Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANAMNESE
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Persiapan :
1. Alat
- Alat tulis
- Lembar rekam medis
2. Lingkungan
Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup
penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skeren untuk
menjaga privasi klien
ANAMNESE
Pelaksanaan :
1. Ucapkan salam terapeutik pada pasien.
2. Tanyakan tentang :
- identitas pasien dengan lengkap (Nama, Umur , Jenis Kelamin,
Pendidikan, Pekerjaan, Agama dan Suku Bangsa, Status
Pernikahan, Alamat& No. telp, Nama Orang tua dan alamat)
- Keluhan utama : yang menyebabkan penderita datang berobat
Prosedur
kemudian ditanya keluhan tambahan
- Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Yakni sejak pasien
menunjukkan gejala pertama sampai saat dilkuakan anamnesis
- Riwayat penyakit terdahulu : Baik yang berkaitan langsung
dengan penyakit sekarang maupun yang tidak ada kaitannya
- Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu
- Riwayat kelahiran
- Riwayat makanan
- Riwayat imunisasi
- Riwayat tumbuh kembang dan riwayat keluarga
1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
[Type text]
ANAMNESE
Akhiri salam
[Type text]
PEMERIKSAAN FISIK
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PEMERIKSAAN FISIK
Persiapan :
1. Alat
Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop, Tensimeter/
spighnomanometer, Thermometer, Arloji/stopwatch, Refleks
Hammer, Otoskop, Handschoon bersih ( jika perlu), tissue, buku
catatan.
Prosedur
Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa.
2. Lingkungan
Pastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup
penerangan. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk
menjaga privacy klien
3. Klien (fisik dan fisiologis)
Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien
untuk rileks.
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan
pasang handschoen bila di perlukan
4. Gunakan metode pemeriksaan fisik berupa: Inspeksi, Palpasi,
Perkusi, dan Auskultasi.
[Type text]
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
No. Dokumen :
UPT PUSKESMAS No.Revisi :
ARJASA SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
B
[Type text]
Siapkan
alat,lingkungan&k Cuci tangan
lien
-jelaskan prosedur
-Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di
sebelah kanan klien dan pasang handschoen
bila di perlukan
-Gunakan metode pemeriksaan fisik:
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi.
-Pemeriksaan fisik head to toe
Flow Chart
-Lepas
handschoen,
Cuci tangan&
Dokumentasi
[Type text]
PERAWATAN LUKA
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Perawatan luka adalah Tata cara perawatan luka yang dilakukan pada
pasien yang berada di puskesmas
PERAWATAN LUKA
8. Topical terapi
a. Betadine sol
b. Sutratol
9. Cairan pencuci luka dan disinfektan
a. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
b. Alkohol 70 %
PERSIAPAN ALAT NON STERIL
1. Schort / gown
2. Perlak + alas perlak / underpad
3. Handschone / gloves bersih
4. Sketsel / tirai
5. Gunting verband
6. Neerbeken / bengkok
7. Plester (adhesive) atau hipafix micropone
8. Tas plastik kotoran / tempat sampah
9. Alat tulis
10. Form inform consern
11. Form UGD
PERSIAPAN ALAT NON STERIL
1. Schort / gown
2. Perlak + alas perlak / underpad
3. Handschone / gloves bersih
4. Sketsel / tirai
5. Gunting verband
6. Neerbeken / bengkok
7. Plester (adhesive) atau hipafix micropone
8. Tas plastik kotoran / tempat sampah
9. Alat tulis
10. Form inform consern
11. Form UGD
[Type text]
PERAWATAN LUKA
PERAWATAN LUKA
Mengena
Mengenakan Melepaskan Melepaskan
kan
gloves non & gloves
schort
steril,menyem membuang
protkan pembalut
alcoho 70% kotor ke
pd plester dlm tas
plastik
Mengecek&
mencatat di Mencuci tangan
chart
[Type text]
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Melakukan
Mengatur posisi
aspirasi obat
pasien
sesuai dosis
Membuka tutup
Menusukkan jarum
jarum
Melakukan
aspirasi spuit
Flow Chart
Menekan tempat
Ada darah Tarik kembali
Ya penusukan
dalam spuit? jarum
dengan alkohol
Tidak
Membuang Memberitahu
sampah medis pasien
Mencatat dalam
rekam medis
Merapikan alat
dan bahan
Cuci tangan
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
[Type text]
