Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di indonesia yang
banyak di perbincangkan adalah rendah nya mutu pendidikan yang tercermin dari rendah
nya rata–rata prestasi belajar. Masalah lain adalah bahwa pendekatan dalam
pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru. Guru lebih banyak menempat kan
peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang
memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam berbagai mata pelajaran, untuk
mengembangkan kemampuan berpikir menyeluruh, kreatip, objektif dan logis, belum
memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam
pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual. Dengan
ada nya masalah di atas, mnakalah kami akan membahas tentang “KONSEP BELAJAR,
MENGAJAR,PEMBELAJARAN”

B. Rumusan masalah
Ada pun rumusan maslah dalam makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian belajaar,mengajar, pembelajaran...?
2. Apa saja kosep belajar mengajar.......?
3. Apa strategi pembelajaran.............?

C. Tujuan
Ada pun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah :
1. Agar tau pengertian belajar, mengajar dan pembelajaran
2. Agar kita bisa tau konsep belajar mengajar.
3. Agar kita bisa tau konsep strategi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP BELAJAR DAN MENGAJAR


Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal itu
kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar. Hal ini kiranya mudah dipahami,
karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya , dan begitu pula
sebaliknya kalau ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang
mengajar tentu ada yang belajar . kalau sudah terjadi suatu proses/saling berintraksi,
antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang
unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja , masing-masing pihak berada dalam suasana
belajar . Jadi guru walaupun dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak
langsung juga melakukan belajar.
Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar –
mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses
belajar – mengajar ini akan diproleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil
pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar
memproleh hasil yang optimal, proses belajar – mengajar harus dilakukan dengan sadar
dan sengaja serta terorganisasi secara baik.[1]
Didalam proses belajar – mengajar, guru sebagai penagajar dan siswa sebagai
subjek belajar, dituntut adanya propil kualifikasi tentu dalam hal pengetahuan,
kemampuan, sikap dan tatanilai serta sifat – sifat pribadi, agar proses itu dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien. Untuk itu, orang kemudian mengembangkan
berbagai pengetahauan, misalnya psikologi pendidikan medel mengajar, pengelolaan
pengajaran dan ilmu – ilmu lain yang dapat menunjang proses belajar-mengajar itu.
1. Makna belajar
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan
beberapa difenisi tentang belajar. Ada beberapa difinisi tentang belajar. Dan beberapa
difinisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Cronbach memberikan defenisi : learning is show by a change in behavior as a result of
experience(:belajar adalah pertunjukan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman
b. Harold Spears memberikan batasan: learning is shown by observe, to read, to imitate, to try
something themseleves, to listen , to follow direction. (pembelajaran ditunjukkan dengan
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu diri mereka, mendengarkan, mengikuti
arah.)
c. Geoch, mengatakan : learning is a change in performance as a result of practice. Ini berarti
bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat
dari latihan ( practice ).
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau
melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Selanjutnya ada, yang mendefinisikan: “ belajar adalah berubah”. Dalam hal ini
yang dimaksudkan belajar berarti usaha merubah tingkah laku. Jadi belajar akan
membawa suatu perubahan pada individu – individu yang belajar . perubahan tidak hanya
berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan , sikap, pengertian harga diri, minat , watak , penyesuaian diri. Dengan
demikian, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,
pisko-fisik untuk menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif,afektif, dan psikomotor.[2]

Вам также может понравиться