Вы находитесь на странице: 1из 9

BATUK

Batuk :
suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan
dari dahak, zat – zat perangsang asing dan unsur infeksi

*Jenis batuk dan Pengobatannya :


A. Batuk Produktif : mengeluarkan zat – zat asing (kuman/debu dll) dan dahak dari batang tenggorokan

*Obat – obat yang digunakan berdasarkan kerjanya :


Emolliensia : memperlicin tenggorokan agar tidak kering, melunakkan selaput lendir agar tidak teriritasi
cth : Thymi (OB Herbal), akar manis (NOB)

Ekspektoransia : memperbanyak produksi dahak, mengurangi kekentalannya, sehingga mempermudah


pengeluarannya dengan batuk
cth : guaiakol (Bronchophyllin), ammonium klorida
(OBH Combi Plus)

Mukolitika : mempermudah pengeluaran dahak


cth : asetilsistein (Fluimucyl), bromheksin (Bisolvon)

B. Batuk Non-Produktif : bersifat ‘kering’ tanpa adanya dahak

*Obat – obat yang digunakan berdasarkan kerjanya :


Zat – zat pereda : menekan refleks batuk
cth : kodein (Codipront), noskapin (Mercotin)

Antihistaminika : bersifat sedatif terhadap perasaan menggelitik di tenggorokan


cth : prometazin (Phenergan), difenhidramin
(Benadryl)

Anestetika lokal : menghambat penerusan rangsangan batuk ke pusat batuk


cth : pentoksiverin
VAKSIN

Suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah
dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang

Tujuan vaksinasi :

-Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (intermediate goal)

-Menurunkan prevalensi penyakit


(mengubah epidemiologi penyakit)

-Eradikasi penyakit (final goal)

Polio
- Penyebab virus polio
- Menyerang semua kelompok umur
- Kelompok paling rentan < 3 th(50-70%)
- Penularan fecal - oral
- Kelumpuhan permanent < 1%

Diphteria
- Infeksi Akut
- Penyebab Coryabacterium Diphtherial
- 80 % pada anak kurang < 15 th
50% meninggal karena gagal jantung
- Penularan melalui droplet

Pertussis
- Batuk Rejan/batuk 100 hari
- Penyebab Bordetela Pertusis
- Penularan melalui droplet
Campak
- Acut & sangat menular
- Penyebab virus morbili
- Penularan droplet/kontak langsung

Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine)

* DOSIS…LOKASI INJEKSI…KONTRA…INDIKASI…Efek Samping


- 0,05 ML
- Intrakutan - Lengan Atas Penyakit Kulit Berat Menahun (eksim, Furunkulosis)
- TBC Demam
- Indurasi,kemerahan, scar.
Pembesaran Kelenjar Regional di ketiak/leher.
- Larutkan 1 ampul vaksin dgn 4 ml pelarut. Gunakan sebelum lewat 3 jam

Vaksin DT
- Diberikan pada bayi yang sensitif terhadap komponen pertusis pada vaksin DPT

* DOSIS…LOKASI INJEKSI…KONTRA INDIKASI…Efek Samping


- 0,5 ml
- Subkutan dalam
Atau IM 2 bln Lengan Atas (anak < 8 thn)

- Paha (bayi) Gejala Berat karena Dosis Pertama DT. Kemerahan.


Lemas.
Demam
- Kocok sebelum digunakan. Gunakan sebelum lewat 4 minggu

Vaksin TT
- Diberikan pada Wanita Usia Subur (WUS)/ ibu hamil
* DOSIS…LOKASI INJEKSI…KONTRA INDIKASI…Efek Samping
- 0,5 ml Subkutan dalam IM 2 kl interv 1 bln Lengan atas Hipersensitif pada TT Lemas dan kemerahan.
Kadang demam
- Gunakan sebelum lewat 4 minggu setelah kemasan dibuka
Vaksin DPT
* DOSIS…LOKASI INJEKSI …KONTRA INDIKASI… Efek Samping
- 0,5 ml IM 3 dosis interv 1 bln Paha Gejala keabnormalan otak/saraf.
- Hipersensitif pada komponen pertusis Sementara:
Lemas, demam, kemerahan.