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Evaluasi
1. Posisi suntikan tepat
2. Sterilitas alat tetap terjaga
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
[Type text]
Membaca
Membebaskan kembali&mencocok
daerah yang akan kan dg papan nama Melarutkan obat
disuntik pasien
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
16. Beritahu pasien dan atur posisi yang nyaman sesuai area yang
akan diinjeksi atau ditusuk
17. Usap area yang akan ditusuk dengan kapas antiseptik dari tengah
keluar melingkar 5 cm menggunakan tangan yang tidak untuk
menginjeksi
18. Siapkan spuit, lepaskan kap/penutup jarum secara tegak lurus
sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit
19. Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk mengangkat
atau merentangkan kulit, lalu secara hati – hati tangan yang lain
menusukkan jarum dengan posisi 450-900
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Jelaskan pd pasien
tindakan yg akan Atur posisi
dilakukan informed Concent pasien&persiap
kan alat
Dokumentasikan
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
[Type text]
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
16. Jangan tinggalkan obat tanpa perhatian
17. Berikan obat pada pasien pada waktu yang tepat
18. Bantu pasien untuk mengambil posisi duduk atau berbaring miring
Prosedur untuk mencegah aspirasi
19. Bila pasien tidak dapat memegang obat tempatkan cangkir obat pada
bibir pasien dan tuangkan obat ke dalam mulut dengan perlahan
20. Dampingi pasien sampai setiap obat ditelan semua. Bila tidak yakin
apakah obat ditelan, minta pasien membuka mulut.
21. Catat semua pemberian obat pada catatan pemberian obat
22. Setelah prosedur selesai rapikan pasien dan bereskan obat dan alat
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Menetapkan
Menjelaskan pd Mengkaji riwayat keinginan
pasien/keluarga medis,alergi,medika pasien&toleransi
si&diet pasien terhadap cairan
Menyiapkan
medikasi,memasti Mengatur Memeriksakeakuratan
kan medikasi nampan,cangkir/ &kelengkapan
benar&membaca kartu obat medikasi
label
Mengecek Menyiapkan
Flow Chart label,menghitung tablet/kapsul ke Jangan
dosis&mengecek dlm mangkok meninggalkan obat
penghitungannya obat&memberikan tanpa perhatian
pd pasien
Merapikan
pasien&memberes
kan obat&alat
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
4. Rawat Jalan
Unit terkait
5. UGD
6. Rawat Inap
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur Perhatian: sebelum melakukan tindakan kebersihan tangan, perhiasan
(cincin) harus dilepas
1. Menggunakan sabun dan air bersih mengalir:
- Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan
sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada
ke dua telapak tangan.
- Gosok masing-masing punggunng tangan secara bergantian
- Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
- Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan
kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
- Gosok dan putar ibu jari
-
[Type text]
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
KEBERSIHAN TANGAN
UPT
PUSKESMAS No. Dokumen :
ARJASA No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur Perhatian: sebelum tindakan kebersihan tangan, perhiasan (cincin) harus
dilepas
1. Menggunakan sabun dan air bersih mengalir
- Basahi kedua telapak tangan dengan air mengalir lalu tuangkan
sabun cair ke telapak tangan usap dan gosok dengan lembut pada
kedua telapak tangan
- Gosok masing-masing pungggung tangan secara bergantian
- Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
- Gosokkan ujung jari (buku-buku)dengan mengatubkan jari tangan
kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
- Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
- Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian setelah
itu bilas dengan menggunakan air bersih mengalir, lalu keringkan
dengan tissue, sebelum tissue dibuang gunakan untuk menutup kran
air
2.Handrup berbasis alcohol
a.Tuangkan cairan handrup (alcohol gliserin) ke telapak tangan usap
dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan
b.Gosok masing-masing punggung tangan secara bergantian
a. Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari
b. Gosokkan ujung jari (buku-buku) dengan mengatupkan jari tangan
kanan terus gosokkan ke telapak tangan kiri bergantian
c. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
d. Gosokkan ujung jari pada telapak tangan secara bergantian
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
KEBERSIHAN TANGAN
Menggosokkan
Gosok&putar ibu ujung jari(buku2)
jari scr bergantian ke telapak tangan
bergantian
Menggosokkan
ujung jari pd
telapak tangan scr
bergantian
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Mengukur suhu tubuh adalah mengukur derajad panas tubuh pasien
dengan menggunakan thermometer badan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Mengetahui abnormalitas suhu
Tujuan
2.Mengetahui suhu tubuh
3.Mengetahui status kesehatan pasien
1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Referensi
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan pengukuran suhu tubuh
Kebijakan
disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan
secara efektif dan efisien
[Type text]
Keluarkan pak
Menjelaskan Menggunakan thermometer dr
pd pasien sarung tangan unit charing
Buang probe
Biarkan probe Ambil probe&beri plastic&kembalikan
sampai tanda tahu suhunya pd k tempat
bunyi terdengar pasien penyimpanan
Buka&buang sarung
Dokumentasikan tangan.Cuci tangan
Bantu pasien
Menggunakan Pegang bagian ujung
memperoleh posisi
sarung tangan thermometer kaca
yg mudah
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
11. Setelah mengobservasi siklus, lihat detik jam tangan atau tampilan
digital pada jam dan hitung frekuensi, mulai menghitung satu pada
satu siklus penuh pernapasan
12. Dokumentasikan hasil tindakan dan reaksi pasien
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Mengobservasi Menghitung
siklus pernapasan satu siklus
Dokumentasikan
komplet pernafasan
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Menghitung denyut nadi adalah mengukur jumlah pulsasi nadi perifer
atau denyut apeks jantung dalam satu menit
Flow Chart
Nadi teratur hitung Nadi tdk teratur Mengkaji
minimal 15-20 dtk hitung slm 60 dtk frekuensi,pola&
kekuatan nadi
Melepas sarung
Dokumentasikan tangan&cuci
tangan
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Rawat Jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Menjelaskan Cuci
Mengatur
pd pasien tangan&pakai
posisi paien
sarung tangan
Mengecek alat
tensimeter
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur 1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tujuan yang akan
dilakukan
2. Tanda tangan informed consent
3. Siapkan suasana lingkungan pasien yang nyaman
- Posisi pasien nyaman sesuai dengan tindakan dan area
pemasangan infuse
- Penerangan cukup
4. Persiapan alat-alat:
- Infuset steril
- Cairan infuse yang dibutuhkan
- Standart infus
- IV Cath (abocath,venflon,surflow,medicath,troge) dengan
berbagai ukuran atau sesuai kebutuhan
- Tourniquet.
- Kapas alkohol
- Bidai dan verband
- Perlak dan alasnya, Bengkok
- Korentang pada tempatnya
- Baki dan troli kecil
- Kassa steril dan tempatnya.
- Handscoend steril pada tempatnya.
- Hansaplast, betadin, gunting verband.
- Handuk / waslap.
- Alat cukur, jam tangan untuk menghitung tetesan
- Plester/Hipafik 5x7cm (diberi tanggal dan jam)
- Alat tulis / catatan
5. Perawat cuci tangan
6. Membawa alat – alat ke dekat pasien.
7. Membuka pakaian pada area yang akan dipasang infus
[Type text]
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit :
ARJASA Halaman :
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur 1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan
2. Persiapkan alat-alat:
a. Baki beralas dan bertutup berisi:
- Jelly electrode
- Tissue
- Kapas alcohol/gaas
- Kertas grafik EKG
- Alat tulis arde
b. Mesin EKG yang dilengkapi:
- Kabel untuk sumber listrik
- Kabel untuk bumi (‘ground’)
- Kabel electrode: ekstremitas&dada
- Plat electrode ekstremitas/karet pengikat
- Balon penghisap electrode
3. Jaga privasi pasien, pasang sampiran
4. Cuci tangan
5. Instruksikan pada pasien untuk membuka bajunya, terutama di
bagian dada, pergelangan tangan dan mata kaki
6. Instruksikan pada pasien untuk tetap berbaring, tidak bergerak,
batuk, atau berbicara selama proses pencatatan EKG
7. Pastikan daerah tempat pemasangan elektroda (lead)
membersihkan daerah tempat pemasangan elektroda tersebut
menggunakan kapas alkohol kemudian oleskan jelly.
