Вы находитесь на странице: 1из 7

RAINS IN FLOOD-RAVAGED JAKARTA RAISE DISEASE FEARS

Indonesia's flood-devastated capital endured overnight downpours that washed


more dirty water into areas that had been recovering from a deluge that killed at least
36 people.
Water levels had dropped or receded completely in some areas of Jakarta, but
the renewed rains brought water levels in low-lying regions to three meters deep on
Tuesday, raising fears of people wading in disease-ridden lakes of raw sewage.
More than 115,000 people returned home on drier lands, but the less fortunate
- about 220,000 people - remained in temporary shelters.
The city's 12 million people had to do with limited electricity and water
rations.
Anger mounted in the capital, where displaced residents complained of a poor
government response to the disaster and medical officials expressed concerns about
shortages of baby food, clean water and medicine.
Poor hygiene is contributing to the spread of skin diseases and the threat of
dysentery and cholera is alarming, medical officials said.
"The most crucial thing in a flood like this is to get people safe water and get it
to them fast," CARE Canada spokesperson Melanie Brooks told the CBC Tuesday,
speaking from Jakarta.
"We're also distributing food, but it's crucial to get people safe drinking water
so they don't get sick in the first place.
The Thursday floods, spurred when the riverbanks burst throughout Jakarta,
prompted an angry response from millions of inhabitants - rich and poor alike - who
questioned the government on why an adequate warning was not issued.
"We live in modern times. People should have been warned," local man
Stefanus Lamury said. "No one should have died because of this."

1
Meanwhile, about 160 kilo meters west of Jakarta, Tuesday's rains dislodged
mud near a village, killing six people, police said. A young boy was among those
who perished.
Most of the people who fled their homes are staying at mosques, schools or
government buildings, sleeping on floors with little access to restrooms.
Those who refused to leave because of fears of looting accepted deliveries of
instant noodle packages and rice from soldiers in boats, the army said.

2
HUJAN-BANJIR DI JAKARTA KERUSAKAN MENINGKATKAN
PENYAKIT KETAKUTAN

Indonesia-banjir musnah modal tertahan bermalam yang dicuci lebih kotor


air ke daerah-daerah yang telah kembali dari air bah yang membunuh setidaknya
36 orang.
Tingkat air telah menurun atau receded sepenuhnya di beberapa daerah di
Jakarta, tetapi diperpanjang dibawa air hujan di tingkat daerah yang rendah untuk
tiga meter mendalam pada Selasa, meningkatkan ketakutan orang pengumpulan
di danau dikuasai penyakit-mentah kotoran.
Lebih dari 115.000 orang pulang dikembalikan pada lahan kering, tetapi
kurang beruntung - sekitar 220.000 orang - tinggal di tempat-tempat
penampungan sementara.
Kota 12 juta orang harus kerja terbatas dengan listrik dan air merangsum.
Marah terpasang di ibukota, tempat menampung mengeluhkan penduduk
miskin dari pemerintah untuk tanggap bencana dan petugas medis menyatakan
keprihatinan tentang bayi dari kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Miskin kebersihan adalah kontribusi terhadap penyebaran penyakit kulit
dan ancaman dari disentri dan kolera adalah memprihatinkan, kata petugas medis.
Yang paling penting dalam hal banjir seperti ini adalah orang-orang untuk
mendapatkan air bersih dan untuk mendapatkan mereka cepat," CARE Kanada
Melanie Brooks jurucakap kepada KBK Selasa, berbicara dari Jakarta.
"Kami juga mendistribusikan makanan, tetapi orang-orang penting untuk
mendapatkan air minum yang aman sehingga tidak sakit di tempat pertama.
Banjir pada Kamis, dipacu ketika menyerbu pinggir sungai di seluruh
Jakarta, yang marah diminta tanggapan dari jutaan jiwa - kaya dan miskin sama -
yang mempertanyakan mengapa pemerintah pada peringatan yang memadai tidak
dikeluarkan.
Kami tinggal di masa moden. Masyarakat harus sudah diperingatkan," lokal
manusia Stefanus Lamury berkata. " Tidak ada satu harus mati karena ini."

3
Sementara itu, sekitar 160 kilometer sebelah barat Jakarta, Selasa hujan
copot lumpur di dekat sebuah desa, pembunuhan enam orang, kata polisi.
Seorang anak laki-laki di antara orang-orang yang telah perished.
Sebagian besar orang yang melarikan diri rumah mereka tinggal di masjid,
sekolah atau bangunan-bangunan pemerintah, tidur di lantai dengan sedikit akses
ke WC.
Orang-orang yang menolak untuk meninggalkan karena ketakutan dari
looting diterima dari pengiriman paket mie instan dan beras dari tentara di kapal,
yang mengatakan tentara.

4
DIFFICULT WORD

1. Devastated : Memusnahkan
2. Capital : Modal
3. Endured : Tertahan
4. Recovering : Telah Kembali
5. Deluge : Air Bah
6. Water : Air
7. Rains : Hujan
8. Regions : Daerah
9. Raising : Meningkatkan
10. Disease : Penyakit
11. Ridden : Mentah
12. Returned : Sementara
13. Fortunate : Beruntung
14. Remained : Tinggal
15. Temporary : Sementara
16. Anger : Marah
17. Displaced : Menampung
18. Complained : Mengeluhkan
19. Government : Pemerintah
20. Disaster : Bencana
21. Medical : Medis
22. Hygiene : Kebersihan
23. Spread : Penyebaran
24. Crucial : Penting
25. Prompted : Diminta
26. Adequate : Memadai
27. Mosque : Masjid

5
28. Refused : Menolak
29. Deliveries : Pengiriman
30. Packages : Paket

6
ANALIZE OF THE RAINS IN FLOOD-RAVAGED
JAKARTA RAISE DESEASE FEARS

1. What is the writer persuade for the listener?


The writer persuade for the listener order wake up cleanliness and don’t
rubbish at random.
2. Thesis
Flood is disaster a the most happed general. Effect on the environment and
human. Flood very price inflicted a loss human.
3. Argument
a. (+) Flood make human aware that don’t rubbish at random
(+) Don’t feel jungle manner wild

b. (-) Make disease skin usually itch


(-) make disease malaria
(-) Kill life economy community
4. Conclusion
Poor hygiene is contributing to the spread of skin arsenates and the threat of
dysentery and cholera is alarming. The most crucial thing in a flood like it to
them fast.

Вам также может понравиться