Вы находитесь на странице: 1из 5

Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI MUN ke-5)

22-24 Maret 2016,Depok, Indonesia

Optimalisasi Biopolyester Dari Kandungan D-Mannitol Sargassum fusiforme


Untuk Meningkatkan Sektor Industri di Indonesia Jangka Panjang
Desy Indriani Nur Rahmah*, Lukman Adi Nugroho dan Alfa Marcorius

Fakultas Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman

Email: desyindriani65@gmail.com

Abstrak
Biopolyester adalah poliester yang dapat diuraikan oleh organisme hidup. Contoh biopolyester adalah
poliester alifatik yang bisa dibuat dari produk biomassa seperti polisakarida, protein, lemak maupun
aktifitas mikroorganisme sehingga mudah diuraikan secara alami. Selain poliester alifatik ada juga poliester
aromatik, poliester ini lebih susah untuk diuraikan secara alami dan karsinogen sehingga kurang ramah
lingkungan]. Banyak industri botol minuman menggunakan poliester aromatik seperti PET (Polyethylene
terephthalate). D-mannitol merupakan contoh bahan poliester alifatik yang memiliki potensi sebagai
pengganti PET yaitu bisa menghasilkan produk yang kaku kuat dan dapat dengan mudah diuraikan secara
alami dan aman bagi kesehatan. Saat ini program penggunaan bahan yang ramah lingkungan sedang
digalakkan sehingga penggantian PET menggunakan D-mannitol ini akan memiliki prospek lebih baik
dimasa depan bagi Indonesia. Sargassum fusiforme merupakan salah satu jenis alga coklat yang bisa
tumbuh di Indonesia. Sargassum fusiforme memiliki kandungan D-mannitol sebesar 2.21% sampai 7.78%.
Melihat kandungan tersebut dan potensi laut yang dimiliki Indonesia terutama bagian selatan akan sangat
tepat jika dijadikan sebagai sumber industri bagi Indonesia. Tahapan yang dilalui dalam optimalisasi ini
adalah sosialisasi kepada pabrik yang menggunakan PET akan potensi dari D-mannitol dalam Sargassum
fusiforme selanjutnya sosialisasi potensi Sargassum fusiforme dan metode budidaya kepada masyarakat
pantai Sangihe Talaud. Budidaya ini akan menjaga kelestarian Sargassum fusiforme dan meningkatkan
sektor industri Indonesia jangka panjang.
Kata-kata kunci: Biopolyester, poliester alifatik, poliester aromatik, D-mannitol, Sargassum fusiforme

musim kering bulan November sampai April


PENDAHULUAN
(Katayama, 2012). Untuk memenuhi kebutuhan
D-Mannitol atau mannitol adalah produk konsumen Jepang sampai mengimpor Sargassum
utama fotosintesis bakteri, alga, jamur ldan fusiforme dari China dan Korea (Kokubu et.al,
tumbuhan (Iwamoto, 2005). Alga merupakan 2015). Melihat potensi dari kandungan mannitol
tanaman yang mampu berkembangbiak dengan dari Sargassum fusiforme dan peluang pasar
cepat dalam waktu yang singkat. Mannitol ini yang bagus sangat cocok jika budidaya
memiliki manfaat sebagai biopolyester yaitu sargassum fusiforme di Indonesia karena
sebagai bahanbaku pengganti PET (Polyethylene memiliki laut yang luas dan mengalami terpapar
terephthalate). Salah satu sumber mannitol dari matahari lebih lama. Di Indonesia sendiri puncak
alga yaitu Sargassum fusiforme. Kandungan produksi rumput laut dari alam atau makro alga
mannitol dalam Sargassum fusiforme cukup ini terjadi pada musim kemarau dan cukup
tinggi yaitu 2.21% sampai 7.78% (Peng et.al, membantu meningkatkan kesejahteraan petani
2013). pengumpul rumput laut (Subaryono, 2011).
Kawasan yang menjadi objek budidaya adalah
Sargassum fusiforme adalah spesies yang pantai Sangihe Talaud.
berasal dari perairan sebelah barat laut samudra
pasifik dan melimpah di laut Jepang, Korea dan [Latar Belakang dan Perumusan Masalah]
China (Kokubu, 2015). Di Jepang Sargassum Biopolyester yang berbahan mannitol mampu
fusiforme ini dibudidayakan secara tahunan pada dengan mudah diuraikan secara alami dan tidak