8. Pasang elektroda pada tubuh pasien sesuai dengan urutannya:
Kabel RA (right arm, merah) dihubungkan dengan elektroda di
pergelangan lengan kanan
Kabel LA (left arm, kuning) dihubungkan dengan elektroda di
pergelangan lengan kiri
[Type text]
1. Rawat jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Persiapan Pasien:
1. Identifikasi kebenaran pasien
2. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan.
3. Mengatur posisi pasien dengan nyaman.
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Pilih peralatan untuk pemberian oksigen sesuai dengan perintah
dokter lalu isi tabung di periksa kemudian selang dihubungkan.
3. Periksa lingkungan sekitar, kemungkinan adanya sumber api.
4. Atur posisi pasien setengah duduk / sesuai kebutuhan untuk
kenyamanan pasien
5. Sambungkan nasal kanul atau masker dengan sumber oksigen
dan lakukan pengecekan aliran oksigen.
6. Cek ketersediaan air di humidifier sesuai batas/ level air
7. Atur aliran oksigen sesuai instruksi dokter, biasanya 1-6 ltr/mnt.
8. Pasang alat bantu dan atur elastis atau plastik pada kepala
pasien dan letakkan masker pada mulut dan hidung pasien atau
kanul pada lubang hidung pasien dengan tepat dan nyaman.
9. Observasi fungsi alat bantu panghantaran oksigen :
a. Nasal kanul, alat ini dipasang pada lubang hidung
b. Masker non rebreathing, kantong resevoir harus
mengembang saat ekshalasi dan mengempis saat inhalasi
c. Masker rebreathing, kantong resevoir harus mengembang
saat ekhalasi dan mengempis saat inhalasi
d. Periksa flow mater dan sumber oksigen untuk diatur sesuai
instruksi dokter
[Type text]
1. Rawat jalan
Unit terkait
2. UGD
3. Rawat Inap
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Externa
g. Jika ada tahanan, hentikan pemasangan untuk beberapa detik,
lakukan motivasi kemudian lanjutkan pemasangan dengan
perlahan bila tetap tidak berhasil jangan dipaksa lepas kateter
dan konsul dokter
h. Setelah kateter masuk, biarkan urine keluar, kemudian isi balon
kateter dengan cairan steril
i. Fiksasi kateter dengan plester dip aha atas pasien (90 00 ke arah
yang sehat dengan agak mengendur
j. Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih
rendah dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif atau lipatan
pada slang
14. Pasien perempuan:
a. Atur posisi dengan telentang dan paha agak abduksi
b. Perawat berdiri disebelah bed pasien
c. Pasang handschoen bersih
d. Pasang pengalas, pasang selimut, daerah genitalia dibuka
e. Letakkan bengkok diantara dua paha
f. Bersihkan vulva dengan kassa dan larutan antiseptic dari atas ke
bawah, buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri,
bersihkan bagian dalam
g. Lepas sarung tangan dan ganti sarung tangan steril
h. Pasang doek lubang steril
i. Sambungkan kateter dengan urobag
j. Oleskan jelly pada ujung kateter, lalu masukkan pela-pelan ujung
kateter pada meatus urethra 2,5 – 5 cm atau hingga urine keluar
sambil pasien dianjurkan menarik napas
k. Setelah kateter masuk isi balon dengan cairan steril
l. Tarik kateter sampai balon tertahan, pastikan slang lancer dan
tidak melipat
m. Fiksasi kateter disebelah paha bagian dalam pasien, biarkan agak
mengendur
n. Gantungkan urobag disamping tempat tidur dengan posisi lebih
rendah dari pasien dari pasien, pastikan tidak terdapat obstruktif
atau lipatan pada slang
15. Perhatikan respon pasien dan rapikan alat
16. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
17. Dokumentasikan (tanggal pemasangan, ukuran kateter, jumlah,
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Prosedur 1. Beritahu dan jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan dan lihat respon pasien
