Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diare merupakan salah satu contoh dari gangguan kesehatan yang sangat

umum dalam masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. Penyebab utama dari diare

adalah infeksi, namun dalam kenyataannya peyebab utama diare tidak hanya karena

infeksi saja melainkan pola kebersihan lingkungan juga berpengaruh.

Berdasarkan upaya untuk mencapi taraf hidup sehat, pemerintah telah

menyusun berbagai strategi, dengan strategi ini semua kebijakan pembangunan

yang sedang atau yang akan dilakksanakan harus berwawasan kesehatan dan harus

memberikan kontribisi positf dalam pembentukan lingkungan dan prilaku sehat.

Sedangkan pembangunan kesehatan harus dapat mendorong pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan terutama melalui promotif, preventif, yang didukung

kesehatan terutama melalui kuratif dan rehabilatif. ( Notoatsmodjo, 2005 ).

Diare menepati urutan ke tiga penyebab kematian bayi. Padahal diare

merupakan penyakit yang pencegahannya tergolong sangat sederhana yaitu hanya

dengan mencuci tangan dan menjaga pola hidup bersih. Riset membuktikan bahwa

mencuci tangan dengan sabun merupakan cara termudah membasmi kuman dan

bakteri penyebab diare.

Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program, diperoleh angka

kesakitan Diare untuk tahun 2007 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini

meningkat bila dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 2004

sebesar 280 per 1.000 penduduk. Sedangkan berdasarkan laporan kabupaten/ kota

pada tahun 2008 diperoleh angka kesakitan diare sebesar 27,97 per 1000 penduduk.

1
Sedangkan angka kesakitan diare pada tahun 2009 sebesar 27,25%. Jauh menurun

jika dibandingkan 12 tahun sebelumnya.

Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan keadaan

lingkungan, seperti penyediaan sumber air minum yang bersih, penggunaan

jamban, pembuangan sampah pada tempatnya, sanitasi perumahan dan penyediaan

tempat pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku ibu terhadap balita

seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun, perbaikan cara menyapih,

kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, membuang tinja anak

pada tempat yang tepat, memberikan imunisasi morbilitas. Masyarakat dapat

terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan,

sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya menjadi sehat.

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2009 di Indonesia,

kasus diare kembali mengalami penurunan yaitu 209.153 kasus, tertinggi masih di

Kota Makassar (45.929 kasus) pada tahun 2009 sebanyak 226,961 kasus.

Pada tahun 2010 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan jumlah perkiraan

kasus diare sebesar 339.871 kasus yaitu 166.003 laki laki dan 173.868 perempuan,

tertinggi masih tetap di kota Makassar 56.625 kasus. (www.median

indonesiaonline.com ).

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan keluarga agar mengatasi tentang

diare pada anaknya.


2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang diare
b. Memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejala diare
c. Memberikan pengetahuan untuk mencegah diare
d. Memberi engetahuan tentang dampak dari diare

C. METODE PENELITIAN

2
Dalam pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan metode deskriptif

yaitu menggambarkan keadaan subyek dan obyek penelitian berdasarkan fakta yang

ada, sedangkan teknik penulisan yang penulis gunakan yaiti :


1. Wawancara
Pada proses ini penulis melakukan Tanya jawab langsung dengan keluarga Tn.A

sebagai sumber data primer untuk melakukan pengkajian.


2. Observasi Partisipant
Penulis secara langsung melakukan pengamatan terhadap obyek asuhan yaitu

keluarga Tn.A mengenai diare.


3. Studi dokumentasi
Penulis mengumpulkan data dari hasil mendomentasikan hasil wawancara.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Diare dapat dikategorikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi perubahan

didalam karakter tinja.Biasanya tinja berubah dari padat atau lembek menjadi cair

dan tinja cair di keluarkan tiga kali atau lebih per hari ( Ramaiah, 2007: 13 ).
Diare tejadi akibat pencernaan bakteri E.COLI terhadap makanan. Bakteri

ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk

mencegah terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus hygenis.

Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih ( Widjaja. 2005:26 )

3
Sedangkan menurut Suriadi ( 2006:80 ) menyatakan bahwa diare adalah

kehilanangn cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi

satu kali atau lebih buang air bentuk tinja encer atau cair.