1
Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI MUN ke-5)
22-24 Maret 2016,Depok, Indonesia

karsinogenik. Mannitol akan diubah menjadi D-Mannitol atau mannitol adalah produk
isomannide yang bisa digunakan sebagai utama fotosintesis yang ada pada bakteri, jamur,
pengganti pengganti PET (Polyethylene alga, dan tumbuhan. Pada alga mannitol selain
terephthalate) yang bersifat karsinogenik menjadi cadangan makanan juga berfungsi
(Aguilar, 2013). Penulis memberikan judul sebagai osmoregulasi. Mannitol ini banyak
Optimalisasi Biopolyester Dari Kandungan D- terdapat pada alga di perairan laut karena
Mannitol Sargassum fusiforme Untuk membutuhkan penyesuaian pada tingkat salinitas
Meningkatkan Sektor Industri Di Indonesia yang tinggi. (Iwamoto, 2005). Mannitol
Jangka Panjang karena bermaksud memberikan memiliki potensi untuk dikonversikan ke
ide agar petani rumput laut terutama di pesisir isomannide yang menjadi bahan placticizer,
Sangihe Talaud untuk membudidayakan bahan bakar, pengganti PET (Polyethylene
Sargassum fusiforme ini. Mannitol dari terephthalate) (Huijgen, 2014).
Sargassum fusiforme ini bisa dipakai industri.
Saat ini program penggunaan bahan yang ramah [Tujuan dan Manfaat]
lingkungan sedang digalakkan sehingga Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini
penggantian PET (Polyethylene terephthalate) adalah :
menggunakan D-mannitol ini akan memiliki 1. Mengetahui potensi makroalga
prospek lebih baik dimasa depan bagi Indonesia. Sargassum fusiforme untuk
Pasar dari Sargassum fusiforme ini pun sangat meningkatkan sektor industri di
bagus di kancah internasional yaitu di Jepang. Indonesia.
2. Mengetahui lokasi budidaya yang
[Tinjauan Pustaka] optimal untuk Sargassum fusiforme di
Alga coklat atau Phaeophyta merupakan alga Indonesia.
yang memiliki warna coklat karena mempunyai 3. Mengetahui metode budidaya yang
klorofil a, klorofil c, B-karoten, dan xantofil. optimal untuk Sargassum fusiforme di
Hasil dari fotosintesisnya adalah laminarin, Indonesia.
mannitol, alginate, fucoidin dan selulosa
(Roesijadi et.al, 2010). Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan
karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai potensi Sargassum
fusiforme sebagai biopolyester pengganti
PET (Polyethylene terephthalate) dan
dibudidayakan karena banyak
Tabel 1. Kandungan Setiap Jenis Alga (Roesijadi dibutuhkan di pasar Internasional seperti
et.al, 2010) di Jepang.
Sargassum fusiforme termasuk kedalam 2. Bagi pemerintah
alga coklat laut yang memiliki kandungan Sebagai rujukan informasi dan
alginate sebesar 15.32% sampai 32.18%, referensi dalam upaya pengambilan
mannitol 2.21% sampai 7.87%, iodin 32.2% kebijakan mengenai pengelolaan potensi
sampai 84.2%, potassium oksida 3.23% sampai makroalga di Indonesia.
11.67%, abu 19.72% sampai 37.53% , SFPP A, 3. Bagi Akademisi
SFPPR B, SFPPRR C, dan laminarin (Peng et.al, Memberikan informasi dan referensi
2013). Sargassum fusiforme adalah spesies yang terkait potensi makroalga Sargassum
berasal dari perairan sebelah barat laut samudra fusiforme sebagai bahan biopolyester
pasifik. Suhu yang diperlukan untuk alga ini pengganti PET (Polyethylene
tumbuh adalah 19o-30o C. Sargassum fusiforme terephthalate).
akan tumbuh dengan baik jika berada di perairan
pertemuan antara arus laut karena membawa [Metodologi Penelitian]
banyak nutrisi sehingga Sargassum fusiforme Pendekatan Pendekatan karya tulis ini
melimpah di laut Jepang, Korea dan China. didasari dengan adanya permasalahan sebagai
Sargassum fusiforme saat ini dimanfaatkan berikut:
menjadi salah satu bahan makanan tradisional
Jepang yaitu Hijiki (Kokubu, 2015)