2. Pasien sampiran, tutup jendela
3. Persiapan alat-alat:
- Handschoen bersih
- Kassa
- Spuit 10 cc
- Bengkok
- Sampiran
- aceton
4. Bawa alat ke dekat pasien
5. Cuci tangan dan pasang handschoen
6. Keluarkan isi balon dengan spuit sampai benar-benar habis
7. Basahi plester dengan aceton, lepaskan plester
8. Tarik kateter pelan-pelan sambil menganjurkan pasien napas dalam.
Amati respon psien, kemudian buang kateter pada bengkok
9. Rapikan pasien
10. Bereskan alat dan lepaskan handschoen
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PEMBERIAN NEBULIZER
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Inap
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
SUCTIONING
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Suctioning adalah mengeluarkan cairan atau lendir dari mulut dan atau
hidung pasien yang tidak dapat dikeluarkan secara spontan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Mempertahankan jalan napas tetap bebas
2.Membersihkan secret pada pasien yang batuk tidak adekuat
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan suctioning disesuaikan dengan
Kebijakan
kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan
efisien
[Type text]
SUCTIONING
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
KUMBAH LAMBUNG
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
KUMBAH LAMBUNG
11. Lakukan bilas lambung seperti diatas berulang kali sampai air /
cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak bau.
12. Observasi tekanan darah, nadi, pernapasan, pupil dan respon
pasien, k/p beri oksigen
Prosedur 13. Rapikan pasien
14. Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempat semula
15. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
16. Dokumentasi dan catat hasil dan respon pasien selama tindakan
dilakukan
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
LAVEMENT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Persiapan alat :
1. Selimut / kain penutup.
2. Alas bokong dan perlak.
3. Irrigator lengkap dengan kanule recti.
4. Cairan hangat sebanyak kurang lebih 100 cc bisa :
- air sabun 1 – 1,5%
- Nacl 0,9%
5. Bengkok berisi larutan desinfektan dengan klem
6. Pelumas / vaselin atau jelly.
7. Stekpan.
8. Sketsel
Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan dan pakai handscoen.
2. Alas bokong dan perlak dipasang.
3. Pasang selimut / kain penutup, pakaian bawah pasien di
keataskan atau di buka.
4. Irrigator diisi cairan hangat sesuai dengan kebutuhan.
5. Kanule recti dipasang pada ujung slang dan diberi pelumas,
udara dikeluarkan , slang dijepit dan klem.
6. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus,
instruksikan pasien rileks dengan menghembuskan napas
perlahan melalui mulut
[Type text]
LAVEMENT
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Membantu pasien BAK dan BAB adalah Suatu tindakan untuk
menberikan bantuan pada pasien yang tidak mampu BAB/BAK sendiri
diatas tempat tidur / sedang bedrest.
Tujuan Sebagi acuan penerapan langkah-langkah untuk
1.Mengurangi pergerakan pasien.
2.Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan eliminasi
karena bedrest
total/ belum dapat berjalan sendiri ke WC.
3.Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung.
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan membantu BAB/BAK disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif
dan efisien
[Type text]
Persiapan alat :
a. Pispot atau stekpan bertutup dan urinal.
b. Alas pispot.
c. Botol berisi air cebok / membilas.
d. Kertas kloset.
e. Bengkok.
f. Sampiran / sketsel
g. Selimut atau kain penutup
Persiapan Pasien:
4. Memberi salam dan mengenalkan diri pada pasien / keluarga.
5. Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Sampiran dipasang.
2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan ,dan bagian terbuka
Prosedur ditutup dengan selimut.
3. Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat bokong.
4. Pasang alas pispot dan diletakkan dibawah bokong pasien.
5. Bila telah selesai BAB / BAK anus dan bagian genetalia di
bersihkan dengan air dan kertas kloset lalu dibuang ke dalam
pispot di ulang beberapa kali sampai bersih .
6. Pispot diangkat dan feses diamati bila ada kelainan segera
dilaporkan dan dicatat.
7. Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas.
8. Pasien dirapikan, alat dibersihkan dan alat dikembalikan pada
tempatnya.
9. Perawat mencuci tangan.
10. Mencatat kegiata dalam dokumen keperawatan.
[Type text]
Prosedur Perhatian:
1. Bila urine akan ditampung untuk bahan pemeriksaan, lebih
dahulu tuangkan ke dalam bengkok, lalu pispot atau urinal
dipasang kembali.
2. Pispot atau urinal yang diberikan harus dalam keadaan bersih
dan kering.