B. Jenis-jenis diare
Menurut Ramaiah 2007:14 terdapat 3 macam jenis diare yaitu :

1. Diare cair akut

Ciri-cirinya adalah :

a. Gejalanya mulai secara tiba-tiba


b. Tinjanya encer dan cair
c. Pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3-7 hari

2. Disentri

Ciri-cirinya adalah :

a. Adanya darah dalam tinja


b. Disertai dengan kram perut
c. Nafsu makan berkurang dan berat badan menurun

3. Diare yang menetap

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut ;

a. Penularan tinja encer dan di sertai darah


b. Gejala berlangsung lebih dari 14 hari
c. Ada penurunan berat badan

C. Penyebab diare

Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor sebagai berikut :

1. Faktor infeksi

Faktor infeksi terbagi atas 2 bagian :

a. Infeksi Enteral
Infeksi enteral adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak.infeksi ini meliputi antara lain :


 Infeksi bakteri : vibro, E.Coli, yersinia , dll
 Infeksi virus : anedovirus, rotavirus, dll
 Infeksi parasit : cacing, jamur, protozoa

4
b. Infeksi Parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti :

2. Faktor malabsorbsi

a. Malabsorbsi karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan

a. Makanan basi
b. Makanan beracun, dll
c. Makanan yang kurang hygenis

4. Faktor fisikologist

a. Merasa takut
b. Meras cemas

D. Tanda dan gejala diare


Menurut Widoyono ( 2005: 149 ) tanda dan gejala diare adalah sebgai berikut :
1. Gejala umum
a. Berak cair atau lembek dan sering
b. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
c. Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
d. Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun, apatis,

gelisah, dll
2. Gejala spesifik
a. Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berabu

amis.
b. Disenteriform : tinja belendir dan berdarah
Sedangkan menurut Widjaja ( 2005 :26 ) menjelaskan bahwa ada beberapa

gejala terjadinya diare :


1. Buang-buang air
2. Nyeri atau mulas di lambung
3. Dehidrasi
4. Mata cekung
5. Kulit berkerut
6. Anak menjadi cengeng dan haus
7. Air kencing sedikit
8. Faktor-fakor yang meningkatkan resiko diare.
Menurut Ramaih (2007:18-19) menyatakan ada beberapa faktor yang

meningkatkan resiko diare sebagai berikut :


1. Faktor lingkungan

5
a. Pasokan air tidak memadai
b. Air terkontaminasi oleh tinja
c. Fasilitas kebersihan kurang
d. kebersihan pribadi buruk : mis tidak mencuci tangan setelah buang air
e. Kebersihan rumah buruk : mis tidak membuang tinja anak di wc
f. Penyiapan dan penyimpana makanan yang tidak hygenis
3. Faktor individu
a. Kurang gizi, frekuensi, durasi, dan keparahan diare lebihtinggi pada anak-

anak yang kurang gizi.


b. Buruk dan kurangnya mekanisme pertahanan alami tubuh.
c. Produksi asam lambung berkurang
d. Gerakan pada usus berkurang, yang mempengaruhi aliran makanan yang

normal.
E. Penularan diare
Menurut Widjaja (2005: 148-149) penularan diare dapat melalui :
1. Melalui air, yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila

seseorang menggunakan air minum yang telah tercemar, baik tercemar dari

sumber nya maupun tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah.

Pencemaran di rumah terjadi apabila penyimpanan tidak tertutup atau apabila

tangan yang tercemar menyentuh air naik pada saat dari tempat penyimpanan.
2. Melalui tinja yang terinfeksi, tinja yang terinfeksi mengandung virus atau

bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihingggapai binatang dan

kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan tersebut dapat

menularkan diare kepada orang yang memakannya.

F. Pencegahan diare
Menurut Widiyono, 2005: 151 penyakit diare dapat dicegah melalui :
1. Menggunakan air bersih
Tanda-tanda air bersih :
a. Tidak berwarna
b. Tidak berbau
c. Tidak berasa
2. Memasak air sampai mendidih sebelum diminum untuk mematikan sebagian

besar kuman penyakit.


3. Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar.

