Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEBDAHULUAN
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri
adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri
&Suddarth,2002).
yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau
menunjukan adanya kerusakan (Association for the Study of Pain: Nanda , 2005-
2006).
Hernia adalah penonjolan kantung peritonium suatu organ atau lemak pra
Sabiston).
kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus
kasus hernia untuk melakukan reposisi kembali hernia. Yaitu dengan cara bedah
Pada post op hernia bilateral dapat mengakibatkan nyeri karena pada post
nyeri. Oleh sebab itu pada post op hernis bilateral timbul rasa nyeri.Solusi untuk
tulis dengan judul asuhan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri bpada Tn.T
B.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
asuhan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada Tn.t dengan Post
2.Tujuan Khusus
gangguan rasa nyaman nyeeri pada Tn.T dengan Post OP Hernia Bilateral.
C.Manfaat Penulisan
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat
LAPORAN KASUS
A.Biodata Klien
Pengkajian pada pasien dilakukan pada hari Selasa, tanggal 19 Juni 2012,
jam 08.00WIB di ruang bangsal bedah RSUD BREBES, kemudian diperoleh data
Pendidikan terakhir SD, pekerjaan sebagai tani, suku Bangsa Jawa, beragama
islam. Penanggung jawab Tn.T adalah Tn.S dengan alamat kretek paguyangan,
Brebes. Hubungan Tn.S adalah anak kandung Tn.T. Tn.T masuk rumah sakit pada
B.Pengkajian
1.Riwayat Pasien
yang lalu, adanya benjolan di daerah inguinal kanan dan kiri, apabila berdiri
Pasien masuk rumah sakit dengan diagnosa medis adalah Hernia Bilateral.
diri ke dokter umum dan dokter menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit
tidak ada edema palpebra, dan sklera tidak ikterik. Jumlah gigi ada 8 buah,
gigi dan mulut bersih, tidak ada stomatitis. Pada leher tidak tidak ada
hasil terlihat pengembangan dinding dada yang simetris, tidak ada retraksi
dada dan tidak terdapat jejas. Kedua yaitu : palpasi terasa adanya
pengembangan dinding dada dan tidak terdapat nyeri tekan, ketiga yaitu :
inspeksi (melihat) yaitu : terdapat jejas luka jahitan post operasi hari ke 2
didapatkan abdomen supel, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, namun
terpasang kateter,. Turgor kulit pasien kering, akral terasa hangat. Terlihat
belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, dan bila ada anggota
walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada tanpa
cairan. Ketika masuk rumah sakit nafsu makan pasien tidak ada gangguan
porsi selalu habis dalam setiap makan, namun setelah operasi pada tanggal
18 Juni 2012 hingga tanggal pengkajian yakni tanggal 19 Juni 2012 pasien
mengatakn tidak nafsu makan, pasien hanya makan 2 sendok makan dalam
sekali waktu makan. Selama masuk rumah sakit kebutuhan minum pasien
metabolik tubuh. Data eliminasi didapatkan BAK pasien lancar, bau urin
khas, pasien tidak terpaasang Selama masuk rumah sakit BAB pasien tidak
ada gangguan BAB rutin sehari satu kali, namun setelah tindakan
penyakit. Pada kasus ini aktivitas dan mobilisasi pasien sedikit terganggu
akibat adanya tuntutan kebutuhan dari dalam dirinya. Pasien tidak stres hal
1 ampul.
4.Pemeriksaan Penunjang
mg/dl.
C.RUMUSAN MASALAH
pembedahan), didapat hasil antara lain: Data subyektif : klien mengatakan nyeri
padaa luka jahitan post operasi hari ke 2. P: luka post op, Q: senit-senit, R: luka
jahitan post op, S: 5, T: kadang-kadang. Data obyektif: pasien terlihat meringis bila
kesakitan bila luka tersebut tersentuh/ ditekan, balutan tampak kering, balutan baik.
dan anoreksia, diperoleh data sebagai berikut: Data subyektif: pasien mengatakan
tidak nafsu makan, Data Obyektif: pasien hanya menghabiskan dua sendok makan
dalam satu waktu makan.BB masuk: 55 kg, BB waktu pengkajian: 55 kg, pasien
terlihat lemah.
post operasi (insisi bedah). Diperoleh data sebagai bereikut: Data subyektif:
pasien mengatakan setelah operasi pasien tidak bisa melakukan mobilitas sendiri,
karena luka terasa sakit bila badan bergerak sedikit, pasien dibantu oleh keluarga
dalam melakukan aktivitas, pasien belum bisa miring kanan- miring kiri sendiri.
subyektif: pasien mengatakan tidak tahu bagaimana cara amengatasi nyeri yang
D.INTERVENSI
keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang
hilang/berkurang,skala nyeri 0.
