Вы находитесь на странице: 1из 7

Penyehatan Udara

“Oksidan Fotokimia”

Tingkat 2 DIV
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. AlivaIkma Yuhastari
2. Antika Pujiningtias
3. Ibnu Nugroho
4. Latri Hidayah
5. Nopi Ekayanti

Jurusan Kesehatan Lingkungan


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
OKSIDAN FOTOKIMIA

PENGERTIAN
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses
fotomikia, yaitu suatu proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan mengoksidasi
komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas oksigen.Senyawa
yang terbentuk merupakan polutan sekunder yang diproduksi karena interaksi
antara polutan primer dengan sinar.

Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan


fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2 . Polutan sekunder yang
paling berbahaya yang dihasilkan oleh reaksi hidrokarbon dalam siklus tersebut
adalah ozon (O3) dan peroksiasetilnitrat, yaitu salah satu komponen yang paling
sederhana dari grup peroksiasilnitrat (PAN).
Oksidan fotokimia adalah polutan primer berupa NOx dan hidrokarbon (HC) yang
dilepaskan dari pabrik dan kendaraan bermotor. Setelah menerima sinar matahari
akan mengalami reaksi fotokimia berubah menjadi materi sekunder berupa ozon,
dan ini menjadi penyebab terjadinya kabut fotokimia (photochemistry smog).
Oksidan fotokimia memiliki sifat pengasaman yang tinggi, dalam konsentrasi tinggi
memberikan rangsangan pada mata atau tenggorokan, memberikan pengaruh
kepada organ pernafasan, dan juga kepada produk pertanian .
SIFAT FISIK DAN KIMIA OKSIDAN FOTOKIMIA
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai
pengoksidasi. Oksidan adalah komponen atmosfir yang diproduksi oleh proses
fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi
komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Senyawa yang
terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi
antara bahan pencemar primer dengan sinar.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan
fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan sekunder yang
dihasilkan dari reaksi hidrokarbon dalam siklus ini adalah ozon dan
peroksiasetilnitrat.

PENYEBAB OKSIDAN FOTOKIMIA


1. Ozon
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah
kecil tetapi lapisan lain dengan bahan pencemar udara Ozon sangat berguna
untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara
pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang
242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen
tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk
ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang
gelombang 240-320 nm. Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh ozon di daerah
ultraviolet dan inframerah digunakan dalam metode-metode analitik.
2. Oksidan Lain
Hidrogen peroksida telah diidentifikasi sebagai oksidan fotokimia yang potensial.
Akan tetapi hidrogen peroksida ini merupakan senyawa yang sangat sulit
dideteksi secara spesifik di udara. Oleh karena itu tidak mungkin memperkirakan
dengan pasti bahwa hidrogen peroksida sebagai pencemar fotokimia udara.
MEKANISME PEMBENTUKAN OKSIDAN FOTOKIMIA
Oksidan yang terutama adalah ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) dan
peroxyacylnitrate (PAN). NO2 berasal dari hasil reaksi fotokimia NO dengan oksigen
di udara. Sedangkan ozon dan PAN berasal dari reaksi fotokimia NO, NO2, SO2 dan
radiakal hidrokarbon.
Ozon bukan merupakan hidrokarbon tetapi konsentrasi O3 di atmosfer naik sebagai
akibat langsung dari reaksi hidrokarbon, sedangkan PAN merupakan turunan
hidrokarbon. Hasil reaksi antara O dengan hidrokarbon merupakan produk
intermediat yang sangat reaktif yang disebut hidrokarbon radikal bebas (RO 2 ).
Radikal bebas semacam ini dapat bereaksi lebih lanjut dengan berbagai komponen
termasuk NO, NO2 , O2 , O3 , dan hidrokarbon lainnya. Beberapa reaksi yang mungkin
terjadi di antara bermacam-macam reaksi tersebut adalah sebagai berikut (Fardiaz,
1992) :
a) Radikal bebas bereaksi cepat dengan NO membentuk NO2 . Karena NO
dihilangkan dari siklus tersebut, akibatnya mekanisme normal untuk
menghilangkan O3 dari siklus tidak terjadi, sehingga konsentrasi O3 meningkat.
b) Radikal bebas dapat bereaksi dengan O2 dan NO2 membentuk peroksiasilnitrat.
c) Radikal bebas dapat bereaksi dengan hidrokarbon lainnya dan komponen
oksigen membentuk komponen-komponen organik lainnya yang tidak
diinginkan.
Campuran produk-produk sebagai akibat gangguan hidrokarbon di dalam siklus
fotolitik NO2 disebut smog fotokimia, yaitu terdiri dari kumpulan O3 , CO, PAN dan
komponen-komponen organik lainnya termasuk aldehide, keton, dam alkil nitrat.
Konsentrasi oksidan di udara dipengaruhi oleh ada tidaknya sinar matahari dan kadar
bahan-bahan pencemar primernya di udara. Pada siang hari kadar oksidan mencapai
titik maksimum dan malam hari kadar oksidant berada pada titik minimumnya.
Pembentukan ozon
Mekanisme reaksi fotokimia berperan dalam peningkatan jumlah ozon di lapisan stratosfer.
Sinar matahari mengenai molekul oksigen di statosfer dan memecahkannya secara fotolisis
menghasilkan dua atom oksigen radikal. Atom oksigen radikal ini kemudian bereaksi dengan
molekul oksigen yang masih tersisa menghasilkan ozon. Siklus pembentukan ozon ini
kemudian disebut sebagai siklus oksigen-ozon.
Reaksinya seperti berikut:
O2 + HV → 2O
(panjang gelombang kurang dari 240 nm)
O + O2 → O3
3O2 + HV → 2 O3 (reaksi lambat)
Ozon di troposfer berasal 10 % dari transport ozon di stratosfer. Selain itu, sumber
ozon di troposfer juga berasal dari aktivitas manusia dengan mekanisme yang sedikit
berbeda dengan ozon di stratosfer.