Berat :
- Demam Tinggi, irritabilitas, meracau (biasa terjadi setelah 24 jam diimunisasi)
- Kocok sebelum digunakan. Gunakan sebelum lewat 4 minggu

Vaksin POLIO
* DOSIS… LOKASI INJEKSI …KONTRA INDIKASI… Efek Samping
- 2 tetes
- oral 4 dosis interv 1 bln Oral Immune Deficiensy. Tidak ada.
- Paralisis karena vaksin jarang terjadi (< 0,17 /1.000,000 )
- Gunakan sebelum lewat 2 minggu setelah kemasan dibuka

Vaksin Hepatitis B (Program Neonatus 0-7 hari)


* DOSIS… LOKASI INJEKSI… KONTRA INDIKASI… Efek Samping
- 0,5 ml
- IM 1 kl Anterolateral Paha Hipersensitif.
- Penderita infeksi berat yang disertai kejang. Reaksi lokal kemerahan dan pembengkakan hilang dalam
2 hari
- Berikan sedini mungkin 0-7 hari, selanjutnya mulai 2 bulan berikan DPT-HB

Vaksin DPT -HB


* DOSIS… LOKASI INJEKSI… KONTRA INDIKASI…Efek Samping
- 0,5 ml
- IM 3 kl interv 1 bln Paha Idem DPT dan HB Idem DPT dan HB
- Gunakan sebelum lewat 4 minggu setelah kemasan dibuka
Vaksin Campak

*DOSIS…LOKASI INJEKSI…KONTRA INDIKASI…efek samping

- subkutan 1 kl.

- usia 9-11 bln

- Lengan kiri atas Immune deficiency.


- Leukemia, Lymphoma 15 % demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8 -12 hari
setelah vaksinasi.
- Larutkan 1 vial dengan 5 ml pelarut, Gunakan sebelum 6 jam

Cara Melarutkan Vaksin Dengan Aman :

Baca label pada vial / botol cairan pelarut


Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi VVM (Vaccine Vial Monitor)
Dinginkan cairan pelarut ke suhu 2 – 8 º C untuk mencegah perbedaan suhu yang mencolok dengan
suhu vaksin
Hisap semua cairan pelarut dengan alat suntik lalu sesuaikan volume yang diinginkan dan masukan ke
dalam vial vaksin
Buang alat suntik dan jarum yang telah dipakai untuk menghisap cairan pelarut tersebut .
Jangan meninggalkan jarum di vial vaksin.
Gulirkan vial diantara jari untuk mencampurkan isinya. Catat tanggal & jam vaksin dilarutkan.

Kesalahan yang umum dilakukan :

Label vaksin sudah hilang


 Pendapat bahwa cairan pelarut vaksin yang satu dapat digunakan untuk melarutkan vaksin yang lain
( ini tetap tidak dapat dibenarkan walaupun cairan pelarut tersebut berupa garam faali atau air steril )
Cairan pelarut untuk berbagai vaksin disimpan bersama-sama disatu tempat.
Vaksinasi Non Program Nasional
VAKSIN Pencegahan DOSIS Sasaran Interval (minimal)

- Vaxigrip Flu 0,25 ml IM


(0,5 ml dws) Anak 6 bln – 10 th 2 kl interv 1 bln

- Tritanrix HB Difteri, Tetanus, Pertusis dan HB 0,5 ml IM Bayi 2 bln 3 kl intrv 1 bln

- Typhim VI Typhoid 0,5 ml SC dlm / IM Dws & anak > 2 th 1 x dosis

- MMR II Campak, Gondongan & Rubella 0,5 ml SC lengan atas Anak > 15 bln
Anak < 12 bln 1 x dosis
Ulang stlh umur 15 bln

- ACT-HIB Meningitis & Pneumonia 0,5 ml Anak 1 – 5 thn


Anak 6 – 12 bln
Bayi < 6 bln 1 x dosis
2 kl intrv 1 bln
3 kl intrv 1 bln

VAKSIN Pencegahan DOSIS Sasaran Interval (minimal)

- HEPAVAX-GENE Hep B 0,5 ml IM Deltoid Neonatus&anak < 10 thn 3 kl interv 1 bln dan 6 bln

- TRIPACEL Difteri, Tetanus, Pertusis 0,5 ml IM dalam Anak 2 bln-7 th 3 kl interv 1 bln
- HAVRIX Hep A 0,5 ml IM Anak 1-15 thn 2 kl interv 1 bln
- PEDIAcel
Difteri, Tetanus, Pertusis,
Polio, Hib
VIRUSTATIKA

I. AIDS
A = Acquired (didapat, bukan keturunan/kutukan Tuhan)
I = Immune (sistem kekebalan tubuh)
D = Deficiency (tidak berfungsi dengan baik)
S = Syndrome (memiliki banyak gejala)

AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh HIV

H = Human (virus yg hanya bisa menginfeksi manusia)


I = Immuno-deficiency (menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga gagal melawan infeksi)
V = Virus (virus yg dapat bereproduksi dalam tubuh manusia)

Bagaimana HIV menular?


