Вы находитесь на странице: 1из 10

MOH.

FAISAL

BELUM CAIR:Pihak BPMDes Kabupaten Morowali, belum bisa berikan ADD untuk Desa di
Kabupaten Morowali.

133 Desa di Kabupaten Morowali Belum Terima ADD

MOROWALI-Pencairan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Morowali, hingga


deluan Mei 2017 ini belum juga bisa dicairkan. Hal tersebut terjadi, dikarenakan adanya
beberapa masalah pokok sehingga ADD untuk setiap desa di Kabupaten Morowali Belum bisa
dikeluarkan.

Kepala Badan (Kaban) Badan Pemberdayaan Masyarat dan Desa (BPMDes) Kabupaten
Morowali Samsia mengatakan, bahwa dalam bulan Mei ini anggaran Alokasi Dana Desa (ADD)
untuk setiap Desa di Kabupaten Morowali Belum bisa diberikan.

"Dari keuangan, belum ada pencarian. Jadi, tanya sama pihak Keuangan saja apa kendalanya
sampai anggaran ADD belum dicairkan,"sebut Samsia saat ditanyai di Kantor Bupati Kabupaten
Morowali Rabu kemarin (10/5).

Dia menegaskan, bahwa keterlambatan pencairan ADD untuk 133 Desa di Kabupaten Morowali
karena ada salah satu permasalahan terjadi sehingga pihak Dinas Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Morowali belum berani mencairkan dana tersebut.

"Soalnya, masih ada juga beberapa Desa yang belum memenuhi persyaratan untuk pencairan
ADD tahun 2017 ini. Misalnya, tidak lengkapnya berkas pajak sehingga ADD belum
dicairkan,"ungkap Samsia.

Akan tetapi, Samsia menyatakan bahwa pihaknya sebagai penanganan anggaran ADD di wilayah
Kabupaten Morowali akan berupaya untuk sesegera mungkin memberikan anggaran ADD untuk
setiap Desa dengan terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Morowali.

"Supaya cepat dicairkan itu ADD, Desa yang belum lengkap berkasnya untuk syarat pencairan
ADD tahun 2017 ini agar segera dilengkapi. Kasihan Desa lain yang sudah melengkapi berkas
syarat untuk pencairan ADD, sudah menunggu lama,"imbau Samsia.(fcb)

MOH.FAISAL

BERHASIL:Nelayan asal Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali


berhasil ditemukan Rabu kemarin (10/5).
Kejar Pesta Keluarga, Nelayan Matano Berhasil Ditemukan

//Sudah Terdampar Dua Kali di Tempat yang Sama

MOROWALI-Seorang Nelayan asal Kelurahan Matano, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten


Morowali bernama Sarifudin R Wahid (43) yang dinyatakan hilang kontak bersama keluarga
pada Minggu pagi 7 Mei 2017 berhasil ditemukan.

Sarifudin yang saat itu turun memancing untuk kebutuhan keluarga, berhasil ditemukan Tim
Taruna Siaga Bencana (TAGANA) beserta beberapa masyarakat dari Kabupaten Morowali pada
Rabu kemarin (20/5) sekitar pukul 12.30 wita.

Saat tiba di Dermaga Bungku Tengah pada Rabu kemarin sekitar pukul 18.50 wita, keluarga
yang sudah menunggu kedatangan Sarifudin langsung memeluknya dengan meneteskan air mata.
Sesampainya di kediaman yang berada di Kelurahan Matano, Sarifudin langsung disambut haru
oleh anak anaknya.

Dalam wawancara khusus, Sarifudin menjelaskan pada Minggu pagi dirinya turun pergi nelayan
pagi pagi. Soalnya, saat itu Sarifudin mengaku keburu waktu dan harus mencari ikan karena
keesokan harinya dia harus menghadiri pesta keluarganya.

"Waktu itu saya sudah perhitungkan, saya pergi memancing satu hari untuk saya bawa ke acara
keluarga. Tapi, Allah sudah berencana lain sehinga saya terdampar,"cerita Sarifudin usai
membersihkan badannya dengan air tawar.

