PT Timah (Persero) Tbk merupakan perusahaan milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah. Sekitar 35% dari kepemilikannya dimiliki oleh publik yang menjadikan perseroan ini go public. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk membuat perusahaan ini mandiri dan transparan dalam pengoperasiannya. Sebagai perusahaan penambangan timah terbesar di Indonesia dan juga sekaligus eksportir timah terbesar kedua di dunia, PT Timah (Persero) Tbk menguasai hak penambangan timah seluas 522.460 hektar dengan 114 kuasa pertambangan (KP) baik di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore). Selama ini PT Timah melakukan operasi penambangan timah di daerah Kepulaun Bangka Belitung dan sebagian Kepulauan Riau, baik di darat maupun di laut. Produksi penambangan darat dilakukan di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka dan Belitung. Adapun proses kegiatan tambang timah diantaranya adalah : kegiatan eksplorasi, penambangan - di darat, penambangan di laut, pengolahan dan peleburan serta kegiatan pemasaran. Kegiatan eksplorasi dimaksudkan untuk mengetahui, memperkirakan, dan menemukan endapan timah pada lokasi dan kedalaman tertentu. Selanjutnya untuk kegiatan penambangan di darat (on shore)) diantaranya dilakukan dengan menggunakan pompa semprot (gravel pump), dimana pengoperasiannya dilakukan sesuai pedoman penambangan yang baik (Good Mining Practice). untuk penambangan laut, PT Timah mengoperasikan kapal Isap Produksi (KIP), Bucket Whell Dredge (BWD), Ponton Isap Produksi (PIP) dan Kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredger (KK), kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan, yaitu usaha peningkatan kadar bijih timah menjadi konsentrat untuk memenuhi syarat peleburan. Kapal Keruk (KK) merupakan salah satu metode penambangan yang digunakan untuk mengeruk endapan mineral di bawah permukaan air, kemudian