Вы находитесь на странице: 1из 4

KETUBAN PECAH DINI

Definisi

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan ditunggu 1
jam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm diatas 37 minggu,
sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak.

Ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetric, berkaitan;

1. sebab terjadinya

a. Serviks inkompeten

b. Overdistensi uterus

c. Faktor keturunan diantaranya ;

o Serum ion Cu rendah


o Vitamin C rendah
o Kelainan genetic

d. Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban

o Infeksi genetalia
o Meningkatnya enzim proteolitik

e. Masa interval sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi disebut phase laten

o Makin panjang phase laten, makin tinggi kemungkinan infeksi


o Makin muda kehamilan,makin sulit upaya pemecahannya tanpa
menimbulkan morbiditas janin
o Komplikasi ketuban pecah dini makin meningkat

f. Sebab umum ketuban pecah dini

o Multi grandemulti
o Overdistensi :
 Hidramnion
 Hamil ganda
o Sevalopelvik disproporsi
o Kelainan letak :
 Lintang
 Sungsang
o Pendular abdomen
g. Mekanisme ketuban pecah dini

o Devaskularisasi
o Nekrosis dan dapat diikuti pecah spontan
o Jaringan ikat yang menyangga membrane ketuban, makin berkurang
o Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat dengan infeksi yang mengeluarkan
enzim;
 enzim protiolitik
 enzim kolagenase
Evaluasi kehamilan dengan ketuban pecah dini

1. faktor infeksi

Amniosentesis dengan ultrasonografi;

o Kultur beta streptokokus


o Kematangan paru janin
o Percobaan indigo jarmin, apakah benar ketunam pecah dini dengan cairan terdapat dalam
vagina

2. ultrasonografi

o Ketuban pecah dini sering terdapat kelainan kongenital


o Menentukan umur kehamilan
o Menentukan kesehatan janin dalam kandungan

3. melaksanakan pemeriksaan terhadap tingkat infeksi

a. pemeriksaan lab lengkap

b. pemeriksaan C reaktif protein (CRP)

o CRP normal pada kehamilan 0,3-0,8 mg/maksimal 2 mg


o Peningkatan CRP diatas 2 mg menunjukan infeksi ‘chorioamnionitis’

4. terdapat perbedaan perlakuan tatalaksana ketuban dini kehaamilan premature dan


kehamilan aterm

Tatalaksana ketuban pdini kehamilan premature dan kehamilan aterm dapat dilihat di tabel berikut

5. waktu dilakukan induksi persalinan

a. Pertimbangan waktu induksi

o Setelah pecah 6 jam


o Setelah pecah 12 jam
o Setelah pecah 24 jam
o Kiranya perlu dilakukan penelitian yang mana paling tinggi mencapai well born baby
dan well health mother

b. Masalah yang berat menghadapi ketuban pecah dini

o kehamilan dibawah 26 minggu


 Mempertahankannya memerlukan waktu lama
 Bila sudah mencapai 2.000 gr dapat dipertimbangkan untuk induksi
 Kegagalan induksi disertai infeksiyan diikuti histerektomi

c. pemberian kortokosteroid dengan pertimbangan

o Akan menambah reseptor pematangan paru


o Menambah maturitas paru janin
o Pemmberian betametason

 12 mg dengan interval 24 jam


 12 mg tambahan
 Maksimum dosis 24 mg
 Masa kerjanya sekitar 2-3 hari
o Bila janin setelah 1 minggu belum lahir pemberian betakortison dapat diulangi lagi

d. Pemberian tokolitik, untuk mengurangi kontraksi uterus dapat diberikan bila sudah dapat
dipastikan tidak terjadi infeksi chorioamnionitis

e.Pemberian antibiotik profilaksis dengan triple drug untuk menghindari terjadi sepsis.

6. Indikasi untuk melakukan induksi pada ketuban pecah dini (PRM)

a. Pertimbangan waktu dan berat janin dalam Rahim

o Pertimbangan waktu
 Apakah 6, 12, atau 24 jam
 Berat janin sebaiknya diatas 2.000 gr atau lebih

b. Terdapat tanda infeksi intrauterine

o Temperatur naik diatas 38’C, dengan pengukuran rektal


o Terdapat tanda infeksi melalui hasil:
 Pemeriksaan laboraturium
 Pemeriksaan kultur air ketuban
Daftar pustaka

Вам также может понравиться