Вы находитесь на странице: 1из 4

Kombinasi ini sangat cocok digunakan untuk penderita diabetes melitus tipe 2 pada pasien yang

hiperglikemianya tidak bisa dikontrol dengan single terapi (metformin atau glibenklamid saja), diet, dan
olahraga. Di samping itu, kombinasi ini saling memperkuat kerja masing-masing obat, sehingga regulasi
gula darah dapat terkontrol dengan lebih baik. Kombinasi ini memiliki efek samping yang lebih sedikit,
apabila dibandingkan dengan efek samping apabila menggunakan monoterapi (metformin atau
glibenklamid saja). Metformin dapat menekan potensi glibenklamid dalam menaikkan berat badan pada
pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga cocok untuk pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami
kelebihan berat badan (80% dari semua pasien diabetes melitus tipe 2 adalah terlalu gemuk dengan
kadar gula tinggi sampai 17-22 mmol/l).

Nama Generik :

Metformin Hidroklorida

Indikasi : menekan nafsu makan, tidak meningkatkan berat badan, indikasi lain penggunaannya dalam
kombinasi dengan sulfonilurea adalah untuk pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hasil yang tidak
memadai hanya dengan pemberian terapi sulfonilurea.

Dosis : 3 kali sehari 500 mg, atau 2 kali sehari 850 mg, diminum yang diberikan pada waktu makan. Bila
perlu dosis dinaikkan dalam waktu 2 minggu sampai maksimal 3 kali sehari 1g.

Efek Samping : agak sering tejadi dan berupa gangguan lambung-usus, antara lain anorexia (kehilangan
nafsu makan), mual, muntah, keluhan abdominal, diare terutama pada dosis di atas 1,5 g/hari. Efek
tersebut berhubungan dengan dosis dan cenderung terjadi pada awal terapi dan bersifat sementara.

Kontraindikasi : kontraindikasi pada pasien yang menderita penyakit ginjal, alkoholisme, penyakit hati.

Perhatian : Berhubung kekurangan data mengenai keamanannya, maka metformin tidak dianjurkan
selama kehamilan dan laktasi. Sebagai gantinya selalu disuntik dengan insulin.

Glibenklamid
Indikasi : digunakan untuk diabetes melitus tipe 2 dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol hanya
dengan diet saja.

Dosis : dosis awal 2,5 mg per hari atau kurang, rata-rata dosis pemeliharaan adalah 5-10 mg/hari, dapat
diberikan sebagai dosis tunggal. Tidak dianjurkan memberikan dosis pemeliharaan lebih dari 20mg/hari.

Efek samping : hipoglikemia yang dapat terjadi secara terselubung dan adakalanya tanpa gejala yang
khas, agak terjadi gangguan lambung-usus (mual, muntah, diare), sakit kepala, pusing, merasa tidak enak
di mulut, gangguan kulit alergis.

Kontraindikasi : pasien usia lanjut, gangguan hati dan ginjal, wanita hamil dan menyusui.

Peringatan : dapat menimbulkan kenaikkan berat badan atau hipoglikemia.

Nama dagang di Indonesia :

Glucovance ® dari Merck

Bentuk Sediaan :

tablet (film coated)

Komposisi :

per tab 1,25mg/250mg mengandung glibenklamid 1,25 mg, metformin HCl 250 mg.
per tab 2,5mg/500mg mengandung glibenklamid 2,5 mg, metformin HCl 500 mg.

per tab 5mg/500mg mengandung glibenklamid 5 mg, metformin HCl 500 mg.

Indikasi : terapi tahap kedua untuk diabetes melitus tipe 2 yang tidak dapat dikontrol dengan diet,
olahraga, dan sulfonilurea atau metformin.

Kontraindikasi : gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung kongestif, hipersensitif terhadap metformin HCl
atau glibenklamid atau sulfonilurea lain, asidosis metabolik akut atau kronik, gangguan fungsi hati,
intoksikasi akut alkohol, alkoholisme, porfiria, laktasi.

Dosis awal : 1,25 mg/250 mg 1-2 kali per hari atau 2,5 mg/500 mg dua kali sehari bersama makanan

Efek Samping : infeksi saluran nafas atas, diare, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, pusing.

Resiko khusus : pregnancy risk factor B, tidak boleh digunakan pada wanita hamil dan menyusui.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000, 263-269, Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Anonim, 2005, AHFS Drug Information, 3065-3068, American Society of Health System Pharmacist Inc.,
USA.

Anonim, 2006, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, 255, Penerbit PT Infomaster: Jakarta.
Katzung, B.G, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8, buku 2, 693-705, Penerbit Salemba Medika :
Jakarta.

Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2006, Drug Information Handbook, 14th Edition,
742-743, AphA, Lexi-Comp Inc, Hudson, Ohio.

Neal, M.J, 2006, At Glance Farmakologi Medis, ed.5, 78-79, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Tjay, T.H, Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting, ed. 5, 693-712, Penerbit PT Elex Media Komputindo:
Jakarta.

Вам также может понравиться