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
AMBULASI DINI
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Persiapan alat :
1. Kruk
2. Kursi roda
Persiapan Pasien :
1. Beritahu pada pasien dengan tindakan yang akan dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien.
Pelaksanaan :
1. Memberi penjelasan kepada pasien pentingnya ambulasi dini.
2. Alat bantu didekatkan.
Prosedur
3. Perawat berdiri di sisi tempat tidur.
4. Membantu pasien menggeser kakinya ke samping tempat tidur.
5. Meminta pasien untuk menggerakkan kakinya / diayun.
6. Membantu pasien turun dari tempat tidur / berdiri.
7. Hitung nadi, perhatikan respon pasien.
8. Membantu pasien berjalan pelan – pelan.
9. Pasien diawasi saat menggunakan alat Bantu.
10. Amati respon pasien dan catat dalam catatan perawat.
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Penerapan luka bersih adalah suatu penanganan yang terdiri atas
membersihkan dan menutup luka yang dianggap tidak mengandung
kuman/belum terkontaminasi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menutup luka
untuk melindungi luka dengan drainase minimal terhadap
kontaminasi mikroorganisme
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara
efektif dan efisien
[Type text]
Prosedur g. Bengkok
h. Kom berisi larutan dekontaminasi klorin 0,5%
i. Pengalas, plester hypoalergenik
j. Lidi kapas
5. Dekatkan peralatan ke pasien
6. Letakkan bengkok didekat pasien
7. Tutup ruangan/tirai disekitar tempat tidur pasien
8. Bantu pasien pada posisi nyaman
9. Instruksikan pasien untuk tidak menyentuh area luka/peralatan
steril
10. Petugas cuci tangan
11. Pasang perlak pengalas
12. Gunakan sarung tangan bersih
13. Lepaskan plester dengan aceton/alcohol 70%
14. Angkat balutan kassa secara hati-hati, jaga jangan sampai
menarik/melepas drain
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Perawatan luka infeksi adalah suatu luka yang sudah mengandung
kuman dan di dalam luka tersebut kuman yang sudah berkembang
biak, membuat toksin yang menyebar ke jaringan sekitarnya sehingga
menimbulkan radang
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik
2.Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka
3.Menjaga kelembaban luka
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara
efektif dan efisien
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
13. Lepaskan jahitan satu per satu selang seling dengan cara menjepit
simpul jahitan dengan pinset chirurgis dan ditarik sedikit ke atas
kemudian menggunting benang tepat di bawah simpul yang
berdekatan dengan kulit/pada sisi yang tidak ada simpul. Perhatikan
ekspresi pasien sambil menganjurkan nafas dalam
14. Olesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10%
15. Tutup luka dengan kassa steril
16. Pasang plester/hypavik
17. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat dan mengembalikan pada
tempatnya
18. Lepaskan handschoen dan cuci tangan
19. Dokumentasikan hasil tindakan dan kondisi luka
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Persiapan alat :
a. Alat tulis , materi pernyuluhan.
b. Alat peraga jika di perlukan.
Persiapan Pasien:
Menyiapkan pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Komunikasi dengan pasien.
2. Menggunakan cara diskusi / demonstrasi.
3. Menggunakan alat bantu jika di perlukan.
4. Mengadakan evaluasi.
5. Memberikan feed back
6. Perencanaan lanjutan.
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Merawat luka bakar adalah kerusakan atau kematian dari kulit, mukosa
jaringan yang lebih dalam yang dapat disebabkan oleh panas baik,
panas api, matahari, arus listrik maupun bahan kimia
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Pembersihan luka
2.Pencegahan infeksi
Referensi 1. Johnson dkk.2005.Prosedur perawatan di rumah:pedoman untuk
perawat.Jakarta:EGC
2. Prodi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.2007.Protap
Pelaksananaan Tindakan Keperawatan
3. Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar
Fundamental Keperawatan,Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Terlaksananya tindakan keperawatan merawat luka disesuaikan
Kebijakan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara
efektif dan efisien
[Type text]
12. Bila balutan masih lengket pada luka lepaskan dengan meneteskan
NaCl 0,9% hindari perdarahan pada jaringan yang sudah
bergranulasi
13. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% bila ada bulla lakukan
bulectomy/necrotomy sesuai indikasi
14. Keringkan luka dengan kassa secara hati-hati
15. Berikan salep silver sulfadiazine setebal 1-2mm, bila perlu
tambahkan bubuk tablet metronidazole secukupnya
16. Tutup luka dengan kassa lembab dengan NaCl 0,9%, kassa
Prosedur betadine 10% kassa kering
17. Ganti sarung tangan
18. Balut luka dengan kassa verban secara baik dan rapi
19. Balut dengan kassa tebal sesuai indikasi
20. Atur kembali posisi yang nyaman bagi pasien
21. Lepaskan sarung tangan, rendam alat-alat dalam larutan clorin
0,5% selama 10 menit
