Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

ANALISIS SITUASI

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan profesional adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosia-spiritual yang komprehensif serta
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, dan agar supaya tujuan tersebut dapat
tercapai maka diperlukan suatu cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti
prinsip-prinsip manajemen.
Menurut Hasibuan (2006) mendefenisikan manajemen berasal dari bahasa kata
manage yang artinya mengatur. Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan danupaya pengendalian anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya demi tercapaainya tujuan organisasi yang
telah dicapai, sedangkan manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan
profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat
fungsi tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-
keterampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya
asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berguna kepada klien. Dengan
alasan tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi
(Nursalam, 2013).
Sebagai realisasi dari upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan, maka
berdasarkan pengambilan data pada tanggal 04 Juni - 08 Juni 2018 didapatkan bahwa,
model asuhan keperawatan profesional yang saat ini dilaksanakan di ruang Melati III
RSUD Dr. Moewardi adalah Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dengan
metode penugasan keperawatan primer yang akan bertanggungjawab terhadap asuhan
klien bersama perawat associate dari mulai datang sampai pulang/pindah dari suatu
ruangan. Perawat primer yang mempunyai keuntungan yaitu meningkatkan hubungan
antara perawat dan pasien, terciptanya kolaborasi yang baik, metode ini mendukung
pelayanan profesional dan penguasaan pasien oleh seorang perawat primer sedangkan
kerugiannya yaitu biaya yang diperlukan banyak.
Berdasarkan uraian diatas, salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan
manajerial adalah dengan melalui pembelajaran di lahan praktik, sehingga Mahasiswa
Profesi Ners harus mampu mengaplikasikan secara langsung pengetahuan manajerialnya
dengan bimbingan dari pembimbing klinik dan akademik. Dengan adanya kegiatan praktik
tersebut diharapkan Mahasiswa Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta mendapatkan
tempat untuk ikut kedalam sistem sehingga dapat memberikan alternatif pemecahan
masalah manajemen terutama pada lingkup ruang rawat inap.

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep dan prinsip kepemimpinan dan
manajemen keperawatan dalam pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan
profesional diruang rawat inap.
b. Bagi Rumah Sakit
Perawat dapat menerapkan metode MPKP di ruang rawat inap RSUD Dr.
Moewardi Surakarta sehingga dapat tercapainya mutu pelayanan profesional
terutama dalam bidang keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik klinik Manajemen Keperawatan, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan aspek-aspek manajemen keperawatan dalam penerapan proses
keperawatan, yang meliputi:
a. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan masalah pelayanan
keperawatan di ruangan yang berhubungan dengan fungsi asuhan, perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
b. Menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil identifikasi.
c. Menentukan penyebab masalah berdasarkan masalah yang timbul.
d. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan prioritas yang telah dirumuskan.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
f. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan dengan perawat di
ruang rawat inap.
g. Kelompok melaksanakan penerapan MPKP dengan melaksanakan evaluasi
setelah pelaksanaan MPKP.
h. Melaksanakan role play menjadi Kepala Ruang secara bergantian oleh Mahasiswa
Ners.
i. Melaksanakan roleplay menjadi Primary Nurse dan Associate Nurse dalam satu
shift oleh masing-masing Mahasiswa Ners.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan praktik manajemen keperawatan ini dilaksanakan di ruang Melati III
RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang berlangsung dari tanggal 04 Juni - 23 Juni 2018

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mampu mengaplikasikan teori praktik manajemen keperawatan profesional.
2. Bagi Ruang Melati III
Mampu mengaplikasikan metode praktik keperawatan profesioanal yang
diharapkan mampu meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit RSUD
Dr. Moewardi Surakarta.
3. Bagi Pasien
Mampu meningkatkan kepuasan pelayanan kesehatan yang diberikan perawat
ruang Melati III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
e. Fasilitas Kamar Pasien
1) Kamar 1
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Bangku Injak 1 Baik
2 Tempat tidur besi 3 Baik
3 AC Split 1 Baik
4 Standart Infus 3 Baik
5 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
6 Kursi Tumpuk 3 Baik
7 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
8 Bedside Cabinet/Almari 3 Baik
Pasien