DAMPAK OKSIDAN FOTOKIMIA


1) Dampak oksidan fotokimia terhadap kesehatan
Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat
mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat
menyebabkan iritasi mata. Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia
yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak
ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada
hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2
jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan
kehilangan koordinasi.
Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama
beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.Pada kadar di udara
ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN)
mungkin menyebabkan iritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan.
Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.
Evaluasi tentang dampak ozon dan oksidan lainnya terhadap kesehatan yang
dilakukan oleh WHO task group menyatakan pemajanan oksidan fotokimia pada
kadar 200-500 μg/m³ dalam waktu singkat dapat merusak fungsi paru-paru anak,
meningkat frekuensi serangan asma dan iritasi mata, serta menurunkan kinerja
para olaragawan (Tugaswati, 2004).
2) Dampak oksidan fotokimia terhadap lingkungan
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses
fotomikia, yaitu suatu proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan
mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas
oksigen.Senyawa yang terbentuk merupakan polutan sekunder yang diproduksi
karena interaksi antara polutan primer dengan sinar.
Pada siang hari kadar oksidan mencapai titik maksimum dan malam hari kadar
oksidant berada pada titik minimumnya. Konsentrasi oksidan di udara
dipengaruhi oleh ada tidaknya sinar matahari dan kadar bahan-bahan pencemar
primernya di udara.
Oksidan fotokimia terdiri atas:oksidator, ozon(O3), peroxyacetylnitrate (PAN),
peroxibenzoylnitrate (PBN) dannitrat.
Dampak terhadap Lingkungan
 Pembentukan smog photokimia gangguan hidrokarbon di dalam siklus
fotolitik
 Bereaksi dengan selulosa.
 Merusak struktur sel tumbuhan timbul warna coklat kemerah-merahan
pada daun
 Berperan dalam proses pembentukan hujan asam
 Oksidan fotokimia memiliki sifat pengasaman yang tinggi, dalam konsentrasi
tinggi memberikan rangsangan pada mata atau tenggorokan, memberikan
pengaruh kepada organ pernafasan, dan juga kepada produk pertanian

Dampak oksidan Fotokimia terhadap reseptor


Referensi:
http://www.batan.go.id/ensiklopedi/01/01/02/02/01-01-02-02.html
http://www.scribd.com/doc/48490471/OKSIDAN#download
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/21/oksidan-fotokimia/
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF
http://elsari.wordpress.com/2010/02/06/dampak-pencemaran-udara-terhadap-lingkungan-
dan-manusia/
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/21/oksidan-fotokimia/
http://fadlikasmp21.blogspot.com/2013/09/oksidan-fotokimia-photochemistry-oxidant.html
http://bidangkeilmuanfisika.wordpress.com/2013/03/04/adisutrisnobudakketapang/
http://jurnalingkungan.wordpress.com/oksidan/
http://www.dirgantara-lapan.or.id/jizonpolud/htm/ozon.htm

Вам также может понравиться