Saat perahu kecil yang dikemudikannya seorang diri sudah berada jauh dari Dermaga Bungku
Tengah, tiba-tiba salah satu baut pipa solar mesin perahunya patah. Sehingga, mesin langsung
mati dan tidak bisa difungsikan lagi.

"Saya sudah coba perbaiki, tapi tidak mau juga hidup. Jadi, saya buang jangkar dan kemudian
tidur,"kata Sarifudin.

Pada Senin pagi sekira pukul 06.00 wita, Sarifudin terbangun. Namun, saat terbangun dirinya
kaget karena posisi perahunya sudah berada jauh dari lokasi rusaknya pipa solar miliknya pada
Minggu sore.

"Saya kaget, karena perahu saya sudah berada di tempat lain. Dari situ, perasaan saya sudah
mulai tidak enak. Biar satupun, tidak ada kapal atau perahu yang lewat. Hanya pesawat banyak
yang lewat,"ujar Sarifudin sambil tersenyum lebar.

Ketika sudah memasuki hari Rabu pagi kemarin (10/5), Sarifudin semakin merasa tidak nyaman
berada di tengah laut. Alhasil, Sarifudin mengambil gabus ikan miliknya dan mencoba berenang
ke darat menggunakan kepingan gabus tersebut.
"Yang bikin saya merasa tidak enak, kompor gas meledak. Jadi tambah takut saya. Jadi, saya
sudah pasrah dengan mau berenang menggunakan gabus,"jelasnya.

Akan tetapi, Allah berkehendak lain. Saat dirinya hendak melompat ke laut dan hendak berenang
ke darat menggunakan gabus, tiba-tiba datang satu unit perahu besar dari arah Kabupaten
Morowali. Alhasil, Sarifudin langsung gembira dan mengibarkan bendera putih yang mana
bendera tersebut adalah pakaiannya sendiri.

"Sudah dua kali saya terdampar seperti ini, baru di tempat yang sama. Lalu tahun 2015, saya
terdampar juga karena has mesin perahuku rusak,"tuturnya.

Sarifudin beserta perahunya, berhasil dievakuasi oleh tim TAGANA bersama beberapa
masyarakat Kecamatan Bungku Tengah sekitar pukul 12.30 Rabu kemarin. Ketika berhasil
ditemukan, tim TAGANA yang juga menggunakan perahu nelayan langsung menjemput
Sarifudin dan menarik perahu kecil korban hingga tiba di Dermaga Bungku Tengah.

"Korban (Sarifudin,red), ditemukan tiga Mil dari perusahaan pengeboran minyak di Tiaka Desa
Baturube, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara sekitar pukul 12.30
wita,"ungkap seorang tim TAGANA Kabupaten Morowali bernama Iksan.(fcb)

MOH. FAISAL

JELASKAN:Ketua KPU Kabupaten Morowali Wahyudin (Tengah), saat menjelaskan terkait


tahapan Pilkada tahun 2018 mendatang.

Ingin Bermitra dengan Media yang Punya Legalitas

MOROWALI-Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Morowali pada tahun


2018, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Morowali melaksanakan temu bersama
rekan media baik media cetak maupun media elektronik pada Kamis kemarin (11/5).

Pertemuan tersebut, dilaksanakan di ruang Rapat KPU Kabupaten Morowali. Didalam pertemuan
bersama beberapa awak media tersebur, pihak KPU Kabupaten Morowali membahas terkait
pembagian anggaran untuk semua media yang ada di Kabupaten Morowali dalam hal baik
peliputan, pemasangan iklan sampai pemberitaan untuk menyambut Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) pada 2018 mendatang.

"Maksud dan tujuan kami mengundang teman teman media ini, tidak lain untuk membahas nilai
kontrak per media saat pilkada 2018 mendatang. Tapi, kami menguti aturan harus bermitra
bersama media yang mempunyai legalitas lengkap,"tegas ketua KPU Kabupaten Morowali
Wahyudin Abdul Wahid dalam sambutannya.
Pasalnya kata Wahyudin, pihaknya tidak mau ceroboh dalam pembagian anggaran dalam proses
tahapan Pilkada tahun 2018 hingga pengumuman kandidat yang memenangkan Pilkada nanti.
Sebab, dari pengalaman sebelumnya terjadi banyak kecerobohan sehingga membuat banyak
temuan yang terjadi di KPU khusunya di Kabupaten Morowali.