Rencana: kaji TTV, kaji skala nyeri, catat lokasi
dengan pola sedikit tapi sering,anjurkan klein untuk makan selagi hangat
pemberian diit.
dihadapinya (nyeri).
pembedahan).
diperoleh data pasien mengatakan masih terasa nyeri.P: luka post op,Q: senit-
WIB, tindakan yang dilakukan adalah mengkaji TTV klien, mengkaji skala
peroleh data klien mengatakan nyeri sedikit berkurang dengan skala nyeri
WIB, tindakan yang dilakukan adalah mengkaji ttv klien, mengkaji skala
mengatakan nyerinya sudah agak mendingan dengan skala nyeri 2, pasien terlihat
sudah tidak kesakitan lagi,.Analisa masalah ini adalah maslah teratasi sebagian.
anoreksia.
Implementasi hari prtama tanggal 19 juni 2012 jam 09.00 WIB,
Implementasi hari kedua tanggal 20 juni 2012 jam 09.00 WIB, tindakan
Evaluasi hari kedua tanggal 20 juni 2012 jam 13.00 WIB, adalah klien
mengatakan tidak nafsu makan namun klien untuk makan klien mencoba untuk
makan agar ada makanan yang masuk.Klien menghabiskan porsi yang disediakan.
Analisa dalam masalah ini adalah masalah teratasi sebagian. Tetap pertahankan
intervensi.
Implementasi hari ketiga tanggal 21 juni 2012 jam 09.00 WIB, tindakan
Evaluasi hari ketiga pada tanggal 21 juni 2012 jam 13.00 WIB, adalah
klien mengatakan sudah nafsu makan, klien menghabiskan porsi yang disediakan,
Implementasi hari pertama tanggal 19 juni 2012 jam 09.00 WIB, tindakan
maandiri klien.
Evaluasi hari pertama tanggal 19 juni 2012 jam 13.00 WIB, diperoleh
data klien mengatakan belum bisa bergerak karena masih merasa sakit bila untuk
bergerak pada bagian luka operasi,pasien belajar aktivitas di atas tempat tidur
intervensi.
Implementasi hari kedua pada tanggal 20 juni 2012 jam 09.00 WIB,
klien.
Evaluasi hari kedua pada tanggal 20 juni 2012 jam 13.00 WIB, diperoleh
data klien mengatakan sudah bisa miring kanan-miring kiri sendiri tanpa bantuan
dan sekarang lagi belajarn untuk duduk, klien sudah bisa melakukan miring
Implementasi hari ketiga tanggal 21 juni 2012 jam 09.00 WIB, tindakan
Evaluasi hari ketiga tanggal 21 juni 2012 jam 13.00 WIB, diperoleh data
klien mengatakan sudah bisa duduk sendiri dan sedang belajar untuk berjalan,
klien sudah bisa duduk.analisa dalam msalah ini adalah masalah teratasi
sebagian.Pertahankan intervensi.
(nyeri).
Evaluasi tanggal 19 juni 2012 jam 13.00 WIB, diperoleh data klien
A.PEMBAHASAN
(Insisi Bedah).
emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan
serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang dapat
diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan. Secara teori untuk
nafas panjang, mrngeluh), dan perubahan dalam nafsu makan (NANDA 2005-
2006 : 146).
Tn.T mengatakan Data subyektif: klien mengatakan nyeri pada luka jahitan post
operasi hari ke 2 daerah perut bagian bawah sebelah kanan dan kiri. Klien
mengatakan nyeri terasa senit-senit, dengan skala nyeri 4 ,P: post op Hernia , Q:
dilihat dari masalah yang dikeluhkan pasien. Pasien mengatakan tidak mau
makan karena menahan rasa sakit pada perutnya(luka post operasi : insisi
dari kebutuhan rasa nyaman .Oleh karena itu jika tidak ditangani terlebih dahulu
Rasa nyeri pada perut mengakibatkan pasien tidak nafsu makan. Jadi masalah
nyeri harus diprioritaskan terlebih dahulu agar kebutuhan yang lainnya seperti
kebutuhan nutrisi terpenuhi. Tujuan yang diharapkan rasa nyeri berkurang dengan
kriteria hasil pasien mengatakan tidak mengeluh nyeri , pasien lebih rileks , skala
nyeri berkurang.