6
7
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH


UTAMA DIARE PADA An.A DI RT.04 KEL. SAMBIROTO
KEC. TEMBALANG KAB. SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : jum’at 11 maret 2017
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.A di Ds.Sambiroto Rt. 04/0I

A. Data Subyektif
1. Struktur dan sifat keluarga
a. Struktur keluarga
Nama kepala kelurga : Tn.A
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ds.Sambiroto Rt.04/01
Daftar anggota keluarga

Hubungan
dan Jenis Pendidi
No Nama Usia Pekerjaan Keterangan
kedudukan kelamin kan
keluarga
1. Tn.A Suami L 41 th SD Buruh Hidup
2. Ny. S Istri P 33 th SD IRT Hidup
3. An.B Anak P 5 th - - Hidup
4 An.A Anak L 23 bln - - Hidup
Genogram :

8
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
=Anak perempuan
= Anak yang bermasalah

b.Sifat keluarga

1) Anggota keluarga yang menonjol dalam penggambilan

keputusn dalam keluarga ialah suami


2) Kebiasaan tidur dan istirahat
a) Tn.A

Nutrisi Eliminasi Istirahat Kebersihan diri Rekreasi


Makan 3kali sehari BAB ± 1 Tidur Mandi Kadang-
(porsi sedang,nasi kali/hr siang ± 2kali/hr,gosok kadang
lauk sayur),minum 7 BAK ± 5 1jam/hr gigi
gelas/hr (teh manis kali/hr Tidur 2kali/hr,ganti
dan air putih) malam ± baju
8jam/hr 2kali/hr,keramas
2kali/hr

b) Ny.S

Nutrisi Eliminasi Istirahat Kebersihan Rekreasi


diri

9
Makan 2kali/hr BAB ± 1 Tidur Mandi Kadang-
(porsi sedang,nasi kali/hr siang ± 2kali/hr,gosok kadang
sayur lauk), minum BAK ± 6 2jam/hr gigi 3
6 gelas/hr (air putih kali/hr Tidur kali/hr,ganti
dan jus) malam ± 8 baju
jam/hr 2kali/hr,keram
as
3kali/minggu

c.) An.B

Nutrisi Eliminasi Istirahat Kebersihan Rekreasi


diri
Makan 2kali/hr BAB ± Tidur Mandi Kadang-
(porsi sedang,nasi 1kali/hr siang ± 2kali/hr,gosok kadang
sayur lauk),minum BAK ± 6 3jam/hr gigi
5 gelas/hr (air putih kali/hr Tidur 3kali/hr,ganti
dan susu) malam ± baju
8jam/hr 2kali/hr,keram
as 3kali/mgg

D) An.A

Nutrisi Eliminasi Istirahat Kebersihan diri Rekreasi


Makan 2kali/hr BAB ± Tidur Mandi Kadang-
(porsi 5kali/hr siang ± 2kali/hr,gosok kadang
sedang,nasi sayur BAK ± 3jam/hr gigi
lauk),minum 5 7kali/hr Tidur 4kali/hr,ganti
gelas/hr (air malam baju
putih dan susu) ± 2kali/hr,keramas
8jam/hr 3kali/mgg

2. Faktor sosial,ekonomi dan budaya


a. Penghasilan dan pengeluaran (KK)
1) Pekerjaan : Buruh
2) Jam kerja : 9 jam/hr
3) Besar uang yang dihasilkan/bulan : 1.000.000juta/bln
4) Pmenuhan kebutuhan (estimasi bulanan) : Tidak pasti
5) Simpanan keuangan : Tidak pasti
6) Penentuan keuangan : Diatur suami
b. Suku dan agama
1) Suku : Jawa
2) Agama : Islam

10
c. Peranan anggota dalam keluarga
1) Ayah (Tn.A ) : Berperan sebagai kepala keluarga/suami
2) Ibu (Ny.S ): Berperan sebagai ibu rumah tangga/ istri
3) Anak : An.M berperan sebagai anak pertama dari

pasangan Tn.A dan Ny.S


4) Anak : An.A berperan sebagai anak kedua dari

pasangan Tn.A dan Ny.S


d. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
a. Faktor sosial
1) Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
2) Ibu sedang mengikuti kegiatan yang ada sekitarnya,

misalnya : pengajian, PKK, dan lain-lain.

b. Faktor budaya dan disiplin


1) Ibu, ayah, dan anak, TAAT DALAM melaksanakan ibadah
2) Keluarga masih mempercayai adat istiadat dan kebiasaan

di desanya.
c. Komunikasi
1) Komunikasi dalam keluarga dan masyarakat baik
2) Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa
d. Nilai dan norma
e. Kekerabatan baik
f. Keluarga masih menganut adat istiadat dalam masyarakat
g. Setiap anggota melakukan perannya