"Saya minta maaf, kalau ada teman teman yang mempunyai media tidak memiliki legalitas kami
tidak bakalan pakai dalam Pilkada tahun 2018. Sebab, kami tidak mau terjadi temuan dilingkup
kerja kami. Makanya, kami secara transparan akan mengumumkan jumlah anggaran yang
tersedia nanti. Dan satu lagi, kalau ada teman teman media yang ikut serta menjadi tim sukses
disalah satu kandidat nanti maka kami akan coret dari daftar media yang akan kami kontrak
dalam menyambut Pilkada tahun 2018,"sebutnya.

Dia menyatakan, bahwa saat berlangsungnya tahapan Pilkada 2018 mendatang pihaknya akan
merangkul media untuk menjadi mitra kerja dalam hal penyajian berita yang berimbang sesuai
apa yang terjadi dilapangan.

"Jujur, anggaran yang tersedia untuk media di Pilkada 2018 nanti hanya sedikit. Tapi, saya
berinisiatif untuk menambah anggaran itu. Saya akan berupaya, untuk mengakomodir semua
media yang ada di Kabupaten Morowali ini. Baik media cetak harian, Mingguan dan bulanan
serta media elektronik juga akan kamu upayakan untuk menjadi mitra kerja kami di Pilkada 2018
nanti,"ungkapnya.

Akan tetapi kata Wahyudin, pihaknya akan membagi anggaran untuk media yang disediakan ke
beberapa bagian. Mulai dari kontrak pemberitaan, kontrak iklan dan yang lainnya pihaknya akan
menyusun secara rapi. Akan tetapi kata Wahyudin secara tegas, pihaknya sangat membutuhkan
informasi dari media yang cepat dalam hal ini media cetak harian.

"Untuk total anggaran yang disiapkan, untuk saat ini kami belum bisa publikasikan. Nanti
penandatanganan MPHD, baru kami akan undang kembali teman teman media untuk
mengumumkan anggaran yang disediakan dalam kegiatan Pilkada tahun 2018 nanti,"ucapnya.
(fcb)

MOH.FAISAL

DORONG:Seorang pengendara motor Yamaha Vixion, terpaksa dorong motor karena kuncinya
diambil aparat Satlantas Polres Morowali dikegiatan Operasi Patuh Tinombala 2017 Jumat
kemarin (12/5).

Jamin Tidak Ada Aksi Pungli

//Operasi Patuh Tinombala Tahun 2017


MOROWALI-Dalam Operasi Patuh Tinombala tahun 2017 ini, tim Kepolisian Satuan Lalulintas
(Satlantas) Polres Morowali, setiap hari menggelar kegiatan yang rutin setiap tahunnya digelar
tersebut. Dalam operasi Patuh Tinombala tahun 2017 ini, Satlantas Polres Morowali fokus
melakukan razia di Ibu Kota Kabupaten Morowali yakni Kecamatan Bungku Tengah.

Kanit Lantas Polres Morowali Ipda Aswan Prayogo mengatakan, dari tanggal 9 hingga Jumat 12
Mei 2017 kemari jumlah kendaraan baik roda dua hingga roda empat dan sejenisnya yang
berhasil dibilang kurang lebih 120 unit.

"Ada dua cara penyelesaian saat ditilang. Pertama ikut sidang di Kabupaten Poso, atau bayar
langsung di Bank dan dikirim ke rekening Jaksa Agung. Untuk jumlah yang harus dibayarkan,
tergantung pelanggaran yang dilakukan si pengendara,"jelas Aswan di TKP giat Operasi Patuh
Tinombala 2017 Jumat kemarin.

Dia menegaskan, kegiatan Operasi Patuh Tinombala tahun 2017 yang kini berlangsung di Desa
Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali tersebut terjamin tidak terjadi aksi main
sogok baik antara aparat Kepolisian maupun pengendara yang kena tilang.