22. Dokumentasikan hasil tindakan: penggantian balutan, respon
pasien, kondisi luka, drainase dan balutan
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PASIEN MENINGGAL
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Inap
3. Rawat jalan
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PEMULANGAN PASIEN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Inap
3. Rawat jalan
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
INFORMED CONSENT
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Asuhan gizi ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan
pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan
diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang
sesuai dengan kondisi penyakit, dalam upaya mempercepat upaya
penyembuhan
Referensi -
Kebijakan 1. Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas
2. Pengkajian status gizi
3. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
4. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan
cara pemberian makan
5. Konseling gizi
6. Evaluasi tindak lanjut
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Asuhan gizi ruang rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan
pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet,
pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet pasien di
ruang rawat jalan
Tujuan Sebagai acuan penerapan lngkah-langkah untuk memberikan
pelayanan kepada pasien rawat jalan agar memperoleh asupan
makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Referensi -
Kebijakan 1. Adanya kebijakan pelayanan gizi Puskesmas tentang mekanisme
pelayanan asuhan gizi rawat jalan sebagai berikut: Ahli Gizi Ruang
Rawat Jalan mengkaji data subyektif, obyektif untuk memperoleh
data status gizi, merencanakan diet, merencanakan konseling dan
merencanakan monitoring evaluasi.
2. Pengkajian status gizi
3. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
4. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara
pemberian makan
5. Konseling gizi
6. Evaluasi tindak lanjut
[Type text]
1.
1.
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PENYIAPAN MAKANAN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Unit terkait
1. Rawat Inap
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Pengertian Pemberian nutrisi pada pasien rawat inap adalah merupakan tindakan
pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara
mandiri. Biasanya terjadi pada pasien yang memiliki gangguan pada
mulutnya
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien
Referensi -
Kebijakan Terlaksananya tindakan keperawatan pemberian nutrisi disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan pelaksanaannya dilakukan secara
efektif dan efisien
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Prosedur 1. Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang diet yang dianjurkan
2. Tentukan persepsi pasien tentang diet dan harapan tentang tingkat
pemenuhan diet
3. Berikan penjelasan tentang diet yang ditentukan pada pasien dan
keluarga
4. Jelaskan tujuan diet makanan
5. Berikan penjelasan tentang berapa lama diet yang harus dilakukan
6. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang bagaimana
membuat agenda makan secara tepat
7. Instruksikan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dan
menghindari makanan yang merupakan pantangan
8. Bantu pasien dan keluarga untuk mengakomodasi pilihan makanan
dalam diet yang ditentukan
9. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga cara membaca
label makanan dan memilih makanan dengan tepat
10. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang waktu makan
pasien
Unit terkait Rawat Inap
[Type text]
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pengertian Cara perawatan instrument /alat adalah Cara merawat instrumen / alat
dengan benar
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1.Instrumen / alat dapat digunakan dengan baik.
2.Mencegah terjadinya kerusakan dini.
3.Untuk memperoleh hasil steril yang benar
4.Mencegah infeksi nosokomial
Referensi -
Kebijakan Mengacu pada standar pelayanan medis yang berlaku di
PUSKESMAS AJUNG
Prosedur 1. Dekontaminasi : setelah dipakai, instrumen direndam dalam
larutan chlorine 2500 ppm selama 15 menit.
2. Pencucian ( pre cleaning ) : instrumen dicuci dan disikat dengan
menggunakan air hangat. Selanjutnya dikeringkan.
Sterilisasi ( DTT ) : Atur instrumen sesuai kebutuhan (Basic Set).
Kemudian masukkan dalam sterilisator kering ( memmert ) Lihat
SOP Penggunaan Memmert.
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
PEMELIHARAAN RUANGAN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemeliharaan mingguan
1. Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan
2. Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian
dikeringkan
Tanyakan tentang
Flow Chart
[Type text]
Pemeliharaan mingguan
3. Lantai dipel dengan disinfektan dan dikeringkan
4. Dindingdan pintu di lap dengan disinfektan kemudian
dikeringkan
Tanyakan tentang
Flow Chart