Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
c. Penyiapan Benih
Ambil biji dari buah jeruk RL ( Rough lemon) dengan cara memeras buah
yang telah dipotong, pilih/sortir biji jeruk yang layak dan tidak layak pakai,
cuci dan keringkan / anginkan biji-biji jeruk tersebut ditempat yang tidak
tersinari cahaya matahari secara langsung bertujuan untuk menurunkan kadar
air. Lakukan pengeringanginan selama 2 sampai 3 hari hingga lendirnya
hilang, jika biji jeruk mau disemai direndam dengan air hangat selama 5 menit
25
bertujuan untuk mempercepat perkecambahan Setelah di rendam kemudian
dikeringanginkan lagi.segera disemaikan.
d. Penyemaian
Benih yang sudah dipersiapkan sebelumnya lalu ditanam pada setek bak satu
per satu dengan jarak tanam 5 x 2,5 cm dengan kedalaman 0,5 mm. Pada saat
menanam bagian benih yang lancip di letakan ke bawah, kemudian lubang
tanam di tutup dengan tanah/humus yang halus tidak terlalu tebal/tipis, agar
benih setelah di tanam tidak diserang semut, rayap dan binatang lainnya.
Sebaik nya media di campur dengan fungisida. insektisida. agar tidak terkena
sinar matahari langsung stek bak yang sudah ditanam benih jeruk ditutup
menggunakan paranet dan di ikat dengan tali rapia. Untuk melihat tumbuh
tidaknya dapat dilihat dalam waktu 2-3 minggu setelah penyemaian dilakukan
e. Pemeliharaan
Penyiangan
Tujuan penyiangan adalah untuk meniadakan persaingan dalam
pengambilan unsur hara antara tanaman pokok dengan gulma. Salah satu
faktor yang menyebabkan sering tumbuh gulma adalah adanya penggunaan
pupuk kandang sebagai campuran media tumbuh, namun demikian kebutuhan
pupuk kandang tetap sangat diperlukan. Penyiangan biasanya dilakukan
secara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh dan pelaksanaannya
dilakukan apabila telah tumbuh gulma.
Penyiraman
Selain sinar matahari yang cukup tanaman jeruk juga memerlukan air
yang cukup selama pertumbuhannya. Penyiraman tanaman jeruk harus
dilakukan secara tepat dan teratur. Pada awal masa pertumbuhan atau musim
kemarau, penyiraman perlu dilakukan 2 hari sekali. Karena kekurangan air
dapat mengakibatkan tanaman menjadi stress dan sulit berbuah. Tanaman
akan menjadi layu bahkan mati, jika mengalami kekurangan air yang
26
berlangsung lama. Namun, penyiraman yang berlebihan juga tidak disarankan
karena dapat menyebabkan penyakit busuk akar akibat serangan cendawan
apabila keadaan media tanam terlalu lembab. Selain itu, unsur hara dalam
media pun akan larut bersama siraman air. Penyiraman yang terus menerus
akan menyebabkan pemadatan pada media tanam. Hal ini dapat menghambat
sirkulasi udara dan peresapan air oleh media tanam. Karena itu, harus
digemburkan setiap 2-3 minggu sekali.
Penyakit
1. Penyakit bercak daun pada tanaman jeruk
- Penyebab: cercocspora sp
- Gejala serangan :bercak bercak bulat, berwarna coklat kemerahan
atau coklat buah, berbatas jelas dan agak menggendap. Bercak
mempunyai kalang (halo)kuning.
- Pengendalian : bila tampak gejala penyakit potonglah daun yag
terkena penyakit ini. Bila serangan sudah berat, cabut dan bakarlah
tanaman yang terserang itu bekas potongan tanaman jangan di jadikan
kompos karena kemidian hari bila kompos di pakai cendawan akan
27
kembali lagi ke lapangan. Penanaman jangan terlalu rapat untuk
mengurangi kelembaban dan bila ada tanaman yang sakit tidak terlalu
cepet menular.
g. Pemupukan
Pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tanaman.
Cara pemupukan dapat dilakukan melalui media tumbuh yaitu langsung diberikan
ke akar tanaman dan pupuk daun pemberiannya disemprotkan ke daun tanaman.
Tanaman muda dalam masa pertumbuhan vegetatif memerlukan unsur nitrogen
lebih banyak dibanding P dan K, sedangkan tanaman pada fase generatif
memerlukan unsur N, P dan K relatif seimbang. Untuk pemakaian pupuk kandang
dilakukan setiap 6 bulan sekali dan pupuk buatan 3 bulan sekali dengan takaran 10
gram per pohon. Serta pupuk daun diberikan sesuai anjuran yang tertera pada
kemasan.
h. Pengokulasian
Okulasi (penempelan) merupakan salah satu perbanyakan tanaman jeruk
dengan menggabungkan batang bawah yang berasal dari perbanyakan biji dengan
tunas jeruk dari pohon induk. Teknik okulasi sering digunakan untuk
memperbanyak tanaman jeruk. Kompatibilitas antara batang bawah dan mata
tunas, serta kemampuan mata tunas untuk tumbuh merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan penempelan. Supaya okulasi berhasil dengan
baik, dicari tanaman yang kulitnya mudah dikupas dari kayunya, yaitu tanaman
yang masih aktif dalam pertumbuhannya. Sel-sel kambium aktif dalam
pembelahan diri dan akan membentuk jaringan baru bila kulit diambil dari kayu.