"Saya jamin, tidak ada aksi Pungli dalam Operasi Patuh Tinombala ini. Saya langsung turun ke
TKP, dan mengawasi anggota saya. Tapi alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada anggota saya
yang tertangkap main sogok dengan pengendara yang kena tilang,"tegasnya.

Harapan pihak Satlantas Polres Morowali dari Operasi Patuh Tinombala tahun 2017 itu adalah,
masyarakat Kabupaten Morowali khusunya yang tinggal di Ibu Kota diharapkan dapat menaati
aturan berlalulintas.

"Kalau kita taat aturan, pasti kita nyaman dalam berkendara. Tidak takut lagi kalau ada razia
seperti ini. Yang lebih utamanya lagi, kalau kita taat kepada aturan lalulintas yakin saja bisa
melindungi kita dari kecelakaan,"imbaunya. (fcb)

MOH.FAISAL

ASWAN PRAYOGO

Karyawan Diingatkan Tidak Boleh Gunakan Helm Perusahaan

//Saat Melintasi Jalan Trans Sulawesi Morowali

MOROWALI-Untuk meminimalisir melonjaknya korban kecelakaan di Kabupaten Morowali,


pihak Kepolisian Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Morowali tidak bosan mengingatkan pada
pengendara utamanya kendaraan roda dua untuk melengkapi komponen dalam mengemudikan
kendaraannya.

Kanit Lantas Polres Morowali Ipda Aswan Prayogo menegaskan, untuk masyarakat Kabupaten
Morowali khususnya yang bekerja di lingkar tambang yang ada di Kecamatan Bahodopi harus
melengkapi surat surat kendaraan serta melengkapi kebutuhan motor seperti yang tertuang dalam
aturan Berlalu lintas.

"Kalau pergantian Shift kan ada ratusan kendaraan yang keluar dari perusahaan. Nah kami
ingatkan, agar para pengendara tidak ngebut ngebutan saat melewati Jalan raya. Menghindari
terjadinya kecelakaan lebih baik, daripada mengundang kecelakaan terjadi,"imbau Aswan di
tengah melakukan Operasi Patuh Tinombala.

Dia berharap, para karyawan yang bekerja di Perusahaan yang ada di Kecamatan Bahodopi agar
menggunakan helm berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) saat melintasi Jalan Trans
Sulawesi Kabupaten Morowali. Serta, Aswan Prayogo juga berharap agar kelengkapan motor
seperti spion juga harus terpasang.

"Tidak boleh menggunakan helm perusahaan di Jalan Raya, karena tidak memiliki label SNI.
Kalau kerja pakai helm perusahaan, kalau di Jalan Raya gunakan helm Standar Nasional
Indonesia,"tegas Aswan.

Kanit Lantas Polres Morowali ini berharap kepada pihak Perusahaan yang ada di Kecamatan
Bahodopi khususnya, agar kiranya menyediakan dua helm bagi para karyawannya. Satu helm
untuk bekerja, dan satunya lagi untuk digunakan di Jalan Raya.

"Kalau tidak, buatkan tempat penyimpan helm yang diberikan oleh perusahaan. Supaya, para
karyawan tidak repot membawa dua helm saat berangkat kerja. Kalau habis kerja, helm
perusahaan disimpan,"saran Aswan pada perusahaan di Kecamatan Bahodopi.(fcb)

MOH.FAISAL

BERHASIL:Inilah plafon besi Polsek Bungku Tengah yang dijebol pelaku dan kemudian
melarikan diri

Terinspirasi Film Napi, Pelaku Memberanikan Diri Kabur

//Kurang Dari 24 Jam Pelaku Berhasil Ditangkap


MOROWALI-Tahan Polsek Bungku Tengah bernama Reska Aditya alias Reska (21) yang
berhasil melarikan diri pada Kamis 11 Mei 2017 lalu, telah berhasil diringkus tim Reskrim
Polsek Bungku Tengah pada Jumat (12/5) belum lama ini.

Reska yang dijerat dijeruji besi Polsek Bungku Tengah atas kasus dugaan pencabulan terhadap
anak dibawah umur tersebut, ditangkap di Desa Onepute Jaya, Kecamatan Bungku Timur,
Kabupaten Morowali sekitar pukul 16.15 wita.

