Вы находитесь на странице: 1из 9

Pendahuluan

BIN PROGRES 7 Bab Kondisi Kamdagri


(129 hal) Perkira Perkembangan Kamdagri
Pengaruh Ling Stra
Perkira Rawan Kamdagri
Antisipasi Rawan Kamdagri
Penutup: - Kesimpulan
- Rekomendasi

5 issue ATHG:- Ancaman Konvensional


- Pelemahan Kebhinekaan
- Pelemahan Tata Kelola Pemerintahan
- Konflik Energi & SDA
- Pelemahan Regulasi TI

Ancaman National Security - Interest Dignity of State :


OBYEK - Clear Present Danger
- Pengurangan HAM

Ancaman Dampak Pracy War – Cyber War: - Black Propaganda Adu domba
- HOAX - Demoralisasi
- Distraksi
Pendalaman – Penggalian Informasi

TIME LINE Rabu, 31 Mei 2017, Serah pada Tim Penyelaras


Selasa, 06 Juni 2017, Tim Penyelaras kepada Bid Kam
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang : Menjelaskan pergeseran pasca Perang Dingin dari State Sentric dan Military lssue menjadi Non State
Sentric dan Non Military Issue.
Menjelaskan pergeseran dan perluasan isu global kotemporer yang semula terfokus pada National
Security ke arah perlindungan yang lebih luas yaitu Human Security (Keamanan Insani), sehingga
terjadi polemik pemaknaan bahwa National Security sebagai bagian dari Human Security (termasuk
keamanan di bidang ekonomi, politik, kesehatan, pangan, energi dll).

B. Tujuan : Menjelaskan arah kebijakan dan strategi Nasional untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Penyusunan Nasional (RPJHN), yang salah satu skala prioritasnya adalah dibidang keamanan yaitu terbangunnya
sistem keamanan nasional yang terintegrasi

C. Metodologi : Metode Penulisan Yuridis Normatif dengan data primer dan sekunder, juga dilakukan diskusi terbatas
yang melibatkan narasumber.
BAB II KONDISI KAMDAGRI SAAT INI

A. Kondisi Kamdagri Secara : Menjelaskan pemahaman tentang keamanan, konflik sosial dan keamanan kawasan, juga
Umum toleransi dan pelanggaran Hukum-HAM.

B. Debirokratisasi : Menjelaskan pembaharuan proses penyelenggaraan pelayanan usaha kepada masyarakat


oleh pemerintah, untuk menciptakan iklim investasi yang berdaya juang global, sehingga
dapat mengurangi kerentanan ekonomi Indonesia menjelaskan adanya ancaman atas
terjadinya kerentanan Ekonomi Nasional.

C. Gangguan Kamtibmas : Menjelaskan perlunya keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan hak atas rasa
aman warga negara yang dilindungi UU.

D. Agenda 2018 : Adanya pertemuan dan pelaksanaan event Nasional dan Internasional yang memiliki
keterkaitan deteksi ATHG.

E. Trigatra : Meliputi geografi (perbatasan), Demografi (Harusnya sebagai induk/tujuan


pembangunan), SDA (Energi, Ketahanan Pangan Kemiskinan)

F. Pancagatra : Analisa penjelasan ideologi politik, ekonomi, Sos Bud Kamdagri


BAB III PERKIRAAN PERKEMBANGAN

A. Perkiraan dan Ancaman - : Menjelaskan dinamikan dan perkiraan ancaman yang mengalami perubahan dari
Tantangan keamanan nasional ke arah Human Security, termasuk perkembangan terorisme di
Indonesia dan dampak terorisme global ke Indonesia, masalah Cyber Crimes
maupun pengaruh sentimentasi etnis dan agamaterhadap usaha memecah
kebhinekaan bangsa dan negara.

B. Perkembangan Teknologi : Menjelaskan peningkatan produktivitas tugas ganda (“multi tasking”) berupa
Transportasi kendaraan Nir-awak.

C. Perubahan Struktur Sos Bud : Menjelaskan tantangan kependudukan Indonesia, Bonus Demografi maupun
perkawinan ancaman dan tantangan terhadap laju pertumbuhan penduduk
BAB IV PENGARUH LINGKUNGAN STRATEGIS

A. Pengaruh Global : Menjelaskan pengaruh Konservatisme politik di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat dan gerakan
keagamaan yang sedang mengalami kebangkitan dan dampaknya terhadap ideologi negara yang dapat
mengancam dengan semakin berkembangnya ideologi islam radikal.

B. Regional : Menjelaskan posisi geografis Indonesia dikawasan Asia Tenggara dari kekhawatiran di kawasan ini
ketika politik global mengalami bipolarisasi, seperti terorisme ISIS di Hirawi Hindano, Isu Laut Cina
Selatan, isu Papua dab HAM untuk merdeka atas seruan Koalisi Negara Kepulauan Pasifik.

C. Dinamika : Perubahan Pranata tatanan dunia yang mengarah kepada konservatisme sebagai konteks global, yang
Ancaman perubahan ini justru dialami oleh negara epicentrum dari penyokong nilai demokrasi – HAM seperti
Amerika Serikat dan Eropa.
BAB V PERKIRAAN KERAWANAN KAMDAGRI

A. Peta Ancaman : Menjelaskkan dalam memperkuat pertahanan dan keamanan 10 tahun kedepan adalah
lingkungan strategis sebagai ancaman keutuhan dan kebhinekaan Negara. Kerawanan
internal berupa pengeroposan kekuatan Pancasila dalam bentuk kekerasan horisontal,
anarkis keagamaan, separatisme, terorisme dan lain-lain, yang pola digunakan
penyebaran kekuatan teknologi yaitu pola Hoax melalui media sosial. Ancaman akan
bersentuhan pada masalah kependudukan, gangguan kamtibmas, bentuk ancaman dan
gangguan.