2
Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI MUN ke-5)
22-24 Maret 2016,Depok, Indonesia

1. Potensi mannitol sebagai biopolyester untuk memenuhi kebutuhan industry


pengganti PET (Polyethylene internasional karena ramah lingkungan. Pasaran
terephthalate) yang ramah lingkungan. lain dari Sargassum fusiforme yaitu diolah
2. Mengetahui Sargassum fusiformae menjadi makanan tradisional Jepang yaitu Hijiki.
memiliki andungan manitol sebesar Berdasarkan data FAO 2006 Indonesia tercatat
2.21% sampai 7.78% dari biomassa sebagai produsen rumput laut atau alga terbesar
ketiga di dunia. (Bruton et.al, 2009).
kering.
3. Permintaan pasar akan Sargassum
fusiforme yang tinggi.
4. Kemiripan kondisi laut yang
memungkinkan Sargassum fusiforme
tumbuh di Indonesia sehingga mampu
meningkatkan sektor industri Indonesia Tabel 2. Negara Pemroduksi Rumput Laut atau
jangka panjang. Alga di Dunia (Bruton et.al, 2009)
Jenis data yang digunakan dalam
penulisan karya tulis ini adalah data primer Dengan system budidaya yang tepat makan
dan data sekunder. Data primer didapatkan dari pemanfaatan dari Sargassum fusiforme ini akan
hasil observasi di lapangan dan wawancara lebih optimal. Penulis memberikan gagasan
dengan pihak-pihak terkait, yaitu peneliti untuk membudidayakan Srgassum fusiformeini
dibidang fikologi dan dosen. Data sekunder di perairan Sangihe Talaud karena merupakan
bersumber dari jurnal ilmiah, makalah, skripsi daerah yang terkena Indonesian Through Flow
dan media internet dengan tetap dimana terjadi pertemuan dua arus laut. Pada
mencantumkan sumber data. kedalaman 100-150 m ditemukan North Pacific
Sasaran karya tulis ini yaitu untuk Subtropical Water (NPSW) yang dicirikan oleh
memberikan informasi kepada masyarakat nilai temperatur 20oC-24oC serta salinitas yang
Indonesia bahwa potensi makroalga terutama berkisar antara 34,8o/oo-35,2o/oo , dan South
spesies Sargassum fusiforme bisa tumbuh di Pacific Subtropical Water (SPSW) pada
Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kedalaman sekitar 150 – 250 m yang mempunyai
biopolyester untuk mengganti PET ciri-ciri temperatur 17oC-19oC dan salinitas
(Polyethylene terephthalate). 35.0o/oo-35.6o/oo. Hal ini sangat sesuai dengan
kondisi laut di Jepang dimana Sargassum
fusiforme banyak ditemukan (Radjawane, 2010).
Dengan rentang paparan sinar matahari yang
lebih lama karena berada di Indonesia
diharapkan produksi Sargassum fusiforme ini
akan lebih banyak.