Dari wawancara khusus bersama pelaku yang sudah kembali menduduki jeruji besi Polsek
Bungku Tengah ini, dirinya mengaku memutuskan untuk kabur dari hukum yang menjeratnya
karena terinspirasi dari film Nara Pidana (Napi) yang ditayangkan di Televisi.

"Saya termotivasi dari film, ada orang dalam penjara patah besi penjara dan kemudian lari
sampai polisi tidak bisa menemukannya,"ungkap Reska sambil memasang raut wajah penuh
penyesalan ini.

Sementara itu, dari keterangan yang diberikan Kapolsek Bungku Tengah AKP R Malingga saat
ditemui di ruang kerjanya Minggu kemarin (14/5), Reska yang berhasil kabur dari tahan karena
merusak besi yang terpasang di plafon itu ditangkap di sebuah kos-kosan Desa Onepute Jaya.

"Kurang dari 24 jam, kami berhasil menangkap pelaku (Reska,red) di kos-kosan. Saat ditangkap,
Pelaku tidak melakukan perlawanan yang berarti,"ujar Malingga.

Dia menjelaskan, saat berhasil merusak besi yang terpasang di plafon tahan Polsek Bungku
Tengah itu Reska langsung lari ke rumah rekannya. Di rumah rekannya tersebut, Reska
meminjam Handphone untuk menghubungi orangtuanya agar di jemput guna disembunyikan dari
kejaran aparat Polsek Bungku Tengah.

"Waktu berhasil melarikan diri, pelaku (Reska,red) dijemput oleh mamanya dan disembunyikan
di Desa Onepute Jaya. Tapi, dengan upaya keras anggota saya pelaku berhasil diringkus sebelum
24 jam,"tegasnya.

Reska yang berhasil kabur dari tahanan Polsek Bungku Tengah pada Kamis 11 Mei 2017 sekira
pukul 18.00 wita itu, kini kembali berada di tahanan Polsek Bungku Tengah untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan sebelumnya yang dijerat pasal 81 ayat 1 dan 2 Undang-
undang no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

"Ibu pelaku juga turut kami periksa, karena membantu anaknya dalam pelariannya dari tahanan
Polsek Bungku Tengah,"ucap Kapolsek Bungku Tengah ini.(fcb)

IST
DITEMUKAN:Korban hanyut di Sungai Desa Bahomante, Kecamatan Bungku Tengah,
Kabupaten Morowali sudah ditemukan.

Delapan Hari Pencarian, Korban Hanyut di Bahomante Ditemukan

//Tubuh Korban Terdampar ke Banggai

MOROWALI-Selama delapan hari proses pencarian berlangsung, Korban yang hanyut di Sungai
Desa Bahomante, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali pada 7 Mei 2017 bernama
Jamaludin (70) akhirnya berhasil ditemukan.

Akan tetapi, Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Dari data yang diperoleh
dari Kepolisian Sektor (Polsek) Bungku Tengah, jenazah Jamaludin ditemukan sudah dalam
keadaan meninggal dunia. Bahkan, jenazah Jamaludin ditemukan bukan di Kabupaten Morowali.

Namun, jasad Jamaludin ditemukan di Kabupaten Banggai.Awal dari penemuan jasad Jamaludin,
berawal dari seorang nelayan di Desa Leme Leme Bungin, Kecamatan Buko, Kabupaten
Banggai Laut. Saat hendak turun mencari ikan, nelayan tersebut melihat satu jasad terapung
diatas laut.

Melihat kejadian itu, nelayan yang Tidak diketahui namanya ini langsung memanggil warga
sekitar dan kemudian melakukan evakuasi terhadap jenazah yang dicurigai sebagai Jamaludin
yang hilang di Sungai Desa Bahomante. Saat berhasil dievakuasi, aparat kepolisian yang berada
di Kabupaten Banggai langsung menghubungi Polsek Bungku Tengah.

"Saat ditemukan, ciri ciri baju dan celana persis dengan yang digunakan korban (Jamaludin,red)
saat hilang terserah arus di Sungai Desa Bahomante lalu,"ungkap Kapolsek Bungku Tengah,
AKP R Malingga saat dihubungi Senin kemarin (15/5).