- Melalui hubungan seks
- Melalui transfusi/transplantasi, penggunaan NAPZA suntik dan kegiatan medis dengan alat tusuk/iris
tercemar HIV
- Melalui ibu ke bayinya (saat hamil/saat melahirkan/setelah melahirkan)

Media penularan HIV :

- Darah
- Cairan sperma
- ASI
- Cairan vagina

Perjalanan Penyakit

masa jendela
- 3 bulan setelah tertular HIV
- anti HIV negatif, tidak ada gejala

masa tanpa gejala


- 5 s/d 7 tahun setelah tertular HIV
- anti HIV positif, tidak ada gejala
Masa dengan gejala
- Gejala AIDS, seperti : diare berat, sangat letih, berat badan turun, suprainfeksi (Candidiasis
mulut/tenggorokan), virus (Herpes). Dapat diiringi infeksi sekunder (sept: TBC), tumor ganas
- 6 bulan s/d 2 tahun, bila tidak diobati

Manfaat Antiretroviral
- Menurunkan jumlah virus (sekitar 85%)
- Meningkatkan kekebalan tubuh (diukur dari kadar CD4>200)
- Mengurangi angka kematian dan kesakitan
- Mengurangi resiko penularan

ANTIRETOVIRAL

A. NRTI dan NNRTI


Mekanisme Kerja obat : menghambat enzim RT sehingga sintesa RNA viral dan multiplikasinya dicegah

NRTI (Nucleotide Reverse-Transcriptase Inhibitors)

Nama Obat Dosis Efek samping


- Didanosin/ddl
(Videx) >60 Kg : 200mg, 2xsehari
<60 Kg : 125mg, 2xsehari Pancreatitis, peripheral neurophaty,
Nausea, diarrhea

- Lamivudine/3TC
(Hiviral) 150 mg, 2xsehari
2 mg/KgBB, 2xsehari Minimal toxicity,
Lactic acidosis

- Stavudine/d4T
(Stavir) >60 Kg : 40mg, 2xsehari
<60 Kg : 30mg, 2xsehari Pancreatitis, peripheral neurophaty
Zidovudine/ZDV/
AZT 300 mg, 2xsehari Anemia, pancreatitis,
Peripheral neurophaty
NNRTI (Non Nucleotide Reverse-Transcriptase Inhibitors)

Nama Obat Dosis Efek samping


- Nevirapine/NVP
(Neviral) 200mg, 1xsehari selama 14hari
Diikuti dengan 200mg, 2xsehari Skin rash, hapatotoxicity

- Efavirenz/EFZ 600mg, 1xsehari (dianjurkan


diminum malam hari untuk mengurangi efek samping pada CNS) Dizziness, insomnia, confusion,
hallucination

B. Protease Inhibitor (PI)


mempengaruhi proses pembentukan protein virus, sehingga menghambat pembentukan virus baru
cth : indinavir, saquinavir, ritonavir, lopinavir

Penatalaksanaan Pasca Paparan :


Resiko penularan HIV melalui paparan dari tusukan jarum maupun percikan cairan tubuh sangat kecil.

Penatalaksanaan :

1. Pembersihan tempat tusukan /percikan dengan sabun atau desinfektan, dipijat untuk mengeluarkan
darah di lokasi tusukan
2. Konseling pada petugas yg terpapar mengenai resiko, penggunaan ARV dan manfaat ARV serta efek
samping
3. Berikan ARV dalam waktu 36 jam pertama dengan AZT/3-TC 2xsehari selama 4 minggu
4. Pemeriksaan anti HIV dilakukan pada saat terjadi paparan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan setelah
paparan

Monitoring Kepatuhan :
Menghitung jumlah obat yang tersisa
Wawancara kepada pasien atau keluarganya :
- Berapa kali dalam sebulan pasien lupa minum obat
- Berapa kali dalam sehari minum obat
- Waktu minum obat tiap harinya
Membuat kartu monitoring penggunaan obat
Memberi perhatian kepada kelompok wanita hamil dalam program ART

Вам также может понравиться