Gambar 1. Bagan Alur Penulisan Karya Tulis


Ilmiah
PEMBAHASAN

[Hasil dan diskusi]


Penulis memilih Sargassum fusiforme untuk
menjadi agen meningkatkan sektor industri Gambar 2. Sangihe Talaud diatas Sulawesi
jangka panjang karena memiliki kandungan Terkena Indonesian Through Flow (Radjawane,
mannitol dan memiliki karakteristik yang dapat 2010)
dibudidayakan di Indonesia. Isomannide dari
mannitol saat ini sedang banyak dibutuhkan

3
Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI MUN ke-5)
22-24 Maret 2016,Depok, Indonesia

PENUTUP

[Kesimpulan]
Simpulan dari karya tulis ini Optimalisasi
Biopolyester Dari Kandungan D-Mannitol
Sargassum fusiforme Untuk Meningkatkan
Sektor Industri Di Indonesia Jangka Panjang,
dengan kandungan mannitol sekitar 2.21%
sampai 7.78% dari biomassa kering,
Gambar 3. Pesisir Sangihe Talaud dibudidayakan di daerah perairan Sangihe
Talaud dengan suhu, intensitas cahaya matahari
Metode yang penulis terapkan yaitu metode lebih banyak, arus laut yang memenuhi kriteria
jaring waring. Sebelumnya Sargassum fusiforme Sargassum fusiforme dan dengan metode jaring
banyak dibudidayakan dengan metode reakit tali waring terbuka akan menghasilkan panen
di Jepang, Korea, dan China. Kelemahan dari Sargassum fusiforme lebih optimal. Biopolyester
metode tali ini kurang kuat ketika menghadapi yang berbahan mannitol Sargassum fusiforme
gelombang laut yang besar. Sargassum sendiri mampu dengan mudah diuraikan secara alami
akan tumbuh dengan optimal ketika berada di dan tidak karsinogenik. Mannitol akan diubah
perairan dengan gelombang laut yang besar. menjadi isomannide yang bisa digunakan
Modifikasi sistem jarring pada budidaya sebagai pengganti pengganti PET (Polyethylene
Sargassum fusiforme ini selain lebih kuat juga terephthalate) yang bersifat karsinogenik. Proses
memberikan ruang pertumbuhan dan sinar produksi mannitol hingga bisa terpakai yaitu
matahari yang lebih luas. Akibatnya sinar Sargassum fusiforme dikeringkan diambil
matahari dan zat hara terserap lebih banyak tepungnya kemudian dipurifikasi dan
sehingga proses fotosintesis berjalan dengan baik dikonversikan menjadi isomannide. Hasil panen
dan pertumbuhan Sargassum fusiforme menjadi yang banyak akan memenuhi kebutuhan nasional
lebih optimal. (Insan et.al, 2013) dan jika lebih bisa kita ekspor. Hal ini tentu akan
mengantarkan sektor industri Indonesia yang
meningkat jangka panjang.
[Saran dan Rekomendasi]
Saran yang kami sampaikan melalui karya
tulis ini yaitu perlu diadakannya kajian ulang
serta tindak lanjut terkait potensi dan
pemanfaatan mannitol dari makroalga serta
Tabel 3. Metode Budidaya Rumput Laut (Insan budidaya sumbernya, sehingga proses produksi
et.al, 2013) mannitol dapat berjalan optimal sehingga
Proses produksi mannitol hingga bisa mampu meningkatkan sektor industri di
terpakai yaitu Sargassum fusiforme dikeringkan Indonesia jangka panjang.
diambil tepungnya kemudian dipurifikasi dan
dikonversikan menjadi isomannide. Isomannide [Ucapan terima kasih]
inilah nantinya yang banyak dimanfaatkan untuk Segala puji hanyalah milik Allah SWT.
keperluan industri yaitu menjadi bahan Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak
placticizer, bahan bakar, pengganti PET fakultas Biologi, fakultas MIPA dan universitas
(Polyethylene terephthalate) (Huijgen, 2014). Jenderal Soedirman atas dukungan finansialnya
pada keikutsertaan tim kami dalam acara KIMI.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Drs. H. A. Ilalqisny Insan, MS. selaku dosen
fikologi dan Dr. Agus Nuryanto M.Si. yang
sudah membimbing dalam penulisan karya tulis
ini. Tak lupa kami penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak lain yang telah
membantu menyukseskan karya tulis ini.
Gambar 5. Pengolahan Mannitol (Hujigen, 2014)