B. Masalah Kebhinekaan : Meskipun Indonesia didasarkan kemajemukan agama, juga majemuk dari banyak aspek
sosial, etnis, ras, agama, bahasa, politik dan seterusnya, namun masih ada pandangan
kelompok Islam yang menyatakan bahwa menjalankan syariat Islam harus diwajibkan
melalui instrumen Negara. Kerawanan isu Kebhinekaan ini mengganggu Keamanan Dalam
Negeri. Pembangunan karakter Bangsa adalah kunci penanganan Kebhinekaan.

C. Lemah Tata Kelola : Menjelaskan kelemahan tata kelola Pemerintahan yang berdampak pada maraknya
Pemerintahan korupsi di tubuh Kementerian/Kelembagaan, penyimpangan pembentukan kebijakan
publik dan lambatnya percepatan pembangunan.

D. Konflik Energi dan SDA : Hubungan tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) antara masyarakat dan korporasi
memberi dampak ketegangan horisontal, terutama agresivitas korporasi yang berhadapan
dan merugikan masyarakat yang menggangu keamanan Negara sehingga kehadiran
Negara dapat mengurangi ketimpangan penguasaan agresivitas korporasi terhadap SDA
bagi masyarakat.

E. Kelambanan Teknologi : Mejelaskan peningkatan kualitas regulasi kedepan atas kemajuan teknologi informasi,
Informasi sehingga mampu mencegah terjadinya ancaman dan gangguan Kamdagri.
BAB VI ANTISIPASI KERAWANAN

A. KEBIJAKAN : Menjelaskan perkiraan kerawanan Kamdagri dengan menjawab bagaimana kebijakan dan langkah
strategis yang akan dan dapat diidentifikasi.
Secara garis besar ada 5 identifikasi isu utama dengan potensi kondisi Kamdagri: Ancaman
Konvensional, Pelemahan Kebhinekaan, Pelemahan Tata Kelola Pemerintahan, Konflik Energi dan SDA,
Pelemahan Regulasi TI.

B. STRATEGI HISTORIS : Menjelaskan langkah strategis terhadap kerawanan 5 isu tersebut yang memiliki dampak atas ancaman
Kamdagri.
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan : - 5 isu ATHG yang mengganguu Kamdagri: Ancaman Konvensional, Pelemahan Kebhinekaan, Pelemahan Tata
Kelola Pemerintahan, Konflik Energi dan SDA, Pelemahan Regulasi TI.
- Menghadapi ATHG terhadap Negara, fungsi sentral Intelejen dalam Kamdagri adalah menghasilkan suatu well
informed Decesiora atas upaya deteksi diri maupun upaya pengamanan informasi (Rahasia) Negara, juga
memaksimalkan koordinasi BIN terhadap lembaga-lembaga Intelejen lainnya.
- Sisi Kamdagri terhadap permasalahan (dugaan) pelanggaran HAM masa lalu tetap berbasis pada rekonsiliasi
alami.
- Perubahan paradigma Kamdagri terhadap Ancaman Negara dari kejahatan konvensional mengarah kepada isu
global dominasi Negara maju, dengan antisipasi Proxy War, Cyber War, perkembangan pesat Nuklir Korut,
Perselisihan di Laut Cina Selatan, Kelompok ISIS di Hirawi Kepulauan Hindano, Filipina, yang kesemuanya
berdampak pada Ancaman Negara.
- Global yang dimaknai Inter State Crime berupa Kejahatan Lintas Negara yang mengancam Keamanan Negara
yaitu Proxy War, Cyber War dengan pola Hoax yang bertujuan akhir melakukan pengeroposan Pancasila dan
UUD 1945 melalui Balck propaganda untuk provokasi melakukan Demoralisasi dan Distraksi, juga gerakan yang
akan dilakukan secara berkesinambungan berupa sentimetasi Etnis dan Agama berupa pemecah belahan melalui
isu negatif sara dan lain-lain.

B. Rekomendasi : - Pengelolaan kebijakan dan langkah strategis dengan cara peningkatan profesionalitas dan Integritas Institusi
Keamanan terhadap 5 isu ATHG tersebut.
- Penyelesaian pelanggaran HAM tetap diarahkan berbasis Rekonsiliasi Alami yang sudah berjalan.
- Peningkatan fungsi Kontra Intelijen terhadap ATHG dari kemungkinan adanya upaya pengeroposan Pancasila dan
mulai pembentukan Counter Cyber Radicalism dalam mengimbangi Proxy War, Cyber War ataupun technology
war lainnya.
- Memperluas makna Pasal 31 UU No 71/2011 tentang Intelijen Negara, Khusus Penggalian Informasi bagi present
and Fore National Sucurity berupa perolehan data, bahan, dokumen maupun bukti lainnya dalam proses Pra-Pro
Justitia, Pro Justitia maupun tahapan yang sedang menjalani proses hukum.

Вам также может понравиться