Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Asuhan Keperawatan pada An. L dengan Penyakit Acute Non Lymphoblastic Leukimia
M2 di Ruang Perawatan Lontara 4 Atas Depan RS Wahidin Sudirohusodo Tahun 2018
Oleh:
Ika Julianty. A
Indah Gita Cahyani
Irna Satriani
Leni Dirgahayu
Yulinar Syam
CI LAHAN CI INSTITUSI
[ ] [ ]
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
A. Pengkajian.....................................................................................................................................1
B. Analisa Data................................................................................................................................13
C. Prioritas.......................................................................................................................................14
D. Penyimpangan KDM..................................................................................................................15
E. Diagnosa Keperawatan...............................................................................................................16
F. Rencana Keperawatan................................................................................................................16
G. Implementasi dan Evaluasi........................................................................................................21
H. Dischart Planning........................................................................................................................39
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien :
1) Nama/Nama Panggilan : An. L
2) Tgl Lahir / Usia : 18 Februari 2006/ 12 Tahun 4 Bulan 18 Hari
3) Jenis Kelamin : Laki-Laki
4) A g a m a : Islam
5) Pendidikan : SMP
6) Alamat : Makassar
7) Tgl. Masuk : 09/06/2018
8) Tgl. Pengkajian : 02/07/2018
9) Diagnosa Medis : Acute non lymphoblastic
Leukimia M2 + CAD + Miliaria +
Trombositopenia + Faringitis Akut + Intake
tidak terjamin
10) Rencana Therapi : Opname
Anak masuk dengan keluhan benjolan pada mata kiri yang dialami sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Bengkak disertai dengan nyeri kepala yang semakin
memberat. Mata merah pada mata kiri dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, nyeri disertai pengeluaran air mata dan juga kotoran mata. Klien
mengatakan tidak mengalami mual, muntah, sesak. Pasien mengalami penurunan
nafsu makan. BAB dan BAK normal.
3) Riwayat Kesehatan
Saat ini tampak bengkak pada bagian mata kanan dan kiri klien yang ditutupi
dengan verban. Anak mengatakan terkadang mata terasa nyeri dan nyeri tersebut
hilang timbul. Orang tua klien mengatakan klien sudah tidak BAB selama 3 hari
dan nafsu makan anak belum membaik. Anak tidak mengalami mual dan muntah.
Orang tua klien juga mengatakan klien sering demam dan selalu gelisah
1) Tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien
2) Genogram
2
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Anak (klien)
Tinggal serumah
4) Riwayat Imunisasi
Tambahan : Orang tua klien mengatakan bahwa imunisasi klien tidak lengkap.
a. Pertumbuhan fisik
1) Berat badan : 28 kg
3
4) Berdiri : Tidak ingat
5) Berjalan : 1 tahun
7) Bicara : 2 tahun
6) Riwayat nutrisi
a. Pemberian asi
7) Riwayat psikososial
d. Tidak ada tangga berbahaya dirumah dan anak punya ruang bermain
4
e. Hubungan anggota keluarga harmonis
8) Riwayat spiritual
Orang tua klien selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya dan selalu meyakinkan
anaknya bahwa penyakit yang dialami klien tidak berbahaya
b. Kegiatan keagamaan
9) Reaksi hospitalisasi
Anak tidak agresif, tidak marah, tidak memberontak, dan anak cukup kooperatif
dengan petugas kesehatan.
Orang tua cukup tenang dan menyakini bahwa anak akan sembuh
a. Nutrisi
b. Cairan
5
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis minuman Air putih, teh, susu Air putih, teh, susu
Frekuensi minum Sekitar 3 gelas per hari Sekitar 2 gelas per hari
d. Istirahat Tidur
6
e. Olahraga
f. Personal Hygiene
g. Aktifitas/mobilitas fisik
h. Rekreasi
7
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Perasaan setelah
Senang Senang
rekreasi
Kegiatan hari libur Jalan-jalan Cenderung dirumah
Klien tampak bengkak di kedua matanya terutama pada mata bagian kiri. Tampak
pus pada mata klien. Klien tampak lemah dan selalu berbaring di tempat tidur.
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 38,5oC
3) Respirasi : 24 kali/menit
c. Antropometri
2) Berat badan : 28 kg
d. Sistem pernapasan
1) Hidung simetris dan tidak ada cuping hidung, polip, serta epistaksis.