4
Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI MUN ke-5)
22-24 Maret 2016,Depok, Indonesia

Referensi Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 6 (2) pp:


525-536.
[1] Aguilar, Cristina Lavilla. 2013. Bio-based
[10] Roesijadi, G., S.B. Jones., L.J. Snowden-
Polyesters from Cyclic Monomers Derived
Swan.,Y. Zhu. 2010. Macroalgae as a
from Carbohydrates. (Thesis). Barcelona:
Biomass Feedstock: A Preliminary
Universitat Politècnica de Catalunya.
Analysis. Pacific Northwest National
[2] Bruton, Tom., Henry Lyons., Yannick
Laboratory Richland, Washington
Lerat., Michele Stanley., and Michael Bo
99352. PNNL-19944.
Rasmussen. 2009. A Review of the
[11] Subaryono. 2011. potensi dan peluang
Potential of Marine Algae as a Source of
pemanfaatan rumput laut coklat di
Biofuel in Ireland. Sustainable Energy
indonesia. Squalen. Vol. 6 No.2 .
Ireland : 2-88.
[3] Huijgen, W.J.J., and J.W. van Hal. 2014.
Biorefinery of Sustainable Biomass from
Land and Sea. Technology Development at
Desy Indriani Nur Rahmah *
ECN. Pp: 2-23 Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
[4] Insan , A. Ilalqisny., Dwi Sunu Widyartini
dan Sarwanto. 2013. posisi tanam rumput desyindriani65@gmail.com
laut dengan modifikasi sistem jaring
terhadap pertumbuhan dan produksi Lukman Adi Nugroho
eucheuma cottonii di perairan pantura Fakultas Biologi
brebes. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Universitas Jenderal Soedirman
Tengah. Vol 11 (1) nugroholukmanadi@gmail.com
[5] Iwamoto, Koji dan Yoshihiro Shiraiwa.
2005. Salt-Regulated Mannitol Metabolism Alfa Marcorius
in Algae. Journal Marine Biotechnology. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Vol 7 : 407-415. Alam
[6] Katayama, Masayuki., Motohiro Kasama., Universitas Jenderal Soedirman
and Yohko Sugawa-Katayama. 2012. alfamarcorius@gmail.com
Accumulation of iron and magnesium in
growing Hijiki (Sargassum fusiforme)
plants. Trace Nutrients Research 29: 100-
105.
[7] Kokubu shogo., Gregory n. nishihara., Yuki
watanabe., Yutaro tsuchiya., Yuhei amamo.,
and Ryuta terada. 2015. The effect of
irradiance and temperature on the
photosynthesis of a native alga Sargassum
fusiforme (Fucales) from Kagoshima, Japan.
Phycologia. Vol 54 (3), 235–247.
[8] Peng, Yan., Xie, Enyi., Zheng, Kai.,
Fredimoses, Mangaladoss., Yang, Xianwen.,
Zhou. Xuefeng., Wang, Yifei., Yang, Bin.,
Lin, Xiuping., Liu, Juan., and Liu,
Yonghong. 2013. Nutritional and Chemical
Composition and Antiviral Activity of
Cultivated Seaweed Sargassum
naozhouense Tseng et Lu. Marine Drugs.
Vol. II:20-23.
[9] Radjawane , Ivonne M. dan Paundra P.
Hadipoetranto. 2010. karakteristik massa
air di percabangan arus lintas indonesia
perairan sangihe talaud menggunakan data
index satal 2010. Jurnal Ilmu dan

Вам также может понравиться