Вы находитесь на странице: 1из 6

LAPORAN BAJA

DISUSUN OLEH :

NAMA : MATIUS MUKSIN BULU

NIM : 1623715034

KELAS : IV/B

PRODI : TPIPP

JURUSAN : TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan terimah kasih atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan Rahmat dan KaruniaNya, penulis masih diberikan
kesempatan untuk menyelesaikan laporan praktek Kerja Baja dengan baik. Tidak
lupa penulis ucapkan terimah kasih kepada Dosen pembimbing yang telah
mengajarkan teori praktek serta cara praktek, serta teman-teman yang
memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan dan kesalahan, karena sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki dalam penyempurnaan laporan
ini, akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih.

Kupang, Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan


pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang
disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan
kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun
kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan
yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang
dilas. Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat
manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di
bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai
kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus
bagaimanakah menyambungnya. Jauh sebelumnya, penyambungan logam
dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama.
Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik
merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.

Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang
sangat popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit.
Selama pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni.
Kombinasi campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara
campuran gas lain.

Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas
adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui
kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam
batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika arus listrik
dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang
sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda
dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat
mencairkan logam.

1.2 Tujuan Praktek


1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui sambungan las
2. Agar Mahasiswa mampu menyalakan busur las listrik secara benar.
3. Agar Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyatuhan bahan dan
energi las
4. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Faktor yang berpengaruh terhadap
sambungan las
5. Agar Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan pengelasan dasar
dengan baik dan benar.
1.3 Lokasi dan Waktu Praktek
 Lokasi : Lab. Konstruksi Piliteknik Negeri Kupang
 Waktu : Dari tanggal 21 Mei-1 Juni 2018, setiap jam praktek.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Trafo las SMAW ( Shield Metal Are Welding ) adalah proses
pengelasan dengan menggunakan elektroda terbungkus sebagai bahan isi
yang mana elektoda tersebut akan mencair mengisi logam las-lasan. Proses
pencairan logam tersebut terjadi akibat dua metal yang konduktif jika
dialiri listrik yang cukup padat dengan tegangan yang relative rendah akan
menhasilkan loncatan electron yang menimbulkan panas yang sangat
tinggi yang dapat mencapai suhu 5.000 drajat celcius sehingga dengan
mudah dan cepat mencairkan kedua metal tersebut, maka gejala ini
dimanfaatkan penyambungan yang disebut las. Arus listrik yang dpakai
sekitar 10 sampai 500 ampere AC/DC tergantng pada keperluannya,
Sedang kan tegangan yang dipakai sekitar 17 sampai 45 volt.
Pada proses penyambungan / pengelasan harus diperhatikan
elektroda yang digunakan harus sesuai dengan base metal yaitu keduanya
harus mempunyai sifat yang sama, apabila jenis logam tersebut berbeda
maka tidak dapat dilakukan proses pengelasan. Selain jenis logam dan
elektroda maka harus diperhatikan juga besar arus yang digunakan.

Tabel besar ampere dalam pengelasan

Ampere Elektroda
75 2,6 mm
125 3,2 mm
200 4,0 mm

Вам также может понравиться