Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DOSIS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN ASKES DAN
UMUM PENDERITA EPILEPSI DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO
ABSTRAK
Kata kunci: epilepsi, dosis, interkasi obat, pasien umum dan askes
ABSTRACT
Epilepsy is one of common illness that occurs in society, not only in the matter of
medical side but also social and economy to the patients or family. Treatment of epilepsy
is used for long period to overcome catalepsy and other complains, therefore, and there
is possibility to encounter dosage problem and drug interaction. This research was done
to identify dosage problem and drug interaction to Health Insurance (Askes) and regular
patients in Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Public Hospital. The method of this
research was analytic observational through “Cross Sectional design” and retrospective
data memory from patient medical record. There were 88 patients as samples, 44
regular and 44 “Askes” patients. In average of patient ages of regular and Askes patients
were 31,81 & 33,50 years old. Male were more dominant in regular and Askes groups
58
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
(47/53.3%). Epilepsy patients experience the lack of dosage was 4(9.1%) in regular and
3(6.8%) in Askes patients. Patients received excessive dosage we of regular patient
1(2.3%). Drugs interaction on the other hand, genesis to regular patients was 17(38.6%)
and 15(34.1%) of Askes patients. Of statistically showed (p>0.05) that there was no
significant difference in interaction and dosage problem in regular and Askes epilepsy
patients. It can be concluded that there was no significant difference in the lack of
dosage, over dosage and interaction between regular and Askes patients.
Keyword: epilepsy, dosage, drugs interaction, regular patients and Askes patients.
59
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
60
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
61
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
62
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
7. Dosis kurang adalah dosis obat yang yang dirawat jalan pada pasien Askes
terlalu kecil atau frekuensi dan Umum di RSUD Prof. Dr. Margono
pemberiannya lebih kecil dari dosis Soekardjo.
standar guidline epilepsi tahun 2010 dan Data rekam medik pasien yang
jurnal berdasarkan FDA (Food and Drugs memenuhi kriteria inklusi:
Assosiation). 1. Pasien yang dirawat jalan
8. Interaksi obat adalah interaksi antara 2. Pasein yang didiagnosa epilepsi
obat satu dengan obat lain yang 3. Pasien epilepsi yang memiliki data
menimbulkan efek yang tidak pengobatan lengkap
diharapkan dengan mengambil data Data rekam medik yang
pengobatan pada rekam medik pasien memenuhi kriterian esklusi:
epilepsi kemudian diolah dengan melihat 1. Pasien peserta asuransi kesehatan lain
literatur pada buku Stockley’s Drug diluar dari PT Askes
Interaction dan www.drugs.com Besar sampel dihitung dengan
Bahan dan Alat menggunakan rumus besar sampel
Penelitian ini dilakukan pada untuk penelitian analitik kategorik tidak
pasien yang menderita penyakit epilepsi berpasangan (Sopiyudin, 2005).
63
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Dengan demikian, besar sampel minimal unit rekam medik dan poli saraf secara
masing-masing kelompok adalah 44 retrospektif untuk kasus Epilepsi.
pasien (kelompok interaksi obat dan Pengambilan data yang dilakukan
permasalahan dosis pasien Askes 44, mencakup nomor kasus, jenis kelamin,
pasien umum 44). Jadi total sampel yang umur, jenis obat yang diresepkan
diambil adalah 88 sampel. bersama regimen dosis, aturan pakai,
Cara Penelitian cara pemberian, status pasien pemeriksa
Peneliti mengajukan surat ijin dan hasil pemeriksaan dari pasien
permohonan untuk melaksanakan Epilepsi. Selanjutnya dilakukan
penelitian di Rumah Sakit, kepada Kepala pengolahan data dan menganalisa data
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. untuk memperoleh informasi tentang
Peneliti mendapatkan ijin melakukan presentase jenis kelamin dan usia pasien
penelitian di RSUD Prof. Dr. Margono yang menderita Epilepsi serta
Soekardjo. Peneliti melakukan penelitian mengetahui persentase interaksi obat
di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo. dan permasalahan dosis yang terjadi
Penelitian dimulai dengan observasi ke pada setiap jenisnya. Kemudian tahap
64
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
65
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Tabel 1. Karakteristik pasien askes dan umum penderita epilepsi ditinjau dari jenis
kelamin dan usia di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
66
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Tabel 2. Dosis kurang dan dosis berlebih pada pasien umum dan askes penderita epilepsi
di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
67
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Tabel 3. Jumlah kasus dosis kurang pada pasien umum dan askes penderita epilepsi di
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
Tabel 4. Jumlah kasus dosis berlebih pada pasien umum dan askes penderita epilepsi di
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
68
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Tabel 5. Interaksi obat pada pasien askes dan umum penderita epilepsi ditinjau dari jenis
kelamin dan usia di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