3) Bentuk dada normal dan gerakan dada simetris tanpa penggunaan otot bantu
pernapasan
e. Sistem kardiovaskuler
8
1) Konjungtiva tidak anemis, bibir tidak pucat,
f. Sistem pencernaan
3) Perut tidak kembung dan tidak ada nyeri tekan. Peristaltik normal
5) Anus normal
6) Orang tua klien mengatakan klien cepat kenyang dan klien mengalami
penurunan berat badan sejak klien sakit
g. Sistem indra
1) Mata
a. Terdapat benjolan pada kedua mata klien terutama pada mata bagian kiri
dan terasa nyeri.
d. Konjungtiva hiperemis
2) Hidung
a. Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, trauma dan mimisan juga tidak
ada
b. Terdapat sekret
3) Telinga
h. Sistem saraf
9
2) Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)
i. Sistem muskuloskeletal
4) Lutut, kaki, dan tangan simetris serta tidak ada hambatan pergerakan
j. Sistem integumen
2) Kulit berwarna sawo matang, teraba hangat dan tidak ditemukan luka
3) Kuku normal
4) Turgor baik
k. Sistem endokrin
3) Tidak ada keringat berlebih dan terkadang suhu tubuh pasien meningkat
l. Sistem perkemihan
m. Sistem reproduksi
Tidak dikaji
10
n. Sistem imun
a. Ka-En 3B 18 tetes/menit
11
b. Kemoterapi sesuai protocol acute non lymphoblastic leukemia mtotrexate+ ara-c+
dexamethasone, cytarabine, daurorubicin
c. Ketoconazole 50mg/8jam/oral
d. Ambroxol 15mg/8jam/oral
e. Paracetamol 250mg/6jam/IV
f. Ceftazidine 1gr/12jam/IV
a. Pengkajian nyeri anak usia 12 tahun dengan menggunakan VAS dan Wong Baker
Face Scale diperoleh skala nyeri 3 dengan interpretasi nyeri ringan.
S:3
12
B. Analisa Data
02/07/2018 DS:
- Keluarga klien mengatakan klien selalu gelisah
DO:
- Suhu: 38.5 Hipertermi
- Kulit teraba hangat
02/07/2018 DS:
- Keluarga klien mengatakan klien cepat kenyang setelah makan
- Keluarga klien mengatakan sejak sakit kilen mengalami penurunan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
berat badan
dari kebutuhan tubuh
DO:
- IMT: 14,2 (gizi kurang)
13
Tgl pengkajian DATA MASALAH
- S: 3 (NRS)
- Pada saat dilakukan perawatan luka, klien tampak selalu ingin
melindungi area mata
C. Prioritas
No. Masalah Keperawatan Prioritas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas 1
2. Hipertermi 2
3. Nyeri 3
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 4
5. Risiko Infeksi 5
14
D. Penyimpangan KDM
Faktor Etiologi
HIPERTERMI
15
E. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler
d. Ketidakseimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makanan
e. Risiko Infeksi
F. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Sasaran Intervensi
(NANDA) (NOC) (NIC)
1. Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan tindakan Monitor pernapasan
jalan napas berhubungan keperawatan selama 1 x 24 jam Monitor kecepatan irama, kedalaman dan
dengan disfungsi diharapakan klien dapat sulit bernapas
neuromuskuler mempertahankan status pernapasan Monitor suara napas tambahan
dengan criteria : Monitor saturasi oksigen (SaO2)
Frekuensi pernapasan normal Auskultasi suara napas
Dapat mempertahankan kepatenan Catat perubahan pada saturasi O2
jalan napas Monitor sekresi pernapasan
Terapi Oksigen
Bersihkan jalan napas
Pertahankan kepatenan jalan napas
Berikan oksigen sesuai kebutuhan
16
Monitor pemberian oksigen
Monitor kefektifan penggunaan terapi
oksigen
Kolaborasi
Kolaborasi dengan terapi inhalasi (NaCl 0,9
%)
2 Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Demam
dengan proses penyakit selama … x 24 jam diharapkan Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
hipertermi dapat teratasi dengan kriteria Monitor warna kulit dan suhu
hasil sebagai berikut: Kolaborasi pemberian terapi antipiretik,
Suhu tubuh klien dalam batas normal antibiotik atau agen anti menggigil
Melaporkan kenyamanan suhu Tutup pasien dengan selimut atau pakaian
Berkeringat ringan tergantung pada fase demam
Pasien tidak gelisah Dorong konsumsi cairan
Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan
aktivitas: jika diperlukan
Mandikan pasien dengan spons hangat dengan
hati-hati (yaitu: berikan pada pasien dengan
suhu yang sangat tinggi, tidak
memberikannya selama fase dingin dan
hindari agar pasien tidak menggigil)
Pantau komplikasi yang berhubungan dengan
demam serta tanda dan gejala, kondisi
penyebab demam.
Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang
kering
17
dengan agen cedera biologis Pain control Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
Setelah dilakukan tindakan durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
keperawatan selama 1 x 24 jam presipitasi
diharapakan klien dapat Observasi reaksi nonverbal dari
mempertahankan status pernapasan ketidaknyamanan
dengan criteria : Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
Mampu mengontrol nyeri mengetahui pengalaman nyeri pasien
Melaporkan bahwa nyeri berkurang Kontrol lingkungan yang dapat
dengan menggunakan manajemen mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
nyeri (Tekhnik nonfarmakologi : pencahayaan dan kebisingan
Relaksasi nafas dalam) Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Mampu mengenali nyeri (skala, Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda Evaluasi keefektifan kontrol nyeri dan
nyeri), dengan skala nyeri 3 tingkatkan istirahat
Menyatakan rasa nyaman setelah Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
nyeri berkurang dan tindakan nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
18
Monitoring vital sign
4 Ketidakseimbangan nutrsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajeman Gangguan Makan
kurang dari kebutuhan selama 3 x 24 nutrisi terpenuhi dengan Kaji adanya alergi makanan
berhubungan dengan kurang kriteria hasil : Berikan informasi kepada orang tua
asupan makanan Status Nutrisi tentang kebutuhan nutrisi anak.
Asupan Gizi Manajeman kemoterapi
Nafsu makan Mengajarkan pasien makan sedikit tapi
Klien memilikihasrat untuk sering
makan Instruksikan pasien untuk tidak makan
Klien menyenangi makanan makanan pedas
Tentukan kemampuan klien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
Ajarkan pasien dan keluarga untuk
manajeman energi dengan tepat
5. Risiko infeksi Setelah dilakukan perawatan, diagnosa Kontrol infeksi
dapat teratasi dengan kriteria: Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai
protokol institusi
Penyembuhan luka primer Ajarkan cara cuci tangan yang tepat kepada
Drainase purulen tidak ada klien maupun keluarga klien
Drainase serosa tidak ada Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
Drainase sannguinis tidak ada sebelum dan sesudah mengunjungi klien
Draniase serosanguinis tidak ada Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
Eritema kulit disekitarnya tidak ada perawatan klien
Lebam di kulit sekitarnya tidak ada Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang
Periwound edema tidak ada
bersifat universal
Peningkatan suhu kulit tidak ada
Gunakan sarung tangan sesuai dengan
Bau luka busuk tidak ada
kebijakan universal
Gunakan sarung tangan steril dengan tepat
19
Bersihkan kulit klien dengan agen antibakteri
yang sesuai
pastikan teknik perawatan luka yang tepat
tingkatkan intake nutrisi yang tepat
kolaborasi pemberian terapi antibiotik yang
sesuai
ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda
dan gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya pada tim kesehatan
ajarkan pasien dan keluarga mengenai
tindakan menghindari infeksi
20
Mengajarkan cara batuk efektif RR: 28 kali/menit
SaO2 : 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Terapi Inhalasi
Menganjurkan batuk efektif
21
2 Selasa, 3 Juli Pukul 12.00 Pukul : 13.00
2018 Pemberian obat terapi inhalasi NaCl 0.9% S:
Dinas Pagi sebanyak 3 cc melalui nebulizer Ibu klien mengatakan klien sering mengeluarkan
(Hari kedua) lendir dan sudah dapat dikeluarkan
Pukul 12.30 O:
Monitoring status pernapasan Klien sudah dapat melakukan batuk efektif
Menganjurkan cara batuk efektif Klien mengeluarkan lendir dalam jumlah
banyak
RR: 30 kali/menit
SaO2 : 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Terapi Inhalasi