3. Faktor lingkungan
Perumahan (lingkungan fisik/sarana sanitasi)

a. Pembungan kotoran

Pembuangan kotoran di WC pribadi

b. Penyedian air bersih

Asal : PAM

Keadaan air : bersih tidak berbau

Rasa air : tidak terasa

Penggunaan : dimasak

c. Pembuangan sampah

11
Sampah di buang di tempat sampah dan diambil oleh petugas

d. Jendela dan kelembaban

Tidak ada jendela dikamar,di ruang tamu terdapat jendela &

ventilasi, kelembaban di dalam rumah cukup.

e. Lingkungan rumah

Cukup bersih

f.Fasilitas hiburan

Televisi dan DVD

g. Fasilitassosial dan kesehatan yang ada

Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa kepuskesmas /

dibidan

h. Denah rumah
BELAKANG

5 4

3
1

Keterangan :
1. Teras rumah
2. Ruang tamu
3. Kamar
4. Kamar
5. Kamar mandi
6. Dapur
4. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan keluarga

12
1. Riwayat kesehatan dahulu
a) Dalam keluarga Tn.A dan Ny.S tidak ada riwayat

penyakit menular seperti : TBC, HIV, AIDS,

Hepatitis,dll.
b) Dalam keluarga Tn.A dan Ny.S tidak ada riwayat

penyakit menurun seperti : Asma, hipertensi,

diabetes,dll.
c) Dalam keluarga tidak ada riwayat kembar atau cacat

bawaan.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini dalam keluarga Tn.A sedang ada yang menderita

penyakit diare yaitu An.A


 Riwayat kesehatan berencana
Ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu suntik 3 bulan
 Riwayat imunisasi keluarga
a) Anak pertama / An.B
HbO,BCG,Polio,DPT,Campak
b) Anak pertama / An.A
HbO,BCG,Polio,DPT,Campak
5. Psikososial
a. Status emosi
Keluarga Tn.A memiliki emosi yang stabil

b. Konsep diri
 Ayah
Melaksanakan sebagai kepala rumah tangga yang baik

serta sebagai ayah yag baik.


 Ibu
Berperan sebagai ibu rumah tangga dan sebagai figur ibu

yang baik
 Anak
Anak dekat dengan kedua orang tuanya dan terbuka
c. Pola interaksi
Keluarga Tn.A mampu berbaur dan berinteraksi dengan

masyarakat dengan baik.


d. Pola pertahanan dalam keluarga
Anggota keluarga saling melindungi satu sama lain dan

apabila ada masalah diselesaikan secara musyawarah.


6. Pengetahuan keluarga tentang tumbang keluarga

13
Pertumbuhan dan perkembangan dalam keluarga berjalan dengan

baik,normal,tidak ada kelainan


 Orang tua mengetahui tumbuh kembang anaknya :
Usia 4-5 bulan :Anak sudah bisa tengkurap
Usia 6-9 bulan :Anak sudah bisa merangkak
Usia 11-12 bulan :Anak sudah bisa berjalan
 Sekarang
Anak pertama kini berusia 5 Th
Anak kedua kini berusia 23 bln
B. Data Obyektif
Pengkjian atau pemeriksaan fisik

1. Ayah : Tn.A

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : 130/80mmHg

Antropometri : Tidak dilakukan

Status present :Tidak dilakukan

2. Ibu : Ny.S

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80mmHg Nadi : 80x/menit

Suhu : 36ºC RR :21x/menit

Antropometri

BB : 73 kg

TB : 155 cm

Status present :Tidak dilakukan

3. Anak : An.B

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

14
TTV : Nadi : 92 x/menit Suhu : 36,5˚C

RR :23 x/menit

Antropometri : Tidak dilakukan

Status present :Tidak dilakukan

4. Anak : An.

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : Nadi : 92 x/menit Suhu : 36,5˚C

RR :23 x/menit

Antropometri

BB : 9 kg

TB : 82 cm

Status present

Kepala : Mesochepal

Rambut : Hitam,lurus,bersih,tidak rontok

Mata : Konjungtiva pucat,sklera tidak ikterik

Telinga : Simetris,bersih,tidak ada serumen

Hidung : Bersih,tidak ada cairan yang keluar

Mulut : Rongga mulut bersih,gigi tidak caries

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada : Simetris

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada gaster & hepar

Ektermitas atas dan bawah :Simetris,kuku bersih

Kulit : Sawo matang

15
II. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa:

An.A,usia 23 bln dengan diare

Dasar anamnesa ibu

DS:

 Ibu menyatakan anaknya bernama An.A


 Ibu menyatakan usia anaknya 23 bln
 Ibu menyatakan bahwa anaknya terkena diare 1 minggu yang lalu.