69
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
rupa sehingga keefektifan atau toksisitas berdasarkan sumber biaya. Interaksi ini
satu obat atau lebih berubah. Dua atau terjadi pada obat Risperidon yang
lebih obat yang diberikan pada waktu bekerja menghambat reseptor-D2 dan -
bersamaan dapat memberikan efek 5HT2, juga dari reseptor-α1,-α2, dan –
tanpa saling mempengaruhi, atas bisa H1. Blokade α1 dan α2 dapat
jadi saling berinteraksi. Interaksi menimbulkan hipotensi dan depresi
tersebut dapat berupa potensiasi atau sedangkan blokade H1 berkaitan dengan
antagonisme satu obat oleh obat sedasi. Dengan Haloperidol yang bekerja
lainnya, atau kadang efek yang lain memblok reseptor dopaminergik D1 dan
(Fradgley, 2003). D2 di postsinaptik mesolimbik otak dan
Interaksi obat yang terjadi pada apabila obat ini digunakan secara
penderita epilepsi dapat terjadi pada bersamaan dapat mengakibatkan efek
interaksi antara OAE dengan OAE aditif yang apabila dikombinasi antara
lainya, atau OAE dengan obat lainya kedua obat tersebut akan saling
jam. Interaksi obat yang tergolong berat dengan hilangnya ritme jantung pada
pada tabel 6 diatas hanya ada 1 kasus bagian ventrikular dan mengakibatakan
Hal ini dilihat dari segi tingkat keparahan Kasus terbanyak interaksi obat
interaksi pada penggunaan kedua obat adalah pada interaksi antara OAE dengan
sehingga mampu mengakibatkan hal OAE. Pada tabel 6. pasien umum yang
yang tidak diinginkan. Interaksi obat ini mengalami interaksi ini sebanyak 23
bekerja pada sistem dan organ dengan bersamaan antara OAE dengan OAE
2003). Interaksi ini masuk pada metabolisme satu sama lain namun
kelompok askes yang memang memiliki interaksi ini masih masuk dalam kategori
70
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
71
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Tabel 6. Jumlah kasus interaksi obat pada pasien askes dan umum penderita epilepsi
ditinjau dari jenis kelamin dan usia di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekardjo
Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh pada Daftar Pustaka
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Amadou Gallo Diop., Hanneke M., De
Boer., Custodia Mandlhate.,
hasil dari identifikasi permasalahan dosis
Leonid Prilipko., Harry Meinardi.,
baik dosis kurang, dosis berlebih dan 2003, The global campaign
against epilepsy in Africa, Acta
interaksi obat pasien umum dan pasien
Tropica (87) : 149-159
askes penderita epilepsi rawat jalan di Baker G.A, Brooks J, Buck D, Jacoby A.
The Stigma of Epilepsy a
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo tidak
European Perspective. Epilepsia
ada perbedaan yang signifikan. 1999; 41(1): 98-104.
72
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012 ISSN 1693-3591
Bray G.P, Harrison P.M, O’Grady J.G, Silverman G, Braithwaite R.A., 1973,
Tredger J.M, Williams JM, Benzodiazepines and tricyclic
Williams R, Long-term antidepressant plasma levels.
anticonvulsant therapy worens BMJ 3, 18-20.
outcome in paracetamol- Somsak Tiamkao M.D, Nattakarn
induced fulminant hepatic Mayurasakorn M.D, Panit Suko
failure. Hum Exp Taxicol (1992) M.D, Suthipun Jitpimolmard
11, 265-70. M.D., 2007, Very-high-dose
Djoenadi, Benyamin. Diagnosis of Seizure phenobarbital for refractory
and Epilepsy Syndromes. status epilepticus. J Med Assoc
Epilepsia. 2000, 5 (1): 1 - 17 Thai 90 (12): 2597-600
Fradgley, S., Aslam, M., Tan, C.K., Sopiyudin. Dahlan. 2005. Besaran
Prayitno, A., 2003, Interaksi Obat Sampel dalam Penelitian
dalam Farmasi Klinis Menuju Kedokteran dan Kesehatan.
Pengobatan Rasional dan Jakarta: Arkans
Penghargaan Pilihan Pasien, Sopiyudin. Dahlan. 2011. Statistik Untuk
Universitas Surabaya, Elex Media Kedokteran dan Kesehatan.
Komputindo, Jakarta, 120-130. Jakarta: Salemba Medika.
Jann M.W, Chang W.H, Lane H.Y., 2001, Sulistyono dan Soedomo, H.,
Differences in haloperidol Fenobarbital Sebagai Obat Abti
epidemiologic pharmacokinetic Epilepsi, Epilepsi, 1998; 3: 55
studies. J Clin Psychopharmacol. Suryani Gunadharma., 2007, The need
21, 628-30. for epilepsy surgery services in
Johannessen Landmark, C.; Rytter, E.; Indonesia, Neurology Asia 12
Johannessen, S.I., 2007, (Supplement 2) : 35 – 37
Clinicaluse of antiepileptic drugs Ted Tse C.S, Akinwande K.I, Biallowons
at a referral center for epilepsy. K., 1993, Phenytoin
Seizure 16, 356- 364. contrentation elevation
Baxter Karen. 2006. Stockley’s Drug subsequent to ranitidine
Interactions. Eigth edition. administration. Ann
Pharmaceutical Press. London. Pharmacoter 27, 1448-51.
Lakehal F, Wurden C.J, Kalhorn T.F, Levy Westlake R.J, Rastegar A., 1973,
R.H., 2002 Carbamazepine and Hyperpyrexia from drug
Oxarbazepine decrease pheytoin combination. JAMA 225, 1250
metabolism through inhibition of Whyte I.M, Buckley N.A, Dawson A.H.,
CYP2C19, Epilepsy Res 52, 79-83 2002, Data collection in clinical
Manjula D, David J, Kulkarni C., 2002, toxicology: are there too many
Prescribing pattern of anti- variables? J Toxicol Clin Toxicol
seizure medications (ASMs): An 40: 223–230.
evaluation of xanthine co- Yuniningsih, Tri. 2002. Studi Komparatif
medication. Pol J Tingkat Kepuasan Pelayanan
Pharmacol.;54:285–91 Publik antara Peserta Askes dan
Notoatmodjo, Soekidjo., 2002. Non Askes di RSUP. Dr. KARIADI
Metodologi Penelitian Semarang. Tesis Magister
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Administrasi Publik Universitas
Diponegoro Semarang.
73