2) Kamar 2
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Tempat tidur besi 1 Baik
2 Standar infus 3 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran Pakaian kecil 1 Baik
5 Kursi Tumpuk 3 Baik
6 AC Split 1,5 PK 1 Baik
7 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
8 Sotamak Bed Manual 2 Baik
Fowler Hi-Lo Adj by Crank
9 Bedside Cabinet/Almari 3 Baik
Pasien
10 Bangku injak/foot step 1 Baik

3) Kamar 3
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
3 AC Split 1,5 PK 1 Baik
4 Foot Step 1 Baik
5 Infus Stand/standart infus 3 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Manual Sotamak Bed 3 Baik
8 Matras/kasur busa/semilas 3 Baik
Latex Mattres
9 Bedside Cabinet/Almari 3 Baik
Pasien
4) Kamar 4
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Oksigen Regulator flow 1 Baik
meter
3 AC Split 1,5 PK 3 Baik
4 Infus Stand/standart infus 3 Baik
5 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
6 Jemuran Pakaian kecil 1 Baik
7 Manual Sotamak Bed 1 Baik
8 Matras/kasur busa/semilas 1 Baik
Latex Mattres
9 Matras/kasur busa/semilas 1 Baik
Latex Mattres
10 Bedside Cabinet/Almari 2 Baik
Pasien
11 Bad pasien manual 3 Baik
12 Tempat tidur pasien 1 Baik

5) Kamar 5
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
3 AC Split 1,5 PK 1 Baik
4 Semilas latex matters 3 Baik
5 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
6 Standar infus 3 Baik
7 Sotamax Bed Manual 2 Baik
Fowler Hi-Lo Adj by Crank
8 Beside Cabinet 3 Baik
9 Bedside Pasien manual 1 Baik
10 Bangku injak/foot step 1 Baik

6) Kamar 6
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat tidur besi 2 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran pakaian kecil 1 Baik
5 AC Split 1,5 PK 1 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Bedside cabinet 2 Baik
8 Bedside cabinet 1 Baik
9 Standar infus 3 Baik
10 Semilas latex matters 3 Baik
11 Sotamax Bed Manual 1 Baik
Fowler Hi-Lo Adj by Crank
7) Kamar 7
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat tidur besi 1 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 AC Split 1,5 PK 1 Kurang Baik
5 Foot step 1 Baik
6 Infus stand/standart infus 3 Baik
7 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
8 Monual sotamak bed 2 Baik
9 Beside Cabinet 3 Baik

8) Kamar 8
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 2 Baik
2 Tempat tidur besi 1 Baik
3 Jemuran pakaian kecil 1 Baik
4 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
5 AC Split 1,5 PK 1 Kurang Baik
6 Infus stand/standart infus 1 Baik
7 Flowmeter central 2 Baik
8 Bedside cabinet 1 Baik
9 Bedside Cabinet 1 Baik
10 Manual Sotamak bed 1 Baik
11 Foot step 1 Kurang Baik

9) Kamar 9
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 1 Baik
3 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Flowmeter central 3 Baik
8 Bedside Cabinet 2 Baik
9 Bedside Cabinet 1 Baik
10 Manual Sotamak bed 1
11 Bed Pasien Manual 1 Baik
10) Kamar 10
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 1 Baik
3 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Flowmeter central 3 Baik
8 Manual Sotamak bed 2 Baik
9 Bedside Cabinet 3 Baik
10 Bangku Injeksi/Foot step 1 Baik

11) Kamar 11
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
3 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Flowmeter central 3 Baik
8 Bedside Cabinet 1
8 Manual Sotamak bed 3 Baik
9 Bedside Cabinet 2 Baik

