Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MIOMA GEBURT
OLEH :
Nama : Ahmad Dwi Prasetya
NIM : N 111 16 106
Pembimbing :
dr. John Abas Kaput, Sp.OG
IDENTITAS
Nama : Ny. H
Umur : 46 tahun
Alamat : Ds. Labuan Induk
Pekerjaan : URT
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Perdarahan dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Palu dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir, dialami sejak 2
bulan terakhir, darah yang keluar banyak dan kadang bergumpal. Pasien
juga mengeluh nyeri perut bagian bawah (+) terutama jika duduk. Demam
(-), Pusing (+), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa dan BAB
lancar.
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Riwayat yang serupa :-
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM
Riwayat alergi :-
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang sakit serupa
Riwayat Haid :
• Haid pertama kali usia 13 tahun
• Menstruasi teratur
• Lama menstruasi 7 hari
• Jumlah darah haid 2- 3 kali mengganti pembalut setiap hari
• Warna merah, tak berbau, kadang menggumpal
• Riwayat memakai pantyliners (-)
Riwayat sosial
Riwayat ganti-ganti pasangan/hubungan sexual ? (disangkal)
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali pada usia 20 tahun, selama 26 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,8oC
STATUS GENERALISATA
1. Pemeriksaan Kepala
Bentuk normochepal dan simetris, rambut warna hitam, tidak mudah dicabut,
tidak mudah rontok, tidak ada nyeri tekan.
2. Pemeriksaan Mata
Konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-, edema palpebra -/-, secret -/-
3. Pemeriksaan Telinga
Deformitas (-), nyeri tekan (-), otore (-), discharge (-).
4. Pemeriksaan Hidung
Deformitas (-), nafas cuping hidung (-), epistasis (-), discharge (-).
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Sianosis (-), bibir pecah-pecah (-), stomatitis (-), hiperemis pada faring (-).
6. Pemeriksaan Thorak
Inspeksi : Bentuk dada simetris,pergerakan simetris
Palpasi : Pergerakan simetris,nyeri (-)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Paru :rhonki(-),wheezing(-) jantung : S1/S2
tunggal
7. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :Luka bekas operasi (+), bendungan vena (-).
Perkusi : Timpani
Palpasi :Nyeri tekan (-), massa teraba (-)
Auskultasi :Peristaltik (+) kesan normal, Aorta abdominalis (+)
8. Pemeriksaan Genitalia
Pemeriksaan Dalam
In speculo :
- Tampak massa bulat sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri
- Tampak perdarahan keluar dari kanalis servikalis
- Dinding vagina tidak terdapat kelainan
Vaginal Toucher :
- Teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan
kenyal, permukaan rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri
digerakan,
9. Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : deformitas (-), akral dingin (-/-)
Inferior : deformitas (-), akral dingin (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin (15 Maret 2018)
Leukosit 10,49 x103/μL
Eritrosit 2,46 x106/μL
Hemoglobin 8 g/dL
Platelet 402 x103/μL
Clotting Time 7 menit 30 detik
Bleeding Time 6 menit 30 detik
RESUME
Pasien wanita usia 48 tahun datang ke IGD Kebidanan RSUD Undata
dengan keluhan perdarahan pervaginam, dialami sejak 2 bulan terakhir, darah
yang keluar banyak dan kadang bergumpal. Pasien juga mengeluh nyeri perut
bagian bawah (+) terutama jika duduk. Pasien merasa pusing. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM.
Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik, composmentis.Tanda
vital; TD 130/80 mmHg, N 88 x/menit, R 20 x/menit, S 36,8oC. Konjungtiva;
anemis +/+.
Pemeriksaan dalam dengan in speculo didapatkan tampak massa bulat
sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri,tampak perdarahan keluar dari kanalis
servikalis, dinding vagina tidak terdapat kelainan. Pemeriksaan vaginal toucher
teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan kenyal,
permukaan rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri digerakan.
Pemeriksaan laboratorium; leukosit 10,49 x103/μL, eritrosit 2,46
x106/μL, hemoglobin 8 g/dL, platelet 402 x103/μL, clotting Time 7 menit 30
detik, bleeding time 6 menit 30 detik.
