Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pengkajian
a. Biodata : Usia bayi, jenis kelamin
c. Riwayat penyakit dahulu : apakah ibu pernah terinfeksi virus seperti rubella
e. Pemeriksaan Fisik
g. Laboratorium
1. Bilirubin diarahkan pada peningkatan serum
2. nilai normal bilirubin total < 12 mg/dl
3. Bilirubin indirek serum meninggi karena kerusakan parenkim hati akibat bendungan
empedu yang luas
4. Tidak ada urobilinogen dalam urine
5. Pada bayi yang sakit berat terdapat peningkatan transaminase alkalifosfatase (5-20
kali lipat nilai normal) serta traksi-traksi lipid (kolesterol fosfolipid trigiliserol)
h. Pemeriksaan diagnostik
1. USG yaitu untuk mengetahui kelainan congenital penyebab kolestasis ekstra hepatic
(dapat berupa dilatasi kristik saluran empedu)
2. Memasukkan pipa lambung cairan sampai duodenum lalu cairan duodenum di
aspirasi. Jika tidak ditemukan cairan empedu dapat berarti atresia empedu terjadi
3. Sintigrafi radio kolop hepatobilier untuk mengetahui kemampuan hati memproduksi
empedu dan mengekskresikan ke saluran empedu sampai tercurah ke duodenum. Jika
tidak ditemukan empedu di duodenum, maka dapat berarti terjadi katresia intra
hepatic
4. Biopsy hati perkutan ditemukan hati berwarna coklat kehijauan dan noduler.
Kandung empedu mengecil karena kolaps. 75% penderita tidak ditemukan lumen
yang jelas
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan absorbsi nutrient yang buruk, mual
muntah
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual
muntah
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam empedu dalam
jaringan dtandai dengan adanya pruritus
4. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan berhubungan dengan penyakit kronis
5. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen
3. Intervensi Keperawatan
Tanda dehidrasi
mengindikasikan
Observasi tanda-tanda intervensi segera
dehidrasi (oliguria, kuilt dalam mengatasai
kering, turgor kulit buruk, kekurangan cairan
ubun-ubun dan mata cekung pada bayi
Kolaborasi untuk Mengevaluasi
pemeriksaan elektrolit, kadar keseimbangan dan
protein total, albumin, elektrolit
nitrogen urea darah dan
kreatinin serta darah lengkap
II Ukur asupan makanan 1. Memberikan informasi
harian (MCT) tentang kebutuhan
pemasukan/Defisiensi
Setelah diberikan Askep
selama....x....Anak akan
menunjukkan peningkatan
berat badan progresif 2. Mungkin sulit untuk
mencapai tujuan dengan Timbang sesuai indikasi. menggunakan berat badan
nilai laboratorium normal Bandingkan perubahan status sebagai indicator
cairan, riwatyat berat badan langsung status nutrisi
karena ada gambaran
edema/asites
3. Mengelompokkan
3. Sedapat mungkin lakukan intervensi memungkinkan
intervensi secara berkelompok anak beristirahat tanpa
gangguan, istirahat
diperlukan untuk tahap
tumbuh kembang anak
4. Implementasi
5. Evluasi
1. Anak akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang ditandai dengan
pengisian kembali dengan kapiler kurang dari 3 detik, turgor kulit baik, produksi urine
1-2ml/kgBB/jam
2. Anak akan menunjukkan peningkatan berat badan progresif mencapai tujuan dengan
nilai laboratorium normal
3. Anak akan mempertahankan kelembapan kulit yang ditandai dengan kulit tidak kering,
tidak ada pruritus, jaringan kulit utuh dan bebas lecet
4. Anak akan bertumbuh dan berkembang secara normal yang ditandai dengan mencapai
tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
5. Anak akan mempertahankan pola nafas efektif, bebas dispneu dan sianosis, dengan
nilai GDA dan kapasitas vital dalam rentang normal