Okulasi sebaiknya dilakukan pada musim hujan atau akhir musim hujan. Karena
pada saat itu pertumbuhannya sangat aktif. Akan tetapi, jika pada waktu musim
hujan kemungkinan gagal karena air bisa meresap ke mata tempel sehingga
busuk, kalaupun bisa tumbuh tanaman sering terserang busuk tunas. Pada musim
kemarau okulasi mungkin bisa saja berhasil asalkan diberi penyiraman yang
28
cukup. Mata tempel mempunyai beberapa mata yang akan dipakai untuk
ditempel pada batang bawah, dari satu cabang entres bisa dipakai untuk
menempel beberapa batang bawah. Mata tempel diambil dari pohon yang sehat,
bebas dari bakteri, virus dan pertumbuhannya subur. Mata tempel yang telah
dipotong dari pohon induk segera dipotong daun-daunnya tinggal tangkai
pendek. Mata tempel sebaiknya segera dipakai untuk okulasi.
29
Gambar 3. Entres Gambar 4. Pengambilan mata entres
3. Selipkan mata tunas dibagian ujung kulit batang yang tersisa dibagian batang
bawah. Ikat batang disekitar bekas tempelan mata tunas menggunakan tali
plastik. Hal ini bertujuan untuk menghindari masuknya air siraman atau air
hujan.
30
Gambar 7. Okulasi yang berhasil Gambar 8. Okulasi yang gagal
6. Cara penglupingan
- Penglupingan di polybag
karena unsur hara yang tersedia di dalam polybag terbatas jadi makanan
terbagi dua antara bakal tunas dan batang bawah yang sudah di luping,
penglupingan dengan secara langsung di potong bagian batang bawah yang
31
berada 2 cm di atas mata tempel, potongan dengan posisi miring di
belakang mata tempel hal itu di maksudkan agar air siraman atau air hujan
tidak menetes langsung ke mata tempel.
- Penglupingan di lahan
Karena unsur hara yang tersedia di lahan atau di lapangan banyak sehingga
pemotongan batang atas tidak secara langsung, dan pemotongan di
lakukan setelah mata tempel sudah berdaun tua, pemtongan di lakukan 2
cm di atas mata temple dengan posisi miring di belakang ata tepel.hal itu di
maksudkan agar air siraman atau air hujan tidak langsung menetes pada
hasil okulasian.
7. Setelah berumur 3 bulan, bibit okulasi siap di pindah tanamkan ke polybag.
C. Biaya variabel
32
Tabel 2. Biaya variabel tahap persemaian
No Variabel Jumlah unit Harga/satuan Total Biaya
(Rp)
1. Biji jeruk 10.000 butir 21,25 212.500
2. Bambu 200 batang 15.000 3.000.000
3. Paranet 1 roll 1.410.000 1.410.000
4. Tenaga Kerja
3 orang 95.000 285.000
Pembukaan Lahan
Penyemaian biji
Penyiangan 3 orang 95.000 285.000
Penyiraman 3 orang 50.000 300.000
3 orang 50.000/6 jam 600.000
Total 6.092.500
B. Biaya variabel
33
3. Sekam 1.250 kg 0,00046875 4,69
4 Polybag 10.000 lbr 66 666.000
5 Fungisida 1.700 gr 98 166.600
6 Pupuk daun 850 gr 63,6 54.060
7 Insektisida 340 ml 815 277.100
8. KCL 10.000 gr 10,56 105.600
9. SP36 10.000 gr 2,28 22.800
10. Urea 10.000 gr 5,5 55.000
11. NPK 50.000 gr 9,32 466.000
12. Tenaga kerja :
3 HKW 50.000 600.000
Penyiangan (4
3 HKW 50.000/6 jam 1.200.000
kali) 3 HKW 50.000/6 jam 200.000
Penyiraman (48
kali)
Pemupukan (8
kali)
Total 9.563.164,69
5.2.3. Okulasi
A. Biaya tetap
34
Total 2.567.500 9.112,5
B. Biaya variabel
5.2.4. Sertifikasi
35
Biaya Tetap Rp. 9.563.164,69
Biaya Variabel
4. Okulasi
Rp. 1.809.112,5
Biaya Tetap
Rp. 6.176.600
Biaya Variabel
5. Sertifikasi Rp. 2.700.000
Total Rp. 35.764.107,19
36
BEP (Rp) = Rp. 14.975.790
37
perbanyakan benih jeruk dengan metode okulasi mengalami keadaan tidak untung
dan tidak rugi atau impas jika produksi yang diperoleh sebanyak 13.575 benih.
Produksi yang diperoleh petani jauh lebih besar yaitu sebesar 9.000 buah, ini berarti
usahatani perbanyakan jeruk dengan metode okulasi mengalami keuntungan. Hal ini
disebabkan perawatan perbanyakan jeruk dengan metode okulasi sangat baik,
sehingga menghasilkan produksi yang besar.
8. Efisiensi Usaha
Efisiensi = 2,76
Adapun nilai R/C rasio dari hasil analisis usahatani perbanyakan jeruk dengan
metode okulasi adalah sebesar 2,76. Jadi dengan nilai R/C Ratio sebesar 2,76, maka
dikatakan usahatani perbanyakan benih jeruk dengan teknik okulasi tersebut
dinyatakan “Layak” untuk diusahakan dan dikembangkan.
38
39