Menganjurkan batuk efektif
22
Selasa, 3 Juli Pukul 17.00 Pukul 20.00
2018 Monitoring status pernapasan S:
Dinas Sore Anjurkan keluarga membantu klien Keluarga klien mengatakan klien masih sering
(Hari kedua) mengeluarkan lendir. mengeluarkan lendir
Keluarga klien mengatakan telah membantu
klien mengeluarkan lendir
O:
Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
Status pernapasan:
RR: 28
SaO2: 98%
23
Selasa, 3 Juli Pukul 06.00 Pukul 08.00
2018 Monitoring status pernapasan
Dinas Malam Pemberian obat terapi inhalasi NaCl 0.9% S:
(Hari kedua) sebanyak 3 cc melalui nebulizer Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Keluarga klien mengatakan telah membantu
klien mengeluarkan lendir
O:
Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
Status pernapasan:
RR: 28
SaO2: 97%
24
3 Rabu, 4 Juli Pukul 12.00 Pukul : 13.00
2018 Pemberian obat terapi inhalasi NaCl 0.9% S:
Dinas Pagi sebanyak 3 cc melalui nebulizer Ibu klien mengatakan klien masih mengeluarkan
(Hari ketiga) lendir
Pukul 12.30 O:
Monitoring status pernapasan Klien sudah dapat melakukan batuk efektif
Menganjurkan cara batuk efektif Lendir sudah mulai berkurang
RR: 36 kali/menit
SaO2 : 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Terapi Inhalasi
Menganjurkan batuk efektif
25
Rabu, 4 Juli Pukul 17.00 Pukul 20.00
2018 Monitoring status pernapasan S:
Dinas Sore Anjurkan keluarga membantu klien Ibu klien mengatakan lendirnya sudah mulai
(Hari ketiga) mengeluarkan lendir. berkurang
O:
Ronkhi tidak ada
RR: 30
SaO2: 99%
26
Rabu, 4 Juli Pukul 06.00 Pukul 08.00
2018 Monitoring status pernapasan
Dinas Malam Pemberian obat terapi inhalasi NaCl 0.9% S:
(Hari ketiga) sebanyak 3 cc melalui nebulizer Ibu klien mengatakan sudah tidak mengluarkan
Menganjurkan batuk efektif lendir
O:
Ronkhi tidak ada
Status pernapasan:
RR: 28
SaO2: 98%
Pukul: 08.00
Pukul 22.00
S:
Monitoring tanda-tanda vital terkait suhu
Keluarga klien masih mengatakan bahwa
tubuh pasien dan denyut nadi pasien
N: 104 badan klien terasa hangat
Dinas Malam
S: 37,6 C O:
(21.00-08.00)
Saat diraba, badan pasien terasa hangat
Pukul 22.00 Vital sign:
N: 104
Melakukan kompres air biasa diletakkan
S: 37,8
pada dahi dan axilla
28
A: Hipertermi (belum teratasi)
P:
Lanjutkan intervensi
Monitoring tanda-tanda vital terkait, denyut
nadi dan frekuensi pernapasan
Mengkompres pasien dengan air biasa dan
diletakkan pada dahi, tengkuk, axilla dan
lipatan paha pasien
Kolaborasi pemberian obat penurun panas
2 Selasa, 3 Juli Pukul 09.00 Pukul: 08.00
2018 Monitoring tanda-tanda vital terkait suhu S:
(Dinas Pagi) tubuh pasien dan denyut nadi pasien Keluarga klien masih mengatakan bahwa
(08.00-14.00) N: 104 badan klien terasa hangat
S: 37,6 C O:
Melakukan kompres air biasa diletakkan
Saat diraba, badan pasien terasa hangat
pada dahi dan axilla Vital sign:
N: 102
S: 37,8
29
Pukul 15.30 Pukul: 21.00
Monitoring tanda-tanda vital terkait suhu S:
tubuh pasien dan denyut nadi pasien Keluarga klien masih mengatakan bahwa
N: 102 badan klien terasa hangat
S: 38,2 C O:
Melakukan kompres air biasa diletakkan
Saat diraba, badan pasien terasa hangat
pada dahi dan axilla Vital sign:
N: 116
Pukul 16.00 S: 37,6
1. Kolaborasi pemberian obat sanmol ½ botol
Dinas sore A: Hipertermi (belum teratasi)
(14.00-21.00) P:
Lanjutkan intervensi
Monitoring tanda-tanda vital terkait, denyut
nadi dan frekuensi pernapasan
Mengkompres pasien dengan air biasa dan
diletakkan pada dahi, tengkuk, axilla dan
lipatan paha pasien
Kolaborasi pemberian obat penurun panas
Pukul: 08.00
Pukul: 21.00 S:
Monitoring tanda-tanda vital terkait suhu Keluarga klien masih mengatakan bahwa
Dinas malam tubuh pasien dan denyut nadi pasien badan klien terasa hangat
30
(21.00-08.00) N: 116 O:
S: 37,6 C Saat diraba, badan pasien terasa hangat
Melakukan kompres air biasa diletakkan Vital sign:
pada dahi dan axilla N: 99
S: 37,7
A: Hipertermi (teratasi)
P:
Intervensi dilanjutkan jika sewaktu-waktu
31
Diagnosa keperwatan : Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
No. Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Senin, 2 Juli 2018 Pukul 09.00 Jam: 14.00 WITA
Melakukan pengkajian nyeri komprehensif S:
Hasil: Klien mengeluh nyeri pada kedua mata Klien mengeluh nyeri pada kedua mata sejak 1
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal terjadi
bulan demam
yang lalu
Hasil: tampak klien selalu ingin melindungi P: Ketika dilakukan perawatan luka
kedua mata saat dibersihkan Q: Mata terasa pedis
Menentukan akibat dari pengalaman nyeri R: Pada mata
terhadap kualitas hidup klien T: 5-7 menit hilang timbul
Hasil: Pasien terbatas saat melakukan
aktivitasnya O:
Memberikan informasi mengenai nyeri S: 3 (NRS)
Hasil: klien mengerti dengan informasi yang Pada saat dilakukan perawatan luka, klien
diberikan tampak selalu ingin melindungi area mata
Mengajarkan penggunaan teknik non
A: Nyeri akut belum teratasi
farmakologi (relaksasi napas dalam)
P: Lanjutkan intervensi
Hasil: klien mengerti instruksi yang diberikan
Lakukan pengkajian nyeri
Observasi adanya petunjuk nonverbal
Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup klien
2 Selasa, 3 Juli 2018 Pukul 09.30 Pukul 14.00
Melakukan pengkajian nyeri S:
Hasil: klien mengeluh nyeri saat akan Klien mengeluh nyeri saat mata
dibersihkan/ganti perban dibersihkan/ganti perban
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal P: Ketika dilakukan perawatan luka
Hasil: tampak klien selalu ingin melindungi Q: Mata terasa pedis
kedua mata saat dibersihkan R: Pada mata
Menentukan akibat dari pengalaman nyeri T: 5-7 menit hilang timbul
terhadap kualitas hidup klien O:
Hasil: aktivitas klien dibantu oleh keluarga S: 3 (NRS)
Mengajarkan penggunaan teknik non Pada saat dilakukan perawatan luka, klien
farmakologi (relaksasi napas dalam) tampak selalu ingin melindungi area mata
Hasil: Pasien mengerti instruksi yang diberikan
A: Masalah teratasi
dan mempraktekannya P : Lanjutkan intervensi
32
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
Observasi adanya petunjuk nonverbal
Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan
makanan
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 2 Juli Pukul 09:00 Pukul 13:00
2018 Melakukan pengkajian komperehensif S:
(Hari pertama) terhadap nutrisi Keluarga klien mengatakan klien mengalami
Hasil : klien mengalami penurunan berat penurunan nafsu makan selama sakit
badan selama sakit Keluarga klien mengatakan selalu merasa
kenyang
Pukul 15:00 O:
Mengedukasi keluarga dan klien tentang IMT : 14.2
kebutuhan nutrisi anak A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
Hasil : klien paham tentang kebutuhan nutrisi kebutuhan tubuh (belum teratasi)
klien P: Intervensi
Mengajarkan pasen tentang sedikit makan Evauasi tentang edukasi keluarga dan klien
tapi sering tentang kebutuhan nutrisi
Hasil : klien tidak nafsu makan Mengevaluasi pasien tentang makan sedikit
Menentukan kemampuan klien dalam
tapi sering
memenuhi kebutuhan Menentukan kemampuan klien dalam
Hasil : klien selalu merasa kenyang (1-3
memenuhi kebutuhan nutrisi
sendok makan sudah kenyang)
33
2. Selasa, 3 Juli Pukul 09:00 Pukul 13:00
2018 Menentukan kemampuan klien dalam S:
(Hari kedua) memenuh nutrisi Keluarga klien mengatakan selalu merasa
Dinas Pagi Hasil : klien masih sering merasa kenyang kenyang
O:
IMT : 14.2
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Intervensi
Evauasi tentang edukasi keluarga dan klien
tentang kebutuhan nutrisi
Mengevaluasi pasien tentang makan sedikit
tapi sering