12) Kamar 12
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
3 Jemuran Pakaian Kecil Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LED 32 HDMI Braket 1 Baik
7 Flowmeter central 3 Baik
8 Bedside Cabinet 3
8 Manual Sotamak bed 3 Baik
9 Bangku injak/Foot Step 1 Baik

13) Kamar 13
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 2 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
5 AC Split 1,5 PK 1 Baik
6 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
7 TV LED 32 HDMI Braket 1
8 Foot Step 1
9 Bedside Cabinet 3 Baik
10 Bed Pasien Manual 1 Baik

14) Kamar 14
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 2 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
5 AC Split 1,5 PK 1 Baik
6 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
7 TV LED 32 HDMI Braket 1
8 Bedside Cabinet 3 Baik
9 Bed Pasien Manual 1 Baik

15) Kamar 15
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 3 Baik
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
5 Foot Step 1
6 AC Split 1,5 PK 1 Baik
7 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
8 Bedside Cabinet 3
9 Samsung TV LED 3Z 1 Baik
10 Semilas latex matters 2 Baik

16) Kamar 16
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
3 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LCD 32 Inch 1
7 Foot Step 2
8 Bed Pasien 2
9 Bedside Cabinet 3
10 Manual Sotamak bed 1 Baik
11 Semilas latex matters 2 Baik
12 Bed Pasien Manual 1
17) Kamar 17
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat tidur Besi 1
3 Oksigen Regulator flow 3 Baik
meter
4 Jemuran Pakaian Kecil 1 Baik
5 AC Split 1,5 PK 1 Baik
6 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
7 TV LCD 32 Inch 1
8 Foot Step 1
9 Bedside Cabinet 1
10 Semilas latex matters 3 Baik
11 Bedside Cabinet 2 Baik
12 Manual Sotamak bed 2

18) Kamar 18
NO Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat Tidur Besi 1 Baik
3 AC Split 1,5 PK 1 Baik
4 TV LCD 32 Inch 1 Baik
5 Flowmeter Central 3
6 Foot Step 1
7 Manual Sotamak bed 2 Baik
8 Bedside Cabinet 3 Baik
9 Semilas latex matters 3
10 Infus Stand 3 Baik

19) Kamar 20

NO Nama Barang Jumlah Keadaan


1 Kursi Tunggu 3 Baik
2 Tempat tidur Besi 2
3 Jemuran Pakaian Kecil Baik
4 AC Split 1,5 PK 1 Baik
5 Tiang Infus stainless Steel 3 Baik
6 TV LCD 32 Inch 1
7 Flowmeter Central 3
8 Bedside Cabinet 3

20) Kamar Mandi Timur


No Jenis Barang Jumlah Keadaan
1 Dudukan Pispot Beroda 2 Baik
2 Dudukan Pispot Paten 1 Baik
3 Troley Linen Kotor 1 Baik
4 Pispot Stenlis 8 Baik
5 Pispot Cerah Plastik 1 Baik
6 Pispot Plastik 1 Baik
7 Ember Merah dan penutup 4 Baik
8 Set Kebersihan 3 Baik
9 Gayung 1 Baik
10 Sampah Non Medis 3 Baik
11 Sampah Medis Kuning 5 Baik
12 Gentong Merah 1 Baik
13 Cantolan Handrub Tembok 4 Baik

21) Kamar Mandi Timur


No Jenis Barang Jumlah Keadaan
1 Sampah Non Medis 5 Baik
2 Sampah Medis 1 Baik
3 Gelas Ukur 2 Baik
4 Cantolan Baju 3 Baik
5 Baskom Besar 2 Baik
6 Gayung 3 Baik

f. Fasilitas Staf
1. Kantor kepala Ruang
2. Ruang Transit/diskusi
3. Nurse Station
4. Wastafle / tempat cuci tangan
5. Kamar Mandi
6. Setiap 1 bulan staf mendapatkan 1 hari Cuti dan 1 periode akan mendapatkan 1 hari
ekstra libur.