DIAGNOSIS
Mioma Geburt + Anemia
DIAGNOSIS BANDING
Polip
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
IVFD RL 28 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj. Asam traneksamat 1 amp/8jam
Sulfas Ferous 1 x 1 tablet
Non Medikamentosa
Transfusi PRC 2 kantong, siapkan WB 2 kantong, hingga HB 10 mg/dl
FOLLOW UP
S : Nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan pervaginam (+), bergumpal (-),
sakit kepala (+), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 100/70 mmHg P: 19 x/m
N: 92 x/m S : 37,4 °C
Konjungtiva anemis +/+
A : Mioma Geburt + anemia
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 1 amp/8jam/IV
Transfusi PRC labu 1
Jika Hb 10 mg/dl rencana ekstirpasi
S : Nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan pervaginam (+), bergumpal (-),
sakit kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 110/70 mmHg P: 22 x/m
N: 80 x/m S : 36,6 °C
Konjungtiva anemis +/+
A : Mioma Geburt + anemia
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 1 amp/8jam/IV
Transfusi PRC labu 2
Jika Hb 10 mg/dl rencana ekstirpasi
S : Nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan pervaginam (+), bergumpal (-),
sakit kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 110/70 mmHg P: 20 x/m
N: 87 x/m S : 36 °C
Konjungtiva anemis -/-
Lab : Hb = 10,8 g/dl
WBC = 9,6 ribu/uL
A : Mioma Geburt
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 1 amp/8jam/IV
EKG Konsul jantung,
Konsul Penyakit Dalam ,
Cek GDS, Ur. Cr,
Rencana ekstirpasi
S : Nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan pervaginam (+), bergumpal (-),
Sakit kepala (-), pusing (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa,
BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis TD: 110/60 mmHg
N: 86x/m P: 20 x/m
S : 36,7 °C
Konjungtiva anemis -/-
A : Mioma Geburt
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 1 amp/8jam/IV
Jawaban Konsul :
Spesialis jantung : Tidak ada kontraindikasi untuk dilakukan operasi
Spesialis penyakit dalam : Curcuma 3 x 1
Rencana Ekstirpasi
S : Nyeri perut (-), perdarahan pervaginam (+), bergumpal (-), Sakit kepala (-
), pusing (+), demam (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 110/70 mmHg P: 16 x/m
N: 76x/m S : 37,3 °C
Konjungtiva anemis -/-
A : Mioma Geburt
P : IVFD RL 20 tpm
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 1 amp/8jam/IV
Cefadroxil 2 x 500mg
Curcuma 3 x 1
Tampon vagina bila berdarah banyak
FOLLOW UP (21 Maret 2018)
S : Nyeri perut (-), perdarahan pervaginam (-), Sakit kepala (-), pusing (-),
demam (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O : Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 110/70 mmHg P: 20 x/m
N: 80x/m S : 36,6 °C
A : Mioma Geburt post ektirpasi H-1
P : IVFD RL 20 tpm
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 3x1 tab
Cefadroxil 2 x 500mg
Curcuma 3 x 1
S : Nyeri perut (-), perdarahan pervaginam (-), Sakit kepala (-), pusing (-),
demam (-), mual (-), muntah (-), BAK biasa, BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 110/80 mmHg P: 20 x/m
N: 76x/m S : 36,5 °C
A : Mioma Geburt post ekstirpasi H-2
P : IVFD RL 20 tpm (aff infus)
SF 1 x 1 tab
Asam traneksamat 3x1 tab
Cefadroxil 2 x 500mg
Curcuma 3 x 1
Dokumentasi operasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, diagnosis mioma geburt ditegakkan berdasarkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Mioma geburt atau sering disebut
mioma submukosa, dapat dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma. Mioma jenis lain
meskipun besar mungkin belum memberikan keluhan perdarahan, tetapi mioma
submukosa, walaupun kecil sering memberikan keluhan gangguan perdarahan. Hal
ini sesuai dengan keluhan utama dari pasien dimana pasien pertama kali datang
berobat dengan mengeluhkan pendarahan dari jalan lahir.