Menentukan kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
34
Dinas Siang Pukul 15:00 Pukul 20:00
Mengevaluasi keluarga dan klien tentang S:
kebutuhan nutrisi anak Keluarga klien mengatakan selalu merasa
Hasil : klien paham tentang kebutuhan nutrisi kenyang
klien, tapi klien tetap kurang nafsu makan O:
(makanan yang disediakan rumah sakit hanya IMT : 14.2
habis ¼) A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
Mengevaluasi pasien tentang sedikit makan kebutuhan tubuh (belum teratasi)
tapi sering P: Intervensi
Hasil : dalam sehari klien makan 4 kali sehari
Evauasi tentang edukasi keluarga dan klien
(2-6 sendok makan)
tentang kebutuhan nutrisi
Mengevaluasi pasien tentang makan sedikit
tapi sering
Menentukan kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
35
3. Rabu, 23 Mei Pukul 09:00 Pukul 13:00
2018 Menentukan kemampuan klien dalam S:
Hari Keriga memenuh nutrisi Keluarga klien mengatakan selalu merasa
Dinas pagi Hasil : klien masih sering merasa kenyang kenyang
O:
IMT : 14.2
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Intervensi
Evauasi tentang edukasi keluarga dan klien
tentang kebutuhan nutrisi
Mengevaluasi pasien tentang makan sedikit
tapi sering
Menentukan kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
36
Dinas siang Pukul 15:00 Pukul 20:00
Mengevaluasi keluarga dan klien tentang S:
kebutuhan nutrisi anak Keluarga klien mengatakan selalu merasa
Hasil : klien paham tentang kebutuhan nutrisi kenyang
klien, tapi klien tetap kurang nafsu makan O:
(makanan yang disediakan rumah sakit hanya IMT : 14.2
habis ¼) A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
Mengevaluasi pasien tentang sedikit makan kebutuhan tubuh (belum teratasi)
tapi sering P: Intervensi
Hasil : dalam sehari klien makan 5 kali sehari
Evauasi tentang edukasi keluarga dan klien
(2-6 sendok makan)
tentang kebutuhan nutrisi
Mengevaluasi pasien tentang makan sedikit
tapi sering
Menentukan kemampuan klien dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
37
Pukul 09.00
Melakukan perawatan luka A : Risiko infeksi belum teratsi
Mengkaji karakteristik luka
Hasil: terdapat pus pada luka mata bagian kiri P :
serta tampak edema pada mata kanan dan kiri Mengkaji karakteristik luka
Melakukan perawatan luka
Mengajarkan keluarga klien cara salah satu cara
menghindari infeksi (mencuci tangan)
P:
Mengkaji karakteristik luka
Melakukan perawatan luka
38
O:
Luka memiliki pus
P:
Mengkaji karakteristik luka
Melakukan perawatan luka
Menganjurkan keluarga selalu mencuci tangan
sebelum kontak dengan klien
P:
Mengkaji karakteristik luka
Melakukan perawatan luka
39
H. Dischart Planning
1. Biodata
a. Identitas Klien :
1) Nama/Nama Panggilan : An. L
2) Tgl Lahir / Usia : 18 Februari 2006/ 12 Tahun 4 Bulan 18
3) HariJenis Kelamin : Laki-Laki
4) A g a m a : Islam
5) Pendidikan : SMP
6) Alamat : Makassar
7) Tgl. Masuk : 09/06/2018
8) Tgl. Pengkajian : 02/07/2018
9) Diagnosa Medis : Acute non lymphoblastic Leukimia M2 + CAD
+ Miliaria + Trombositopenia + Faringitis Akut + Intake tidak terjamin
10) Rencana Therapi : Opname
40
d. Ketidakseimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang
asupan makanan
e. Risiko Infeksi
b. Risiko Infeksi
6. Pengobatan/ penatalaksanaan
a. Di Rumah Sakit :
1) Ka-En 3B 18 tetes/menit
3) Ketoconazole 50mg/8jam/oral
4) Ambroxol 15mg/8jam/oral
5) Paracetamol 250mg/6jam/IV
6) Ceftazidine 1gr/12jam/IV
8) Lumbal Punksi
9) Transfusi darah
b. Di Rumah :
41
-
7. Perawatan Diri
a. Di Rumah Sakit :
1) Perawatan luka
2) Personal hygiene
b. Di Rumah :
1) Perawatan luka
2) Personal hygiene
8. Follow Up
a. Kontrol di poli klinik anak hematologi onkologi mother and child RSWS
c. Segera kembali ke Gawat Darurat rumah sakit jika terjadi: kejang, demam tinggi,
dan sesak
42