Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2.1.4.1 Elektrofisiologi
Otot jantung mempunyai jaringan jaringan khusus yang dapat
menghantarkan aliran listrik. Jaringan khusus tersebut mempunyai sifat
khusus, yaitu:
a. Otomatisasi : Kemampuan dalam menimbulkan impuls impuls
secara spontan
b. Irama : Kemampuan dalam membentuk impuls yang teratur
c. Daya konduksi : Kemampuan menyalurkan impuls
d. Daya rangsang : Kemampuan bereaksi terhadap rangsang
Untuk menilai apakah curah jantung sudah optimal atau tidak, maka dapat
diketahui dengan mengetahui fraksi ejeksi dengan alat ekokardiografi. Fraksi
ejeksi (ejection fraction) adalah persentase (%) EDV yang dapat dipompakan oleh
ventrikel. Fraksi ejeksi ini menjadi parameter yang penting dalam klinis. Fraksi
ejeksi harus dalam rentang 55-60% ke atas.
Fraksi ejeksi akan meningkat bila dalam keadaan olahraga dan akan
menurun pada gagal jantung kongestif akibat berkurangnya kemampuan jantung
untuk memompakan darah ke pembuluh darah besar.
a. Pengaturan Ekstrinsik
Aliran darah yang menuju ke suatu sistem organ dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan atau memperbesar curah jantung
atau dengan mengalirkan darah dari suatu organ yang relatif tidak aktif
ke organ lain yang tergolong lebih aktif. Aktivitas sistem saraf
simpatis dapat menghasilkan beberapa respon. Pertama, perangsangan
simpatis akan meningkatkan curah jantung melalui peningkatan
frekuensi jantung dan kekuatan kontraksi . Kedua, serabut simpatis
adrenergic juga akan meluas hingga jaringan pembuluh darah perifer,
terutama arteriola.
Pembuluh darah oto otot rangka mempunyai sifat serta
kemampuan yang tergolong unik, yaitu kemampuan vasodilatasi yang
mana hal tersebut disebabkan oleh karena pembuluh tersebut
dipersarafi oleh serabut serabut kolinergik simpatis yang bersumber
dari korteks serebri. Serabut-serabut tersebut melepaskan asetilkolin
yang mana asetilkolin bisa mengakibatkan otot polos suatu pembuluh
darah menjadi relaksasi. Berbeda dengan serabut kolinergik simpatis,
serabut kolinergik parasimpatis hanya akan mempersarafi sebagian
kecil pembuluh darah perifer. Dan oleh karenanya, aktifitas
parasimpatis tidak mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap
distribusi curah jantung atau terhadap resitensi perifer total.
b. Pengaturan Instrinsik
Otoregulasi terjadi apabila terdapat kontrol lokal aliran darah
pada tingkat jaringan. Otoregulasi memungkinkan penyesuaian aliran
darah relatif terhadap aktivitas metabolik. Mekanisme pasti perubahan
lokal yang terjadi pada resistensi vaskular berlangsung dengan tidak
jelas. Pengaruh relatif mekanisme kontrol ekstrinsik dan instrinsik
berbeda pada masing masing sistem organ. Pada organ-organ vital
seperti jantung dan otak, yang lebih berperan adalah mekanisme
intrinsic, sedangkan ditempat-tempat lain seperti kulit, pengaturan
otonomlah yang dominan. Selain mekanisme kontrol yang berperan
dalam peningkatan penghantaran oksigen pada jaringan, jaringan juga
mempunyai peran dalam memperbanyak suplai oksigen dengan
mengekstraksi lebih banyak oksigen dari darah arteria. Pada
kebanyakan organ kecuali jantung, hanya sebagian kecil oksigen
dalam darah arteria yang dapat diekstraksi oleh jaringan. Apabila
suatu jaringan terjadi kekurangan oksigen, maka gradien kadar
oksigen antara pembuluh darah arteria dan jaringan akan meningkat.
Hal ini menyebabkan lebih banyak perfusi oksigen dari intravascular
ke ruang ekstravaskular, dengan demikian oksigen yang disampaikan
pada sel-sel bertambah. Bila mekanisme kompensasi tidak mampu
mempertahankan perfusi perifer yang memadai, seperti pada kasus
syok, maka aliran perlu disebarkan dan didistribusikan sesuai
kebutuhan. Darah akan dialirkan dari daerah-daerah yang tidak vital
seperti kulit dan ginjal, agar perfusi darah ke otak dan jantung bisa
dipertahankan. Tanda-tanda permulaan syok atau perfusi jaringan
yang inadekuat adalah berkurangnya pengeluaran air seni serta kulit
yang terlihat pucat dan dingin. Perubahan yang berarti pada fungsi
otak dan jantung terjadi pada keadaan renjatan yang sudah lanjut
dimana aliran darah sudah jauh berkurang dan membahayakan organ
vital.
(Price & Wilson, 2005)