DO: tidak dilakukan

2. Penjajakan masalah

No Data Permasalahan kesehatan


1. Anak dengan diare Kurangnya pengetahuan tentang penyebab

utama masalah diare dan cara pencegahannya.

3.Prioritas Masalah

a. Kurangnya pengetahuan tentang penyebab utama penyakit diare

No Kriteria Perhit Score Pemecahan masalah


1. Anak mengalami diare Kurangnya
a. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 1
pengetahuan tentang
(tidak/ kurang sehat)
2/2x 2 2 peyebab penyakit
b. Kemungkinan masalah
diare dan keluarga
dapat dirubah dengan
3/3x1 1 akan diberikan
mudah
c. Potensi masalah untuk penkes
2/2x1 1
diubah tinggi
d. Menonjolkan masalah
harus segera ditangani
c)

Total 5

16
III. INTERVENSI
Dilaksanakan pada : Senin,20 maret 2017 Jam : 15.00 WIB
a. Anjurkan ibu untuk menjaga kesehatan anaknya
b. Anjurkan ibu untuk memberikan minum yang cukup
c. Anjurkan ibu untuk memeriksakan anaknya jika diare lagi

IV. IMPLEMENTASI

Dilaksanakan pada: Sabtu ,1 april 2017 Jam : 15:10 WIB

Pukul 15:10 WIB :Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyebab

utama diare dan cara pencegahannya,meliputi :

a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan Gejala diare
d. Akibat dari diare
e. Cara Mencegah diare
f. Cara Merawat diare
g. Lingkungan yang Sehat untuk diare
h. Cara pengobatan diare

Pukul 15:20 WIB :Menganjurkan Ny.S untuk menjaga pola hidup

bersih agar bayinya terhindar dari penakit diare.

V. EVALUASI
A. Evaluasi hari 1
Dilaksanakan pada : 8 Maret 2017 jam : 16:00 WIB
1. Telah dilakukan pendekatan dengan ibu
2. Telah di kaji pengetahuan ibu tentang penyakit DIARE
3. Telah di berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit DIARE
4. Telah di ajarkan cara cuci tangan yang benar
B. Evaluasi hari II
Dilaksanakan pada : 12 April 2017 jam : 15.30 wib
1. Ibu telah mengetahui cara mengatasi masalahnya pada anaknya
2. Ibu bersedia untuk mempunyai cara sehat untuk mengatur rumahnya
3. Telah dilakukan sesuai pendidikan yang benar
C. Evaluasi hari III
Dilaksanakan Pada Tanggal 16 2017 Jam: 10.30 WIB
1. Ibu telah mengerti tentang penyebab utama masalah diare yang telah

dijelaskan.
2. Ibu telah mengerti tentang pola pola hidup bersih yang telah di jelaskan.
3. Ibu telah mengerti tentang menjaga asupan nutrisi pada bayinya yang telah

di jelaskan.

17
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Latarbelakang
Diare merupakan salah satu contoh dari gangguan kesehatan yang sangat

umum dalam masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. Penyebab utama dari diare

adalah infeksi.
Tindakan dalam pencegahan diare ini antara lain dengan perbaikan keadaan

lingkungan, seperti penyediaan sumber air minum yang bersih, penggunaan

jamban, pembuangan sampah pada tempatnya, sanitasi perumahan dan penyediaan

tempat pembuangan air limbah yang layak. Perbaikan perilaku ibu terhadap balita

seperti pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun, perbaikan cara menyapih,

kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, membuang tinja anak

pada tempat yang tepat, memberikan imunisasi morbilitas. Masyarakat dapat

terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan,

sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya menjadi sehat.

Pelaksanaan

18
Pengambilan data ini dilakukan dengan cara wawancara, observasipartisipatif,

studidokumentasidanstudikepustakaan

Pengkajian

Dalam pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 11 Maret 2017 di

Kelurahan Sambiroto RT 04 RW I Kecamatan Tembalang Semarang. Penulis

memfokuskan pengkajian pada KIA khususnya kesehatan Anak. Dari hasil

pengkajian tersebut bahwa keluarga dari Bp.M ada yang mnderita penyakit diare.
B. Interpretasi Data
1. Adapun Diagnosa Nomenklatur adalah sebagai berikut :
An.A , umur 23 bulan dengan diare
DS : 1) Ibu menyatakan usia anaknya 23 bln
2) Ibu menyatakan anaknya 3 hari menderita diare
Masalah : diare
Dasar : pernyataan ibu bahwa anaknya menderita penyakit diare 3

hari yang lalu

C. Antisipasi Diagnosa atau Masalah Potensial


Dari hasil pengkajian dan interpretasi data, penulis menemukan masalah potensial

dengan adanya diare.

D. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera


-
E. Intervensi

Dari hasil pengkajian pada keluarga Bp. A ditemukan bahwa An.A dengan masalah

diare, maka penulis merencanakan asuhan terhadap An.A sebagai berikut :

1. Berikan ibu konseling tentang penyebab penyakit diare.


2. Berikan ibu konseling tentang cara pencegahan penyakit diare.
3. Berikan ibu konseling tentang bahaya penyakit diare.

F. Implementasi
Implementasi telah dilaksanakan pada hari Kamis,23 Maret 2017 pada pukul 10.00

WIB di rumah Bp.A

Pelaksanaan implementasi tersebut adalah sebagai berikut :


1. Memberikan ibu konseling tentang penyebab penyakit diare.

19
2. Memberikan ibu konseling tentang cara pencegahan penyakit diare.
3. Memberikan ibu konseling bahaya penyakit diare.

G. Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi maka penulis dapat langsung melakukan evaluasi

kepada An.B yang sangat merespon dengan baik penjelasan penulis. Hasil yang

diperoleh adalah sebagai berikut :


1.Ibu telah mengerti tentang penyakit diare yang telah di jelaskan.
2.Ibu telah mengerti tentang pola hidup sehat dan bersih.
3.Ibu telah mengerti tentang cara pencegahan penyakit diare beserta dampaknya.

20
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare dapat dikategorikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi perubahan

didalam karakter tinja. Biasanya tinja berubah dari padat atau lembek menjadi cair

dan tinja cair di keluarkan tiga kali atau lebih per hari. Adapun jenis-jenis dari

diare ialah :
1. Diare cair akut
2. Disentri
3. Diare yang menetap
Kemudian untuk penyebab dari terjdinya penyakit diare atau faktor-faktor

yang mempengaruhi itu sendiri yaitu karena :


a. Faktor infeksi
b. Faktor infeksi terbagi atas 2 bagian :
c. Infeksi Enteral
d. Infeksi Parenteral, seperti :
 Faktor malabsorbsi
 Faktor makanan
 Faktor fisikologist
Menurut Widiyono, 2005: 151 penyakit diare dapat dicegah melalui :
 Menggunakan air bersih
 Memasak air sampai mendidih sebelum diminum untuk mematikan sebagian

besar kuman penyakit.


 Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar
B. Saran
1. Bagi peneliti
a. Tingkat pengetahuan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan peneliti tentang penyebab utama

diare sebagian besar masih cukup diharapkan lebih meningkatkan

pengetahuan tentang penyebab utama diare dengan mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan seperti ikut serta dalam seminar maupun

saling bertukar informasi dengan sesama


2. Bagi Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menganjurkan

kepada seluruh bidan yang bekerja dalam naungan dinas kesehatan untuk lebih

21
meningkatkan dukungannya terhadap promosi kesehatan tentang penyebab dan

cara pencegahan penyakit diare.


3. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Tingkat pengetahuan bidan yang sedang menempuh pendidikan D III Kebidanan

masih cukup dan sikap bidan terhadap promosi kesehatan tentang penyebab

utama diare masih negatif maka diharapkan institusi memberikan kesempatan

kepada para tenaga kesehatannya terutama bidan untuk meningkatkan

pengetahuan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan atau saling

bertukar informasi dengan sesama bidan maupun tenaga kesehatan lain dan

lebih meningkatkan kesadaran bidan untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang

bermanfaat untuk masyarakat seperti halnya melakukan pelayanan kesehatan

berupa penyuluhan maupun promosi kesehatan tentang penyebab utama diare.


4. Bagi keluarga Tn.A
Disarankan agar hidup sehat dan mampu menjaga kebersihan lingkngan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eni Retna S.SiT, dkk. 2009. ”Asuhan Kebidanan Komunitas”. Nuhamedika
: Yogyakarta

dr.Hartanto Hanafi.2003.”Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi”.PUSTAKA SINAR


HARAPAN: Jakarta
(http://www.wsemakasar.com/penelitian/detail.php?id.agung).

Prof dr.Hanifa wiknjosastro 2007 “ilmu kandungan”.Yayasan bima pustaka :sarwono


prawirohardjo:jakarta

22

Вам также может понравиться