Rencana tindakan yang telah dilakukan berdasarkan intervensi untuk
mengatasi diagnosa keperawatan nyeri adalah kaji skala nyeri (1-10), dengan
(Doengoes, 2000) , Observasi TTV ( Tekanan darah, suhu , nadi) dengan rasional
dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inflamasi (Doengoes, 2000),
Dorong dan bantu teknik distraksi relaksasi dengan rasional memusatkan kembali
evaluasi dengan data subyektif pasien mengatakan masih terasa nyeri senit-senit
pada luka jahitan dengan skala nyeri 5 ,pasien terlihat menahan sakit.Analisa
Dengan Anoreksia
dari kebutuhan tubuh adalah melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan
yang dianjurkan, berat badan dibawah ideal lebih dari 20 %, enggan makan,
Pengkajian pada tanggal 19 Juni 2012 diperoleh data subyektif yaitu : Tn.T
mengatakan tidak nafsu makan, kalau setiap kali makan pasti muntah, data
obyektif : Tn.T tampak lemas, pasien hanya makan 2 sendok makan porsi yang
disediakan , BB pasien masih 55 kg dari awal BB pasien 55 kg. Dari data yang
dengan anoreksia.
fisiologis yang harus dipenuhi. Jika kebutuhan nutrisi tidak diatasi dapat
penyembuhan akan berlangsung lama karena nutrisi merupakan salah satu syarat
menghabiskan porsi makan yang disediakan, pasien tampak segar, pasien tidak
tampak lemas.
makan dengan rasional pasien dapat makan tepat waktu, dukung anggota keluarga
untuk memilih makanan yang disukai pasien dengan rasional pasien memenuhi
makan sedikit tapi sering dengan rasional sering makan dapat mempertahankan
netralisasi HCL , melarutkan isi lambung pada kerja minimal asam mukosa
466), Kolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit bubur TKTP.
evaluasi dengan data subyektif Tn.T diperoleh data klien mengatakan tidak nafsu
makan,pasien makan hanya 2 sendok.Analisa dalam adalah masalah belum
teratasi,pertahankan intervensi.
Nyeri.
adalah keterbatasan gerak dari posisi yang satu ke posisi yang lain di tempat tidur.
tempat tidur dari sisi satu ke sisi yang lain, kemampuan untuk bergerak dari
pasien mengatakan setelah operasi pasien tidak bisa melakukan mobilitas sendiri,
karena luka terasa sakit bila badan bergerak sedikit, pasien dibantu oleh keluarga
dalam melakukan aktivitas, pasien belum bisa miring kanan- miring kiri sendiri.
Data Objektif pasien tampak lemas, usia pasien 80 tahun, aktifitas klien
berhubungan nyeri.
Diagnosa ini dijadikan prioritas ketiga, Gangguan mobilitas fisik
mobilitas fisik tidak diatasi dapat menyebabkan berbagai dampak, baik dari segi
perubahan konsep diri. Selain itu kondisi ini juga disertai ketidaksesuaian antara
emosi dan situasi, perasaan tidak berharga dan tidak berdaya, serta kesepian yang
diekspresikan dengan perilaku menarik diri dan apatis, sedangkan masalah fisik
dapat terjadi :
akibat gangguan mobilitas fisik antara lain : Statis urin, Batu ginjal, retensi urin,
Infeksi perkemihan.
pencernaan, yaitu fungsi ingesti, digesti, dan eliminasi. (Wahid iqbal mubarok
2008 : 222).
secara mandiri, serta kekuatan otot maksimal, dengan criteria hasil pasien tampak
segar, pasien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain, serta kekuatan otot
maksimal
adalah lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien, dengan rasional
Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat, Bantu pasien
mobilisasi, Obsevasi TTV, dengan rasional Untuk mengetahui kondisi pasien dan
Kolaborasi dengan tim medis, dengan rasional Memberi terapi secara tepat, yang
evaluasi dengan data subjektif pasien mengatakan belum bisa bergerak karena
masih merasa sakit bila untuk bergerak pada bagian luka operasi,pasien belajar
Mengenai Penyakit.
Menurut Capernito (2000), kurang pengetahuan adalah suatu kondisi
pengobatan.
psikologis, misal cemas, depresi yang diakibatkan oleh salahnya informasi atau
kurangnya informasi.
mengatakan tidak tahu bagaimana cara amengatasi nyeri yang dirasakan. Data
masalah kurang pengetahuan dapat diatasi kapan saja dalam arti jika masalah
rasional pasien mengerti dan tahu tentang definisi, etiologi serta cara
evaluasi dengan data subyektif Tn.T Evaluasi hari pertama diagnosa keempat
pada tanggal 19 juni 2012 jam 13.00 WIB, diperoleh data klien mengatakan
diberikan oleh perawat,.Analisa dalam masalah ini adalah masalah terasi. Tetap
pertahankan intervensi.
B.KESIMPULAN
dalam rumah sakit dan keadaan pasien itu sendiri. Berdasarkan uraian pada
pasien mau mengikuti semua anjuran dari perawat antara lain pasien mau
secara tidak langsung kita memberikan perawatan yang utama, kita juga
menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
ibu Tarsiti (alm), bapak Dasmun (alm). Lulus SD Muarareja 2 tahun 2003, lulus
SMP Negri 6 Tegal tahun 2006, lulus SMA Negri 3 Tahun 2009. Pengalaman
kegiatan PMR SMA Negeri 3 Tegal, aktif dalam organisasi IKM tahun 2011.