukuran: panjang 3,00 cm, lebar 1,718 cm, tebal
0,031 cm, berat 0,45 gram, dan tingkat kemurnian emas 16 karat (Au. 69,69%).
Dibuat dengan menggunakan teknik tempa dan gores.

5. Candi Apit

merupakan sepasang candi yang saling berhadapan. Letaknya, masing-masing,


di ujung selatan dan ujung utara lorong di antara kedua barisan candi besar.
Kedua candi ini berdenah bujur sangkar seluas 6 m2 dengan ketinggian 16 m.
tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Tidak terdapat selasar
di permukaan kaki candi. Masing-masing mempunyai satu tangga menuju satu-
satunya ruangan dalam tubuhnya. Hanya ada hal yang istimewa tentang candi
ini, ialah ketika candi ini sudah selesai di bangun kembali, kelihatan sangat
indah.

12
Selain keenam candi besar dan dua candi apit yang telah diuraikan di atas,
di pelataran atas masih terdapat delapan candi berukuran sangat kecil, yaitu
dengan denah dasar sekitar 1,25 m2. Empat di antaranya terletak di masing-
masing sudut latar, sedangkan empat lainnya ditempatkan di dekat gerbang
masuk ke pelataran atas.

6. Candi nandi

Yang didalamnya terdapat arca lembu adalah kendaraan siwa dan dibelakan
kanan kiri ada arca chandra dewa bulan yang berdiri diatas kereta yang ditarik
10 kuda yang melambangkan bulan dalam satu tahun jaman masehi dan surya
dewa matahari yang berdiri diatas kereta yang ditarik7 kuda yang
melambangkan hari dalam satu minggu.

13
7. Candi Kelir

Yang memiliki tinggi 2 meter yang berada disetiap pintu masuk yang berfungsi
untuk arah mata angin.

 Candi candi disekitar candi prambanan


1. Candi kalasan
2. Candi sewu
3. Candi plaosan
4. Candi sari
5. Candi gambisari
6. Candi gebang
7. Candi borong
8. Candi ijo
9. Candi banyunibo
10. Candi sumber watu

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

https://candiprambanann.wordpress.com/category/relief/

https://cauchymurtopo.wordpress.com/tag/candi-garuda/

https://backpackology.me/2013/08/24/mengenal-candi-candi-di-sekitar-prambanan/

refreshingblog.blogspot.com/2013/02/tentu-saja-kita-tahu-tentang-candi.html

tugasfiles.blogspot.com/2014/05/makalah-candi-prambanan.html

makalahkita.com/contoh-makalah-tentang-candi-prambanan-lengkap/

https://backpackology.me/2013/08/24/mengenal-candi-candi-di-sekitar-prambanan/

okehartikel.blogspot.com/2013/11/candi-prambanan.html

15

Вам также может понравиться