Malingga menjelaskan, jenazah Jamaludin ditemukan pada 13 Mei 2017 belum lama ini sekitar
pukul 20.00 wita diperairan laut Desa Leme Leme Bungin Kabupaten Banggai Laut. Saat ini kata
Malingga, pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama aparat Kepolisian di Desa Leme Leme
Bungin dalam hal pengirim jasad Jamaludin ke Kecamatan Bungku Tengah.

"Sisa tunggu penjemputan jenazah (Jamaludin,red). Jenazahnya nanti, langsung dikebumikan di


rumah duka Desa Bahomante. Hari ini (kemarin,red), jenazah akan tiba di Kabupaten
Morowali,"jelasnya.(fcb)

MOH.FAISAL
BELUM DIGANTI:Inilah lahan Untad II di Kabupaten Morowali yang belum dilakukan ganti
rugi oleh Pemkab Morowali.

Pembayaran Ganti Rugi Lahan Untad II Semakin Kabur

//Satu Lahan Punya Dua Sertifikat

MOROWALI-Proses ganti rugi lahan Universitas Tadulako (Untad) II yang ada di Kabupaten
Morowali, saat ini semakin rancu. Pasalnya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Morowali belum membayar ganti rugi lahan milik Alimudin Hamsa walau sepeser pun.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan
Daerah Kabupaten Morowali Rachmansyah mengatakan bahwa proses pembayaran ganti rugi
lahan Untad II sudah dalam proses pembayaran.

"Bukan sudah diganti rugi, tapi masih dalam proses. Besok (hari ini,red) penentuannya, apakah
akan dibayar atau tidak,"jelas Rachmansyah saat ditemui di ruang kerjanya Selasa kemarin
(15/5).

Akan tetapi, Rachmansyah mengakui sertifikat tanah milik Alimudin Hamsa sudah berada di
tangannya. Hal tersebut terjadi kata Rachmansyah, dikarenakan Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kabupaten Morowali menerbitkan sertifikat pengganti dari pemilik tanahair yakni
Alimudin Hamsa.

"Lalu tahun 2014 bulan April, pemilik tanah (Alimudin Hamsa,red) menyerahkan tanahnya
kepada Dinas Pendidikan dan menggunakan materai. Dari dasar itulah, BPN menerbitkan
Sertifikat Tanah yang baru,"ungkapnya.

Namun, Rachmansyah mengakui bahwa lima sertifikat tanah yang asli masih berada di tangan
pemilik tanah yakni Alimudin Hamsa. Diketahui, dalam penerbitan Sertifikat Tanah yang
seharusnya BPN Kabupaten Morowali mengambil sertifikat asli yang berada di tangan pemilik
tanah yaitu Alimudin Hamsa.

"Kalau soal kenapa BPN tidak menarik sertifikat tanah dari tangan pemiliknya (Alimudin
Hamsa,red) saya kurang tahu juga,"jelasnya.

Dikonfirmasi terkait semakin kaburnya proses pembayaran ganti rugi lahan Untad II di
Kabupaten Morowali, pemilik lahan Alimudin Hamsa membantah bahwa pada tahun 2014 bulan
April dirinya tidak pernah menandatangani penyerahan tanah kepada Dinas Pendidikan.

"Saya tidak pernah tanda tangan surat penyerahan tanah, apalagi saya ini orang buta huruf dan
tidak tahu bertanda tangan. Baru, lima sertifikat tanah saya sudah saya serahkan ke pak
Rachmansyah. Karena, saya percaya Pemerintah bisa urus ganti rugi lahan saya,"tegas Alimudin
Hamsa yang sering dipanggil Papa Bio ini.
Dia kembali menegaskan, bahwa jika Pemkab Morowali tidak membayar ganti rugi lahan
miliknya yang digunakan sebagai bangunan Untad II maka dirinya akan bertindak tegas sesuai
haknya sebagai pemilik lahan.

"Nanti lihat saja, kalau memang ganti rugi lahan saya tidak dibayarkan kubur saya berarti ada
disini (Lahan Untad II,red),"tuturnya.(fcb)

Вам также может понравиться