Вы находитесь на странице: 1из 3

#modus_baru

#hati2
Mohon di share kpd keluarga muda, anak2/mantu2 perihal penculikan anak dgn metode
seperti kisah di bawah ini

Belakangan ini, penculikan anak semakin marak terjadi. Bahkan dalam 2 tahun
terakhir, kasus penculikan anak meningkat 2 kali lipat. Banyak orang tua tidak tahu
tentang taktik penculikan yang satu ini. Pelaku sangat berani, walaupun Anda orang
tuanya berada di samping.

Baru-baru ini, ada seorang netizen membagikan kejadian yang dialaminya ke internet
guna menghimbau orang tua lain untuk berhati-hati jika bertemu orang tak dikenal
yang seakan "terlalu ramah". Begini ceritanya:

Baru kemarin saya bawa anak saya pulang ke rumah ibu saya. Kita naik kereta. Di
samping saya duduk seorang ibu-ibu, usianya kira-kira sudah 60 tahun. Sepertinya
dia bawa cucu, usianya kira-kira 7-8 tahun.

Selama perjalanan, ibu ini ngobrol terus sama saya. Bukan cuma itu, dia juga
mengingatkan saya kalau di kereta banyak orang, harus perhatiin barang bawaan.
Cucunya juga kadang main-main sama anak saya.

Anak saya perempuan baru mau genap 1 tahun. Ibu itu tanya-tanya anak saya umur
berapa, kapan lahir, lahir di mana, berat badannya, bla bla bla, terus dia juga
cerita tentang cucu dia.

Saya pikir dia cuma ajak ngobrol biasa, namanya ibu-ibu, duduk di kereta, kebetulan
sama-sama bawa anak, yah ngobrol.

Dia juga tanya anak saya minum susu apa, seberapa sering, yah saya jawab aja.

Tapi entah kenapa semakin lama pertanyaannya semakin aneh� makin mendalam dan
mendetil. Masa dia tanya anak saya lahir jam berapa? Saya pikir ini kurang bagus
untuk orang lain tahu yah, jadi saya bilang saya lupa.

Terakhir, dia tanya anak saya siapa namanya. Yah saya kasih tahu nama panggilan
anak saya, tapi dia tanya NAMA LENGKAP!

Di sini saya sudah semakin curiga. Merasa ada yang tidak beres, saya pun
memberitahukan nama palsu.

Sebelum sampai stasiun, saya pamit ke toilet. Ibu itu malah menawarkan saya untuk
menitipkan anak kepadanya. Dalam hati saya sudah sangat curiga. Saya ingin mencari
tempat duduk di tempat lain, namun sudah penuh semua, jadi terpaksa saya kembali
lagi duduk di samping ibu itu. Kelihatan sekali dia menunggu saya di kursi itu
sampai saya kembali.

Turun di stasiun, ibu itu bantu saya bawa koper tanpa disuruh. Kita jalan bareng
sampai pintu luar stasiun. Dia tanya apakah saya ada yang jemput. Saya bilang
tidak� (padahal ada)

TIba-tiba, ibu itu mau gendong anak saya. Dia bilang terima kasih sudah menjaga
"cucunya".

Saya langsung kaget. Saya bilang, "Ibu! Ini apa-apaan sih!?"

Anak laki-laki yang ikut di sampingnya pun, "Orang jahat! Kembalikan adik saya!"

Saya langsung syok anak kecil itu ngomong begitu. Banyak orang liatin saya, kirain
saya culik anak. Tiba-tiba ada satu cewek datang, panggil nama anak saya (nama
palsu yang tadi saya kasih tahu) dan bilang, "Duh kamu ke mana aja dari tadi ibu
cari-cari! Ayo kita pulang!"

Dia ngotot mau gendong anak saya. Saya langsung naik taksi yang ada di depan
gerbang, tapi ngerinya, wanita ini ikut naik. Dia tarik-tarik anak saya. Saya peluk
anak saya erat-erat. Anak saya pun nangis.

Di tengah kekacauan seperti ini, pak supir juga gak berani jalan. Saya cuma bisa
turun lagi dan menghadapi wanita itu. Mendengar tangisan anak saya, semua orang
berhamburan keluar, kirain saya culik anak.

Anak kecil itu bilang, "Bu, kembaliin adik saya cepet! Kita mau pulang!"