5.Machine
Ruang rawat inap Melati 3 mempunyai kapasitas 56 Tempat Tidur, yang terdiri dari :
a. Ruang Rawat Inap kelas 1 dengan kapasitas 44 TT yaitu kamar
2,4,6,8,9,10,11,12,13,14,1516,17,18,20, yang mana masing-masing kamar berisi 3 TT
kecuali kamar 8 berisi 2 TT
b. Ruang Rawat Inap kelas 2 kapasitas 12 TT yaitu kamar 1,3,5,7 masing-masing kamar
berisi 3 TT.
3.Methods
a. Pelaksanaan Timbang Terima
Timbang Terima adalah suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien (Nursalam, 2014). Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan
atau transfer tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain.
Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang rencana
perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
Berdasarkan hasil observasi timbang terima pasien dilaksanakan setiap pergantian shift.
Perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara
komprehensif tentang masalah keperawatan pasien, rencana keperawatan yang sudah
dilaksnakan dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 04 – 06 Juni 2018 diperoleh hasil bahwa
timbang terima dilakukan oleh perawat shift sebelumnya dengan perawat shift selanjutnya.
Timbang terima ini dilakukan oleh salah satu perwakilan dari PP perawat di Ruang Melati 3
RSUD Dr. Moewardi. Timbang Terima Pasien yang dilakukan pada pukul 07.00 WIB oleh
perawat shift malam ke perawat shift pagi dilakukan sebelum pre conference dengan
mengunjungi pasien satu persatu. Timbang terima pasien yang dlakukan pukul 14.00WIB
yang dilakukan dinas siang kedinas malam dilakukan pada pukul 21.00 WIB.
DIAGRAM
ISI MENYUSUL
Hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 04 - 06 Juni 2018, informasi yang
disampaikan dalam timbang terima yaitu keluhan yang disampaikan oleh pasien maupun
keluarga, pasien yang membutuhkan perawatan lebih, program yang sudah dilakukan dan
perencanaan yang akan dilakukan hari itu. Timbang terima dilaksanakan dengan mengacu
pada SPO yang ada. Diagram diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan timbang terima
dilakukan sesuai SPO yaitu dengan menyiapkan rekam medik pasien, melakukan serah terima
tugas ditiap ruangan perawatan pasien, mengucapkan salam dan melakukan identifikasi
pasien, memperkenalkan perawat shift berikutnya, lalu perawat pemberi tanggung jawab
menyampaikan informasi dengan metode SBAR pada perawat penerima tanggung jawab,
melakukan klarifikasi pasien dan keluarga, mendokumentasikan serah terima. Sedangkan
23,38% belum dengan SPO dalam segi mendahului timbang terima dengan doa bersama,
menginformasikan info kepada pasien/keluarga nama perawat dan shift berikutnya pada
setiap akhir tugas yang terkadang masih belum dijalankan.
b.Metode Penugasan
Asuhan Keperawatan di Ruang Melati 3 merrupakan tindakan yang dilakukan untuk
membantu dan mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan dasar pasien. Asuhan keperawatan
untuk pasien didokumentasikan setelah tindakan keperawatan. Perawat primer bertugas
langsung mempertanggung jawabkan kepada kepala Ruang.
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang Melati 3 bahwa pembagian tugas perawat
pada shift pagi dengan menggunakan metode primer, dibagi menjadi 5 PP dengan masing-
masing PP terdapat anggota tim sejumlah 5 perawat associate. pada waktu shift siang
danmalam dengan menggunakan metode tim dengan 1 penanggung jawab shift dan
anggotanya.
c. Alur Penerimaan Pasien
Penerimaan pasien baru yaitu suatu proses secara keseluruhan yang mendukung alur
keluar-masuk pasien diseluruh ruang perawatan inap, meliputi : pendaftaran,
skrining/penilaian, transfer, asuhan pasien, dan pemulangan pasien untuk meminimalkan
keterlambatan dalam pemberian asuhan pasien. Berdasarkan wawancara dengan perawat
bahwa alur penerimaan pasien diruang Melati 3 RSUD Dr. Moewardi sudah dilakukan
berdasarkan standar prosedur operasional, proses pengelolaan pasien keluar masuk rawat
inap. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat bahwa penerimaan dan pengeluaran
harus dengan seijin dokter penanggung jawab pasien.