Menurut pasien, keadaan yang seperti ini sudah pernah dialaminya sejak 8
tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2010 dimana pasien saat itu di diagnosis
mengalami penebalan dinding endometrium dan setelah dilakukan kuretase, keluhan
yang dialami pasien juga berangsur membaik. Namun keluhan pendarahan dari jalan
lahir kembali dialami pasien sejak 2 bulan yang lalu, disertai nyeri pada perut bagian
bawah sehingga pasien kembali datang ke rumah sakit.
Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam di
antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga perdarahan
masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang disertai nyeri sehingga dapat
diduga sebagai haid yang memanjang. Selain itu, mioma submukosa juga dapat
menyebabkan perdarahan intermenstrual, perdarahan post coital, perdarahan vaginal
terus-menerus atau dismenore.
Dari hasil pemeriksaan fisikdan pemeriksaan laboratorium pada pasien
didapatkan konjungtiva anemis (+/+) dengan kadar hemoglobin sebesar 8 g/dl.Hal ini
dapat disebabkan oleh keadaan perdarahan pervaginam pada pasien yang dialami
sudah sejak 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan dalam dengan in speculo,
didapatkan tampak massa bulat sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri dan
tampak perdarahan yang keluar dari kanalis servikalis.Sedangkan pada pemeriksaan
vaginal toucher teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan
kenyal, permukaan rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri digerakan. Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pada pemeriksaan inspekulo, dapat
terlihat massa yang keluar dari kanalis servikalis berwarna pucat dan pada
pemeriksaan ginekologik (PDV), dapat teraba massa yang keluar dari kanalis
servikalis dengan konsistensi lunak, mudah digerakkan, bertangkai serta mudah
berdarah.
Mioma Geburt dapat didiagnosis banding dengan polip serviks. Polip serviks
merupakan suatu adenoma ataupun adenofibroma yang berasal dari mukosa
endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE. Epitel yang melapisi
biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasia menjadi
semakin kompleks. Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis sehingga
membuatnya mudah berdarah. Hal inilah yang membedakannya dari Mioma Geburt
dimana bagian yang mudah berdarah bukan merupakan ujung mioma tetapi
merupakan endometrium yang mengalami hyperplasia akibat pengaruh ovarium,
selain itu juga terjadi atropi endometrium di atas mioma submukosa.
Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien pada kasus ini terdiri dari
tindakan konservatif dan tindakan operatif. Tindakan konservatif yang dilakukan
pada kasus ini meliputi pemberian tablet zat besi, antibiiotik, antiperdarahan dan
transfusi PRC. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala yang terjadi pada pasien
dan meningkatkan kadar hemoglobin darahpasien untuk persiapan dilakukan tindakan
operatif.
Terapi yang dapat memperkecil volume atau menghentikan pertumbuhan
mioma uteri secara menetap belum tersedia sampai pada saat ini. Terapi
medikamentosa masih merupakan terapi tambahan atau terapi pengganti sementara
dari operatif. adapunpreparat yang selalu digunakan untuk terapi medikamentosa
adalah analog GnRH, progesteron, danazol, gestrinon, tamoksifen, goserelin,
antiprostaglandin, agen-agen lain (gossipol, amantadine).
Terapi operatif yang dilakukan pada pasien ini adalah miomektomi dengan cara
ekstirpasi lewat vagina. Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana tindakan ini
dilakukan berdasarkan keadaan dari pasien yang menderita mioma submukosa yang
bertangkai.Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan
uterus dan sampai sekarang, tindakan ini lebih aman, efektif, dan masih menjadi
pilihan terbaik untuk kasus mioma submukosa. Berikut ini adalah indikasi
dilakukannya terapi operatif pada kasus mioma subserous:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14 minggu
Pertumbuhan tumor cepat
Mioma subserosa bertangkai dan torsi
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya
Hipermenorea pada mioma submukosa
Penekanan pada organ sekitarnya
Terapi bedah bersifat kuratif. Kehamilan di masa yang akan datang tidak akan
dibahayakan oleh miomektomi, walaupun seksio sesarea akan diperlukan setelah
diseksi lebar untuk masuk ke dalam rongga uterus
DAFTAR PUSTAKA