Saya bilang, "Apa-apaan kalian!? Ini anak saya!"

Tangan dan kaki saya sudah bergemetar. Hati saya sudah dag dig dug, takut anak saya
diambil sama mereka. Bagaimana pun, dua lawan satu.

Tiba-tiba, ada orang yang manggil. Pas saya lihat, ternyata itu bapak sama ibu!
Mereka datang jemput saya!

"Ada apa ini rame-rame begini!?", tanya bapak.

"Itu pak, mereka mau culik anak, bilang ini anak mereka!"

"Ini anak saya kok!", bela wanita itu. Saya tahu tanggal lahirnya, golongan
darahnya, namanya�.. dan lain-lain, semua ia sebutkan satu-satu.

Saya pikir, Astaga�. Itu kan yang tadi informasi tentang anak saya yang saya kasih
tahu ibu-ibu itu di kereta. Saya pikir cuma sekedar ngobrol, gak nyangka bisa jadi
seperti ini! Untung saya kasih tahu nama palsu anak saya.

"Kalau gitu, nama anak saya siapa?", teriak saya.

"Nadin!", sahut mereka.

"Bukan! Nama anak saya putri! Nadin itu nama palsu!", teriak saya.

Semua orang yang di sana, termasuk 2 wanita itu pun hanya bisa terdiam.

Saya langsung semprot, "Kalian ini masih punya hati nurani gak!? Bisa-bisanya ajak
anak kecil untuk ikut bohong sama kalian culik anak orang! Dosa tahu gak!? DOSA!"

Mereka langsung diam gak berani ngomong sepatah kata pun. Saya langsung naik mobil
didampingi ayah dan ibu saya lalu pergi.

Duduk di mobil, badan saya masih gemetaran. Air mata saya mulai bercucuran. Saya
peluk erat-erat putri saya. Kalau saja ayah dan ibu tidak datang tepat waktu� bisa-
bisa anak saya beneran direbut sama dua orang itu...

Setelah sampai di rumah, sudah agak tenang, kami langsung lapor polisi. Ternyata
polisi juga bilang kalau akhir-akhir ini kerap terjadi penculikan anak. Mungkin ini
adalah salah satu cara yang mereka gunakan, menargetkan ibu muda yang bawa anak,
pura-pura dekat dan mencari kesempatan untuk mengambil anak ketika sang ibu tidak
memperhatikan. Untung dari awal saya tidak pernah lengah melepaskan kedua mata dari
putri saya.

Dengar-dengar belum lama ini juga ada kejadian anak diculik di pasar. Seorang ibu
tua tak dikenal datang ke seorang ibu yang lagi bawa anak dan bilang, "Ternyata
kamu di sini!" Tiba-tiba seorang pria tak di kenal seumuran ibu muda itu datang dan
langsung menampar ibu muda itu dan mendorongnya.

"Udah tau anak sakit masih dibawa keluar!", bentak laki-laki itu.

Ibu tua itu pun langsung gendong bayinya yang ada di dorongan dan ngomel-ngomel,
"Anak udah sakit gini masih dibawa keluar juga� Mana ada ibu macam ini!?"

Ibu tua itu bawa anak pergi duluan, sedangkan laki-laki itu masih di sana marahin
sang ibu yang tidak tahu apa-apa dan tak berdaya menghadapi laki-laki sebesar itu
seorang diri.

Terakhir, laki-laki itu naik motor lalu pergi. Ibu itu cuma bisa menangis
kebingungan bilang anaknya diculik, tapi gak ada yang peduli. Orang-orang kirain
itu cuma masalah keluarga, pasangan lagi berantem. Sampai beberapa saat kemudian
baru tahu ternyata ada anak diculik. Anak itu juga kira-kira berusia 10 bulan.

Kalau didengar-dengar, saya gak nyangka kalau hal ini akan benar-benar terjadi pada
saya. Sebagai orang tua, kita tidak boleh lengah. Kalau menjumpai orang tak dikenal
yang tiba-tiba nyapa, sok kenal sok dekat, tanya-tanya hal yang kedengarannya aneh
atau minta gendong anak sebentar, TOLONG JANGAN! Kita tidak akan pernah tahu apa
maksud orang di belakang, untuk itu dengan mengantisipasi dan menjaga jarak adalah
satu-satunya hal yang bisa kita lakukan.??

Вам также может понравиться