PASIEN DR POLIKLINIK CENDANA,


REGULER, IGD

PELAYANAN TPPRI

RUANG RANAP

Skema Alur Penerimaan Pasien


d. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Tahapan dokumentasi dalam proses keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mencatat
data yang menjelaskan respon manusia yang mempengaruhi pola-pola kesehatan
klien. Pengkajian adalah langkah awal dari tahapan dari proses keperawatan.
Dalam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. Informasi yang dibuat
dari klien (sumber data primer), data yang didapat dari orang lain (data sekunder),
catatan kesehatan klien,informasi,atau laporan.
2. Diagnosa keperawatan
Tujuan dari diagnosis keperawatan adalah untuk mengidentifikaasi respon klien
terhadap masalah masalah kesehatan yang dialami. Diagnosa keperawatan juga
merupakan keputusan klinis mengenai seseorang keluarga atau masyarakat
sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar, pemilihan intervensi yang
menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnosa keperawatan adalah
bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah.
3. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan merupakan catatan tentang penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilakukan. Perencanaan adalah bagian dari fase
pengoranisasian dalam proses keperawatan yang meliputi tujuan keperawatan,
penetapan pemecahan masalah, menentukan tujuan keperawatan untuk mengatasi
masalah klien.
4. Intervensi keperawatan
Intervensi merupakan catatan tentang tindakan yang diberikan oleh perawat, berisi
tentang catatan pelaksanaan rencana keperwatan, pemenuhan kriteria hasil dari
tindakan keperawatan mandiri maupun kolaboratif. Tindakan keperawatan
mandiri merupakan tindakan yang dilakukan perawat tanpa pesanan dokter.
Tindakan kolaborttif merupakan tindakan yang dilaksanakan perawat yang bekerja
sama dengan anggota tim kesehatan lainya untuk mengatasi masalah klien.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan catatan tentang indikasi kemajuan pasien terhadap tujuan
yang dicapai. Evaluasi bertujuan untuk menilai keefektifan perawat dan untuk
mengkomunikasikan statu spasien dari hasil tindakan keperawatan. Pernyataan
evaluasi terdiri dari dua komponen yaitu data yang tecatat yang menyatakan status
kesehatan sekarang dan pernyataan konklusi yang menyatakan efek dari tindakan
yang diberikan pada pasien. Tipe dokumentasi evaluasi yaitu evaluasi formatif
yang dilakukan pada saat memberikan intervensi dengan respon segera dan
evaluasi sumatifyang merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis
stasuspasien pada waktu tertentu. (31) TABEL OBSERVASI BELUM yA 

e. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan merupakan kegitan yang bertujuan untukmengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perwat disamping melibatkan pasien
unuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruang,dan perawat asosiate,
yang perlu jugamelibatkan seuruh anggota kesehatan (Nursalam, 2016)
Hasil observasi dan wawancara pada tanggal ......................
f. Komunikasi efektif dan terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah merupakan komunikasi yang diencanakan secara sadar,
tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk menyembuhkan klien. Tujuan dari
komunikasi teraputik ini adalah membantu pasien untuk memperjelas dan megurangi
beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
yang ada bila pasien percaya pada hal yang di perlukan, mengurangi keraguan,
membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan
kekuatan egonya, mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Sehingga diharapkan dapat mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan
dan tujuan pelayanan keperawatan dapat dicapai secara optimal (purwaningsih dan
karlina, 2010). 34

Вам также может понравиться